SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
HERMENEUTIKA DAN PENGEMBANGAN
ULUMUL QUR’AN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ahkam
Dosen Pengampu :
Dr. Marwini
Disusun Oleh :
IFFA NAZULA TABAHATI
KUI-A / 08390074
PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
BAB I
DEFINISI, RUANG LINGKUP DAN SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN
HERMENEUTIKA
A. Definisi dan Ruang Lingkup Hermeneutika
Secara etimologis, kata hermeneutika diambil dari bahasa Yunani, yakni
hermeneuein, yang berarti “menjelaskan” (erklaren, to explain). Kata tersebut
kemudian diserap ke dalam bahasa Jerman Hermeneutik dan bahasa Inggris
hermeneutics. Untuk lebih jelasnya, keberagaman dan kebertingkatan definisi
hermeneutika dapat dilihat dalam pemaparan Ben Vedder dalam bukunya Was ist
hermeneutik?. Dalam buku ini dia membedakan empat terma yang saling terkait
satu dengan yang lainnya. Empat terma yang dimaksud adalah :
1. Hermeneuse: penjelasan atau interpretasi sebuah teks, karya seni atau
perilaku seseorang.
2. Hermeneutik : jika seseorang kemudian berbicara tentang
regulasi/aturan, metode atau strategi/langkah penafsiran, maka berarti
bahwa dia sedang berbicara tentang hermeneutik.
3. Philosophische Hermeneutik : kondisi-kondisi kemungkinan yang
dengannya seseorang dapat memahami dan menafsirkan sebuah teks,
simbol atau perilaku.
4. Hermeneutische Philosophie : bagian dari pemikiran-pemikiran filsafat
yang mencoba menjawab problem kehidupan manusia dengan cara
menafsirkan apa yang diterima oleh manusia dari sejarah dan tradisi.
B. Sejarah Singkat Perkembangan Hermeneutika
Agar lebih mengutarakan sejarah perkembangan hermeneutika, penulis
membaginya dalam tiga bagian :
1. Hermeneutika Teks Mitos
Hermeneutika sebagai salah satu cabang ilmu tidaklah muncul secara
serta merta, melainkan secara bertahap. Sebagai embrio, hermeneutika
telah disinggung dalam Filsafat Antik di Yunani Kuno. Obyek
2
penafsiran pada saat itu teks-teks kanonik (telah dibukukan), baik yang
berupa kitab suci, hukum, puisi maupun mitos.
2. Hermeneutika Teks Kitab Suci
Penafsiran allegoris kemudian dikembangkan terutama oleh para
filosof Stoa dan dipraktekkan oleh para teolog masa Patristik. Proses
pemahaman allegoris bertujuan untuk memperoleh makna yang
mendalam dari teks tertentu dan tentunya dalam hal ini kesewenang-
wenangan dan subyektivitas yang berlebihan dari sang penafsir
seharusnya dapat dihindari.
3. Hermeneutika Umum
Yang menandai perbedaan antara hermeneutika klasik dan
hermeneutika modern adalah bahwa pada masa lalu hermeneutika
difokuskan untuk menafsirkan teks-teks suci, seperti Perjanjian Lama,
atau yang diyakini suci, seperti mitos dan epos, sementara pada masa
modern hermeneutika tidak hanya terkait dengan teks-teks kanonik
saja, melainkan juga terkait dengan segala hal yang bisa ditafsirkan.
BAB II
RAGAM DAN ALIRAN HERMENEUTIKA (UMUM) MODERN
Dari segi pemaknaan terhadap obyek penafsiran aliran hermeneutika dapat dibagi
ke dalam tiga aliran utama, yaitu :
1. Aliran Obyektivitas
Aliran yang lebih menekankan pada pencarian makna asal dari obyek
penafsiran (teks tertilis, teks diucapkan prilaku, symbol-simbolkehidupan dll).
Jadi, penafsiran adalah upaya merekonstruksi apa yang dimaksud oleh
pencipta teks. Diantara yang bisa digolongkan dalam aliran ini adalah
pemikiran Schleiermacher dan Dilthey.
2. Aliran Subyektivitas
Aliran yang lebih menekankan pada peran pembaca/penafsir dalam
pemaknaan terhadap teks. Pemikiran-pemikiran yang tergolong dalam aliran
ini beragam. Ada yang subyektivis, yakni ‘dekonstruksi’ dan reader-response
3
criticism; ada juga agak subyektivis, yakni pos-strukturalisme; dan ada juga
yang kurang subyektivis, yakni strukturalisme.
3. Aliran yang berada ditengah-tengah
Aliran yang berada diantara kedua aliaran di atas yang bisa dimasukkan
dalam kategori ini adalah pemikiran Gadamer Gracia. Aliran ini memberikan
keseimbangan antara pencarian makna asal teks dan peran pembaca dalam
penafsiran.
BAB III
RELEVANSI HERMENEUTIKA DALAM PENGEMBANGAN ILMU
TAFSIR/ULUMUL QUR’AN
A. Integrasi Ilmu dalam Tradisi dan Khazanah Islam
Upaya mensintesiskan kajian Islam dgan disiplin ilmu “secular” bukanlah hal
yang baru di Dunia Islam. Tentunya sintesis anatara dua atau lebih disiplin ilmu
tersebut dilakukan dari masa ke masa dengan memperhatikan perkembangan ilmu
yang ada. Hasil dari sebuah sintesis ilmiah tentunya beragam dalam hal bentuk,
kualitas maupun kuantitas. Keberagaman ini sangat mungkin disebabkan oleh
banyak faktor, seperti struktur keilmuan masing-masing dan kualitas pemahaman
orang yang melakukan perpaduan tersebut.
B. Argumentasi Visibilitas Hermeneutika untuk diintegrasikan ke dalam Ilmu Tafsir
Penulis berasumsi bahwa ide-ide hermeneutic dapat diaplikasikan dalam Ilmu
Tafsir, bahkan dapat memperkuat metode penafsiran Al-Qur’an. Asumsi ini
didasarkan atas beberapa argumentasi sebagai berikut :
1. Pertama, secara terminologi, hermeneutika (dalam arti ilmu tentang
“seni Menafsirkan”) dan ilmu tafsir pada dasarnya tidaklah berbeda.
Keduanya mengajarkan kepada kita bagaimana kita memahami dan
menafsirkan teks secara cermat dan benar.
4
2. Yang membedakan antara keduanya, selain sejarah kemunculan,
adalah ruang lingkup dan obyek pembahasannya: hermeneutika,
sebagaiman yang diungkapkan di atas, mencakup seluruh obyek
penelitian dalam ilmu sosial dan humaniora (termasuk di dalamnya
bahasa dan teks), sementara ilmu tafsir hanya berkaitan dengan teks.
Teks sebagai obyek inilah yang mempersatukan antara
hermeneutika dan ilmu tafsir
3. Obyek utama Ilmu Tafsir adalah Al-Qur’an, sementara obyek utama
hermeneutika pada awalnya adalah teks bible, di mana proses
pewahyuan kedua kitab suci ini berbeda.dalam hal ini banyak yang
mempertanyakan dan meragukan ketepatan hermeneutic dalam
penafsiran Al-Qur’an dan begitu pula sebaliknya. Keraguan ini bisa
diatasi dengan argumnetasi bahwa mskipun Al-Quran diyakini oleh
sebagian besar umat Islam sebagai wahyu Allah secara verbatim,
sementara bibel diyakini umat Kristiani sebagai wahyu Tuhan dalam
bentuk inspirasi, namun bahasa yang digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan ilahi kepada manusia adalah bahasa
manusia yang bisa diteliti baik melalui hermeneutika maupun Ilmu
Tafsir.
C. Kemiripan Aliran Hermeneutika Umum dan Tipologi Pemikiran Tafsir
kontemporer
Menurut penulis, terdapat kemiripan aliran dan kecenderungan penafsiran
yang dapat diagi dalam tiga macam aliran :
1. Pandangan quasi-obyektivis tradisionalis
Suatu pandangan bahwa ajaran-ajaran Al-Qur’an harus dipahami,
ditafsirkan dan diaplikasikan pada situasi, dimana Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad dan disampaikan kepada
generasi Muslim awal
2. Pandangan quasi-obyektivis modernis
5
Memiliki kesamaan dengan quasi-obyektivis tradisionalis dalam hal
bahwa mufassir di masa kini tetap berkewajiban untuk menggali
makna asal dengan menggunakan di samping perangkat metodis ilmu
tafsir, juga perangkat-perangkar metodis lain.
3. Pandangan Subyektivis
Berbeda dengan pandangan-pandangan diatas, aliran subyektivis
menegaskan bahwa setiap penafsiran sepenuhnya merupakan
subyektivitas penafsir, dan karena itu kebenaran interpretatif bersifat
relatif.
D. Signikansi Hermeneutika bagi Pengembangan Ilmu Tafsir/Ta’wil
Penjabaran tiga teori besar berikut yang dapat memperkuat konsep-konsep
metodis dalm Ilmu Tafsir :
1. Signifikansi Hermeneutika Gracia dalam Studi dan Penafsiran Al-Qur’an
Aspek signifikansi integrasi hermeneutika Gracia dalam ulumul Qur’an :
a. membangun ulumul Qur’an/Ilmu Tafsir yang Sophisticated dan
filosofis
b. memperkuat etika dalam penafsiran
2. Elaborasi Kesesuaian Hermeneutika Gadamer dengan Aspek-aspek Ulumul
Qur’an
a. teori kesadaran sejarah dan teori prapemahan dan kehati-hatian dalam
menafsirkan teks al-Qur’an
b. teori fusion of horizons dan dirasat ma hawla al-Nashsh
c. teori aplikasi (Anwendung) dan interpretasi Ma’na-cum-maghza
3. Kesesuaian dan Aplikasi Teori-teori Strukturalisme dan Semiotika
Metode strukturalis dan semiotik ini diaplikasikan secara baik oleh Netton
sesuai dengan teori-teori besar yang ada dalam bidang ilmu tersebut, seperti
intertekstualitas, perbandingan struktur, dan pencarian makna simbol yang
telah mendalam. Pemahaman baru yang ditawarkan Netton di sini adalah
konsep archetype, theologeme dan fungsi-fungsinya dalam narasi di Surat al-
Kahfi.
6
Memiliki kesamaan dengan quasi-obyektivis tradisionalis dalam hal
bahwa mufassir di masa kini tetap berkewajiban untuk menggali
makna asal dengan menggunakan di samping perangkat metodis ilmu
tafsir, juga perangkat-perangkar metodis lain.
3. Pandangan Subyektivis
Berbeda dengan pandangan-pandangan diatas, aliran subyektivis
menegaskan bahwa setiap penafsiran sepenuhnya merupakan
subyektivitas penafsir, dan karena itu kebenaran interpretatif bersifat
relatif.
D. Signikansi Hermeneutika bagi Pengembangan Ilmu Tafsir/Ta’wil
Penjabaran tiga teori besar berikut yang dapat memperkuat konsep-konsep
metodis dalm Ilmu Tafsir :
1. Signifikansi Hermeneutika Gracia dalam Studi dan Penafsiran Al-Qur’an
Aspek signifikansi integrasi hermeneutika Gracia dalam ulumul Qur’an :
a. membangun ulumul Qur’an/Ilmu Tafsir yang Sophisticated dan
filosofis
b. memperkuat etika dalam penafsiran
2. Elaborasi Kesesuaian Hermeneutika Gadamer dengan Aspek-aspek Ulumul
Qur’an
a. teori kesadaran sejarah dan teori prapemahan dan kehati-hatian dalam
menafsirkan teks al-Qur’an
b. teori fusion of horizons dan dirasat ma hawla al-Nashsh
c. teori aplikasi (Anwendung) dan interpretasi Ma’na-cum-maghza
3. Kesesuaian dan Aplikasi Teori-teori Strukturalisme dan Semiotika
Metode strukturalis dan semiotik ini diaplikasikan secara baik oleh Netton
sesuai dengan teori-teori besar yang ada dalam bidang ilmu tersebut, seperti
intertekstualitas, perbandingan struktur, dan pencarian makna simbol yang
telah mendalam. Pemahaman baru yang ditawarkan Netton di sini adalah
konsep archetype, theologeme dan fungsi-fungsinya dalam narasi di Surat al-
Kahfi.
6

More Related Content

What's hot

Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
juniska efendi
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Nur Alfiyatur Rochmah
 
asbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurudasbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurud
amoyrenyrosida
 

What's hot (20)

Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi Istihsan
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Kuttub al sittah
Kuttub al sittahKuttub al sittah
Kuttub al sittah
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
PPT Al-Quran Hadist
PPT Al-Quran HadistPPT Al-Quran Hadist
PPT Al-Quran Hadist
 
asbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurudasbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurud
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'an
 

Viewers also liked (10)

Motivação e Tendências
Motivação e TendênciasMotivação e Tendências
Motivação e Tendências
 
Kajian lapangan badan amil zakat daerah kota yogyakarta
Kajian lapangan badan amil zakat daerah kota yogyakartaKajian lapangan badan amil zakat daerah kota yogyakarta
Kajian lapangan badan amil zakat daerah kota yogyakarta
 
Proposal penelitian metopen
Proposal penelitian metopenProposal penelitian metopen
Proposal penelitian metopen
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum Algoritma
 
Bab ii anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan
Bab ii   anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasanBab ii   anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan
Bab ii anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
 
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-finalPsap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
 
White cement pp
White cement ppWhite cement pp
White cement pp
 
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
 

Similar to Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an

Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranMasuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Sida El Nurya
 

Similar to Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an (20)

Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranMasuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
 
Definisi hermeneutika
Definisi hermeneutikaDefinisi hermeneutika
Definisi hermeneutika
 
Hermenutik double movement fazlur rahman
Hermenutik double movement fazlur rahmanHermenutik double movement fazlur rahman
Hermenutik double movement fazlur rahman
 
Hermeneutik pengantar
Hermeneutik pengantarHermeneutik pengantar
Hermeneutik pengantar
 
Kajian Hermeneutika
Kajian HermeneutikaKajian Hermeneutika
Kajian Hermeneutika
 
Makalah filsafat or soni
Makalah filsafat or soniMakalah filsafat or soni
Makalah filsafat or soni
 
Hermeneutika al-qur'an
Hermeneutika al-qur'anHermeneutika al-qur'an
Hermeneutika al-qur'an
 
Interpretivist Hermeneutic
Interpretivist HermeneuticInterpretivist Hermeneutic
Interpretivist Hermeneutic
 
Al qur'an di era modern
Al qur'an di era modernAl qur'an di era modern
Al qur'an di era modern
 
PEMIKIRANTOSHIHIKOIZUTSUDALAMSEMANTIKAL-QURAN.pdf
PEMIKIRANTOSHIHIKOIZUTSUDALAMSEMANTIKAL-QURAN.pdfPEMIKIRANTOSHIHIKOIZUTSUDALAMSEMANTIKAL-QURAN.pdf
PEMIKIRANTOSHIHIKOIZUTSUDALAMSEMANTIKAL-QURAN.pdf
 
Hermeneutika ready to show
Hermeneutika ready to showHermeneutika ready to show
Hermeneutika ready to show
 
kontekstualisasi pemahaman hadis nabawi.
kontekstualisasi pemahaman hadis nabawi.kontekstualisasi pemahaman hadis nabawi.
kontekstualisasi pemahaman hadis nabawi.
 
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
Metodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'anMetodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'an
 
Metodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'anMetodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'an
 
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisaMetode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
 
Bab dua
Bab duaBab dua
Bab dua
 
Epistimologi bayani
Epistimologi bayaniEpistimologi bayani
Epistimologi bayani
 
Istinbat hukum
Istinbat hukumIstinbat hukum
Istinbat hukum
 
Metodologi Tafsir Modern - Kontemporer di Indonesia - 1401-Article Text-2181-...
Metodologi Tafsir Modern - Kontemporer di Indonesia - 1401-Article Text-2181-...Metodologi Tafsir Modern - Kontemporer di Indonesia - 1401-Article Text-2181-...
Metodologi Tafsir Modern - Kontemporer di Indonesia - 1401-Article Text-2181-...
 

More from Iffa Tabahati

Pemilihan portofolio
Pemilihan portofolioPemilihan portofolio
Pemilihan portofolio
Iffa Tabahati
 
Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...
Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...
Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...
Iffa Tabahati
 
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment gradeProspek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Iffa Tabahati
 
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologiMemperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Iffa Tabahati
 
Reformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing beras
Reformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing berasReformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing beras
Reformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing beras
Iffa Tabahati
 
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasionalPeran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Iffa Tabahati
 
Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank
Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bankPengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank
Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank
Iffa Tabahati
 
Makalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahMakalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariah
Iffa Tabahati
 
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesPerhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Iffa Tabahati
 
Pengambilan keputusan taktis
Pengambilan keputusan taktisPengambilan keputusan taktis
Pengambilan keputusan taktis
Iffa Tabahati
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Iffa Tabahati
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
Iffa Tabahati
 
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar  suatu alat pengendalian manajerialBiaya standar  suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Iffa Tabahati
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Iffa Tabahati
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
Iffa Tabahati
 
Bab i anggaran sebagai peralatan manajemen
Bab i   anggaran sebagai peralatan manajemenBab i   anggaran sebagai peralatan manajemen
Bab i anggaran sebagai peralatan manajemen
Iffa Tabahati
 
Anggaran komprehensif
Anggaran komprehensifAnggaran komprehensif
Anggaran komprehensif
Iffa Tabahati
 

More from Iffa Tabahati (20)

Bab 5 saham
Bab 5 sahamBab 5 saham
Bab 5 saham
 
Pemilihan portofolio
Pemilihan portofolioPemilihan portofolio
Pemilihan portofolio
 
Bab 6 nilai saham
Bab 6 nilai sahamBab 6 nilai saham
Bab 6 nilai saham
 
Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...
Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...
Pengaruh bencana gempa dan tsunami jepang pada pasar saham dunia dan investas...
 
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment gradeProspek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
 
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologiMemperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
 
Reformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing beras
Reformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing berasReformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing beras
Reformasi kebijakan harga produsen dan dampaknya terhadap daya saing beras
 
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasionalPeran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
 
Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank
Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bankPengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank
Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank
 
Makalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahMakalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariah
 
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya prosesPerhitungan biaya pesanan dan biaya proses
Perhitungan biaya pesanan dan biaya proses
 
Pengambilan keputusan taktis
Pengambilan keputusan taktisPengambilan keputusan taktis
Pengambilan keputusan taktis
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar  suatu alat pengendalian manajerialBiaya standar  suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
 
Teori kendala
Teori kendalaTeori kendala
Teori kendala
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Bab i anggaran sebagai peralatan manajemen
Bab i   anggaran sebagai peralatan manajemenBab i   anggaran sebagai peralatan manajemen
Bab i anggaran sebagai peralatan manajemen
 
Anggaran komprehensif
Anggaran komprehensifAnggaran komprehensif
Anggaran komprehensif
 

Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an

  • 1. HERMENEUTIKA DAN PENGEMBANGAN ULUMUL QUR’AN Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ahkam Dosen Pengampu : Dr. Marwini Disusun Oleh : IFFA NAZULA TABAHATI KUI-A / 08390074 PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010
  • 2. BAB I DEFINISI, RUANG LINGKUP DAN SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN HERMENEUTIKA A. Definisi dan Ruang Lingkup Hermeneutika Secara etimologis, kata hermeneutika diambil dari bahasa Yunani, yakni hermeneuein, yang berarti “menjelaskan” (erklaren, to explain). Kata tersebut kemudian diserap ke dalam bahasa Jerman Hermeneutik dan bahasa Inggris hermeneutics. Untuk lebih jelasnya, keberagaman dan kebertingkatan definisi hermeneutika dapat dilihat dalam pemaparan Ben Vedder dalam bukunya Was ist hermeneutik?. Dalam buku ini dia membedakan empat terma yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Empat terma yang dimaksud adalah : 1. Hermeneuse: penjelasan atau interpretasi sebuah teks, karya seni atau perilaku seseorang. 2. Hermeneutik : jika seseorang kemudian berbicara tentang regulasi/aturan, metode atau strategi/langkah penafsiran, maka berarti bahwa dia sedang berbicara tentang hermeneutik. 3. Philosophische Hermeneutik : kondisi-kondisi kemungkinan yang dengannya seseorang dapat memahami dan menafsirkan sebuah teks, simbol atau perilaku. 4. Hermeneutische Philosophie : bagian dari pemikiran-pemikiran filsafat yang mencoba menjawab problem kehidupan manusia dengan cara menafsirkan apa yang diterima oleh manusia dari sejarah dan tradisi. B. Sejarah Singkat Perkembangan Hermeneutika Agar lebih mengutarakan sejarah perkembangan hermeneutika, penulis membaginya dalam tiga bagian : 1. Hermeneutika Teks Mitos Hermeneutika sebagai salah satu cabang ilmu tidaklah muncul secara serta merta, melainkan secara bertahap. Sebagai embrio, hermeneutika telah disinggung dalam Filsafat Antik di Yunani Kuno. Obyek 2
  • 3. penafsiran pada saat itu teks-teks kanonik (telah dibukukan), baik yang berupa kitab suci, hukum, puisi maupun mitos. 2. Hermeneutika Teks Kitab Suci Penafsiran allegoris kemudian dikembangkan terutama oleh para filosof Stoa dan dipraktekkan oleh para teolog masa Patristik. Proses pemahaman allegoris bertujuan untuk memperoleh makna yang mendalam dari teks tertentu dan tentunya dalam hal ini kesewenang- wenangan dan subyektivitas yang berlebihan dari sang penafsir seharusnya dapat dihindari. 3. Hermeneutika Umum Yang menandai perbedaan antara hermeneutika klasik dan hermeneutika modern adalah bahwa pada masa lalu hermeneutika difokuskan untuk menafsirkan teks-teks suci, seperti Perjanjian Lama, atau yang diyakini suci, seperti mitos dan epos, sementara pada masa modern hermeneutika tidak hanya terkait dengan teks-teks kanonik saja, melainkan juga terkait dengan segala hal yang bisa ditafsirkan. BAB II RAGAM DAN ALIRAN HERMENEUTIKA (UMUM) MODERN Dari segi pemaknaan terhadap obyek penafsiran aliran hermeneutika dapat dibagi ke dalam tiga aliran utama, yaitu : 1. Aliran Obyektivitas Aliran yang lebih menekankan pada pencarian makna asal dari obyek penafsiran (teks tertilis, teks diucapkan prilaku, symbol-simbolkehidupan dll). Jadi, penafsiran adalah upaya merekonstruksi apa yang dimaksud oleh pencipta teks. Diantara yang bisa digolongkan dalam aliran ini adalah pemikiran Schleiermacher dan Dilthey. 2. Aliran Subyektivitas Aliran yang lebih menekankan pada peran pembaca/penafsir dalam pemaknaan terhadap teks. Pemikiran-pemikiran yang tergolong dalam aliran ini beragam. Ada yang subyektivis, yakni ‘dekonstruksi’ dan reader-response 3
  • 4. criticism; ada juga agak subyektivis, yakni pos-strukturalisme; dan ada juga yang kurang subyektivis, yakni strukturalisme. 3. Aliran yang berada ditengah-tengah Aliran yang berada diantara kedua aliaran di atas yang bisa dimasukkan dalam kategori ini adalah pemikiran Gadamer Gracia. Aliran ini memberikan keseimbangan antara pencarian makna asal teks dan peran pembaca dalam penafsiran. BAB III RELEVANSI HERMENEUTIKA DALAM PENGEMBANGAN ILMU TAFSIR/ULUMUL QUR’AN A. Integrasi Ilmu dalam Tradisi dan Khazanah Islam Upaya mensintesiskan kajian Islam dgan disiplin ilmu “secular” bukanlah hal yang baru di Dunia Islam. Tentunya sintesis anatara dua atau lebih disiplin ilmu tersebut dilakukan dari masa ke masa dengan memperhatikan perkembangan ilmu yang ada. Hasil dari sebuah sintesis ilmiah tentunya beragam dalam hal bentuk, kualitas maupun kuantitas. Keberagaman ini sangat mungkin disebabkan oleh banyak faktor, seperti struktur keilmuan masing-masing dan kualitas pemahaman orang yang melakukan perpaduan tersebut. B. Argumentasi Visibilitas Hermeneutika untuk diintegrasikan ke dalam Ilmu Tafsir Penulis berasumsi bahwa ide-ide hermeneutic dapat diaplikasikan dalam Ilmu Tafsir, bahkan dapat memperkuat metode penafsiran Al-Qur’an. Asumsi ini didasarkan atas beberapa argumentasi sebagai berikut : 1. Pertama, secara terminologi, hermeneutika (dalam arti ilmu tentang “seni Menafsirkan”) dan ilmu tafsir pada dasarnya tidaklah berbeda. Keduanya mengajarkan kepada kita bagaimana kita memahami dan menafsirkan teks secara cermat dan benar. 4
  • 5. 2. Yang membedakan antara keduanya, selain sejarah kemunculan, adalah ruang lingkup dan obyek pembahasannya: hermeneutika, sebagaiman yang diungkapkan di atas, mencakup seluruh obyek penelitian dalam ilmu sosial dan humaniora (termasuk di dalamnya bahasa dan teks), sementara ilmu tafsir hanya berkaitan dengan teks. Teks sebagai obyek inilah yang mempersatukan antara hermeneutika dan ilmu tafsir 3. Obyek utama Ilmu Tafsir adalah Al-Qur’an, sementara obyek utama hermeneutika pada awalnya adalah teks bible, di mana proses pewahyuan kedua kitab suci ini berbeda.dalam hal ini banyak yang mempertanyakan dan meragukan ketepatan hermeneutic dalam penafsiran Al-Qur’an dan begitu pula sebaliknya. Keraguan ini bisa diatasi dengan argumnetasi bahwa mskipun Al-Quran diyakini oleh sebagian besar umat Islam sebagai wahyu Allah secara verbatim, sementara bibel diyakini umat Kristiani sebagai wahyu Tuhan dalam bentuk inspirasi, namun bahasa yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan ilahi kepada manusia adalah bahasa manusia yang bisa diteliti baik melalui hermeneutika maupun Ilmu Tafsir. C. Kemiripan Aliran Hermeneutika Umum dan Tipologi Pemikiran Tafsir kontemporer Menurut penulis, terdapat kemiripan aliran dan kecenderungan penafsiran yang dapat diagi dalam tiga macam aliran : 1. Pandangan quasi-obyektivis tradisionalis Suatu pandangan bahwa ajaran-ajaran Al-Qur’an harus dipahami, ditafsirkan dan diaplikasikan pada situasi, dimana Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dan disampaikan kepada generasi Muslim awal 2. Pandangan quasi-obyektivis modernis 5
  • 6. Memiliki kesamaan dengan quasi-obyektivis tradisionalis dalam hal bahwa mufassir di masa kini tetap berkewajiban untuk menggali makna asal dengan menggunakan di samping perangkat metodis ilmu tafsir, juga perangkat-perangkar metodis lain. 3. Pandangan Subyektivis Berbeda dengan pandangan-pandangan diatas, aliran subyektivis menegaskan bahwa setiap penafsiran sepenuhnya merupakan subyektivitas penafsir, dan karena itu kebenaran interpretatif bersifat relatif. D. Signikansi Hermeneutika bagi Pengembangan Ilmu Tafsir/Ta’wil Penjabaran tiga teori besar berikut yang dapat memperkuat konsep-konsep metodis dalm Ilmu Tafsir : 1. Signifikansi Hermeneutika Gracia dalam Studi dan Penafsiran Al-Qur’an Aspek signifikansi integrasi hermeneutika Gracia dalam ulumul Qur’an : a. membangun ulumul Qur’an/Ilmu Tafsir yang Sophisticated dan filosofis b. memperkuat etika dalam penafsiran 2. Elaborasi Kesesuaian Hermeneutika Gadamer dengan Aspek-aspek Ulumul Qur’an a. teori kesadaran sejarah dan teori prapemahan dan kehati-hatian dalam menafsirkan teks al-Qur’an b. teori fusion of horizons dan dirasat ma hawla al-Nashsh c. teori aplikasi (Anwendung) dan interpretasi Ma’na-cum-maghza 3. Kesesuaian dan Aplikasi Teori-teori Strukturalisme dan Semiotika Metode strukturalis dan semiotik ini diaplikasikan secara baik oleh Netton sesuai dengan teori-teori besar yang ada dalam bidang ilmu tersebut, seperti intertekstualitas, perbandingan struktur, dan pencarian makna simbol yang telah mendalam. Pemahaman baru yang ditawarkan Netton di sini adalah konsep archetype, theologeme dan fungsi-fungsinya dalam narasi di Surat al- Kahfi. 6
  • 7. Memiliki kesamaan dengan quasi-obyektivis tradisionalis dalam hal bahwa mufassir di masa kini tetap berkewajiban untuk menggali makna asal dengan menggunakan di samping perangkat metodis ilmu tafsir, juga perangkat-perangkar metodis lain. 3. Pandangan Subyektivis Berbeda dengan pandangan-pandangan diatas, aliran subyektivis menegaskan bahwa setiap penafsiran sepenuhnya merupakan subyektivitas penafsir, dan karena itu kebenaran interpretatif bersifat relatif. D. Signikansi Hermeneutika bagi Pengembangan Ilmu Tafsir/Ta’wil Penjabaran tiga teori besar berikut yang dapat memperkuat konsep-konsep metodis dalm Ilmu Tafsir : 1. Signifikansi Hermeneutika Gracia dalam Studi dan Penafsiran Al-Qur’an Aspek signifikansi integrasi hermeneutika Gracia dalam ulumul Qur’an : a. membangun ulumul Qur’an/Ilmu Tafsir yang Sophisticated dan filosofis b. memperkuat etika dalam penafsiran 2. Elaborasi Kesesuaian Hermeneutika Gadamer dengan Aspek-aspek Ulumul Qur’an a. teori kesadaran sejarah dan teori prapemahan dan kehati-hatian dalam menafsirkan teks al-Qur’an b. teori fusion of horizons dan dirasat ma hawla al-Nashsh c. teori aplikasi (Anwendung) dan interpretasi Ma’na-cum-maghza 3. Kesesuaian dan Aplikasi Teori-teori Strukturalisme dan Semiotika Metode strukturalis dan semiotik ini diaplikasikan secara baik oleh Netton sesuai dengan teori-teori besar yang ada dalam bidang ilmu tersebut, seperti intertekstualitas, perbandingan struktur, dan pencarian makna simbol yang telah mendalam. Pemahaman baru yang ditawarkan Netton di sini adalah konsep archetype, theologeme dan fungsi-fungsinya dalam narasi di Surat al- Kahfi. 6