Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran kinerja pemerintah dengan menjelaskan konsep pengukuran kinerja, indikator kinerja, dan metode pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat pencapaian target kinerja yang ditetapkan."
6. 6
WHAT
Pengukuran Kinerja adalah proses
sistematis untuk membandingkan
HASIL pelaksanaan program/
kegiatan dengan TARGET yang
diharapkan. Pengukuran kinerja
dilaksanakan untuk mengetahui
KEBERHASILAN atau KEGAGALAN
pencapaian sasaran.
8. 8
WHY
Pengukuran Kinerja dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana deviasi antara
target dengan hasil yang dicapai.
Berdasarkan deviasi tersebut
dianalisis apa faktor penyebab tidak
tercapai target
Hasil Pengukuran Kinerja harus dapat
menghilangkan faktor penyebab untuk
perbaikan/ peningkatan kinerja.
9. 9
Apa manfaat P.K?
Memberikan informasi kepada pihak
manajemen untuk perbaikan kinerja
Sebagai dasar manajemen memberikan
Reward and Punishment
Memberikan pemahaman kepada auditor
dan auditee terhadap ukuran keberhasilan
yang digunakan utk pencapaian kinerja.
Ukuran kinerja dapat digunakan untuk
pengukuran kinerja tahun berikutnya.
11. WHEN
Pengukuran kinerja dapat dilakukan
kapan saja saat diperlukan.
Pengukuran Kinerja Semester
dilakukan apabila diperlukan untuk
perbaikan pada tahun berjalan.
Pengukuran Kinerja satu tahun
anggaran dilakukan untuk mengetahui
capaian kinerja secara lengkap selama
satu tahun anggaran
11
13. 13
Tahapan Pengukuran Kinerja
Penetapan Indikator kinerja
Tahapan penetapan Indikator Kinerja meliputi,
penetapan kegiatan stratejik, penetapan indikator
kinerja, penetapan kriteria I.K serta
pengumpulan data kinerja .
Pengukuran Kinerja
Membandingkan target kinerja dengan realisasi
nya untuk mengetahui deviasinya, agar dapat
dianalisis guna perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan dimasa y.a.d.
Analisis Kinerja.
Analisis meliputi uraian ketidak berhasilan
pencapaian kinerja kegiatan, penyebab serta
strategi pemecahan masalah yang diperoleh dari
hasil pengukuran kinerja.
14. Penetapan Kegiatan
Stratejik
Stratejik/Mewakili keberhasilan tusi
Satker.
Kegiatan bersifat spesifik untuk Satker
ybs.
Deviasi yang rendah, sangat
mempengaruhi capaian kinerja Satker.
Sangat terkait dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
14
15. 15
Keberhasilan P.K
Komitmen pimpinan Auditee untuk secara
transparan dinilai kinerjanya
Kompetensi Auditor dalam melaksanakan Audit
Kinerja
Kesepakatan antara Auditor dengan Auditee
mengenai I.K yang akan digunakan
Penetapan Indikator Kinerja secara tepat dalam
mencapai Tujuan dan Sasaran
Penetapan Formula I.K secara tepat .
Kelancaran Proses pengumpulan data kinerja
16. Apa yang diukur:
Apakah kebutuhan masyarakat telah terpenuhi?
16
RENSTRA
RENJA
TUSI
PROGRAM
KEGIATAN
RPJM
17. Kebutuhan masyarakat dalam RPJM 2010-2014
NO RPJM 2010 - 2014
1
2
3
4
5
6
dst
Penurunan Kemiskinan dan Pengangguran
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia (Kemenag)
Peningkatan Kamtibmas
Meningkatnya Keadilan dan Penegakan Hukum
Meningkatnya Pelayanan Birokrasi
Meningkatnya kesetaraan Gender
Dst.
17
18. Kebutuhan masyarakat dalam RPJM 2010-2014
NO SASARAN PRIORITAS
1
2
3
Penurunan Kemiskinan
Dan Pengangguran
Meningkatnya Kualitas
Manusia Indonesia
Meningkatnya Kamtibmas
1. Penanggulangan Kemiskinan
2. Penciptaan Lapangan Kerja
3. Intensifikasi/Ekstensifikasi Pertanian
4. Pemberdayaan Koperasi dan UKM
5. Perbaikan Sektor Ketenagakerjaan
6. Peningkatan Stabilitas Ekonomi
1. Peningkatan Kualitas Kehidupan
Beragama
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan
3. Peningkatan Kualitas Kesehatan
Masyarakat
4. Peningkatan Kualitas Perlindungan
Sosial
1.Peningkatan Stabilitas Keamanan
2.Menghilangkan Ancaman Konflik di Daerah
Rawan
3. Partisipasi Masyarakat melalui Pelaporan
18
20. 1.1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
2.2. Meningkatkan kualitas kerukunan umatMeningkatkan kualitas kerukunan umat
beragama.beragama.
3.3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal,Meningkatkan kualitas raudhatul athfal,
madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikanmadrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan
agama, dan pendidikan keagamaan.agama, dan pendidikan keagamaan.
4.4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadahMeningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah
haji.haji.
5.5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yangMewujudkan tata kelola kepemerintahan yang
bersih dan berwibawa.bersih dan berwibawa.
20
MisiMisi
KKementerian Agamaementerian Agama
21. Program Kementerian Agama
1. Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Agama.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
Kementerian Agama.
3. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Agama.
4. Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan
Kementerian Agama.
5. Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
6. Pendidikan Islam.
7. Bimbingan Masyarakat Islam.
8. Bimbingan Masyarakat Kristen.
9. Bimbingan Masyarakat Katolik.
10. Bimbingan Masyarakat Hindu.
11. Bimbingan Masyarakat Budha
21
23. 23
OUTPUT
Terselenggaranya:
1.Pendaftaran Calhaj
2.Latihan Manasik Calhaj
3. Keberangkatan Calhaj
4.Pemondokan Calhaj
APK, Pendidikan Agama
Melalui Sosialisasi,
orientasi, workshop
Pengelolaan urusan
Agama islam, Kristen,
Hindu,Budha dst.
OUTCOME
Peningkatan Pelayanan
Haji dan Umroh
Peningkatan
Pendidikan Agama
Peningkatan
Pengelolaan Urusan Agama
CONTOH: KEMENTERIAN AGAMA
I.K Outcome yang diharapkan
1. Peningkatan Pelayanan Haji dan Umroh
2. Peningkatan Pendidikan Agama
3. Peningkatan Pengelolaan Urusan Agama
Keberhasilan
KEMENAG
Ini yang perlu diukur
26. 26
INDIKATOR KINERJA
Permenpan No. 20/M.PAN/ 11/ 2008
Ukuran kualitatif dan
kuantitatif yang
menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan
/sasaran yang telah
ditetapkan.
31. 31
CONTOH: I.K
Terselenggaranya Pelayanan Haji dan
Umroh
SUB INDIKATOR :
1.Pendaftaran Calhaj
2.Latihan Manasik Calhaj
3. Keberangkatan Calhaj
4.Pemondokan Calhaj
5.Pelaksanaan Ibadah Haji
6. Kepulangan
32. 32
Posisi I.K dimanaPosisi I.K dimana ??
RENSTRA
SASARAN
STRATEJIK
PROGRAM
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA
INDIKATOR
KINERJA
Ukuran
Keberhasilan
Organisasi
Dilihat dari capaian
SASARAN yang
Didukung oleh
Capaian
KEGIATAN
33. 33
JENIS-JENIS I.K.
INPUT : Segala yg.diperlukan untuk
menghasilkan Output ( Sumber Daya
dan Sumber Dana )
OUTPUT : Keluaran yg.dicapai dari
pelaksanaan kegiatan
OUTCOME: Hasil yang
mencerminkan berfungsinya Output
/Keluaran
BENEFIT : Manfaat yg. Dihasilkan dari
berfungsinya Outcome/Hasil
34. 34
KERANGKA INDIKATOR KINERJA
BERHASIL ?
TERSEDIANYA
SUMBER DAYA+DANA
TERLAKSANANYA
KEGIATAN
BERFUNGSINYA/ MANFAATNYA
OUTPUT
BERFUNGSINYA/ MANFAATNYA
OUTCOME
DAMPAK ATAS
BERFUNGSINYA BENEFIT
INPUT
OUTPUT
OUTCOME
BENEFIT
IMPACT
35. 35
Contoh Indikator Kinerja
Kegiatan I.K
1. Audit Operasional a. Jumlah LHA dan temuan
b. Jumlah temuan yang
ditindaklanjuti.
c. Jumlah kelemahan sistem
yang sudah diperbaiki
DIKATAKAN
BERHASIL
APABILA
36. 36
Kegiatan I.K
2. Pengaduan Masyarakat
3. Pelatihan
4. Pemberian Bantuan
a. Jumlah pengaduan yang
selesai diproses
b. Jumlah kasus yang di
limpahkan ke Kejaks.
c. Jumlah pegawai yang
dikenakan sanksi (PP 53).
Jumlah peserta yang memahami
materi pelatihan.
a. Tepat Prosedur
b. Tepat jumlah
c. Tepat Waktu
d. Tepat Sasaran
e. Tepat Guna
DIKATAKAN
BERHASIL
APABILA
37. 37
Kelompok Indikator Kinerja
INDIKATOR KINERJA YANG DIUKUR MERUPAKAN SATU
KESATUAN DALAM SATU KELOMPOK INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK I.K SUDAH HARUS DITETAPKAN PADA SAAT
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
PROSES IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI INDIKATOR KINERJA
DILAKUKAN MELALUI SISTEM PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA/INFORMASI UNTUK MENENTUKAN
CAPAIAN TINGKAT KINERJA KEGIATAN/PROGRAM
KELOMPOK
INDIKATOR :
• MASUKAN (INPUT)
• KELUARAN (OUTPUT)
• HASIL (OUTCOME)
• MASUKAN (INPUT)
• KELUARAN (OUTPUT)
• HASIL (OUTCOME)
• MANFAAT (BENEFIT)MANFAAT (BENEFIT)
• DAMPAK (IMPACT)DAMPAK (IMPACT)
• MANFAAT (BENEFIT)MANFAAT (BENEFIT)
• DAMPAK (IMPACT)DAMPAK (IMPACT)
39. 39
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
Kegiatan: Audit Dengan Tujuan tertentu
Output: Jml.Laporan Hasil Audit yang terbit/
Jml.Temuan Audit
1
40. 40
Kegiatan: Audit Dengan Tujuan tertentu
Output: Jml.Laporan Hasil Audit terbit/
Jml.Temuan Audit
Outcome: Jumlah Temuan Audit yang
ditindak lanjuti (Kerug.neg/Perb.sistem)
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
43. 43
PEMBANGUNAN RUANGAN SEKOLAH
Output: Jumlah Ruangan Madrasah yang
selesai dibangun.
Outcome: Meningkatnya kapasitas daya
tampung siswa.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
44. 44
PEMBANGUNAN RUANGAN SEKOLAH
Output: Jumlah Ruangan Madrasah yang
selesai dibangun.
Outcome: Meningkatnya kapasitas daya
tampung siswa.
Benefit: meningkatnya siswa masuk ke
Madrasah.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
46. 46
Workshop Penyuluhan Agama Islam
Output: Terlaksananya kegiatan Workshop
Penyuluhan Agama Islam.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
47. 47
Workshop Penyuluhan Agama Islam
Output: Terlaksananya kegiatan Workshop
Penyuluhan Agama Islam.
Outcome: Seluruh peserta Workshop
memahami materi penyuluhan.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
48. 48
Bantuan Kepada Madrasah Korban Banjir
Output:
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
4
49. 49
Bantuan Kepada Madrasah Korban Banjir
Output: Terlaksananya pemberian bantuan
Madrasah Korban Banjir.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
50. 50
Bantuan Kepada Madrasah Korban Banjir
Output: Terlaksananya pemberian bantuan
Madrasah Korban Banjir.
Outcome: Sarana dan prasarana Madrasah
selesai diperbaiki.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
51. 51
Bantuan Kepada Madrasah Korban Banjir
Output: Terlaksananya pemberian bantuan
Madrasah Korban Banjir.
Outcome: Sarana dan prasarana Madrasah
selesai diperbaiki.
(laporan hasil perbaikan/ bukti
pengeluaran/foto sebelum sesudah)
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
52. 52
Bantuan Rehab Rumah Ibadah (Mesjid)
Output:
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
5
53. 53
Bantuan Rehab Rumah Ibadah (Mesjid)
Output: Terlaksananya pemberian bantuan
Rumah Ibadah (Mesjid).
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
54. 54
Bantuan Rehab Rumah Ibadah (Mesjid)
Output: Terlaksananya pemberian bantuan
Rumah Ibadah (Mesjid).
Outcome: Sarana dan prasarana Mesjid
selesai diperbaiki.
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
55. 55
Bantuan Rehab Rumah Ibadah (Mesjid)
Output: Terlaksananya pemberian bantuan
Rumah Ibadah (Mesjid).
Outcome: Sarana dan prasarana Mesjid
selesai diperbaiki.
(laporan hasil perbaikan/ bukti
pengeluaran/foto sebelum sesudah)
KINERJA = OUTCOME
OUTCOME = OUTPUT+BERFUNGSINYA
OUTPUT
58. 58
CONTOH: KEMENKES
I.K Outcome
1. Peningkatan Kualitas Kesmas
2. Peningkatan Pelayanan
Kesmas
3. Tingkat kematian berkurang
4. Peningkatan kapasitas pasien
CONTOH: KEMENPERTANIAN
IK. Outcome
1. Peningkatan Produksi Padi
2. Peningk. kualitas hasil Pert.
3. Peningk. Pendapatan Petani
CONTOH: KEMENTERIAN PU
IK Outcome
1. Peningkatan Kualitas Jalan
2. Peningkatan kapasitas
3. Penggunaan Gedung
4. Tersedianya sarana pengairan
di pedesaan
CONTOH: KEMENAG
I.K Outcome
1. Peningkatan Pelayanan Haji
dan Umroh.
2. Peningkatan Penyelengg.
Urusan Agama
3. Peningkatan Penyelengg.
Pendidikan Agama
4. Pembinaan Kelembagaan
dan Manajemen Sekolah.
5. Peningkatan Kualitas
krukunan Umat Beragama
INDIKATOR KINERJA SPESIFIK
INSTANSI
PEMENUHAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT
60. 60
Penetapan Indikator Kinerja
Penetapan Indikator Kinerja dimulai dengan
menetapkan kegiatan yang akan diukur.
Penetapan ukuran keberhasilan kegiatan
dilakukan dengan menetapkan tujuan kegiatan.
Untuk mengukur capaian keberhasilan
Indikator Kinerja, ditetapkan kriteria capaian
keberhasilan Indikator Kinerja.
61. 61
Contoh: Kegiatan Pelatihan
Tujuan: Peserta Memahami Materi
I.K Outcome: Peserta Memahami Materi
Kriteria :
1. Jumlah peserta
2. Waktu pelatihan
3. Sasaran peserta pada bidangnya
4. Materi Pelatihan (sesuai dengan standar/ pedoman
yang sudah ditetapkan)
5. Kualifikasi Instruktur/Narasumber
6. Kelengkapan alat bantu (LCD/Mike/
Sound System/White Board dsb)
7. Sarpras Pelatihan (Kapasitas Ruang/
Meja Kursi/ AC dsb.)
8. Hasil Evaluasi Kemampuan Peserta (Posttest).
62. 62
Contoh: Rehab Gedung Madrasah
Tujuan: Meningkatkan kapasitas
pemanfaatan gedung.
I.K Outcome: Meningkatnya Kapasitas
Kriteria:
1. Jumlah gedung yang dibangun
2. Waktu rehab gedung
3. Sasaran madrasah yang rusak berat
4. Berfungsinya pembangunan gedung
(pemanfaatan kapasitas dan fasilitas
gedung menjadi lebih baik)
63. 63
Contoh: Pemberian bantuan
Tujuan: Bantuan diterima siswa sesuai
ketentuan
I.K Outcome: Bantuan diterima siswa sesuai
ketentuan :
Kriteria:
1. Ketepatan Prosedur
2. Ketepatan Jumlah
3. Ketepatan Waktu pelaksanaan
4. Ketepatan Sasaran siswa miskin
5. Ketepatan Penggunaan
64. 64
Bagaimana menetapkan ukuran
keberhasilan dengan benar?
Kegiatan yang akan diukur dapat
diperoleh dengan mengidentifikasi
ukuran keberhasilan suatu program
atau unit kerja.
65. 65
Penetapan IK
Penetapan IK dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi ukuran keberhasilan suatu instansi.
Contoh: Depnakertrans ( dan BNP2TKI)
1.Apakah pengangguran berkurang?
2.Apakah kepadatan penduduk berkurang?
3.Apakah informasi tenaga kerja sudah
tersosialisasikan?
4.Apakah masih ada TKI yang diperlakukan
tidak pada tempatnya?
5.Bagaimana proses pengawasan dan perlindungan
TKI yang bekerja di LN?
6.dst.
66. 66
Apakah Pengangguran Berkurang?
Kegiatan I.K
1.Pelatihan TK pada
BLK
2.Monitoring dan Pemetaan
Kesempatan Kerja
3.Pembangunan Padat
Karya
4.Dsb
1.Tersedianya TK
terlatih siap pakai
2. Tersedia lowongan kerja
3. Penyerapan Tenaga
Kerja
4. dsb
67. 67
Penetapan IK
Contoh : PDAM (Social dan Profit Oriented)
1. Apakah kualitas air sudah baik?
2.Apakah distribusi air sudah merata dan kontinuitasnya
terjamin?
3.Bagaimana pengawasan terhadap kebocoran air?
4.Apakah pelayanan penyambungan baru sudah
memadai?
5.Bagaimana pelayanan terhadap pengaduan
masyarakat?
6.Berapa rasio petugas PDAM dengan masyarakat
pengguna air?
7.Bagaimana kualitas petugas PDAM dalam melayani
kebutuhan internal proses dan masyarakat?
8.Bagaimana rasio Laba terhadap Penjualan?
9.dst
68. 68
Apakah Kualitas Air Sudah Baik?
Kegiatan I.K
1.Penelitian air bersih
di Lab PDAM
2.Pengadaan/perbaikan
sarana dan prasarana
distribusi air
4.dsb
1.Kualitas air bersih,bening
tidak berasa, tidak berbau
dsb.
2.Tersedianya sarana
prasarana air bersih
3. Distribusi air merata
4. Distribusi air kontinyu
5. dsb
69. 69
Penetapan IK
Contoh : BPKP/Itjen Kementerian/ Itwil.
1. Apakah semua pelaksanaan Audit sudah terrealisir ?
2.Berapa jumlah temuan kerugian negara /kelemahan
sistem yang diperoleh selama pelaksanaan audit?
3.Apakah semua temuan sudah ditindaklanjuti?
4.Bagaimana pelayanan/ penyelesaian pengaduan
masyarakat?
5.Berapa rasio pelaksanaan tindak lanjut pengaduan
dengan laporan pengaduan yang masuk?
6.Berapa banyak koordinasi yang sudah dilakukan
dengan instansi terkait ?
7.Berapa banyak kerjasama yang sudah dilakukan
dengan Kejaksaan/ Kepolisian/ KPK?
8.dst
70. 70
Kinerja BPKP/Itjen Kementerian/Insp:
Kegiatan I.K
1.Pelaksanaan audit
2.Pelayanan terhadap
pengaduan masyarakat
1.1 Jumlah LHA dan
temuan hasil audit
1.2 Jumlah Temuan yang
sudah ditindaklanjuti
1.3 Kelemahan SIstem yg.
sudah diperbaiki
2. Rasio Jumlah pengad.
yg.diproses dibanding
kan dg yang masuk.
3. Kasus yang dapat
diselesaikan.
75. 75
Kegiatan yang akan diukur tidak stratejik, tidak
spesifik atau tidak mewakili keberhasilan core
business
I.K output/ outcome tidak kuantitatif, tidak dapat
diukur
Menetapkan I.K yang tidak mungkin dapat dicapai.
I.K tidak berorientasi kepada hasil
(hasil apakah tujuan tercapai? Bukan laporan)
Ukuran indikator yang mendukung kinerja yang
akan diukur keliru
( I.K mirip, mendekati benar tetapi belum mewakili
keberhasilan atau bias )
76. 76
Kesalahan penetapan IK
Kegiatan I.K yang keliru I.K yang benar
1. Pengadaan Obat
di Puskesmas
2. Audit
3. Audit
4. Pengadaan bibit
1. Kualitas Kesehatan
Masy.Meningkat
2. Peningk. Kualitas
Instansi Pmth.
3.Pembuatan Notisi
Hasil Audit.
4. Peningkatan
Produksi Pertanian
Peningakatan
Pendapatan Petani
1. Jumlah Obat yang
tersedia di Pusk.
2. LHA/ Temuan
Temuan yang di TL
3. LHA/ Temuan
Temuan yang di TL
4.Tersedianya bibit/
areal sawah yang
tertanami bibit
77. 77
Kesalahan penetapan IK
Kegiatan I.K yang keliru I.K yang benar
5. Pembangunan
Ged.Sekolah
6. Pelatihan
Tenaga Kerja
7. Koordinasi dgn
Instansi terkait
5.Kualitas pendidkan
meningkat
6.Kesejahteraan
Tenaga Kerja
7.Kesepakatan/
kebijakan
5.Kapasitas tampung
siswa bertambah
6.Peningkatan
Kualitas TK
7.Jumlah Instansi
yang berhasil
dikoordinasikan