2. KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.
3. ISI KTSP
1. Dokumen pertama dengan sebutan Buku I KTSP
• visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
• muatan kurikuler;
• pengaturan beban belajar
• kalender pendidikan.
2. Dokumen kedua dengan sebutan Buku II KTSP
berupa Silabus
3. Dokumen ketiga dengan sebutan Buku III KTSP
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
4. Sistematika KTSP
Buku I
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan.
Bab III Muatan Kurikuler
Bab IV Kalender pendidikan
Buku II: Silabus semua mata pelajaran
KI-KD dan Silabus Muatan Lokal
Buku III: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Buku I
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Disusun oleh Satuan Pendidikan)
6. Bagian Awal
Halaman Judul
Kurikulum SMP ... Tahun Pelajaran ..., logo satuan
pendidikan, alamat satuan pendidikan.
Halaman Pengesahan
Pengantar pengesahan, tanggal pengesahan, tanda
tangan penetapan oleh kepala sekolah, tanda tangan
ketua komite sekolah, dan tanda tangan pengesahan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Kata Pengantar
Kata pengantar memuat tujuan disusunnya dokumen
KTSP, ucapan syukur, ucapan terima kasih, dan
keterbukaan menerima saran.
8. A. Latar Belakang
Memuat informasi perubahan kurikulum beserta
rasionalnya, keinginan satuan pendidikan untuk
melakukan perubahan kurikulum, dan harapan
pemangku kepentingan di satuan pendidikan
melaksanakan KTSP.
9. B. Landasan Penyusunan KTSP
• Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
• Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan
• Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
• Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
• Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses
• Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian
10. • Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs
• Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum SMP
• Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP
• Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler
• Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang
Kepramukaan
• Permendikbud No 68 Th 2014 tentang Peran Guru
TIK
11. C. Tujuan Penyusunan KTSP
KTSP disusun sebagai acuan
pelaksanaan pendidikan,
pembelajaran, dan penilaian di satuan
pendidikan.
12. D. Acuan Konseptual KTSP
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. Kebutuhan kompetensi masa depan;
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat
sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik;
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta
lingkungan;
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6. Tuntutan dunia kerja;
13. 7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni;
8. Toleransi dan kerukunan umat beragama;
9. Dinamika perkembangan global;
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan;
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
12. Kesetaraan jender; dan
13. Karakteristik satuan pendidikan.
14. E. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang;
2. Belajar sepanjang hayat; dan
3. Menyeluruh dan berkesinambungan.
16. A. Visi
Visi adalah cita-cita bersama pada
masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan
berdasarkan masukan dari seluruh
warga satuan pendidikan
17. Visi
• Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan
pada masa yang akan datang;
• Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan
kekuatan pada warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan;
• Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga
satuan pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional;
18. Visi
• Diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
• Disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
• Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
19. B. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban
atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam kurun
waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan.
20. Misi
• Memberikan arah dalam mewujudkan visi
satuan pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;
• Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu;
• Menjadi dasar program pokok satuan
pendidikan;
21. Misi
• Menekankan pada kualitas layanan peserta
didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
satuan pendidikan;
• Memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program satuan pendidikan;
• Memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
satuan pendidikan yang terlibat;
22. Misi
• Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak
yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan
guru yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
• Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan;
• Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di
masyarakat.
23. C. Tujuan
Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat
kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap
satuan pendidikan dengan mengacu pada
karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan
pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk mengetahui pencapaian tujuan
pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan
evaluasi.
24. Tujuan
• Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan);
• Mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
• Mengacu pada standar kompetensi lulusan
yang sudah ditetapkan oleh satuan pendidikan
dan Pemerintah;
25. Tujuan
• Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak
yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat
dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
• Disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan.
27. A. Muatan Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional
terdiri atas kelompok mata pelajaran A,
kelompok mata pelajaran B, bimbingan
konseling dan ekstrakurikuler wajib
pendidikan kepramukaan.
28. Struktur Kurikulum
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya 3 3 3
9 Pend. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
10 Prakarya 2 2 2
Jumlah 38 38 38
29. B Muatan Lokal
Beri penjelasan tentang muatan lokal
• Hanya terintegrasi pada mata pelajaran Kelompok B
• Terintegrasi pada mata pelajaran Kelompok B dan
ada muatan lokal mandiri dengan waktu
pembelajaran maksimum 2 JP per minggu.
• Lampirkan KI-KD pengembangan muatan lokal dari
KI-KD mata pelajaran Kelompok B bila terintegrasi
• Lampirkan KI-KD yang disusun Dinas bila ada mata
pelajaran muatan lokal mandiri.
• Lampiran tentang muatan lokal dimasukkan dalam
Buku 2
30. C. Bimbingan Konseling (BK)
Bimbingan konseling dapat diselenggarakan
melalui tatap muka di kelas sebagai muatan
kurikulum yang ditetapkan pada tingkat satuan
pendidikan.
Beri penjelasan tentang
• Layanan BK
• Mekanisme pelaksanaan BK
31. D. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Beri penjelasan tentang
• Kompetensi TIK yang dibimbingkan bagi
peserta didik
• Mekanisme pembimbingan TIK di satuan
pendidikan
32. E. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan ekstrakurikuler wajib Pendidikan
Kepramukaan
a. Blog – kapan, di mana, dan berapa lama
b. Aktualisasi – waktu dan materi
c. Program Kegiatan Ekstrakurikuler memuat:
• rasional dan tujuan umum;
• deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler;
• pengelolaan;
• pendanaan; dan
• evaluasi.
33. 2. Ekstrakurikuler pilihan
Pilihan sesuai bakat dan minat peserta didik.
Berbentuk latihan olah-bakat dan latihan olah-minat
Program Kegiatan Ekstrakurikuler memuat:
• rasional dan tujuan umum;
• deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler;
• pengelolaan;
• pendanaan; dan
• evaluasi.
34. F. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM nasional
KKM secara nasional B- untuk kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan dan
predikat Baik (B) untuk sikap.
KKM Satuan Pendidikan
Satuan pendidikan boleh menentukan KKM lebih
dari KKM nasional dengan terlebih dulu melakukan
analisis atas tiga hal (intake, kompleksitas KD, dan
daya dukung) untuk KD-KD pada KI sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
35. G. Remedial dan Pengayaan
1. Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar.
2. Remedial dimulai dengan kegiatan pembelajaran dan
diakhiri dengan penilaian pada indikator yang belum
tuntas dalam setiap KD
3. Remedial dilaksanakan di dalam/di luar(*) jam
pembelajaran
4. Remedial dilakukan dalam satu semester yang sama.
5. Nilai remedial dapat melampaui atau sama dengan (*)
KKM.
* Pilihan satuan pendidikan
36. 1. Pengayaan wajib/boleh(*) diikuti oleh siswa
yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
2. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di
dalam/di luar jam pembelajaran(*).
* Pilihan satuan pendidikan
37. H. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan
• Syarat kenaikan kelas
Syarat kenaikan kelas minimal sesuai dengan Model
Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik.
• Syarat kelulusan
Cantumkan minimal syarat yang sesuai dengan POS
UN yang berlaku pada tahun yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dibolehkan menentukan syarat
kelulusan yang melebihi kualitas ketentuan tersebut.
Satuan pendidikan harus membuat ketentuan standar
kelulusan ujian sekolah.
39. A. Sistem Pembelajaran
• Paket atau SKS
• Sistem paket: tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
• Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada
Sistem Paket 0%-50% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
• Sistem SKS. Beban belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1
(satu) jam pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam
penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan
mandiri.
40. Beban Belajar Tambahan
Satuan pendidikan boleh menambah beban
belajar berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan dan/atau daerah, atas
beban pemerintah daerah atau satuan
pendidikan yang menetapkannya.
42. Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif belajar reguler
setiap tahun kelas VII danVIII
Minimal 36 minggu Digunakan untuk
kegiatan pembelajaran
efektif pada setiap
satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester ganjil
kelas IX
Minimal 18 minggu
3. Minggu efektif semester genap
kelas IX
Minimal 14 minggu
5. Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap
semester
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 minggu Digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun ajaran
43. 7. Hari libur
keagamaan
Maksimal 4
minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/
nasional
Maksimal 2
minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1
minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
10. Kegiatan khusus
satuan
pendidikan
Maksimal 3
minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh satuan
pendidikan tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
44. • Tentukan alokasi waktu pasti yang
direncanakan oleh satuan pendidikan
• Jabarkan rencana alokasi waktu dalam
rencana kegiatan tiap bulan.
45. BUKU 2
Silabus
Kurikulum Muatan Lokal
(Disusun oleh Pemerintah)
46. BUKU 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
(Disusun oleh Guru)
47. Manajemen Penyusunan KTSP
• Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan
pendidikan ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
• TPK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota.
• Dalam penyusunan KTSP, tim penyusun dapat
melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak
lain yang terkait.
• Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
48. Tahap Pengembangan KTSP
(1) Penyusunan draf berdasarkan analisis
konteks;
(2) Reviu, revisi, dan finalisasi; serta
(3) Pengesahan oleh pejabat yang berwenang
49. Lanjutan
Penyusunan KTSP
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat
berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah yang diselenggarakan sebelum tahun
pelajaran baru.
Pengesahan KTSP
Penetapan oleh Kepala sekolah, Komite Sekolah, dan
disahkan oleh Kepala Dinas pendidikan tingkat
kabupaten/kota.