SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
PEWARNAAN GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF




                     Oleh:

             Annisa Nurul Chaerani

                  411109059




          ANALIS KESEHATAN D3

     SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

         JENDERAL AHMAD YANI

                  CIMAHI

                    2010
Pewarnaan Gram Positif dan Gram Negatif



        Sel bakteri dapat teramati dengan jelas jika digunakan mikroskop dengan
perbesaran 100x10 yang ditambah minyak imersi. Jika dibuat preparat ulas tanpa
pewarnaan, sel bakteri sulit terlihat. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel
bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat
mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan
sekelilingnya ditingkatkan.

        Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa,
bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai
muatan positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan
zat warna memiliki muatan negatif. Zat warna basa lebih banyak digunakan karena
muatan negatif banyak banyak ditemukan pada permukaan sel. Contoh zat warna
asam antara lain Crystal Violet, Methylene Blue, Safranin, Base Fuchsin, Malachite
Green dan lain-lain. Sedangkan zat warna basa antara lain Eosin, Congo Red dan lain-
lain.
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni Gram-positif dan
Gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini
diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram
(1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk
membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri
Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri Gram-positif akan mempertahankan zat
warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri Gram-
negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain)
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri Gram-negatif
menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk
mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding
sel mereka.

       Proses pewarnaan diferensial ini memerlukan 4 jenis reagen. Bakteri
terbagi atas dua kelompok berdasarkan pewarnaan ini, yaitu bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif. Perbedaan ini berdasarkan warna yang dapat
dipertahankan bakteri. Reagen pertama disebut warna dasar, berupa pewarna basa,
jadi pewarna ini akan mewarnai dengan jelas. Reagen kedua disebut bahan
pencuci warna (decolorizing agent). Tercuci tidaknya warna dasar tergantung pada
komposisi dinding sel, bilakomponen dinding sel kuat mengikat warna, maka
warna tidak akan tercuci sedangkan bila komponen dinding sel tidak kuat menelan
warna dasar, maka warna akan tercuci. Reagen terakhir adalah warna
pembanding, bila warna tidak tercuci maka warna pembanding akan terlihat, yang
terlihat pada hasil akhir tetap warna dasar. Jadi bahan zat warna yang di pakai
dalam pewarnaan Gram, yaitu kristal violet, larutan iodin, alkohol 90 %, dan
larutan safranin. Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting
untuk membantu determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat
dijumpai antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Pengecatan Gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu:

1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
   Bakteri Gram negatif

       Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri Gram-positif akan
mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara
bakteri Gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal
(counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri
Gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur
dinding sel mereka.

       Banyak spesies bakteri Gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti
mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan
dengan komponen tertentu pada dinding sel Gram-negatif, terutama lapisan
lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).




   Bakteri Gram Positif

       Bakteri Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil
ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri Gram-negatif akan berwarna merah
atau merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.Ciri-ciri bakteri Gram
positif yaitu Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau
monolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%),
peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan
lebih dari 50% berat ringan.

       Cara kerja pewarnaan diferensial, yaitu Sediakan kaca benda yang bersih,
lalu lewatkan diatas nyala api bunsen teteskan setetes aquades steril diatas kaca
benda tersebut secara aseptik ambilah inokulum bakteri yang akan diperksa, lalu
letakkan diatas tetesan aquades itu, kemudian ratakan perlahan-lahan ambil kaca
benda yang tegak sehingga apusan menjadi tipis dan merata. Biarkan sampai
kering fiksasi dengan cara melewatkan apusan tersebut diatas nyala api dengan
cepat letakkan apusan diatas kawat penyangga yang berada diatas mangkuk
pewarna. Lalu teteskan larutan kristal violet pada apusan dan biarkan selama 30-
60 detik cuci warna dasar dengan air mengalir, keringkan teteskan larutan iodin
pada apusan, biarkan selama 30-60 detik cuci larutan iodin dengan air mengalir,
keringkan rendam atau basuh dengan alcohol 96 % selama 20-30 detik teteskan
larutan safranin, biarkan selama 30-60 detik cuci dengan air mengalir, lalu
keringkan amati dengan mikroskop gambar bentuk morfologi.
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot (20)

TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Manfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas aManfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas a
 
Glukoneogenesis p4
Glukoneogenesis p4Glukoneogenesis p4
Glukoneogenesis p4
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Kul2. metode pembuatan salep
Kul2. metode pembuatan salepKul2. metode pembuatan salep
Kul2. metode pembuatan salep
 
Mikologi ppt
Mikologi pptMikologi ppt
Mikologi ppt
 
Ekskresi obat
Ekskresi obatEkskresi obat
Ekskresi obat
 
Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Biokimia Pencernaan
Biokimia PencernaanBiokimia Pencernaan
Biokimia Pencernaan
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Glukoneogenesis
GlukoneogenesisGlukoneogenesis
Glukoneogenesis
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 

Similar to PEWARNAAN GRAM

perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)Putri Aulia
 
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1Della Nadya
 
Tpibaru9
Tpibaru9Tpibaru9
Tpibaru9andreei
 
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosaMikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosaniakris
 
Eubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram PositifEubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram Positifnana
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalSyscha Lumempouw
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)UNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Amali 1 bakteria
Amali 1 bakteriaAmali 1 bakteria
Amali 1 bakteriairna zuzy
 

Similar to PEWARNAAN GRAM (20)

Bakteri 3
Bakteri 3Bakteri 3
Bakteri 3
 
Mikrobio
MikrobioMikrobio
Mikrobio
 
Tugas stikes amanah makassar
Tugas stikes amanah makassarTugas stikes amanah makassar
Tugas stikes amanah makassar
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
Pewarnaan gram
Pewarnaan gramPewarnaan gram
Pewarnaan gram
 
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
Pewarnaan Gram Metode Preston-Morrel (Gram I)
 
Lampiran b
Lampiran bLampiran b
Lampiran b
 
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
Pewarnaan gram kelompok 2 11 1
 
Pewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteriPewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteri
 
Tpibaru9
Tpibaru9Tpibaru9
Tpibaru9
 
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosaMikro makalah pseudomonas aeruginosa
Mikro makalah pseudomonas aeruginosa
 
Eubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram PositifEubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram Positif
 
(dinding sel)
(dinding sel)(dinding sel)
(dinding sel)
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Mikrobiologi
MikrobiologiMikrobiologi
Mikrobiologi
 
Amali 1 bakteria
Amali 1 bakteriaAmali 1 bakteria
Amali 1 bakteria
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 

More from Annisa Nurul Chaerani

More from Annisa Nurul Chaerani (9)

Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
 
Ninhydrid test of protein
Ninhydrid test of proteinNinhydrid test of protein
Ninhydrid test of protein
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan kalibrasi
Laporan kalibrasiLaporan kalibrasi
Laporan kalibrasi
 
Laporan instrumen i fotometer
Laporan instrumen i   fotometerLaporan instrumen i   fotometer
Laporan instrumen i fotometer
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Kti bakteri
Kti bakteriKti bakteri
Kti bakteri
 
Respon hipersensivitas tipe ii
Respon hipersensivitas tipe iiRespon hipersensivitas tipe ii
Respon hipersensivitas tipe ii
 

PEWARNAAN GRAM

  • 1. PEWARNAAN GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF Oleh: Annisa Nurul Chaerani 411109059 ANALIS KESEHATAN D3 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI CIMAHI 2010
  • 2. Pewarnaan Gram Positif dan Gram Negatif Sel bakteri dapat teramati dengan jelas jika digunakan mikroskop dengan perbesaran 100x10 yang ditambah minyak imersi. Jika dibuat preparat ulas tanpa pewarnaan, sel bakteri sulit terlihat. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatkan. Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai muatan positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan zat warna memiliki muatan negatif. Zat warna basa lebih banyak digunakan karena muatan negatif banyak banyak ditemukan pada permukaan sel. Contoh zat warna asam antara lain Crystal Violet, Methylene Blue, Safranin, Base Fuchsin, Malachite Green dan lain-lain. Sedangkan zat warna basa antara lain Eosin, Congo Red dan lain- lain.
  • 3. Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni Gram-positif dan Gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri Gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri Gram- negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri Gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Proses pewarnaan diferensial ini memerlukan 4 jenis reagen. Bakteri terbagi atas dua kelompok berdasarkan pewarnaan ini, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Perbedaan ini berdasarkan warna yang dapat dipertahankan bakteri. Reagen pertama disebut warna dasar, berupa pewarna basa, jadi pewarna ini akan mewarnai dengan jelas. Reagen kedua disebut bahan pencuci warna (decolorizing agent). Tercuci tidaknya warna dasar tergantung pada komposisi dinding sel, bilakomponen dinding sel kuat mengikat warna, maka warna tidak akan tercuci sedangkan bila komponen dinding sel tidak kuat menelan warna dasar, maka warna akan tercuci. Reagen terakhir adalah warna pembanding, bila warna tidak tercuci maka warna pembanding akan terlihat, yang terlihat pada hasil akhir tetap warna dasar. Jadi bahan zat warna yang di pakai dalam pewarnaan Gram, yaitu kristal violet, larutan iodin, alkohol 90 %, dan larutan safranin. Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
  • 4. Pengecatan Gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu: 1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu. 2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ. 3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam. 4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
  • 5. Bakteri Gram negatif Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri Gram-positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri Gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri Gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Banyak spesies bakteri Gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel Gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).  Bakteri Gram Positif Bakteri Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri Gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.Ciri-ciri bakteri Gram positif yaitu Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Cara kerja pewarnaan diferensial, yaitu Sediakan kaca benda yang bersih, lalu lewatkan diatas nyala api bunsen teteskan setetes aquades steril diatas kaca benda tersebut secara aseptik ambilah inokulum bakteri yang akan diperksa, lalu letakkan diatas tetesan aquades itu, kemudian ratakan perlahan-lahan ambil kaca benda yang tegak sehingga apusan menjadi tipis dan merata. Biarkan sampai
  • 6. kering fiksasi dengan cara melewatkan apusan tersebut diatas nyala api dengan cepat letakkan apusan diatas kawat penyangga yang berada diatas mangkuk pewarna. Lalu teteskan larutan kristal violet pada apusan dan biarkan selama 30- 60 detik cuci warna dasar dengan air mengalir, keringkan teteskan larutan iodin pada apusan, biarkan selama 30-60 detik cuci larutan iodin dengan air mengalir, keringkan rendam atau basuh dengan alcohol 96 % selama 20-30 detik teteskan larutan safranin, biarkan selama 30-60 detik cuci dengan air mengalir, lalu keringkan amati dengan mikroskop gambar bentuk morfologi.