4. #PADA TAHUN 1908 PEMERINTAH BELANDA
MENDIRIKAN LEMBAGA BACAAN RAKYAT YANG
BERNAMA VOLKSLECTUR DENGAN DR. G.A.J
HAZEU SEBAGAI KETUANYA DI JAKARTA.
# LEMBAGA INI
BERTUGAS MEMILIH KARANGAN-KARANGAN
DAN KEMUDIAN MENERBITKANNYA SEBAGAI
BACAAN UMUM
(RAKYAT), UNTUK ANAK-ANAK DAN ORANG
DEWASA, GUNA MENGISI WAKTU SENGGANG
DAN MENAMBAH
PENGETAHUAN.
# PADA TAHUN 1917 VOLKSLEKTUR ITU DIUBAH
NAMANYA MENJADI BALAI PUSTAKA SERTA
PARA
REDAKTURNYA TERDIRI ATAS PARA PENULIS
DAN AHLI BAHASA MELAYU.
Sejarah Berdirinya Balai
Pustaka
5. pada dua pengertian:
1. Sebagai nama penerbit
2. Sebagai nama suatu angkatan dalam sastra
Indonesia
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk
mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar
yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang
banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan
dianggap memiliki misi politis (liar).
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di
Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang
dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa
(roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi
mulai menggantikan kedudukan syair, pantun,
gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di
Indonesia pada masa ini.
6. Ciri-ciri Periode Balai Pustaka
a. Para penyairnya masih banyak yang mempergunakan bentuk-bentuk puisi lama, pantun
dan syair, seperti terlihat pada karya Tulis Sutan Ati, Abas, Sutan Pamunjtak.
b. Bentuk puisi barat yang tidak terlalu terikat oleh syarat-syarat, seperti puisi lama, mulai
dipergunakan oleh para penyair muda. Para penyair baru ini dipelopori oleh Moh. Yamin,
yang mempergunakan bentuk sonata dalam kesusastraan Indonesia.
c. Bentuk prosa yang memegang peranan pada masa kesusastraan angkatan Balai Pustaka
adalah Roman. Roman angkatan ini bertema perjuangan atau perlawanan terhadap adat
istiadat lama, misalnya kawin paksa.
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang masih terpengaruh bahasa melayu
e. Persoalan yang diangkat persoalan adat kedaerahan dan kawin paksa
f. Cerita yang di angkat seputar romantisme
Konsep Pemikiran Periode Balai Pustaka
1. Agak dinamis.
2. Bercorak pasif-romantik. Ini berarti bahwa cita-cita baru senantiasa terkalahkan oleh adat
lama yang membeku, sehingga merupakan angan-angan belaka. Itulah sebabnya dalam
mencapai cita-citanya, pelaku utama senantiasa kandas, misalnya dimatikan oleh
pengarangnya.
3. Mempergunakan bahasa Melayu baru, yang tetap dihiasi ungkapan-unngkapan klise serta
uraian-uraian panjang.
8. • Merari Siregar (lahir di Sipirok,
Sumatera Utara pada 13 Juli
1896 dan wafat di Kalianget,
Madura, Jawa Timur pada 23
April 1941)
• Novel Azab dan Sengsara
karangannya merupakan
roman yang pertama
diterbitkan oleh Balai Pustaka.
Beberapa Novel karyanya
antara lain
Adzab dan sengsara
Binasa Karena Gadis
Priangan
Cinta Dan Hawa Nafsu
9. Marah Roesli (lahir di Padang, Sumatera
Barat, 7 Agustus 1889 – meninggal di
Bandung, Jawa Barat, 17 Januari 1968 pada
umur 78 tahun) Keterkenalannya karena
karyanya Siti Nurbaya (roman) yang
diterbitkan pada tahun 1920 sangat banyak
dibicarakan orang, bahkan sampai kini. Siti
Nurbaya telah melegenda, wanita yang
dipaksa kawin oleh orang tuanya, dengan
lelaki yang tidak diinginkannya.
Siti Nurbaya
La Hami
Anak Kemenakan
10. Muhamad Yamin Dilahirkan di Kota
Sawahlunto, Sumatera Barat, Yamin
memulai karier sebagai seorang penulis pada
dekade 1920-an semasa dunia sastra
Indonesia mengalami perkembangan.
TANAH
AIR
(1922)
Indonesia
, Tumpah
Darahku
( 1928 )
Kalau
Dewi Tara
Sudah
Berkata
Ken Arok
dan Ken
Dedes
( 1934 )
11. Abdoel Moeis (lahir di Sungai
Puar, Bukittinggi, Sumatera
Barat, 3 Juli 1883 – meninggal di
Bandung, Jawa Barat, 17 Juni
1959 pada umur 75 tahun) adalah
seorang sastrawan dan wartawan
Indonesia.
Salah Asuhan
(1928)
Pertemuan
Jodoh
(1933)
12. Djamaluddin Adinegoro (lahir
di Talawi, Sawahlunto,
Sumatera Barat, 14 Agustus
1904 – meninggal di Jakarta, 8
Januari 1967 pada umur 62
tahun) adalah sastrawan
Indonesia dan wartawan
kawakan.
Asmara jaya
(1928)
Darah Muda
(1927)
13. Tulis Sultan Sati lahir
pada tahun 1898 di
Bukittinggi dan
meninggal paad
zaman Jepang.
Karya-karyanya terdiri
atas asli dan saduran,
baik roman maupun
syair.
Sengsara
Membawa
Nikmat
(1928)
Tak di sangka (1923)
Tak Membalas Guna
(1932)
Memutuskan
Pertalian (1932)
14. Siti Nurbaya (Karya Marah Rusli)-1922
Tema: Kasih tak sampai dan kawin
paksa
Tokoh: Sitti Nurbaya, Samsul Bahri,
Datuk Meringgih
Sitti Nurbaya menceritakan cinta
remaja antara Samsulbahri dan Sitti
Nurbaya, yang hendak menjalin cinta
tetapi terpisah ketika Samsu dipaksa
pergi ke Batavia. Belum lama
kemudian, Nurbaya menawarkan diri
untuk menikah dengan Datuk
Meringgih (yang kaya tapi kasar)
sebagai cara untuk ayahnya hidup
bebas dari utang; Nurbaya kemudian
dibunuh oleh Meringgih. Pada akhir
cerita Samsu, yang menjadi anggota
tentara kolonial Belanda, membunuh
Meringgih dalam suatu revolusi lalu
meninggal akibat lukanya.
15. Mariamin yang hidup sengsara karena harus
mengurus ibunya yang sakit-sakitan.
Mariamin mempunyai kekasih yang berasal
dari keluarga kaya dan baik-baik yang
bernama Aminu’ddin berjanji akan
menikahinya setelah dia mendapat
pekerjaan tapi Aminu’ddin tidak
menikahinya karena ayahnya tidak setuju
dengan hubungan mereka, Aminu’ddin
hanya meminta maaf lewat surat .2 tahun
berlalu , mariamin pun menikah dengan pria
yang tidak ia kenal bernama kasibun yang
setelah sekian lama mengidap penyakit
yang dapat menular pada pasangannya.
Suatu ketika Aminu’ddin datang ke rumah
mariamin dan karena suaminya cemburu
suaminya malah menyiksa dan memukul
Aminu’ddin, karena tidak tahan mariamin
pun melaporkannya ke polisi Sampai
akhirnya mereka bercerai. Kesudahannya
Mariamin terpaksa Pulang ke negrinya
membawa nama yang kurang baik,
membawa malu, menambah azab dan
sengsara yang bersarang di rumah kecil
yang di pinggir sungai Sipirok.
16. TANAH AIR
Pada batasan bukit barisan
Memandang Aku, ke bawah memandang
Tampaklah hutan rimba dan ngarai
Lagipun sawah, sungai yang permai
Serta gerangan lihatlah pula
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa
Itulah tanah, tanah airku
Sumatera namanya, tumpah darahku
17. Sengsara Membawa Nikmat
Roman karya Tulis Sutan Sati ini berkisah tentang dua orang pemuda, Midun dan Kacak yang saling
bermusuhan. Midun anak miskin, berbudi baik, sopan, sabar, dan taat menjalankan perintah agama Sementara
Kacak adalah anak seorang kaya, mamaknya menjadi penghulu Laras di daerah itu sehingga tak heran jika
Kacak menjadi sombong dan bangga dengan kekayaan yang dimiliki oleh keluarganya. Karena Midun lebih
disukai orang, Kacak menjadi sangat iri. Pangkal dari permusuhan di antara mereka, adalah karena Midun
sangat disukai masyarakat sedangkan Kacak tidak. Sebaliknya, Kacak justru beranggapan bahwa penyebab ia
tidak disukai dirinya oleh masyarakat adalah akibat hasutan Midun kepada masyarakat supaya membenci
dirinya Kacak selalu mencelakai Midun tapi karena midun mengetahui kacak menggelapkan uang negara
sehingga kacak takut dan pergi dari negara itu , kemudian midun mendapat gelar gelar Datuk Paduka Raja.
18. DARAH MUDA
Nurdin, seorang dokter muda Minangkabau, baru saja selesai sepuluh tahun sekolah kedokteran di Batavia (sekarang
Jakarta). Pada perjalanan pulang ke Padang, ia bertemu Rukmini, seorang guru muda sekolah Sunda, dan ibunya.
Meskipun mereka hanya bersama-sama sementara di perahu antar pulau, pertemuan Nurdin membuat lebih ekstrover.
Setelah menghabiskan beberapa hari di Padang, ia kembali ke Batavia.
Beberapa tahun kemudian, dia dipindahkan ke Bukittinggi. Pada perjalanan ke sana, ia menghabiskan beberapa hari di
rumah pamannya di Padang, paman ingin Nurdin untuk menikahi putrinya, yang menolak Nurdin nyenyak. Sementara
pada pertemuan untuk pendirian sekolah baru, Nurdin melihat Rukmini mendapatkan disewa. Minggu berikutnya, di
stasiun kereta api, ia memenuhi Rukmini dan dua menjadi lebih dekat. Mereka menjadi lebih dekat lagi ketika Nurdin
memperlakukan ibu Rukmini, dan Nurdin memutuskan untuk mengusulkan.
Namun, ibu Nurdin tidak setuju dengan hubungan mereka dan diam-diam memberitahu Rukmini bahwa Nurdin diatur
untuk menikahi sepupunya. Ketidakbenaran ini menyebabkan Rukmini menjadi patah hati. Sementara itu, Harun duda
jatuh untuk Rukmini dan mencuri salah satu dari foto-fotonya. Ketika Nurdin memberinya fisik, Harun menunjukkan
Nurdin gambar dan mengatakan bahwa mereka berada dalam suatu hubungan. Hal ini menyebabkan Nurdin untuk
meninggalkan Rukmini.
Didera rasa bersalah, ibu Nurdin jatuh sakit. Di ranjang, dia mengaku bahwa dia telah berbohong kepada Rukmini
tentang keterlibatan Nurdin. Sementara itu, Harun - yang telah ditangkap karena kejahatan terkait - gantung diri di
penjara. Nurdin mencoba untuk kembali ke Rukmini, tapi jatuh sakit keras, mengulangi nama Rukmini. Mendengar ini,
Rukmini perawat agar kembali sehat. Setelah Nurdin telah sepenuhnya pulih ia dan Rukmini menikah dan memulai
sebuah keluarga.
19. Corrie de Bussee, gadis Indo-Belanda yang cantik, lincah dan
menjadi dambaan setiap pria yang mengenalnya. Corrie
berteman dengan Hanafi dari sejak kecil. Hanafi sendiri
adalah laki-laki muda asli Minangkabau, berpendidikan
tinggi dan berpandangan kebarat-baratan. Hanafi menyukai
corrie tetapi corrie tidak dan corrie pun pergi, dan akhirnya
hanafi menikahi rapiah pilihan kedua orang tuanya , rapiah
wanita yang penyayang dan sabar , dia sabar menghadapi
perlakuan hanafi yang begitu ketus kepadanya dengan
lapang dada .
Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka dia harus berobat
ke Betawi agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan
kembali dengan Corrie. Di Betawi, Hanafi menikah dengan
Corrie dan mengirim surat pada ibunya bahwa dia
menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat
sedih tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar
dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi. Perkawinannya dengan
Corrie ternyata tidak bahagia, sampai-sampai Corrie dituduh
suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun
sakit hati dan pergi dari rumah menuju Semarang. Corrie
sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal
telah menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian
Corrie, Hanafi pun pulang kembali ke kampung halamannya
dan menemui ibunya, Hanafi pekerjaannya hanya
termenung saja dan tidak terlalu bergairah. Hanafi sakit,
kata dokter dia minum sublimat dan akhirnya dia meninggal
dunia.
20. KESIMPULAN
Balai Pustaka merupakan suatu angkatan dalam periodisasi sastra yang terkenal
dengan sebutan angkatan pembangkit karena lahir pada masa kebangkitan sastra
Indonesia yaitu pada periode tahun 1920 sampai tahun 1942. Namun Balai Pustaka
juga dikenal sebagai nama sebuah penerbit yang memang keberadaannya
menunjang penerbitan sastra-sastra pada masa itu.
Melihat kenyataan tersebut maka karakteristik yang membedakan sastra angkatan
Balai Pustaka dengan sastra angkatan lainnya adalah: karya-karyannya
kebanyakan bertemakan kawin paksa, memuat pertentangan paham antara kaum
tua dengan kaum muda, unsur nasionalitas yang terkandung dalam karya sastra
belum jelasm, peristiwa yang diceritakan hanya merupakan realitas kehidupan,
analisis psikologi dalam karya sastra masih kurang, karya-karya angkatan Balai
Pustaka bersifat didaktis, bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu umum,
serta yang paling membedakan sastra angkatan Balai Pustaka dengan angkatan
lainya yaitu genre asil karyanya berupa novel, pantun dan syair.