SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
M E D I A P E M B E L A J A R AN
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
INSTITUT AGAMA ISAM NEGERI (IAIN) KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Asalam Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji Syukur kita panjatkan kehadiraat Allah SWT. Karena dengan
Rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik tanpa hambatan apapun.
Shalawat dan Salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang
senantiasa mengorbankan jiwa raga mereka untuk menegakkan syi’ar Islam
yang pengaruh dan manfaatnya kita masih rasakan sampai sekarang ini.
Selanjutnya, makalah yang kamisusun ini guna untuk menambah
wawasan bagi pembaca. Dan tidak terlepas dari itu makalah ini juga disusun
untuk memenuhi tugas kami dalam matakuliah MEDIA
PEMBELAJARAN.
Jika dalam tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari
segi isi, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu saran dan kritik pembaca
dengan senang hati akan penulis terima.
i
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar .................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan...................................................................................... 3
BAB I PEMBAHASAN
A. Pengertian Modul.................................................................... 4
B. Cara Pengembangan Modul .................................................. 7
C. Langkah – Langkah Pengembangan Modul ........................ 8
D. Kelebihan dan Kekurangan Modul...................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Rangkuman ............................................................................ 15
B. Latihan.................................................................................... 16
Kunci Jawaban...................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Modul adalah bentuk pengajaran yang bersifat individual, dan masih
termaksud pada klarifikasi metode pengajaran yang bersifat inkonvensional,
dimana siswa dapat belajar tanpa kehadiran guru atau tidak melalui tatap
muka secara langsung. Oleh sebab itu modul dianggap sebagai kebalikan
dari pengajaran klasikal dan merupakan reaksi dari pengajaran klasi-kal
tersebut. Modul merupakan salah satu hasil atau produk dari perkembangan
teknologi instruksional yang menggabungkan keuntungan-keuntungan dari
berbagai pengajaran individual lainnya. Pengajaran modul telah diuji
cobakan kepada sejumlah siswa sekolah proyek perintis pembangunan
(SPPP) dan sebagian IKIP dan juga pada lembaga pendidikan lainnya.
Keefektifan pengajaran modul ini tampak sekali hasilnya pada SD kecil,
SMP terbuka dan universitas terbuka (UT) atau pendidikan jarak jauh yang
telah diterapkan di Indonesia.
Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang berdiri
sendiri terdiri dari rangkaian kegitan belajar yang disusun sebagai alat para
siswa untuk mempersiapkan sumber belajar. Telah disusun secara spesifik
dan operasional.
1ii
Tujuan modul ini adalah untuk membimbing siswa secara umum
dalam merencanakan dan mengembangkan modul. Karena itu isi modul ini
lebih bersifat praktis dan lebih banyak berisi tentang hal-hal atau rambu-
rambu yang perlu diperhatikan dalam menulis modul. Kompentensi yang
anda kuasai setelah mempelajari modul ini adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI
PENGALAMAN
BELAJAR
INDIKATOR
Mampu
menerapkan
prosedur
pengembanagan
Pembaca
memperoleh
pengetahuan
tentang prosedur
pengembangan
modul
1. Mampu
mnejelaskan
pengertian
modul dan
fungsinya.
2. Mampu
menjelaskan
berbagai cara
pengembanagan
modul seperti;
adaptasi,
kompilasi, dan
menulis.
3. .
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dan karakterristik modul.?
b) Bagaimana cara pengembanagan modul.?
c) Bagaimana langkah-langkah pengembangan modul.?
d) Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan
modul.?
C. Tujuan
a) Menjelaskan pengertian dan karakteristik modul.
b) Menjelaskan bagaimana cara pengembangan modul.
c) Menjelaskan langkah-langkah pengembangan modul.
d) Menjelaskan kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan
menggunakan modul.
32
BAB II
PEMBAHAASAN
A. Pengertian Modul
1. Modul
Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis
berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan
pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam
suatu waktu tertentu. Dalam buku ini disebut sebagai modul dibatasi pada “
Bahan belajar tercetak”. 1
Modul menurut Cece Wijaya (1992:86). Dapat dipandang sebagai
paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan
belajar.
Departemen pendidikan Nasional dalam bukunya “Teknik Belajar
dengan Modul” (2002:5), mendefinisikan Modul sebagai suatu kesatuan
bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “self-Instruction” artinya bahan
belajar yang disusun didalam modul dapat dipelajari siswa secara mandiri
dengan bantuan secara terbatas dari Guru ataupun orang lain.
Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran
adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada
bahan pelajaran pengajaran modul merupakan usaha penyelengraan
peengajaran indifidual yang memungkinkan siswa menguasai suatu unit
bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya.
1
Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali
Press,2011.hal 127
Berdasarkan beberapa pengertian modul diatas maka dapat
disimpulkan bahwa modul pemvelajaran adalah salah satu bentuk bahan
ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik. Sehingga mudah untuk
dipelajari secara mandri.
2. Karakterisik Modul
Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun
secara sistematis, menarik, dan jelas. Moduln dapatvdigunakan kapanpun
dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa.
Anwar, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran
sebagai berikut2
:
1. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendidri tidak
tergantung pada pihak lain.
2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi
yang dipelajari terdapat satu modul utuh.
3. Stand alone, modul yang dikembangkanntidak tergantung pada media
liana tau tidak harus digunakan bersama-sama media lain.
4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adptif yang tinggi terhadap
perkeembangan ilmu dan teknologi.
5. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab
bersahabat/ akrab dengan pemakainya.
6. Konsisitensi, konsisitensi dalam penggunaan font, spasi dan tata letak.
2
Anwar, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011)
54
Menurut Wijaya, Karakteristik pengajaran modul pembelajaran
adalah3
:
1. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan
mksimal dari Guru.
2. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber
pada perubahan tingkah laku.
3. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku
yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah
laku diharpkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning)
4. Membuka kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan menurut
kemampuanya masing-masing.
5. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction,
dengan belajar seprti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
6. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat, unsure asosiasi,
struktur dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga
siswa secara spontan mempelajarinya.
7. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat
aktif.
3 Wijaya, Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
B. Cara Pengembangan Modul
Berikut ini cara – cara pengembangan Modul4
1. Adaptasi
Modul adaptasi adalah bahan belajar yang dikembangkan
berdasarkan buku yang ada di pasaran. Sebelum pembelajaran berlangsung,
guru, dosen, atau widiaswara mengidentifikasi buku-buku yang ada (di toko
buku atau perpustakaan) yang isinya relevan dengan materi yang akan
diajarkan. Setelah itu guru, dosen, atau widiaswara memilih salah satu buku
tersebut sebagai bahan belajar yang digunakan untuk satu mata pelajaran /
diklat. Buku tersebut digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara utuh
atau sebagian dengan dilengkapi panduan belajar. Pengembangan panduan
belajar bersifat melengkapi buku tersebut dengan semacam petunjuk
mempelajarinya.
2. Kompilasi.
Modul kompilasi ialah bahan belajar yang dikembangkan atas dasar
buku-buku yang ada di pasaran, artikel jurnal ilmiah dan modul yang sudah
ada sebelumnya. Kompilasi dilakukan oleh guru, dosen atau widiaswara
dengan menggunakan garis-garis besar program pembelajaran / pelatihan
(GBPP) atau silabi yang disusun sebelumnya.
4
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta,
2010) hal 35
76
3. Menulis
Menulis adalah pengembangan modul yang paling ideal. Bagi guru,
dosen atau widiaswara menulis sendiri modul yang dipergunakan dalam
pembelajaran adalah pembuktian dirinya sebagai seorang yang professional.
Bagi guru, dosen terutama widiaswara menulis modul merupakan tugas
pokok yang dihargai sebagai kegiatan pengumpulan angka kredit. Angka
kredit yang diperoleh guru, dosen, atau widiaswara dari kegiatan menulis
modul ini sangat tinggi nilainya, sehingga akan mengantarkan seorang
mencapai jabatan tertinggi. Hal tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan
dalam mengerjakannya. Menulis modul memiliki tingkat kesulitan tertinggi
disbanding dengan kedua cara lain yang telah diuraikan terdahulu.
C. Langkah-Langkah Pengembangan Modul
Berikut ini langkah – langkah pengembangan modul5
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses Penngembangan
Modul, agar bahan belajar yang kita kembangkan dapat membantu peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Selain itu
bila dilakukan petencanaan yang baik bahan belajar yang dihasilakan
memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan tingkat kedalaman materi
yang sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran didik.
5
Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011) hal 95
2. Tahap Penulisan
Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu, bahwa dari tahap
perencanaan diharapkan dapat dihasilkan suatu rencana modul yang
dituangkan dalam Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM). GBIM ini berisi
tentang sasaran atau peserta diklat, tujuan umum atau khusus, materi atau isi
pelajaran, media yang digunakan dan strategi penilaian.
Sebagai penulis, sebaiknya menggunakan GBIM secara cermat,
untuk kemudian melakukan langkah berikut, yaitu :
 Persiapan Outlen / Rancangan
a. Menentukan topic yang akan dimuat.
b. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan
pembelajaran.
c. Mempersiapkan outlen
 Penulisan
a. Menulis draft 1
b. Melengkapi draft 1 menjadi draft 2
c. Menulis tes / penilaian hasil belajar peserta diklat
3. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi
 Review
Ada tiga kelompok reviewer, yaitu :
a. Ahli materi / ahli bidang studi
b. Ahli media / ahli instruksional
98
c. Teman sejawat / tutor yang sering berhubungan dengan peserta
diklat.
 Uji Coba
a. Uji coba tatap muka dalam kelompok kecil
b. Uji coba lapangan
 Revisi
Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah untuk perbaikan
bahab belajar. Bila semua informasi atau komentar yang didapatkan dari
ahli materi, ahli media, dan teman sejawat dipakai untuk memperbaiki
bahan belajar, sebenarnaya kita telah mendapatkan bahan belajar yang
cukup baik. Apalagi bila hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba
lapangan dijadikan dasar untuk perbaikan modul. Maka kita telah
mendapatkan modul yang lebih baik lagi. Dengan demikian modul tersebut
telah siap untuk masuk dalam tahap berikutnya yaitu tahap “finalisasi” atau
penyelesaian.6
4. Tahap Finalisasi dan Pencetakan
Setelah modul di review, di uji coba dan direvisi maka langkah
berikutnya adalah finalisasi dan pencetakan. Finalisasi berarti kita melihat
kembali kebenaran text dan kelengkapan modul sebelum modul untuk
dicetak.
6
Usman,Basyiruddin, metodologi pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat press, 2005.
Hal 25
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi,
yaitu :
1. Apakah text telah sempurna.?
2. Apakah ilustrasi yang diminta telah lengkap.?
3. Apakah catatan kaki dan daftar pustaka telah lengkap.?
4. Apakah penomeran halaman sudah benar.?
Setelah pencetakan modul yang penting untuk diperhatikan adalah :
1. Typografi / tata huruf
2. Heading
3. Penomeran halaman dan catatan kaki
4. Layout
5. Ilustrasi
6. Penggunaan warna
5. Tahap Menyusun kerangka modul
Suatu modul yang digunakan di sekolah, disusun atau ditulis dengan
melalui langkah-langkah seperti berikut:
1. Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU) yang
akan dicapai dengan mempelajari modul tersebut.
2. Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan
perincian atau pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi.
3. Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan
intruksional khusus bisa dicapai.
1110
4. Identifikasi pokok materi pelajaran yang sesuai dengan setiap tujuan
intruksional khusus.
5. Mengatur/menyusun pokok-pokok materi tersebut di dalam urutan
yang logis dan fungsional.
6. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar murid
Menyusun (menulis) program secara terperinci meliputi
pembuatan semua unsur modul, yakni petunjuk guru, lembar
kegiatan murid, lembar kerja murid, lembar jawaban, lembar
penilaian (tes), dan lembar jawaban tes. Secara garis besarnya,
penyusunan modul atau pengembangan modul menurut S. Nasution
(1987:217-218) dapat mengikuti langkah- langkah berikut7
:
a) Merumuskan sejumlah tujuan secara jelas, spesifik, dalam
bentuk kelakuan siswa yang dapat diamati dan diukur.
b) Urutan tujuan itu yang menentukan langkah-langkah yang
diikuti dalam modul itu.
c) Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa,
pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimilikinya
sebagai pra-syarat untuk menempuh modul itu (Entry
Behaviour atau Entering Behaviour).
d) Menyusun alasan atau rasional pentingnya modul ini bagi
siswa. Ia harus tahu apa gunanya ia mempelajari modul ini,
7
http://materikulpai.blogspot.co.id/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul-
sebagai.html diakses 02 oktober 2015
siswa harus yakin akan manfaat modul itu agar ia bersedia
mempelajarinya dengan sepenuh tenaga.
e) Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan
membimbing siswa agar mencapai kompetensi-kompetensi
seperti dirumuskan dalam tujuan.
f) Menyiapkan pusat sumber-sumber berupa bacaan yang
terbuka bagi siswa setiap waktu ia memerlukannya.
D. Kelebihan dan Kelemahan Modul
1. Kelebihan
Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat
bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran
dengan modul sangat menghargai perbedaan individu sehingga siswa dapat
belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin
efektif dan efisien8
.
Tipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang
diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain :
1. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas
pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan
kemampuannya.
2. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa
yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil.
8
Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarata: Referensi, 2012)
hal 278
1312
3. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester
5. Pendidikan lebih berdaya guna.
2. Kelemahan
Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan
belajar mandiri. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk
kegiatan belajar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai
berikut :
1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama.
2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang
dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang
pada khususnya.
3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus
menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan
konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
BAB III
A. Rangkuman
Modul merupakan bahan belajar terprogram yang di susun
sedemikian rupa dan di sajikan secara terpadu, sistematis, serta
terperinci. dengan mempelajari materi modul, siswa diarahkan pada
pencarian suatu tujuan melalui langkah-langkah belajar tertentu,
Karena modul merupakan paket program untuk keprluan belajar. Satu
paket program modul, terdiri dari komponen-komponen yang berisi
tujuan belajar, bahan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar,
dan sistem evaluasi.
Kegunaan modul dalam proses pembelajaran antara lain: sebagai
penyedia informasi dasar karena dalam modul disajikan berbagai materi
pokok yang bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai petunjuk bagi
peserta didik. Dismping itu kegunaan lainnya adalah menjadi petunjuk
pengajar yang efektif bagi pendidik serta menjadi bahan untuk berlatih
bagi peserta didik dalam melakukan penilaian sendiri.
Modul pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip
pengembangan suatu modul, meliputi analisis kebutuhan,
pengembangan desain modul, implementasi,penilaian, evaluasi, dan
validasi, serta jaminan kualitas. Pengembangan suatu desain modul
dilakukan dengan tahapan yaitu menetapkan strstegi pembelajaran dan
media, memproduksi modul dan mengembangkan perangkat penilaian.
1514
B. Latihan
1. Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi yang
dipelajari terdapat satu modul utuh, merupakan pengertian dari……
a. Self Instructional
b. Self Contained
c. Stand Alone
d. Adaptif
2. Menurut Vembriarto Modul Pembelajaran adalah…….
a. Bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan
kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan
pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara
mandiri dalam suatu waktu tertentu.
b. Suatu kesatuan bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “self-
Instruction”.
c. Paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan
pelajaran.
d. Paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna
keperluan belajar.
3. Menurut Anwar karakteristik modul pengajaran adalah….
a. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri tidak
tergantung pada pihak lain.
b. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa
bantuan maksimal dari guru.
c. Tujuan pengajaran dirumuskan secara khusus, rumusan tujuan
bersumber pada perubahan tingkah laku.
d. Modul dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berbuat aktif.
4. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan modul,
kecuali…..
a. Tahap penulisan
b. Tahap perencanaan
c. Tahap finalisasi
d. Tahap pengorganisasian
5. Dalam tahap penyusunan kerangka modul, digunakan langkah-
langkah sebagai berikut, kecuali……
a. Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU)
yang akan dicapai dengan mempelajari modul tersebut.
b. Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan
perincian atau pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi.
c. Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana
tujuan intruksional khusus bisa dicapai.
d. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi.
1716
6. Kelompok review terbagi tiga,kecuali….
a. Ahli materi / ahli bidang studi
b. Ahli media / ahli instruksional
c. Ahli personal/ahli individu
d. Teman sejawat
7. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi, yaitu ….
a. Heading
b. Catatan kaki dan daftar pustaka
c. Layout
d. Penggunaan warna
8. Yang tidak termaksud Persiapan Outlen / Rancangan, yaitu….
a. Menulis draft 1
b. Menentukan topic yang akan dimuat.
c. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan
pembelajaran.
d. Mempersiapkan outlen
9. Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah…
a. Untuk mempermudah pendidik dalam mengajar
b. Untuk mempermudah pelajar dalam belajar
c. Untuk perbaikan bahan belajar
d. Untuk perbaikan dalam metode pembelajaran
10. Kelompok uji coba, yaitu…
a. Uji coba materi
b. Uji coba intruksional
c. Uji coba lapangan
d. Uji coba penulisan
Kunci Jawaban
1. b
2. c
3. a
4. d
5. d
6. c
7. b
8. a
9. c
10. c
1918
DAFTAR PUSTAKA
Usman,Basyiruddin, metodologi pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat
press, 2005.
Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarata:
Referensi, 2012)
Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011)
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Bandung :Alfabeta, 2010)
Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press,2011.
http://materikulpai.blogspot.co.id/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul-
sebagai.html diakses 02 oktober 2015
http://gurupembaharu.com/home/pengembangan-modul-sebagai-bahan-ajar/
20

More Related Content

What's hot

Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Rahmadana17
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Rahmadana17
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2wahibjo
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"AjiLesmana27
 
Modul : prosedur pengembangan modul
Modul : prosedur pengembangan modulModul : prosedur pengembangan modul
Modul : prosedur pengembangan modulInawatihlaoba
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"WahyuniRihaldi
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"AjiLesmana27
 
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018JamarudinFisika
 
Modul tutorial pembelajaran
Modul tutorial pembelajaranModul tutorial pembelajaran
Modul tutorial pembelajaranhengky lasaima
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputersulaiman297
 

What's hot (13)

Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Modul wardana
Modul wardanaModul wardana
Modul wardana
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul : prosedur pengembangan modul
Modul : prosedur pengembangan modulModul : prosedur pengembangan modul
Modul : prosedur pengembangan modul
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
 
Nita sri hastuti
Nita sri hastutiNita sri hastuti
Nita sri hastuti
 
Modul tutorial pembelajaran
Modul tutorial pembelajaranModul tutorial pembelajaran
Modul tutorial pembelajaran
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer
 

Viewers also liked

Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Eka Zay
 
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Syaifi Al-Mahfudzi
 
Coding Flash : ActionScript(3.0) Tutorial
Coding Flash :  ActionScript(3.0) TutorialCoding Flash :  ActionScript(3.0) Tutorial
Coding Flash : ActionScript(3.0) TutorialPEI-YAO HUNG
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaSamantars17
 
Metode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyMetode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyDinar Firda Rosa
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyModel Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyBambang Karyadi
 
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdyaRegegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdyaAyda Fitriani
 
Rumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikatorRumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikatorAerwant Lanut
 

Viewers also liked (14)

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARANPENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
 
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARANPENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
 
Model pengembangan dick and carrey
Model pengembangan dick and carreyModel pengembangan dick and carrey
Model pengembangan dick and carrey
 
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
 
Coding Flash : ActionScript(3.0) Tutorial
Coding Flash :  ActionScript(3.0) TutorialCoding Flash :  ActionScript(3.0) Tutorial
Coding Flash : ActionScript(3.0) Tutorial
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Metode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyMetode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and Carey
 
Pengembangan indikator
Pengembangan indikatorPengembangan indikator
Pengembangan indikator
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyModel Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
 
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdyaRegegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
Regegresi sederhana ayda tri_valen_virdya
 
Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3
 
Rumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikatorRumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikator
 

Similar to MODUL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IAIN KENDARI

Prosedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulProsedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulWahyuniRihaldi
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulWAODESARTIKA
 
Modul stenga jadi
Modul stenga jadiModul stenga jadi
Modul stenga jadiFatma wati
 
Modul pengembangan
Modul pengembanganModul pengembangan
Modul pengembanganFatma wati
 
modul pengembangan modul
modul pengembangan modulmodul pengembangan modul
modul pengembangan modulvinnyputriana
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranmulqiyati
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranSULFIANINGSI
 
modul media pembelajaran
modul media pembelajaranmodul media pembelajaran
modul media pembelajaransulfikat97
 
Media pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku teksMedia pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku tekswahibjo
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2wahibjo
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modulambarlestari
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMMODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMFisar Naim
 
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK IIJURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK IINormawati
 
Copy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptx
Copy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptxCopy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptx
Copy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptxAriniKumalaSari1
 
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptxnoverianingsih
 
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)Ditaprobosusanti
 
Media pembelajaran kelompok 3
Media pembelajaran kelompok 3Media pembelajaran kelompok 3
Media pembelajaran kelompok 3JasyRudin
 

Similar to MODUL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IAIN KENDARI (20)

Prosedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulProsedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan Modul
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Modul stenga jadi
Modul stenga jadiModul stenga jadi
Modul stenga jadi
 
Modul pengembangan
Modul pengembanganModul pengembangan
Modul pengembangan
 
modul pengembangan modul
modul pengembangan modulmodul pengembangan modul
modul pengembangan modul
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
modul media pembelajaran
modul media pembelajaranmodul media pembelajaran
modul media pembelajaran
 
Media pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku teksMedia pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku teks
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMMODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
 
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK IIJURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
 
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
 
Tugas modul cili
Tugas modul ciliTugas modul cili
Tugas modul cili
 
Tugas modul cili
Tugas modul ciliTugas modul cili
Tugas modul cili
 
Copy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptx
Copy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptxCopy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptx
Copy of Merancang Pembelajaran 2_ Modul Ajar.pptx
 
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
 
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
 
Media pembelajaran kelompok 3
Media pembelajaran kelompok 3Media pembelajaran kelompok 3
Media pembelajaran kelompok 3
 

MODUL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IAIN KENDARI

  • 1. M E D I A P E M B E L A J A R AN PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INSTITUT AGAMA ISAM NEGERI (IAIN) KENDARI 2016 KATA PENGANTAR Asalam Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Puji Syukur kita panjatkan kehadiraat Allah SWT. Karena dengan Rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik tanpa hambatan apapun. Shalawat dan Salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang senantiasa mengorbankan jiwa raga mereka untuk menegakkan syi’ar Islam yang pengaruh dan manfaatnya kita masih rasakan sampai sekarang ini. Selanjutnya, makalah yang kamisusun ini guna untuk menambah wawasan bagi pembaca. Dan tidak terlepas dari itu makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas kami dalam matakuliah MEDIA PEMBELAJARAN. Jika dalam tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi isi, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu saran dan kritik pembaca dengan senang hati akan penulis terima. i
  • 2. DAFTAR PUSTAKA Kata Pengantar .................................................................................... i Daftar Isi.............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 3 C. Tujuan...................................................................................... 3 BAB I PEMBAHASAN A. Pengertian Modul.................................................................... 4 B. Cara Pengembangan Modul .................................................. 7 C. Langkah – Langkah Pengembangan Modul ........................ 8 D. Kelebihan dan Kekurangan Modul...................................... 13 BAB III PENUTUP A. Rangkuman ............................................................................ 15 B. Latihan.................................................................................... 16 Kunci Jawaban...................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 20 BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Modul adalah bentuk pengajaran yang bersifat individual, dan masih termaksud pada klarifikasi metode pengajaran yang bersifat inkonvensional, dimana siswa dapat belajar tanpa kehadiran guru atau tidak melalui tatap muka secara langsung. Oleh sebab itu modul dianggap sebagai kebalikan dari pengajaran klasikal dan merupakan reaksi dari pengajaran klasi-kal tersebut. Modul merupakan salah satu hasil atau produk dari perkembangan teknologi instruksional yang menggabungkan keuntungan-keuntungan dari berbagai pengajaran individual lainnya. Pengajaran modul telah diuji cobakan kepada sejumlah siswa sekolah proyek perintis pembangunan (SPPP) dan sebagian IKIP dan juga pada lembaga pendidikan lainnya. Keefektifan pengajaran modul ini tampak sekali hasilnya pada SD kecil, SMP terbuka dan universitas terbuka (UT) atau pendidikan jarak jauh yang telah diterapkan di Indonesia. Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang berdiri sendiri terdiri dari rangkaian kegitan belajar yang disusun sebagai alat para siswa untuk mempersiapkan sumber belajar. Telah disusun secara spesifik dan operasional. 1ii
  • 3. Tujuan modul ini adalah untuk membimbing siswa secara umum dalam merencanakan dan mengembangkan modul. Karena itu isi modul ini lebih bersifat praktis dan lebih banyak berisi tentang hal-hal atau rambu- rambu yang perlu diperhatikan dalam menulis modul. Kompentensi yang anda kuasai setelah mempelajari modul ini adalah sebagai berikut: KOMPETENSI PENGALAMAN BELAJAR INDIKATOR Mampu menerapkan prosedur pengembanagan Pembaca memperoleh pengetahuan tentang prosedur pengembangan modul 1. Mampu mnejelaskan pengertian modul dan fungsinya. 2. Mampu menjelaskan berbagai cara pengembanagan modul seperti; adaptasi, kompilasi, dan menulis. 3. . B. Rumusan Masalah a) Apa pengertian dan karakterristik modul.? b) Bagaimana cara pengembanagan modul.? c) Bagaimana langkah-langkah pengembangan modul.? d) Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan modul.? C. Tujuan a) Menjelaskan pengertian dan karakteristik modul. b) Menjelaskan bagaimana cara pengembangan modul. c) Menjelaskan langkah-langkah pengembangan modul. d) Menjelaskan kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan modul. 32
  • 4. BAB II PEMBAHAASAN A. Pengertian Modul 1. Modul Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam suatu waktu tertentu. Dalam buku ini disebut sebagai modul dibatasi pada “ Bahan belajar tercetak”. 1 Modul menurut Cece Wijaya (1992:86). Dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar. Departemen pendidikan Nasional dalam bukunya “Teknik Belajar dengan Modul” (2002:5), mendefinisikan Modul sebagai suatu kesatuan bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “self-Instruction” artinya bahan belajar yang disusun didalam modul dapat dipelajari siswa secara mandiri dengan bantuan secara terbatas dari Guru ataupun orang lain. Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan pelajaran pengajaran modul merupakan usaha penyelengraan peengajaran indifidual yang memungkinkan siswa menguasai suatu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya. 1 Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Press,2011.hal 127 Berdasarkan beberapa pengertian modul diatas maka dapat disimpulkan bahwa modul pemvelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik. Sehingga mudah untuk dipelajari secara mandri. 2. Karakterisik Modul Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas. Moduln dapatvdigunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa. Anwar, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut2 : 1. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendidri tidak tergantung pada pihak lain. 2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi yang dipelajari terdapat satu modul utuh. 3. Stand alone, modul yang dikembangkanntidak tergantung pada media liana tau tidak harus digunakan bersama-sama media lain. 4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adptif yang tinggi terhadap perkeembangan ilmu dan teknologi. 5. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/ akrab dengan pemakainya. 6. Konsisitensi, konsisitensi dalam penggunaan font, spasi dan tata letak. 2 Anwar, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011) 54
  • 5. Menurut Wijaya, Karakteristik pengajaran modul pembelajaran adalah3 : 1. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan mksimal dari Guru. 2. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. 3. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharpkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning) 4. Membuka kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuanya masing-masing. 5. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan belajar seprti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal. 6. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat, unsure asosiasi, struktur dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya. 7. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif. 3 Wijaya, Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. B. Cara Pengembangan Modul Berikut ini cara – cara pengembangan Modul4 1. Adaptasi Modul adaptasi adalah bahan belajar yang dikembangkan berdasarkan buku yang ada di pasaran. Sebelum pembelajaran berlangsung, guru, dosen, atau widiaswara mengidentifikasi buku-buku yang ada (di toko buku atau perpustakaan) yang isinya relevan dengan materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru, dosen, atau widiaswara memilih salah satu buku tersebut sebagai bahan belajar yang digunakan untuk satu mata pelajaran / diklat. Buku tersebut digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara utuh atau sebagian dengan dilengkapi panduan belajar. Pengembangan panduan belajar bersifat melengkapi buku tersebut dengan semacam petunjuk mempelajarinya. 2. Kompilasi. Modul kompilasi ialah bahan belajar yang dikembangkan atas dasar buku-buku yang ada di pasaran, artikel jurnal ilmiah dan modul yang sudah ada sebelumnya. Kompilasi dilakukan oleh guru, dosen atau widiaswara dengan menggunakan garis-garis besar program pembelajaran / pelatihan (GBPP) atau silabi yang disusun sebelumnya. 4 Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta, 2010) hal 35 76
  • 6. 3. Menulis Menulis adalah pengembangan modul yang paling ideal. Bagi guru, dosen atau widiaswara menulis sendiri modul yang dipergunakan dalam pembelajaran adalah pembuktian dirinya sebagai seorang yang professional. Bagi guru, dosen terutama widiaswara menulis modul merupakan tugas pokok yang dihargai sebagai kegiatan pengumpulan angka kredit. Angka kredit yang diperoleh guru, dosen, atau widiaswara dari kegiatan menulis modul ini sangat tinggi nilainya, sehingga akan mengantarkan seorang mencapai jabatan tertinggi. Hal tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan dalam mengerjakannya. Menulis modul memiliki tingkat kesulitan tertinggi disbanding dengan kedua cara lain yang telah diuraikan terdahulu. C. Langkah-Langkah Pengembangan Modul Berikut ini langkah – langkah pengembangan modul5 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses Penngembangan Modul, agar bahan belajar yang kita kembangkan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Selain itu bila dilakukan petencanaan yang baik bahan belajar yang dihasilakan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan tingkat kedalaman materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran didik. 5 Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011) hal 95 2. Tahap Penulisan Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu, bahwa dari tahap perencanaan diharapkan dapat dihasilkan suatu rencana modul yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM). GBIM ini berisi tentang sasaran atau peserta diklat, tujuan umum atau khusus, materi atau isi pelajaran, media yang digunakan dan strategi penilaian. Sebagai penulis, sebaiknya menggunakan GBIM secara cermat, untuk kemudian melakukan langkah berikut, yaitu :  Persiapan Outlen / Rancangan a. Menentukan topic yang akan dimuat. b. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran. c. Mempersiapkan outlen  Penulisan a. Menulis draft 1 b. Melengkapi draft 1 menjadi draft 2 c. Menulis tes / penilaian hasil belajar peserta diklat 3. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi  Review Ada tiga kelompok reviewer, yaitu : a. Ahli materi / ahli bidang studi b. Ahli media / ahli instruksional 98
  • 7. c. Teman sejawat / tutor yang sering berhubungan dengan peserta diklat.  Uji Coba a. Uji coba tatap muka dalam kelompok kecil b. Uji coba lapangan  Revisi Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah untuk perbaikan bahab belajar. Bila semua informasi atau komentar yang didapatkan dari ahli materi, ahli media, dan teman sejawat dipakai untuk memperbaiki bahan belajar, sebenarnaya kita telah mendapatkan bahan belajar yang cukup baik. Apalagi bila hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan dijadikan dasar untuk perbaikan modul. Maka kita telah mendapatkan modul yang lebih baik lagi. Dengan demikian modul tersebut telah siap untuk masuk dalam tahap berikutnya yaitu tahap “finalisasi” atau penyelesaian.6 4. Tahap Finalisasi dan Pencetakan Setelah modul di review, di uji coba dan direvisi maka langkah berikutnya adalah finalisasi dan pencetakan. Finalisasi berarti kita melihat kembali kebenaran text dan kelengkapan modul sebelum modul untuk dicetak. 6 Usman,Basyiruddin, metodologi pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat press, 2005. Hal 25 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi, yaitu : 1. Apakah text telah sempurna.? 2. Apakah ilustrasi yang diminta telah lengkap.? 3. Apakah catatan kaki dan daftar pustaka telah lengkap.? 4. Apakah penomeran halaman sudah benar.? Setelah pencetakan modul yang penting untuk diperhatikan adalah : 1. Typografi / tata huruf 2. Heading 3. Penomeran halaman dan catatan kaki 4. Layout 5. Ilustrasi 6. Penggunaan warna 5. Tahap Menyusun kerangka modul Suatu modul yang digunakan di sekolah, disusun atau ditulis dengan melalui langkah-langkah seperti berikut: 1. Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU) yang akan dicapai dengan mempelajari modul tersebut. 2. Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan perincian atau pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi. 3. Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan intruksional khusus bisa dicapai. 1110
  • 8. 4. Identifikasi pokok materi pelajaran yang sesuai dengan setiap tujuan intruksional khusus. 5. Mengatur/menyusun pokok-pokok materi tersebut di dalam urutan yang logis dan fungsional. 6. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar murid Menyusun (menulis) program secara terperinci meliputi pembuatan semua unsur modul, yakni petunjuk guru, lembar kegiatan murid, lembar kerja murid, lembar jawaban, lembar penilaian (tes), dan lembar jawaban tes. Secara garis besarnya, penyusunan modul atau pengembangan modul menurut S. Nasution (1987:217-218) dapat mengikuti langkah- langkah berikut7 : a) Merumuskan sejumlah tujuan secara jelas, spesifik, dalam bentuk kelakuan siswa yang dapat diamati dan diukur. b) Urutan tujuan itu yang menentukan langkah-langkah yang diikuti dalam modul itu. c) Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimilikinya sebagai pra-syarat untuk menempuh modul itu (Entry Behaviour atau Entering Behaviour). d) Menyusun alasan atau rasional pentingnya modul ini bagi siswa. Ia harus tahu apa gunanya ia mempelajari modul ini, 7 http://materikulpai.blogspot.co.id/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul- sebagai.html diakses 02 oktober 2015 siswa harus yakin akan manfaat modul itu agar ia bersedia mempelajarinya dengan sepenuh tenaga. e) Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan membimbing siswa agar mencapai kompetensi-kompetensi seperti dirumuskan dalam tujuan. f) Menyiapkan pusat sumber-sumber berupa bacaan yang terbuka bagi siswa setiap waktu ia memerlukannya. D. Kelebihan dan Kelemahan Modul 1. Kelebihan Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien8 . Tipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain : 1. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya. 2. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil. 8 Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarata: Referensi, 2012) hal 278 1312
  • 9. 3. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya. 4. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester 5. Pendidikan lebih berdaya guna. 2. Kelemahan Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar mandiri. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut : 1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama. 2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya. 3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan. BAB III A. Rangkuman Modul merupakan bahan belajar terprogram yang di susun sedemikian rupa dan di sajikan secara terpadu, sistematis, serta terperinci. dengan mempelajari materi modul, siswa diarahkan pada pencarian suatu tujuan melalui langkah-langkah belajar tertentu, Karena modul merupakan paket program untuk keprluan belajar. Satu paket program modul, terdiri dari komponen-komponen yang berisi tujuan belajar, bahan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar, dan sistem evaluasi. Kegunaan modul dalam proses pembelajaran antara lain: sebagai penyedia informasi dasar karena dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai petunjuk bagi peserta didik. Dismping itu kegunaan lainnya adalah menjadi petunjuk pengajar yang efektif bagi pendidik serta menjadi bahan untuk berlatih bagi peserta didik dalam melakukan penilaian sendiri. Modul pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan suatu modul, meliputi analisis kebutuhan, pengembangan desain modul, implementasi,penilaian, evaluasi, dan validasi, serta jaminan kualitas. Pengembangan suatu desain modul dilakukan dengan tahapan yaitu menetapkan strstegi pembelajaran dan media, memproduksi modul dan mengembangkan perangkat penilaian. 1514
  • 10. B. Latihan 1. Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi yang dipelajari terdapat satu modul utuh, merupakan pengertian dari…… a. Self Instructional b. Self Contained c. Stand Alone d. Adaptif 2. Menurut Vembriarto Modul Pembelajaran adalah……. a. Bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam suatu waktu tertentu. b. Suatu kesatuan bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “self- Instruction”. c. Paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan pelajaran. d. Paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar. 3. Menurut Anwar karakteristik modul pengajaran adalah…. a. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri tidak tergantung pada pihak lain. b. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru. c. Tujuan pengajaran dirumuskan secara khusus, rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. d. Modul dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif. 4. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan modul, kecuali….. a. Tahap penulisan b. Tahap perencanaan c. Tahap finalisasi d. Tahap pengorganisasian 5. Dalam tahap penyusunan kerangka modul, digunakan langkah- langkah sebagai berikut, kecuali…… a. Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU) yang akan dicapai dengan mempelajari modul tersebut. b. Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan perincian atau pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi. c. Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan intruksional khusus bisa dicapai. d. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi. 1716
  • 11. 6. Kelompok review terbagi tiga,kecuali…. a. Ahli materi / ahli bidang studi b. Ahli media / ahli instruksional c. Ahli personal/ahli individu d. Teman sejawat 7. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi, yaitu …. a. Heading b. Catatan kaki dan daftar pustaka c. Layout d. Penggunaan warna 8. Yang tidak termaksud Persiapan Outlen / Rancangan, yaitu…. a. Menulis draft 1 b. Menentukan topic yang akan dimuat. c. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran. d. Mempersiapkan outlen 9. Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah… a. Untuk mempermudah pendidik dalam mengajar b. Untuk mempermudah pelajar dalam belajar c. Untuk perbaikan bahan belajar d. Untuk perbaikan dalam metode pembelajaran 10. Kelompok uji coba, yaitu… a. Uji coba materi b. Uji coba intruksional c. Uji coba lapangan d. Uji coba penulisan Kunci Jawaban 1. b 2. c 3. a 4. d 5. d 6. c 7. b 8. a 9. c 10. c 1918
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Usman,Basyiruddin, metodologi pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat press, 2005. Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarata: Referensi, 2012) Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011) Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta, 2010) Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Press,2011. http://materikulpai.blogspot.co.id/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul- sebagai.html diakses 02 oktober 2015 http://gurupembaharu.com/home/pengembangan-modul-sebagai-bahan-ajar/ 20