Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib

Muhammad Idris
Muhammad IdrisNurul Falah Pasirmalang à Mts Nurul Falah Pasirmalang

Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib

BIOGRAFI SAHABAT
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu
Khalifah keempat (terakhir) dari al-Khulafa' ar-Rasyidun (empat khalifah
besar); orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak; sepupu Nabi
Shallallahu Alaihi Wassalam yang kemudian menjadi menantunya. Ayahnya, Abu
Talib bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah
Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, Abdullah bin Abdul Muttalib. Ibunya bernama
Fatimah binti As'ad bin Hasyim bin Abd Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama
Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali.
Ketika berusia 6 tahun, ia diambil sebagai anak asuh oleh Nabi Shallallahu
Alaihi Wassalam, sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pernah diasuh
oleh yahnya. ada waktu Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam diangkat menjadi
rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ia adalah orang kedua yang menerima
dakwah Islam, setelah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Shallallahu Alaihi
Wassalam. Sejak itu ia selalu bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, taat
kepadanya, dan banyak menyaksikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam
menerima wahyu. Sebagai anak asuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia
banyak menimba ilmu mengenai rahasia ketuhanan maupun segala persoalan
keagamaan secara teoretis dan praktis.
Sewaktu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah bersama Abu
Bakar as-Siddiq, Ali diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wassalam dan tidur di tempat tidurnya. Ini dimaksudkan untuk
memperdaya kaum Kuraisy, supaya mereka menyangka bahwa Nabi Shallallahu
Alaihi Wassalam masih berada di rumahnya. Ketika itu kaum quraisy merencanakan
untuk membunuh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Ali juga ditugaskan untuk
mengembalikan sejumlah barang titipan kepada pemilik masing-masing. Ali mampu
melaksanakan tugas yang penuh resiko itu dengan sebaik-baiknya tanpa sedikit pun
merasa takut. Dengan cara itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu
Bakar selamat meninggalkan kota Mekah tanpa diketahui oleh kaum Kuraisy.
Setelah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar telah
sampai ke Madinah, Ali pun menyusul ke sana. Di Madinah, ia dikawinkan dengan
Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang ketika itu (2
H) berusia 15 tahun. Ali menikah dengan 9 wanita dan mempunyai 19 orang putra-
putri. Fatimah adalah istri pertama. Dari Fatimah, Ali mendapat dua putra dan dua
putri, yaitu Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kulsum yang kemudian diperistri oleh
Umar bin Khattab.
Setelah Fatimah wafat, Ali menikah lagi berturut-turut dengan:
Ummu Bamin binti Huzam dari Bani Amir bin Kilab, yang melahirkan empat putra,
yaitu Abbas, Ja'far, Abdullah, dan Usman. Laila binti Mas'ud at-Tamimiah, yang
melahirkan dua putra, yaitu Abdullah dan
Abu Bakar. Asma binti Umair al-Kuimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Yahya
dan Muhammad. As-Sahba binti Rabi'ah dari Bani Jasym bin Bakar, seorang janda
dari Bani Taglab, yang melahirkan dua nak, Umar dan Ruqayyah; Umamah binti Abi
Ass bin ar-Rabb, putri Zaenab binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang
melahirkan satu anak, yaitu Muhammad. Khanlah binti Ja'far al-Hanafiah, yang
melahirkan seorang putra, yaitu Muhammad (al-Hanafiah). Ummu Sa'id binti Urwah
bin Mas'ud, yang melahirkan dua anak, yaitu Ummu al-Husain dan Ramlah. Mahyah
binti Imri' al-Qais al-Kalbiah, yang melahirkan seorang anak bernama Jariah.
Ali dikenal sangat sederhana dan zahid dalam kehidupan sehari-hari. Tidak
tampak perbedaan dalam kehidupan rumah tangganya antara sebelum dan sesudah
diangkat sebagai khalifah. Kehidupan sederhana itu bukan hanya diterapkan kepada
dirinya, melainkanj uga kepada putra-putrinya.
Ali terkenal sebagai panglima perang yang gagah perkasa. Keberaniannya
menggetarkan hati lawan-lawannya. Ia mempunyai sebilah pedang (warisan dari
Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam) bernama "Zul Faqar". Ia turut-serta pada hampir
semua peperangan yang terjadi di masa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dan
selalu menjadi andalan pada barisan terdepan.
Ia juga dikenal cerdas dan menguasai banyak masalah keagamaan secara
mendalam, sebagaimana tergambar dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam,
"Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali pintu gerbangnya." Karena itu, nasihat dan
fatwanya selalu didengar para khalifah sebelumnya. Ia selalu ditempatkan pada
jabatan kadi atau mufti. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam wafat, Ali
menunggui jenazahnya dan mengurus pemakamannya, sementara sahabat-sahabat
lainnya sibuk memikirkan soal pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah
Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam
dalam mengurus negara dan umat Islam, Ali tidak segera membaiatnya. Ia baru
membaiatnya beberapa bulan kemudian.
Pada akhir masa pemerintahan Umar bin Khattab, Ali termasuk salah seorang
yang ditunjuk menjadi anggota Majlis asy-Syura, suatu forum yang membicarakan
soal penggantian khalifah. Forum ini beranggotakan enam orang. Kelima orang
lainnya adalah Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'd bin
Abi Waqqas, dan Abdur Rahman bin Auf. Hasil musyawarah menentukan Usman bin
Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.
Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, Ali banyak mengkritik
kebijaksanaannya yang dinilai terlalu memperhatikan kepentingan keluarganya
(nepotisme). Ali menasihatinya agar bersikap tegas terhadap kaum kerabatnya yang
melakukan penyelewengan dengan mengatasnamakan dirinya. Namun, semua
nasihat itu tidak diindahkannya. Akibatnya, terjadilah suatu peristiwa berdarah yang
berakhir dengan terbunuhnya Utsman.
Kritik Ali terhadap Utsman antara lain menyangkut Ubaidillah bin Umar, yang
menurut Ali harus dihukum hadd (beberapa jenis hukuman dalam fikih) sehubungan
dengan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Hurmuzan. Utsman juga dinilai
keliru ketika ia tidak melaksanakan hukuman cambuk terhadap Walib bin Uqbah
yang kedapatan mabuk. Cara Utsman memberi hukuman kepada Abu Zarrah juga
tidak disetujui Ali.
Utsman meminta bantuan kepada Ali ketika ia sudah dalam keadaan terdesak akibat
protes dan huru-hara yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak setuju
kepadanya. Sebenarnya, ketika rumah Usman dikepung oleh kaum pemberontak, Ali
memerintahkan kedua putranya, Hasan dan Husein, untuk membela Utsman. Akan
tetapi karena pemberontak berjumlah besar dan sudah kalap, Utsman tidak dapat
diselamatkan.
Segera setelah terbunuhnya Utsman, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk
dibaiat menjadi khalifah. Mereka beranggapan bahwa kecuali Ali, tidak ada lagi
orang yang patut menduduki kursi khalifah setelah Utsman. Mendengar permintaan
rakyat banyak itu, Ali berkata, "Urusan ini bukan urusan kalian. Ini adalah
perkara yang teramat penting, urusan tokoh-tokoh Ahl asy-Syura bersama para
pejuang Perang Badr."
Dalam suasana yang masih kacau, akhirnya Ali dibaiat. Pembaiatan dimulai oleh
sahabat-sahabat besar, yaitu Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'd bin Abi
Waqqas, dan para sahabat lainnya. Mereka diikuti oleh rakyat banyak. Pembaiatan
dilakukan pada tanggal 25 Zulhijah 33 di Masjid Madinah seperti pembaiatan para
khalifah pendahulunya.
Segera setelah dibaiat, Ali mengambil langkah-langkah politik, yaitu: Memecat
para pejabat yang diangkat Utsman, termasuk di dalamnya beberapa gubernur, dan
menunjuk penggantinya. Mengambil tanah yang telah dibagikan Utsman kepada
keluarga dan kaum kerabatnya tanpa alasan kedudukan sebagai khalifah sampai
terbunuh pada tahun 661.
Pemberontakan ketiga datang dari Aliran Khawarij, yang semula merupakan
bagian dari pasukan Ali dalam menumpas pemberontakan Mu'awiyah, tetapi
kemudian keluar dari barisan Ali karena tidak setuju atas sikap Ali yang menerima
tawaran berdamai dari pihak Mu'awiyah. Karena mereka keluar dari barisan Ali,
mereka disebut "Khawarij" (orang-orang yang keluar). Jumlah mereka ribuan orang.
Dalam keyakinan mereka, Ali adalah amirulmukminin dan mereka yang setuju untuk
bertahkim telah melanggar ajaran agama. Menurut mereka, hanya Tuhan yang
berhak menentukan hukum, bukan manusia. Oleh sebab itu, semboyan mereka
adalah Id hukma ilia bi Allah (tidak ada hukum kecuali bagi Allah). Ali dan sebagian
pasukannya dinilai telah berani membuat keputusan hukum, yaitu berunding dengan
lawan. Kelompok Khawarij menyingkir ke Harurah, sebuah desa dekat Kufah.
Mereka mengangkat pemimpin sendiri, yaitu Syibis bin Rub'it at-Tamimi sebagai
panglima angkatan perang dan Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi sebagai pemimpin
keagamaan.
Di Harurah mereka segera menyusun kekuatan untuk menggempur Ali dan
orang-orang yang menyetujui tahkim, termasuk di dalamnya Mu'awiyah, Amr bin As,
dan Abu Musa al-Asy'ari. Kegagalan Ali dalam tahkim menambah semangat mereka
untuk mewujudkan maksud mereka.
Posisi Ali menjadi serba sulit. Di satu pihak, ia ingin menghancurkan Mu'awiyah yang
semakin kuat di Syam; di pihak lain, kekuatan Khawarij akan menjadi sangat
berbahaya jika tidak segera ditumpas. Akhirnya Ali mengambil keputusan untuk
menumpas kekuatan Khawarij terlebih dahulu, baru kemudian menyerang Syam.
Tetapi tercurahnya perhatian Ali untuk menghancurkan kelompok Khawarij
dimanfaatkan Mu'awiyah untuk merebut Mesir.
Pertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Khawarij terjadi di Nahrawan
(di sebelah timur Baghdad) pada tahun 658, dan berakhir dengan kemenangan di
pihak Ali. Kelompok Khawarij berhasil dihancurkan, hanya sebagian kecil yang dapat
meloloskan diri. Pemimpin mereka, Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi, ikut terbunuh.
Sejak itu, kaum Khawarij menjadi lebih radikal. Kekalahan di Nahrawan
menumbuhkan dendam di hati mereka. Secara diam-diam kaum Khawarij
merencanakan untuk membunuh tiga orang yang dianggap sebagai biang keladi
perpecahan umat, yaitu Ali, Mu'awiyah, dan Amr bin As. Pembunuhnya ditetapkan
tiga orang, yaitu: Abdur Rahman bin Muljam ditugaskan membunuh Ali di Kufah,
Barak bin Abdillah at-Tamimi ditugaskan membunuh Mu'awiyah di Syam, dan Amr
bin Bakar at-Tamimi ditugaskan pembunuh Amr bin As di Mesir. Hanya Ibnu Muljam
yang berhasil menunaikan tugasnya. Ia menusuk Ali dengan pedangnya ketika Ali
akan salat subuh di Masjid Kufah. Ali mengembuskan napas terakhir setelah
memegang tampuk pimpinan sebagai khalifah selama lebih-kurang 4 tahun.
Ulama Ahlus Sunnah dari Zaman ke Zaman - Kompilasi Ulang dari
www.ahlulhadiits.wordpress.com Online melalui www.alquran-
sunnah.com

Recommandé

Ali bin abi thalib par
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalibHamdiyatur Rohmah
7.2K vues4 diapositives
PPT ALI BIN ABI THALIB - FARISAH SHABRINA - 2A par
PPT ALI BIN ABI THALIB - FARISAH SHABRINA - 2APPT ALI BIN ABI THALIB - FARISAH SHABRINA - 2A
PPT ALI BIN ABI THALIB - FARISAH SHABRINA - 2AFarisah Shabrina
267 vues20 diapositives
Ali bin abi thalib par
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalibGestin Damayanti
7.4K vues6 diapositives
Dinasti umayyah par
Dinasti umayyahDinasti umayyah
Dinasti umayyahMiyu Hoshizora
10.1K vues7 diapositives
Khulafaur rasyidin par
Khulafaur rasyidinKhulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinmbahkelip
45.3K vues40 diapositives
SKI Kelas 6 Khalifah usman bin affan par
SKI Kelas 6 Khalifah usman bin affanSKI Kelas 6 Khalifah usman bin affan
SKI Kelas 6 Khalifah usman bin affanSD Hj. Isriati Baiturrahman 2
252 vues8 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Sayyidina 'Ali ibn Abu Talib par
Sayyidina 'Ali ibn Abu TalibSayyidina 'Ali ibn Abu Talib
Sayyidina 'Ali ibn Abu TalibAlchemyOfHippie-ness
8.4K vues53 diapositives
Abbasiyah par
AbbasiyahAbbasiyah
AbbasiyahEnreina Annisa Rizkiasri
7.8K vues12 diapositives
PPT SKI Bani Umayyah kelas VII par
PPT SKI Bani Umayyah kelas VIIPPT SKI Bani Umayyah kelas VII
PPT SKI Bani Umayyah kelas VIIdayat7
11.6K vues13 diapositives
Perang mu'tah par
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tahIman Muhammad
4.3K vues17 diapositives
Surat2 rasulullah untuk raja2 par
Surat2  rasulullah untuk raja2Surat2  rasulullah untuk raja2
Surat2 rasulullah untuk raja2Helmon Chan
1.3K vues13 diapositives
Perang fathu makkah par
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahScifi
4.5K vues17 diapositives

Tendances(20)

PPT SKI Bani Umayyah kelas VII par dayat7
PPT SKI Bani Umayyah kelas VIIPPT SKI Bani Umayyah kelas VII
PPT SKI Bani Umayyah kelas VII
dayat711.6K vues
Surat2 rasulullah untuk raja2 par Helmon Chan
Surat2  rasulullah untuk raja2Surat2  rasulullah untuk raja2
Surat2 rasulullah untuk raja2
Helmon Chan1.3K vues
Perang fathu makkah par Scifi
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
Scifi4.5K vues
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW par Firdika Arini
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWSejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Firdika Arini27.1K vues
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan) par Afninurulfitri
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan) Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Afninurulfitri480 vues
Ali bin abi thalib par afinnafia
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalib
afinnafia444 vues
Kemajuan yang di capai pada masa bani umayyah par annisa berliana
Kemajuan yang di capai pada masa bani umayyahKemajuan yang di capai pada masa bani umayyah
Kemajuan yang di capai pada masa bani umayyah
annisa berliana5.5K vues
S p-i-pada-masa-ali-bin-abi-thalib par Ltfltf
S p-i-pada-masa-ali-bin-abi-thalibS p-i-pada-masa-ali-bin-abi-thalib
S p-i-pada-masa-ali-bin-abi-thalib
Ltfltf5.1K vues
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3) par Khansha Hanak
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Ustman bin affan (Khulafaur Rasyidin ke 3)
Khansha Hanak4.9K vues
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam par E wan
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallamRiwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
E wan7.3K vues
Umar bin abdul aziz par ahfa42
Umar bin abdul azizUmar bin abdul aziz
Umar bin abdul aziz
ahfa425.6K vues
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah par Mahad Alzaytun
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahSejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Mahad Alzaytun45.2K vues

Similaire à Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib

Ski kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalib par
Ski kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalibSki kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalib
Ski kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalibTatik Suwartinah
3.2K vues15 diapositives
Ali ibn abi thalib par
Ali ibn abi thalibAli ibn abi thalib
Ali ibn abi thalibIna Damayanti
5.3K vues38 diapositives
Makalah Agama Islam : Syi'ah par
Makalah Agama Islam : Syi'ahMakalah Agama Islam : Syi'ah
Makalah Agama Islam : Syi'ahNesha Mutiara
856 vues8 diapositives
Materi bab i aa par
Materi bab i aaMateri bab i aa
Materi bab i aaRidha Ilham
60 vues5 diapositives
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talib par
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi TalibKhalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talib
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talibamiraaa96
14.4K vues23 diapositives

Similaire à Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib(20)

Ski kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalib par Tatik Suwartinah
Ski kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalibSki kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalib
Ski kelas 7 semester 2 khalifah ali bin abi thalib
Tatik Suwartinah3.2K vues
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talib par amiraaa96
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi TalibKhalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talib
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talib
amiraaa9614.4K vues
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah par Firdika Arini
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Firdika Arini772 vues
Power poin khulafaur rasyidin par Khusnul huda
Power poin khulafaur rasyidinPower poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidin
Khusnul huda11.9K vues
Proses pengangkatan dan Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (1).ppt par d1v151
Proses pengangkatan dan Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (1).pptProses pengangkatan dan Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (1).ppt
Proses pengangkatan dan Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (1).ppt
d1v1514 vues
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib) par Agradjaya Agradjaya
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
Agradjaya Agradjaya11.6K vues
Biografi sahabat golongan al abadillah par Muhammad Idris
Biografi sahabat golongan al abadillahBiografi sahabat golongan al abadillah
Biografi sahabat golongan al abadillah
Muhammad Idris1.9K vues
Asal usul bani umayyah par sugusana
Asal usul bani umayyahAsal usul bani umayyah
Asal usul bani umayyah
sugusana11.4K vues
Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib.pdf par SalmaEsvania
Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib.pdfKepemimpinan Ali Bin Abi Thalib.pdf
Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib.pdf
SalmaEsvania26 vues
Berdirinya Dinasti Abbasiyah par helmyshin1
Berdirinya Dinasti AbbasiyahBerdirinya Dinasti Abbasiyah
Berdirinya Dinasti Abbasiyah
helmyshin129.2K vues

Plus de Muhammad Idris

العلم والعقل par
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقلMuhammad Idris
948 vues12 diapositives
الثمار 101 نبت par
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتMuhammad Idris
1.6K vues14 diapositives
الجرب القذرة par
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرةMuhammad Idris
494 vues215 diapositives
Tolong menolong-sesama-muslim par
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimMuhammad Idris
2.4K vues9 diapositives
Tajassus par
TajassusTajassus
TajassusMuhammad Idris
1.1K vues10 diapositives
Tahlilan dalam-perspektif-islam par
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamMuhammad Idris
1.7K vues16 diapositives

Plus de Muhammad Idris(20)

Tahlilan dalam-perspektif-islam par Muhammad Idris
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Muhammad Idris1.7K vues
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam par Muhammad Idris
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Muhammad Idris1.6K vues
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan par Muhammad Idris
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Muhammad Idris364 vues
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan par Muhammad Idris
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Muhammad Idris391 vues
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan par Muhammad Idris
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Muhammad Idris502 vues
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited par Muhammad Idris
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Muhammad Idris915 vues
أطعمة مفيدة لصحة_العظام par Muhammad Idris
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
Muhammad Idris1.1K vues
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris) par Muhammad Idris
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Muhammad Idris6.8K vues
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah par Muhammad Idris
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Muhammad Idris254 vues

Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalib

  • 1. BIOGRAFI SAHABAT Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu Khalifah keempat (terakhir) dari al-Khulafa' ar-Rasyidun (empat khalifah besar); orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak; sepupu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam yang kemudian menjadi menantunya. Ayahnya, Abu Talib bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, Abdullah bin Abdul Muttalib. Ibunya bernama Fatimah binti As'ad bin Hasyim bin Abd Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali. Ketika berusia 6 tahun, ia diambil sebagai anak asuh oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pernah diasuh oleh yahnya. ada waktu Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam diangkat menjadi rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ia adalah orang kedua yang menerima dakwah Islam, setelah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Sejak itu ia selalu bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, taat kepadanya, dan banyak menyaksikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menerima wahyu. Sebagai anak asuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia banyak menimba ilmu mengenai rahasia ketuhanan maupun segala persoalan keagamaan secara teoretis dan praktis. Sewaktu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq, Ali diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan tidur di tempat tidurnya. Ini dimaksudkan untuk memperdaya kaum Kuraisy, supaya mereka menyangka bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam masih berada di rumahnya. Ketika itu kaum quraisy merencanakan untuk membunuh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Ali juga ditugaskan untuk mengembalikan sejumlah barang titipan kepada pemilik masing-masing. Ali mampu melaksanakan tugas yang penuh resiko itu dengan sebaik-baiknya tanpa sedikit pun merasa takut. Dengan cara itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar selamat meninggalkan kota Mekah tanpa diketahui oleh kaum Kuraisy. Setelah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar telah sampai ke Madinah, Ali pun menyusul ke sana. Di Madinah, ia dikawinkan dengan Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang ketika itu (2 H) berusia 15 tahun. Ali menikah dengan 9 wanita dan mempunyai 19 orang putra- putri. Fatimah adalah istri pertama. Dari Fatimah, Ali mendapat dua putra dan dua putri, yaitu Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kulsum yang kemudian diperistri oleh Umar bin Khattab. Setelah Fatimah wafat, Ali menikah lagi berturut-turut dengan: Ummu Bamin binti Huzam dari Bani Amir bin Kilab, yang melahirkan empat putra, yaitu Abbas, Ja'far, Abdullah, dan Usman. Laila binti Mas'ud at-Tamimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Abdullah dan Abu Bakar. Asma binti Umair al-Kuimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Yahya dan Muhammad. As-Sahba binti Rabi'ah dari Bani Jasym bin Bakar, seorang janda dari Bani Taglab, yang melahirkan dua nak, Umar dan Ruqayyah; Umamah binti Abi Ass bin ar-Rabb, putri Zaenab binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang melahirkan satu anak, yaitu Muhammad. Khanlah binti Ja'far al-Hanafiah, yang
  • 2. melahirkan seorang putra, yaitu Muhammad (al-Hanafiah). Ummu Sa'id binti Urwah bin Mas'ud, yang melahirkan dua anak, yaitu Ummu al-Husain dan Ramlah. Mahyah binti Imri' al-Qais al-Kalbiah, yang melahirkan seorang anak bernama Jariah. Ali dikenal sangat sederhana dan zahid dalam kehidupan sehari-hari. Tidak tampak perbedaan dalam kehidupan rumah tangganya antara sebelum dan sesudah diangkat sebagai khalifah. Kehidupan sederhana itu bukan hanya diterapkan kepada dirinya, melainkanj uga kepada putra-putrinya. Ali terkenal sebagai panglima perang yang gagah perkasa. Keberaniannya menggetarkan hati lawan-lawannya. Ia mempunyai sebilah pedang (warisan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam) bernama "Zul Faqar". Ia turut-serta pada hampir semua peperangan yang terjadi di masa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dan selalu menjadi andalan pada barisan terdepan. Ia juga dikenal cerdas dan menguasai banyak masalah keagamaan secara mendalam, sebagaimana tergambar dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, "Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali pintu gerbangnya." Karena itu, nasihat dan fatwanya selalu didengar para khalifah sebelumnya. Ia selalu ditempatkan pada jabatan kadi atau mufti. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam wafat, Ali menunggui jenazahnya dan mengurus pemakamannya, sementara sahabat-sahabat lainnya sibuk memikirkan soal pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dalam mengurus negara dan umat Islam, Ali tidak segera membaiatnya. Ia baru membaiatnya beberapa bulan kemudian. Pada akhir masa pemerintahan Umar bin Khattab, Ali termasuk salah seorang yang ditunjuk menjadi anggota Majlis asy-Syura, suatu forum yang membicarakan soal penggantian khalifah. Forum ini beranggotakan enam orang. Kelima orang lainnya adalah Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'd bin Abi Waqqas, dan Abdur Rahman bin Auf. Hasil musyawarah menentukan Usman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab. Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, Ali banyak mengkritik kebijaksanaannya yang dinilai terlalu memperhatikan kepentingan keluarganya (nepotisme). Ali menasihatinya agar bersikap tegas terhadap kaum kerabatnya yang melakukan penyelewengan dengan mengatasnamakan dirinya. Namun, semua nasihat itu tidak diindahkannya. Akibatnya, terjadilah suatu peristiwa berdarah yang berakhir dengan terbunuhnya Utsman. Kritik Ali terhadap Utsman antara lain menyangkut Ubaidillah bin Umar, yang menurut Ali harus dihukum hadd (beberapa jenis hukuman dalam fikih) sehubungan dengan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Hurmuzan. Utsman juga dinilai keliru ketika ia tidak melaksanakan hukuman cambuk terhadap Walib bin Uqbah yang kedapatan mabuk. Cara Utsman memberi hukuman kepada Abu Zarrah juga tidak disetujui Ali. Utsman meminta bantuan kepada Ali ketika ia sudah dalam keadaan terdesak akibat protes dan huru-hara yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak setuju kepadanya. Sebenarnya, ketika rumah Usman dikepung oleh kaum pemberontak, Ali memerintahkan kedua putranya, Hasan dan Husein, untuk membela Utsman. Akan
  • 3. tetapi karena pemberontak berjumlah besar dan sudah kalap, Utsman tidak dapat diselamatkan. Segera setelah terbunuhnya Utsman, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk dibaiat menjadi khalifah. Mereka beranggapan bahwa kecuali Ali, tidak ada lagi orang yang patut menduduki kursi khalifah setelah Utsman. Mendengar permintaan rakyat banyak itu, Ali berkata, "Urusan ini bukan urusan kalian. Ini adalah perkara yang teramat penting, urusan tokoh-tokoh Ahl asy-Syura bersama para pejuang Perang Badr." Dalam suasana yang masih kacau, akhirnya Ali dibaiat. Pembaiatan dimulai oleh sahabat-sahabat besar, yaitu Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'd bin Abi Waqqas, dan para sahabat lainnya. Mereka diikuti oleh rakyat banyak. Pembaiatan dilakukan pada tanggal 25 Zulhijah 33 di Masjid Madinah seperti pembaiatan para khalifah pendahulunya. Segera setelah dibaiat, Ali mengambil langkah-langkah politik, yaitu: Memecat para pejabat yang diangkat Utsman, termasuk di dalamnya beberapa gubernur, dan menunjuk penggantinya. Mengambil tanah yang telah dibagikan Utsman kepada keluarga dan kaum kerabatnya tanpa alasan kedudukan sebagai khalifah sampai terbunuh pada tahun 661. Pemberontakan ketiga datang dari Aliran Khawarij, yang semula merupakan bagian dari pasukan Ali dalam menumpas pemberontakan Mu'awiyah, tetapi kemudian keluar dari barisan Ali karena tidak setuju atas sikap Ali yang menerima tawaran berdamai dari pihak Mu'awiyah. Karena mereka keluar dari barisan Ali, mereka disebut "Khawarij" (orang-orang yang keluar). Jumlah mereka ribuan orang. Dalam keyakinan mereka, Ali adalah amirulmukminin dan mereka yang setuju untuk bertahkim telah melanggar ajaran agama. Menurut mereka, hanya Tuhan yang berhak menentukan hukum, bukan manusia. Oleh sebab itu, semboyan mereka adalah Id hukma ilia bi Allah (tidak ada hukum kecuali bagi Allah). Ali dan sebagian pasukannya dinilai telah berani membuat keputusan hukum, yaitu berunding dengan lawan. Kelompok Khawarij menyingkir ke Harurah, sebuah desa dekat Kufah. Mereka mengangkat pemimpin sendiri, yaitu Syibis bin Rub'it at-Tamimi sebagai panglima angkatan perang dan Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi sebagai pemimpin keagamaan. Di Harurah mereka segera menyusun kekuatan untuk menggempur Ali dan orang-orang yang menyetujui tahkim, termasuk di dalamnya Mu'awiyah, Amr bin As, dan Abu Musa al-Asy'ari. Kegagalan Ali dalam tahkim menambah semangat mereka untuk mewujudkan maksud mereka. Posisi Ali menjadi serba sulit. Di satu pihak, ia ingin menghancurkan Mu'awiyah yang semakin kuat di Syam; di pihak lain, kekuatan Khawarij akan menjadi sangat berbahaya jika tidak segera ditumpas. Akhirnya Ali mengambil keputusan untuk menumpas kekuatan Khawarij terlebih dahulu, baru kemudian menyerang Syam. Tetapi tercurahnya perhatian Ali untuk menghancurkan kelompok Khawarij dimanfaatkan Mu'awiyah untuk merebut Mesir. Pertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Khawarij terjadi di Nahrawan (di sebelah timur Baghdad) pada tahun 658, dan berakhir dengan kemenangan di pihak Ali. Kelompok Khawarij berhasil dihancurkan, hanya sebagian kecil yang dapat meloloskan diri. Pemimpin mereka, Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi, ikut terbunuh.
  • 4. Sejak itu, kaum Khawarij menjadi lebih radikal. Kekalahan di Nahrawan menumbuhkan dendam di hati mereka. Secara diam-diam kaum Khawarij merencanakan untuk membunuh tiga orang yang dianggap sebagai biang keladi perpecahan umat, yaitu Ali, Mu'awiyah, dan Amr bin As. Pembunuhnya ditetapkan tiga orang, yaitu: Abdur Rahman bin Muljam ditugaskan membunuh Ali di Kufah, Barak bin Abdillah at-Tamimi ditugaskan membunuh Mu'awiyah di Syam, dan Amr bin Bakar at-Tamimi ditugaskan pembunuh Amr bin As di Mesir. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil menunaikan tugasnya. Ia menusuk Ali dengan pedangnya ketika Ali akan salat subuh di Masjid Kufah. Ali mengembuskan napas terakhir setelah memegang tampuk pimpinan sebagai khalifah selama lebih-kurang 4 tahun. Ulama Ahlus Sunnah dari Zaman ke Zaman - Kompilasi Ulang dari www.ahlulhadiits.wordpress.com Online melalui www.alquran- sunnah.com