a. Skala nominalb. Skala rasio c. Skala intervald. Skala ordinalPenjelasan:a. Suku bangsa hanya mengkategorikan tanpa ada urutan atau jarak antar kategorib. Tinggi badan memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang samac. Skor ujian memiliki jarak yang sama tetapi tidak ada nilai nol mutlakd. Sikap hanya mengurutkan tanpa mengetahui jarak pasti antar urutan
Bab 1 membahas konsep dasar pengukuran dan penilaian. Bab 2 membahas prinsip dasar pengukuran dan penilaian. Bab 3 membahas jenis-jenis penilaian. Dokumen ini juga membahas perbedaan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi serta tujuan dan fungsi dari penilaian.
Similaire à a. Skala nominalb. Skala rasio c. Skala intervald. Skala ordinalPenjelasan:a. Suku bangsa hanya mengkategorikan tanpa ada urutan atau jarak antar kategorib. Tinggi badan memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang samac. Skor ujian memiliki jarak yang sama tetapi tidak ada nilai nol mutlakd. Sikap hanya mengurutkan tanpa mengetahui jarak pasti antar urutan
Similaire à a. Skala nominalb. Skala rasio c. Skala intervald. Skala ordinalPenjelasan:a. Suku bangsa hanya mengkategorikan tanpa ada urutan atau jarak antar kategorib. Tinggi badan memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang samac. Skor ujian memiliki jarak yang sama tetapi tidak ada nilai nol mutlakd. Sikap hanya mengurutkan tanpa mengetahui jarak pasti antar urutan (20)
a. Skala nominalb. Skala rasio c. Skala intervald. Skala ordinalPenjelasan:a. Suku bangsa hanya mengkategorikan tanpa ada urutan atau jarak antar kategorib. Tinggi badan memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang samac. Skor ujian memiliki jarak yang sama tetapi tidak ada nilai nol mutlakd. Sikap hanya mengurutkan tanpa mengetahui jarak pasti antar urutan
1. Bab 1: Konsep Dasar Pengukuran dan Penilaian
Bagian Pertama Bab 2: Prinsip Dasar Pengukuran dan Penilaian
Bab 3: Jenis Penilaian
Kompetensi dasar
1. Menguasai konsep-konsep dasar tentang pengukuran
dan penilaian
Indikator:
1.1 Menjelaskan tujuan dan fungsi penilaian
1.2 Menjelaskan pentingnya penilaian dalam proses pembelajaran
1.3 Menjelaskan perbedaan antara pengukuran dan penilaian
1.4 Menjelaskan perbedaan antara skor dan nilai
2. Materi
Pengukuran
A. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
(Departemen Pendidikan Nasional, 2003): Pengukuran berhubungan
dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut
Guilford (1982) mendefinisikan pengukuran sebagai proses penetapan
angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu.
Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan menentukan kuantitas atas
suatu objek dan membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran tertentu,
Contoh
Pada saat kita berkendaraan dengan menggunakan sepeda motor,
Hasil dari pengukuran adalah SKOR
terkadang mata kita melihat speedometer
Pada saat kita ke pasar hendak membeli sayur atau buah, kita
memilih sayur atau buah yang baik “menurut ukuran kita”.
Tugas: Carilah contoh lain dari PENGUKURAN
3. Materi:
Penilaian
A. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi
belajar seorang peserta didik (Departemen Pendidikan Nasional, 2003)
Sementara penilaian menurut Tim Pengembang Pedoman Umum
Pengembangan Penilaian (2004) berpendapat bahwa penilaian
merupakan istilah umum yang mencakup semua metoda yang biasa
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu peserta didik atau
kelompok
Penilaian merupakan kegiatan menentukan kualitas atas suatu objek untuk
mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran tertentu, misalnya baik
buruk.
4. Materi:
Contoh:
Penilaian
Membandingkan harga yang lebih murah,
Hasil dari penilaian adalah Nilai
Laju kendaraan yang terlalu cepat, memilih sayur atau buah yang baik
Tugas: Carilah contoh lain dari PENILAIAN
Kembali
5. Materi:
Evaluasi
A. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, mengartikan evaluasi sebagai
kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat
pula untuk melihat tingkat efisiensi
Stufflebeam & Shinkfield mengartikan evaluasi sebagai penilaian yang
sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek
Norman E. Gronlund (1976, dalam Ngalim Purwanto, 2001) sebagai suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai
sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai peserta didik
Wrightstone dan kawan-kawan (1956, dalam Ngalim Purwanto, 2001)
mendefinisikan evaluasi pendidikan sebagai penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan atau nilai-nilai yang
telah ditetapkan dalam kurikulum
6. Materi:
Aspek-aspek Evaluasi
1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis.
2. Kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi yang menyangkut objek yang
sedang dievaluasi
3. Kegiatan evaluasi tidak lepas dari tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Tugas: Apa perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi?
7. Materi:
TUJUAN PENILAIAN
• Menilai kemampuan individual melalui tagihan dan tugas tertentu
• Menentukan kebutuhan pembelajaran
• Membantu dan mendorong peserta didik
• Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
• Menentukan strategi pembelajaran
• Meningkatkan kualitas pendidikan
• Akuntabilitas lembaga
8. Materi:
Fungsi Penilaian
Menurut Ngalim Purwanto, fungsi penilaian dalam pendidikan tidak dapat
dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri.
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan
2. Untuk mengetahui keberhasilan program pembelajaran
Ngalim Purwanto
3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling
4. Untuk pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah
5. Penilaian berfungsi selektif
6. Penilaian berfungsi diagnostik
Suharsimi
7. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
8. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
9. Memilih dan membantu peserta didik
10. Keperluan penelitian Masidjo
11. Mengetahui sifat-sifat peserta didik
9. Materi:
Fungsi Penilaian
12. Sebagai grading
13. Sebagai alat seleksi
14. Sebagai bimbingan Departemen Pendidikan Nasional
15. Sebagai alat diagnosis
Tugas
a. Jelaskan tujuan prediksi
16. Sebagai alat pengukuran dan penilaian dengan menggunakan kata-kata sendiri!
b. Jelaskan arti penting dari pengukuran dan penilaian yang dilakukan oleh guru!
c. Jelaskan perbedaan antara tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi!
10. Materi:
Skor dan Skala
Apabila ditinjau dari skala pengukuran, skor dapat dibedakan menjadi
dua yaitu skor yang berskala diskret dan kontinum.
Diskret Nominal
Skala
Kontinum Ordinal
Interval
Rasio
11. Materi:
Skor dan Skala…...
1. Skala Nominal
Skor yang berskala diskrit adalah skor yang bersifat kategorial. Yang
termasuk dalam skor diskrit adalah skala nominal.
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan
kategori, atau kelompok dari suatu subjek. Misalnya jenis kelamin,
jenis kelamin peserta didik hanya dapat dibedakan menjadi dua
yaitu peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki (diberi skor 1,
misalnya) dan perempuan (diberi skor 2, misalnya). Angka 1 dan 2
berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik dan
tidak memiliki arti apa-apa. Dengan kata lain skor 1 dan 2 dalam hal
ini hanya sebagai cara untuk mengelompokkan subjek ke dalam
kelompok yang berbeda atau hanya untuk menghitung berapa
banyak jumlah di setiap kategori.
Skala nominal memiliki ciri-ciri: 1) setiap data hanya diwakili oleh
satu kategori saja. Individu yang termasuk dalam kelompok yang
berjenis kelamin laki-laki tidak dapat masuk dalam kelompok yang
berjenis kelamin perempuan. 2) setiap data dianggap setara, baik
kelompok yang berjenis kelamin laki-laki maupun yang berjenis
kelamin perempuan memiliki derajat yang setara.
12. Materi:
Skor dan Skala…...
1. Skala ordinal
Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel ke dalam
kelompok tetapi juga melakukan ranking terhadap kategori. Sebagai
contoh guru ingin mengetahui tingkat pentingnya kegiatan
ekstrakurikuler bagi peserta didik:
No Keterangan Peringkat
1 Kegiatan ekstrakurikuler mengembangkan kepribadian
2 Kegiatan ekstrakurikuler menambah wawasan pengetahuan
3 Kegiatan ekstrakurikuler menumbuhkan kemandirian
4 Kegiatan ekstrakurikuler menumbuhkan rasa percaya diri
Skor yang berskala ordinal ini tidak mengindikasikan nilai absolut
tentang perbedaan di antara ranking-ranking.
Data berskala ordinal dapat digambarkan sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8
13. Materi:
Skor dan Skala…...
3. Skala Interval
Skala interval memungkinkan kita menentukan operasi aritmatis
tertentu atas skor yang ada. Dengan demikian skor berjenis skala
interval memungkinkan guru untuk menghitung rata-rata dan standar
deviasi. Skor dengan skala interval ini tidak hanya mengelompokkan
individu-individu berdasarkan kategori-kategori dan menetapkan urutan
dari kelompok-kelompo tetapi juga mengukur nilai absolut dari
perbedaan-perbedaan dalam preferensi-preferensi di antara individu-
individu.
Skala interval memiliki jarak yang sama tetapi tidak memiliki nilai no (0)
mutlak/absulut. Contoh skala termometer, walaupun ada nilai nol derajat
celcius (00 C), nilai nol tersebut memiliki nilai. Data-data berskala
interval dapat diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan
instrumen sikap dengan skala likert. Data yang berskala interval dapat
diubah menjadi data yang berskala ordinal (peringkat). Data berskala
inverval dapat digambarkan sebagai berikut:
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
14. Materi:
Skor dan Skala…..
4. Skala Rasio
Data berskala rasio adalah data yang memiliki jarak yang sama dan
mempunyai nilai nol (0) mutlak.
Misalnya data tentang berat, panjang dan volume. Berat 0 kg berarti
tidak memiliki berat, panjang 0 cm berarti tidak mempunyai panjang
demikian juga untuk volume.
Data berskala rasio ini dapat diubah menjadi data yang berskala interval
maupun ordinal.
Data berskala rasio ini juga dapat dijumlahkan, dikalikan, dibagikan dan
dikurangkan. Dengan kata lain operasi aljabar dapat dilakukan pada
data berskala ini.
Data rasio merupakan data yang memiliki “kedudukan” yang paling
tinggi diantara data-data yang lain.
Data ini juga merupakan data yang paling teliti.
Data berskala rasio dapat digambarkan sebagai berikut
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15. Latihan:
Termasuk dalam skala apa data-data berikut:
a Suku bangsa asal peserta didik
b Tinggi badan peserta didik
c Skor dalam ujian akuntansi, 45, 50, 60, 75, 87
d Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran akuntansi
e Tingkat pendidikan orang tua peserta didik
f Tingkat kepuasan guru
g Tingkat kesejahteraan guru
h Keberhasilan peserta didik dalam ujian
i Umur peserta didik
j Pekerjaan orang tua peserta didik
16. Materi:
Hubungan antara SKL,MATERI DAN PENILAIAN
SKL
Menggambarkan
kompetensi yang ingin
dicapai.
KOMPETENSI
Materi Bentuk soal harus
pembelajaran untuk sesuai dengan kompetensi
mencapai kompetensi yang dituntut pada SKL
17. Daftar Pustaka
1. Ngalim Purwanto, 2001, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Cetakan kesepuluh, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung
2. Departemen Pendidikan Nasional (2003), Pelayanan Profesional Kurikulum
2004, Penilaian Kelas, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
3. Masidjo, 1995, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, -
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
4. Arikunto, Suharsimi, 2001, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi,
Cetakan kedua, - Jakarta: Bumi Aksara
5. Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, 2004,
Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sekolah Menengah Atas, Edisi Revisi.