Organ lambung berperan dalam mencerna makanan menjadi bubur serta mengeluarkannya ke usus. Pola makan dan gaya hidup yang buruk seperti pada pekerja shift malam dapat meningkatkan risiko gangguan lambung seperti gastritis. Untuk mencegahnya perlu makan dan istirahat yang teratur serta menghindari makanan dan minuman yang dapat merangsang lambung.
2. Lambung adalah organ berbentuk kantung pada
perut bagian atas di bawah dada. Pada manusia
dewasa, volume lambung dalam keadaan hampir
kosong, adalah sekitar 75 mililiter.
Merupakan organ tubuh yang dapat mengembang
(distensible), dan menampung sampai sekitar satu
liter makanan.Lambung bayi manusia yang baru
lahir hanya dapat menampung sekitar 30 mililiter.
3. Sel lambung :
a. Sel Parietal
HCL
b. Sel Goblet
Proteksi
c. Sel chief
enzym
4. Membantu absorpsi vitamin B12 B12 untuk sel
darah merah dan sistem saraf
Enzim Pepsin mengubah protein menjadi
molekul yang lebih kecil (pepton)
Musin mukosa protein yang melicinkan makanan.
Renin merubah kaseinogen menjadi kasein.
Kasein menggumpalkan Ca dari susu sehingga dapat
dicerna oleh pepsin di usus.
HCl(Asam Klorida) merupakan asam yang berguna
untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan
5. Enzim dan otot dalam lambung bekerja dengan mengubah
makanan menjadi berbentuk seperti bubur (kim).
Bagian pilorus mengatur pengeluaran kim tersebut secara
bertahap (sedikit demi sedikit) di dalam usus dua belas
jari.
Pilorus yang mengarah ke lambung akan mengendur jika
kim yang terbentuk bersifat asam.
Makanan yang bersifat basa di bagian belakang pilorus
akan merangsang pilorus sehingga ia akan terbuka.
Makanan yang asam dari lambung akan masuk ke usus dua
belas jari sedikit demi sedikit makanan dapat dicerna
secara efektif.
Lambung akan mengalami kekosongan makanan setelah 2
sampai 5 jam.
6. Gastritis : Proses inflamasi pd mukosa dan
submukosa lambung
Gastropati : Gejala sama dg gastritis (tanpa
inflamasi )
Keluhan gastritis dan gastropati sindroma
dispepsia
7. Rasa tidak nyaman yg berasal dari daerah abdomen
bagian atas.
Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa salah satu
atau beberapa gejala berikut:
Nyeri epigastrium (ulu hati) , rasa terbakar di
epigastrium, rasa penuh setelah makan, cepat
kenyang, rasa kembung pada saluran cerna atas, mual,
muntah, dan sendawa.
8. a. Pola makan yang tidak teratur dan jenis makanan
yang merangsang asam lambung.
b. Konsumsi Obat-obatan nyeri dan radang dalam
jangka waktu lama
c. Gaya dan pola hidup yang penuh stress.
d. Infeksi oleh bakteri Helicobacter Pylori.
9. a. Penurunan berat badan
b. Kekurangan gizi
c. Nyeri perut dan keluhan lain yang dapat makin
hebat dan membuat tidak dapat bekerja
d. Perdarahan saluran cerna
e. Kanker
f. Kematian
10. a. Menjaga pola dan gaya gidup yang jauh dari
stress. Minimal mengimbangi.
b. Menjaga gizi cukup sesuai kebutuhan sehari-hari
c. Konsumsi makanan mudah cerna dan tidak
merangsang saluran pencernaan. Diberikan dalam
porsi kecil dengan frekuensi sering.
d. Rendah serat terutama serat tidak larut air, agar
tidak memberatkan kerja lambung.
e. Menghindari konsumsi obat anti nyeri berlebihan.
f. Bila keluhan berat dapat dibantu dengan obat-
obatan : antasida, H1 antagonis, sukralfat,
misoprostol , omeprazole, anti H. Pilory
11. a. Menjaga pola dan gaya gidup yang jauh dari
stress. Minimal mengimbangi.
b. Menjaga gizi cukup sesuai kebutuhan sehari-hari
c. Konsumsi makanan mudah cerna dan tidak
merangsang saluran pencernaan. Diberikan dalam
porsi kecil dengan frekuensi sering.
d. Rendah serat terutama serat tidak larut air, agar
tidak memberatkan kerja lambung.
e. Menghindari konsumsi obat anti nyeri berlebihan.
f. Bila keluhan berat dapat dibantu dengan obat-
obatan : antasida, H1 antagonis, sukralfat,
misoprostol , omeprazole, anti H. Pilory
12. Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan/Dibatasi
Sumber Karbohidrat
Beras ditim atau dibubur, makanan yang
direbus dan dihaluskan.
Beras ketan, ubi, singkong, kue yang
terlalu manis dan berlemak.
Sumber Protein
Daging sapi, hati, ayam digiling, telur yang
direbus
Tahu, tempe ditim atau dihaluskan.
Daging, ikan, ayan yang diawetkan,
telur digoreng atau diceplok.
Tahu, tempe, dan kacang-kacangan
yang digoreng.
Sayuran
Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak
menimbulkan gas, seperti bayam, wortel,
tomat.
Sayuran mentah, sayuran berserat
tinggi dan menimbulkan gas, seperti
daun singkong, kacang panjang, kol,
lobak, sawi
Buah-buahan
Semua buah yang tidak diawetkan atau
dalam kaleng.
Buah yang tinggi serat dan dapat
menimbulkan gas, seperti jambu biji,
nanas, durian, nangka.
Lemak
Minyak goreng, margarine, dan mentega,
santan encer.
Santan kental, lemak hewan.
Minuman Sirup, teh.
Minuman yang mengandung soda
dan alkohl, serta kopi.
Bumbu
Bumbu yang tidak merangsang, seperti
gula, garam, sereh, jahe
Bumbu yang merangsang, seperti
cabai, bawang, merica, cuka.
13. Insiden dispepsia meningkat pada karyawan dengan
shift malam pola makan berubah, cenderung
ngemil, ngopi dan merokok berlebihan melawan
kantuk.
Shift malam yang tidak di menej dengan baik dalam
jangka panjang akan menurunkan kualitas
kesehatan dan daya tahan tubuh menurun.
Rentan terserang penyakit
14. Makan malam di awal shift (17.00 – 19.00) dgn
porsi kecil karena kinerja saluran cerna menurun
pada malam hari. Komposisi makanan tinggi protein
namun mudah dicerna.
Kurangi karbohidrat berlebih terutama karbohidrat
olahan (roti, biskuit, kue kering) dan tinggi lemak
serta garam.
Minum air yang cukup
Batasi konsumsi kafein 3 - 4 cangkir dan maksimal
4 jam sebelum akhir shift, agar tdk mengganggu
tidur.
15. Snack yang ringan (tidak mengandung pengawet,
gula dan garam berlebih dan terbuat dari bahan
segar : buah-buahan )
Kurangi konsumsi gula menyebabkan fatigue dan
asam lambung meningkat
Bila lelah istirahat sejenak , lakukan olahraga ringan.
Hindari rokok atau ngemil untuk melawan fatigue.
Saat shift berakhir jangan tidur dengan perut
kosong. Makan secukupnya dengan komposisi gizi
yang seimbang.