Publicité

10 KAK RABIES.docx

24 Mar 2023
10 KAK RABIES.docx
10 KAK RABIES.docx
10 KAK RABIES.docx
Prochain SlideShare
BUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdfBUKU SAKU RABIES MODUL TROPIS.pdf
Chargement dans ... 3
1 sur 3
Publicité

Contenu connexe

Publicité

10 KAK RABIES.docx

  1. PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TUNGGAL JAYA KECAMATAN TERAS TERUNJAM Jalan Desa Tunggal JayaTelp. 085384961338Email puskesmastunggaljaya@gmail.com Kode Pos 38768 KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAMPANYE TERKAIT PELAKSANAAN GERMAS PENYULUHAN PENYAKIT RABIES I. PENDAHULUAN Rabies yang disebut juga penyakit anjing gila yang merupakan suatu penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik yaitu penyakit dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitaan hewan penular Rabies. Penyakit ini telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu dan merupakan penyakit yang menakutkan bagi manusia karena penyakit ini selalu diakhiri dengan kematian. Penyakit ini menyebabkan penderita tersiksa oleh rasa haus namun sekaligus merasa takut terhadap air. Rabies bersifat fatal baik pada hewan maupun manusia, hampir seluruh pasien yang menunjukkan gejala-gejala klinis Rabies akan diakhiri dengan kematian. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dalam menyembuhkan Rabies, namun penyakit ini dapat dicegah melalui penanganan kasus paparan Hewan Penular Rabies (HPR ) sedini mungkin. II. LATAR BELAKANG Di Indonesia penyakit ini telah lama dikenal, pertama dilaporkan pada tahun 1884 oleh Schrool pada seekor kuda, tahun 1889 W.J. Esser menemukan pada seekor kerbau, tahun 1890 Pennwig melaporkan pada anjing dan pada manusia oleh E.V.De Haan tahun 1894, semua itu terjadi di Jawa Barat. Sebelum tahun 1998 Rabies tersebar di 17 Provinsi, dengan masuknya Rabies di pulau Flores Nusa Tenggara Timur maka daerah tertular Rabies bertambah menjadi 18 Provinsi. Upaya penanggulangan Rabies di Indonesia telah didukung dengan perundang-undangan, antara lain Undang Undang no. 6 tahun 1967 tentang ketentuan pokok peternakan dan keshatan hewan. Berdasarkan data Kemenkes dalam lima tahun terakhir ( 2009 – 2013 ) jumlah rata-rata kasus gigitan hewan penular Rabies pertahun adalah 79.299 kasus dan rata-rata sebanyak 66.744 kasus mendapatkan vaksin anti Rabies ( VAR ). III. TUJUAN 1. Tujuan umum Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 2. Tujuan khusus  Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit rabies  Menambah pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan pengobatan rabies
  2. IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan 1. Penyuluhan Penyakit Rabies TAHAP PERSIAPAN : 1. Petugas menghadap Kepala Puskesmas agar memfasilitasi kegiatan penyuluhan 2. Petugas menentukan sasaran 3. Petugas menentukan jadwal 4. Petugas memberikan informasi kepada wilayah 5. Petugas menyiapkan tempat untuk pelaksanaanpenyuluhan TAHAP PELAKSANAAN : 1. Petugas memperkenalkan diri 2. Petugas mengemukakan maksud dan tujuan kegiatan 3. Petugas menjelaskan poin-poin isi penyuluhan 4. Petugas menyampaikan materi penyuluhan 5. Petugas melakukan diskusi atau umpan balik pertanyaan 6. Petugas menyimpulkan hasil penyuluhan 7. Petugas menutup acara V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode :  Tanya Jawab b. Komponen :  Leaflet  Dokumentasi c. Tahapan Pelaksanaan Persiapan alat dan bahan :  Penentuan tempat  Pelaksanaan penyuluhan  Tanya jawab / diskusi  Penutup VI. SASARAN  Masyarakat VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN  Sesuai dengan jadwal Posyandu
  3. VIII. PENCATATAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan hasil kegiatan penyuluhan ditulis dalam form hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan, foto kegiatan terlampir. IX. PEMBIAYAAN  DAK non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Mukomuko Mengetahui Plt. Kepala Puskesmas Tunggal Jaya Idi Julijono NIP. 19670712 198912 1 001 Tunggal Jaya, Oktober 2022 Pelaksana Kegiatan Monalisa, S.K.M NIP. 19910512 201903 2 009
Publicité