SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
III. PEMERINTAHAN
YANG BERSIH DAN
DEMOKRATIS
• PEMERINTAHAN YANG BERSIH:
Pemeritah yang para pelaku yang terlibat didalamnya menjaga
diri dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
• KORUPSI:
Perbuatan pejabat pemerintah yang menggunakan uang
pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal.
• KOLUSI:
Bentuk kerja sama antara pejabat pemerintah dengan oknum
lain secara illegal untuk mendapatkan keuntungan material
bagi mereka.
• NEPOTISME:
Pemanfaatan jabatan untuk member pekerjaan, kesempatan,
atau penghasilan bagi keluarga atau kerabat-kerabat dekat,
sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.
DEMOKRASI DALAM
PEMERINTAHAN
1. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
Banyak dipraktekan banyak Negara  utamanya bekas jajahan inggris
 banyak variasinya
 Fusi dan kekuasaan eksekutif dan legislative
 Kepala eksekutif/pemerintahan (head of government)  Perdana menteri
 Kepala Negara ( head of state)  Ratu
 Kepneg mengangkat keppem ( dari ketua partai mayoritas dalam
parlemen)Menteri/perdana menteri berasal dari politisi + parlemen (badan
legislatif)
 Politisi berkarir dapat menduduki kursi menteri  jabatan rangkap (inggris).
Kecuali untuk Negara Swedia = melarang jabatan rangkap
 Kepneg dapat membubarkan parlemen atas perintah keppem
 Sistem demokrasi ditopang
a. Kepastian hokum
b. Pemilihan secara reguler ( harus menghindari penindaan + intimidasi)
2. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
– Praktek pertama AS
– Presiden dipilih langsung  melaksanakan mandate
rakyat
– Pemisahan kekuasaan eksekutif (presiden) + legeslatif
(kongres)
– Cara kuno  kudeta  kekersan  korban manusia
– Yang baru harusnya pemilihan regular
– Presiden tidak dapat diganggu gugat oleh kongres
– Presiden melanggar hokum yang ditetapkan konstituante
 kongres dapat melakukan pengadilan
– Tidak ada jabatan rangkap ( di eksekutif + legislatif)
3. SISTEM EKSEKUTIF TERBATAS
 Pemerintah parlementer maupun presidensial
perlu batasan eksekutif
 Tanpa batasan = cenderung sentralisasi
kekuasaan  otoriter = penindasan HAM
(rakyat), penculikan, penyiksaan, pembunuhan
 Konstitusi harus jelas membatasi kekuasaan
eksekutif
 Lihat masa orde baru yang terpusat (otoriter) 
perlu reformasi
 Badan legislatif, yudikatif, media massa,
kampus, kelompok kepentingan + publik umum
harus memantau eksekutif
4. PEMBERDAYAAN BADAN LEGISLATIF
Rezim otoriter badan legislative hanya sebagai
tukang stempel
Seharusnya  mengawasi/ mengkritik
eksekutif + dapat menolak rencana eksekutif
Perlu ditinjau pendidikan + professional
(pengalaman) anggota legislatif
(Eropa/Jerman umur (40 tahun) + pendidikan
tinggi)
5. SISTEM PEMILIHAN
 Baik caleg maupun eksekutif secara regular jenis
 Pemilihan :
a. Sistem proporsional : setiap daerah
pemilihan terdapat banyak kursi untuk
diperebutkan oleh partai-partai yang ada di
daerah pemilihan tersebut
b. Sistem Distrik : hanya terdapat satu kursi
untuk di perebutkan. Distrik = bagian dari
Negara bagian (propinsi)
c. Sistem Multiple distrik : setiap distrik lebih
dari satu kursi yang diperebutkan
6. SISTEM KEPARTAIAN
a.Sistem dua partai :  Inggris + AS
• Tiap partai fokus pada suatu kebijakan
• Tidak banyak konflik
• Mudah dalam pemilu
• Antar partai mudah mengontrol/ menghukum
lawan partai
• Kabinet dapat bertahan lama
b. Sistem Multi partai
 Kabinet tidak tahan lama ( Republik
Perancis)
 Penopang demokrasi (Amerika Latin  2
dekade) + Jepang
 Indonesia  multi partai sebab:
1. Gerakan reformasi  bebas bergerak
2. Tokoh + komunitas cenderung membentuk partai
baru
3. Pemilihan presiden langsung sebagai dorongan
muncul partai baru
Berpendapat bahwa partai sebagai jalan
tol kemakmuran ekonomi  miskin jadi
c. Fragmentasi partai
Pertumbuhan sistem multi partai yang tidak terkendali akan
menimbulkan permasalahan serius, yakni fragmentasi sistem partai.
Krisis politik yang tumbuh akibat konflik antar partai dieksekutif
menumbuhkan gejala baru berupa ketidakmampuan pemerintah
d. Budaya Koalisi
Banyak partai, mustahil suatu partai membentuk pemerintahan 
maka koalisi antar partai akan terjadi
e. Budaya Oposisi
Rezim otoriter biasanya menindas keinginan oposisi
Kedepan perlu :
– Mengurangi pragmatism vulgar  koalisi
– Berkoalisi menjadi partai oposisi
7. PERAN ORGANISASI NON –PARTAI
LSM, PT, Lembaga riset, Ormas,
Kelompok kepentingan, dll. Organisasi ini
ujung tombak perjuangan untuk membangun
pemerintahan bersih dan demokrasi kedepan
MEDIA MASSA
Berperan memfasilitasi berbagai alternative
pemikiran jalannya pemerintah. (media
pendidikan politik rakyat + menumbuhkan
kesadaran kritis)
ANTI KORUPSI
Thn 1999-2003 (masa transisi)  menegakkan demokrasi tap
KKn No. 1 di Asia dan No. 3 sedunia
Pemerintah + politis (eksekutif, birokrasi, legislatif) pusat /
daerah melanggar moralitas / etika politik  tidak jujur
Korupsi di Indonesia bukan saja masalah setruktural, tapi juga
cultural
Korupsi di Indonesia meliputi wilayah :
∞ Penegak hokum
∞ Bisnis
∞ Partai politik
∞ Kepegawaian
∞ Lembaga legislative
∞ Kelompok masyarakat sipil
∞ Pemda
∞ Sikap + perilaku
KEPASTIAN HUKUM
RECHTSTAAT (Negara Hukum), sebuah keniscayaan , bagi negara,
demokrasi  tunduk pada hukum. Sangat fundamental untuk menciptakan
pemerintah yang bersih + demokrasi
OTONOMI DAERAH
Visi kebijakan otonomi daerah :
– Bidang politik :
• Kader- kader pimpinan daerah sendiri yang responsive aspirasi
masyarakat, transparan, mampu mengambil keputusan
– Bidang ekonomi :
• Mampu melaksanakan kebijakan nasional di daerah
• Mengembangkan kebijakan regional/ local dalam bidang ekonomi
daerahnya
– Bidang budaya :
• Nilai kultur lokal dapat simbiose dengan nilai universal (harmonisasi)
 perkembangan zaman
Otonomi daerah (UU No. 22 Th
1999 + UU No. 25 Th 1999).
• Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan
pemerintah dalam hubungan domistik
• Penguatan peran DPRD dalam proses pemilihan +
penetapan kepala daerah
• Penbangunan tradisi politik  kultur local
• Peningkatan efektifitas kebutuhan daerah
• Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah
• Desentralisasi fiscal  block –grant
• Pembinaan + pemberdayaan lembaga- lembaga +
nilai- nilai lokal
PEMERINTAH
BERSIH DAN
DEMOKRATIS
KONDISI :
Adanya
kepastian
hukum
SISTEM
PEMERINTAHAN
SISTEM
pemilihan
SISTEM
KEPARTAIAN
KEBIJAKAN :
Otonomi
Daerah
BUDAYA
ANTI-
KORUPSI
MEDIA
MASSA
ORGANISASI
NON PARTAI

Contenu connexe

Tendances

Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan PublikKeputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan PublikIWAN SUKMA NURICHT
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaMeiseti Awan
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptxPPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptxOkiRusmayadi1
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamTriany Syafrilia
 
Teknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airTeknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airNurbaini Pane
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxakqj10oke
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Materi penunjang 3 anti korupsi
Materi penunjang 3   anti korupsiMateri penunjang 3   anti korupsi
Materi penunjang 3 anti korupsiRonald Pjj Pael
 
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasionalApa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasionalWarnet Raha
 
Ppt show sistem gerak
Ppt show sistem gerakPpt show sistem gerak
Ppt show sistem gerakAlfie Lail
 
Perbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs IndonesiaSiti Sahati
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiMina Audina
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 

Tendances (20)

Jurnal Ilmiah Tentang Laktosa
Jurnal Ilmiah Tentang LaktosaJurnal Ilmiah Tentang Laktosa
Jurnal Ilmiah Tentang Laktosa
 
Resume jurnal ilmiah laktosa
Resume jurnal ilmiah laktosaResume jurnal ilmiah laktosa
Resume jurnal ilmiah laktosa
 
Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan PublikKeputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
Tablet kunyah
Tablet kunyahTablet kunyah
Tablet kunyah
 
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptxPPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Teknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airTeknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-air
 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Materi penunjang 3 anti korupsi
Materi penunjang 3   anti korupsiMateri penunjang 3   anti korupsi
Materi penunjang 3 anti korupsi
 
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasionalApa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
Apa pengertian politik, strategi dan politik strategi nasional
 
Ppt show sistem gerak
Ppt show sistem gerakPpt show sistem gerak
Ppt show sistem gerak
 
Perbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 

Similaire à Pemerintahan Bersih dan Demokratis

3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01
3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp013 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01
3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Tik kelompok 1
Tik kelompok 1Tik kelompok 1
Tik kelompok 1kunsuibasi
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Tiara Azarine
 
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_DemokrasiKewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasinoussevarenna
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraHana Medina
 
Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2Rifka Hayati
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementeramrinarosada7x
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanNadya Wahyuni
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasiWarnet Raha
 
Sistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacherSistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacherLieya Pepey
 
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan IndonesiaKewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan IndonesiaShanti Wulandara
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanoktavia ayu
 

Similaire à Pemerintahan Bersih dan Demokratis (20)

3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01
3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp013 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01
3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01
 
Tik kelompok 1
Tik kelompok 1Tik kelompok 1
Tik kelompok 1
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_DemokrasiKewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
 
PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Sistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacherSistem pemerintahan for teacher
Sistem pemerintahan for teacher
 
Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia
 
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan IndonesiaKewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 

Plus de Haidar Bashofi

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikHaidar Bashofi
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12Haidar Bashofi
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadiHaidar Bashofi
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13Haidar Bashofi
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Haidar Bashofi
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Haidar Bashofi
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangHaidar Bashofi
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesHaidar Bashofi
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusiaHaidar Bashofi
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasionalHaidar Bashofi
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasiHaidar Bashofi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasionalHaidar Bashofi
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakatHaidar Bashofi
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madaniHaidar Bashofi
 

Plus de Haidar Bashofi (20)

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12
 
07 angka indeks 12
07 angka indeks 1207 angka indeks 12
07 angka indeks 12
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
04 ukuran letak 13
04 ukuran letak 1304 ukuran letak 13
04 ukuran letak 13
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13
 
02 penyajian data 13
02 penyajian data 1302 penyajian data 13
02 penyajian data 13
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk sukses
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
 

Pemerintahan Bersih dan Demokratis

  • 2. • PEMERINTAHAN YANG BERSIH: Pemeritah yang para pelaku yang terlibat didalamnya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) • KORUPSI: Perbuatan pejabat pemerintah yang menggunakan uang pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal. • KOLUSI: Bentuk kerja sama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain secara illegal untuk mendapatkan keuntungan material bagi mereka. • NEPOTISME: Pemanfaatan jabatan untuk member pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan bagi keluarga atau kerabat-kerabat dekat, sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.
  • 3. DEMOKRASI DALAM PEMERINTAHAN 1. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Banyak dipraktekan banyak Negara  utamanya bekas jajahan inggris  banyak variasinya  Fusi dan kekuasaan eksekutif dan legislative  Kepala eksekutif/pemerintahan (head of government)  Perdana menteri  Kepala Negara ( head of state)  Ratu  Kepneg mengangkat keppem ( dari ketua partai mayoritas dalam parlemen)Menteri/perdana menteri berasal dari politisi + parlemen (badan legislatif)  Politisi berkarir dapat menduduki kursi menteri  jabatan rangkap (inggris). Kecuali untuk Negara Swedia = melarang jabatan rangkap  Kepneg dapat membubarkan parlemen atas perintah keppem  Sistem demokrasi ditopang a. Kepastian hokum b. Pemilihan secara reguler ( harus menghindari penindaan + intimidasi)
  • 4. 2. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL – Praktek pertama AS – Presiden dipilih langsung  melaksanakan mandate rakyat – Pemisahan kekuasaan eksekutif (presiden) + legeslatif (kongres) – Cara kuno  kudeta  kekersan  korban manusia – Yang baru harusnya pemilihan regular – Presiden tidak dapat diganggu gugat oleh kongres – Presiden melanggar hokum yang ditetapkan konstituante  kongres dapat melakukan pengadilan – Tidak ada jabatan rangkap ( di eksekutif + legislatif)
  • 5. 3. SISTEM EKSEKUTIF TERBATAS  Pemerintah parlementer maupun presidensial perlu batasan eksekutif  Tanpa batasan = cenderung sentralisasi kekuasaan  otoriter = penindasan HAM (rakyat), penculikan, penyiksaan, pembunuhan  Konstitusi harus jelas membatasi kekuasaan eksekutif  Lihat masa orde baru yang terpusat (otoriter)  perlu reformasi  Badan legislatif, yudikatif, media massa, kampus, kelompok kepentingan + publik umum harus memantau eksekutif
  • 6. 4. PEMBERDAYAAN BADAN LEGISLATIF Rezim otoriter badan legislative hanya sebagai tukang stempel Seharusnya  mengawasi/ mengkritik eksekutif + dapat menolak rencana eksekutif Perlu ditinjau pendidikan + professional (pengalaman) anggota legislatif (Eropa/Jerman umur (40 tahun) + pendidikan tinggi)
  • 7. 5. SISTEM PEMILIHAN  Baik caleg maupun eksekutif secara regular jenis  Pemilihan : a. Sistem proporsional : setiap daerah pemilihan terdapat banyak kursi untuk diperebutkan oleh partai-partai yang ada di daerah pemilihan tersebut b. Sistem Distrik : hanya terdapat satu kursi untuk di perebutkan. Distrik = bagian dari Negara bagian (propinsi) c. Sistem Multiple distrik : setiap distrik lebih dari satu kursi yang diperebutkan
  • 8. 6. SISTEM KEPARTAIAN a.Sistem dua partai :  Inggris + AS • Tiap partai fokus pada suatu kebijakan • Tidak banyak konflik • Mudah dalam pemilu • Antar partai mudah mengontrol/ menghukum lawan partai • Kabinet dapat bertahan lama
  • 9. b. Sistem Multi partai  Kabinet tidak tahan lama ( Republik Perancis)  Penopang demokrasi (Amerika Latin  2 dekade) + Jepang  Indonesia  multi partai sebab: 1. Gerakan reformasi  bebas bergerak 2. Tokoh + komunitas cenderung membentuk partai baru 3. Pemilihan presiden langsung sebagai dorongan muncul partai baru Berpendapat bahwa partai sebagai jalan tol kemakmuran ekonomi  miskin jadi
  • 10. c. Fragmentasi partai Pertumbuhan sistem multi partai yang tidak terkendali akan menimbulkan permasalahan serius, yakni fragmentasi sistem partai. Krisis politik yang tumbuh akibat konflik antar partai dieksekutif menumbuhkan gejala baru berupa ketidakmampuan pemerintah d. Budaya Koalisi Banyak partai, mustahil suatu partai membentuk pemerintahan  maka koalisi antar partai akan terjadi e. Budaya Oposisi Rezim otoriter biasanya menindas keinginan oposisi Kedepan perlu : – Mengurangi pragmatism vulgar  koalisi – Berkoalisi menjadi partai oposisi
  • 11. 7. PERAN ORGANISASI NON –PARTAI LSM, PT, Lembaga riset, Ormas, Kelompok kepentingan, dll. Organisasi ini ujung tombak perjuangan untuk membangun pemerintahan bersih dan demokrasi kedepan MEDIA MASSA Berperan memfasilitasi berbagai alternative pemikiran jalannya pemerintah. (media pendidikan politik rakyat + menumbuhkan kesadaran kritis)
  • 12. ANTI KORUPSI Thn 1999-2003 (masa transisi)  menegakkan demokrasi tap KKn No. 1 di Asia dan No. 3 sedunia Pemerintah + politis (eksekutif, birokrasi, legislatif) pusat / daerah melanggar moralitas / etika politik  tidak jujur Korupsi di Indonesia bukan saja masalah setruktural, tapi juga cultural Korupsi di Indonesia meliputi wilayah : ∞ Penegak hokum ∞ Bisnis ∞ Partai politik ∞ Kepegawaian ∞ Lembaga legislative ∞ Kelompok masyarakat sipil ∞ Pemda ∞ Sikap + perilaku
  • 13. KEPASTIAN HUKUM RECHTSTAAT (Negara Hukum), sebuah keniscayaan , bagi negara, demokrasi  tunduk pada hukum. Sangat fundamental untuk menciptakan pemerintah yang bersih + demokrasi OTONOMI DAERAH Visi kebijakan otonomi daerah : – Bidang politik : • Kader- kader pimpinan daerah sendiri yang responsive aspirasi masyarakat, transparan, mampu mengambil keputusan – Bidang ekonomi : • Mampu melaksanakan kebijakan nasional di daerah • Mengembangkan kebijakan regional/ local dalam bidang ekonomi daerahnya – Bidang budaya : • Nilai kultur lokal dapat simbiose dengan nilai universal (harmonisasi)  perkembangan zaman
  • 14. Otonomi daerah (UU No. 22 Th 1999 + UU No. 25 Th 1999). • Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintah dalam hubungan domistik • Penguatan peran DPRD dalam proses pemilihan + penetapan kepala daerah • Penbangunan tradisi politik  kultur local • Peningkatan efektifitas kebutuhan daerah • Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah • Desentralisasi fiscal  block –grant • Pembinaan + pemberdayaan lembaga- lembaga + nilai- nilai lokal