ringkasan uji homogenitas dan normalitas

Gina Safitri
Gina SafitriIndonesia University of Education
UJI HOMOGENITAS
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan
data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak
jauh berbeda keragamannya/ variansnya.
Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan ANOVA.
Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi
adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
Pengujian homogenitas varians suatu kelompok data, dapat dilakukan gengan cara: 1) Uji
F dan 2) Uji Bartlett
1 UJI F
Uji F biasanya dilakukan ketika menguji kehomogenan 2 kelompok data.
Langkah-langkah menghitung uji F :

1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :
2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :

3. Hipotesis Pengujian
Ho : σ12= σ22 (varians data homogen)
Ha : σ12 ≠ σ22 (varians data tidak homogen)
4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan
Jika: F hitung ≥ F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Tolak Ho
Jika: F hitung < F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Terima Ho
Catatan :
Untuk varians terbesar adalah dk pembilang n-1
Untuk varians terkecil adalah dk penyebut n-1
5. Contoh:
Data tentang hubungan antara Penguasaan kosakata(X) dan kemampuan membaca
(Y)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH

X
75
78
38
94
83
91
87
91
38
68
743

Y
68
72
63
74
68
81
72
74
58
58
688

X2
5625
6084
1444
8836
6889
8281
7569
8281
1444
4624
59077

Y2
4624
5184
3969
5476
4624
6561
5184
5476
3364
3364
47826

XY
5100
5616
2394
6956
5644
7371
6264
6734
2204
3944
52227

Kemudian dilakukan penghitungan, dengan rumus yang ada:

Kemudian dicari F hitung :

F=

=

= 2,81

Dari penghitungan diatas diperoleh Fhitung 2.81 dan dari grafik daftar distribusi F
dengan:
dk pembilang = 10-1 = 9.
Dk penyebut = 10-1 = 9. Dan α = 0.05
F tabel = 3.18.
Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
2. UJI BARTLETT
Misalkan sampel berukuran n1,n2,…,nk dengan data Yij = (I = 1,2,…,k dan j = 1,2,…,nk)
dan hasil pengamatan telah disusun seperti dalam Tabel dibawah ini. Selanjutnya
sampel-sampel dhitung variansnya masing-masing yaitu:
S12 , s22 , …. Sk2

Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan uji bartlett lebih baik
disusun dalam sebuah tabel sebagai berikut :
Dari tabel diatas hitung nilai-nilai yang dibutuhkan :
1.

Varians gabungan dari semua sampel

2.

Harga satuan B dengan rumus

3.

Uji bartlett digunakan statistik chi-kuadrat yaitu :

4.

Dengan ln 10 = 2.3026

5.

SIGNIFIKANSI
Jika χ2 ≥ χ2(1-α)(k-1)maka Ho ditolak
Jika χ2 ≤ χ2(1-α)(k-1) maka Ho diterima
Dimana jika χ2(1-α)(k-1)didapatkan dari tabel distribusi chi-kuadrat dengan peluang
(1-α) dan dk = (k-1)

6. Contoh :
Diambil data pertumbuhan berat badan anak sapi karena 4 jenis makanan

Dengan varian setiap adalah sebagai berikut :
S12 = 29,3 , s22 = 21,5 , s32 = 35,7 s42 = 20,7
a. Hipotesis
Ho = σ12 = σ22 = σ32 = σ42
H1 =σ12 ≠σ22≠ σ32≠ σ42
b. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
c. Rumus statistik penguji
Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan uji
bartlett lebih baik disusun dalam sebuah tabel sebagai berikut:
Sampel
ke
1
2
3
4
JUMLAH

dk

1/dk

S12

Logs12

Dk log (si2)

4
4
3
3
14

0,25
0,25
35,7
20,7
1,17

29,3
21,5
35,7
20,7

1,4669
1,3324
1,5527
1,3160

5,8675
5,3298
4,6580
3,9479
19,8031

Varians gabungan dari empat sampel diatas adalah:
S2 =
= 26,6
Sehingga log 26,6 = 1,4249
Dan
B = log s2 ∑ (n1-1) = (1,4249)(14) = 19,9486
Sehingga
χ2= (ln 10){B-∑(n-1)logs12} = (2,3026)(19,9486-19,8033)= 0,063
d. Nilai tabel
Jika α = 5% dari tabel distribusi chi kuadrat dengan dk = 3 didapat
X20.95(3) = 7.81.
e. Daerah penolakan
Menggunakan rumus 0,063 < 7.81 ; berarti Ho diterima, H1 ditolak
f.

Kesimpulan

3. UJI HOMOGENITAS DENGAN SPSS
a. Langkah-langkah Pengujian Kehomogenan
Untuk menguji kehomogenan data sampel y berdasarkan pengelompokkan data X,
lakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Buka file data yang akan dianalisis
2. Pilih menu berikut ini
- Analyze
-

Descriptives Statistics
-

Explore

Menu uji homogenitas akan tampak seperti gambar berikut.

Selanjutnya:
Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai factor list
Catatan: - untuk homogenitas uji beda x adalah kode kelompok
- untuk homogenitas regresi x adalah predictor
Klik tombol Plots
Pilih Levene test untuk untransormed, seprti pada gambar di bawah.
Klik Continue, lalu klik OK

Sama seperti uji kenormalan, uji kehomogenan menghasilkan banyak keluaran. Untuk
keperluan penelitian umumnya, hanya perlu keluaran Test of Homogenity of Variance saja,
yaitu keluaran yang berbentuk seperti pada Gambar 1-6. keluaran inilah yang akan kita
munculkan dalam lampiran laporan penelitian. Keluaran lain dapat dihapus, dengan cara klik
sekali pada objek yang akan dihapus lalu tekan tombol Delete.

b. Menafsirkan Hasil Uji Homogenitas
Sebagai contoh, pada kesempatan ini diuji homogenitas data untuk uji perbedaan tingkat
kemandirian anak (Y) berdasarkan kelompok daerah, yaitu pedesaan (X1), pinggiran kota
(X2), dan perkotaan (X3), yang telah diuji secara manual dengan uji Bartlett sebelumnya.
Hasil analisis adalah seperti tercantum pada gambar berikut.
Test of Homogeneity of Variance

Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan
pada ratarata (Based on Mean).
Hipotesis yang diuji ialah :
H0 : Variansi pada tiap kelompok sama (homogen).
H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen).
Dengan demikian, kehomogenan dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf
signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka
kenormalan tidak dipenuhi. Sama seperti untuk uji normalitas. Pada kolom Sig.
terdapatbilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan
homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut.
· Tetapkan tarap signifikansi uji, misalnya a = 0.05
· Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
· Jika signifikansi yang diperoleh >a , maka variansi setiap sampel sama (homogen)
· Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak
homogen)
Ternyata pengujian dengan statistik Based on Mean diperoleh signifikansi 0,907, jauh
melebihi 0,05. Dengan demikian data penelitian di atas homogen.
UJI NORMALITAS
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi
normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu
data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data
yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi
normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau
tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari
30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang
dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji
statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov,
Lilliefors, Shapiro Wilk.

1. METODE CHI SQUARE
(Uji Goodness Of Fit Distribusi Normal)
Metode Chi-Square atau X2 untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan
pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang
diharapkan.

Keterangan :
X2 = Nilai X2
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan
N (total frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)

Komponen penyusun rumus tersebut di atas didapatkan berdasarkan pada hasil
transformasi data distribusi frekuensi yang akan diuji normalitasnya, sebagai berikut:

Keterangan :
Xi = Batas tidak nyata interval kelas
Z = Transformasi dari angka batas interval kelas ke notasi pada distribusi normal
pi = Luas proporsi kurva normal tiap interval kelas berdasar tabel normal
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan
N (total frekuensi) (pi x N)

Persyaratan Metode Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal)
a. Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribus frekuensi.
b. Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar ( n> 30 )
c. Setiap sel harus terisi, yang kurang dari 5 digabungkan.

Signifikansi:
Signifikansi uji, nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel (Chi-Square).
Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima.
Contoh:
Diambil Tinggi Badan Mahasiswa Di Suatu Perguruan Tinggi Tahun 2010

Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas berdistribusi normal ?
(Mean = 157.8; Standar deviasi = 8.09)
Penyelesaian :
a. Hipotesis :
-

Ho : Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal

-

H1 : Populasi tinggi badan mahasiswa tidak berdistribusi normal

b. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
c. Rumus Statistik penguji
Luasan pi dihitung dari batasan proporsi hasil tranformasi Z yang dikonfirmasikan
dengan tabel distribusi normal.

d. Derajat Bebas
Df = ( k – 3 ) = ( 5 – 3 ) = 2
e.

Nilai tabel
Nilai tabel X2 ; α = 0,05 ; df = 2 ; = 5,991. Tabel X2 (Chi-Square) pada lampiran.

f.

Daerah penolakan
- Menggunakan gambar

-

Menggunakan rumus: |0,427 | < |5,991| ; berarti Ho diterima, Ha
ditolak

g. Kesimpulan: Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal α = 0,05.
2. METODE LILIEFORS
Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi
frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal
sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan
probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors.

Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
F(x) = Probabilitas komulatif normal
S(x) = Probabilitas komulatif empiris

PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

SIGNIFIKANSI
Signifikansi uji, nilai | F (x) - S (x) | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors.
Jika nilai | F (x) - S (x) | terbesar < nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai | F(x) - S(x) | terbesar > dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; Ha diterima.

Contoh :
Berdasarkan data ujian statistik dari 18 mahasiswa didapatkan data sebagai berikut ; 46, 57,
52, 63, 70, 48, 52, 52, 54, 46, 65, 45, 68, 71, 69, 61, 65, 68. Selidikilah dengan α = 5%, apakah
data tersebut di atas diambil dari populasi yang berdistribusi normal ?

Penyelesaian :
1. Hipotesis
Ho : Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal
H1 : Populasi nilai ujian statistik tidak berdistribusi normal
2. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
3. Statistik Penguji
Nilai | F(x) - S(x) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,1469.
4. Derajat Bebas
Df tidak diperlukan
5. Nilai tabel
Nilai Kuantil Penguji Lilliefors, α = 0,05 ; N = 18 yaitu 0,2000. Tabel Lilliefors pada
lampiran
6. Daerah penolakan
Menggunakan rumus | 0,1469 | < | 0,2000| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak
7. Kesimpulan: Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal.

3.

KOLMOGOROV SMIRNOF

Metode

Kolmogorov-Smirnov

tidak

jauh

beda

dengan

metode Lilliefors.Langkah-langkah penyelesaian dan penggunaan rumus sama,
namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi metode KolmogorovSmirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov, sedangkan
metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding metode Lilliefors.

Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
FT = Probabilitas komulatif normal
FS = Probabilitas komulatif empiris

PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

SIGINIFIKANSI
Signifikansi uji, nilai |FT – FS| terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Kolmogorov
Smirnov.
Jika nilai |FT – FS| terbesar <nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai |FT – FS| terbesar > nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; Ha diterima.

Contoh :
Suatu penelitian tentang berat badan mahasiswa yang mengijkuti pelatihan kebugaran
fisik/jasmani dengan sampel sebanyak 27 orang diambil secara random, didapatkan data
sebagai berikut ; 78, 78, 95, 90, 78, 80, 82, 77, 72, 84, 68, 67, 87, 78, 77, 88, 97, 89, 97, 98,
70, 72, 70, 69, 67, 90, 97 kg. Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas diambil
dari populasi yang berdistribusi normal ?

Penyelesaian :
1. Hipotesis
-

Ho : Populasi berat badan mahasiswa berdistribusi normal

-

H1 : Populasi berat badan mahasiswa tidak berdistribusi normal

2. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
3. Statistik Penguji

4. Derajat bebas
Df tidak diperlukan
5. Nilai tabel
Nilai Kuantil Penguji Kolmogorov, α = 0,05 ; N = 27 ; yaitu 0,254. Tabel Kolmogorov
Smirnov.
6. Daerah penolakan
Menggunakan rumus: | 0,1440 | < | 0,2540| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak
7. Kesimpulan
Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal α = 0,05.
4.

SAPHIRO WILK
Metode Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel
distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian dibagi dalam dua kelompok untuk
dikonversi dalam Shapiro Wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk
dapat dihitung luasan kurva normal.

Keterangan :
D = Berdasarkan rumus di bawaha = Koefisient test Shapiro Wilk
X n-i+1 = Angka ke n – i + 1 pada data
X i = Angka ke i pada data

Keterangan :
Xi = Angka ke i pada data yang
X = Rata-rata data

Keterangan :
G = Identik dengan nilai Z distribusi normal
T3 = Berdasarkan rumus di atas bn, cn, dn = Konversi Statistik Shapiro-Wilk Pendekatan
Distribusi Normal

PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Data dari sampel random
SIGNIFIKANSI
Signifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3 dibandingkan
dengan nilai tabel Shapiro Wilk, untuk dilihat posisi nilai probabilitasnya (p).
Jika nilai p > 5%, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai p < 5%, maka Ho ditolak ; Ha diterima.

Contoh :
Berdasarkan data usia sebagian balita yang diambil sampel secara random dari posyandu
Mekar Sari Wetan sebanyak 24 balita, didapatkan data sebagai berikut : 58, 36, 24, 23, 19,
36, 58, 34, 33, 56, 33, 26, 46, 41, 40, 37, 36, 35, 18, 55, 48, 32, 30 27 bulan. Selidikilah data
usia balita tersebut, apakah data tersebut diambil dari populasi yang berdistribusi normal
pada α = 5% ?

Penyelesaian :
1. Hipotesis
Ho : Populasi usia balita berdistribusi normal
H1 : Populasi usia balita tidak berdistribusi normal
2. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
3. Rumus statistik penguji
Langkah pertama dihitung nilai D, yaitu:
Langkah berikutnya hitung nilai T, yaitu:
4. Derajat bebas
Db = n
5. Nilai tabel
Pada tabel Saphiro Wilk dapat dilihat, nilai α (0,10) = 0,930 ; nilai α (0,50) = 0,963
6. Daerah penolakan
Nilai T3 terletak diantara 0,930 dan 0,963, atau nilai p hitung terletak diantara 0,10
dan 0,50, yang diatas nilai α (0,05) berarti Ho diterima, Ha ditolak
7. Kesimpulan
Sampel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05. Cara lain setelah nilai T3
diketahui dapat menggunakan rumus G, yaitu :
Hasil nilai G merupakan nilai Z pada distribusi normal, yang selanjutnya dicari nilai
proporsi (p) luasan pada tabel distribusi normal (lampiran). Berdasarkan nilai G = 1,2617, maka nilai proporsi luasan = 0,1038. Nilai p tersebut di atas nilai α = 0,05
berarti Ho diterima Ha ditolak. Data benar-benar diambil dari populasi yang
berdistribusi normal.

Recommandé

Taraf signifikan par
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
93.1K vues8 diapositives
Uji kolmogorov & chi square par
Uji kolmogorov & chi squareUji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi squareChumairoh Azzahra
10.1K vues20 diapositives
Pengantar Statistika 2 par
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
163.9K vues59 diapositives
Statistika-Uji Hipotesis par
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
190.7K vues58 diapositives
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi par
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
88.2K vues58 diapositives
Uji perbedaan uji z par
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Universitas Negeri Makassar
24.5K vues19 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Ukuran pemusatan dan penyebaran par
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranSriwijaya University
41.7K vues32 diapositives
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika) par
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
138.6K vues52 diapositives
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt- par
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
8.5K vues36 diapositives
Rumus Manual Uji homogenitas par
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
68.2K vues6 diapositives
11.statistik parametrik dan non parametrik par
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
48.6K vues30 diapositives
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku... par
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
122.2K vues4 diapositives

Tendances(20)

Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika) par Mayawi Karim
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Mayawi Karim138.6K vues
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt- par Aisyah Turidho
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho8.5K vues
Rumus Manual Uji homogenitas par Maya Umami
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
Maya Umami68.2K vues
11.statistik parametrik dan non parametrik par Hafiza .h
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
Hafiza .h48.6K vues
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku... par Sylvester Saragih
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Sylvester Saragih122.2K vues
Uji wilcoxon dan mann whitney par wiwienk aja
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
wiwienk aja35.6K vues
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan par Siti Sahati
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Siti Sahati3.1K vues
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST) par EDI RIADI
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
EDI RIADI35.7K vues
13.analisa korelasi par Hafiza .h
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Hafiza .h91.7K vues
Beberapa distribusi peluang kontinu par Raden Maulana
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana126.8K vues
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS par Muliadin Forester
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Muliadin Forester23.6K vues
PPT Regresi Berganda par Lusi Kurnia
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
Lusi Kurnia16.9K vues

Similaire à ringkasan uji homogenitas dan normalitas

KEL 4 STATISTIKA.pptx par
KEL 4 STATISTIKA.pptxKEL 4 STATISTIKA.pptx
KEL 4 STATISTIKA.pptxMuhammadArdabFillah
9 vues44 diapositives
Panduan olah data spss par
Panduan olah data spssPanduan olah data spss
Panduan olah data spssMedian Agus P
30.4K vues38 diapositives
Uji normalitas dan homogenitas par
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasSuci Agustina
5.9K vues21 diapositives
Uji normalitas dan homogenitas par
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasprofkhafifa
2.1K vues17 diapositives
Uji normalitas dan_homogenitas par
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasfitriafadhilahh
6.9K vues16 diapositives
STATISTIK- UJI NORMALITAS par
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASZUKI SUDIANA
18.5K vues38 diapositives

Similaire à ringkasan uji homogenitas dan normalitas(20)

Uji normalitas dan homogenitas par Suci Agustina
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
Suci Agustina5.9K vues
Uji normalitas dan homogenitas par profkhafifa
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
profkhafifa2.1K vues
STATISTIK- UJI NORMALITAS par ZUKI SUDIANA
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITAS
ZUKI SUDIANA18.5K vues
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs) par Awal Akbar Jamaluddin
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Uji normalitas dan homogenitas ri par ratuilma
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas ri
ratuilma13.3K vues
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas par Canny Becha
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitasPert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas
Canny Becha9.4K vues
Bab.10 uji hipotesis par Bayu Bayu
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
Bayu Bayu141 vues
Hipotesis statistik or statistical hypotesis par Emi Suhaemi
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Emi Suhaemi344 vues
Bahan ajar stat non par par Fuhr Heri
Bahan ajar stat non par Bahan ajar stat non par
Bahan ajar stat non par
Fuhr Heri615 vues
ekonomi-Uji_Perbandingan.ppt par arifyuniar2
ekonomi-Uji_Perbandingan.pptekonomi-Uji_Perbandingan.ppt
ekonomi-Uji_Perbandingan.ppt
arifyuniar27 vues

Dernier

ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx par
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxAdityaGustiRamadhan
15 vues9 diapositives
Kel.10-PBA.pdf par
Kel.10-PBA.pdfKel.10-PBA.pdf
Kel.10-PBA.pdfYanDiyant
12 vues16 diapositives
1. Sang Surya par
1. Sang Surya1. Sang Surya
1. Sang Suryaagreenlife5
8 vues1 diapositive
PPT PENKOM ALVIN.pptx par
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptxAlfin61471
16 vues9 diapositives
KESETIMBANGAN KIMIA par
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
KESETIMBANGAN KIMIAlyricsong1117
9 vues24 diapositives
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... par
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Kanaidi ken
28 vues70 diapositives

Dernier(20)

PPT PENKOM ALVIN.pptx par Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147116 vues
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... par Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken28 vues
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen... par pmgdscunsri
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
pmgdscunsri9 vues
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso... par Kanaidi ken
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...
Kanaidi ken8 vues
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx par NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji20 vues
ppt penkom jovan.pptx par joovi2311
ppt penkom jovan.pptxppt penkom jovan.pptx
ppt penkom jovan.pptx
joovi23115 vues
Latihan 6_ Aldy 085.pptx par justneptun
Latihan 6_ Aldy 085.pptxLatihan 6_ Aldy 085.pptx
Latihan 6_ Aldy 085.pptx
justneptun14 vues
Rencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdf par SolihinSolihin35
Rencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdfRencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdf
Rencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdf
1. Adab Terhadap Tetangga par agreenlife5
1. Adab Terhadap Tetangga1. Adab Terhadap Tetangga
1. Adab Terhadap Tetangga
agreenlife523 vues
Tahapan Leaderhip dalam Mengatur Bawahan _Training "Effective Leadership and ... par Kanaidi ken
Tahapan Leaderhip dalam Mengatur Bawahan _Training "Effective Leadership and ...Tahapan Leaderhip dalam Mengatur Bawahan _Training "Effective Leadership and ...
Tahapan Leaderhip dalam Mengatur Bawahan _Training "Effective Leadership and ...
Kanaidi ken6 vues

ringkasan uji homogenitas dan normalitas

  • 1. UJI HOMOGENITAS Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya/ variansnya. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Pengujian homogenitas varians suatu kelompok data, dapat dilakukan gengan cara: 1) Uji F dan 2) Uji Bartlett 1 UJI F Uji F biasanya dilakukan ketika menguji kehomogenan 2 kelompok data. Langkah-langkah menghitung uji F : 1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus : 2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus : 3. Hipotesis Pengujian Ho : σ12= σ22 (varians data homogen) Ha : σ12 ≠ σ22 (varians data tidak homogen) 4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan Jika: F hitung ≥ F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Tolak Ho Jika: F hitung < F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Terima Ho
  • 2. Catatan : Untuk varians terbesar adalah dk pembilang n-1 Untuk varians terkecil adalah dk penyebut n-1 5. Contoh: Data tentang hubungan antara Penguasaan kosakata(X) dan kemampuan membaca (Y) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH X 75 78 38 94 83 91 87 91 38 68 743 Y 68 72 63 74 68 81 72 74 58 58 688 X2 5625 6084 1444 8836 6889 8281 7569 8281 1444 4624 59077 Y2 4624 5184 3969 5476 4624 6561 5184 5476 3364 3364 47826 XY 5100 5616 2394 6956 5644 7371 6264 6734 2204 3944 52227 Kemudian dilakukan penghitungan, dengan rumus yang ada: Kemudian dicari F hitung : F= = = 2,81 Dari penghitungan diatas diperoleh Fhitung 2.81 dan dari grafik daftar distribusi F dengan: dk pembilang = 10-1 = 9.
  • 3. Dk penyebut = 10-1 = 9. Dan α = 0.05 F tabel = 3.18. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen. 2. UJI BARTLETT Misalkan sampel berukuran n1,n2,…,nk dengan data Yij = (I = 1,2,…,k dan j = 1,2,…,nk) dan hasil pengamatan telah disusun seperti dalam Tabel dibawah ini. Selanjutnya sampel-sampel dhitung variansnya masing-masing yaitu: S12 , s22 , …. Sk2 Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan uji bartlett lebih baik disusun dalam sebuah tabel sebagai berikut :
  • 4. Dari tabel diatas hitung nilai-nilai yang dibutuhkan : 1. Varians gabungan dari semua sampel 2. Harga satuan B dengan rumus 3. Uji bartlett digunakan statistik chi-kuadrat yaitu : 4. Dengan ln 10 = 2.3026 5. SIGNIFIKANSI Jika χ2 ≥ χ2(1-α)(k-1)maka Ho ditolak Jika χ2 ≤ χ2(1-α)(k-1) maka Ho diterima Dimana jika χ2(1-α)(k-1)didapatkan dari tabel distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk = (k-1) 6. Contoh : Diambil data pertumbuhan berat badan anak sapi karena 4 jenis makanan Dengan varian setiap adalah sebagai berikut : S12 = 29,3 , s22 = 21,5 , s32 = 35,7 s42 = 20,7 a. Hipotesis Ho = σ12 = σ22 = σ32 = σ42
  • 5. H1 =σ12 ≠σ22≠ σ32≠ σ42 b. Nilai α Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05 c. Rumus statistik penguji Untuk mempermudah perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan uji bartlett lebih baik disusun dalam sebuah tabel sebagai berikut: Sampel ke 1 2 3 4 JUMLAH dk 1/dk S12 Logs12 Dk log (si2) 4 4 3 3 14 0,25 0,25 35,7 20,7 1,17 29,3 21,5 35,7 20,7 1,4669 1,3324 1,5527 1,3160 5,8675 5,3298 4,6580 3,9479 19,8031 Varians gabungan dari empat sampel diatas adalah: S2 = = 26,6 Sehingga log 26,6 = 1,4249 Dan B = log s2 ∑ (n1-1) = (1,4249)(14) = 19,9486 Sehingga χ2= (ln 10){B-∑(n-1)logs12} = (2,3026)(19,9486-19,8033)= 0,063 d. Nilai tabel Jika α = 5% dari tabel distribusi chi kuadrat dengan dk = 3 didapat X20.95(3) = 7.81. e. Daerah penolakan Menggunakan rumus 0,063 < 7.81 ; berarti Ho diterima, H1 ditolak f. Kesimpulan 3. UJI HOMOGENITAS DENGAN SPSS a. Langkah-langkah Pengujian Kehomogenan Untuk menguji kehomogenan data sampel y berdasarkan pengelompokkan data X, lakukan langkah-langkah berikut ini: 1. Buka file data yang akan dianalisis 2. Pilih menu berikut ini - Analyze - Descriptives Statistics
  • 6. - Explore Menu uji homogenitas akan tampak seperti gambar berikut. Selanjutnya: Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai factor list Catatan: - untuk homogenitas uji beda x adalah kode kelompok - untuk homogenitas regresi x adalah predictor Klik tombol Plots Pilih Levene test untuk untransormed, seprti pada gambar di bawah. Klik Continue, lalu klik OK Sama seperti uji kenormalan, uji kehomogenan menghasilkan banyak keluaran. Untuk keperluan penelitian umumnya, hanya perlu keluaran Test of Homogenity of Variance saja, yaitu keluaran yang berbentuk seperti pada Gambar 1-6. keluaran inilah yang akan kita
  • 7. munculkan dalam lampiran laporan penelitian. Keluaran lain dapat dihapus, dengan cara klik sekali pada objek yang akan dihapus lalu tekan tombol Delete. b. Menafsirkan Hasil Uji Homogenitas Sebagai contoh, pada kesempatan ini diuji homogenitas data untuk uji perbedaan tingkat kemandirian anak (Y) berdasarkan kelompok daerah, yaitu pedesaan (X1), pinggiran kota (X2), dan perkotaan (X3), yang telah diuji secara manual dengan uji Bartlett sebelumnya. Hasil analisis adalah seperti tercantum pada gambar berikut. Test of Homogeneity of Variance Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada ratarata (Based on Mean). Hipotesis yang diuji ialah : H0 : Variansi pada tiap kelompok sama (homogen). H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen). Dengan demikian, kehomogenan dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka kenormalan tidak dipenuhi. Sama seperti untuk uji normalitas. Pada kolom Sig. terdapatbilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut. · Tetapkan tarap signifikansi uji, misalnya a = 0.05 · Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh · Jika signifikansi yang diperoleh >a , maka variansi setiap sampel sama (homogen) · Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen)
  • 8. Ternyata pengujian dengan statistik Based on Mean diperoleh signifikansi 0,907, jauh melebihi 0,05. Dengan demikian data penelitian di atas homogen.
  • 9. UJI NORMALITAS Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk. 1. METODE CHI SQUARE (Uji Goodness Of Fit Distribusi Normal) Metode Chi-Square atau X2 untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Keterangan : X2 = Nilai X2 Oi = Nilai observasi
  • 10. Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total frekuensi) (pi x N) N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi) Komponen penyusun rumus tersebut di atas didapatkan berdasarkan pada hasil transformasi data distribusi frekuensi yang akan diuji normalitasnya, sebagai berikut: Keterangan : Xi = Batas tidak nyata interval kelas Z = Transformasi dari angka batas interval kelas ke notasi pada distribusi normal pi = Luas proporsi kurva normal tiap interval kelas berdasar tabel normal Oi = Nilai observasi Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total frekuensi) (pi x N) Persyaratan Metode Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal) a. Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribus frekuensi. b. Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar ( n> 30 ) c. Setiap sel harus terisi, yang kurang dari 5 digabungkan. Signifikansi:
  • 11. Signifikansi uji, nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel (Chi-Square). Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima. Contoh: Diambil Tinggi Badan Mahasiswa Di Suatu Perguruan Tinggi Tahun 2010 Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas berdistribusi normal ? (Mean = 157.8; Standar deviasi = 8.09) Penyelesaian : a. Hipotesis : - Ho : Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal - H1 : Populasi tinggi badan mahasiswa tidak berdistribusi normal b. Nilai α Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05 c. Rumus Statistik penguji
  • 12. Luasan pi dihitung dari batasan proporsi hasil tranformasi Z yang dikonfirmasikan dengan tabel distribusi normal. d. Derajat Bebas Df = ( k – 3 ) = ( 5 – 3 ) = 2 e. Nilai tabel Nilai tabel X2 ; α = 0,05 ; df = 2 ; = 5,991. Tabel X2 (Chi-Square) pada lampiran. f. Daerah penolakan - Menggunakan gambar - Menggunakan rumus: |0,427 | < |5,991| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak g. Kesimpulan: Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal α = 0,05.
  • 13. 2. METODE LILIEFORS Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors. Keterangan : Xi = Angka pada data Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal F(x) = Probabilitas komulatif normal S(x) = Probabilitas komulatif empiris PERSYARATAN a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif) b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi c. Dapat untuk n besar maupun n kecil. SIGNIFIKANSI Signifikansi uji, nilai | F (x) - S (x) | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors. Jika nilai | F (x) - S (x) | terbesar < nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
  • 14. Jika nilai | F(x) - S(x) | terbesar > dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; Ha diterima. Contoh : Berdasarkan data ujian statistik dari 18 mahasiswa didapatkan data sebagai berikut ; 46, 57, 52, 63, 70, 48, 52, 52, 54, 46, 65, 45, 68, 71, 69, 61, 65, 68. Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas diambil dari populasi yang berdistribusi normal ? Penyelesaian : 1. Hipotesis Ho : Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal H1 : Populasi nilai ujian statistik tidak berdistribusi normal 2. Nilai α Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05 3. Statistik Penguji
  • 15. Nilai | F(x) - S(x) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,1469. 4. Derajat Bebas Df tidak diperlukan 5. Nilai tabel Nilai Kuantil Penguji Lilliefors, α = 0,05 ; N = 18 yaitu 0,2000. Tabel Lilliefors pada lampiran 6. Daerah penolakan Menggunakan rumus | 0,1469 | < | 0,2000| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak 7. Kesimpulan: Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal. 3. KOLMOGOROV SMIRNOF Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh beda dengan metode Lilliefors.Langkah-langkah penyelesaian dan penggunaan rumus sama, namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi metode KolmogorovSmirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov, sedangkan metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding metode Lilliefors. Keterangan : Xi = Angka pada data
  • 16. Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal FT = Probabilitas komulatif normal FS = Probabilitas komulatif empiris PERSYARATAN a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif) b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi c. Dapat untuk n besar maupun n kecil. SIGINIFIKANSI Signifikansi uji, nilai |FT – FS| terbesar dibandingkan dengan nilai tabel Kolmogorov Smirnov. Jika nilai |FT – FS| terbesar <nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai |FT – FS| terbesar > nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; Ha diterima. Contoh : Suatu penelitian tentang berat badan mahasiswa yang mengijkuti pelatihan kebugaran fisik/jasmani dengan sampel sebanyak 27 orang diambil secara random, didapatkan data sebagai berikut ; 78, 78, 95, 90, 78, 80, 82, 77, 72, 84, 68, 67, 87, 78, 77, 88, 97, 89, 97, 98, 70, 72, 70, 69, 67, 90, 97 kg. Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas diambil dari populasi yang berdistribusi normal ? Penyelesaian : 1. Hipotesis - Ho : Populasi berat badan mahasiswa berdistribusi normal - H1 : Populasi berat badan mahasiswa tidak berdistribusi normal 2. Nilai α Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
  • 17. 3. Statistik Penguji 4. Derajat bebas Df tidak diperlukan 5. Nilai tabel Nilai Kuantil Penguji Kolmogorov, α = 0,05 ; N = 27 ; yaitu 0,254. Tabel Kolmogorov Smirnov. 6. Daerah penolakan Menggunakan rumus: | 0,1440 | < | 0,2540| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak
  • 18. 7. Kesimpulan Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal α = 0,05. 4. SAPHIRO WILK Metode Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian dibagi dalam dua kelompok untuk dikonversi dalam Shapiro Wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal. Keterangan : D = Berdasarkan rumus di bawaha = Koefisient test Shapiro Wilk X n-i+1 = Angka ke n – i + 1 pada data X i = Angka ke i pada data Keterangan : Xi = Angka ke i pada data yang X = Rata-rata data Keterangan : G = Identik dengan nilai Z distribusi normal T3 = Berdasarkan rumus di atas bn, cn, dn = Konversi Statistik Shapiro-Wilk Pendekatan Distribusi Normal PERSYARATAN a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif) b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi c. Data dari sampel random
  • 19. SIGNIFIKANSI Signifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3 dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro Wilk, untuk dilihat posisi nilai probabilitasnya (p). Jika nilai p > 5%, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai p < 5%, maka Ho ditolak ; Ha diterima. Contoh : Berdasarkan data usia sebagian balita yang diambil sampel secara random dari posyandu Mekar Sari Wetan sebanyak 24 balita, didapatkan data sebagai berikut : 58, 36, 24, 23, 19, 36, 58, 34, 33, 56, 33, 26, 46, 41, 40, 37, 36, 35, 18, 55, 48, 32, 30 27 bulan. Selidikilah data usia balita tersebut, apakah data tersebut diambil dari populasi yang berdistribusi normal pada α = 5% ? Penyelesaian : 1. Hipotesis Ho : Populasi usia balita berdistribusi normal H1 : Populasi usia balita tidak berdistribusi normal 2. Nilai α Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05 3. Rumus statistik penguji Langkah pertama dihitung nilai D, yaitu:
  • 20. Langkah berikutnya hitung nilai T, yaitu:
  • 21. 4. Derajat bebas Db = n 5. Nilai tabel Pada tabel Saphiro Wilk dapat dilihat, nilai α (0,10) = 0,930 ; nilai α (0,50) = 0,963 6. Daerah penolakan Nilai T3 terletak diantara 0,930 dan 0,963, atau nilai p hitung terletak diantara 0,10 dan 0,50, yang diatas nilai α (0,05) berarti Ho diterima, Ha ditolak 7. Kesimpulan Sampel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05. Cara lain setelah nilai T3 diketahui dapat menggunakan rumus G, yaitu :
  • 22. Hasil nilai G merupakan nilai Z pada distribusi normal, yang selanjutnya dicari nilai proporsi (p) luasan pada tabel distribusi normal (lampiran). Berdasarkan nilai G = 1,2617, maka nilai proporsi luasan = 0,1038. Nilai p tersebut di atas nilai α = 0,05 berarti Ho diterima Ha ditolak. Data benar-benar diambil dari populasi yang berdistribusi normal.