SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  44
KODIFIKASI PRODUK
PERBANKAN SYARIAH
•*
Skema Produk bank ::
PRODUK BANK
SYARIAH
Penyaluran
dana Pelayanan
Jasa
Penghimpunan
dana
Giro Syariah
Tabungan Syariah
Deposito Syariah
Mudharabah
Musyarakah
Murabahah
Salam
Isthisna
Ijarah
Qard
Multi jasa
Letter of
Credit
Bank garansi
Syariah
Sharf
A. Penghimpunan dana
1. GIRO SYARIAH
APA ITU GIRO..???
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukansetiap saat dengan menggunakan
cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan pemindahbukuan
AKAD GIRO SYARIAH
GIRO SYARIAH
WADIAH
MUDHARABAH
WADIAH AMANAH
WADIAH YAD
DHAMANAH
MUTLAQAH MUQAYYADAH
BONUS
Nisbah BASIL
Fatwa Syariah….
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
01/DSN-MUI/IV/2000
* KETENTUAN UMUM ::
Mudharabah ;
 Nasabah sebagai shahibul maal, dan bank sebagai
mudharib
 bank dapat melakukan usaha yg tidak bertentangan dengan
prinsip syari’ah, termasuk mudharabah dengan pihak lain
 Modal dalam bentuk tunai dan bukan piutang
 Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
 Bank menutup biaya operasional giro dengan menggunakan
nisbah keuntungan yang menjadi haknya
LANJUTAN..
Wadi’ah:
 Bersifat titipan.
 Titipan bisa diambil kapan saja (on call).
 Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.
2. TABUNGAN SYARIAH
DEFINISI..::
 simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek/bilyet giro,dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
T
S
Tabungan
Wadiah
Tabungan
Mudharabah
Fitur & Mekanisme ;;
Tabungan wadiah..;;
 Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah
bertindak sebagai penitip dana;
 Bank TIDAK boleh menjanjikan imbalan kepada nasabah;
 Bank dapat membebankan biaya administrasi berupa biaya-biaya
yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara
lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening,
pembukaan dan penutupan rekening;
 Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan
 Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.
lanjutan
Tabungan mudharabah..;;;
 Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah
bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal);
 Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang
disepakati;
 Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai
waktu yang disepakati;
 Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi
berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya
pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan
transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan
rekening; dan
 Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan
nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.
Fatwa Syariah
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
02/DSN-MUI/IV/2000
3. Deposito Syariah
 Deposito adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah dengan
bank
 Dalam produk ini akad yang
digunakan adalah akad mudharabah
Fitur & Mekanisme
 Bank bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah bertindak sebagai
pemilik dana
 Pengelolaan dana oleh Bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan
yang ditetapkan oleh pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau
dilakukan dengan tanpa batasan-batasan dari pemilik dana (mudharabah
mutlaqah);
 Dalam Akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas
syarat-syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah;
 Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang
disepakati;
 Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang
disepakati;
 Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa
biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening
antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo
rekening,pembukaan dan penutupan rekening; dan
 Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan.
Fatwa Syariah..;;
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
03/DSN-MUI/IV/2000
Tujuan/ Manfaat
produk Penghimpunan dana ;
 Bagi Bank…….
a. sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valutaasing.
b. salah satu sumber pendapatan dalam bentuk jasa (feebased income)
dari aktivitas lanjutan pemanfaatan rekening giro/tabungan oleh
nasabah.
Bagi Nasabah……
 memperlancar aktivitas pembayaran dan/atau penerimaan dana.
 Dapat memperoleh bonus atau bagi hasil.
 kemudahan dalam pengelolaan likuiditas baik dalam halpenyetoran,
penarikan, transfer, dan pembayaran transaksiyang fleksibel
B. PENYALURAN DANA
1. Pembiayaan Mudharabah
Transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal)
kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan
kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan
pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak
berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
Akad Mudharabah..::
MudharabahMuthlaqah
Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya
tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan
daerah bisnis sesuai permintaan pemilik dana.
MudharabahMuqayyadah
Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya
dibatasioleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan
daerah bisnis sesuaipermintaan pemilik dana.
Mekanisme Pembiayaan..::
 Bank bertindak sebagai pemilik dana yang menyediakan dana dengan
fungsi sebagai modal kerja, dan nasabah bertindak sebagai pengelola
dana dalam kegiatan usahanya;
 Bank memiliki hak dalam pengawasan dan pembinaan usaha nasabah
walaupun tidak ikut serta dalampengelolaan usaha nasabah, antara
lain Bank dapat melakukan review dan meminta bukti-bukti dari
laporan hasil usaha nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat
dipertanggung jawabkan;
 Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam
nisbah yang disepakati;
 Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang
jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak;
 Jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad
Mudharabah,pengembalian dana, dan pembagian hasil usaha
ditentukan berdasarkan kesepakatan Bank dan nasabah
Lanjutan……
 Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam bentuk uang
dan/atau barang, serta bukan dalam bentukpiutang atau tagihan;
 Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam
bentuk uang harus dinyatakan secara jelasjumlahnya;
 Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam
bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga
pasar dan dinyatakan secara jelas jumlahnya;
 Pengembalian Pembiayaan atas dasar Mudharabah dilakukan dalam dua
cara, yaitu secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode Akad,
sesuai dengan jangka waktu
 Pembagian hasil usaha dilakukan atas dasar laporan hasil usaha
pengelola dana (mudharib) dengan disertai bukti pendukung yang dapat
dipertanggung jawabkan; dan
 Kerugian usaha nasabah pengelola dana (mudharib) yang dapat
ditanggung oleh Bank selaku pemilik dana (shahibulmaal) adalah
maksimal sebesar jumlah pembiayaan yang diberikan (ra’sul maal).
Fatwa Syariah ;;;
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 07/DSN-
MUI/IV/2000
 Ketentuan Hukum Pembiayaan ;;:
1. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.
2. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah kejadian di masa
depan yang belum tentu terjadi.
3. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena pada
dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah), kecuali akibat dari
kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan.
4. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah
2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
DEFINISI…
Transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana
dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai
syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah
pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan
pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal
masingmasing.
Fatwa Syariah...;;;
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 08/DSN-MUI/IV/2000,
Fitur & Mekanisme..::
 Bank dan nasabah bertindak sebagai mitra usaha dengan bersama-sama
menyediakan dana dan/atau barang untuk membiayai suatu kegiatan
usaha tertentu;
 Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan Bank sebagai mitra
usaha dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas
dan wewenang
 Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk
nisbah yang disepakati;
 Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka
waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak;
 Pembiayaan diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang, serta bukan
dalam bentuk piutang atau tagihan;
 Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam
bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga
pasar dan dinyatakan secara jelas jumlahnya;
Lanjutan..;;
 Jangka waktu Pembiayaan Musyarakah, pengembalian
dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan berdasarkan
kesepakatan
 Pengembalian Pembiayaan Musyarakah dilakukan dalam
dua cara, yaitu secara angsuran ataupun sekaligus pada
akhir periode Pembiayaan, sesuai dengan jangka waktu
 Pembagian hasil usaha berdasarkan laporan hasil usaha
nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat
dipertanggungjawabkan; dan
 Bank dan nasabah menanggung kerugian secara
proporsional menurut porsi modal masing-masing.
3. PEMBIAYAAN MURABAHAH
“Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehan barang ditambah dengan margin yang
disepakati olah para pihak, dimana penjual
menginformasikan terlebih dahulu harga
perolehan kepada pembeli.”
Fitur & Mekanisme..:::
 - Bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam
kegiatan transaksi Murabahah dengan nasabah;
 - Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga
pembelian barang yang telah disepakati
kualifikasinya;
 - Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan
penyediaan barang yang dipesan nasabah; dan
 - Bank dapat memberikan potongan dalam besaran
yang wajar dengan tanpa diperjanjikan dimuka
Fatwa –fatwa Syariah..::
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 04/DSN-MUI/IV/2000
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 13/DSN-MUI/IX/2000
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 16/DSN-MUI/IX/2000
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 23/DSN-MUI/III/2002
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 46/DSN-MUI/II/2005
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 47/DSN-MUI/II/2005
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 48/DSN-MUI/II/2005
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 49/DSN-MUI/II/2005
4. Pembiayaan Salam…;;
SALAM..==
“Transaksi jual beli barang dengan cara
pemesanan dengan syarat-syarat
tertentu dan pembayaran tunai terlebih
dahulu secara penuh.”
FATWA…
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 05/DSN-
MUI/IV/2000
FITUR & MEKANISME
 Bank bertindak baik sebagai pihak penyedia dana
dalam kegiatan transaksi Salam dengan nasabah;
 Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan
dalam bentuk perjanjian tertulis berupa Akad
Pembiayaan atas dasar Salam;
 Penyediaan dana oleh Bank kepada nasabah harus
dilakukan di muka secara penuh yaitu pembayaran
segera setelah Pembiayaan atas dasar Akad Salam
disepakati atau paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
Akad Salam disepakati; dan
 Pembayaran oleh Bank kepada nasabah tidak boleh
dalam bentuk pembebasan utang nasabah kepada Bank
atau dalam bentuk piutang Bank.
Ketentuan Barang..:;;
1. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui
sebagai hutang.
2. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.
3. Penyerahannya dilakukan kemudian.
4. Waktu dan tempat penyerahan barang
harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
5. Pembeli tidak boleh menjual barang
sebelum menerimanya.
6. Tidak boleh menukar barang, kecuali
dengan barang sejenis sesuai kesepakatan.
5. Pembiayaan Istishna’
“Transaksi jual beli barang dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati dengan pembayaran sesuai
dengan kesepakatan.”
Fitur & Mekanisme..;;
 - Bank bertindak baik sebagai pihak
penyedia dana dalam kegiatan
transaksi Istishna’ dengan nasabah;
dan
 - Pembayaran oleh Bank kepada
nasabah tidak boleh dalam bentuk
pembebasan utang nasabah kepada
Bank atau dalam bentuk piutang Bank.
Fatwa – fatwa Syariah
 Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
06/DSN-MUI/IV/2000
 - Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
22/DSN-MUI/III/2002
6. Ijarah
“Transaksi sewa menyewa atas suatu barang
dan/atau jasa antara pemilik objek sewa
termasuk kepemilikan hak pakai atas objek
sewa dengan penyewa untuk mendapatkan
imbalan atas objek sewa yang disewakan.”
Ijarah
Ijarah murni
Ijarah muntahiya
Bittamlik
Mekanisme…..
 Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan
transaksi Ijarah dengan nasabah;
 Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan
penyediaan obyek sewa yang dipesan nasabah;
 Pengembalian atas penyediaan dana Bank dapat dilakukan
baik dengan angsuran maupun sekaligus;
 Pengembalian atas penyediaan dana Bank tidak dapat
dilakukan dalam bentuk piutang maupun dalam bentuk
pembebasan utang; dan
 Dalam hal pembiayaan atas dasar Ijarah Muntahiya Bittamlik,
selain Bank sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi
Ijarah dengan nasabah, juga bertindak sebagai pemberi janji
(wa’ad) antara lain untuk memberikan opsi pengalihan hak
penguasaan obyek sewa kepada nasabah sesuai kesepakatan.
Fatwa Syariah.;;
 - Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
09/DSN-MUI/IV/2000
 - Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
27/DSN-MUI/III/2002
7. QARDH
“Transaksi pinjam meminjam dana tanpa
imbalan dengan kewajiban pihak peminjam
mengembalikan pokok pinjaman secara
sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu
tertentu.”
Fatwa ::
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 19/DSN-
MUI/IV/2001
Mekanisme….
 - Bank dilarang meminta pengembalian pinjaman
melebihi dari jumlah nominal yang sesuai Akad;
 - Bank dilarang untuk membebankan biaya apapun atas
penyaluran Pembiayaan atas dasar Qardh, kecuali biaya
administrasi
 - Pengembalian jumlah Pembiayaan dilakukan pada
waktu yang telah disepakati;
 - Dalam hal nasabah digolongkan mampu namun tidak
mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya
pada waktu yang telah disepakati, maka Bank dapat
memberikan sanksi sesuai syariah dalam rangka
pembinaan nasabah.
8. PEMBIAYAAN MULTIJASA
44/DSN-MUI/VII/2004
Transaksi penjaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada pihak ketiga atau yang
tertanggunguntuk memenuhi kewajiban pihak kedua
 Multi jasa
ijarah
Kafalah
C. PELAYANAN JASA
1. LETTER OF CREDIT (L/C) IMPOR
SYARIAH
 Definisi ..
L/C Impor adalah surat pernyataan akan membayar kepada
Eksportir (beneficiary) yang diterbitkan oleh Bank atas
permintaan Importir dengan pemenuhan persyaratan
tertentu.
AKAD..
FATWA..::
“Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
34/DSN-MUI/IX/2002”
L/C IMPOR
SYARIAH
WAKALAH KAFALAH
2. BANK GARANSI SYARIAH
“Bank Garansi adalah jaminan yang diberikan oleh
bank kepada pihak ketiga penerima jaminan atas
pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank
selaku pihak yang dijamin kepada pihak ketiga
dimaksud.”
FATWA::
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 11/DSN-MUI/IV/2000
tentang Kafalah.
MEKANISME
 Bank sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban nasabah
terhadap pihak ketiga;
 Kontrak (akad) jaminan memuat kesepakatan antara pihak bank dan
pihak kedua yang dijamin dan dilengkapi dengan persaksian pihak
penerima jaminan;
 Obyek penjaminan harus:
+ Merupakan kewajiban pihak/orang yang meminta jaminan;
+ Jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya termasuk jangka waktu penjaminan;
dan
+ Tidak bertentangan dengan syariah (tidak diharamkan).
 Bank dapat memperoleh imbalan atau fee yang disepakati di awal serta
dinyatakan dalam jumlah nominal yang tetap;
 Bank dapat meminta jaminan berupa Cash Collateral atau bentuk jaminan
lainnya atas nilai penjaminan; dan
 Apabila nasabah tidak bisa memenuhi pembayaran,maka bank yang
melakukan pemenuhan kewajiban dg akad Qardh
3.PENUKARAN VALUTA ASING (SHARF)
“Penukaran Valas merupakan jasa yang diberikan
bank syariah untuk membeli atau menjual valuta
asing yang sama (single currency) maupun
berbeda (multi currency), yang hendak ditukarkan
atau dikehendaki oleh nasabah.”
Fatwa syariah..::
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 28/DSN-MUI/III/2002
Mekanisme ::
 Bank dapat bertindak baik sebagai pihak yang
menerima penukaran maupun pihak yang
menukarkan uang dari atau kepada nasabah;
 Transaksi pertukaran uang untuk mata uang
berlainan jenis (valuta asing) hanya dapat
dilakukan dalam bentuk transaksi spot; dan
 Dalam hal transaksi pertukaran uang dilakukan
terhadap mata uang berlainan jenis dalam
kegiatan money changer, maka transaksi harus
dilakukan secara tunai dengan nilai tukar (kurs)
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
PEMBIAYAAN

Contenu connexe

Tendances

Sistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptSistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptgadis sriyamti
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilnelifaizah
 
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"UKIP Makassar
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa25 34
 
Perbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect EditionPerbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect EditionAbida Muttaqiena
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalKuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalMukhrizal Effendi
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptxmimin27
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahJefik Zulfikar
 

Tendances (20)

Sistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptSistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.ppt
 
Pasar Uang Syariah
Pasar Uang SyariahPasar Uang Syariah
Pasar Uang Syariah
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Pegadaian
PegadaianPegadaian
Pegadaian
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
 
Manajemen Likuiditas Bank
Manajemen Likuiditas BankManajemen Likuiditas Bank
Manajemen Likuiditas Bank
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
 
Perbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect EditionPerbankan Syariah Perfect Edition
Perbankan Syariah Perfect Edition
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Ppt jual beli syariah
Ppt jual beli syariahPpt jual beli syariah
Ppt jual beli syariah
 
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalKuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
 
Manajemen investasi bank power
Manajemen investasi bank powerManajemen investasi bank power
Manajemen investasi bank power
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariah
 

Similaire à PEMBIAYAAN

Model akuntansi syariah
Model akuntansi syariahModel akuntansi syariah
Model akuntansi syariahAhmad Eriadi
 
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxAKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxJimatul Arrobi
 
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptxMeet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptxsumiyati84
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahDwi Anita
 
Hutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalahHutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalahElla Aisah
 
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgSengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgsutarman006
 
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)Ikha Embun Ceria
 
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptxFiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptxYulisUmarSyafii1
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
Slide - Funding syariah (prototype)
Slide - Funding syariah (prototype)Slide - Funding syariah (prototype)
Slide - Funding syariah (prototype)Edy Setiawan
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Kanaidi ken
 
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...Kanaidi ken
 

Similaire à PEMBIAYAAN (20)

Model akuntansi syariah
Model akuntansi syariahModel akuntansi syariah
Model akuntansi syariah
 
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxAKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
 
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptxMeet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
Meet 4-Akuntansi Mudharobah.pptx
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Deposit bank1
Deposit bank1Deposit bank1
Deposit bank1
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank Syariah
 
Hutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalahHutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalah
 
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgSengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
 
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
 
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptxFiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
Fiqh_Muamalah_Hutang_Piutang.pptx
 
Penghimpunan dana
Penghimpunan danaPenghimpunan dana
Penghimpunan dana
 
MDB 6.pdf
MDB 6.pdfMDB 6.pdf
MDB 6.pdf
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
Slide - Funding syariah (prototype)
Slide - Funding syariah (prototype)Slide - Funding syariah (prototype)
Slide - Funding syariah (prototype)
 
Materi 05
Materi 05Materi 05
Materi 05
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Fatwa dsn mui
Fatwa dsn muiFatwa dsn mui
Fatwa dsn mui
 
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
Pengertian dan Prinsip Penghimpunan Dana (Funding) _Pelatihan "Effective MARK...
 

PEMBIAYAAN

  • 2. Skema Produk bank :: PRODUK BANK SYARIAH Penyaluran dana Pelayanan Jasa Penghimpunan dana Giro Syariah Tabungan Syariah Deposito Syariah Mudharabah Musyarakah Murabahah Salam Isthisna Ijarah Qard Multi jasa Letter of Credit Bank garansi Syariah Sharf
  • 3. A. Penghimpunan dana 1. GIRO SYARIAH APA ITU GIRO..??? Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukansetiap saat dengan menggunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan
  • 4. AKAD GIRO SYARIAH GIRO SYARIAH WADIAH MUDHARABAH WADIAH AMANAH WADIAH YAD DHAMANAH MUTLAQAH MUQAYYADAH BONUS Nisbah BASIL
  • 5. Fatwa Syariah…. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 01/DSN-MUI/IV/2000 * KETENTUAN UMUM :: Mudharabah ;  Nasabah sebagai shahibul maal, dan bank sebagai mudharib  bank dapat melakukan usaha yg tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah, termasuk mudharabah dengan pihak lain  Modal dalam bentuk tunai dan bukan piutang  Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.  Bank menutup biaya operasional giro dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya
  • 6. LANJUTAN.. Wadi’ah:  Bersifat titipan.  Titipan bisa diambil kapan saja (on call).  Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.
  • 7. 2. TABUNGAN SYARIAH DEFINISI..::  simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet giro,dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. T S Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah
  • 8. Fitur & Mekanisme ;; Tabungan wadiah..;;  Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak sebagai penitip dana;  Bank TIDAK boleh menjanjikan imbalan kepada nasabah;  Bank dapat membebankan biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening;  Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan  Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.
  • 9. lanjutan Tabungan mudharabah..;;;  Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal);  Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;  Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati;  Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan  Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.
  • 10. Fatwa Syariah  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 02/DSN-MUI/IV/2000
  • 11. 3. Deposito Syariah  Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank  Dalam produk ini akad yang digunakan adalah akad mudharabah
  • 12. Fitur & Mekanisme  Bank bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana  Pengelolaan dana oleh Bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang ditetapkan oleh pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau dilakukan dengan tanpa batasan-batasan dari pemilik dana (mudharabah mutlaqah);  Dalam Akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah;  Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;  Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati;  Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening,pembukaan dan penutupan rekening; dan  Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.
  • 13. Fatwa Syariah..;;  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 03/DSN-MUI/IV/2000
  • 14. Tujuan/ Manfaat produk Penghimpunan dana ;  Bagi Bank……. a. sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valutaasing. b. salah satu sumber pendapatan dalam bentuk jasa (feebased income) dari aktivitas lanjutan pemanfaatan rekening giro/tabungan oleh nasabah. Bagi Nasabah……  memperlancar aktivitas pembayaran dan/atau penerimaan dana.  Dapat memperoleh bonus atau bagi hasil.  kemudahan dalam pengelolaan likuiditas baik dalam halpenyetoran, penarikan, transfer, dan pembayaran transaksiyang fleksibel
  • 15. B. PENYALURAN DANA 1. Pembiayaan Mudharabah Transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
  • 16. Akad Mudharabah..:: MudharabahMuthlaqah Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis sesuai permintaan pemilik dana. MudharabahMuqayyadah Mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasioleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis sesuaipermintaan pemilik dana.
  • 17. Mekanisme Pembiayaan..::  Bank bertindak sebagai pemilik dana yang menyediakan dana dengan fungsi sebagai modal kerja, dan nasabah bertindak sebagai pengelola dana dalam kegiatan usahanya;  Bank memiliki hak dalam pengawasan dan pembinaan usaha nasabah walaupun tidak ikut serta dalampengelolaan usaha nasabah, antara lain Bank dapat melakukan review dan meminta bukti-bukti dari laporan hasil usaha nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat dipertanggung jawabkan;  Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah yang disepakati;  Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak;  Jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah,pengembalian dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan berdasarkan kesepakatan Bank dan nasabah
  • 18. Lanjutan……  Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang, serta bukan dalam bentukpiutang atau tagihan;  Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam bentuk uang harus dinyatakan secara jelasjumlahnya;  Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga pasar dan dinyatakan secara jelas jumlahnya;  Pengembalian Pembiayaan atas dasar Mudharabah dilakukan dalam dua cara, yaitu secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode Akad, sesuai dengan jangka waktu  Pembagian hasil usaha dilakukan atas dasar laporan hasil usaha pengelola dana (mudharib) dengan disertai bukti pendukung yang dapat dipertanggung jawabkan; dan  Kerugian usaha nasabah pengelola dana (mudharib) yang dapat ditanggung oleh Bank selaku pemilik dana (shahibulmaal) adalah maksimal sebesar jumlah pembiayaan yang diberikan (ra’sul maal).
  • 19. Fatwa Syariah ;;;  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 07/DSN- MUI/IV/2000  Ketentuan Hukum Pembiayaan ;;: 1. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu. 2. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi. 3. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena pada dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah), kecuali akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan. 4. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah
  • 20. 2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DEFINISI… Transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masingmasing. Fatwa Syariah...;;; Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 08/DSN-MUI/IV/2000,
  • 21. Fitur & Mekanisme..::  Bank dan nasabah bertindak sebagai mitra usaha dengan bersama-sama menyediakan dana dan/atau barang untuk membiayai suatu kegiatan usaha tertentu;  Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan Bank sebagai mitra usaha dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan wewenang  Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;  Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak;  Pembiayaan diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang, serta bukan dalam bentuk piutang atau tagihan;  Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga pasar dan dinyatakan secara jelas jumlahnya;
  • 22. Lanjutan..;;  Jangka waktu Pembiayaan Musyarakah, pengembalian dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan berdasarkan kesepakatan  Pengembalian Pembiayaan Musyarakah dilakukan dalam dua cara, yaitu secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode Pembiayaan, sesuai dengan jangka waktu  Pembagian hasil usaha berdasarkan laporan hasil usaha nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan; dan  Bank dan nasabah menanggung kerugian secara proporsional menurut porsi modal masing-masing.
  • 23. 3. PEMBIAYAAN MURABAHAH “Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.”
  • 24. Fitur & Mekanisme..:::  - Bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi Murabahah dengan nasabah;  - Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya;  - Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan barang yang dipesan nasabah; dan  - Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang wajar dengan tanpa diperjanjikan dimuka
  • 25. Fatwa –fatwa Syariah..::  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 04/DSN-MUI/IV/2000  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 13/DSN-MUI/IX/2000  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 16/DSN-MUI/IX/2000  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 23/DSN-MUI/III/2002  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 46/DSN-MUI/II/2005  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 47/DSN-MUI/II/2005  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 48/DSN-MUI/II/2005  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 49/DSN-MUI/II/2005
  • 26. 4. Pembiayaan Salam…;; SALAM..== “Transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.” FATWA… Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 05/DSN- MUI/IV/2000
  • 27. FITUR & MEKANISME  Bank bertindak baik sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi Salam dengan nasabah;  Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian tertulis berupa Akad Pembiayaan atas dasar Salam;  Penyediaan dana oleh Bank kepada nasabah harus dilakukan di muka secara penuh yaitu pembayaran segera setelah Pembiayaan atas dasar Akad Salam disepakati atau paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Akad Salam disepakati; dan  Pembayaran oleh Bank kepada nasabah tidak boleh dalam bentuk pembebasan utang nasabah kepada Bank atau dalam bentuk piutang Bank.
  • 28. Ketentuan Barang..:;; 1. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang. 2. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya. 3. Penyerahannya dilakukan kemudian. 4. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan. 5. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya. 6. Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan.
  • 29. 5. Pembiayaan Istishna’ “Transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.”
  • 30. Fitur & Mekanisme..;;  - Bank bertindak baik sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi Istishna’ dengan nasabah; dan  - Pembayaran oleh Bank kepada nasabah tidak boleh dalam bentuk pembebasan utang nasabah kepada Bank atau dalam bentuk piutang Bank.
  • 31. Fatwa – fatwa Syariah  Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 06/DSN-MUI/IV/2000  - Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 22/DSN-MUI/III/2002
  • 32. 6. Ijarah “Transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.” Ijarah Ijarah murni Ijarah muntahiya Bittamlik
  • 33. Mekanisme…..  Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi Ijarah dengan nasabah;  Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan obyek sewa yang dipesan nasabah;  Pengembalian atas penyediaan dana Bank dapat dilakukan baik dengan angsuran maupun sekaligus;  Pengembalian atas penyediaan dana Bank tidak dapat dilakukan dalam bentuk piutang maupun dalam bentuk pembebasan utang; dan  Dalam hal pembiayaan atas dasar Ijarah Muntahiya Bittamlik, selain Bank sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi Ijarah dengan nasabah, juga bertindak sebagai pemberi janji (wa’ad) antara lain untuk memberikan opsi pengalihan hak penguasaan obyek sewa kepada nasabah sesuai kesepakatan.
  • 34. Fatwa Syariah.;;  - Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 09/DSN-MUI/IV/2000  - Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 27/DSN-MUI/III/2002
  • 35. 7. QARDH “Transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.” Fatwa :: Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 19/DSN- MUI/IV/2001
  • 36. Mekanisme….  - Bank dilarang meminta pengembalian pinjaman melebihi dari jumlah nominal yang sesuai Akad;  - Bank dilarang untuk membebankan biaya apapun atas penyaluran Pembiayaan atas dasar Qardh, kecuali biaya administrasi  - Pengembalian jumlah Pembiayaan dilakukan pada waktu yang telah disepakati;  - Dalam hal nasabah digolongkan mampu namun tidak mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telah disepakati, maka Bank dapat memberikan sanksi sesuai syariah dalam rangka pembinaan nasabah.
  • 37. 8. PEMBIAYAAN MULTIJASA 44/DSN-MUI/VII/2004 Transaksi penjaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga atau yang tertanggunguntuk memenuhi kewajiban pihak kedua  Multi jasa ijarah Kafalah
  • 38. C. PELAYANAN JASA 1. LETTER OF CREDIT (L/C) IMPOR SYARIAH  Definisi .. L/C Impor adalah surat pernyataan akan membayar kepada Eksportir (beneficiary) yang diterbitkan oleh Bank atas permintaan Importir dengan pemenuhan persyaratan tertentu.
  • 39. AKAD.. FATWA..:: “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 34/DSN-MUI/IX/2002” L/C IMPOR SYARIAH WAKALAH KAFALAH
  • 40. 2. BANK GARANSI SYARIAH “Bank Garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga penerima jaminan atas pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank selaku pihak yang dijamin kepada pihak ketiga dimaksud.” FATWA:: Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang Kafalah.
  • 41. MEKANISME  Bank sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban nasabah terhadap pihak ketiga;  Kontrak (akad) jaminan memuat kesepakatan antara pihak bank dan pihak kedua yang dijamin dan dilengkapi dengan persaksian pihak penerima jaminan;  Obyek penjaminan harus: + Merupakan kewajiban pihak/orang yang meminta jaminan; + Jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya termasuk jangka waktu penjaminan; dan + Tidak bertentangan dengan syariah (tidak diharamkan).  Bank dapat memperoleh imbalan atau fee yang disepakati di awal serta dinyatakan dalam jumlah nominal yang tetap;  Bank dapat meminta jaminan berupa Cash Collateral atau bentuk jaminan lainnya atas nilai penjaminan; dan  Apabila nasabah tidak bisa memenuhi pembayaran,maka bank yang melakukan pemenuhan kewajiban dg akad Qardh
  • 42. 3.PENUKARAN VALUTA ASING (SHARF) “Penukaran Valas merupakan jasa yang diberikan bank syariah untuk membeli atau menjual valuta asing yang sama (single currency) maupun berbeda (multi currency), yang hendak ditukarkan atau dikehendaki oleh nasabah.” Fatwa syariah..:: Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 28/DSN-MUI/III/2002
  • 43. Mekanisme ::  Bank dapat bertindak baik sebagai pihak yang menerima penukaran maupun pihak yang menukarkan uang dari atau kepada nasabah;  Transaksi pertukaran uang untuk mata uang berlainan jenis (valuta asing) hanya dapat dilakukan dalam bentuk transaksi spot; dan  Dalam hal transaksi pertukaran uang dilakukan terhadap mata uang berlainan jenis dalam kegiatan money changer, maka transaksi harus dilakukan secara tunai dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.