1. O L E H :
H A R D I Y A N T R I
W I J A Y A N T O
5201413007
P E N D . T E K N I K
M E S I N ( S 1 )
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
2. PENGERTIAN SISTEM DAN SISTEM FILSAFAT
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari bagian
bagian yang tiap tiap bagiannya mempunyai tugas dan
fungsi yang berrbeda beda untuk kemajuan dan
memperkuat keseluruhan tersebut .
Suatu sistem harus memiliki lima persyaratan berikut
ini :
a. Merupakan satu kesatuan utuh dari unsur unsurnya
b. Bersifat konsisten dan koheren , tidak mengandung
kontradiktif
c. Ada hubungan antara bagian satu dengan bagian yang
lain
d. Ada keseimbangan dalam kerja sama
e. Semuanya mengabdi pada tujuan yang satu yaitu tujuan
bersama . ( sri soeprapto wirodiningrat , 1980:94)
3. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat dari segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran .
Berdasar pengertian tersebut maka Pancasila sebagai
sistem filsafat berati bahwa Pancasila merupakan kesatuan
pemikiran yang mendasar yang membawakan kebenaran
yang substansial atau hakiki .
Sebagai sistem filsafat , Pancasila yang terdiri dari lima
sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan
satu sama lain .
4. DALAM KONTEKS ONTOLOGIS
Dalam konteks ontologis yang membahas
tentang “ ada sebagai yang ada”, yang adanya tidak
dapat tidak , dan hakiki . Pancasila sebagai sistem
filsafat dimaksudkan bahwa, keberadaan sistem
filsafat yaitu kebulatan sila-silanya yang utuh itu
adalah mutlak ada., tidak dapat tidak , dan hakiki .
Artinya keberadaan mutlak nilai-nilai Pancasila itu
dalam adat istiadat budaya dan religi bangsa
indonesia sejak dulu kala .
5. DALAM KONTEKS EPISTEMOLOGIS
Dalam konteks epistemologis yang membahas
metode keilmuan yang digunakan dalam proses
pembentukan pancasila sebagai sistem filsafat .
Pancasila sebagai sistem filsafat dimaksudkan bahwa
keberadaanya diproses dengan menggunakan
metode ilmiah . Dengan menggunakan metode
ilmiah menjadikan Pancasila dapat bertanggung
jawabkan secara ilmiah . Dengan mempunyai
predikat ilmiah berarti Pancasila mempunyai sifat
universal dan objektif.
6. DALAM KONTEKS AKSIOLOGIS
Dalam konteks aksiologis yang membahas
tentang manfaat dari nilai . Pancasila sebagai sistem
filsafat secara keseluruhan bulat utuh mengandung
nilai manfaat yaitu mempersatukan bangsa
indonesia yang beraneka ragam suku bangsa ini ,
mengandung manfaat sebagai acuan moral bangsa
indonesia dalam keidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara , mengandung manfaat sebagai cita-
cita bangsa indonesia .
7. DALAM KONTEKS ANTROPOLOGIS
Dalam konteks antropologis yang membahas
tentang kajian “manusia” itu sendiri . Pancasila
sebagai sistem filsafat bertitik tolak pada hakekat
kodrat manusia yang monopluralis yaitu terdiri dari
:
Susunan kodrat monodualis jiwa-raga
Kedudukan kodrat monodualis makhluk berdiri
sendiri-makhluk tuhan
Sifat kodrat monodualis makhluk individu-sosial
Semuanya bertujuan untuk menciptakan
keutuhan dan persatuan bangsa.
8. KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
Pancasila terdiri dari lima sila yang kelimanya
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh .Masing
masing tidak dapat berdiri sendiri .
9. Sebagai sistem filsafat , Pancasila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Sebagai satu kesatuhan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan .
2. Bersifat konsisten dan koheren .
3. Adanya kesinambungan antar satu bagian dengan
bagian yang lain .
4. Ada kerjasama yang berarti bahwa antara satu sila
dengan sila lainnya saling
mendukung,menguatkan,dan saling memberi
makna.
5. Semua mengabdi pada tujuan bersama , yaitu tujuan
nasional bangsa Indonesia .
10. Disetiap sila dari pancasila di dalamnya terkandung sila-sila
lainnya , berarti :
1. Ketuhanan yang maha esa , adalah ketuhanan yang
berkemanusiaan , berpersatuan, berkerakyatan , dan berkeadilan
sosial .
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah kemanusiaan yang
ber-ketuhanan , berpersatuan,berkerakyatan ,dan berkeadilan
sosial .
3. Persatuan Indonesia , adalah persatuan yang
berketuhanan,berkemanusiaan,berkerakyatan,dan berkeadilan
sosial .
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan , adalah kerakyatan yang
berketuhanan,berkemanusiaan,berrpersatuan,dan berkeadilan
sosial .
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia , adalah keadilan
yang berketuhanan,berkemanusiaan,berpersatuan,dan
kerakyatan.
11. Hubungan antar sila menurut Notonagoro
1. Sila pertama meliputi dan menjiwai sila sila lainnya
2. Sila kedua diliputi dan dijiwai oleh sila pertama dan
meliputi serta menjiwai sila sila selanjutnya .
3. Sila ketiga diliputi dan dijiwai oleh sila-sila
sebelumnya dan meliputi serta menjiwai sila
selanjutnya
4. Sila keempat diliputi dan dijiwai oleh sila-sila
sebelumnya serta meliputi dan menjiwai sila kelima.
5. Sila kelima dijiwai dan diliputi oleh sila-sila
sebelumnya .
12. Kesatuan bertingkat yang tiap sila di
muka sila lainnya merupakan basis atau
pokok pangkalnya, dan tiap sila
berikutnya merupakan pengkhususan
dari sila di mukanya.
Menurut Notonagoro:
Susunan Sila-sila Pancasila Membentuk Hierarkhis Piramidal
“HIERARKHIS
PIRAMIDAL
PANCASILA”
Faedah Praktis
hubungannya dgn
bentuk susunan
Hierarkhis Piramidal
Pancasila
Berkaitan dgn pengamalan Pancasila.
Dalam pengamalan Pancasila yg asasi /
paling utama adalah mengamalkan sila
pertama.
Jika seseorang mengamalkan sila
pertama secara konsekuen secara
langsung ia sudah mengamalkan semua
sila.
Orang bertakwa
thdp Tuhan
YME
Berkemanusiaan
Berpersatuan
Berkerakyatan
Berkeadilan
pasti
13. DIAGRAM HIERARKHIS PIRAMIDAL
PANCASILA
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yg Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Keadilan Sosial
Bagi Seluruh
Rakyat
Indonesia
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
meliputi
meliputi
meliputi
1 2 3
4 5
14. Bentuk susunan hirearkhis piramidal
Mengacu pada hukum logika perbandingan terbalik,
yaitu : isi pengertian kecil tetapi luas cakupan besar
dan sebaliknya , isi pengertian besar tetapi luas
cakupan kecil .
Mengacu pada hukum logika perbandingan linear ,
yaitu : isi pengertian kecil tetapi luas cakupan juga
kecil dan sebaliknya , isi pengertian besar tetapi luas
cakupan juga besar .
15. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan
sungguh-sungguh.Sedangkan Pancasila sebagai sistem
filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu
dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
mempunyai beberapa inti sila, nilai, dan landasan yang
mendasar.