Dokumen tersebut membahas tentang sekularisasi dan masa depan agama. Secara ringkas:
1. Sekularisasi diartikan sebagai pemisahan antara urusan negara dan agama atau duniawi dan ukhrawi.
2. Latar belakang timbulnya sekularisasi adalah reaksi terhadap dominasi Gereja Katolik pada masyarakat Kristen Barat.
3. Masa depan agama dipengaruhi oleh dua periode sekularisasi, yait
1. SEKULARISASI DAN MASA DEPAN AGAMA
A. Pengertian Sekularisasi
Sekularisasi diartikan sebagai pemisah antara urusan negara (politik) dan urusan agama, atau pemisah
antara urusan duniawi dan ukhrawi.
Jadi sekularisasi adalah pembebas manusia dari agama dan metafisik artinya bahwa terlepasnya dunia
dari pengertian-pengertian religius yang suci, dari pandangan dunia semu, atau dari semua mitos supra-
natural.
Sekularisasi tidak hanya melingkupi aspek-aspek kehidupan sosial dan politik saja, tetapi juga telah
merambah ke aspek kultur, karena proses tersebut menunjukkan lenyapnya penentuan simbol-simbol
integrasi kultural.
B. Latar Belakang Timbulnya Sekularisasi
Suatu masyarakat adalah produk aktivitas manusia secara kolektif, dan merupakan realitas yang tidak
statis, selalu berubah selaras dengan alam pikiran. Begitu pula aktivitas manusia secara individu
merupakan fenomena yang dapat berpengaruh pada kolektivitasnya, bahkan secara realitas dapat
memainkan peranan mengubah dunia. Artinya dalam hal ini manusia selalu dihadapkan pada
konfrontasi terhadap realitas dan ia ingin selalu memperbiaki diri dan lingkungannya. Apalagi jika
manusia telah dihadapkan pada kondisi yang membatasi ruang gerak aktivitas maupun kebebasan
berpikirnya, maka akan muncul reaksi yang merupakan manifestasi dari akumulasi potensi untuk
kemudian mendobrak apa yang telah mengekangnya.
Tak ubahnya dengan apa yang telah terjadi pada masyarakat Kristen Barat. Munculnya gerakan
Protestantisme tidak lain merupakan reaksi terhadap kendali religius saat itu, yakni Dominasi Gereja
Katolik yang telah mengekangnya. Perspektif semacam ini dimaksudkan untuk menyentuh sebuah
potret pada masyarakat Kristen Barat, karena gambaran situasi religius itulah yang merupakan latar
belakang yang telah meletakkan dasar bagi timbulnya sekularisasi.
Salah seorang filsuf Kristen, Jogues Maritain telah menguraikan tentang bagaimana dunia Kristen dan
dunia Barat melewati krisis gawat sebagai akibat peristiwa masa kini, yang diiringi oleh kebangkitan
nalar dan empirisme serta kemajuan ilmu dan teknologi. Krisis semacam itulah yang dikatakan sebagai
sekularisasi.
C. Masa Depan Agama
Sebelum penjelasan masa depan agama ke hal yang lebih jauh kita jelaskan terlebih dahulu periodesasi
sekuler. Periode sekulasisasi terbagi ke dalam 2 macam yaitu:
1. Periode pertama
2. Peride sekularisasi moderat, yaitu antara abad ke-17 dan ke-18. Pada periode sekularisme moderat,
agama dianggap sebagai masalah individu yang tidak ada hubunganya dengan negara, tetapi meskipun
demikian negara masih berkewajiban memelihara gereja, khususnya bidang upeti atau pajak. Dalam
pengertian ini, dalam pemisahan antara negara dan gereja, tidak dirampas agama Masehi sebagai
agama sekaligus dengan nilai-nilai yang dimilikinya, meskipun ada sebagian ajarannya ada yang
diingkari, dan menuntut menundukkan ajaran-ajaran Masehi kepada akal, prinsip-prinsip alam, dan
perkembanganya.
2. Periode kedua
Periode sekularisme ektrem berkembang abad 19 jika pada periode sekularisme moderat, agama masih
diberi tempat dalam suatu negara, maka pada periode ekstrem, agama tidak hanya menjadi urusan
pribadi, akan tetapi negara justru memusuhi agama. Begitu pula negara memusuhi orang-orang yang
beragama. Peiode kedua ini, atau periode sekularisme ekstrem pada abad 19 dan 20 merupakan periode
materialisme atau disebut sebagai revolusi sekuler.
Dari dua periode tersebut agama bukan lagi hal yang sangat penting dan sedikit diabaikan oleh mereka.
D. Hubungan Sekularisme Masa Depan Agama
Sekularisasi dalam hal ini mendudukkan agama sebagai aspek sentral dalam membicarakan dan
memerikan penilaian terhadap konsep-konsep tentang sekularisasi, serta agama sebagai kacamata untuk
melihat proses atau fenomena sekularisasi tersebut.
KESIMPULAN
Bahwa sekuler bagi masa depan agama sebagai motivasi bagi asas dasar pemikiran alasannya bahwa:
1. Seperangkat alasan-alasan yang menjelaskan tingkah laku manusia.
2. Seseorang akan melakukan sesuatu apabila ada persamaan dengan yang lain, dan alasan-alasan yang
lain telah dibatasi.
4. Pardoyo, Sekularisasi Dalam Polemik, Penerbit, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1993.
Robert Audi, Agama dan Nalar Sekuler, Penerbit: PT. UII Press Yogyakarta, 2002.
Andrew M. Greeley, Agama suatu Teori Sekuler, Penerbit: PT. Erlangga, 1988.
Diposkan oleh Education di 18:49