SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Membuat Kuesioner
(Opersionalisasi
Konsep)
OPERASIONALISASI KONSEP: TEORI,
OPERASIONALISASI KONSEP: TEORI,
KONSEP, VARIABEL dan INDIKATOR
KONSEP, VARIABEL dan INDIKATOR
TEORI
KONSEP
VARIABEL
INDIKATOR
ITEM
JADI :
Fenomena
Konsep
Konsep
Variabel

Variabel

Proposisi

Proposisi

Hipotesis

Fakta
Teori
Variabel Bebas (independent
variable)
Data penyebab
Faktor yang mempengaruhi
Dilambangkan dengan simbol “X”, X1, X2,
X3, ... Xn (tergantung banyaknya variabel
bebas)
Variabel Terikat (dependent
variable)
Data akibat
Faktor yang dipengaruhi
Variabel terikat biasanya dilambangkan
dengan huruf Y
Perhatikan contoh berikut:
Hubungan antara kemiskinan dengan kebodohan
Kalimat ini dapat dijelaskan bahwa orang yang bodoh
dapat menyebabkan dirinya miskin, atau sebaliknya
yaitu orang yang miskin dapat menyebabkan dirinya
bodoh. Dengan demikian pada contoh kalimat yang
pertama tidak jelas mana yang menjadi penyebab dan
mana yang menjadi akibat.
Hubungan antara tinggi badan dan berat badan
Kalimat ini dapat dijelaskan bahwa tinggi badan seseorang
menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi
dengan berat badan yang bertambah maka belum
tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula.
Diskusi
Tentukan mana variabel Bebas dan
mana variabel Terikat!
Gaya Kepemimpinan --- Motivasi Kerja
Kinerja --- Disiplin
Minat Baca Anak --- Keterlibatan Orang tua
Kecepatan Mesin --- Jumlah cetakan
Motivasi belajar mahasiswa --- Kinerja Dosen
Sistem Perpajakan --- Keputusan Investasi
Peningkatan Penjualan --- Promosi
PENGUKURAN VARIABEL
Pengukuran : suatu proses kuantifikasi atribut (kualitatif) dari suatu
materi atau obyek sehingga diperoleh angka (bilangan) menggunakan
aturan tertentu.
SKALA PENGUKURAN
Davis dan Consenza (1993) : A measurement scale can be defined as
a device that is used to assign numbers to aspects of objects
and events.
Malhotra (1996) : Scaling is the process of placing the respondents on
continum with respect to their attitude toward objects or events
Intinya : perlengkapan untuk mendapatkan angka (kuantitatif)
berdasarkan sikap responden terhadap obyek atau kejadian.
Teknik Pembuatan Skala :
• Pembandingan : rangking
• Bukan pembandingan : skala rating kontinyu dan item
Model Skala : Likert, Thurstone, Guttman, Stapel, dll
PENGUKURAN VARIABEL
(1) Definisi Operasional Variabel (DOV) atau Konseptualisasi; adalah
pemberian arti operasional terhadap variabel (ada yang menyebut
konsep) yang tercantum di dalam hipotesis penelitian
Definisi ini didasarkan pada teori-teori yang sesuai, agar pengukuran
bersifat valid secara isi (content validity).
(2) Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV (optional)
(3) Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau variabel
(4) Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (perasaan / sikap
terhadap sesuatu), conative domain (tendensi untuk bertingkah laku)
atau cognitive domain (tahu atau tidak tahu).
(5) Susun item (pertanyaan) boleh negatif (unfavorable) atau positif
(favorable), tidak direkomendasikan ada item netral
PENGUKURAN VARIABEL
(6) Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3, 5, 7, 9 atau 11,
yang banyak digunakan adalah 5
(7) Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon : 1 = sangat tidak
setuju, 2 = setuju, 3 = tidak punya pilihan, 4 = setuju , 5 = sangat
setuju
(8) Asumsi : harus ada contimum
(9) Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik sama
(10) Tetapkan skala yang akan digunakan. Hasil pengamatan berupa
skor diubah ke skala (MSI dari Thurston atau Likert Scale)
(11) Kembangkan dan susun instrumen penelitian, berupa daftar
pertanyaan (kuisioner)
(12) Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas
PENGUKURAN VARIABEL
CONTOH : Pengukuran Variabel Kualitas Layanan
(1) DOV menurut Pasuraman et al. (1990)
(2) Dimensi : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy danTangibles
(3) Indikator dimensi Tangibles : penampilan gedung, peralatan,
perlengkapan kantor dan sarana/media komunikasi yang dimiliki
(4) Kembangkan setiap indikator penjadi pertanyaan : Apakah saudara
setuju jika peralatan kantor perusahaan ini adalah memadai?
(5) Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (sikap terhadap sesuatu)
(6) Banyak respon = 5, untuk semua item
(7) Model skor :
(a) sangat setuju (5), setuju (4), tidak ada pilihan (3), tidak setuju (2) dan
sangat tidak setuju (1), untuk pertanyaan yang positif
(b) sangat setuju (2), setuju (2), tidak ada pilihan (3), tidak setuju (4) dan
sangat tidak setuju (5), untuk pertanyaan yang negatif
(8) Asumsi: contimum dari sikap
(9) Tentukan skala yang akan digunakan: Likert
PENGUKURAN VARIABEL
UJI COBA INSTRUMEN
• Kondisi uji coba harus menjamin diperolehnya data yang benarbenar mencerminkan keadaan sebenarnya
• Dilakukan sekurang-kurangnya terhadap 30 responden
ANALISIS HASIL UJI COBA
Uji validitas :
• Face validity : Koreksi dari ahli
• Unidimensionalitas: GFI > 0.90 (LISREL atau AMOS)
• Unidimensionalitas: An. Faktor Konfirmatori sig. 1 faktor (SPSS)
• Kriteria: r > 0.3 ; korelasi skor indikator dengan skor total (SPSS)
Uji Reliabilitas :
•Internal consistency : Alpha Cronbach, α ≥ 0.60 (SPSS)
• Construct Reliabity : ρη (SEM, LISREL, AMOS)
Materi 2
Korelasi linier sederhana (Materi
Pendahuluan)
Koefisien Korelasi Pearson
Korelasi ini paling sering digunakan dalam
penelitian sosial
dalam lambang r
Koefisien korelasi (KK) merupakan indeks
atau bilangan yang digunakan untuk
mengukur keeratan (kuat, lemah, atau
tidak ada) hubungan antarvariabel
Manfaat Koefisien Korelasi
Pearson
Untuk menyatakan ada atau tidaknya
hubungan yang signifikan antara variabel
satu dengan yang lainnya.
Untuk menyatakan besarnya
sumbangan variabel satu terhadap yang
lainnya yang dinyatakan dalam persen
(%) --- Koefisien Determinasi = r2 X
100%
Beberapa asumsi menggunakan korelasi ini
adalah variabel yang dihubungkan harus memiliki
ketentuan

Data berdistribusi normal
Data linier (searah)
Data yang dipilih secara acak (random)
Variasi skor variabel yang dihubungkan
harus sama
Data interval atau rasio
Koefisien korelasi bernilai antara -1 dan
+1 (-1 ≤ KK ≤ +1), dengan ketentuan:
Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel
berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1
semakin kuat korelasinya, demikian pula
sebaliknya.
Jika KK bernilai negatif maka variabel-variabel
berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke
-1 maka semakin kuat korelasinya, demikian
pula sebaliknya.
Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel – variabel
tidak menunjukkan korelasi
Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel –
variabel menunjukkan korelasi positif atau
negatif yang sempurna.
Tabel interpretasi dari nilai r
r

Interpretasi

0

Tidak berkorelasi

0,01 – 0,20

Sangat rendah

0,21 – 0,40

Rendah

0,41 – 0,60

Agak Rendah

0,61 – 0,80

Cukup

0,81 – 0,99

Tinggi

1

Sangat Tinggi

Sumber: Usman dan Purnomo (2008 : 201)

More Related Content

What's hot

Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Dewi Arofah
 
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssAnalisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
ojan88
 
Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11
Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11
Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11
Bayu Bayu
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
guest027789
 

What's hot (20)

Metodologi Penelitian : Analisis Data Penelitian dengan SPSS
Metodologi Penelitian : Analisis Data Penelitian dengan SPSSMetodologi Penelitian : Analisis Data Penelitian dengan SPSS
Metodologi Penelitian : Analisis Data Penelitian dengan SPSS
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
 
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssAnalisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
 
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsUji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
 
Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11
Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11
Teknik dan interprestasi analisa korelasi pearson.11
 
Analisis regresi korelasi sederhana
Analisis regresi korelasi sederhanaAnalisis regresi korelasi sederhana
Analisis regresi korelasi sederhana
 
Analisis data dengan spss
Analisis data dengan spssAnalisis data dengan spss
Analisis data dengan spss
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Analisis korelasi dengan SPSS
Analisis korelasi dengan SPSSAnalisis korelasi dengan SPSS
Analisis korelasi dengan SPSS
 
Teknik korelasi product moment
Teknik korelasi product momentTeknik korelasi product moment
Teknik korelasi product moment
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
Tugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar KorelasiTugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar Korelasi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Metode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktor
 
Makalah Korelasi
Makalah KorelasiMakalah Korelasi
Makalah Korelasi
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda
 
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanCara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
 
Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 

Similar to Pertemuan 2 metpen kualitatif

Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugas
andrialwit
 
Aminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_rev
Aminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_revAminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_rev
Aminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_rev
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah Assagaf
 
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhhMP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
WulanCerank
 
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth) 3 agst 2021
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth)  3 agst 2021Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth)  3 agst 2021
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth) 3 agst 2021
Aminullah Assagaf
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
miomadre
 

Similar to Pertemuan 2 metpen kualitatif (20)

Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1
 
Penelitian dan Statistik
Penelitian dan StatistikPenelitian dan Statistik
Penelitian dan Statistik
 
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptxProsesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
 
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
 
Nilda Miftahul Janna.pdf
Nilda Miftahul Janna.pdfNilda Miftahul Janna.pdf
Nilda Miftahul Janna.pdf
 
Metodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptxMetodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptx
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugas
 
Instrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptInstrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.ppt
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
 
Aminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_rev
Aminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_revAminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_rev
Aminullah assagaf p1234 multivariate data analysis_19 feb 2021_rev
 
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
 
Variabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitianVariabel dan definisi penelitian
Variabel dan definisi penelitian
 
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhhMP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
 
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth) 3 agst 2021
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth)  3 agst 2021Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth)  3 agst 2021
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel & peth) 3 agst 2021
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Lap41
Lap41Lap41
Lap41
 
29 model regresi aminullah assagaf
29 model regresi aminullah assagaf29 model regresi aminullah assagaf
29 model regresi aminullah assagaf
 
29 model regresi aminullah assagaf
29 model regresi aminullah assagaf29 model regresi aminullah assagaf
29 model regresi aminullah assagaf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Pertemuan 2 metpen kualitatif

  • 2. OPERASIONALISASI KONSEP: TEORI, OPERASIONALISASI KONSEP: TEORI, KONSEP, VARIABEL dan INDIKATOR KONSEP, VARIABEL dan INDIKATOR TEORI KONSEP VARIABEL INDIKATOR ITEM
  • 4. Variabel Bebas (independent variable) Data penyebab Faktor yang mempengaruhi Dilambangkan dengan simbol “X”, X1, X2, X3, ... Xn (tergantung banyaknya variabel bebas)
  • 5. Variabel Terikat (dependent variable) Data akibat Faktor yang dipengaruhi Variabel terikat biasanya dilambangkan dengan huruf Y
  • 6. Perhatikan contoh berikut: Hubungan antara kemiskinan dengan kebodohan Kalimat ini dapat dijelaskan bahwa orang yang bodoh dapat menyebabkan dirinya miskin, atau sebaliknya yaitu orang yang miskin dapat menyebabkan dirinya bodoh. Dengan demikian pada contoh kalimat yang pertama tidak jelas mana yang menjadi penyebab dan mana yang menjadi akibat. Hubungan antara tinggi badan dan berat badan Kalimat ini dapat dijelaskan bahwa tinggi badan seseorang menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi dengan berat badan yang bertambah maka belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula.
  • 7. Diskusi Tentukan mana variabel Bebas dan mana variabel Terikat! Gaya Kepemimpinan --- Motivasi Kerja Kinerja --- Disiplin Minat Baca Anak --- Keterlibatan Orang tua Kecepatan Mesin --- Jumlah cetakan Motivasi belajar mahasiswa --- Kinerja Dosen Sistem Perpajakan --- Keputusan Investasi Peningkatan Penjualan --- Promosi
  • 8. PENGUKURAN VARIABEL Pengukuran : suatu proses kuantifikasi atribut (kualitatif) dari suatu materi atau obyek sehingga diperoleh angka (bilangan) menggunakan aturan tertentu. SKALA PENGUKURAN Davis dan Consenza (1993) : A measurement scale can be defined as a device that is used to assign numbers to aspects of objects and events. Malhotra (1996) : Scaling is the process of placing the respondents on continum with respect to their attitude toward objects or events Intinya : perlengkapan untuk mendapatkan angka (kuantitatif) berdasarkan sikap responden terhadap obyek atau kejadian. Teknik Pembuatan Skala : • Pembandingan : rangking • Bukan pembandingan : skala rating kontinyu dan item Model Skala : Likert, Thurstone, Guttman, Stapel, dll
  • 9. PENGUKURAN VARIABEL (1) Definisi Operasional Variabel (DOV) atau Konseptualisasi; adalah pemberian arti operasional terhadap variabel (ada yang menyebut konsep) yang tercantum di dalam hipotesis penelitian Definisi ini didasarkan pada teori-teori yang sesuai, agar pengukuran bersifat valid secara isi (content validity). (2) Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV (optional) (3) Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau variabel (4) Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (perasaan / sikap terhadap sesuatu), conative domain (tendensi untuk bertingkah laku) atau cognitive domain (tahu atau tidak tahu). (5) Susun item (pertanyaan) boleh negatif (unfavorable) atau positif (favorable), tidak direkomendasikan ada item netral
  • 10. PENGUKURAN VARIABEL (6) Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3, 5, 7, 9 atau 11, yang banyak digunakan adalah 5 (7) Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon : 1 = sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 = tidak punya pilihan, 4 = setuju , 5 = sangat setuju (8) Asumsi : harus ada contimum (9) Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik sama (10) Tetapkan skala yang akan digunakan. Hasil pengamatan berupa skor diubah ke skala (MSI dari Thurston atau Likert Scale) (11) Kembangkan dan susun instrumen penelitian, berupa daftar pertanyaan (kuisioner) (12) Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas
  • 11. PENGUKURAN VARIABEL CONTOH : Pengukuran Variabel Kualitas Layanan (1) DOV menurut Pasuraman et al. (1990) (2) Dimensi : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy danTangibles (3) Indikator dimensi Tangibles : penampilan gedung, peralatan, perlengkapan kantor dan sarana/media komunikasi yang dimiliki (4) Kembangkan setiap indikator penjadi pertanyaan : Apakah saudara setuju jika peralatan kantor perusahaan ini adalah memadai? (5) Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (sikap terhadap sesuatu) (6) Banyak respon = 5, untuk semua item (7) Model skor : (a) sangat setuju (5), setuju (4), tidak ada pilihan (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1), untuk pertanyaan yang positif (b) sangat setuju (2), setuju (2), tidak ada pilihan (3), tidak setuju (4) dan sangat tidak setuju (5), untuk pertanyaan yang negatif (8) Asumsi: contimum dari sikap (9) Tentukan skala yang akan digunakan: Likert
  • 12. PENGUKURAN VARIABEL UJI COBA INSTRUMEN • Kondisi uji coba harus menjamin diperolehnya data yang benarbenar mencerminkan keadaan sebenarnya • Dilakukan sekurang-kurangnya terhadap 30 responden ANALISIS HASIL UJI COBA Uji validitas : • Face validity : Koreksi dari ahli • Unidimensionalitas: GFI > 0.90 (LISREL atau AMOS) • Unidimensionalitas: An. Faktor Konfirmatori sig. 1 faktor (SPSS) • Kriteria: r > 0.3 ; korelasi skor indikator dengan skor total (SPSS) Uji Reliabilitas : •Internal consistency : Alpha Cronbach, α ≥ 0.60 (SPSS) • Construct Reliabity : ρη (SEM, LISREL, AMOS)
  • 13. Materi 2 Korelasi linier sederhana (Materi Pendahuluan)
  • 14. Koefisien Korelasi Pearson Korelasi ini paling sering digunakan dalam penelitian sosial dalam lambang r Koefisien korelasi (KK) merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada) hubungan antarvariabel
  • 15. Manfaat Koefisien Korelasi Pearson Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan yang lainnya. Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen (%) --- Koefisien Determinasi = r2 X 100%
  • 16. Beberapa asumsi menggunakan korelasi ini adalah variabel yang dihubungkan harus memiliki ketentuan Data berdistribusi normal Data linier (searah) Data yang dipilih secara acak (random) Variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama Data interval atau rasio
  • 17. Koefisien korelasi bernilai antara -1 dan +1 (-1 ≤ KK ≤ +1), dengan ketentuan: Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. Jika KK bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke -1 maka semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel – variabel tidak menunjukkan korelasi Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel – variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif yang sempurna.
  • 18. Tabel interpretasi dari nilai r r Interpretasi 0 Tidak berkorelasi 0,01 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak Rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi 1 Sangat Tinggi Sumber: Usman dan Purnomo (2008 : 201)