SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  121
Télécharger pour lire hors ligne
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KHUSUS
ANALISA LANGKAH–LANGKAH PELAKSANAAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI
PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA
Meike Nur Hidayat
R0008053
PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan judul : Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001
di PT Trakindo Utama Surabaya
Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan
Penguji Tugas Akhir
Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kedokteran UNS Surakarta
Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….
Pembimbing I
Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok
NIP. 19481105 198111 1 001
Pembimbing II
Tutug Bolet Atmojo, SKM
Ketua Program
D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS
Sumardiyono, SKM., M.Kes
NIP. 19650706 198803 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN PERUSAHAAN
Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur
Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan
Pembimbing Perusahaan
PT Trakindo Utama Surabaya
Jawa Timur
Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….
Pembimbing I
Suwono
SHE Supervisor
Pembimbing II
Mega Slino
HRD - SPDS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
ANALISA LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUKMEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT
TRAKINDO UTAMA SURABAYA
Meike Nur Hidayat¹, Putu Suriyasa², Tutug Bolet Atmojo³
Tujuan: Kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya menimbulkan dampak
terhadap lingkungan seperti debu, gas, kebisingan, getaran, air limbah, limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3), pemakaian air tanah dan sumber daya yang berlebihan.
Untuk itu PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk menerapkan sistem
manajemen lingkungan untuk mengelola lingkungan serta untuk memperoleh
Sertifikasi ISO 14001. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui langkah-langkah yang
ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan sistem manajemen
lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001.
Metode: Kerangka pemikiran penelitian ini adalah tempat kerja dimana di dalamnya
terdapat kegiatan operasional, akan menghasilkan hasil samping berupa limbah.
Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan pencegahan dan pengendalian
dengan pengelolaan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001. Langkah penerapan ini perlu dianalisa sehingga siap untuk melakukan
sertifikasi ISO dan kerugian atau biaya tambahan akibat dampak lingkungan dapat
dikendalikan.
Hasil: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang
memberikan gambaran tentang langkah-langkah persiapan penerapan sistem
manajemen lingkungan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke
lapangan, wawancara kepada pihak terkait serta studi kepustakaan. Data yang
diperoleh kemudian dibahas dengan membandingkannya dengan ISO 14001 Sistem
Manajemen Lingkungan.
Simpulan: Langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang
diterapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi: melakukan penilaian awal,
penetapan kebijakan, tujuan, sasaran dan program lingkungan, identifikasi peraturan
perundangan dan aspek lingkungan serta proses pengelolaan lingkungan yang sesuai
dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Saran yang diberikan
adalah supaya ditanamkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan di tempat kerja
kepada seluruh karyawan karena pengelolaan manajemen lingkungan merupakan
tanggung jawab bersama.
Kata kunci : Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001
Kepustakaan : 9, 1996-2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan
laporan tugas akhir dengan judul “Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT
Trakindo Utama Surabaya”.
Laporan penelitian ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan
Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu
praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk membina dan menambah wawasan
guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba
mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan
yang ada mengenai pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001.
Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini, penulis telah dibantu
dan dibimbing oleh berbagai pihak. Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari budi
baik dan bimbingan orang lain. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
perkenankan penulis menyampaikan terima kasih atas terselesaikannya laporan ini
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan ridho-NYA,
memberikan kesehatan dan keselamatan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, Sp.OK selaku Pembimbing I.
5. Bapak Tutug Bolet Atmojo, SKM, selaku Pembimbing II.
6. Bapak Basuki T Widodo, Bapak Rinaldi Sjukbar, Bapak Mega Slino yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja
lapangan di PT Trakindo Utama Surabaya.
7. Bapak Suwono selaku SHE Supervisor dan Bapak Andri Riswanto selaku SHE
officer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu
mengenai kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan.
8. Bapak Sarwono, Bapak Ahmad Khotib, Ibu Prastuti, Mbak agustina, Mbak Ida,
Bapak Roso, Bapak Dwi Suhartanto, Bapak Eko, Bapak Yogi, Bapak Ma’ruf,
Bapak Hendro Kelono yang telah membantu dan memberikan saran-saran selama
kegiatan magang di PT Trakindo Utama Surabaya.
9. Seluruh karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang banyak membantu dan
memberikan motivasi selama penulis menjalankan praktek kerja lapangan atau
magang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
10. Bapak, Ibu, adikku, serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan selama pelaksanaan magang.
11. Teman-teman Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Angkatan 2008 yang
selalu memberikan masukan, saran dan semangat bagi saya sebelum, selama dan
setelah saya magang.
12. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan dari semua pihak, saya ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memberi ridho dan balasan
yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu untuk mencapai hasil yang lebih baik penulis sangat
mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun kemajuan kita
bersama, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, April 2011
Penulis
Meike Nur Hidayat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN................................................... iii
ABSTRAK............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................ 8
A. Tinjauan Pustaka............................................................................. 6
B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
A. Metode Penelitian........................................................................... 34
B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 34
C. Objek Penelitian ............................................................................. 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
D. Sumber Data ................................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35
F. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 36
G. Analisa Data ................................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39
A. Hasil Penelitian............................................................................... 39
B. Pembahasan .................................................................................... 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 105
A. Simpulan......................................................................................... 105
B. Saran............................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 111
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan................................................................. 55
Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan................................. 58
Tabel 3. Emisi Gas di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya .............. 80
Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya............ 81
Tabel 5. Intensitas Kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya ........................... 82
Tabel 6. Hasil Uji Kualitas Air Limbah.................................................................. 83
Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah .................................................................... 103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan .................................................... 32
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ...................................................................... 33
Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan...................................... 44
Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan ......................................... 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Magang
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Magang
Lampiran 3. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya
Lampiran 4. Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen Lingkungan PT Trakindo
Utama Surabaya
Lampiran 5. Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Lampiran 6. Form Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Lampiran 7. Form Inspeksi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Lampiran 8. Emergency Muster Point PT Trakindo Utama Surabaya
Lampiran 9. Emergency Response Plan Layout PT Trakindo Utama Surabaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan
industrialisasi saat ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam
pembangunan di setiap negara. Saat ini perkembangan industri selalu diikuti
dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang.
Pergeseran teknologi dari tenaga manusia ke tenaga mesin sudah cukup dirasakan
dampak positifnya yaitu kemudahan-kemudahannya dalam upaya pencapaian
produktifitas yang setinggi-tingginya akan tetapi apabila dalam penggunaan
teknologi tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan maka akan timbul
dampak negatif yaitu adanya pencemaran lingkungan.
Namun dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah
lingkungan dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja
lingkungan yang baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau
jasanya pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan
lingkungannya. Sementara pertumbuhan industri yang cepat sangat
menguntungkan untuk perluasan lapangan kerja dan export, pola dan kecepatan
pertumbuhan sektor industri telah meningkatkan kekhawatiran akan masa depan
penggunaan sumber daya alam serta biaya sosial dan ekonomi akibat
kecenderungan meningkatnya pencemaran dari kegiatan ini. Tidak efisiennya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
penggunaan dan alokasi sumber daya utama, serta berlanjutnya degradasi dari
ekosistem telah menimbulkan pertanyaan akan kesinambungan ataupun tingkat
kegiatan ekonomi pada beberapa sektor kegiatan ekonomi. Industri besar
merupakan sumber yang penting bagi pencemaran lokal dan merupakan sumber
yang harus diperhitungkan bagi pencemaran udara regional. Pencemaran industri
ini dikombinasikan dengan pencemaran sumber di perkotaan, merupakan ancaman
terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Penggunaan bahan kimia yang terus meningkat dan tersebar luas di semua
sektor telah diikuti oleh akumulasi efek negatifnya, termasuk pencemaran pada
tanah, air dan udara yang pada akhirnya bahan-bahan tersebut dapat masuk ke
dalam rantai makanan yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.
Untuk menjamin pengelolaan bahan kimia agar ramah lingkungan dan dicapainya
derajat keamanan yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan
yang berwawasan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia, maka
diperlukan peningkatan upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional,
maupun internasional. Apabila pengelolaan dan penggunaan bahan kimia
berbahaya dan beracun tidak benar atau terjadi penyalahgunaan maka zat-zat
tersebut dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia dan
kerusakan lingkungan. Yang paling penting dalam pembangunan industri adalah
bagaimana meningkatkan dampak positif dan menekan dampak negatif. Dampak
positif pembangunan industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya
terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan
industri sangat berpotensi merusak lingkungan. Dampak negatif pembangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
industri dapat ditekan dengan berbagai macam peraturan perundangan yang
sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri memperhatikan lingkungan,
perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh karena itu yang paling baik
adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa fungsi lingkungan sangat
penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan sistem manajemen
lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya dan masyarakat
luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan.
Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen
persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang
harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan
menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,
didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem
manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat
SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan,
bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan
dengan baik.
ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan
pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak
ketiga, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik
ketentuan-ketentuan di dalam standard ISO 14001. Tantangan utama bagi
perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah
dalam melaksanakan kegiatan agar berkelanjutan, antara lain bagaimana
menetapkan aspek lingkungan menjadi bagian integral dari kegiatan dunia usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
sehingga masalah tersebut bukan sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan bisnis
yang menimbulkan biaya tambahan.
PT Trakindo Utama Surabaya adalah salah satu perusahaan besar yang
berkembang dan bergerak di bidang industri penjualan, penyewaan dan service
alat berat. Dalam kegiatan operasionalnya digunakan teknologi tinggi berupa
mesin-mesin yang menimbulkan suara bising yang berpotensi menghasilkan
pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi
menghasilkan pencemaran getaran & debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan,
air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, tumpahan
bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), kebocoran bahan bakar berpotensi
menghasilkan pencemaran air dan pencemaran tanah. Lalu gas-gas yang
dihasilkan dapat mengakibatkan pencemaran udara bila tidak diperhatikan.
Berdasarkan kondisi ini, maka PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk
melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dalam segala kegiatan
operasionalnya seperti yang tercantum dalam kebijakan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan Hidup). PT Trakindo Utama Surabaya saat ini
sedang mempersiapkan segala perencanaan untuk memenuhi peraturan Sistem
Manajemen Lingkungan seperti yang tercantum dalam ISO 14001. Langkah awal
yang di tempuh antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan
kebijakan lingkungan, mengidentifikasi aspek lingkungan, merumuskan tujuan,
sasaran dan program lingkungan, mengidentifikasi dan mengimplementasikan
peraturan perundangan. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dan peninjauan di PT Trakindo Utama Surabaya, tentang langkah-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
langkah yang ditempuh dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan hasilnya akan ditulis
dalam bentuk laporan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan
rumusan masalah yaitu “Apakah langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo
Utama Surabaya dalam melaksanakan Sistem Manajemen Lingkungan untuk
memperoleh sertifikasi ISO 14001?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pelaksanaan penilaian awal terhadap Sistem Manajemen
Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya.
2. Menganalisa kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan)
PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO
14001.
3. Mengetahui sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya.
4. Mengidentifikasi aspek, dan dampak lingkungan dari kegiatan operasional di
PT Trakindo Utama Surabaya.
5. Menganalisa pemenuhan persyaratan dan peraturan perundangan di PT
Trakindo Utama Surabaya
6. Mengetahui tujuan, sasaran dan program lingkungan di PT Trakindo Utama
Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
7. Mengetahui pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang telah tersedia di PT
Trakindo Utama Surabaya.
8. Menganalisa prosedur operasi dan rencana tindakan yang dilaksanakan PT
Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO
14001.
9. Menganalisa implementasi program manajemen lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta
peraturan perundangan.
10. Menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta
peraturan perundangan.
11. Mengetahui pelaksanaan audit berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan
dan tindak lanjut di PT Trakindo Utama Surabaya.
12. Mengetahui pelaksanaan audit eksternal untuk mendapatkan sertifikasi ISO di
PT Trakindo Utama Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Perusahaan
a. Sebagai masukan berupa analisa pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan yang dipersiapkan di PT Trakindo Utama Surabaya, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dapat menjadi acuan pertimbangan untuk melaksanakan Audit atau
Sertifikasi ISO 14001.
b. Mendapatkan Informasi analisa program pengelolaan lingkungan dan
prosedur pengawasan operasional yang dijalankan di PT Trakindo Utama
Surabaya, sehingga dapat melakukan tindakan pengendalian dan tindakan
perbaikan.
c. Menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat antara PT Trakindo
Utama Surabaya dengan program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa
tentang langkah-langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001, serta dapat
menentukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap dampak
lingkungan yang efektif.
3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Dapat menambah kepustakaan tentang langkah-langkah pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan di tempat kerja untuk untuk mengelola
lingkungan serta memperoleh sertifikasi ISO 14001, sehingga dapat diambil
manfaatnya untuk perkembangan kurikulum dan keilmuan manajemen
lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004
adalah suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui
secara internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat
di bawah koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International
Organization For Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan atau
Environment Management System (EMS) merupakan bagian dari keseluruhan
sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan,
tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk
pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan.
(ISO 14001, 1996)
Pada prinsipnya, ISO 14001 berisi syarat atau aturan komprehensif bagi
suatu organisasi dalam mengembangkan sistem pengelolaan dampak
lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan kepentingan bisnis,
sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan akan disesuaikan dengan
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam penerapannya ISO 14001
bersifat sukarela (voluntary), tidak ada hukum yang mengikat yang
mengharuskan dalam penerapannya. (ISO 14001, 2004)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sertifikasi ISO 14001
Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001, yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan
dari pengelolaan lingkungan. Manfaat yang paling besar adalah perlindungan
terhadap lingkungan. Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan membantu
pula dalam mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen
yang efektif. Perbaikan lingkungan yang berkesinambungan mempunyai
kesamaan konsep dengan manajemen lingkungan total. Hal tersebut
menyajikan konsep bahwa sistem selalu bisa dikendalikan dan selalu ada cara
yang lebih efektif dari segi biaya untuk mengurangi dampak terhadap
lingkungan lebih jauh selama ada indikator-indikator yang kreatif dalam
perusahaan yang diperbolehkan menyatakan ide-ide mereka. (Kuhre, 1996)
a. Perlindungan terhadap lingkungan
Tujuan utama sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang
paling memungkinkan. Pengelolaan lingkungan mungkin hanya
merupakan satu langkah kecil, namun proses ini akan akan berkembang
dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan,
pencatatan, dan pemeliharaan dari sitem yang diperlukan untuk sertifikasi
yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan.
Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan
limbah berbahaya. ISO 14001 mensyaratkan program-program yang akan
menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
berbahaya yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya polusi air
tanah dan tanah. Minimalisasi limbah juga akan berdampak positif
terhadap lingkungan yaitu pengurangan, penggunaan ulang atau daur ulang
yang kesemuanya akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami.
Program pengelolaan lingkungan yang baik akan membantu mengurangi
kebutuhan akan energi liatrik, gas, ruang, dan air yang selanjutnya akan
dapat melindungi sumber daya yang berharga ini.
b. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan
Dengan memiliki sertifikasi ISO untuk pengelolaan lingkungan, besar
kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang diperlukan untuk
menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai peraturan
yang berlaku.
c. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif
Pengelolaan yang efektif adalah bisnis yang baik, demikian juga
dengan perencanaan, dokumentasi, dan pelaksanaan dari sistem
pengelolaan lingkungan. Dengan begitu banyaknya variabel yang harus
dijaga untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi, mutu dan kini
standard pengelolaan lingkungan akan memaksa pihak manajemen untuk
lebih efektif.
Standar yang harus dicapai agar bisa memperoleh sertifikasi ISO dalam
pengelolaan lingkungan berisi teknik-teknik pengelolaan yang baik.
Pengelolaan personil lingkungan, akutansi, pengawasan penjualan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
pengawasan dokumen, dan banyak sistem lainnya sebenarnya adalah
sistem pengelolaan umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan.
d. Penurunan biaya
Setelah sejumlah biaya dikeluarkan untuk membuat dan menerapkan
program-program yang belum ada dalam rangka memperoleh sertifikasi,
akan terjadi suatu penghematan biaya dalam jangka panjang terutama
dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Sertifikasi tidak akan
menghilangkan biaya untuk pembersihan polusi, namun hal itu akan
mengurangi jumlah dan skala pembersihan yang harus dilakukan di masa
datang.
Apabila biaya awal dan pemeliharaan sertifikasi dikelola secara baik,
maka seharusnya akan terjadi penurunan biaya lingkungan dalam jangka
penjang dan peningkatan kemampuan bersaing. Biaya yang dikeluarkan
akan dapat ditutupi oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan
pada organisasi dan meningkatnya moral organisasi.
Setelah sertifikat diperoleh, waktu dan uang yang dikeluarkan yang
dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan konsumen akan
berkurang. Pada awalnya sebagian besar konsumen memiliki daftar
pertanyaan yang panjang dan berbeda-beda mengenai lingkungan.
Penunujukan sertifikat ISO 14001 yang dimiliki leh organisasi mungkin
telah menjawab dan memuaskan sebagian konsumen.
Dasar utama dalam penghematan biaya adalah lebih sedikitnya bahan
kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan. Berkurangnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan penggunaan bahan kimia
yang bernutu randah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, dan berarti
mengurangi limbah berbahaya yang harus dilacak dan dibuang.
Pembersihan air tanah pun akan dapat diminimumkan. (Wortham, 1993)
e. Penurunan kecelakaan kerja
Sejalan dengan berkurangnya bahan kimia dan limbah berbahaya yang
ada di lokasi dengan diberlakukannya sistem ini, jumlah karyawan yang
cidera karena bahan-bahan ini juga akan menurun. Jelas terlihat bahwa
pencegahan dan kematian akan membawa manfaat yang besar. Biaya yang
berkaitan dengan kecelakaan kerja juga akan menurun. Ketika sistem
pengellaan diterapkan, tidak hanya membantu mengurangi tingkat
kematian, tetapi juga menurunkan biaya yang berkaitan dengan hilangnya
produktivitas dan semangat kerja, biaya penggantian peralatan kerja yang
rusak dan waktu yang hilang untuk memperbaiki dan mencegah hal yang
sama.
Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan
pekerja sangat berkaitan, maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari
perubahan yang ada, hal-hal lainnya juga akan memperoleh keuntungan
yang sama. Sistem yang melindungi atau meminimalisasi dampak terhadap
lingkungan pada kebanyakan kasus juga akan meminimalisasi dampak
terhadap pekerja. Hal ini terlihat pada penurunan tingkat kecelakaan kerja
dan jumlah pekerja yang sakit. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari
lingkungan secara keseluruhan. Penurunan dalam kecelakaan dan penyakit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
akibat kerja akan terjadi bila organisasi memasukkan unsur kesehatan dan
keselamatan kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi
ISO 14001 sebagai pelengkap dari usaha pengelolaan lingkungan.
f. Peningkatan hubungan masyarakat
Sebagian besar masyarakat peduli terhadap lingkungan saat ini. Bila
suatu organisasi meningkatkan program pengelolaan lingkungan,
organisasi itu pasti memperoleh peningkatan dalam hubungan dengan
masyarakat, dengan atau tanpa memperoleh sertifikasi ISO 14001. Ada
beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan
untuk mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan
dengan masyarakat, contohnya dengan tidak membuang limbah dalam
jumlah besar, meminimalisasi limbah.
g. Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen
Hal yang erat kaitannya dengan usaha meningkatkan hubungan baik
dengan masyarakat adalah kepercayaan da kepuasan konsumen. Dengan
melihat bahwa perusahaan memiliki sertifikat ISO 14001, knsumen akan
merasa bahwa lingkungan mereaka taelah terlindungi. Hal ini menunjukan
bahwa pihak produsen benar-benar peduli pada lingkungan. Perlindungan
dan keamanan lingkungan akan didasarkan pada sertifikasi ISO 14001
yang lebih dapat diukur dibanndingkan dengan janji-janji muluk yang
diberikan organisasi pada sebagian besar kasus selama ini.
Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan para konsumen
mereka dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
kegiatan perlindungan terhadap lingkungan dan mempunyai dokumen-
dokumen yang cukup untuk mendukung pernyataan tersebut. (Kuhre,
1996)
3. Langkah-langkah Umum untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001
Banyak organisasi telah memulai proses pengelolaan lingkungan karena itu
titik awal dari proses sertifikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang
harus dilakukan organisasi untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001:
a. Penilaian awal dan definisi kegunaan
Sebelum organisasi memulai usaha desain dan implementasi secara
besar-besaran, suatu penilaian awal terlebih dahulu harus dilakukan. Hal
ini akan membantu menentukan hal mana yang sebenarnya membutuhkan
sistem pengelolaan lingkungan yang baru. Penilaian harus mengidentifikasi
dokumen-dokumen, tindakan-tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk
memperoleh sertifikasi seperti pernyataan kebijakan, sistem pengelolaan,
perencanaan, kegiatan operasional, personil, pelatihan, dan tujuan yang
ingin dicapai.
Suatu definisi kegunaan harus dibuat sehubungan dengan penilaian
awal tersebut. Kegunaan dapat berupa menjaga lingkungan dengan lebih
baik, memperoleh sertifikasi ISO 14001, untuk lebih efektif dalam segi
biaya, untuk memperbaiki hubungan baik dengan masyarakat, dan lainnya.
Agar berhasil, keseluruhan usaha memperoleh sertifikasi harus diringkas
dan disajikan dalam penilaian awal dan disetujui oleh manajemen puncak
dari organisasi. (Kuhre, 1996)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Persiapan kebijakan
Persiapan kebijakan perlu dilakukan sejak awal dalam suatu proses
karena persetujuan manajemen puncak adalah kunci menuju sukses,
walaupun kebijakan yang disiapkan tersebut masih sangat kasar, hal ini
sekurangnya akan memberi arahan yang menyeluruh bagi suatu proses
pada saat sangat dibutuhkan.
c. Mendapatkan sumber daya sejak awal
Sumber daya tertentu perlu didapatkan sejak awal proses agar
keseluruhan usaha dapat dilakukan dengan tuntas. Sumber daya keuangan
adalah sumber daya yang harus ada, sumber daya organisasi seperti
personil, sumber daya pelatihan dapat diidentifikasi dan diberikan,
pembelian pasokan dan dukungan lainnya juga harus diusahakan.
d. Prosedur untuk identifikasi dampak dan persyaratan lainnya
Prosedur dan kebijakan untuk mengidentifikasi, menyusun, dan
menganalisis dampak ke dalam suatu sistem organisasi sangat diperlukan
untuk memperoleh peraturan-peraturan dan dampak-dampak serta
menyusunnya dalam satu atau dua bundel dokumen. Langkah ini sangat
penting dan memudahkan pembuatan suatu desain dari prosedur dan
pengawasan pengelolaan lingkungan yang sangat berarti.
e. Tujuan dan sasaran
Tujuan dan sasaran adalah hal berikutnya yang harus dipersiapkan.
Tujuan yang ditetapkan akan mencakup pernyataan-pernyataan seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
penetapan program minimisasi limbah. Sasaran akan ditentukan secara
khusus untuk setiap tujuan dan disajikan secara kuantitatif.
f. Pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang tersedia
Bila sudah ada dokumen yang berkaitan dengan program ISO 14001,
maka hal tersebut harus dimanfaatkan. Hal ini dapat mencakup sebagian
besar prosedur pengelolaan lingkungan yang baik dan sistem kualitas yang
sudah digunakan.
g. Persiapan dari prosedur operasi dan recana tindakan
Setelah langkah-langkah diatas diselesaikan tiba saatnya untuk
mempersiapkan prosedur-prosedur baru yang belum lengkap. Sering kali
banyak sistem pengelolaan lingkungan terdiri dari prosedur dan standard
yang tidak tertulis yang akan menyebabkan kebingungan, kurangnya
petunjuk dari dampak lingkungan yang negatif. Petunjuk pengelolaan
lingkungan harus disusun bila belum ada, untuk mencakup keseluruhan
prosedur dan standard yang berbeda.
h. Implementasi program
Setelah kertas kerja dibuat, sistem pengelolaan lingkungan perlu
diimplementasikan untuk dapat secara nyata membantu lingkungan karena
sertifikasi memerlukan implementasi di samping persiapan prosedur dan
dokumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
i. Pelaksanaan audit yang berkelanjutan, tinjuan manajemen, perbaikan dan
tindak lanjut
Dengan melaksanakan audit atau meninjau kemajuan organisasi dalam
pengelolaan lingkungan terus menerus, dimungkinkan untuk mengusulkan
suatu tindakan perbaikan dan tindak lanjutnya. Segera setelah proses audit
selesai, tindakan perbaikan harus dilakukan secepat mungkin. Upaya untuk
memperbaiki kualitas dan pengawasan lingkungan dengan dampak yang
positif bagi organisasi dan makhluk hidup di dalam dan di sekitarnya,
selalu mungkin dilakukan.
j. Audit internal untuk standard ISO
Bila suatu organisasi merasa sudah hampir menyelesaikan hal-hal yang
disebut diatas perlu sekiranya mengadakan suatu audit internal. Jenis audit
seperti ini membantu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan akhir yang
perlu dilakukan.
k. Audit yang dilakukan auditor luar
Audit yang dilakukan untuk memperoleh sertifikasi biasanya dilakukan
oleh auditor independen. Auditor dari pihak ketiga biasanya mendapat
kredibilitas lebih karena dianggap lebih obyektif. Namun di sisi lain pihak
auditor mungkin idak mengenal industri yang diauditnya dengan baik.
Maka perlu memberikan beberapa penjelasan tentang teknologi utama
yang digunakan. Secara keseluruhan, auditor harus cakap melakukan audit
atas pengelolaan lingkungan dan disetujui oleh ISO sebelum mereka dapat
memberi sertifikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
l. Sertifikasi
Apabila organisasi dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit
maka sertifikasi akan diberikan. Sertifikasi dapat diperoleh dengan tiga
cara. Bila hal ini dilakukan oleh konsultan audit independen yang telah
disetujui oleh ISO, maka sertifikasi yang diperoleh akan paling berbobot.
Sertifikasi dengan bobot kedua didapat ketika organisasi melibatkan
pemasok dibawah kontrak. Dalam hal ini audit dapat dilakukan oleh
organisasi yang menggunakan pemasok. Sertifikasi yang dilakukan sendiri
memiliki bobot yang paling rendah, namun hal ini masih lebih baik dari
tidak memiliki sertifikasi sama sekali.
m. Perbaikan berkelanjutan
Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas
terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat
dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan
membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar
mungkin. Perbaikan berkelanjutan bukanlah langkah terakhir, hal ini
adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan.
(Kuhre, 1996)
4. Unsur-unsur di Dalam Standar ISO 14001
Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi sistem manajemen
lingkungan. Standard ini memuat unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh
perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi atas pelaksanaan standar ISO
14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi Sistem
Manajemen Lingkungan, selaku pihak ketiga dapat memberikan sertifikat
Sistem Manajemen Lingkungan kepada perusahaan berdasarkan bukti yang
dapat dipertanggungjawabkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan
Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik. (ISO 14001, 2004)
Berikut penjabaran dari masing-masing unsur Sistem Manajemen
Lingkungan :
a. Kebijakan Lingkungan
Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang ditandatangani oleh
pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa perlindungan lingkungan
menjadi prioritas utama. Sekurangnya presiden dari perusahaan harus
menandatangani karena hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan
komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak
akan peduli pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan.
Manajemen puncak perlu memeperlihatkan dukungan sepenuhnya atas
kebijakan yang dibuat dengan beberapa cara. Disamping menandatangani
kebijakan menunjukan dukungan dengan menyediakan dana yang cukup
juga sangat penting. Bila kekurangan dana perusahaan makaa pengelolaan
lingkungan akan terhenti. Dukungan terhadap kebijakan yang dibuat dapat
ditunjukan oleh tindakan-tindakan. Misalnya jika direktur ingin mencatat
sesuatu menggunakan kertas yang sudah terpakai tetapi halaman
belakangnya masih kosong, itu berarti dia peduli lingkungan. (Kuhre,
1996)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen manajemen puncak
namun diperlukan pula adanya komitmen dari seluruh karyawan, meskipun
komitmen manajemen puncak merupakan unsur yang paling penting.
Selanjutnya, tentang kebijakan lingkungan di dalam standar ISO 14001
menyebutkan :
1) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan,
produk atau jasanya.
2) Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran.
3) Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan
peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang
bisa dilakukan oleh organisasi.
4) Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan
sasaran lingkungan.
5) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke
semua karyawan.
6) Tersedia untuk umum. (ISO 14001, 2004)
b. Perencanaan
Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah menciptakan
kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya
sesuai dengan kebijakan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau
jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dalam
pengertian ini aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan
yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan bagi operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan.
Dengan kata lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak
lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat
menyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas
atau langkah dari prosesnya.
2) Persyaratan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
Perusahaan harus mengidentifikasi dan mengerti semua
persyaratan yang diminta oleh perundang-undangan bila aspek
lingkungan telah diidentifikasi, maupun persyaratan lainnya yang
relevan dengan kegiatan perusahaan. Setiap peraturan yang diterapka
pada kegiatan operasional perusahaan harus diiidentifikasi. Hal ini
mencakup peraturan-peraturan di tingkat internasioal, federal, negara
bagian, regional dan lokal. Pada setiap tingkat pemerintahan ada
beberapa peraturan yang berbeda sehingga tambahan dari peraturan-
peraturan yag ada, pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus
diidentifikasi. Selain peraturanperaturan yang ada, ada beberapa
persyaratan lainnya yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat
mencakup standar sertifikasi, kebijakan, koorporasi, persetujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
konsumen, keputusan pengadilan, perizinan dan hal-hal lainnya.
Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan harus dituliskan dalam
suatu standar. (Kuhre, 1996)
3) Tujuan dan Sasaran
Menurut standar ISO 14001, tujuan lingkungan adalah cita-cita
lingkungan secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan lingkungan
yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri untuk mencapainya,
dan yang dikuantifikasi bila memungkinkan. Sedangkan tentang
sasaran lingkungan, standar ISO 14001 mendefinisikan sasaran
lingkungan sebagai persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan
bila dimungkinkan, berlaku untuk perusahaan atau bagian yang
diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu ditentukan dan
dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkungan.
Tujuan dan sasaran lingkungan harus konsisten dan dimasukkan
dalam rencana strategis perusahaan. Keduanya harus sejalan dengan
rencana strategis perusahaan secara keseluruhan atau bila tidak akan
timbul konflik. Tujuan dan sasaran harus konsisten satu sama lain dan
tidak bertentangan. Tujuan dan sasaran juga harus mendukung
kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, persyaratan bisnis,
penurunan dampak dan pandangan dari pihak-pihak berkepentingan.
Tujuan dan sasaran harus terintegrasi dengan keseluruhan organisasi.
Kedua hal tersebut tidak dapat saling silang atau keduanya tidak akan
tercapai sama sekali. (Kuhre, 1996)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4) Program Manajemen Lingkungan
Program Manajemen Lingkungan harus dinamis dan secara
berkala disempurnakan sesuai dengan perubahan tujuan dan sasaran
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan satu program atau lebih
merupakan unsur kunci untuk penerapan sistem manajemen lingkungan
yang berhasil. Program tersebut sebaiknya menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran perusahaan akan dicapai, termasuk jangka waktu
dan personil yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan
lingkungan perusahaan. (ISO 14001, 2004)
c. Penerapan dan Operasi
Suatu perusahaan dapat saja telah memiliki kebijakan lingkungan yang
sangat tepat dan telah memiliki pula tujuan dan sasaran lingkungan, serta
memiliki perencanaan sistem manajemen lingkungannya yang sangat
bagus dan rinci tanpa mereka menghadapi masalah lingkungan yang
disebabkan masalah penerapan dan operasi sistem manajemen lingkungan
belum memadai.
1) Struktur dan tanggung jawab
Unsur yang paling penting dalam menjalankan sistem manajemen
lingkungan adalah dukungan manajemen puncak, manajemen garis dan
karyawan perusahaan. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang
berhasil memerlukan komitmen dari semua karyawan perusahaan. Oleh
sebab itu tanggung jawab lingkungan tidak dilihat sebatas fungsi
lingkungan saja. Komitmen ini dimulai pada tingkat manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
tertinggi. Perlu pula diperhatikan bahwa tanggung jawab kunci sistem
manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan dikominikasikan
dengan baik ke personil yang relevan. (ISO 14001, 2004)
2) Pelatihan, kepedulian dan kompetensi
Pelatihan adalah hal yang sangat penting bagi pengelolaan
ligkungan karena kompleksnya bidang tersebut. Pelatihan diperlukan
tidak hanya bagi staf di bidang lingkungan tetapi juga di seluruh bidang
pekerjaan lainnya dalam perusahaan dan beberapa kontraktor dan
seluruh pekerja harus dibuat sadar akan dampak yang mereka
timbulkan terhadap lingkungan melalui pekerjaan yang mereka lakukan
dan cara-cara meminimasi dampak tersebut. (Kuhre, 1996)
Dalam ISO 14001, dokumentasi pelatihan merupakan salah satu
kunci penting dalam penerapan sistem manajemen lingkungan.
Pemeliharaan dokumentasi pelatihan yang baik termasuk siapa yang
sudah dilatih, isi pelatihan dan tanggal pelatihan. (ISO 14001, 2004)
3) Komunikasi
Aspek kunci lainnya dari manajemen lingkungan adalah
komunikasi dengan karyawan, perusahaan atau masyarakat sekitar dan
dengan pihak lainnya dari masyarakat yang terkait dan dengan
pelanggan. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 menentukan
perlu adanya prosedur untuk:
a) Mempertahankan komunikasi internal diantara berbagai bagian dan
tingkatan di dalam perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b) Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang
relevan dari pihak terkait dari luar sehubungan dengan aspek-aspek
lingkungan dan sistem manajemen lingkungan. (ISO 14001, 2004)
4) Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam
media cetak atau elektronik, untuk:
a) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya.
b) Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait.
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berupa:
a) Informasi tentang proses.
b) Bagan organisasi atau organisasi.
c) Standar internal dan prosedur operasional.
Bagan lokasi keadaan darurat. (ISO 14001, 2004)
5) Pengendalian Dokumen
Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin bahwa
perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan cara yang
memadai untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan. Organisasi
harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen yang diperlukan oleh standar internasional ini untuk
menjamin bahwa:
a) Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan.
b) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan
disetujui atas kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c) Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi terlebih
dahulu.
d) Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi.
e) Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi
yang sangat penting bagi berfungsinya sistem manajemen
lingkungan yang efektif.
f) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik
penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap
penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.
g) Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan perundang-
undangan dan atau keperluan pemeliharaan pengetahuan yang
didefinisikan secara tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, diberi
tanggal (tanggal revisi) dan mudah diidentifikasi, dipelihara
dengaan teratur dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan.
Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi
berbagai jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara.
(ISO 14001, 2004 )
6) Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang
berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi
sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya. Perusahaan harus
merencanakan kegiatan ini, termasuk pemeliharaannya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
menjamin bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada kondisi tertentu
dengan :
a) Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat menyebabkan
penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan.
b) Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur.
c) Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek
lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari barang dan jasa
yang digunakan oleh perusahaan dan mengkomunikasikan prosedur
dan persyaratan yang releva kepada pemasok dan kontraktor.
(ISO 14001, 2004)
7) Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Berapapun pengawasan yang diimplementasikan, tidak mungkin
untuk menghilangkan segala masalah atau keadaan darurat sama sekali.
Hal ini meliputi kecelakaan kerja, tumpahan baha kimia, cidera akibat
kerja dan rencana persiapan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang
tidak dapat diduga ini. Prosedur gawat darurat yang terperinci harus
dituliskan sebelum keadaan gawat darurat terjadi. Rencana yang
dipersiapkan untuk mengatasi keadaan ini mempunyai beberapa nama,
namun demikian yang paling umum digunakan adalah rencana respon
gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. (Kuhre, 1996)
Bila terjadi keadaan darurat, satu tanggapan yang terorganisir
dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan akan membantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
meminimumkan kerusakan terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia atau lingkungan.
d. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
Kinerja lingkungan harus dipantau dan diperiksa sedemikian sehingga
bila terjadi ketidaksesuaian dapat segera diketahui, dan diambil langkah-
langkah perbaikan untuk mengkoreksinya.
1) Pemantauan dan Pengukuran
Program pemantauan dan pengukuran merupakan proses yang
kontinyu yang mencakup pengumpulan data mutakhir dan penelusuran
parameter tertentu secara kontinyu. Dengan menggunakan teknik
pemantauan dan pengukuran perusahaan dapat menilai kemajuannya
dalam memenuhi tujuan dan sasaran lingkungan yang sudah
digariskan. (ISO 14001, 2004)
2) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan
ISO 14001 mensyaratkan perusahaan untuk membuat dan
memelihara prosedur untuk menangani, menyelidiki dan memulai
tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian. Selain itu,
tanggung jawab dan wewenang untuk semua kegiatan yang berkaitan
dengan ketidaksesuaian harus ditentukan. Ketidaksesuaian meliputi
segala sesuatu yang tidak sesuai dengan persyaratan, seperti yang
dipersyaratkan oleh sistem manajemen lingkungan. Hal ini dapat
meliputi ketidaksesuaian pada kebijakan lingkungan, tujuan dan
sasaran, struktur dan tanggung jawab, rencana pelatihan, persyaratan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
operasional, jadwal kalibrasi alat, perekaman dan pengarsiban,
pengendalian dokumen, kesiapsiagaan dan tanggap darurat dan
prosedur tanggapan dan jadwal pelatihannya, rencana pemantauan dan
pengukuran, audit sistem manajemen lingkungan dan dokumentasi
pengkajian manajemen dan penerapan penyempurnaan sistem
manajemen lingkungan.
Dalam membuat dan mempertahankan prosedur untuk
penyelidikan dan mengoreksi ketidaksesuaian, perusahaan sebaiknya
memasukkan unsur-unsur dasar :
a) Identifikasi penyebab ketidaksesuaian.
b) Identifikasi pilihan tindakan koreksi dan pencegahan serta
pengendalian yang diperlukan.
c) Pelatihan personal.
d) Penerapan rencana untuk tindakan koreksi yang dipilih.
e) Merekam setiap perubahan pada prosedur tertulis yang dihasilkan
dari tindakan koreksi. (ISO 14001, 2004)
3) Evaluasi dari Tingkat Kesesuaian
Di dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001 perusahaan
harus bersikap konsisten dengan komitmen untuk mencapai kesesuaian.
Selain itu suatu organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk
mengevaluasi secara periodik kesesuaian terhadap peraturan
perundangan dan peraturan lainnya yang terkait. Perusahaan harus
membuat catatan hasil evaluasi periodik. Evaluasi tingkat kesesuaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
bisa dilakukan bersamaan dengan evaluasi kesesuaian peraturan
perundangan atau dengan prosedur yang terpisah. (ISO 14001, 2004)
4) Rekaman
Sistem manajemen lingkungan menghendaki adanya rekaman
lingkungan yang cukup dan dipelihara sehingga dapat memperlihatkan
bahwa sistem dapat berfungsi dengan efektif. Bila tidak ada rekaman
lingkungan, maka hal ini memberikan petunjuk bahwa sistem
manajemen lingkungan perusahaan harus diperbaiki. Rekaman
lingkungan harus dipersiapkan, disimpan dan dipelihara oleh
perusahaan serta mudah ditelusur bila diperlukan. Rekaman ini
meliputi informasi antara lain tentang pembelian, audit, pengkajian dan
pelatihan. (ISO 14001, 2004)
5) Audit Sistem Manajemen Lingkungan
Di dalam ISO 14001, audit sistem manajemen lingkungan
didefinisikan sebagai suatu proses verifikasi tersistemasi dan
terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
obyektif untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan dari
organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan
yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini
kepada manajemen. Sistem manajemen lingkungan terintegrasi dengan
sistem manajemen lainnya. Dengan demikian diharapkan, bahwa
Sistem manajemen yang akan diaudit akan sesuai (compatible) dan
saling mendukung dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
penerapan sistem manajemen K3 dan penerapan sistem manajemen
kualitas produk ISO 9001. Untuk membantu memudahkan dan
membantu pemahaman, bahwa audit sistem manajemen lingkungan
merupakan suatu sistem manajemen yang terintegrasi dengan fungsi
manajemen lainnya, maka dapat diidentifikasi terhadap masing-masing
kriteria audit.
e. Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak organisasi atau perusahaan harus mengkaji sistem
manajemen lingkungan sesuai jadwal yang ditentukan, untuk menjamin
kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. Proses
pengkajian manajemen harus menjamin bahwa informasi penting
dikumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi.
Pengkajian ini harus didokumentasi. Pengkajian manajemen harus
membahas kemungkinan perlunya perubahan kebijakan tujuan dan unsur-
unsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan, perubahan keadaan dan
komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. (ISO 14001, 2004)
f. Perbaikan Lanjutan
Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas
terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat
dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan
membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar
mungkin. Perbaikan yang berkelanjutan bukanlah langkah terakhir. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan.
(Kuhre, 1996)
Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
PERENCANAAN (PLAN)
PENERAPAN & OPERASI (DO)
PEMERIKSAAN (CHECK)
TINJAUAN MANAJEMEN (ACT)
PENYEMPURNAAN
BERKELANJUTAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
B. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran
Tempat Kerja
Dampak
Lingkungan
Limbah
Kegiatan Operasional
Kerugian/biaya tambahan
dapat dikendalikan
Pencegahan dan
Pengendalian
Langkah penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan:
1. Penilaian awal
2. Persiapan Kebijakan Lingkungan
3. Mendapatkan sumber daya sejak awal
4. Identifikasi dampak dan persyaratan-
persyaratan lainnya
5. Tujuan, sasaran dan program lingkungan
6. Pemanfaatan dokumen yang tersedia
7. Prosedur operasi dan rencana tindakan
8. Implementasi program
9. Audit yang berkelanjutan, tinjauan
manajemen dan perbaikan
10. Audit Internal
Audit eksternal (Sertifikasi ISO 14001)
dan Perbaikan berkelanjutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diambil adalah penelitian deskriptif, dimana
penulis memberikan gambaran dan analisa yang jelas terhadap langkah
persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama
Surabaya dan data yang diperoleh dipergunakan sebagai bahan penulisan
laporan. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan
mendiskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
kini dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpulan (Arif M,
2003).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya, Jl. Rungkut
Industri Raya No.2 Surabaya 60292, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis
Mejoyo, Kotamadya Surabaya, PO BOX 32/SBS Jawa Timur, Indonesia.
C. Obyek Penelitian
Obyek yang diteliti adalah gambaran persiapan pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
D. Sumber Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai
berikut :
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui observasi langsung mengenai
persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya
pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya, pengukuran
lingkungan fisik, pengukuran kualitas air dan udara, identifikasi tempat
kerja, wawancara serta diskusi dengan karyawan PT Trakindo Utama
Surabaya yang terkait dengan kegiatan magang.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui data-data yang ada pada dokumen,
catatan perusahaan, literatur-literatur dan standar peraturan yang terkait
dengan obyek penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap persiapan
pelaksanaan sistem manajemen lingkungan, pekerjaan-pekerjaan yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serta tindak lanjut yang
dilakukan dalam rangka pengelolaan lingkungan di PT. Trakindo Utama
Surabaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak yang berhubungan dengan
obyek penelitian baik tenaga kerja, foreman/supervisor service
departement maupun SHE department untuk mengetahui segala sesuatu
yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan manajemen lingkungan.
3. Studi Kepustakaan
Dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara teoritis dengan
membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian.
F. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan sebelum magang adalah mengajukan
proposal permohonan magang di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya, di samping itu persiapan
yang dilakukan adalah mempelajari kepustakaan yang berhubungan
dengan sistem manajemen lingkungan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 Februari 2011 sampai
dengan tanggal 30 April 2011, adapun kegiatan selama melakukan
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi secara umum kondisi lingkungan kerja di
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Melakukan diskusi atau wawancara dengan tenaga kerja dan
departemen SHE tentang pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
c. Melakukan identifikasi tentang aspek lingkungan dan dampak
lingkungan dari kegiatan operasinal di lingkungan kerja.
d. Melakukan pengontrolan sistem pengelolaan limbah (padat, cair, gas)
e. Melakukan pengukuran terhadap faktor fisik lingkungan kerja dan
mengikuti pengukuran kualitas udara dan kualitas air limbah dari pihak
luar.
f. Melakukan analisa upaya pengendalian dampak lingkungannya.
g. Mengikuti audit Contamination Control secara rutin seminggu sekali.
h. Melakukan koordinasi dengan cleaning service tentang inspeksi
higiene dan sanitasi, pembersihan oil trap dan kebersihan lingkungan
kerja.
i. Memeriksa dokumen pengangkutan limbah B3 kepada pihak vendor.
j. Mengikuti program dan kegiatan yang dilakukan Departemen SHE
sesuai rekomendasi dari pembimbing perusahaan.
k. Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip atau dokumen perusahaan
dan buku-buku referensi.
3. Tahap Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan, dianalisa,
dibahas dan disusun sehingga dapat digunakan sebagai bahan penulisan
laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
G. Analisa Data
Data yang diperoleh akan dibahas dan dianalisis secara diskriptif yaitu
penggambaran masalah mengenai langkah-langkah persiapan pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan dan proses pengelolaan lingkungan terhadap
pekerjaan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya. Kemudian membandingkannya dengan persyaratan ISO
14001 Sistem Manajemen Lingkungan serta dasar teori yang terkait.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala upaya
untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam setiap kegiatan
operasionalnya. Setelah pengelolaan sistem manajemen lingkungan dilaksanakan
dengan baik berdasarkan ISO 14001, PT Trakindo Utama Surabaya berniat untuk
melaksanakan audit eksternal agar mendapatkan sertifikat ISO 14001 Sistem
Manajemen Lingkungan. Dalam pelaksanaan manajemen lingkungan dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
sistem pendokumentasian juga menjadi satu dengan dokumentasi K3 dalam
SHE.SOP (Safety, Health and Environment).
Langkah-langkah awal dalam mempersiapkan penerapan sistem manajemen
lingkungan antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan suatu
kebijakan lingkungan diikuti dengan penempatan organisasi lingkungan pada
posisinya dan mengaturnya dengan baik, mengidentifikasi aspek dan menilai
dampak lingkungan, menilai persyaratan yang diwajibkan oleh peraturan
perundangan, lalu menyusun tujuan-tujuan, sasaran dan program lingkungan serta
memanfaatkan dokumen dan sumber daya yang tersedia.
Setelah semua unsur dalam langkah awal sudah tersedia, selanjutkan adalah
mempersiapkan prosedur operasi dan rencana tindakan yang baru. Langkah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
selanjutnya yaitu mengimplementasikan program, melaksanakan audit yang
berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut, lalu melakukan
audit internal untuk standar ISO. Setelah semua langkah diatas telah dilaksanakan
selanjutnya adalah audit yang dilakukan auditor luar. Apabila organisasi lulus
sebagian besar komponen yang diaudit, maka sertifikasi akan didapatkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, berikut ini adalah penjelasan dari langkah-
langkah tersebut sesuai dengan apa yang ada di PT Trakindo Utama Surabaya:
1. Penilaian Awal
Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk
dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Keputusan untuk
memilih konsultan eksternal ini bertujuan agar orang yang bertanggung jawab
untuk penilaian melihat pekerjaan dan efek lingkungan yang dihasilkan oleh
perusahaan dari sudut pandang yang netral atau independen. Karena apabila
penilaian awal tidak dilakukan dengan benar, kebijakan yang benar-benar
efektif tidak akan terbentuk. Program yang dijalankan tidak akan memperoleh
hasil yang diharapkan dan sertifikasi akan tertunda atau bahkan tidak akan
pernah diperoleh.
Penilaian awal akan disajikan dalam matrikulasi PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dimana dalam PROPER tersebut
terdapat kriteria yang dinilai seperti ada tidaknya dokumen sistem manajemen
lingkungan yang meliputi kebijakan pengelolaan lingkungan, struktur organisasi
fungsional, personil lingkungan, dan sistem dokumentasi operasional.
Kemudian apakah perusahaan menyusun perencanaan yang mencakup tujuan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
sasaran dan program untuk pengelolaan lingkungan, sistem monitoring,
evaluasi, perbaikan kinerja dan tindak lanjut perusahaan. Penilaian juga
dilakukan terhadap pemanfaatan limbah dan sumber daya yang meliputi
pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan limbah padat non B3,
efisiensi dan konservasi penggunaan air, serta pengelolaan fugitive emission.
Selain itu kegiatan pengembangan masyarakat juga dilakukan penilaian.
Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan
menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem
pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki
dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai.
2. Persiapan Kebijakan Lingkungan
PT Trakindo Utama Surabaya sebagai perusahaan penyalur (dealer) resmi
di Indonesia untuk Produk Caterpillar, bertekad untuk mencapai standar kinerja
setinggi mungkin dalam bidang manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan
pengelolaan lingkungan hidup di seluruh lokasi kerjanya. Oleh karena itu PT
Trakindo Utama Surabaya menetapkan Kebijakan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup) untuk memberikan pernyataan publik
atas keinginan manajemen bagi semua karyawan, sub-kontraktor, klien serta
pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan keselamatan, kesehatan kerja
dan lingkungan.
Dalam kebijakannya, PT Trakindo Utama Surabaya akan mengutamakan
penerapan sistem K3L dalam peningkatan operasional dan senantiasa
menciptakan, memberikan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
sehat bagi seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Selain itu juga
memastikan seluruh kegiatan harus sesuai dan sejalan dengan apa yang telah
ditetapkan agar memenuhi standar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
hidup serta mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin semua pihak
bekerja di tempat yang aman. Untuk itu, PT Trakindo Utama Surabaya akan :
a. Memenuhi semua Peraturan Pemerintah dan persyaratan lainnya yang
berlaku.
b. Mengutamakan pelaksanaan serta mempertahankan kualitas sistem K3L di
seluruh lokasi kerja.
c. Mengidentifikasi semua bahaya serta mengelola resiko terkait secara efektif.
d. Menyakinkan seluruh karyawan untuk bertanggung jawab penuh terhadap
seluruh aspek K3L di lingkungan kerja masing-masing.
e. Berkomitmen mencegah terjadinya cedera dan penyakit akibat kerja.
f. Selalu menciptakan dan meningkatkan ”Kepedulian Lingkungan Hidup”.
g. Mengelola semua aspek dan dampak Lingkungan di area kerja secara
efektif.
h. Mencegah polusi yang berakibat Penurunan Daya Dukung Lingkungan.
i. Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada seluruh karyawan untuk
mendukung tujuan Kebijakan ini dan persyaratan Sistem K3L.
j. Memastikan bahwa tujuan dari Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada
seluruh Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Tamu serta Pihak lain yang terkait.
Kebijakan K3L yang ditetapkan dan diterapkan di PT Trakindo Utama
Surabaya adalah kebijakan K3L yang disusun dan ditandatangani oleh Presiden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama. Salinan kebijakan
diperbesar, dibingkai dan dipajang di lobby, ruang-ruang kerja dan ruang-ruang
rapat. Salinan kebijakan ini juga tersedia bagi karyawan maupun pihak vendor
yang membutuhkan. Kebijakan dikomunikasikan secara lisan dalam weekly
meeting secara periodik, dan juga disampaikan melalui buletin Trakindo.
Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila
terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3
dan Lingkungan secara berarti. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya
dapat dilihat pada lampiran 3.
3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal
a. Sumber Daya Manusia (Personil)
Untuk melaksanakan program Sistem Manajemen Lingkungan
ditetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan
program tersebut lebih efektif dan terarah. Penetapan ini meliputi
penyediaan sumber daya manusia yang cukup, membentuk SHE Committee
dan menunjuk seorang PIC SHE untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan. Penetapan ini dirundingkan disepakati
manajemen puncak berdasarkan data yang tersedia pada struktur organisasi
perusahaan dan kebutuhan elemen sistem manajemen lingkungan. Hasilnya
memuat penjabaran tanggung jawab setiap orang dan peraturan yang harus
dijalankan.
PT Trakindo Utama mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan
yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
berada di head office, Perusahaan cabang seperti PT Trakindo Utama
Surabaya dapat berkonsultasi apabila menemui masalah lingkungan.
Berikut ini adalah mekanisme organisasi manajemen lingkungan dan
penjabaran tanggung jawab dari masing-masing personil:
Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan
1) Branch Manager
a) Bertanggung jawab menjamin pelaksanaan realisasi program
manajemen lingkungan.
b) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya Pedoman Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) dengan benar.
c) Menjabarkan Kebijakan K3L kedalam tujuan dan sasaran yang
disusun dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan
tingkat penerapan yang sudah ada pada waktu itu.
d) Membentuk dan menjamin berjalannya kegiatan SHE Committee.
e) Menjamin komitmen dari masing-masing departemen untuk
menjalankan ketentuan SML sesuai batasan tanggung jawab dan
wewenangnya.
Branch Manager
SHE Committee
Manager
Supervisor
PIC SHE
ForemanKaryawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
f) Menjamin tersedianya peraturan dan ketentuan umum yang
mendukung kebijakan K3L.
g) Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk
mencapai kinerja lingkungan yang optimal, termasuk sumber daya
manusia dan infrastruktur.
h) Melaksanakan Management Review secara berkala terhadap kinerja
SML.
2) SHE Committee
a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen
(Branch Manager) baik diminta atau tidak mengenai masalah K3L.
b) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun atau merumuskan
kebijakan K3L dalam rangka meningkatkan kinerja yang
berkelanjutan.
c) Menghimpun dan mengolah data K3L serta melakukan analisa
pencapaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah disusun
oleh Branch Manager.
d) Melaksanakan program SHE Committee Meeting secara berkala
(minimal 1 kali/bulan) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan.
3) Manager
a) Menjamin komitmen dan pelaksanaan K3L pada tingkat departemen.
b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
K3L kepada Branch Manager.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
c) Menjamin adanya identifikasi setiap proses dan kegiatan yang
mengandung aspek dan dampak terhadap lingkungan.
d) Menjamin adanya tindakan pengendalian terhadap setiap dampak
yang timbul dari karakter proses yang ada.
e) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya prosedur dan instruksi kerja
yang aman sesuai dengan pemenuhan elemen Sistem Manajemen
Lingkungan.
f) Menjamin setiap tenaga kerja mendapatkan pelatihan sesuai
kebutuhan akan kompetensi kerja dan karakter bahaya dari
pekerjaannya.
g) Berperan serta aktif dalam investigasi kecelakaan dan pencemaran
lingkungan khususnya pada kasus major.
h) Mengatur diselenggarakannya SHE meeting secara berkala.
i) Menjalankan fungsi sebagai Internal Auditor sebagaimana
penunjukan oleh Branch Manager.
4) PIC SHE
a) Melakukan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan teknis program
manajemen lingkungan yang telah disusun dan ditentukan baik oleh
Branch Manager, SHE Committee, maupun masing-masing
departemen.
b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas koordinasi
pelaksanaan manajemen lingkungan kepada Branch Manager.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
c) Memberikan insitiatif dan masukan dalam mengembangkan Sistem
Manajemen Lingkungan.
d) Membantu memberikan solusi tindakan perbaikan atas setiap
masukan, pelaporan aspek dan dampak penting lingkungan, kasus
insiden dan temuan Inspeksi lingkungan.
e) Mengkomunikasikan perkembangan dan masukan manajemen
lingkungan dari manajemen kepada pekerja, maupun dari pekerja
kepada manajemen.
f) Melakukan inspeksi berkala terhadap seluruh area PT Trakindo
Utama Surabaya.
g) Berperan aktif dalam pelaksanakan investigasi pada setiap kasus
kecelakaan.
h) Menjalankan pelatihan internal K3L sesuai dengan identifikasi
kebutuhan.
i) Menyediakan konsultasi K3L bagi setiap pekerja di PT Trakindo
Utama Surabaya.
j) Mengkoordinasi pelaksanaan SHE meeting di setiap departemen.
k) Membantu membuat Identifikasi aspek dan dampak penting
lingkungan terhadap pekerjaan, serta tindakan pengendaliannya.
l) Menjadi Internal Auditor dan mengkoordinasi kegiatan Audit Sistem
Manajemen Lingkungan.
m) PIC SHE sebagai ahli K3 umum, terlibat secara aktif sebagai
sekretaris dalam SHE Committee PT Trakindo Utama Surabaya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
menjadi pusat kendali dokumen dan data Sistem Manajemen
Lingkungan.
5) Supervisor
a) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya
kepada Departement Head.
b) Melakukan inisiatif pengembangan kegiatan K3L untuk
menggairahkan kesadaran pekerja yang diawasi.
c) Menjamin komitmen K3L bagi seluruh pekerja yang berada pada
area kerja dibawah pengawasannya.
d) Melakukan Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan
berdasarkan karakter proses pekerjaannya.
e) Membuat intruksi kerja berdasarkan hasil identifikasi, dengan
masukan dari PIC SHE.
f) Menampung dan melaporkan masukan K3L dan pelaporan aspek
lingkungan sesuai prosedur yang berlaku.
g) Melaksanakan Inspeksi K3L bulanan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada Department Head dan PIC SHE.
h) Melaksanakan SHE meeting berkala sesuai periode waktu yang
ditetapkan.
i) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir
setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa
membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses
dan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
6) Foreman
a) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya
kepada Supervisor.
b) Membuat Instruksi kerja yang aman berdasarkan karakter bahaya
dan resiko pekerjaannya dengan masukan dari PIC SHE.
c) Menampung dan melaporkan setiap aspek dan dampak penting
lingkungan.
d) Melaporkan dan melakukan investigasi terhadap setiap pencemaran
lingkungan yang terjadi.
e) Melaksanakan Inspeksi harian K3L dan melakukan tindakan
perbaikan atas setiap temuan. Mengkomunikasikan hasilnya kepada
Supervisor dan PIC SHE.
f) Berperan aktif dalam setiap weekly SHE meeting yang
diselenggarakan.
g) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir
setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa
membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses
dan lingkungan.
7) Karyawan
a) Memenuhi dan mentaati segala ketentuan dan persyaratan K3L yang
ada ditempat kerja.
b) Mentaati setiap Prosedur dan Instruksi kerja aman yang telah
ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c) Menggunakan alat pengaman yang harus ada pada alat kerja dan
mengenakan serta memelihara Alat pelindung diri yang diwajibkan.
d) Melaporkan aspek dan dampak penting lingkungan serta ketidak
sesuaian yang ditemukan.
e) Melaporkan setiap kejadian pencemaran lingkungan.
f) Membantu dalam memberikan keterangan yang benar pada kegiatan
Inspeksi K3L, Audit Sistem Manajemen Lingkungan, maupun
Investigasi pencemaran lingkungan.
g) Menjaga dan memelihara alat kerja dan tempat kerja yang bersih dan
aman.
h) Berperan dalam pelatihan K3L yang didelegasikan kepadanya.
i) Menghadiri setiap SHE meeting yang diselenggarakan.
b. Sumber Daya Keuangan
Untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan
sesuai dengan kebijakan, manajemen puncak memastikan adanya sumber
daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan. Anggaran
pengelolaan lingkungan ini diajukan oleh SHE departement pada rapat
tahunan besama dengan jajaran staf dan branch manager.
c. Sumber Daya Informasi
Informasi-informasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
dapat diakses dengan mudah oleh karyawan, karena perusahaan telah
menyediakan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk penggunaan bahan
kimia berbahaya dan beracun (B3), pemberian label pada wadah B3,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
penyediaan akses internet untuk pencarian informasi, penyediaan work
intruction (WIN) dan standard operasional prosedur (SOP), serta
penyediaan regulasi tentang lingkungan.
d. Pelatihan
Human Resources Department dengan dukungan SHE Committee
menyusun dan memelihara prosedur Training K3L guna memberikan
pengembangan wawasan dan penyadaran kepada seluruh karyawan yang
pekerjaannya menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Hasil
identifikasi ini diajukan dan masuk ke dalam Annual Training Plan.
Pelatihan ini bertujuan agar setiap personel dari setiap fungsi dan
tingkat, peduli akan:
1) Pentingnya kesesuaian implementasi di lapangan dengan kebijakan,
prosedur dan dengan persyaratan lingkungan.
2) Dampak penting terhadap lingkungan yang terjadi dan atau berpotensi
untuk terjadi, akibat kegiatan kerjanya serta manfaat pengelolaan
lingkungan dari peningkatan kinerja seseorang.
3) Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan
kebijakan, prosedur dan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap
darurat.
4) Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi
yang ditentukan.
5) Aturan dan tanggung jawab dalam mematuhi dan menjalankan
Kebijakan K3L.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Branch head, Departemen head dan Supervisor bagian yang terkait
menyiapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan
mensyaratkan bahwa setiap personel yang pekerjaannya dapat menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan, telah memperoleh pelatihan yang
memadai. Program pelatihan ini disiapkan dengan memperhatikan
perubahan, pengembangan dan penyempurnaan, baik untuk produk, proses
maupun teknologi yang digunakan. (SHE.SOP.007.R00-Training SHE)
Macam-macam pelatihan yang akan dilaksanakan PT Trakindo Utama
Surabaya pada tahun 2011 ini antara lain:
1) Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan,
pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen
lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program
penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran
lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Manager dan SHE personel.
2) Basic fire fighting dan first aid training untuk seluruh satgas TKTD.
3) Training prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia
berbahaya dan beracun (B3).
Setiap program pelatihan yang dibuat dievalusi oleh masing-masing
fungsi organisasi dan departemen yang terkait untuk melihat efektivitas dari
pelatihan yang dijalankan. Evaluasi ini meliputi materi, instruktur, cara
penyampaian dan hasilnya dilapangan. Pelatihan yang telah dievaluasi
dipelihara untuk menjamin hasil pelatihan dapat memenuhi kebutuhan
operasi perusahaan yang aman. Setiap enam bulan sekali efektifitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pelaksanaan pelatihan terkait dengan peningkatan kompetensi dan kinerja
karyawan dilakukan oleh atasan yang bersangkutan dalam bentuk PMD
(Performance Management Development)
e. Komunikasi
Sistem manajemen lingkungan adalah bidang yang relatif baru, untuk
itu peran komunikasi untuk menyampaikan segala informasi mengenai hal
tersebut sangat penting untuk menjamin dan mendukung sukses
pelaksanaanya. Melalui komunikasi yang baik karyawan akan dapat
mengikuti dan mengetahui pencapaian, manfaat dan peranannya dalam
mendukung program perbaikan. Dalam kaitannya dengan aspek lingkungan
serta sistem manajemen lingkungan, perusahaan membuat dan memelihara
prosedur untuk :
1) Komunikasi Internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dari
perusahaan. Komunikasi internal ditujukan untuk memberikan informasi
terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan Lingkungan, Aspek
lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga,
komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan
masukan dari atau ke karyawan mengenai Kebijakan K3L, tujuan,
sasaran dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Komunikasi
internal ini dilakukan melalui SHE induction pada karyawan baru
ataupun tamu, weekly safety talk meeting setiap hari senin, tool box
meeting setiap hari, safety flash/safety alert jika terjadi suatu insident,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
email, kotak saran, poster, dan informasi yang ditempel pada papan
pengumuman.
2) Komunikasi Eksternal untuk menerima, mendokumentasikan dan
menanggapi masukan ataupun tanggapan dari pihak luar yang terkait.
Komunikasi eksternal ditujukan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap isu K3L perusahaan. Perusahaan menentukan
materi yang dapat dikomunikasikan, yang menunjukkan seberapa jauh
organisasi terbuka mengenai kinerja K3L, terutama mengenai dampak
lingkungan yang ditimbulkan dan rencana dalam menghadapi keadaan
darurat. Perusahaan memutuskan apakah aspek- aspek penting
lingkungan dapat dikomunikasikan kepada pihak eksternal atau tidak.
4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
Identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap lingkungan dilakukan untuk
mengatasi segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul akibat
aktifitas perusahaan. Setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan
kondisi yang berpotensi mengandung aspek yang berdampak pada lingkungan
harus dilakukan identifikasi. Aspek dan dampak yang dinilai meliputi yaitu
terkait dengan setiap proses kerja, aktifitas baik itu terjadi di lingkungan kerja
perusahaan maupun perusahaan tetangga, fasilitas lain terkait serta keadaan
darurat. Setiap perencanaan pembangunan fasilitas atau infrastruktur baru harus
dilengkapi dengan kajian lingkungan yaitu identifikasi aspek dan dampak
penting untuk mengelola dampak terhadap lingkungan. (SHE.SOP.003.R00-
Risk Management)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Identifikasi aspek lingkungan didasarkan pada aspek langsung dan aspek
tidak langsung. Aspek langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, insiden
dan kondisi darurat yang potensial dan kegiatan diwaktu lampau dan sedang
dalam perencanaan. Aspek tidak langsung berkaitan dengan penggunaan air dan
energi dari suplier, transportasi limbah oleh jasa pengangkut, pengelolaan dan
pembuangan limbah serta dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, proses identifikasi aspek lingkungan di PT
Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan bersamaan dengan proses identifikasi
bahaya K3 menggunakan form JSA (Job Safety Analysis) dan form HIRA
(Hazard Identification and Risk Assesment). Aspek lingkungan ditinjau dari
setiap langkah kegiatan operasional. Aspek lingkungan yang diidentifikasi
meliputi: emisi debu, emisi gas, kebisingan, air limbah, dan produk samping
(limbah padat), Berikut adalah contoh hasil identifikasi aspek lingkungan yang
dilakukan pada bulan april 2011:
Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan
No
Aspek
Lingkungan Sumber Kegiatan Lokasi Dampak
1 Emisi Debu Predelivery
inspection
 Loading/unloading
unit
 Overhoul machine
 Troubleshooting
engine
 Cleaning service
 Cutting hose
 PDI Area
 Load/unloading
area
 Machine bay
 Field engine
 All area
 Hose room
Pencemaran
udara
2 Emisi Gas
(CO, NO2,
 Start up engine
 Welding, cutting
 Workshop, PDI
 Disassembly
area
Pencemaran
udara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
SO2, Ox)  Cutting hose
 Pengetesan nozzle
/injector
 Load bank engine
 Warehouse
 FIP room
 Dyno room
3 Kebisingan  Test load engine
 Start compresor
 Start genset
 Start up unit
 Overhoul machine
 Load bank genset
 Recondition
cylinder head
 Test running
machine
 Service/ repair
engine
 Dyno room
 Compresor
room
 Power house
room
 PDI area
 Machine bay
 Workshop
 Cylinder head
section
 Field machine
 workshop
Pencemaran
suara
4 Limbah
padat B3
 Service komponen
 Pengurasan
sediment trap
 Service/repair
 Operasional tool
 Painting
 Penggunaan B3
untuk service
 Penyimpanan tool
 Printing
 Binning &
collecting
 Pemakaian forklift,
mobil
 Cutting hose
 Workshop
 Washpad,
cleaning
component
 Workshop
 Tool store
 Painting area
 Workshop
 Tool store
 Office
 Warehouse
 Warehouse
Pencemaran
tanah
5 Limbah cair
B3 (Oli)
 Pencucian unit
 Pencucian
komponen
 Injection fuel
 Test load engine
 Washpad area
 Cleaning
componen area
& solvent stand
 FIP room
 Dyno room
Pencemaran
air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya
Dalam melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian dampak
terhadap lingkungan harus mengacu kepada perundang-undangan, peraturan-
peraturan serta pedoman-pedoman yang berlaku yang merupakan bagian dari
kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
Sistem dokumentasi dan pemenuhan persyaratan terkait di PT Trakindo
Utama Surabaya dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
a. SHE Committee mengidentifikasi Peraturan K3L dan Persyaratan lainnya
yang relevan terhadap aktivitas bisnis perusahaan untuk diterapkan di PT
Trakindo Utama Surabaya.
b. Up date dan pemenuhan terhadap peraturan K3L ini akan direview secara
berkala atau bila terjadi perubahan kondisi yang mempunyai dampak berarti,
adanya perubahan proses kerja ataupun dengan adanya peraturan K3L yang
lebih baru.
c. Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini meliputi
Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard
yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo Utama Surabaya
melakukan pelayanan kerja.
d. Setelah disetujui oleh SHE Committee, salinan-salinan dari daftar ini akan
didistribusikan kepada semua Branch Head, Departemen Head dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Supervisor bagian yang terkait. Salinan diberlakukan sebagai dokumen
terkendali.
e. PT Trakindo Utama Surabaya setiap waktu terencana juga melakukan
evaluasi kepatuhan terhadap peraturan pemerintah yang berlaku. Jika ada
peraturan pemerintah yang belum terpenuhi maka akan dibahas dalam rapat
P2K3 untuk dimasukan dalam program K3L.
(SHE.SOP.002.R00- Legal External Requirement Compliance)
Berdasarkan hasil pengamatan PT Trakindo Utama Surabaya berusaha
untuk memenuhi peraturan dan persyaratan lingkungan seperti:
Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan
No Peraturan Isi peraturan Pelaksanaan
1 Kepmen LH No.
13 tahun 1995
Baku Mutu
Emisi Sumber
tidak bergerak
Melakukan pengukuran terhadap
emisi gas NO2, SO2, dan
mengendalikannya agar tidak
melebihi baku mutu
2 Kepmen LH No.
51 tahun 1995
Baku Mutu
Limbah Cair
bagi Kegiatan
Industri
Melakukan pengujian pada
limbah cair setelah melewati
proses pengolahan limbah dengan
oil trap.
3 Kepmenaker No.
Kep-
187/MEN/1997
Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya di
Tempat Kerja
Menyediakan MSDS dan Label
pada setiap bahan kimia
berbahaya, Prosedur
pengendalian bahan berbahaya
diatur dala SHE.SOP.015.R00
Hazardous Material and Subtance
4 SE Menaker No.
01/MEN/1997
NAB Faktor
kimia di udara
lingkungan
kerja
Melakukan pengukuran faktor
kimia seperti emisi gas dan emisi
debu agar tidak melebihi NAB
dan tidak menimbulkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
pencemaran udara
5 Kepmenaker No.
Kep -
51/MEN/1999
Nilai Ambang
Batas Faktor
Fisik di Tempat
Kerja
Melakukan pengukuran faktor
fisika seperti kebisingan agar
tidak melebihi NAB dan tidak
menimbulkan pencemaran suara
6 Peraturan
Pemerintah No.27
tahun 1999
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Membuat dokumen AMDAL,
RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan) dan RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan) yang
saat ini sedang dijalankan
7 Undang-Undang
No. 18 tahun 2008
Pengelolaan
sampah
Menyediakan tempat sampah
yang terpisah dan mengelola
sampah berdasarkan jenisnya.
8 Undang-Undang
No. 23 tahun 2009
Perlindungan
dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Membuat perencanaan program
untuk melindungi dan mengelola
lingkungan hidup.
9 Permen LH No.
14 tahun 2010
Dokumen
Lingkungan
hidup
Membuat Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH)
Persyaratan lain yang harus dipenuhi PT Trakindo Utama Surabaya adalah
Contamination Control yang diterapkan dari PT Trakindo Utama.
Contamination Control ini mengharuskan agar setiap peralatan kerja, unit kerja
dan tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi untuk menghindari
adanya kontaminasi terhadap unit yang sedang diperbaiki.
6. Menetapkan Tujuan, Sasaran dan Program Lingkungan
Tujuan dan Sasaran K3L perusahaan merupakan besaran pencapaian yang
harus diraih oleh perusahaan pada jangka waktu yang ditentukan. Adapun
tujuan dan sasaran perusahaan direncanakan oleh SHE Committee dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta
daftar peraturan lingkungan dan Persyaratan Lainnya. Rencana ini dirundingkan
dalam pertemuan SHE Committee dengan mempertimbangkan persyaratan-
persyaratan operasi, waktu, keuangan, teknis dan bisnis serta pendapat-pendapat
dari pihak lain yang terkait. SHE Committee menetapkan tujuan dan sasaran
K3L secara keseluruhan yang sesuai dengan hasil perundingan dalam
pertemuan SHE Committee, kemudian SHE Departement memasukkannya ke
dalam daftar tujuan dan sasaran. Tujuan dan Sasaran K3 ditetapkan untuk
jangka waktu setahun. Tujuan ini mungkin diperbarui atau diubah untuk
mengikuti perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Setelah Tujuan dan Sasaran K3L tingkat perusahaan ditetapkan, salinannya
akan didistribusikan kepada setiap departemen untuk dikembangkan dan
dijadikan pedoman bagi pembuatan tujuan dan sasaran K3L masing-masing
departement. Tujuan dan sasaran K3L departement harus selaras dan
mendukung tercapainya tujuan dan sasaran K3L perusahaan secara umum dan
keseluruhan.
Pencapaian tujuan dan sasaran dianalisis setiap bulan untuk menentukan
efektifitas dari rencana tindakan. Rencana tindakan ditinjau kembali setiap saat
untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran K3L tercapai. Tindakan perbaikan
dibahas dalam pertemuan SHE Committee setiap bulannya yang meliputi:
a. Tinjauan ulang dan memastikan penyebab terjadinya masalah ketidakcapaian
tujuan dan sasaran K3L.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
b. Evaluasi tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa masalah tidak
terulang kembali.
c. Dokumentasi setiap hasil tindakan yang diambil.
d. Meninjau ulang tindakan perbaikan yang diambil.
(SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals, Objectives & Programs)
Tujuan pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun
2011 antara lain:
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran karyawan terhadap
aspek K3L.
b. Mencegah pencemaran melalui pengendalian limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) dan non B3 di area workshop, warehouse dan office.
c. Menyusun dokumen pengelolaan lingkungan.
d. Memenuhi peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3 Customer yang
relevan dengan kegiatan operasional PT Trakindo Utama Surabaya.
e. Kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat yang telah teridentifikasi.
Sedangkan sasaran pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya
pada tahun 2011 antara lain:
a. Tercapainya 50% karyawan yang mendapatkan training sesuai matrix
training SHE hingga akhir tahun 2011.
b. Dalam Audit Contamination Control dan Audit 5S (Sort, Set in Order,
Shine, Standardize, Sustain) minimal mendapatkan bintang 3 setiap
bulannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
c. 90% peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3L Customer di west
Java Region terpenuhi hingga akhir tahun 2011.
d. Satgas TKTD (Team Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat) mendapatkan
pelatihan basic emergency response.
e. Sarana TKTD harus 100% terinspeksi.
f. Dilaksanakan stimulasi tanggap darurat dua kali dalam setahun.
Program manajemen lingkungan merupakan strategi yang dipilih sebagai
alat untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan. Branch Head,
Department Head dan Supervisor bagian yang bertanggung jawab terhadap
setiap tujuan dan sasaran K3L perusahaan, menyiapkan program-program yang
menjelaskan tahapan untuk mencapainya. Program-program ini dijelaskan dan
didiskusikan dalam pertemuan intern departement, yang akhirnya disetujui oleh
masing-masing Department Head. (SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals,
Objectives & Programs)
Program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun
2011 antara lain:
a. Pelatihan K3L internal dan eksternal (sertifikasi) secara berkelanjutan dan
sistematis di semua departement.
b. Promosi K3L melalui kegiatan massal : Apel & Lomba K3 pada bulan K3
Nasional, penyuluhan K3L pada bulan K3, PPE Campaign, SHE Best
Personel Performance Award.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
c. Penyebarluasan informasi K3L melalui media informasi K3L (Tool Box Talk
Caterpillar, Safety Talk, SHE bulletin, SHE Board, Safety Alert, Safety
Flash)
d. Company vision induction inline SHE vision 2015.
e. SHE Contractor Forum (sosialisasi peraturan K3L bagi kontraktor/vendor)
dan evaluation.
f. Sosialisasi prosedur pembuangan dan monitoring limbah B3 di workshop,
warehouse dan office.
g. Pengontrolan pembuangan limbah B3 (padat dan cair)
h. Pengukuran lingkungan kerja (iklim kerja, cahaya, kebisingan, getaran),
kualitas udara, emisi (bergerak & tidak bergerak) dan air limbah.
i. Mengidentifikasi ulang dan penterjemahan MSDS bahan kimia.
j. Membuat labeling B3 sesuai standar simbol dan label terbaru.
k. Penyusunan DPPL dan ijin penyimpanan limbah B3.
l. Memperbaiki fasilitas penyimpanan dan pengelolaan sampah.
m. Melakukan Audit Contamination Control dan 5S secara berkala.
n. Melaksanakan Kampanye Kepedulian Lingkungan pada ”Hari Lingkungan
Hidup”.
o. Mengidentifikasi peraturan standar K3L dari pemerintah, industri dan
customer.
p. Evaluasi kepatuhan pemenuhan standar K3L dari pemerintah.
q. Laporan kinerja program K3L ke Depnaker, Bapedal, Menteri Lingkungan
Hidup dan customer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
r. Basic Fire Fighting dan First Aid Training untuk seluruh satgas TKTD.
s. Melakukan inspeksi dan perawatan secara berkala terhadap alat pemadam
kebakaran (APAR), smoke detector dan alarm sytem.
t. Melaksanakan stimulasi tanggap darurat.
Tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama
Surabaya tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran 4.
7. Pemanfaatan Dokumen dan Sumber Daya yang Tersedia
PT Trakindo Utama Surabaya sudah mendapatkan sertifikat OHSAS 18001
dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Dimana dalam
penerapannya, PT Trakindo Utama Surabaya mengikutsertakan manajemen
lingkungan untuk mengelola tempat kerja dan dokumentasinya juga dalam satu
binder yang sama. Ada beberapa kalusul dalam OHSAS 18001 yang
mempunyai hubungan atau keterkaitan dengan elemen ISO 14001, seperti
pelatihan, komunikasi, pengendalian dokumen dan lain sebagaianya. Sehingga
hal ini dimanfaatkan dengan baik seperti apa adanya atau hanya dengan sedikit
perubahan oleh PT Trakindo Utama Surabaya.
8. Persiapan Prosedur Operasi dan Rencana Tindakan
a. Pengawasan Pengadaan dan Vendor
Semua pengadaan barang/jasa berikut fasilitas kerja harus
memperhatikan aspek K3L dengan tujuan mengenali secara dini adanya
bahaya dan risiko yang mungkin melekat pada produk yang dibeli.
Departemen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa bersama bagian
SHE memastikan bahwa proses pembelian barang/jasa telah memperhatikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
spesifikasi yang dibutuhkan dan aspek K3L dari barang/jasa tersebut. Hanya
vendor yang disetujui saja yang bisa menyalurkan barang/jasanya ke PT
Trakindo Utama Surabaya.
Pada bulan April 2011 kemarin PT Trakindo Utama Surabaya
mengadakan SHE Contractor Forum untuk mensosialisasi peraturan K3L
bagi kontraktor/vendor serta evaluasi kerjasama yang telah dilakukan PT
Trakindo Utama Surabaya dengan vendor atau kontraktor. SHE departement
memaparkan tentang persyaratan yang harus dipenuhi pihak vendor atau
kontraktor ketika memasok produk-produknya baik barang maupun jasa
yang mungkin prosesnya membawa pengaruh negatif terhadap lingkungan.
Pihak vendor atau kontraktor juga mengumpulkan dokumen-dokumen
persyaratan vendor dan daftar peraturan K3L mereka.
Dalam hal pengadaan barang/jasa yang terikat dalam sebuah kontrak
kerja dalam jangka waktu tertentu, maka mekanisme seleksi, approval,
progress kerja hingga selesainya pekerjaan mengikuti prosedur pengadaan
barang dan jasa yang diterbitkan oleh General Admin.
Dalam hal PT Trakindo Utama Surabaya sebagai pihak penyedia
barang/jasa kepada pelanggannya, maka departemen yang terkait dengan
pelanggan harus memastikan bahwa segala persyaratan dan peraturan K3L
yang ditetapkan oleh pelanggan diketahui secara dini, sehingga dapat
ditentukan tindakan pemenuhan yang diperlukan. Untuk pekerjaan yang
dilakukan oleh jasa vendor akan diberikan work permit jika pekerjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
tersebut mengandung bahaya terhadap personil maupun lingkungan.
Selanjutnya pekerjaan tersebut akan diawasi oleh pihak terkait.
Saat proses pemesanan produk kepada vendor atau kontraktor, mereka
akan memberikan proposal penawaran yang dikemudian akan di tinjau oleh
manajer terkait. Jika pemesanan sesuai yang dibutuhkan kemudian diajukan
kepada HRD dan branch manager untuk disetujui pemesanannya.
Secara umum, apabila terjadi perbedaan dalam persyaratan, aturan atau
standar K3L diantara PT Trakindo Utama Surabaya, vendor, kontraktor,
peraturan hukum atau persyaratan pelanggan, maka standar tertinggilah
yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengendalian operasional, atau
ditentukan lain berdasarkan kesepakatan bersama.
b. Persetujuan dan Pelacakan Bahan-Bahan Kimia
PT Trakindo Utama Surabaya mengidentifikasi material, limbah
berbahaya dan beracun (B3) dalam operasi bisnisnya. Sub elemen ini
mencakup penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3.
Perusahaan mengembangkan prosedur yang mencakup pengadaan lembar
data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet), pelabelan dan
penandaan bahaya, pelatihan bagi karyawan yang terlibat atau terimbas oleh
material/limbah B3, dan pengadaan instruksi keselamatan terkait dengan
penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Prosedur
pengelolaan dan pengendalian bahan kimia berbahaya dapat dilihat pada
lampiran 5.
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001
Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001

Contenu connexe

Tendances

PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahDzikri Imaduddin
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 
Sop pengelolaan lab
Sop pengelolaan labSop pengelolaan lab
Sop pengelolaan labanharwahyu
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020Era Wibowo
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirSaid Muhammad
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 
Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010f' yagami
 
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN  BISING rev_fix.pptxPENGUKURAN  BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptxivanalaily1
 
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganIda Ayu Lochana Dewi
 
Kontrak kuliah amdal
Kontrak kuliah amdalKontrak kuliah amdal
Kontrak kuliah amdalSro Cates
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaLaksmi_Perwira
 

Tendances (20)

PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Sop pengelolaan lab
Sop pengelolaan labSop pengelolaan lab
Sop pengelolaan lab
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN  BISING rev_fix.pptxPENGUKURAN  BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
 
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter LingkunganTeknik Sampling Parameter Lingkungan
Teknik Sampling Parameter Lingkungan
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Kontrak kuliah amdal
Kontrak kuliah amdalKontrak kuliah amdal
Kontrak kuliah amdal
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 

Similaire à Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001

163182708201011241
163182708201011241163182708201011241
163182708201011241Agus Witono
 
LAPORAN KEGIATAN Magang.docx
LAPORAN KEGIATAN Magang.docxLAPORAN KEGIATAN Magang.docx
LAPORAN KEGIATAN Magang.docxNanikNoptaAyy
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...Uofa_Unsada
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...Reski Aprilia
 
Yustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkYustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkrundee87
 
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...Amila240498
 
186951111201112051.unlocked
186951111201112051.unlocked186951111201112051.unlocked
186951111201112051.unlockedAgus Witono
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biologymaman1453
 
Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Muliadin Forester
 
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdfpcrwahidin
 
189771011201109521
189771011201109521189771011201109521
189771011201109521Agus Witono
 
contoh lembar pengesahan
contoh lembar pengesahancontoh lembar pengesahan
contoh lembar pengesahan'Dwi Indasari'
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladiririssihwa
 
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750 Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750 Arif Wahyudi
 
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Dini Septiana
 
Pedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganPedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganArdi Yanson
 

Similaire à Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001 (20)

163182708201011241
163182708201011241163182708201011241
163182708201011241
 
LAPORAN KEGIATAN Magang.docx
LAPORAN KEGIATAN Magang.docxLAPORAN KEGIATAN Magang.docx
LAPORAN KEGIATAN Magang.docx
 
toto.pdf
toto.pdftoto.pdf
toto.pdf
 
Panduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda nttPanduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda ntt
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
 
Yustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkYustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lk
 
1.1prosedur profil lulusan
1.1prosedur profil lulusan1.1prosedur profil lulusan
1.1prosedur profil lulusan
 
Isi mamin
Isi maminIsi mamin
Isi mamin
 
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
 
186951111201112051.unlocked
186951111201112051.unlocked186951111201112051.unlocked
186951111201112051.unlocked
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biology
 
Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015
 
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
 
189771011201109521
189771011201109521189771011201109521
189771011201109521
 
contoh lembar pengesahan
contoh lembar pengesahancontoh lembar pengesahan
contoh lembar pengesahan
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladi
 
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750 Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
 
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
 
Pedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganPedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkungan
 

Plus de frisca maulida

Osha2254 standart & training guidens
Osha2254 standart & training guidensOsha2254 standart & training guidens
Osha2254 standart & training guidensfrisca maulida
 
Ohsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageOhsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languagefrisca maulida
 
Che guevara revolusi kuba
Che guevara   revolusi kubaChe guevara   revolusi kuba
Che guevara revolusi kubafrisca maulida
 
Penjambung lidah rakjat_soukarno
Penjambung lidah rakjat_soukarnoPenjambung lidah rakjat_soukarno
Penjambung lidah rakjat_soukarnofrisca maulida
 
Bj habibi detik-detik yang menentukan
Bj habibi   detik-detik yang menentukanBj habibi   detik-detik yang menentukan
Bj habibi detik-detik yang menentukanfrisca maulida
 

Plus de frisca maulida (6)

Osha2254 standart & training guidens
Osha2254 standart & training guidensOsha2254 standart & training guidens
Osha2254 standart & training guidens
 
Ohsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual languageOhsas 18001 2007 dual language
Ohsas 18001 2007 dual language
 
Penyusunan iso 9001
Penyusunan iso 9001Penyusunan iso 9001
Penyusunan iso 9001
 
Che guevara revolusi kuba
Che guevara   revolusi kubaChe guevara   revolusi kuba
Che guevara revolusi kuba
 
Penjambung lidah rakjat_soukarno
Penjambung lidah rakjat_soukarnoPenjambung lidah rakjat_soukarno
Penjambung lidah rakjat_soukarno
 
Bj habibi detik-detik yang menentukan
Bj habibi   detik-detik yang menentukanBj habibi   detik-detik yang menentukan
Bj habibi detik-detik yang menentukan
 

Langkah pelaksanaan sml u sertifikasi iso 14001

  • 1. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN KHUSUS ANALISA LANGKAH–LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA Meike Nur Hidayat R0008053 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011
  • 2. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGESAHAN Tugas Akhir dengan judul : Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT Trakindo Utama Surabaya Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Penguji Tugas Akhir Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS Surakarta Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 ……. Pembimbing I Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok NIP. 19481105 198111 1 001 Pembimbing II Tutug Bolet Atmojo, SKM Ketua Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS Sumardiyono, SKM., M.Kes NIP. 19650706 198803 1 002
  • 3. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii PENGESAHAN PERUSAHAAN Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Pembimbing Perusahaan PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 ……. Pembimbing I Suwono SHE Supervisor Pembimbing II Mega Slino HRD - SPDS
  • 4. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv ABSTRAK ANALISA LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUKMEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA Meike Nur Hidayat¹, Putu Suriyasa², Tutug Bolet Atmojo³ Tujuan: Kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya menimbulkan dampak terhadap lingkungan seperti debu, gas, kebisingan, getaran, air limbah, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pemakaian air tanah dan sumber daya yang berlebihan. Untuk itu PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan untuk mengelola lingkungan serta untuk memperoleh Sertifikasi ISO 14001. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan sistem manajemen lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001. Metode: Kerangka pemikiran penelitian ini adalah tempat kerja dimana di dalamnya terdapat kegiatan operasional, akan menghasilkan hasil samping berupa limbah. Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan pencegahan dan pengendalian dengan pengelolaan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Langkah penerapan ini perlu dianalisa sehingga siap untuk melakukan sertifikasi ISO dan kerugian atau biaya tambahan akibat dampak lingkungan dapat dikendalikan. Hasil: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran tentang langkah-langkah persiapan penerapan sistem manajemen lingkungan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada pihak terkait serta studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian dibahas dengan membandingkannya dengan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Simpulan: Langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang diterapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi: melakukan penilaian awal, penetapan kebijakan, tujuan, sasaran dan program lingkungan, identifikasi peraturan perundangan dan aspek lingkungan serta proses pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Saran yang diberikan adalah supaya ditanamkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan di tempat kerja kepada seluruh karyawan karena pengelolaan manajemen lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Kata kunci : Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001 Kepustakaan : 9, 1996-2009
  • 5. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT Trakindo Utama Surabaya”. Laporan penelitian ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk membina dan menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan yang ada mengenai pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini, penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari budi baik dan bimbingan orang lain. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankan penulis menyampaikan terima kasih atas terselesaikannya laporan ini kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan ridho-NYA, memberikan kesehatan dan keselamatan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, Sp.OK selaku Pembimbing I. 5. Bapak Tutug Bolet Atmojo, SKM, selaku Pembimbing II. 6. Bapak Basuki T Widodo, Bapak Rinaldi Sjukbar, Bapak Mega Slino yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Trakindo Utama Surabaya. 7. Bapak Suwono selaku SHE Supervisor dan Bapak Andri Riswanto selaku SHE officer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu mengenai kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan. 8. Bapak Sarwono, Bapak Ahmad Khotib, Ibu Prastuti, Mbak agustina, Mbak Ida, Bapak Roso, Bapak Dwi Suhartanto, Bapak Eko, Bapak Yogi, Bapak Ma’ruf, Bapak Hendro Kelono yang telah membantu dan memberikan saran-saran selama kegiatan magang di PT Trakindo Utama Surabaya. 9. Seluruh karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang banyak membantu dan memberikan motivasi selama penulis menjalankan praktek kerja lapangan atau magang.
  • 6. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi 10. Bapak, Ibu, adikku, serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan selama pelaksanaan magang. 11. Teman-teman Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Angkatan 2008 yang selalu memberikan masukan, saran dan semangat bagi saya sebelum, selama dan setelah saya magang. 12. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Atas segala bantuan yang telah diberikan dari semua pihak, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memberi ridho dan balasan yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu untuk mencapai hasil yang lebih baik penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun kemajuan kita bersama, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surabaya, April 2011 Penulis Meike Nur Hidayat
  • 7. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN................................................... iii ABSTRAK............................................................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................................... v DAFTAR ISI......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI............................................................................ 8 A. Tinjauan Pustaka............................................................................. 6 B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 33 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34 A. Metode Penelitian........................................................................... 34 B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 34 C. Objek Penelitian ............................................................................. 34
  • 8. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user viii D. Sumber Data ................................................................................... 35 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35 F. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 36 G. Analisa Data ................................................................................... 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39 A. Hasil Penelitian............................................................................... 39 B. Pembahasan .................................................................................... 84 BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 105 A. Simpulan......................................................................................... 105 B. Saran............................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 111 LAMPIRAN
  • 9. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ix DAFTAR TABEL Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan................................................................. 55 Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan................................. 58 Tabel 3. Emisi Gas di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya .............. 80 Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya............ 81 Tabel 5. Intensitas Kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya ........................... 82 Tabel 6. Hasil Uji Kualitas Air Limbah.................................................................. 83 Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah .................................................................... 103
  • 10. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user x DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan .................................................... 32 Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ...................................................................... 33 Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan...................................... 44 Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan ......................................... 74
  • 11. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Keterangan Magang Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Magang Lampiran 3. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya Lampiran 4. Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen Lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya Lampiran 5. Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Lampiran 6. Form Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Lampiran 7. Form Inspeksi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Lampiran 8. Emergency Muster Point PT Trakindo Utama Surabaya Lampiran 9. Emergency Response Plan Layout PT Trakindo Utama Surabaya
  • 12. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan industrialisasi saat ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam pembangunan di setiap negara. Saat ini perkembangan industri selalu diikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Pergeseran teknologi dari tenaga manusia ke tenaga mesin sudah cukup dirasakan dampak positifnya yaitu kemudahan-kemudahannya dalam upaya pencapaian produktifitas yang setinggi-tingginya akan tetapi apabila dalam penggunaan teknologi tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan maka akan timbul dampak negatif yaitu adanya pencemaran lingkungan. Namun dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah lingkungan dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja lingkungan yang baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau jasanya pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan lingkungannya. Sementara pertumbuhan industri yang cepat sangat menguntungkan untuk perluasan lapangan kerja dan export, pola dan kecepatan pertumbuhan sektor industri telah meningkatkan kekhawatiran akan masa depan penggunaan sumber daya alam serta biaya sosial dan ekonomi akibat kecenderungan meningkatnya pencemaran dari kegiatan ini. Tidak efisiennya
  • 13. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2 penggunaan dan alokasi sumber daya utama, serta berlanjutnya degradasi dari ekosistem telah menimbulkan pertanyaan akan kesinambungan ataupun tingkat kegiatan ekonomi pada beberapa sektor kegiatan ekonomi. Industri besar merupakan sumber yang penting bagi pencemaran lokal dan merupakan sumber yang harus diperhitungkan bagi pencemaran udara regional. Pencemaran industri ini dikombinasikan dengan pencemaran sumber di perkotaan, merupakan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Penggunaan bahan kimia yang terus meningkat dan tersebar luas di semua sektor telah diikuti oleh akumulasi efek negatifnya, termasuk pencemaran pada tanah, air dan udara yang pada akhirnya bahan-bahan tersebut dapat masuk ke dalam rantai makanan yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Untuk menjamin pengelolaan bahan kimia agar ramah lingkungan dan dicapainya derajat keamanan yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia, maka diperlukan peningkatan upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Apabila pengelolaan dan penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun tidak benar atau terjadi penyalahgunaan maka zat-zat tersebut dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan. Yang paling penting dalam pembangunan industri adalah bagaimana meningkatkan dampak positif dan menekan dampak negatif. Dampak positif pembangunan industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan industri sangat berpotensi merusak lingkungan. Dampak negatif pembangunan
  • 14. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 industri dapat ditekan dengan berbagai macam peraturan perundangan yang sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri memperhatikan lingkungan, perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh karena itu yang paling baik adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa fungsi lingkungan sangat penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan. Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan, didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan dengan baik. ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak ketiga, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik ketentuan-ketentuan di dalam standard ISO 14001. Tantangan utama bagi perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah dalam melaksanakan kegiatan agar berkelanjutan, antara lain bagaimana menetapkan aspek lingkungan menjadi bagian integral dari kegiatan dunia usaha
  • 15. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4 sehingga masalah tersebut bukan sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan bisnis yang menimbulkan biaya tambahan. PT Trakindo Utama Surabaya adalah salah satu perusahaan besar yang berkembang dan bergerak di bidang industri penjualan, penyewaan dan service alat berat. Dalam kegiatan operasionalnya digunakan teknologi tinggi berupa mesin-mesin yang menimbulkan suara bising yang berpotensi menghasilkan pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi menghasilkan pencemaran getaran & debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, tumpahan bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran air dan pencemaran tanah. Lalu gas-gas yang dihasilkan dapat mengakibatkan pencemaran udara bila tidak diperhatikan. Berdasarkan kondisi ini, maka PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dalam segala kegiatan operasionalnya seperti yang tercantum dalam kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan Hidup). PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala perencanaan untuk memenuhi peraturan Sistem Manajemen Lingkungan seperti yang tercantum dalam ISO 14001. Langkah awal yang di tempuh antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan kebijakan lingkungan, mengidentifikasi aspek lingkungan, merumuskan tujuan, sasaran dan program lingkungan, mengidentifikasi dan mengimplementasikan peraturan perundangan. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan peninjauan di PT Trakindo Utama Surabaya, tentang langkah-
  • 16. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5 langkah yang ditempuh dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan hasilnya akan ditulis dalam bentuk laporan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu “Apakah langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan Sistem Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001?” C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pelaksanaan penilaian awal terhadap Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya. 2. Menganalisa kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001. 3. Mengetahui sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya. 4. Mengidentifikasi aspek, dan dampak lingkungan dari kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya. 5. Menganalisa pemenuhan persyaratan dan peraturan perundangan di PT Trakindo Utama Surabaya 6. Mengetahui tujuan, sasaran dan program lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001.
  • 17. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 7. Mengetahui pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang telah tersedia di PT Trakindo Utama Surabaya. 8. Menganalisa prosedur operasi dan rencana tindakan yang dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001. 9. Menganalisa implementasi program manajemen lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta peraturan perundangan. 10. Menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta peraturan perundangan. 11. Mengetahui pelaksanaan audit berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut di PT Trakindo Utama Surabaya. 12. Mengetahui pelaksanaan audit eksternal untuk mendapatkan sertifikasi ISO di PT Trakindo Utama Surabaya. D. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Perusahaan a. Sebagai masukan berupa analisa pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang dipersiapkan di PT Trakindo Utama Surabaya, sehingga
  • 18. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 dapat menjadi acuan pertimbangan untuk melaksanakan Audit atau Sertifikasi ISO 14001. b. Mendapatkan Informasi analisa program pengelolaan lingkungan dan prosedur pengawasan operasional yang dijalankan di PT Trakindo Utama Surabaya, sehingga dapat melakukan tindakan pengendalian dan tindakan perbaikan. c. Menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat antara PT Trakindo Utama Surabaya dengan program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 2. Bagi Mahasiswa Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa tentang langkah-langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001, serta dapat menentukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap dampak lingkungan yang efektif. 3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dapat menambah kepustakaan tentang langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di tempat kerja untuk untuk mengelola lingkungan serta memperoleh sertifikasi ISO 14001, sehingga dapat diambil manfaatnya untuk perkembangan kurikulum dan keilmuan manajemen lingkungan.
  • 19. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui secara internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat di bawah koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International Organization For Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan atau Environment Management System (EMS) merupakan bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan. (ISO 14001, 1996) Pada prinsipnya, ISO 14001 berisi syarat atau aturan komprehensif bagi suatu organisasi dalam mengembangkan sistem pengelolaan dampak lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan kepentingan bisnis, sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan akan disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam penerapannya ISO 14001 bersifat sukarela (voluntary), tidak ada hukum yang mengikat yang mengharuskan dalam penerapannya. (ISO 14001, 2004)
  • 20. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sertifikasi ISO 14001 Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan dari pengelolaan lingkungan. Manfaat yang paling besar adalah perlindungan terhadap lingkungan. Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan membantu pula dalam mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen yang efektif. Perbaikan lingkungan yang berkesinambungan mempunyai kesamaan konsep dengan manajemen lingkungan total. Hal tersebut menyajikan konsep bahwa sistem selalu bisa dikendalikan dan selalu ada cara yang lebih efektif dari segi biaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan lebih jauh selama ada indikator-indikator yang kreatif dalam perusahaan yang diperbolehkan menyatakan ide-ide mereka. (Kuhre, 1996) a. Perlindungan terhadap lingkungan Tujuan utama sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling memungkinkan. Pengelolaan lingkungan mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun proses ini akan akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sitem yang diperlukan untuk sertifikasi yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan. Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan limbah berbahaya. ISO 14001 mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah
  • 21. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 berbahaya yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya polusi air tanah dan tanah. Minimalisasi limbah juga akan berdampak positif terhadap lingkungan yaitu pengurangan, penggunaan ulang atau daur ulang yang kesemuanya akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami. Program pengelolaan lingkungan yang baik akan membantu mengurangi kebutuhan akan energi liatrik, gas, ruang, dan air yang selanjutnya akan dapat melindungi sumber daya yang berharga ini. b. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan Dengan memiliki sertifikasi ISO untuk pengelolaan lingkungan, besar kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai peraturan yang berlaku. c. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif Pengelolaan yang efektif adalah bisnis yang baik, demikian juga dengan perencanaan, dokumentasi, dan pelaksanaan dari sistem pengelolaan lingkungan. Dengan begitu banyaknya variabel yang harus dijaga untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi, mutu dan kini standard pengelolaan lingkungan akan memaksa pihak manajemen untuk lebih efektif. Standar yang harus dicapai agar bisa memperoleh sertifikasi ISO dalam pengelolaan lingkungan berisi teknik-teknik pengelolaan yang baik. Pengelolaan personil lingkungan, akutansi, pengawasan penjualan,
  • 22. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 pengawasan dokumen, dan banyak sistem lainnya sebenarnya adalah sistem pengelolaan umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan. d. Penurunan biaya Setelah sejumlah biaya dikeluarkan untuk membuat dan menerapkan program-program yang belum ada dalam rangka memperoleh sertifikasi, akan terjadi suatu penghematan biaya dalam jangka panjang terutama dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Sertifikasi tidak akan menghilangkan biaya untuk pembersihan polusi, namun hal itu akan mengurangi jumlah dan skala pembersihan yang harus dilakukan di masa datang. Apabila biaya awal dan pemeliharaan sertifikasi dikelola secara baik, maka seharusnya akan terjadi penurunan biaya lingkungan dalam jangka penjang dan peningkatan kemampuan bersaing. Biaya yang dikeluarkan akan dapat ditutupi oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan pada organisasi dan meningkatnya moral organisasi. Setelah sertifikat diperoleh, waktu dan uang yang dikeluarkan yang dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan konsumen akan berkurang. Pada awalnya sebagian besar konsumen memiliki daftar pertanyaan yang panjang dan berbeda-beda mengenai lingkungan. Penunujukan sertifikat ISO 14001 yang dimiliki leh organisasi mungkin telah menjawab dan memuaskan sebagian konsumen. Dasar utama dalam penghematan biaya adalah lebih sedikitnya bahan kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan. Berkurangnya
  • 23. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan penggunaan bahan kimia yang bernutu randah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, dan berarti mengurangi limbah berbahaya yang harus dilacak dan dibuang. Pembersihan air tanah pun akan dapat diminimumkan. (Wortham, 1993) e. Penurunan kecelakaan kerja Sejalan dengan berkurangnya bahan kimia dan limbah berbahaya yang ada di lokasi dengan diberlakukannya sistem ini, jumlah karyawan yang cidera karena bahan-bahan ini juga akan menurun. Jelas terlihat bahwa pencegahan dan kematian akan membawa manfaat yang besar. Biaya yang berkaitan dengan kecelakaan kerja juga akan menurun. Ketika sistem pengellaan diterapkan, tidak hanya membantu mengurangi tingkat kematian, tetapi juga menurunkan biaya yang berkaitan dengan hilangnya produktivitas dan semangat kerja, biaya penggantian peralatan kerja yang rusak dan waktu yang hilang untuk memperbaiki dan mencegah hal yang sama. Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja sangat berkaitan, maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari perubahan yang ada, hal-hal lainnya juga akan memperoleh keuntungan yang sama. Sistem yang melindungi atau meminimalisasi dampak terhadap lingkungan pada kebanyakan kasus juga akan meminimalisasi dampak terhadap pekerja. Hal ini terlihat pada penurunan tingkat kecelakaan kerja dan jumlah pekerja yang sakit. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari lingkungan secara keseluruhan. Penurunan dalam kecelakaan dan penyakit
  • 24. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 akibat kerja akan terjadi bila organisasi memasukkan unsur kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 sebagai pelengkap dari usaha pengelolaan lingkungan. f. Peningkatan hubungan masyarakat Sebagian besar masyarakat peduli terhadap lingkungan saat ini. Bila suatu organisasi meningkatkan program pengelolaan lingkungan, organisasi itu pasti memperoleh peningkatan dalam hubungan dengan masyarakat, dengan atau tanpa memperoleh sertifikasi ISO 14001. Ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan dengan masyarakat, contohnya dengan tidak membuang limbah dalam jumlah besar, meminimalisasi limbah. g. Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen Hal yang erat kaitannya dengan usaha meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat adalah kepercayaan da kepuasan konsumen. Dengan melihat bahwa perusahaan memiliki sertifikat ISO 14001, knsumen akan merasa bahwa lingkungan mereaka taelah terlindungi. Hal ini menunjukan bahwa pihak produsen benar-benar peduli pada lingkungan. Perlindungan dan keamanan lingkungan akan didasarkan pada sertifikasi ISO 14001 yang lebih dapat diukur dibanndingkan dengan janji-janji muluk yang diberikan organisasi pada sebagian besar kasus selama ini. Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan para konsumen mereka dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melakukan
  • 25. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 kegiatan perlindungan terhadap lingkungan dan mempunyai dokumen- dokumen yang cukup untuk mendukung pernyataan tersebut. (Kuhre, 1996) 3. Langkah-langkah Umum untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 Banyak organisasi telah memulai proses pengelolaan lingkungan karena itu titik awal dari proses sertifikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan organisasi untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001: a. Penilaian awal dan definisi kegunaan Sebelum organisasi memulai usaha desain dan implementasi secara besar-besaran, suatu penilaian awal terlebih dahulu harus dilakukan. Hal ini akan membantu menentukan hal mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru. Penilaian harus mengidentifikasi dokumen-dokumen, tindakan-tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk memperoleh sertifikasi seperti pernyataan kebijakan, sistem pengelolaan, perencanaan, kegiatan operasional, personil, pelatihan, dan tujuan yang ingin dicapai. Suatu definisi kegunaan harus dibuat sehubungan dengan penilaian awal tersebut. Kegunaan dapat berupa menjaga lingkungan dengan lebih baik, memperoleh sertifikasi ISO 14001, untuk lebih efektif dalam segi biaya, untuk memperbaiki hubungan baik dengan masyarakat, dan lainnya. Agar berhasil, keseluruhan usaha memperoleh sertifikasi harus diringkas dan disajikan dalam penilaian awal dan disetujui oleh manajemen puncak dari organisasi. (Kuhre, 1996)
  • 26. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 b. Persiapan kebijakan Persiapan kebijakan perlu dilakukan sejak awal dalam suatu proses karena persetujuan manajemen puncak adalah kunci menuju sukses, walaupun kebijakan yang disiapkan tersebut masih sangat kasar, hal ini sekurangnya akan memberi arahan yang menyeluruh bagi suatu proses pada saat sangat dibutuhkan. c. Mendapatkan sumber daya sejak awal Sumber daya tertentu perlu didapatkan sejak awal proses agar keseluruhan usaha dapat dilakukan dengan tuntas. Sumber daya keuangan adalah sumber daya yang harus ada, sumber daya organisasi seperti personil, sumber daya pelatihan dapat diidentifikasi dan diberikan, pembelian pasokan dan dukungan lainnya juga harus diusahakan. d. Prosedur untuk identifikasi dampak dan persyaratan lainnya Prosedur dan kebijakan untuk mengidentifikasi, menyusun, dan menganalisis dampak ke dalam suatu sistem organisasi sangat diperlukan untuk memperoleh peraturan-peraturan dan dampak-dampak serta menyusunnya dalam satu atau dua bundel dokumen. Langkah ini sangat penting dan memudahkan pembuatan suatu desain dari prosedur dan pengawasan pengelolaan lingkungan yang sangat berarti. e. Tujuan dan sasaran Tujuan dan sasaran adalah hal berikutnya yang harus dipersiapkan. Tujuan yang ditetapkan akan mencakup pernyataan-pernyataan seperti
  • 27. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 penetapan program minimisasi limbah. Sasaran akan ditentukan secara khusus untuk setiap tujuan dan disajikan secara kuantitatif. f. Pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang tersedia Bila sudah ada dokumen yang berkaitan dengan program ISO 14001, maka hal tersebut harus dimanfaatkan. Hal ini dapat mencakup sebagian besar prosedur pengelolaan lingkungan yang baik dan sistem kualitas yang sudah digunakan. g. Persiapan dari prosedur operasi dan recana tindakan Setelah langkah-langkah diatas diselesaikan tiba saatnya untuk mempersiapkan prosedur-prosedur baru yang belum lengkap. Sering kali banyak sistem pengelolaan lingkungan terdiri dari prosedur dan standard yang tidak tertulis yang akan menyebabkan kebingungan, kurangnya petunjuk dari dampak lingkungan yang negatif. Petunjuk pengelolaan lingkungan harus disusun bila belum ada, untuk mencakup keseluruhan prosedur dan standard yang berbeda. h. Implementasi program Setelah kertas kerja dibuat, sistem pengelolaan lingkungan perlu diimplementasikan untuk dapat secara nyata membantu lingkungan karena sertifikasi memerlukan implementasi di samping persiapan prosedur dan dokumen.
  • 28. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 i. Pelaksanaan audit yang berkelanjutan, tinjuan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut Dengan melaksanakan audit atau meninjau kemajuan organisasi dalam pengelolaan lingkungan terus menerus, dimungkinkan untuk mengusulkan suatu tindakan perbaikan dan tindak lanjutnya. Segera setelah proses audit selesai, tindakan perbaikan harus dilakukan secepat mungkin. Upaya untuk memperbaiki kualitas dan pengawasan lingkungan dengan dampak yang positif bagi organisasi dan makhluk hidup di dalam dan di sekitarnya, selalu mungkin dilakukan. j. Audit internal untuk standard ISO Bila suatu organisasi merasa sudah hampir menyelesaikan hal-hal yang disebut diatas perlu sekiranya mengadakan suatu audit internal. Jenis audit seperti ini membantu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan akhir yang perlu dilakukan. k. Audit yang dilakukan auditor luar Audit yang dilakukan untuk memperoleh sertifikasi biasanya dilakukan oleh auditor independen. Auditor dari pihak ketiga biasanya mendapat kredibilitas lebih karena dianggap lebih obyektif. Namun di sisi lain pihak auditor mungkin idak mengenal industri yang diauditnya dengan baik. Maka perlu memberikan beberapa penjelasan tentang teknologi utama yang digunakan. Secara keseluruhan, auditor harus cakap melakukan audit atas pengelolaan lingkungan dan disetujui oleh ISO sebelum mereka dapat memberi sertifikasi.
  • 29. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 18 l. Sertifikasi Apabila organisasi dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit maka sertifikasi akan diberikan. Sertifikasi dapat diperoleh dengan tiga cara. Bila hal ini dilakukan oleh konsultan audit independen yang telah disetujui oleh ISO, maka sertifikasi yang diperoleh akan paling berbobot. Sertifikasi dengan bobot kedua didapat ketika organisasi melibatkan pemasok dibawah kontrak. Dalam hal ini audit dapat dilakukan oleh organisasi yang menggunakan pemasok. Sertifikasi yang dilakukan sendiri memiliki bobot yang paling rendah, namun hal ini masih lebih baik dari tidak memiliki sertifikasi sama sekali. m. Perbaikan berkelanjutan Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar mungkin. Perbaikan berkelanjutan bukanlah langkah terakhir, hal ini adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan. (Kuhre, 1996) 4. Unsur-unsur di Dalam Standar ISO 14001 Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi sistem manajemen lingkungan. Standard ini memuat unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi atas pelaksanaan standar ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,
  • 30. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan, selaku pihak ketiga dapat memberikan sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik. (ISO 14001, 2004) Berikut penjabaran dari masing-masing unsur Sistem Manajemen Lingkungan : a. Kebijakan Lingkungan Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang ditandatangani oleh pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama. Sekurangnya presiden dari perusahaan harus menandatangani karena hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak akan peduli pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan. Manajemen puncak perlu memeperlihatkan dukungan sepenuhnya atas kebijakan yang dibuat dengan beberapa cara. Disamping menandatangani kebijakan menunjukan dukungan dengan menyediakan dana yang cukup juga sangat penting. Bila kekurangan dana perusahaan makaa pengelolaan lingkungan akan terhenti. Dukungan terhadap kebijakan yang dibuat dapat ditunjukan oleh tindakan-tindakan. Misalnya jika direktur ingin mencatat sesuatu menggunakan kertas yang sudah terpakai tetapi halaman belakangnya masih kosong, itu berarti dia peduli lingkungan. (Kuhre, 1996)
  • 31. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 20 Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen manajemen puncak namun diperlukan pula adanya komitmen dari seluruh karyawan, meskipun komitmen manajemen puncak merupakan unsur yang paling penting. Selanjutnya, tentang kebijakan lingkungan di dalam standar ISO 14001 menyebutkan : 1) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya. 2) Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran. 3) Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang bisa dilakukan oleh organisasi. 4) Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan. 5) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke semua karyawan. 6) Tersedia untuk umum. (ISO 14001, 2004) b. Perencanaan Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah menciptakan kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan lingkungan.
  • 32. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 21 1) Aspek Lingkungan Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dalam pengertian ini aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan bagi operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan. Dengan kata lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas atau langkah dari prosesnya. 2) Persyaratan Perundangan dan Persyaratan Lainnya Perusahaan harus mengidentifikasi dan mengerti semua persyaratan yang diminta oleh perundang-undangan bila aspek lingkungan telah diidentifikasi, maupun persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan perusahaan. Setiap peraturan yang diterapka pada kegiatan operasional perusahaan harus diiidentifikasi. Hal ini mencakup peraturan-peraturan di tingkat internasioal, federal, negara bagian, regional dan lokal. Pada setiap tingkat pemerintahan ada beberapa peraturan yang berbeda sehingga tambahan dari peraturan- peraturan yag ada, pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus diidentifikasi. Selain peraturanperaturan yang ada, ada beberapa persyaratan lainnya yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat mencakup standar sertifikasi, kebijakan, koorporasi, persetujuan
  • 33. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 22 konsumen, keputusan pengadilan, perizinan dan hal-hal lainnya. Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan harus dituliskan dalam suatu standar. (Kuhre, 1996) 3) Tujuan dan Sasaran Menurut standar ISO 14001, tujuan lingkungan adalah cita-cita lingkungan secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan lingkungan yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri untuk mencapainya, dan yang dikuantifikasi bila memungkinkan. Sedangkan tentang sasaran lingkungan, standar ISO 14001 mendefinisikan sasaran lingkungan sebagai persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan bila dimungkinkan, berlaku untuk perusahaan atau bagian yang diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkungan. Tujuan dan sasaran lingkungan harus konsisten dan dimasukkan dalam rencana strategis perusahaan. Keduanya harus sejalan dengan rencana strategis perusahaan secara keseluruhan atau bila tidak akan timbul konflik. Tujuan dan sasaran harus konsisten satu sama lain dan tidak bertentangan. Tujuan dan sasaran juga harus mendukung kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, persyaratan bisnis, penurunan dampak dan pandangan dari pihak-pihak berkepentingan. Tujuan dan sasaran harus terintegrasi dengan keseluruhan organisasi. Kedua hal tersebut tidak dapat saling silang atau keduanya tidak akan tercapai sama sekali. (Kuhre, 1996)
  • 34. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 23 4) Program Manajemen Lingkungan Program Manajemen Lingkungan harus dinamis dan secara berkala disempurnakan sesuai dengan perubahan tujuan dan sasaran perusahaan. Pembuatan dan penggunaan satu program atau lebih merupakan unsur kunci untuk penerapan sistem manajemen lingkungan yang berhasil. Program tersebut sebaiknya menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran perusahaan akan dicapai, termasuk jangka waktu dan personil yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan lingkungan perusahaan. (ISO 14001, 2004) c. Penerapan dan Operasi Suatu perusahaan dapat saja telah memiliki kebijakan lingkungan yang sangat tepat dan telah memiliki pula tujuan dan sasaran lingkungan, serta memiliki perencanaan sistem manajemen lingkungannya yang sangat bagus dan rinci tanpa mereka menghadapi masalah lingkungan yang disebabkan masalah penerapan dan operasi sistem manajemen lingkungan belum memadai. 1) Struktur dan tanggung jawab Unsur yang paling penting dalam menjalankan sistem manajemen lingkungan adalah dukungan manajemen puncak, manajemen garis dan karyawan perusahaan. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang berhasil memerlukan komitmen dari semua karyawan perusahaan. Oleh sebab itu tanggung jawab lingkungan tidak dilihat sebatas fungsi lingkungan saja. Komitmen ini dimulai pada tingkat manajemen
  • 35. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 24 tertinggi. Perlu pula diperhatikan bahwa tanggung jawab kunci sistem manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan dikominikasikan dengan baik ke personil yang relevan. (ISO 14001, 2004) 2) Pelatihan, kepedulian dan kompetensi Pelatihan adalah hal yang sangat penting bagi pengelolaan ligkungan karena kompleksnya bidang tersebut. Pelatihan diperlukan tidak hanya bagi staf di bidang lingkungan tetapi juga di seluruh bidang pekerjaan lainnya dalam perusahaan dan beberapa kontraktor dan seluruh pekerja harus dibuat sadar akan dampak yang mereka timbulkan terhadap lingkungan melalui pekerjaan yang mereka lakukan dan cara-cara meminimasi dampak tersebut. (Kuhre, 1996) Dalam ISO 14001, dokumentasi pelatihan merupakan salah satu kunci penting dalam penerapan sistem manajemen lingkungan. Pemeliharaan dokumentasi pelatihan yang baik termasuk siapa yang sudah dilatih, isi pelatihan dan tanggal pelatihan. (ISO 14001, 2004) 3) Komunikasi Aspek kunci lainnya dari manajemen lingkungan adalah komunikasi dengan karyawan, perusahaan atau masyarakat sekitar dan dengan pihak lainnya dari masyarakat yang terkait dan dengan pelanggan. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 menentukan perlu adanya prosedur untuk: a) Mempertahankan komunikasi internal diantara berbagai bagian dan tingkatan di dalam perusahaan.
  • 36. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 25 b) Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang relevan dari pihak terkait dari luar sehubungan dengan aspek-aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan. (ISO 14001, 2004) 4) Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam media cetak atau elektronik, untuk: a) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya. b) Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait. Dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berupa: a) Informasi tentang proses. b) Bagan organisasi atau organisasi. c) Standar internal dan prosedur operasional. Bagan lokasi keadaan darurat. (ISO 14001, 2004) 5) Pengendalian Dokumen Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin bahwa perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan cara yang memadai untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan. Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang diperlukan oleh standar internasional ini untuk menjamin bahwa: a) Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan. b) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan disetujui atas kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang.
  • 37. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 26 c) Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi terlebih dahulu. d) Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi. e) Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi yang sangat penting bagi berfungsinya sistem manajemen lingkungan yang efektif. f) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. g) Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan perundang- undangan dan atau keperluan pemeliharaan pengetahuan yang didefinisikan secara tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, diberi tanggal (tanggal revisi) dan mudah diidentifikasi, dipelihara dengaan teratur dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan. Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi berbagai jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara. (ISO 14001, 2004 ) 6) Pengendalian Operasional Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya. Perusahaan harus merencanakan kegiatan ini, termasuk pemeliharaannya untuk
  • 38. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 27 menjamin bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada kondisi tertentu dengan : a) Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat menyebabkan penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan. b) Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur. c) Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari barang dan jasa yang digunakan oleh perusahaan dan mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang releva kepada pemasok dan kontraktor. (ISO 14001, 2004) 7) Kesiagaan dan Tanggap Darurat Berapapun pengawasan yang diimplementasikan, tidak mungkin untuk menghilangkan segala masalah atau keadaan darurat sama sekali. Hal ini meliputi kecelakaan kerja, tumpahan baha kimia, cidera akibat kerja dan rencana persiapan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga ini. Prosedur gawat darurat yang terperinci harus dituliskan sebelum keadaan gawat darurat terjadi. Rencana yang dipersiapkan untuk mengatasi keadaan ini mempunyai beberapa nama, namun demikian yang paling umum digunakan adalah rencana respon gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. (Kuhre, 1996) Bila terjadi keadaan darurat, satu tanggapan yang terorganisir dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan akan membantu
  • 39. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 28 meminimumkan kerusakan terhadap kesehatan dan keselamatan manusia atau lingkungan. d. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi Kinerja lingkungan harus dipantau dan diperiksa sedemikian sehingga bila terjadi ketidaksesuaian dapat segera diketahui, dan diambil langkah- langkah perbaikan untuk mengkoreksinya. 1) Pemantauan dan Pengukuran Program pemantauan dan pengukuran merupakan proses yang kontinyu yang mencakup pengumpulan data mutakhir dan penelusuran parameter tertentu secara kontinyu. Dengan menggunakan teknik pemantauan dan pengukuran perusahaan dapat menilai kemajuannya dalam memenuhi tujuan dan sasaran lingkungan yang sudah digariskan. (ISO 14001, 2004) 2) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan ISO 14001 mensyaratkan perusahaan untuk membuat dan memelihara prosedur untuk menangani, menyelidiki dan memulai tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian. Selain itu, tanggung jawab dan wewenang untuk semua kegiatan yang berkaitan dengan ketidaksesuaian harus ditentukan. Ketidaksesuaian meliputi segala sesuatu yang tidak sesuai dengan persyaratan, seperti yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen lingkungan. Hal ini dapat meliputi ketidaksesuaian pada kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran, struktur dan tanggung jawab, rencana pelatihan, persyaratan
  • 40. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 29 operasional, jadwal kalibrasi alat, perekaman dan pengarsiban, pengendalian dokumen, kesiapsiagaan dan tanggap darurat dan prosedur tanggapan dan jadwal pelatihannya, rencana pemantauan dan pengukuran, audit sistem manajemen lingkungan dan dokumentasi pengkajian manajemen dan penerapan penyempurnaan sistem manajemen lingkungan. Dalam membuat dan mempertahankan prosedur untuk penyelidikan dan mengoreksi ketidaksesuaian, perusahaan sebaiknya memasukkan unsur-unsur dasar : a) Identifikasi penyebab ketidaksesuaian. b) Identifikasi pilihan tindakan koreksi dan pencegahan serta pengendalian yang diperlukan. c) Pelatihan personal. d) Penerapan rencana untuk tindakan koreksi yang dipilih. e) Merekam setiap perubahan pada prosedur tertulis yang dihasilkan dari tindakan koreksi. (ISO 14001, 2004) 3) Evaluasi dari Tingkat Kesesuaian Di dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001 perusahaan harus bersikap konsisten dengan komitmen untuk mencapai kesesuaian. Selain itu suatu organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk mengevaluasi secara periodik kesesuaian terhadap peraturan perundangan dan peraturan lainnya yang terkait. Perusahaan harus membuat catatan hasil evaluasi periodik. Evaluasi tingkat kesesuaian
  • 41. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 30 bisa dilakukan bersamaan dengan evaluasi kesesuaian peraturan perundangan atau dengan prosedur yang terpisah. (ISO 14001, 2004) 4) Rekaman Sistem manajemen lingkungan menghendaki adanya rekaman lingkungan yang cukup dan dipelihara sehingga dapat memperlihatkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan efektif. Bila tidak ada rekaman lingkungan, maka hal ini memberikan petunjuk bahwa sistem manajemen lingkungan perusahaan harus diperbaiki. Rekaman lingkungan harus dipersiapkan, disimpan dan dipelihara oleh perusahaan serta mudah ditelusur bila diperlukan. Rekaman ini meliputi informasi antara lain tentang pembelian, audit, pengkajian dan pelatihan. (ISO 14001, 2004) 5) Audit Sistem Manajemen Lingkungan Di dalam ISO 14001, audit sistem manajemen lingkungan didefinisikan sebagai suatu proses verifikasi tersistemasi dan terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan dari organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini kepada manajemen. Sistem manajemen lingkungan terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya. Dengan demikian diharapkan, bahwa Sistem manajemen yang akan diaudit akan sesuai (compatible) dan saling mendukung dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti;
  • 42. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 31 penerapan sistem manajemen K3 dan penerapan sistem manajemen kualitas produk ISO 9001. Untuk membantu memudahkan dan membantu pemahaman, bahwa audit sistem manajemen lingkungan merupakan suatu sistem manajemen yang terintegrasi dengan fungsi manajemen lainnya, maka dapat diidentifikasi terhadap masing-masing kriteria audit. e. Tinjauan Manajemen Manajemen puncak organisasi atau perusahaan harus mengkaji sistem manajemen lingkungan sesuai jadwal yang ditentukan, untuk menjamin kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. Proses pengkajian manajemen harus menjamin bahwa informasi penting dikumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Pengkajian ini harus didokumentasi. Pengkajian manajemen harus membahas kemungkinan perlunya perubahan kebijakan tujuan dan unsur- unsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan, perubahan keadaan dan komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. (ISO 14001, 2004) f. Perbaikan Lanjutan Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar mungkin. Perbaikan yang berkelanjutan bukanlah langkah terakhir. Hal ini
  • 43. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32 adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan. (Kuhre, 1996) Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan KEBIJAKAN LINGKUNGAN PERENCANAAN (PLAN) PENERAPAN & OPERASI (DO) PEMERIKSAAN (CHECK) TINJAUAN MANAJEMEN (ACT) PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN
  • 44. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33 B. Kerangka Pemikiran Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran Tempat Kerja Dampak Lingkungan Limbah Kegiatan Operasional Kerugian/biaya tambahan dapat dikendalikan Pencegahan dan Pengendalian Langkah penerapan Sistem Manajemen Lingkungan: 1. Penilaian awal 2. Persiapan Kebijakan Lingkungan 3. Mendapatkan sumber daya sejak awal 4. Identifikasi dampak dan persyaratan- persyaratan lainnya 5. Tujuan, sasaran dan program lingkungan 6. Pemanfaatan dokumen yang tersedia 7. Prosedur operasi dan rencana tindakan 8. Implementasi program 9. Audit yang berkelanjutan, tinjauan manajemen dan perbaikan 10. Audit Internal Audit eksternal (Sertifikasi ISO 14001) dan Perbaikan berkelanjutan
  • 45. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang diambil adalah penelitian deskriptif, dimana penulis memberikan gambaran dan analisa yang jelas terhadap langkah persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan data yang diperoleh dipergunakan sebagai bahan penulisan laporan. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan mendiskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpulan (Arif M, 2003). B. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya, Jl. Rungkut Industri Raya No.2 Surabaya 60292, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kotamadya Surabaya, PO BOX 32/SBS Jawa Timur, Indonesia. C. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti adalah gambaran persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya
  • 46. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 35 D. Sumber Data Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui observasi langsung mengenai persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya, pengukuran lingkungan fisik, pengukuran kualitas air dan udara, identifikasi tempat kerja, wawancara serta diskusi dengan karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang terkait dengan kegiatan magang. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh melalui data-data yang ada pada dokumen, catatan perusahaan, literatur-literatur dan standar peraturan yang terkait dengan obyek penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap persiapan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan, pekerjaan-pekerjaan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serta tindak lanjut yang dilakukan dalam rangka pengelolaan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya.
  • 47. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 36 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pihak yang berhubungan dengan obyek penelitian baik tenaga kerja, foreman/supervisor service departement maupun SHE department untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan manajemen lingkungan. 3. Studi Kepustakaan Dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara teoritis dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian. F. Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan sebelum magang adalah mengajukan proposal permohonan magang di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya, di samping itu persiapan yang dilakukan adalah mempelajari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 30 April 2011, adapun kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi secara umum kondisi lingkungan kerja di perusahaan.
  • 48. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 37 b. Melakukan diskusi atau wawancara dengan tenaga kerja dan departemen SHE tentang pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan. c. Melakukan identifikasi tentang aspek lingkungan dan dampak lingkungan dari kegiatan operasinal di lingkungan kerja. d. Melakukan pengontrolan sistem pengelolaan limbah (padat, cair, gas) e. Melakukan pengukuran terhadap faktor fisik lingkungan kerja dan mengikuti pengukuran kualitas udara dan kualitas air limbah dari pihak luar. f. Melakukan analisa upaya pengendalian dampak lingkungannya. g. Mengikuti audit Contamination Control secara rutin seminggu sekali. h. Melakukan koordinasi dengan cleaning service tentang inspeksi higiene dan sanitasi, pembersihan oil trap dan kebersihan lingkungan kerja. i. Memeriksa dokumen pengangkutan limbah B3 kepada pihak vendor. j. Mengikuti program dan kegiatan yang dilakukan Departemen SHE sesuai rekomendasi dari pembimbing perusahaan. k. Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip atau dokumen perusahaan dan buku-buku referensi. 3. Tahap Pengolahan Data Data-data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan, dianalisa, dibahas dan disusun sehingga dapat digunakan sebagai bahan penulisan laporan.
  • 49. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 38 G. Analisa Data Data yang diperoleh akan dibahas dan dianalisis secara diskriptif yaitu penggambaran masalah mengenai langkah-langkah persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan proses pengelolaan lingkungan terhadap pekerjaan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya. Kemudian membandingkannya dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan serta dasar teori yang terkait.
  • 50. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala upaya untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya. Setelah pengelolaan sistem manajemen lingkungan dilaksanakan dengan baik berdasarkan ISO 14001, PT Trakindo Utama Surabaya berniat untuk melaksanakan audit eksternal agar mendapatkan sertifikat ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Dalam pelaksanaan manajemen lingkungan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sistem pendokumentasian juga menjadi satu dengan dokumentasi K3 dalam SHE.SOP (Safety, Health and Environment). Langkah-langkah awal dalam mempersiapkan penerapan sistem manajemen lingkungan antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan suatu kebijakan lingkungan diikuti dengan penempatan organisasi lingkungan pada posisinya dan mengaturnya dengan baik, mengidentifikasi aspek dan menilai dampak lingkungan, menilai persyaratan yang diwajibkan oleh peraturan perundangan, lalu menyusun tujuan-tujuan, sasaran dan program lingkungan serta memanfaatkan dokumen dan sumber daya yang tersedia. Setelah semua unsur dalam langkah awal sudah tersedia, selanjutkan adalah mempersiapkan prosedur operasi dan rencana tindakan yang baru. Langkah
  • 51. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 40 selanjutnya yaitu mengimplementasikan program, melaksanakan audit yang berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut, lalu melakukan audit internal untuk standar ISO. Setelah semua langkah diatas telah dilaksanakan selanjutnya adalah audit yang dilakukan auditor luar. Apabila organisasi lulus sebagian besar komponen yang diaudit, maka sertifikasi akan didapatkan. Berdasarkan hasil pengamatan, berikut ini adalah penjelasan dari langkah- langkah tersebut sesuai dengan apa yang ada di PT Trakindo Utama Surabaya: 1. Penilaian Awal Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Keputusan untuk memilih konsultan eksternal ini bertujuan agar orang yang bertanggung jawab untuk penilaian melihat pekerjaan dan efek lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan dari sudut pandang yang netral atau independen. Karena apabila penilaian awal tidak dilakukan dengan benar, kebijakan yang benar-benar efektif tidak akan terbentuk. Program yang dijalankan tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan dan sertifikasi akan tertunda atau bahkan tidak akan pernah diperoleh. Penilaian awal akan disajikan dalam matrikulasi PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dimana dalam PROPER tersebut terdapat kriteria yang dinilai seperti ada tidaknya dokumen sistem manajemen lingkungan yang meliputi kebijakan pengelolaan lingkungan, struktur organisasi fungsional, personil lingkungan, dan sistem dokumentasi operasional. Kemudian apakah perusahaan menyusun perencanaan yang mencakup tujuan,
  • 52. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 41 sasaran dan program untuk pengelolaan lingkungan, sistem monitoring, evaluasi, perbaikan kinerja dan tindak lanjut perusahaan. Penilaian juga dilakukan terhadap pemanfaatan limbah dan sumber daya yang meliputi pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan limbah padat non B3, efisiensi dan konservasi penggunaan air, serta pengelolaan fugitive emission. Selain itu kegiatan pengembangan masyarakat juga dilakukan penilaian. Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai. 2. Persiapan Kebijakan Lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya sebagai perusahaan penyalur (dealer) resmi di Indonesia untuk Produk Caterpillar, bertekad untuk mencapai standar kinerja setinggi mungkin dalam bidang manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup di seluruh lokasi kerjanya. Oleh karena itu PT Trakindo Utama Surabaya menetapkan Kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup) untuk memberikan pernyataan publik atas keinginan manajemen bagi semua karyawan, sub-kontraktor, klien serta pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Dalam kebijakannya, PT Trakindo Utama Surabaya akan mengutamakan penerapan sistem K3L dalam peningkatan operasional dan senantiasa menciptakan, memberikan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan
  • 53. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 sehat bagi seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Selain itu juga memastikan seluruh kegiatan harus sesuai dan sejalan dengan apa yang telah ditetapkan agar memenuhi standar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup serta mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin semua pihak bekerja di tempat yang aman. Untuk itu, PT Trakindo Utama Surabaya akan : a. Memenuhi semua Peraturan Pemerintah dan persyaratan lainnya yang berlaku. b. Mengutamakan pelaksanaan serta mempertahankan kualitas sistem K3L di seluruh lokasi kerja. c. Mengidentifikasi semua bahaya serta mengelola resiko terkait secara efektif. d. Menyakinkan seluruh karyawan untuk bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek K3L di lingkungan kerja masing-masing. e. Berkomitmen mencegah terjadinya cedera dan penyakit akibat kerja. f. Selalu menciptakan dan meningkatkan ”Kepedulian Lingkungan Hidup”. g. Mengelola semua aspek dan dampak Lingkungan di area kerja secara efektif. h. Mencegah polusi yang berakibat Penurunan Daya Dukung Lingkungan. i. Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada seluruh karyawan untuk mendukung tujuan Kebijakan ini dan persyaratan Sistem K3L. j. Memastikan bahwa tujuan dari Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Tamu serta Pihak lain yang terkait. Kebijakan K3L yang ditetapkan dan diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya adalah kebijakan K3L yang disusun dan ditandatangani oleh Presiden
  • 54. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43 Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama. Salinan kebijakan diperbesar, dibingkai dan dipajang di lobby, ruang-ruang kerja dan ruang-ruang rapat. Salinan kebijakan ini juga tersedia bagi karyawan maupun pihak vendor yang membutuhkan. Kebijakan dikomunikasikan secara lisan dalam weekly meeting secara periodik, dan juga disampaikan melalui buletin Trakindo. Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3 dan Lingkungan secara berarti. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya dapat dilihat pada lampiran 3. 3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal a. Sumber Daya Manusia (Personil) Untuk melaksanakan program Sistem Manajemen Lingkungan ditetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan program tersebut lebih efektif dan terarah. Penetapan ini meliputi penyediaan sumber daya manusia yang cukup, membentuk SHE Committee dan menunjuk seorang PIC SHE untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan. Penetapan ini dirundingkan disepakati manajemen puncak berdasarkan data yang tersedia pada struktur organisasi perusahaan dan kebutuhan elemen sistem manajemen lingkungan. Hasilnya memuat penjabaran tanggung jawab setiap orang dan peraturan yang harus dijalankan. PT Trakindo Utama mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman yang
  • 55. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 44 berada di head office, Perusahaan cabang seperti PT Trakindo Utama Surabaya dapat berkonsultasi apabila menemui masalah lingkungan. Berikut ini adalah mekanisme organisasi manajemen lingkungan dan penjabaran tanggung jawab dari masing-masing personil: Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan 1) Branch Manager a) Bertanggung jawab menjamin pelaksanaan realisasi program manajemen lingkungan. b) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dengan benar. c) Menjabarkan Kebijakan K3L kedalam tujuan dan sasaran yang disusun dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan tingkat penerapan yang sudah ada pada waktu itu. d) Membentuk dan menjamin berjalannya kegiatan SHE Committee. e) Menjamin komitmen dari masing-masing departemen untuk menjalankan ketentuan SML sesuai batasan tanggung jawab dan wewenangnya. Branch Manager SHE Committee Manager Supervisor PIC SHE ForemanKaryawan
  • 56. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 45 f) Menjamin tersedianya peraturan dan ketentuan umum yang mendukung kebijakan K3L. g) Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk mencapai kinerja lingkungan yang optimal, termasuk sumber daya manusia dan infrastruktur. h) Melaksanakan Management Review secara berkala terhadap kinerja SML. 2) SHE Committee a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen (Branch Manager) baik diminta atau tidak mengenai masalah K3L. b) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun atau merumuskan kebijakan K3L dalam rangka meningkatkan kinerja yang berkelanjutan. c) Menghimpun dan mengolah data K3L serta melakukan analisa pencapaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah disusun oleh Branch Manager. d) Melaksanakan program SHE Committee Meeting secara berkala (minimal 1 kali/bulan) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan. 3) Manager a) Menjamin komitmen dan pelaksanaan K3L pada tingkat departemen. b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan K3L kepada Branch Manager.
  • 57. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 46 c) Menjamin adanya identifikasi setiap proses dan kegiatan yang mengandung aspek dan dampak terhadap lingkungan. d) Menjamin adanya tindakan pengendalian terhadap setiap dampak yang timbul dari karakter proses yang ada. e) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya prosedur dan instruksi kerja yang aman sesuai dengan pemenuhan elemen Sistem Manajemen Lingkungan. f) Menjamin setiap tenaga kerja mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan akan kompetensi kerja dan karakter bahaya dari pekerjaannya. g) Berperan serta aktif dalam investigasi kecelakaan dan pencemaran lingkungan khususnya pada kasus major. h) Mengatur diselenggarakannya SHE meeting secara berkala. i) Menjalankan fungsi sebagai Internal Auditor sebagaimana penunjukan oleh Branch Manager. 4) PIC SHE a) Melakukan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan teknis program manajemen lingkungan yang telah disusun dan ditentukan baik oleh Branch Manager, SHE Committee, maupun masing-masing departemen. b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas koordinasi pelaksanaan manajemen lingkungan kepada Branch Manager.
  • 58. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 47 c) Memberikan insitiatif dan masukan dalam mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan. d) Membantu memberikan solusi tindakan perbaikan atas setiap masukan, pelaporan aspek dan dampak penting lingkungan, kasus insiden dan temuan Inspeksi lingkungan. e) Mengkomunikasikan perkembangan dan masukan manajemen lingkungan dari manajemen kepada pekerja, maupun dari pekerja kepada manajemen. f) Melakukan inspeksi berkala terhadap seluruh area PT Trakindo Utama Surabaya. g) Berperan aktif dalam pelaksanakan investigasi pada setiap kasus kecelakaan. h) Menjalankan pelatihan internal K3L sesuai dengan identifikasi kebutuhan. i) Menyediakan konsultasi K3L bagi setiap pekerja di PT Trakindo Utama Surabaya. j) Mengkoordinasi pelaksanaan SHE meeting di setiap departemen. k) Membantu membuat Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan terhadap pekerjaan, serta tindakan pengendaliannya. l) Menjadi Internal Auditor dan mengkoordinasi kegiatan Audit Sistem Manajemen Lingkungan. m) PIC SHE sebagai ahli K3 umum, terlibat secara aktif sebagai sekretaris dalam SHE Committee PT Trakindo Utama Surabaya dan
  • 59. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 48 menjadi pusat kendali dokumen dan data Sistem Manajemen Lingkungan. 5) Supervisor a) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya kepada Departement Head. b) Melakukan inisiatif pengembangan kegiatan K3L untuk menggairahkan kesadaran pekerja yang diawasi. c) Menjamin komitmen K3L bagi seluruh pekerja yang berada pada area kerja dibawah pengawasannya. d) Melakukan Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan berdasarkan karakter proses pekerjaannya. e) Membuat intruksi kerja berdasarkan hasil identifikasi, dengan masukan dari PIC SHE. f) Menampung dan melaporkan masukan K3L dan pelaporan aspek lingkungan sesuai prosedur yang berlaku. g) Melaksanakan Inspeksi K3L bulanan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada Department Head dan PIC SHE. h) Melaksanakan SHE meeting berkala sesuai periode waktu yang ditetapkan. i) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses dan lingkungan.
  • 60. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 49 6) Foreman a) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya kepada Supervisor. b) Membuat Instruksi kerja yang aman berdasarkan karakter bahaya dan resiko pekerjaannya dengan masukan dari PIC SHE. c) Menampung dan melaporkan setiap aspek dan dampak penting lingkungan. d) Melaporkan dan melakukan investigasi terhadap setiap pencemaran lingkungan yang terjadi. e) Melaksanakan Inspeksi harian K3L dan melakukan tindakan perbaikan atas setiap temuan. Mengkomunikasikan hasilnya kepada Supervisor dan PIC SHE. f) Berperan aktif dalam setiap weekly SHE meeting yang diselenggarakan. g) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses dan lingkungan. 7) Karyawan a) Memenuhi dan mentaati segala ketentuan dan persyaratan K3L yang ada ditempat kerja. b) Mentaati setiap Prosedur dan Instruksi kerja aman yang telah ditentukan.
  • 61. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 50 c) Menggunakan alat pengaman yang harus ada pada alat kerja dan mengenakan serta memelihara Alat pelindung diri yang diwajibkan. d) Melaporkan aspek dan dampak penting lingkungan serta ketidak sesuaian yang ditemukan. e) Melaporkan setiap kejadian pencemaran lingkungan. f) Membantu dalam memberikan keterangan yang benar pada kegiatan Inspeksi K3L, Audit Sistem Manajemen Lingkungan, maupun Investigasi pencemaran lingkungan. g) Menjaga dan memelihara alat kerja dan tempat kerja yang bersih dan aman. h) Berperan dalam pelatihan K3L yang didelegasikan kepadanya. i) Menghadiri setiap SHE meeting yang diselenggarakan. b. Sumber Daya Keuangan Untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan sesuai dengan kebijakan, manajemen puncak memastikan adanya sumber daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan. Anggaran pengelolaan lingkungan ini diajukan oleh SHE departement pada rapat tahunan besama dengan jajaran staf dan branch manager. c. Sumber Daya Informasi Informasi-informasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dapat diakses dengan mudah oleh karyawan, karena perusahaan telah menyediakan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), pemberian label pada wadah B3,
  • 62. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 51 penyediaan akses internet untuk pencarian informasi, penyediaan work intruction (WIN) dan standard operasional prosedur (SOP), serta penyediaan regulasi tentang lingkungan. d. Pelatihan Human Resources Department dengan dukungan SHE Committee menyusun dan memelihara prosedur Training K3L guna memberikan pengembangan wawasan dan penyadaran kepada seluruh karyawan yang pekerjaannya menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Hasil identifikasi ini diajukan dan masuk ke dalam Annual Training Plan. Pelatihan ini bertujuan agar setiap personel dari setiap fungsi dan tingkat, peduli akan: 1) Pentingnya kesesuaian implementasi di lapangan dengan kebijakan, prosedur dan dengan persyaratan lingkungan. 2) Dampak penting terhadap lingkungan yang terjadi dan atau berpotensi untuk terjadi, akibat kegiatan kerjanya serta manfaat pengelolaan lingkungan dari peningkatan kinerja seseorang. 3) Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan, prosedur dan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap darurat. 4) Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi yang ditentukan. 5) Aturan dan tanggung jawab dalam mematuhi dan menjalankan Kebijakan K3L.
  • 63. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 52 Branch head, Departemen head dan Supervisor bagian yang terkait menyiapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan mensyaratkan bahwa setiap personel yang pekerjaannya dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, telah memperoleh pelatihan yang memadai. Program pelatihan ini disiapkan dengan memperhatikan perubahan, pengembangan dan penyempurnaan, baik untuk produk, proses maupun teknologi yang digunakan. (SHE.SOP.007.R00-Training SHE) Macam-macam pelatihan yang akan dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 ini antara lain: 1) Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan, pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Manager dan SHE personel. 2) Basic fire fighting dan first aid training untuk seluruh satgas TKTD. 3) Training prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia berbahaya dan beracun (B3). Setiap program pelatihan yang dibuat dievalusi oleh masing-masing fungsi organisasi dan departemen yang terkait untuk melihat efektivitas dari pelatihan yang dijalankan. Evaluasi ini meliputi materi, instruktur, cara penyampaian dan hasilnya dilapangan. Pelatihan yang telah dievaluasi dipelihara untuk menjamin hasil pelatihan dapat memenuhi kebutuhan operasi perusahaan yang aman. Setiap enam bulan sekali efektifitas
  • 64. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 53 pelaksanaan pelatihan terkait dengan peningkatan kompetensi dan kinerja karyawan dilakukan oleh atasan yang bersangkutan dalam bentuk PMD (Performance Management Development) e. Komunikasi Sistem manajemen lingkungan adalah bidang yang relatif baru, untuk itu peran komunikasi untuk menyampaikan segala informasi mengenai hal tersebut sangat penting untuk menjamin dan mendukung sukses pelaksanaanya. Melalui komunikasi yang baik karyawan akan dapat mengikuti dan mengetahui pencapaian, manfaat dan peranannya dalam mendukung program perbaikan. Dalam kaitannya dengan aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan, perusahaan membuat dan memelihara prosedur untuk : 1) Komunikasi Internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dari perusahaan. Komunikasi internal ditujukan untuk memberikan informasi terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan Lingkungan, Aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga, komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan masukan dari atau ke karyawan mengenai Kebijakan K3L, tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Komunikasi internal ini dilakukan melalui SHE induction pada karyawan baru ataupun tamu, weekly safety talk meeting setiap hari senin, tool box meeting setiap hari, safety flash/safety alert jika terjadi suatu insident,
  • 65. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 54 email, kotak saran, poster, dan informasi yang ditempel pada papan pengumuman. 2) Komunikasi Eksternal untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi masukan ataupun tanggapan dari pihak luar yang terkait. Komunikasi eksternal ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap isu K3L perusahaan. Perusahaan menentukan materi yang dapat dikomunikasikan, yang menunjukkan seberapa jauh organisasi terbuka mengenai kinerja K3L, terutama mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan dan rencana dalam menghadapi keadaan darurat. Perusahaan memutuskan apakah aspek- aspek penting lingkungan dapat dikomunikasikan kepada pihak eksternal atau tidak. 4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap lingkungan dilakukan untuk mengatasi segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul akibat aktifitas perusahaan. Setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang berpotensi mengandung aspek yang berdampak pada lingkungan harus dilakukan identifikasi. Aspek dan dampak yang dinilai meliputi yaitu terkait dengan setiap proses kerja, aktifitas baik itu terjadi di lingkungan kerja perusahaan maupun perusahaan tetangga, fasilitas lain terkait serta keadaan darurat. Setiap perencanaan pembangunan fasilitas atau infrastruktur baru harus dilengkapi dengan kajian lingkungan yaitu identifikasi aspek dan dampak penting untuk mengelola dampak terhadap lingkungan. (SHE.SOP.003.R00- Risk Management)
  • 66. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 55 Identifikasi aspek lingkungan didasarkan pada aspek langsung dan aspek tidak langsung. Aspek langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, insiden dan kondisi darurat yang potensial dan kegiatan diwaktu lampau dan sedang dalam perencanaan. Aspek tidak langsung berkaitan dengan penggunaan air dan energi dari suplier, transportasi limbah oleh jasa pengangkut, pengelolaan dan pembuangan limbah serta dari produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil pengamatan, proses identifikasi aspek lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3 menggunakan form JSA (Job Safety Analysis) dan form HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment). Aspek lingkungan ditinjau dari setiap langkah kegiatan operasional. Aspek lingkungan yang diidentifikasi meliputi: emisi debu, emisi gas, kebisingan, air limbah, dan produk samping (limbah padat), Berikut adalah contoh hasil identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan pada bulan april 2011: Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan No Aspek Lingkungan Sumber Kegiatan Lokasi Dampak 1 Emisi Debu Predelivery inspection  Loading/unloading unit  Overhoul machine  Troubleshooting engine  Cleaning service  Cutting hose  PDI Area  Load/unloading area  Machine bay  Field engine  All area  Hose room Pencemaran udara 2 Emisi Gas (CO, NO2,  Start up engine  Welding, cutting  Workshop, PDI  Disassembly area Pencemaran udara
  • 67. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 56 SO2, Ox)  Cutting hose  Pengetesan nozzle /injector  Load bank engine  Warehouse  FIP room  Dyno room 3 Kebisingan  Test load engine  Start compresor  Start genset  Start up unit  Overhoul machine  Load bank genset  Recondition cylinder head  Test running machine  Service/ repair engine  Dyno room  Compresor room  Power house room  PDI area  Machine bay  Workshop  Cylinder head section  Field machine  workshop Pencemaran suara 4 Limbah padat B3  Service komponen  Pengurasan sediment trap  Service/repair  Operasional tool  Painting  Penggunaan B3 untuk service  Penyimpanan tool  Printing  Binning & collecting  Pemakaian forklift, mobil  Cutting hose  Workshop  Washpad, cleaning component  Workshop  Tool store  Painting area  Workshop  Tool store  Office  Warehouse  Warehouse Pencemaran tanah 5 Limbah cair B3 (Oli)  Pencucian unit  Pencucian komponen  Injection fuel  Test load engine  Washpad area  Cleaning componen area & solvent stand  FIP room  Dyno room Pencemaran air
  • 68. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 57 5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya Dalam melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian dampak terhadap lingkungan harus mengacu kepada perundang-undangan, peraturan- peraturan serta pedoman-pedoman yang berlaku yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sistem dokumentasi dan pemenuhan persyaratan terkait di PT Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: a. SHE Committee mengidentifikasi Peraturan K3L dan Persyaratan lainnya yang relevan terhadap aktivitas bisnis perusahaan untuk diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya. b. Up date dan pemenuhan terhadap peraturan K3L ini akan direview secara berkala atau bila terjadi perubahan kondisi yang mempunyai dampak berarti, adanya perubahan proses kerja ataupun dengan adanya peraturan K3L yang lebih baru. c. Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini meliputi Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo Utama Surabaya melakukan pelayanan kerja. d. Setelah disetujui oleh SHE Committee, salinan-salinan dari daftar ini akan didistribusikan kepada semua Branch Head, Departemen Head dan
  • 69. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 58 Supervisor bagian yang terkait. Salinan diberlakukan sebagai dokumen terkendali. e. PT Trakindo Utama Surabaya setiap waktu terencana juga melakukan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan pemerintah yang berlaku. Jika ada peraturan pemerintah yang belum terpenuhi maka akan dibahas dalam rapat P2K3 untuk dimasukan dalam program K3L. (SHE.SOP.002.R00- Legal External Requirement Compliance) Berdasarkan hasil pengamatan PT Trakindo Utama Surabaya berusaha untuk memenuhi peraturan dan persyaratan lingkungan seperti: Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan No Peraturan Isi peraturan Pelaksanaan 1 Kepmen LH No. 13 tahun 1995 Baku Mutu Emisi Sumber tidak bergerak Melakukan pengukuran terhadap emisi gas NO2, SO2, dan mengendalikannya agar tidak melebihi baku mutu 2 Kepmen LH No. 51 tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri Melakukan pengujian pada limbah cair setelah melewati proses pengolahan limbah dengan oil trap. 3 Kepmenaker No. Kep- 187/MEN/1997 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja Menyediakan MSDS dan Label pada setiap bahan kimia berbahaya, Prosedur pengendalian bahan berbahaya diatur dala SHE.SOP.015.R00 Hazardous Material and Subtance 4 SE Menaker No. 01/MEN/1997 NAB Faktor kimia di udara lingkungan kerja Melakukan pengukuran faktor kimia seperti emisi gas dan emisi debu agar tidak melebihi NAB dan tidak menimbulkan
  • 70. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 59 pencemaran udara 5 Kepmenaker No. Kep - 51/MEN/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja Melakukan pengukuran faktor fisika seperti kebisingan agar tidak melebihi NAB dan tidak menimbulkan pencemaran suara 6 Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Membuat dokumen AMDAL, RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) yang saat ini sedang dijalankan 7 Undang-Undang No. 18 tahun 2008 Pengelolaan sampah Menyediakan tempat sampah yang terpisah dan mengelola sampah berdasarkan jenisnya. 8 Undang-Undang No. 23 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Membuat perencanaan program untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup. 9 Permen LH No. 14 tahun 2010 Dokumen Lingkungan hidup Membuat Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Persyaratan lain yang harus dipenuhi PT Trakindo Utama Surabaya adalah Contamination Control yang diterapkan dari PT Trakindo Utama. Contamination Control ini mengharuskan agar setiap peralatan kerja, unit kerja dan tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi untuk menghindari adanya kontaminasi terhadap unit yang sedang diperbaiki. 6. Menetapkan Tujuan, Sasaran dan Program Lingkungan Tujuan dan Sasaran K3L perusahaan merupakan besaran pencapaian yang harus diraih oleh perusahaan pada jangka waktu yang ditentukan. Adapun tujuan dan sasaran perusahaan direncanakan oleh SHE Committee dengan
  • 71. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 60 berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta daftar peraturan lingkungan dan Persyaratan Lainnya. Rencana ini dirundingkan dalam pertemuan SHE Committee dengan mempertimbangkan persyaratan- persyaratan operasi, waktu, keuangan, teknis dan bisnis serta pendapat-pendapat dari pihak lain yang terkait. SHE Committee menetapkan tujuan dan sasaran K3L secara keseluruhan yang sesuai dengan hasil perundingan dalam pertemuan SHE Committee, kemudian SHE Departement memasukkannya ke dalam daftar tujuan dan sasaran. Tujuan dan Sasaran K3 ditetapkan untuk jangka waktu setahun. Tujuan ini mungkin diperbarui atau diubah untuk mengikuti perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Setelah Tujuan dan Sasaran K3L tingkat perusahaan ditetapkan, salinannya akan didistribusikan kepada setiap departemen untuk dikembangkan dan dijadikan pedoman bagi pembuatan tujuan dan sasaran K3L masing-masing departement. Tujuan dan sasaran K3L departement harus selaras dan mendukung tercapainya tujuan dan sasaran K3L perusahaan secara umum dan keseluruhan. Pencapaian tujuan dan sasaran dianalisis setiap bulan untuk menentukan efektifitas dari rencana tindakan. Rencana tindakan ditinjau kembali setiap saat untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran K3L tercapai. Tindakan perbaikan dibahas dalam pertemuan SHE Committee setiap bulannya yang meliputi: a. Tinjauan ulang dan memastikan penyebab terjadinya masalah ketidakcapaian tujuan dan sasaran K3L.
  • 72. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 61 b. Evaluasi tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa masalah tidak terulang kembali. c. Dokumentasi setiap hasil tindakan yang diambil. d. Meninjau ulang tindakan perbaikan yang diambil. (SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals, Objectives & Programs) Tujuan pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 antara lain: a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran karyawan terhadap aspek K3L. b. Mencegah pencemaran melalui pengendalian limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non B3 di area workshop, warehouse dan office. c. Menyusun dokumen pengelolaan lingkungan. d. Memenuhi peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3 Customer yang relevan dengan kegiatan operasional PT Trakindo Utama Surabaya. e. Kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat yang telah teridentifikasi. Sedangkan sasaran pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 antara lain: a. Tercapainya 50% karyawan yang mendapatkan training sesuai matrix training SHE hingga akhir tahun 2011. b. Dalam Audit Contamination Control dan Audit 5S (Sort, Set in Order, Shine, Standardize, Sustain) minimal mendapatkan bintang 3 setiap bulannya.
  • 73. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 62 c. 90% peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3L Customer di west Java Region terpenuhi hingga akhir tahun 2011. d. Satgas TKTD (Team Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat) mendapatkan pelatihan basic emergency response. e. Sarana TKTD harus 100% terinspeksi. f. Dilaksanakan stimulasi tanggap darurat dua kali dalam setahun. Program manajemen lingkungan merupakan strategi yang dipilih sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan. Branch Head, Department Head dan Supervisor bagian yang bertanggung jawab terhadap setiap tujuan dan sasaran K3L perusahaan, menyiapkan program-program yang menjelaskan tahapan untuk mencapainya. Program-program ini dijelaskan dan didiskusikan dalam pertemuan intern departement, yang akhirnya disetujui oleh masing-masing Department Head. (SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals, Objectives & Programs) Program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 antara lain: a. Pelatihan K3L internal dan eksternal (sertifikasi) secara berkelanjutan dan sistematis di semua departement. b. Promosi K3L melalui kegiatan massal : Apel & Lomba K3 pada bulan K3 Nasional, penyuluhan K3L pada bulan K3, PPE Campaign, SHE Best Personel Performance Award.
  • 74. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 63 c. Penyebarluasan informasi K3L melalui media informasi K3L (Tool Box Talk Caterpillar, Safety Talk, SHE bulletin, SHE Board, Safety Alert, Safety Flash) d. Company vision induction inline SHE vision 2015. e. SHE Contractor Forum (sosialisasi peraturan K3L bagi kontraktor/vendor) dan evaluation. f. Sosialisasi prosedur pembuangan dan monitoring limbah B3 di workshop, warehouse dan office. g. Pengontrolan pembuangan limbah B3 (padat dan cair) h. Pengukuran lingkungan kerja (iklim kerja, cahaya, kebisingan, getaran), kualitas udara, emisi (bergerak & tidak bergerak) dan air limbah. i. Mengidentifikasi ulang dan penterjemahan MSDS bahan kimia. j. Membuat labeling B3 sesuai standar simbol dan label terbaru. k. Penyusunan DPPL dan ijin penyimpanan limbah B3. l. Memperbaiki fasilitas penyimpanan dan pengelolaan sampah. m. Melakukan Audit Contamination Control dan 5S secara berkala. n. Melaksanakan Kampanye Kepedulian Lingkungan pada ”Hari Lingkungan Hidup”. o. Mengidentifikasi peraturan standar K3L dari pemerintah, industri dan customer. p. Evaluasi kepatuhan pemenuhan standar K3L dari pemerintah. q. Laporan kinerja program K3L ke Depnaker, Bapedal, Menteri Lingkungan Hidup dan customer.
  • 75. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 64 r. Basic Fire Fighting dan First Aid Training untuk seluruh satgas TKTD. s. Melakukan inspeksi dan perawatan secara berkala terhadap alat pemadam kebakaran (APAR), smoke detector dan alarm sytem. t. Melaksanakan stimulasi tanggap darurat. Tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran 4. 7. Pemanfaatan Dokumen dan Sumber Daya yang Tersedia PT Trakindo Utama Surabaya sudah mendapatkan sertifikat OHSAS 18001 dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Dimana dalam penerapannya, PT Trakindo Utama Surabaya mengikutsertakan manajemen lingkungan untuk mengelola tempat kerja dan dokumentasinya juga dalam satu binder yang sama. Ada beberapa kalusul dalam OHSAS 18001 yang mempunyai hubungan atau keterkaitan dengan elemen ISO 14001, seperti pelatihan, komunikasi, pengendalian dokumen dan lain sebagaianya. Sehingga hal ini dimanfaatkan dengan baik seperti apa adanya atau hanya dengan sedikit perubahan oleh PT Trakindo Utama Surabaya. 8. Persiapan Prosedur Operasi dan Rencana Tindakan a. Pengawasan Pengadaan dan Vendor Semua pengadaan barang/jasa berikut fasilitas kerja harus memperhatikan aspek K3L dengan tujuan mengenali secara dini adanya bahaya dan risiko yang mungkin melekat pada produk yang dibeli. Departemen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa bersama bagian SHE memastikan bahwa proses pembelian barang/jasa telah memperhatikan
  • 76. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 65 spesifikasi yang dibutuhkan dan aspek K3L dari barang/jasa tersebut. Hanya vendor yang disetujui saja yang bisa menyalurkan barang/jasanya ke PT Trakindo Utama Surabaya. Pada bulan April 2011 kemarin PT Trakindo Utama Surabaya mengadakan SHE Contractor Forum untuk mensosialisasi peraturan K3L bagi kontraktor/vendor serta evaluasi kerjasama yang telah dilakukan PT Trakindo Utama Surabaya dengan vendor atau kontraktor. SHE departement memaparkan tentang persyaratan yang harus dipenuhi pihak vendor atau kontraktor ketika memasok produk-produknya baik barang maupun jasa yang mungkin prosesnya membawa pengaruh negatif terhadap lingkungan. Pihak vendor atau kontraktor juga mengumpulkan dokumen-dokumen persyaratan vendor dan daftar peraturan K3L mereka. Dalam hal pengadaan barang/jasa yang terikat dalam sebuah kontrak kerja dalam jangka waktu tertentu, maka mekanisme seleksi, approval, progress kerja hingga selesainya pekerjaan mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa yang diterbitkan oleh General Admin. Dalam hal PT Trakindo Utama Surabaya sebagai pihak penyedia barang/jasa kepada pelanggannya, maka departemen yang terkait dengan pelanggan harus memastikan bahwa segala persyaratan dan peraturan K3L yang ditetapkan oleh pelanggan diketahui secara dini, sehingga dapat ditentukan tindakan pemenuhan yang diperlukan. Untuk pekerjaan yang dilakukan oleh jasa vendor akan diberikan work permit jika pekerjaan
  • 77. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 66 tersebut mengandung bahaya terhadap personil maupun lingkungan. Selanjutnya pekerjaan tersebut akan diawasi oleh pihak terkait. Saat proses pemesanan produk kepada vendor atau kontraktor, mereka akan memberikan proposal penawaran yang dikemudian akan di tinjau oleh manajer terkait. Jika pemesanan sesuai yang dibutuhkan kemudian diajukan kepada HRD dan branch manager untuk disetujui pemesanannya. Secara umum, apabila terjadi perbedaan dalam persyaratan, aturan atau standar K3L diantara PT Trakindo Utama Surabaya, vendor, kontraktor, peraturan hukum atau persyaratan pelanggan, maka standar tertinggilah yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengendalian operasional, atau ditentukan lain berdasarkan kesepakatan bersama. b. Persetujuan dan Pelacakan Bahan-Bahan Kimia PT Trakindo Utama Surabaya mengidentifikasi material, limbah berbahaya dan beracun (B3) dalam operasi bisnisnya. Sub elemen ini mencakup penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Perusahaan mengembangkan prosedur yang mencakup pengadaan lembar data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet), pelabelan dan penandaan bahaya, pelatihan bagi karyawan yang terlibat atau terimbas oleh material/limbah B3, dan pengadaan instruksi keselamatan terkait dengan penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Prosedur pengelolaan dan pengendalian bahan kimia berbahaya dapat dilihat pada lampiran 5.