3. Perusahaan
• Yang dimaksud perusahaan adalah suatu
organisasi yang berorientasi pada laba
(profit oriented) yang membeli input dan
jasa-jasa input serta menjual barang dan
jasa
4. Tujuan perusahaan
• Perusahaan diasumsikan akan selalu
berusaha memaksimumkan labanya (profit
oriented)
• Keputusan-keputusan perusahaan yang
berkaitan dengan harga, output, input dan
faktor-faktor lainya mencerminkan usaha
untuk mencapai laba yang paling tinggi
5. Alasan maksimisasi laba
a. Prinsip keselamatan (George stigler)
menyatakan bahwa perusahaan yang selamat
sepanjang masa adalah yang mencari laba
tertinggi. Unit usaha yang tidak berorientasi
laba akan tergilas oleh perusahaan yang efisien
b. Laba yang rendah mengundang pengambilalihan
perusahaan. Harga saham akan rendah (jatuh)
jika manajemen gagal menjalankan usahanya
dengan efisien (mendapatkan laba yang tinggi)
6. Laba ekonomis
• Yang dimaksudkan dengan laba adalah
selisih antara total penerimaan (total
revenue/TR) dengan total biaya (total
cost/TC) atau 𝝅 = TR – TC
• Biaya terdiri biaya eksplisit dan biaya
implisit
7. Kaidah laba maksimum
• Kaidah jangka pendek
a. Perusahaan akan berproduksi sampai saat
MC sedang meningkat dan sama dengan
MR
b. Perusahaan akan berproduksi jika harga
dari outputnya sama atau lebih besar dari
biaya variabel per unitnya
8. Kaidah jangka panjang
a. Perusahaan akan menentukan ukuran
pabrik yang biaya produksinya minimal
b. Perusahaan akan berproduksi hanya jika
labanya lebih besar atau sama dengan nol
9. Tiga pendekatan menemukan
Laba Maksimum (𝝅 maksimum)
1. Pendekatan total (total approach)
2. Pendekatan rata-rata (average approach)
3. Pendekatan marjinal (marginal approach)
10. 1. Pendekatan total
(Total Approach)
• 𝝅 = TR – TC
• 𝝅 = (P*Q) – (FC+vQ)
• Biasanya strategi yang ditempuh adalah
penjualan maksimum (maximum selling)
setelah melewati titik impas (Break event
point/BEP)
• Jumlah penjualan BEP (Q*) = FC/(P-v)
11. Kelebihan dan kelemahan
pendekatan total
• Kelebihannya adalah : perhitungannya
mudah dilakukan
• Kelemahannya :
1. Dalam praktek agak sulit memisahkan
biaya tetap dan biaya variabel
2. Mengabaikan gejala hukum penambahan
hasil yang semakin berkurang
12. 2. Pendekatan Rata-Rata
(Average Approach)
• Laba per unit ditemukan dengan
membandingkan antara harga (P) dengan
biaya per unit (AC)
• 𝝅 per unit = P – AC
• 𝝅 total = (P-AC) * Q
• Untuk mendapatkan laba, P harus lebih
tinggi dari AC. Agar laba lebih besar perlu
ditempuh strategi maximum selling
13. 3. Pendekatan Marjinal
(Marginal Approach)
• Perhitungan laba dilakukan dengan
membandingkan biaya marjinal (MC)
dengan penerimaan marjinal (MR)
• Laba maksimum (atau kerugian minimal)
dicapai apabila MR = MC
14. Titik Gulung tikar (shut down
point)
• Dalam jangka pendek sebuah perusahaan
harus menutup usahanya apabila harga
jualnya berada dibawah biaya variabel per
unit (P<AVC), jika output diperbanyak
kerugian semakin besar
• Dalam jangka panjang perusahaan harus
menutup usahanya jika laba ekonomisnya
dibawah nol (mengalami kerugian)
15. Pemilihan ukuran pabrik
• Perusahaan akan memilih suatu kapasitas
pabrik untuk meminimumkan biaya dalam
memproduksi suatu tingkat yang
diinginkannya dalam jangka panjang
16. Latihan Kasus I
Bila diketahui fungsi permintaan : Q=17-0,10P sedangkan fungsi biaya
total TC=5Q2+20Q+180. Laba maksimum yang diperoleh perusahaan
tersebut adalah
Pembahasan :
Q=17-0,10P 0,1P = 17 – Q P = 170 – 10Q
TR=P.Q TR= 170Q-10Q2
TR’ = 170-20Q
TC’ = 10Q+20
Syarat laba maksimum : TR’=TC 170-20Q=10Q+20
30Q = 150 Q = 5
Laba =TR-TC
=170(5)-10(5)2-5(5)2+20(5)+180
=195
17. Latihan kasus II
• Sebuah perusahaan mempunyai fungsi
permintaan Q = 100 – 2P. Biaya marjinal
dan biaya rata-rata adalah konstan Rp
10/unit.
• Ditanyakan:
a. Temukan fungsi MR
b. Temukan laba maksimum dengan
pendekatan total dan pendekatan marjinal
18. Fungsi MR
• MR merupakan turunan pertama TR
• TR = P.Q
Q = 100 –2P maka P = 50 –1/2Q
TR = (50-1/2Q)Q
TR = 50Q – 1/2Q2
MR = dTR/dQ = 50 -Q
20. Laba maksimum pendekatan marjinal
• Syarat Laba maksimum MR = MC,
maka MR = 50 – Q = 10 atau Q = 40 unit
• Jika Q = 40, pada saat itu harga setinggi Rp
30/unit (sebab Q = 100 –2P)
• Laba maksimum = Q (P – AC) = 40(30-10)
= 800
24. 25
Memaksimumkan Laba
Pendapatan (Revenue)
TR = Total Revenue = [Price x Quantity)
MR = Marginal Revenue (tambahan
penerimaan akibat bertambahnya penjualan 1
unit) atau (turunan pertama dari TR).
AR = Average Revenue (rata-rata pendapatan)
= TR/Q
25. 26
Total Revenue, Marginal Revenue, Average Revenue
TR
Q
Rp
TC
Laba
Rugi
Laba Total = TR - TC
MC AC
MR=AC=P
P
AC
Profit Maks : [ MR = MC ]
26. 27
Titik Impas (BEP)
TR
Q
Rp
TC=FC+V
C
VC
Titik Impas
(BEP)
FC
TR=TC
Q*
Jika biaya variabel per unit adalah v,
maka VC = v.Q
Profit = PQ – ( FC+vC )
Pada Quantity = Q*
Profit = PQ*-(FC+vQ*)
BEP tercapai pada saat profit=0
Maka Q* = FC/(P-v)
27. MEMAKSIMALKAN LABA1
Apakah Perusahaan Benar-benar Memaksimalkan Laba
Asumsi memaksimalkan laba sering dipakai
dalam mikro ekonomi karena dapat
meramalkan perilaku bisnis dan menghindari
kerumitan analisis yang tidak diperlukan.
Untuk perusahaan kecil yang dikelola oleh
pemiliknya, laba mungkin mendominasi
hampir semua keputusan perusahaan.
Namun, dalam perusahaan besar, para
manager yang sehari-hari membuat
keputusan biasanya kurang berinteraksi
dengan pemilik.
Dalam beberapa kasus, perusahaan yang
tidak bertujuan untuk memaksimalkan laba
28. PENERIMAAN MARGINAL, BIAYA MARGINAL,
DAN MEMAKSIMALKAN LABA
2
● Profit adalah selisih antara penerimaan
total dan biaya total.π(q) = R(q) − C(q)
● Penerimaan Marginal perubahan dalam
penerimaan akibat kenaikan satu unit
output.Memaksimalkan laba dalam jangka
pendek
Sebuah perusahaan memilih
output q*, sehingga laba, yaitu
selisih AB antara penerimaan R
dan biaya C menjadi maksimal.
Pada tingkat output tersebut,
penerimaan marginal
(kemiringan dari kurva
penerimaan) sama dengan biaya
marginal (kemiringan dari kurva
biaya).
Δπ/Δq = ΔR/Δq − ΔC/Δq
= 0MR(q) = MC(q)
29. PENERIMAAN MARGINAL, BIAYA MARGINAL,
DAN MEMAKSIMALKAN LABA
2
Permintaan dan Penerimaan Marginal
untuk Perusahaan yang Bersaing
Setiap perusahaan dalam industri yang
bersaing hanya menjual sebagian kecil dari
keseluruhan penjualan dalam industri
tersebut, banyaknya output yang diputuskan
untuk dijual oleh sebuah perusahaan tidak
akan memengaruhi pasar produk tersebut.
30. PENERIMAAN MARGINAL, BIAYA MARGINAL,
DAN MEMAKSIMALKAN LABA
2
Permintaan dan Penerimaan Marginal untuk
Perusahaan yang Bersaing
Kurva Permintaan yang Dihadapi Perusahaan yang Bersaing
Perusahaan yang bersaing hanya menyuplai sebagian kecil dari output total dari semua
perusahaan yang ada di industri tersebut. karenanya, perusahaan menerima harga pasar dari
produk tersebut sebagai sesuatu yang tetap dan memilih output atas dasar asumsi bahwa harga
tidak akan terpengaruh oleh pilihan output. Pada (a) kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan adalah elastis sempurna, Walaupun kurva permintaan pasar pada (b) kemiringannya
turun.
31. PENERIMAAN MARGINAL, BIAYA MARGINAL,
DAN MEMAKSIMALKAN LABA
2
Kurva permintaan d yang dihadapi
masing-masing perusahaan dalam pasar
persaingan merupakan kurva penerimaan
rata-rata dan kurva penerimaan marginal.
Disepanjang kurva permintaan ini,
penerimaan marginal dan harga adalah
sama.
Permintaan dan Penerimaan Marginal
untuk Perusahaan yang Bersaing
MC(q) = MR = P
32. PENERIMAAN MARGINAL, BIAYA MARGINAL,
DAN MEMAKSIMALKAN LABA
2
Kurva permintaan d yang dihadapi
masing-masing perusahaan dalam pasar
persaingan merupakan kurva penerimaan
rata-rata dan kurva penerimaan marginal.
Disepanjang kurva permintaan ini,
penerimaan marginal dan harga adalah
sama.
Permintaan dan Penerimaan Marginal
untuk Perusahaan yang Bersaing
MC(q) = MR = P
33. MEMILIH OUTPUT JANGKA PENDEK3
Memaksimalkan Laba Jangka Pendek oleh
Perusahaan yang Bersaing
Sebuah perusahaan bersaing
berlaba positif
Dalam jangka pendek,
perusahaan yang
bersaing memaksimalkan
labanya dengan memilih
output q* yang pada
output ini biaya marginal
(MC) sama dengan harga
(P) (atau MR) dari
produknya.
Laba perusahaan adalah
segi empat ABCD.
setiap output q1 yang lebih
rendah atau output q2,
yang lebih tinggi, akan
mengakibatkan laba yang
lebih rendah.
34. MEMILIH OUTPUT JANGKA PENDEK3
Perusahaan Bersaing yang
Mengalami Kerugian
Perusahaan yang bersaing
seharusnya menutup usahanya jika
harganya ada di bawah AVC.
Perusahaan dapat berproduksi
dalam jangka pendek jika harganya
lebih besar daripada biaya variabel
rata-rata.
Aturan Penutupan: Perusahaan dapat
tutup jika harga produk kurang dari biaya
ekonomis rata-rata produksi pada output
yang memaksimalkan laba.
Memaksimalkan Laba Jangka Pendek oleh
Perusahaan yang Bersaing
35. KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK PERUSAHAAN
YANG BERSAING
4
Kurva penawaran perusahaan merupakan
bagian dari kurva MR yang terletak di atas
kurva biaya ekonomis rata-rata .
Kurva penawaran jangka pendek
untuk perusahaan yang bersaing
Dalam jangka pendek,
perusahaan memilih outputnya
sehingga MC = P.
Kurva penawaran jangka pendek
adalah bagian yang diarsir dari
kurva MR.
36. KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK5
Surplus Produsen dalam Jangka Pendek
Surplus Produsen Sum over all units
produced by a firm of differences between
the market price of a good and the marginal
cost of production.
Surplus Produsen untuk Perusahaan
Surplus peodusen untuk sebuah
perusahaan ditunjukkan oleh
daerah yang diarsir dibawah
harga pasar dan di atas kurva
MC, antara outputs 0 dan q*, yaitu
output yang memaksimalkan laba.
Dengan kata lain, sama dengan
segi empat ABCD karena jumlah
semua MR sampai q* sama
dengan VC untuk memproduksi
q*.
37. KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK5
Surplus Produsen dalam Jangka Pendek
Surplus Produsen untuk Suatu Pasar
Surplus produsen untuk suatu
pasar adalah daerah dibawah
harga pasar dan di atas kurva
penawaran pasar, antara 0 dan
output Q*.
Surplus Produsen Vs Profit
Surplus Produsen = PS = R − VC
Laba = π = R − VC − FC