1. ANALISA SISTEM PENDAFTARAN NPWP ORANG PRIBADI
PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
CIBINONG
LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah KKP pada Program Diploma Tiga (D. III)
SISKA PERMATA SARI
NIM : 12099xxx
Jurusan Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “BSI Bogor”
Bogor
1
2. 2011
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Kuliah Kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai
pada periode : TA.2011-2012 di Semester Lima
DOSEN PENASEHAT AKADEMIK
KELAS MI 12.5C.13
Lydia Salvina Helling, S. Kom
2
3. PENILAIAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Kuliah Kerja Praktek ini telah dinilai pada tanggal ........................................................
PENILAI
Saran – saran dari Penilai :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3
4. KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta nikmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini.
Dengan keterbatasan pengetahuan dan mengangkat dari beberapa sumber,
kami menyusun laporan kuliah kerja praktek ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan study.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bpk Ir. Naba Aji Notoseputro, selaku Direktur Bina Sarana Informatika.
2. Bpk H. Ahmad Ishaq, S.Kom selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Bina Sarana
Informatika (BSI)
3. Ibu Lydia Salvina Helling, S. Kom selaku Dosen Penasehat Akademik
12.5C.13 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyelesaian laporan ini.
4. Seluruh staf / karyawan / dosen di lingkungan AMIK BSI
5. Seluruh staf / karyawan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril mataupun
materil.
4
5. 7. Teman-teman kelas 12.5C.13 yang berada di kampus Bina Sarana Informatika
yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
8. Serta semua pihak yang ditak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan
ini.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan penulisan selanjutnya.
Besar harapan penulis, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan bagi pembaca yang berminat pada umumnya.
Bogor, Desember 2011
Penulis
5
6. DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL KKP ..................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KKP ................ ii
LEMBAR PENILAI LAPORAN KKP .............................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR SIMBOL ............................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1. Umum ........................................................................ 1
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................... 2
1.3. Metode Penelitian ...................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup ........................................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan ................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................ 6
2.1. Konsep Dasar Sistem ................................................. 6
2.2. Peralatan Pendukung .................................................. 13
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN ................................... 24
3.1. Umum ........................................................................ 24
3.2. Tinjauan Perusahaan .................................................. 25
3.2.1 Sejarah Perusahaan .......................................... 27
3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi ........................ 29
3.3. Prosedur Sistem Berjalan ........................................... 34
3.4. Diagram Alir Data Sistem Berjalan ........................... 36
6
7. 3.5. Kamus Data Sistem Berjalan ..................................... 40
3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan ........................................ 44
3.6.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan .......... 44
3.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran .......... 45
3.6.3. Spesifikasi File……………………………….. 47
3.6.4. Spesifikasi Program………………………….. 48
3.6.5. Struktur Kode………………………………… 51
3.7. Spesifikasi Sistem Komputer ..................................... 52
3.7.1. Umum………………………………………… 52
3.7.2. Perangkat Keras…………………………….. .. 53
3.7.3. Perangkat Lunak……………………………… 54
3.7.4. Konfigurasi Sistem Komputer………………... 56
3.8. Permasalahan Pokok………………………………… 58
3.9. Alternatif Pemecahan Masalah……………………… 58
BAB IV PENUTUP……………………………………………….. 60
4.1. Kesimpulan ................................................................ 60
4.2 Saran – saran .............................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................... 63
SURAT KETERANGAN RISET/PKL .............................................. 64
NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN ......................................... 65
LAMPIRAN – LAMPIRAN
7
8. DAFTAR SIMBOL
Simbol Diagram Alir Data (DAD)
EXTERNAL ENTITY
Simbol yang digunakan untuk menggambarkan asal
atau tujuan dari data.
PROCESS ( PROSES)
Simbol yang digunakan sebagai tempat pengolahan
data ataupun transformasi dari data yang masuk
sehingga dihasilkan suatu keluaran.
DATA FLOW
Simbol yang digunakan untuk menggambarkan aliran
data dari atau yang keluar dari simbol proses.
DATA STORE
Simbol yang digunakan sebagai media penyimpanan
dari hasil yang telah diproses pada sistem.
8
9. Konfigurasi Komputer
Display
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan
menampilkan melalui CRT (Cathode Ray Tube) atau
monitor.
Manual Input
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan
memasukan data dengan menggunakan terminal
(keyboard).
Line Printer
Digunakan untuk menggambarkan pengeluaran data
pada ,mesin pencetak (printer).
Floppy Disk Drive
Digunakan untuk menggambarkan proses pembacaan
data dengan media disket.
Hard Disk Drive
Digunakan untuk menggambarkan proses pembacaan
data dengan media hard disk.
Central Processing Unit
9
10. Digunakan untuk mengatur semua proses kegiatan yang
sedang di lakukan oleh seluruh komponen/unit
komputer.
Flow Line
Digunakan untuk menggambarkan hubungan proses
dari suatu proses ke proses lainnya.
10
11. DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar III.1. Struktur Organisasi .......................................................................... 30
Gambar III.2. Diagram Konteks Sistem Berjalan................................................... 37
Gambar III.3. Diagram Nol Sistem Berjalan.......................................................... 38
Gambar III.4. Diagram Detail Sistem Berjalan 3.0................................................ 39
Gambar III.5. Konfigurasi Sistem Komputer........................................................... 57
11
12. DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel II.1. Notasi Tipe Data................................................................................... 19
Tabel II.2. Notasi Struktur Data.............................................................................. 19
Tabel III.3. Spesifikasi File Data Wajib Pajak......................................................... 47
12
13. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A-01 Formulir Permohonan Pendaftaran WP Orang Pribadi ........ 67
Lampiran A-02 Kartu Tanda Penduduk (KTP) .............................................. 68
Lampiran B-01 Surat Keterangan Terdaftar (SKT)......................................... 69
Lampiran B-02 Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)........................... 70
Lampiran C-01 Login Petugas Pajak............................................................... 71
Lampiran C-02 Menu Utama........................................................................... 72
Lampiran C-03 Registrasi WP Orang Pribadi................................................. 73
13
14. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Teknologi komputer pada masa sekarang ini memegang peranan yang sangat
penting dalam berbagai aktifitas kegiatan manusia sehari-hari, guna mencapai hasil
kerja yang maksimal. Hal ini disebabkan karena banyaknya kebutuhan manusia akan
informasi yang sudah semakin luas, serta diimbangi juga dengan berkembangnya
teknologi komputer itu sendiri, yang secara terus menerus dapat memenuhi kebutuhan
manusia tersebut.
Sesuai dengan perkembangannya, komputer tidak hanya digunakan dalam
bidang tertentu saja, akan tetapi penerapannya sudah sangat luas, sehingga komputer
dapat digunakan hampir disegala bidang. Dilingkungan perusahaan, komputer
merupakan alat bantu yang sangat diperlukan, sehingga membuat komputer itu
sendiri sebagai prioritas utama dalam setiap perusahaan.
Penerapan sistem informasi yang berbasis komputer menjadi kebutuhan
yang mutlak dan dapat memberikan keunggulan kompetitif, sehingga mendapat
prioritas yang tinggi. Dalam hal ini penulis membahas tentang Sistem Pendaftaran
14
15. NPWP Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong, yang
merupakan salah satu kantor yg bergerak dibidang pelayanan.
Penggunaan Sistem yang terkomputerisasi dirasakan perlu untuk pengolahan
data pendaftaran wajib pajak. Karena saat ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Cibinong sudah mengunakan komputerisasi. Untuk kelancaran diperlukan
perancangan sistem informasi yang tepat dan akurat, agar kesulitan yang dihadapi
dapat diminimalisasi dan dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan, untuk itu
penulis akan mengambil suatu rancangan sistem untuk dijadikan bahan penulisan
dengan judul:
“ANALISA SISTEM PENDAFTARAN NPWP ORANG PRIBADI
PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
CIBINONG”
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan KKP ini adalah sebagai berikut :
a. Menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan
b. Mengetahui apa saja tugas-tugas yang dilakukan pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Cibinong.
c. Mengetahui prosedur-prosedur pembuatan NPWP, mulai dari penyerahan
berkas pendaftaran oleh Wajib Pajak sampai Wajib Pajak tersebut
mendapatkan kartu NPWP dan berkas yang menjadi tanda bukti
pengambilan NPWP.
15
16. Tujuan dari penulisan laporan KKP ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan mata kuliah KKP di semester lima pada jurusan Manajemen
Informatika Program Diploma Tiga (D.III) Jurusan Manajemen Informatika dan
Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).
1.3. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, maka penulis melakukan
kegitan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa cara, antara lain :
a. Observasi (Observation)
Dalam metode observasi ini, penulis terjun langsung untuk mencari dan
mengumpulkan data dari sumbernya dengan cara melakukan pengamatan
terhadap masalah yang akan dijadikan objek oleh penulis.
b. Studi Pustaka (Library Research)
Metode ini digunakan sebagai pendukung dan penunjang dari data yang
telah ada serta sebagai bahan perbandingan. Penulis juga melakukan
pendekatan dengan referensi buku-buku yang mengacu pada bidang yang
berkaitan dengan objek penulisan.
c. Wawancara (Interview)
Dalam metode wawancara ini, penulis dapat memperoleh data informasi
langsung dari sumbernya dengan cara melakukan tanya jawab dan bertatap
muka antar penulis dengan narasumber.
1.4. Ruang Lingkup
16
17. Pembahasan dalam penulisan ini difokuskan pada perancangan dan
pembuatan sistem pelayanan Wajib. Pelayanan yang menjadi fokus dalam penulisan
ini adalah pelayanan untuk Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Cibinong, seperti pendaftaran NPWP Wajib Pajak di bagian Seksi Pelayanan. Dari
proses pengajuan berkas pendaftaran NPWP oleh Wajib Pajak, pemeriksaan berkas,
pembuatan NPWP, hingga pembuatan laporan.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari 4 bab, dimana setiap bab terdiri dari
sub bab. Adapun sistematika penulisan KKP adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini tertdiri dari beberapa sub bab, yang antara lain menjelaskan
tentang latar belakang masalah, masalah, maksud dan tujuan penulis,
metode penelitian yang digunakan dalam penulisan KKP ini, ruang lingkup
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini terdiri dari sub bab, yang antara lain menjelaskan tentang
konsep dasar sistem dan penjelasan tentang peralatan (tools) perancangan
sistem yang meliputi Diagram Alur Data (DAD), Kamus Data (Data
Dictionary), Normalisasi dan Teknik Pengkodean.
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yang menjelaskan tentang
umum, tinjauan perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, tugas
17
18. dan fungsi organisasi, prosedur sistem berjalan, diagram alir data, kamus
data sistem berjalan, spesifkasi sistem berjalan yang terdiri dari dokumen
input, dokumen output, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan dan
saran dari bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang dapat dicapai bagi
pengembangan sistem di masa yang akan datang.
18
19. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan atau
himpunan dari unsur, komponen yang terorganisir, saling berinteraksi satu sama lain,
guna mencapai tujuan yang sama.
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan bahwa “sistem bisa
berubah abstrak atau fisik”.
Menurut Norman B. Enger dalam bukunya menyatakan “suatu sistem dapat
terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan
perusahaan seperti investasi atau penjadwalan dan proses”.
Menurut Prof.Dr.Mr.S. Prajudi Atmosdirjo dalam bukunya menyatakan
“suatu sistem dari objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang
19
20. berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
tersebut suatu pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
Menurut Jogiyanto (2001:2) mendefinisikan “sistem pada dasarnya
merupakan sekelompok unsur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Di dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut Tata
Sutabri, S.Kom., MM dalam bukunya Analisa Sistem Informasi (2004:9)
mendefinisikan sistem sebagai berikut “suatu sistem adalah sekelompok unsur yang
erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu”.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Suatu sistem mempunyai
maksud tertentu, ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk
mencapai suatu tujuan dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran.
2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun
karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components)
20
21. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi satu
dengan lainnya, atau bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki
sifat-sifat dan fungsi tertentu yang mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut dengan supra system. Apabila perusahaan dipandang sebagai suatu
sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi
dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra system.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala apapun yang berada diluar
batas dari sistem akan tetapi tetap mempengarui operasi sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan
demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
21
22. daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Melalui penghubung
ini, keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) bagi
subsistem yang lainnya. Dengan penghubung ini juga satu subsistem dapat
berinteraksi dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) yang merupakan energi yang
dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal
input) yang merupakan energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain atau kepada supra system.
7. Pengolah Sistem (Process).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Seperti halnya sistem akuntansi akan mengolah
data-data menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika sistem
tidak mempunyai sasaran maka operasi yang dijalankan oleh sistem tidak akan
gunanya.
22
23. 3. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi suatu komponen dengan
komponen lainnya, karena setiap sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap
kasus yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, seperti : sistem abstrak, sistem
fisik, sistem alamiah, sistem buatan, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup
serta sistem terbuka. Adapun penjelasan yang lebih detail dan terperinci dipaparkan
di bawah ini :
1. Sistem Abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem ketuhanan (theologi), yaitu sistem
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhannya.
2. Sistem Fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada atau tampak secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
3. Sistem Alamiah (natural system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
4. Sistem Buatan Manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan manusia dengan mesin disebut dengan
human-machine system atau man-machine system.
5. Sistem Tertentu (deterministic system)
23
24. Sistem tertentu adalah sistem yang kegiatannya dapat diprediksi berdasarkan
program-program yang dijalankannya. Misalnya sistem komputer karena
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan.
6. Sistem Tak Tentu (probalilistic system)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi sebelumnya karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya :
gempa.
7. Sistem Tertutup (closed system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tetutup ini ada,
tetapi kenyataannya bukan sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah
sistem relatif tertutup (relatively closed system).
8. Sistem Terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga relative tertutup, karena sistem tertutup
akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
B. Informasi
24
25. 1. Pengertian Informasi
Tidak dapat disangkali lagi bahwa informasi merupakan bagian yang sangat
penting bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
2. Kualitas Informasi
Ada 3 hal yang mempengaruhi kualitas informasi. Antara lain :
a. Akurat
Informasi harus bebas dari unsur kesalahan, tidak bias atau menyesatkan.
b. Tepat Waktu
Informasi yang datang pada penerima harus tepat waktu, tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak memiliki nilai lagi.
c. Relevan
Informasi tersebut harus bermanfaat bagi penerimanya. Manfaat informasi bagi
tiap-tiap orang yang menerima berbeda satu dengan yang lainnya.
3. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
C. Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
diorganisasikan guna menyediakan informasi bagi keperluan pengambilan keputusan
25
26. untuk pengoperasian dan pengendalian organisasi, dengan menggunakan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuannya.
2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi
berbasi komputer yang dibutuhkan didalam organisasi untuk mendukung informasi
yang digunakan dalam semua tingkat manajemen. Sistem informasi manajemen
merupakan kumpulan dari sistem yang mempengaruhi semua operasi organisasi.
2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)
Sebuah sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan
diperlukan alat untuk mempermudah mendefinisikan unsur dari sistem secara jelas.
Peralatan pendukung (Tools System) dapat mendesain model dari sistem informasi
yang diusulkan dalam bentuk model logika (Logical Model). Peralatan pendukung
(Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk bentuk logika dari model
sistem dimana simbol-simbol, lambang-lambang, dan diagram-diagram yang
digunakan menunjukkan secara tepat arti fisik dari suatu sistem.
Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada pemakai
(user) tentang bagaimana nantinya fungsi-fungsi dari sistem informasi secara logika
akan bekerja. Model logika dapat digambarkan dengan mengguanakan Digram Arus
Data (Data Flow Diagram) dan data yang ada di dalam Diagram Arus Data dapat
dijelaskan di dalam Kamus Data (Data Dictionary). Berikut ini dijelaskan alat
pendukung dari sistem yaitu berupa Diagram Arus Data, Kamus Data (Data
Dictionary), Teknik Pengkodean.
26
27. A. Diagram Alir Data (DAD)
Diagram Alir Data adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data
dari sumbernya dalam objek, kemudian melewati suatu proses yang nantinya
ditranformasikan ke tujuan lain yang ada di objek yang lain.
Diagram Alir Data memuat proses yang akan mentranformasikan data,
aliran data yang menggerakkan data, objek yang memproduksi dan mengkonsumsi
data, serta data store yang menjadi tempat penyimpanan data.
Simbol-simbol yang digunakan dalam Digram Arus Data adalah sebagai
berikut :
1. Kesatuan luar (External Entity)
Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa manusia,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini dapat
disimbolkan dengan bentuk bujur sangkar atau persegi.
2. Proses (Process)
Adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer
dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk ditransformasikan
menjadi arus data yang keluar dari proses. Proses dapat disimbolkan dengan
bentuk lingkaran.
3. Simpanan data (Data Store)
Data store digunakan untuk menggambarkan data flow yang sudah disimpan
atau di arsipkan. Tidak seperti kesatuan luar, simpanan data tidak menghasilkan
operasi tetentu, tetapi hanya menerima permintaan untuk menyimpan serta
27
28. mengakses data. Simpanan data dapat disimbolkan dengan bentuk sepasang
garis horisontal pararel yang tertutup disalah satu ujungnya.
4. Arus data (Data Flow)
Arus data ini mengalir diantara kesatuan luar, proses, dan simpanan data, dan
digunakan untuk mengambarkan aliran data yang berjalan. Suatu arus data
dapat berupa masukan untuk sistem juga dapat berupa hasil dari proses sistem.
Arus data dapat disimbolkan dengan bentuk anak panah.
Tahapan pembuatan Diagram Arus Data dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
1. Diagram Konteks
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan
diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan sistem
secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.
2. Diagram Nol
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses lebih terperinci dari
diagram konteks.
3. Diagram Detail
Detail ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi
dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.
Didalam pembuatan DAD terdapat aturan main atau ketentuan yang baku
dan berlaku dalam penggunaan untuk membuat sistem, yaitu sebagai berikut :
28
29. 1. Di dalam DAD tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan
external entity lainnya secara langsung.
2. Di dalam DAD tidak boleh menghubungkan data store yang satu dengan data
store yang lainnya secara langsung.
3. Di dalam DAD tidak diperkenankan menghubungkan data store dengan
external entity secara langsung.
4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan juga data flow yang keluar.
B. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah suatu daftar elemen data yang teroganisir dengan definisi
yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga pemakai program dan programmer
mempunyai pengertian yang sama tentang data yang digunakan dalam program.
Kamus data biasanya menguraikan setiap item data yang digunakan pada bentuk
masukan, bentuk keluaran, dan diuraikan dalam bentuk notasi data.
Fungsi kamus data adalah :
1. Alat komunikasi antara user dan programmer tentang data dalam program.
2. Untuk merancang input atau output, laporan, serta database yang digunakan
dalam program.
Dalam perancangan sebuah sistem, kamus data dibuat berdasarkan arus data
yang ada di DAD. Dikarenakan arus data bersifat global, maka keterangan lebih
lanjut tentang struktur data dari suatu arus data diterangkan secara terinci dalam
kamus data. Untuk itulah maka kamus data harus berisi hal-hal dibawah ini :
1. Nama Arus Data
29
30. Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka
nama arus data harus dicatat di kamus data untuk memudahkan para pembaca
yang ingin mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang arus data tertentu di
DAD.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada, jika tidak
maka tidak perlu dituliskan. Alias perlu dituliskan karena data yang sama
mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang
lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan pelanggan menyebut bukti
penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai
tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan ini
mempunyai struktur data yang sama, tetapi memiliki alias atau nama lain yang
berbeda.
3. Bentuk Data
Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar, dokumen hasil
cetakan komputer, laporan tercetak dll. Bentuk dari data ini perlu dicatat karena
dapat digunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam kegunaannya
sewaktu perancangan sistem.
4. Arus Data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data untuk memudahkan
mencari arus data ini di DAD.
30
31. 5. Penjelasan
Untuk memperjelas lagi tentang makna dari arus yang dicatat dikamus data,
maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan tentang arus data
tersebut.
6. Periode
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat di
kamus data karena data digunakan untuk mengidentifikasi, kapan input data
harus dimasukkan ke sistem, kapan proses harus dilakukan dan kapan laporan
harus dihasilkan.
7. Volume
Volume yang harus dicatat adalah volume rata-rata arus data yang harus
mengalir dalam periode waktu tertentu dan volume puncak. Volume rata-rata
menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu,
sedangkan volume puncak menunjukan volume yang terbanyak.
8. Struktur Data
Sruktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-
item apa saja.
Dalam pembangunan sebuah program, biasanya kamus data hanya
menjelaskan tentang struktur data yang dipakai dalam program tersebut. Untuk
menjelaskan informasi tentang struktur data yang dipakai maka biasanya digunakan
notasi-notasi tertentu. Notasi atau simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam
yaitu sebagai berikut :
31
32. 1. Notasi Tipe Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output
suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain adalah :
Tabel II.1. Notasi Tipe Data
NOTASI KETERANGAN
X Setiap karakter
9 Angka numerik
A Karakter Alphabet
Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai pemisah pecahan
- Hypen, sebagai tanda penghubung
/ Slash, sebagai tanda pembagi
2. Notasi Struktur Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi
yang umum digunakan sebagai berikut :
Tabel II.2. Notasi Struktur Data
NOTASI KETERANGAN
= Terdiri dari
+ And (dan)
( ) Pilihan (boleh Ya atau Tidak)
[ ] Pilih salah satu pilihan
{ } Iterasi / pengulangan proses
| Pemisah pilihan didalam tanda [ ]
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk (key field)
C. Teknik Pengkodean
32
33. Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasi data, memasukkan data ke
dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang
berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf, dan
karakter-karakter khusus, didalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa
hal, yaitu sebagai berikut :
1. Harus Mudah Diingat
Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara dapat
menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengn kodenya.
2. Harus Unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti
tidak ada kode yang kembar.
3. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, sehingga mudah diingat dan juga akan efisien
bila direkam atau disimpan di komputer.
5. Harus Konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
6. Harus Distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam
organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah
33
34. pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakai begitu juga dengan
yang menggunakan kode tersebut.
7. Spasi Dihindari
Spasi dalam kode sebaiknya di hindari, karena dapat menyebabkan kesalahan di
dalam menggunakannya.
8. Hindari Karakter yang Mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya
sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
9. Panjang Kode Harus Sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Ada beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan di dalam sistem
informasi diantarnya yaitu :
a. Kode mnemonik (Mnemonic Code)
Merupakan kode yang digunakan untuk tujuan mudah diingat. Kode ini dibuat
dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan
diwakili dengan kode ini. Umumnya kode mnemonic menggunakan huruf, akan
tetapi dapat juga menggunakan gabungan huruf atau angka, kebaikan kode ini
adalah mudah diingat dan kelemahannya kode dapat terlalu panjang.
Contoh :
JK Jakarta
BD Bandung
b. Kode urut (Sequential Code)
34
35. Merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
Kebaikan dari kode ini adalah sangat sederhana, mudah diterapkan, kode dapat
pendek tapi unik, mudah dicari, baik untuk pengendalian. Kelemahan kode ini
antara lain penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan
tidak dapat disisipkan, tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item
yang diwakilinya, tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode.
Contoh :
001 Kas
002 Utang dagang
003 Persediaan barang
004 Biaya dibayar dimuka
c. Kode Blok (Block Code)
Mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan
satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapakan.
Kebaikan dari kode ini antara lain nilai dari kode mempunyai arti, mudah
diperluas, kode dapat ditambah atau dibuang sebagian, proses pembuatan
laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Kelemahan dari kode
ini adalah panjang kode tergantung dari jumlah bloknya, kurang mudah diingat.
Contoh :
Rekening-rekening dalan buku besar
Blok Kelompok
1000-1999 Aktiva lancar
35
36. 2000-2999 Aktiva tetap
3000-3999 Hutang lancar
d. Kode Kelompok (Group Code)
Kode kelompok merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field
kode mempunyai arti tertentu. Kebaikan kode ini antara lain nilai dari kode
mempunyai arti, mudah diperluas, dapat ditambah atau dibuang sebagian, dapat
menunjukan jenjang dari data, kelemahan kode ini adalah kode dapat menjadi
panjang.
Contoh :
X X – X X – X X X
Nomor urut transaksi
Bulan terjadinya transaksi
Tahun terjadinya transaksi
e. Kode Desimal (Decimal Code)
Mengklasifikasikan kode atas dasar sepuluh unit angka desimal dimulai dari
angka nol (0) sampai dengan angka sembilan (9) atau sepuluh (10) sampai
dengan (99), tergantung dari banyaknya kelompok.
Contoh :
0600 Akuntansi penyusutan
0601 Akumulasi penyusutan gedung
0602 Akumulasi penyusutan mesin
0603 Akumulasi penyusutan peralatan.
36
37. BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Umum
Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari
beberapa unit organisasi yaitu, Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan
pemungutan pajak berdasarkan perundang-undangan dan melakukan tugas
pemeriksaan kas Bendaharawan Pemerintah, Jawatan Lelang yang bertugas
melakukan pelelangan terhadap barang-barang sitaan guna pelunasan piutang pajak
Negara, Jawatan Akuntan Pajak yang bertugas membantu Jawatan Pajak untuk
melaksanakan pemeriksaan pajak terhadap pembukuan Wajib Pajak Badan dan
Jawatan Pajak Hasil Bumi (Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Ditjen
Moneter) yang bertugas melakukan pungutan pajak hasil bumi dan pajak atas tanah
yang pada tahun 1963 dirubah menjadi Direktorat Pajak Hasil Bumi dan kemudian
pada tahun 1965 berubah lagi menjadi Direktorat Iuran Pembangunan Daerah
(IPEDA). Dengan keputusan Presiden RI No. 12 tahun 1976 tanggal 27 Maret 1976,
Direktorat Ipeda diserahkan dari Direktorat Jenderal Moneter kepada Direktorat
37
38. Jenderal Pajak. Pada tanggal 27 Desember 1985 melalui Undang-undang RI No. 12
tahun 1985 Direktorat IPEDA berganti nama menjadi Direktorat Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB). Demikian juga unit kantor di daerah yang semula bernama Inspeksi
Ipeda diganti menjadi Inspeksi Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Dinas Luar Ipeda
diganti menjadi Kantor Dinas Luar PBB.
Inspektorat Daerah ini kemudian menjadi Kanwil Ditjen Pajak (Kantor
Wilayah) seperti yang ada sekarang ini.
3.2. Tinjauan Perusahaan
Tinjauan terhadap Perusahaan secara umum untuk mendukung jalannya suatu
sistem organisasi agar sistem dapat berjalan dengan lebih terencana, terarah, dan
sesuai dengan peraturan yang harus dipenuhi oleh sistem itu sendiri.
Sedangkan secara khusus untuk menjalankan tugasnya dengan lebih terarah
sesuai dengan peraturan yang telah ada.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006
tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong
mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib
Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan bangunan dalam wewenangnya berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
38
39. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong dibentuk dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan pengawasan kepada Wajib Pajak. kegiatan pelayanan
kepada Wajib Pajak yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong
meliputi :
1. Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
2. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pencabutan sebagai Pengusaha
Kena Pajak.
3. Pendaftaran dan Mutasi Objek Pajak.
4. Pengelolaan Surat Pemberitahuan.
5. Pemeriksaan dan Penetapan.
6. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak, dan
7. Penagihan dan Penghapusan Piutang Pajak.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Cibinong menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek
pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan.
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.
4. Penyuluhan perpajakan.
5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
39
40. 6. Pelaksanaan ekstensifikasi.
7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan.
8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.
9. Pengawasan dan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan.
11. Pelaksanaan intensifikasi.
12. Pembetulan ketetapan pajak.
13. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah
atau Bangunan.
14. Pelaksanaan administrasi kantor.
Tugas pokok dan fungsi yang diperankan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Cibinong merupakan mandat dari Direktorat Jenderal Pajak berupa
pencapaian target penerimaan negara dari sektor perpajakan. Oleh karena itu, Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Cibinong berusaha menjadi aparat yang accountable yang
mampu mejalankan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna, bersih dari berbagai
bentuk penyalahgunaan wewenang.
3.2.1. Sejarah Perusahaan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong merupakan hasil reorganisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007, serta sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal
40
41. Pajak Nomor : KEP-112/PJ/2007 tanggal 9 Agustus 2007 tentang Penerapan
Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Pelayanan Pajak
Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan
Kantor Wilayah DJP Banten, Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I, Kantor Wilayah DJP
Jawa Barat II, dan mulai beroperasi tanggal 14 Agustus 2007.
Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang
Organisasi dan tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagai
berikut :
1. Kecamatan Cibinong.
2. Kecamatan Bojong Gede.
3. Kecamatan Gunung Putri.
4. Kecamatan Babakan Madang.
5. Kecamatan Gunung Sindur.
6. Kecamatan Kemang.
7. Kecamatan Parung.
8. Kecamatan Tajur Halang.
9. Kecamatan Sukaraja.
Dalam menjalankan pekerjaannya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong
memiliki visi dan misi:
Visi
41
42. Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan
manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat.
Misi
Menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak yang mampu menunjang
kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-undang Perpajakan dengan
tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sebelum penulis menguraikan tentang pembagian tugas Untuk mengolah
Perusahaan dengan baik dan optimal, Perusahaan menerapkan manajemen yang
dituangkan dalam bentuk Struktur Organisasi merupakan sarana yang sangat penting
untuk menjalankan fungsinya.
Struktur Organisasi menunjukan kerangka dan susunan pola tahap hubungan-
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang
yang menunjukan kedudukannya, serta tugas-tugas, wewenang-wewenang dan
tanggung jawab didalam organisasi.
42
43. Adapun bentuk Struktur Organisasi yang dimiliki KANTOR PELAYANAN
PAJAK PRATAMA CIBINONG seperti gambar bagan berikut:
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Gambar III.1.
Struktur Organisasi
43
Kepala Kantor
SubBag Umum
Pengawasan
dan
Konsultasi
Penagihan Ekstensifikasi
Perpajakan
PemeriksaanPelayananPengolahan
Data dan
Informasi
Kelompok
Jabatan
Fungsional
44. Secara umum tugas kepala kantor dan masing – masing seksi KPP Pratama
Cibinong adalah sebagai berikut :
1. Kepala kantor KPP Pratama
Mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan,
dan pengawasan wajib pajak di bidang pajak penghasilan, pajak tidak
langsung lainnya, dan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
2. Subbagian Umum
Membantu dan menunjang tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan
tugas dan fungsi pelayanan Subbagian Umum, yaitu :
a. Penerimaan dokumen di KPP.
b. Pemrosesan dan penatausahaan dokumen masuk di subbagian umum.
c. Penyampaian dokumen di KPP.
d. Pelaksana pelantikan, sumpah dan serah teerima jabatan serta
mengambil sumpah pegawai negeri sipil.
e. Permintaan pengujian kesehatan pegawai.
f. Pembuatan Kartu Tanda Pengenal pemeriksa.
44
45. g. Penyusunan laporan/Daftar Realisasi Anggaran Belanja.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Membantu dan menunjang tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan
pengumpulan, pengolahan data pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi,
yaitu :
a. Pemrosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi PDI.
b. Penatausahaan alat keterangan.
c. Pembentukan bank data.
d. Pemanfaatan bank data.
e. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan (SPH) kirim ke kantor
pelayanan pajak lain.
f. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak,
perkembangan ekonomi dan keuangan.
4. Seksi Pelayanan
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan penetapan dan
penerbitan produk hukum perpajakan pada Seksi Pelayanan, yaitu :
a. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak.
b. Penatausahaan surat, dokumen dan laporan wajib pajak.
45
46. c. Perubahan identitas wajib pajak.
d. Penyelesaian Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
e. Penyelesaian pemindahan wajib pajak di kantor pelayanan pajak lama.
5. Seksi Penagihan
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan pelaksanaan dan
penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran
tunggakan pajak, usulan penghapusan piutang pajak sesuai peraturan yang
berlaku.
6. Seksi Pemeriksaan
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan pelaksanaan
penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan
pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak
serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
7. Seksi Ekstensifikasi
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan pelaksanaan dan
penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek
pajak, dan kegiatan ekstentifikasin perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV
Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak pada Seksi Pengawasan dan
Konsultasi, yaitu :
46
47. a. Pemrosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Pengawasan
dan Konsultasi.
b. Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).
c. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB).
d. Penyelesaian permohonan perubahan metode pembukuan.
e. Penetapan wajib pajak
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat
Fungsional yang bertanggung jawab secara langsung kepada kepala KPP Pratama.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat fungsional pemeeriksa berkoordinasi
dengan seksi pemeriksaan, sedangkan pejabat fungsional Penilai berkooordinasi
dengan seksi ekstensifikasi.
3.3. Prosedur Sistem Berjalan
Untuk lebih memahami Prosedur sistem berjalan Pendaftaran NPWP Orang
Pribadi pada KPP Pratama Cibinong, penulis akan menguraikan proses
pelaksanaannya yaitu sebagai berikut :
1. Prosedur Penyerahan berkas
Wajib pajak datang langsung ke KPP Pratama Cibinong, mengambil formulir
pendaftaran yg telah disediakan di Tempat Pelayanan Terpadu, lalu mengisi dan
menandatangani formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak, setelah itu wajib
pajak mengajukan berkas permohonan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan dengan
47
48. menggunakan formulir permohonan pendaftaran beserta foto copy KTP sebagai
persyaratan untuk wajib pajak Orang Pribadi bagi penduduk indonesia dan paspor
bagi orang asing.
2. Prosedur Pemeriksaan berkas
Berdasarkan berkas permohonan Wajib Pajak Orang Pribadi, Pelaksana seksi
pelayanan lalu mengecek Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak yang telah
di isi oleh calon Wajib Pajak beserta kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas
permohonan belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya.
Dalam hal berkas permohonan sudah lengkap, Pelaksana seksi pelayanan akan
merekam data ke dalam e-registration.
3. Prosedur Pembuatan NPWP Orang Pribadi
Setelah merekam data ke dalam e-registration selesai, pelaksana seksi
pelayanan lalu mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu NPWP
kemudian menyerahkannya ke Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani. Setelah
itu Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dokumen yang telah ditandatangani, memberi
stempel kantor, memisahkan dokumen yang berupa Surat Keterangan Terdaftar (SKT),
Formulir Permohonan Wajib Pajak dan foto copy KTP untuk arsip Berkas Induk Wajib
Pajak. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) beserta Kartu NPWP diserahkan kepada Wajib
Pajak.
SKT diterbitkan dalam dua rangkap :
Lembar ke-1 : Untuk Wajib Pajak.
Lembar ke-2 : Untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak.
48
49. 4. Prosedur Laporan Bulanan Pendaftaran NPWP Orang Pribadi
Pelaksana Seksi Pelayanan membuat laporan bulanan berdasarkan jumlah
Wajib Pajak yang melakukan Pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdapat
pada sistem e-Registration dan rincian semua bukti seperti Surat Keterangan
Terdaftar yang diarsipkan diarsip Induk Wajib Pajak. Setelah selesai laporan
diserahkan ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong.
3.4. Diagram Alir Data Sistem Berjalan
Pembahasan mengenai sistem berjalan pada Seksi Pelayanan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Cibinong divisualisasikan dalam bentuk Diagram Alir Data
sebagai berikut :
49
50. Fc KTP, FPPWPOP + isi
SKT (1), NPWP, FPPWPOP, himbauan
SKT (R2) (acc),
NPWP
Laporan Pendaftaran
Pendaftaran Wajib NPWP OP SKT (R2), NPWP
Gambar III.2.
Diagram Konteks Sistem Berjalan
Keterangan :
FPPWPOP = Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi
50
Analisa Sistem
Pendaftaran
NPWP Orang
Pribadi pada
Kantor Pelayanan
Pajak
Pratama
Cibinong
Kepala Kantor
Pelayanan
Pajak Pratama
Cibinong
Wajib Pajak
Kepala Seksi
Pelayanan
51. SKT (R2) = Surat Keterangan Terdaftar yang terdiri dari 2 rangkap
SKT (1) = Surat Keterangan Terdaftar rangkap pertama
NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak
Fc KTP, FPPWPOP + isi (acc)
FPPWPOP
FPPWPOP + isi (acc)
Himbauan Kelengkapan Berkas Data Wajib Pajak
FPPWPOP+isi (acc), FcKTP
e-Registration
SKT (R2), NPWP Data Wajib Pajak
SKT (R2) (acc), NPWP
SKT (1), NPWP SKT (2), FPPWPOP, Fc KTP
Arsip Induk Wajib Pajak
Laporan Pendaftaran NPWP OP Data NPWP
Jumlah Wajib Pajak
51
1.0
Penyerahan
Berkas
2.0
Pemeriksaa
n Berkas
3.0
Pembuatan
NPWP OP
4.0
Laporan
Bulanan
Pembuatan
NPWP OP
Wajib Pajak
Kepala Seksi
Pelayanan
Kepala Kantor
Pelayanan
Pajak Pratama
Cibinong
52. Gambar III.3.
Diagram Nol Sistem Berjalan
Keterangan :
FPPWPOP = Formulir Permmohonan Pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi
SKT (R2) = Surat Keterangan Terdaftar yang terdiri dari 2 rangkap
SKT (1) = Surat Keterangan Terdaftar rangkap pertama
SKT (2) = Surat Keterangan Terdaftar rangkap kedua
NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak
e-Registration
FPPWPOP+isi (acc), Fc KTP
SKT (R2), NPWP Data Wajib Pajak
FPPWPOP
SKT (R2) (acc ), NPWP
SKT (R2) (acc), NPWP, FPPWPOP
SKT (R2) (acc), NPWP
SKT (2) (acc), Fc KTP,
FPPWPOP
Arsip Indul Wajib Pajak
SKT (1) (acc), NPWP
52
Kepala Seksi
Pelayanan
Wajib Pajak
3.1
Pencetakan
SKT dan
NPWP
3.2
Menerima
Dokumen
3.4
Penyimpanan
Dokumen
3.3
Memberi
Stempel
3.5
Penyampaia
n Dokumen
53. SKT (1) (acc), NPWP
Gambar III.4.
Diagram Detail Sistem Berjalan 3.0
Keterangan :
SKT (R2) = Surat Keterangan Terdaftar yang terdiri dari 2 rangkap SKT (1) = Surat Keterangan Terdaftar rangkap pertama
SKT (2) = Surat Keterangan Terdaftar rangkap kedua NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak
3.5. Kamus Data Sistem Berjalan
1. Dokumen Masukan (input)
a. Nama Arus Data : FPPWPOP
Alias : Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak
Orang Pribadi
Bentuk Dokumen : Cetakan Manual
Arus Data : Wajib Pajak – Proses 1.0
Proses 1.0 – Wajib Pajak
Wajib Pajak – Proses 2.0
Proses 2.0 – e-registration
Penjelasan : Digunakan untuk mengisi Data dan Identitas
Wajib Pajak
Periode : Setiap bulan
Volume : Rata-rata 3680 / bulan
Puncak 7600 / bulan
Struktur Data = Header + Isi + Footer
53
54. Header = nm_instansi + kantor_wilayah +
kantor_pajak + npwp_diisi_oleh_petugas
Isi = gelar + nm + ttl +
alamat_tempat_tinggal_sekarang + no_tlp +
no_handphone + email + pekerjaan +
alamat_pekerjaan + merk_dagang_usaha
Keterangan : status = [belum I sudah]
kebangsaan = [indonesia I asing]
pekerjaan = [ PNS I TNI I BUMN
I pegawai_swasta I
pegawai_lepas I usaha_sendiri]
pengajuan_permohonan = [ya I
tidak]
ttl = [dd_mm_yyyy]
Foother = ttd_petugas + tanggal + ttd_ pemohon
b. Nama Arus Data : Fc KTP
Alias : Foto copy Kartu Tanda Penduduk
Bentuk Dokumen : Cetakan Komputer
Arus Data : Wajib Pajak – Proses 1.0
Proses 2.0 – Proses 3.0
Proses 3.0 – Arsip Induk Wajib Pajak
Penjelasan : Digunakan sebagai kartu identitas Wajib Pajak
54
55. Periode : Setiap bulan
Volume : Rata-rata 3680 / bulan
Puncak 7600 / bulan
Struktur Data = Header + Isi + Footer
Header = propinsi + daerah
Isi = nomor_ktp + nama_lengkap +
jenis_kelamin + golongan_darah +
tempat/tgl.lahir + status_perkawinan + agama
+ pekerjaan + alamat + rt/rw + kelurahan/desa
+ kecamatan + berlaku_hingga
Footer = ttd_pemilik + ttd_camat + cap
2. Dokumen Keluaran (Output)
a. Nama Arus Data : SKT
Alias : Surat Keterangan Terdaftar
Bentuk Dokumen : Cetakan Komputer
Arus Data : Proses 3.0 – Kepala Seksi Pelayanan
Kepala Seksi Pelayanan – Proses 3.0
Proses 3.0 – Wajib Pajak
Proses 3.0 – Arsip Induk Wajib Pajak
Penjelasan : Digunakan sebagai bukti bahwa Wajib Pajak
tersebut telah terdaftar pada Tata Usaha
Periode : Setiap bulan
55
56. Volume : Rata-rata 3680 / bulan
Puncak 7600 / bulan
Struktur Data = Header + Isi + Footer
Header = logo_perusahaan + nama_perusahaan +
alamat_perusahaan + judu l+ no_skt +
undang_undang
Isi = nama + NPWP + KLU + alamat +
merk/akronim + status_modal + status_usaha
Keterangan = kewajiban_pajak =
[PPh_pasal_25 I PPh_pasal_4(2) I
PPh_pasal_19 I PPh_pasal_29 I
PPh_pasal_21 I PPh_pasal_15 I
PPh_pasal_23 I PPh_pasal_26 I
PPh_pasal_22]
Footer = tanggal + stempel +
ttd_kepala_seksi_pelayanan + nip +
no_register
b. Nama Arus Data : NPWP
Alias : Nomor Pokok Wajib Pajak
Bentuk Dokumen : Kartu
Arus Data : Proses 3.0 – Kepala Seksi Pelayanan
Kepala Seksi Pelayanan – Proses 3.0
56
57. Proses 3.0 – Wajib Pajak
Penjelasan : Digunakan sebagai tanda bukti bahwa Wajib
Pajak tersebut telah terdaftar nama dan
nomornya sebagai Wajib Pajak di Departemen
Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pajak
Periode : Setiap bulan
Volume : Rata-rata 3680 / bulan
Puncak 7600 / bulan
Struktur Data = Header + Isi
Header = nama_perusahaan + logo_perusshaan
Isi = npwp + nama_wajib_pajak + alamat +
tanggal_terdaftar
Keterangan = Tanggal_terdaftar =
[dd_mm_yyyy]
3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan
Untuk dapat menganalisa dan mendesain suatu sistem baru, maka penulis
harus mempelajari dokumen-dokumen yang ada yang digunakan dalam sistem yang
telah berjalan saat ini. Spesifikasi merupakan suatu rancangan dari suatu sistem untuk
memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang sudah ada didalam suatu
organisasi atau perusahaan. Pada spesifikasi sistem berjalan, terdapat dokumen-
57
58. dokumen yang digunakan dalam proses pencatatan datanya. Dokumen-dokumen
tersebut meliputi dokumen masukan (input) dan dokumen keluaran (output).
3.6.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan (input)
Dokumen input pada penulisan ini adalah semua bentuk dokumen yang masuk
ke sebuah sistem perusahaan yang berasal dari lingkungan perusahaan tersebut baik
dari dalam maupun dari luar, yang berupa dokumen-dokumen yang akan diolah
dalam suatu proses agar dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang
dinginkan. Adapun dokumen-dokumen masukan tersebut adalah :
1. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak
Fungsi : Untuk mengisi Data dan Identitas Wajib Pajak
Sumber : Tempat Pelayanan Terpadu
Tujuan : Wajib Pajak
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap ada pendaftaran pembuatan NPWP
Bentuk : Lampiran A-01
2. Nama Dokumen : Kartu Tanda Penduduk
Fungsi : Sebagai persyaratan utama pendaftaran NPWP
Sumber : Wajib Pajak
Tujuan : Pelaksana Seksi Pelayanan
Media : Kertas
58
59. Jumlah Rangkap : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap ada pendaftaran Wajib Pajak baru
Bentuk : Lampiran A-02
3.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran dihasilkan berdasarkan hasil pengolahan dari dokumen
masukan. Adapun bentuk dokumen yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Surat Keterangan Terdaftar
Fungsi : Sebagai bukti bahwa Wajib Pajak tersebut telah
terdaftar pada Tata Usaha
Sumber : Pelaksana Seksi Pelayanan
Tujuan : Kepala Seksi Pelayanan dan Wajib Pajak
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : 2 Lembar
Frekuensi : Setiap ada pendaftaran Wajib Pajak baru
Bentuk : Lampiran B-01
2. Nama Dokumen : Nomor Pokok Wajib Pajak
Fungsi : Sebagai tanda bukti bahwa Wajib Pajak tersebut telah
terdaftar nama dan nomornya sebagai Wajib Pajak di
Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pajak
Sumber : Pelaksana Seksi Pelayanan
59
60. Tujuan : Kepala Seksi Pelayanan dan Wajib Pajak
Media : Kartu
Jumlah Rangkap : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap ada pendaftaran Wajib Pajak baru
Bentuk : Lampiran B-02
3.6.3. Spesifikasi File
Terdiri dari file-file guna untuk menyimpan atau proses pengolahan data.
1. Nama file : Data Wajib Pajak
Akronim : wajibpajak.orc
Fungsi file : Menyimpan data WP
Tipe file : File Master
Panjang record: 296 karakter
Akses file : Sequential
Organisasi file : Index Sequential
Media file : Hard disk
Record Key : NPWP_Pusat
Software : Oracle
Tabel III.3.
Spesifikasi File Data Wajib Pajak
Field Akronim Type Size Ket
Titel / Gelar Titel Text 9
Nama WP Nm_wp Text 50
Alamat tempat tinggal Alamat Text 50
60
61. Status Usaha St_ush Text 8
NPWP Pusat Npwp_pst Int 15 Primary Key
Jenis Usaha Jns_ush Text 50
Kode jenis Usaha Kd_jns_ush Text 5
Alamat tempat usaha Alt_tmt_ush Text 50
Kewajiban Pajak Kwjb_pjk Int 11
Tabel III.3.
Spesifikasi File Data Wajib Pajak Lanjutan
Field Akronim Type Size Ket
Status sebagai PKP Sts_sbg_pkp Text 2
Telepon/faksimile Tlp Int 15
Tempat Lahir Tmpt Text 15
Tanggal lahir Tgl_lahir Int 8
Kartu pengenal Krt_pengenal Text 6
Kebangsaan Kebangsaan Text 2
Merk dagang Mrk_dgng Text 50
3.6.4. Spesifikasi Program
Spesifikasi program yang dibuat penulis adalah sebagai berikut :
1. Nama Program : Login Petugas Pajak
Akronim : login.orc
Fungsi : Sebagai kunci masuk kedalam aplikasi program dan
juga sebagai keamanan data program.
Bahasa Program : Oracle
Bentuk Lampiran : Lampiran C1
61
62. Penjelasan
a. Plilh button login untuk masuk ke menu.
2. Nama Program : Menu Utama
Akronim : Menu.orc
Fungsi : Untuk menampilkan menu – menu program yang
tersedia
Bahasa Program : Oracle
Bentuk Lampiran : Lampiran C2
Penjelasan
a. Pada Menu Utama terdapat menu Wajib Pajak, Notifikasi, Ubah
account,Link account NPWP, Membuat Dokumen, Cetak Dokumen
Internal, Account dengan NPWP tidak Valid, dan Cetak kartu NPWP.
b. Klik Wajib Pajak untuk Registrasi NPWP, Registrasi NPWP secara
jabatan, Perubahan data, Registrasi PKP, Penghapusan NPWP,
Pencabutan PKP.
3. Nama Program : Wajib Pajak
62
63. Akronim : WP.orc
Fungsi : Untuk melakukan Registrasi Pembuatan NPWP
Bahasa Program : Oracle
Bentuk Lampira : Lampiran C2
Penjelasan
a. Klik Registrasi NPWP untuk jenis Wajib Pajak yang akan didaftarkan.
b. Klik Orang Pribadi untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.
c. Klik LANJUT untuk melanjutkan registrasi Wajib Pajak sesuai jenis
Wajib Pajak yang dipilih.
4. Nama Program : Registrasi WP Orang Pribadi
Akronim : RegistrasiWP.orc
Fungsi : untuk menginput data WP Orang Pribadi.
Bahasa Program : Oracle
Bentuk Lampiran : Lampiran C3
Penjelasan
a. Klik Identitas Umum untuk Menginput data WP.
63
64. b. Klik Icon yang terletak di kolom Kode Jenis Usaha untuk mengisi
Kode Wilayah.
c. Klik icon yang terletak di baris Jenis Usaha/Pekerjaan Bebas untuk
mengisi jenis usaha.
d. Klik Korespondensi untuk mengisi korespondensi.
e. Klik chekbox di baris alamat maka alamat korespondensi akan
otomatis disamakan dengan alamat tempat tinggal.
f. Klik icon yang terletak di baris kode wilayah untuk mengisi kode
wilayah
g. Klik Wajib Pajak Orang Pribadi untuk mengisi data Wajib Pajak
Orang Pribadi.
h. Klik SIMPAN untuk menyimpan semua data Wajib Pajak.
i. Klik Batal untuk membatalkan proses registrasi.
3.6.5. Struktur Kode
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Jenis WP Kode WP No Cabang
64
65. Kode KPP tempat WP mendaftar
Angka Pengecekan untuk KPP
Contoh
4 4 3 9 0 5 2 2 9 4 0 3 0 0 0
Keterangan :
44 = Jenis Wajib Pajak Orang Pribadi
390522 = Kode Wajib Pajak
9 = Angka Pengecekan untuk KPP Cibinong
403 = Kode KPP tempat WP mendaftar
000 = No Cabang untuk KPP Cibinong
3.7. Spesifikasi Sistem Komputer
Dalam spesifikasi sistem komputer ini akan dijelaskan mengenai
spesifikasisistem computer yang meliputi umum, perangkat keras, perangkat lunak
dan konfigurasi sistem komputer.
65
66. 3.7.1. Umum
Untuk menunjang kebutuhan akan pengolahan data diperlukan komputer
sebagai alat bantu, karena kecepatan pengolahan data merupakan salah satu kelebihan
dari komputer serta sumber daya manusia yang menjalankan komputer dan program-
programnya. Komputer merupakan sistem elektronik untuk mengolah data secara
cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima
dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output dibawah
pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program yang tersimpan di memori.
Dalam penggunaannya komputer memerlukan program-program aplikasi yang sesuai
untuk mengolah data sehingga dapat menghasilkan sistem informasi yang lebih
berkualitas. Sebuah sistem informasi yang baik harus didukung oleh ketiga
komponen-komponennya, antara lain:
1. Hardware (perangkat keras) merupakan peralatan dari sistem komputer
yang secara fisik dapat terlihat dan dapat dijamah.
2. Software (perangkat lunak) merupakan program yang berisi perintah-
perintah untuk mengolah data.
3. Brainware merupakan manusia yang berperan dalam mengoperasikan dan
mengatur sistem komputer.
Ketiga komponen tersebut haruslah saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan. Hardware tanpa ada software tidak akan berfungsi seperti yang diharapkan
begitu pula dengan hardware yang didukung software tidak akan berfungsi jika tidak
ada brainware yang mengoperasikannya.
66
67. Dengan mempertimbakan hal tersebut diatas maka sarana pendukung sangat
dibutuhkan dalam sistem yang menerapkan komputerisasi agar sistem komputerisasi
yang telah dibuat dapat berkerja sesuai dengan yang diharapkan.
3.7.2. Perangkat Keras (Hardware)
Sebuah sistem yang terkomputerisasi tidak terlepas dari masalah perangkat
keras yang akan digunakan dalam menjalankan software atau program aplikasi yang
akan digunakan. Keterpaduan antara perangkat keras yang ada sangat dibutuhkan
agar hasil kinerja dari sistem komputer dapat berjalan semaksimal mungkin, hingga
dapat dirasakan oleh pemakai sistem komputer tersebut.
Perangkat keras tersebut terbagi atas tiga bagian utama yaitu:
1. Peralatan Masukan (Input Device)
2. CPU (Central Processing Unit)
3. Peralatan Keluaran (Output Device)
Dengan pertimbangan hal tersebut maka penulis memberikan spesifikasi
perangkat keras yang akan digunakan dalam proses komputerisasi, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Proccesor : Pentium Core 2 duo
2. Disk : CD/DVD R
3. Memory (RAM) : 2 GB
4. Monitor : LCD 17”
67
68. 5. Harddisk : 160 GB
6. Keyboard : Standart Keyboard
7. Printer : Fuji Xerox
8. Mouse : Standart Mouse
Spesifikasi tersebut di atas sangat memperhatikan perkembangan teknologi di
bidang komputer yanga sangat pesat sehingga untuk beberapa tahun mendatang
spesifikasi komputer tersebut masih dapat menunjukan hasil kinerja yang baik.
3.7.3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak atau software merupakan suatu rangkaian instruksi yang
tersusun secara teratur agar komputer dapat bekerja mengolah data dan mendapatkan
informasi yang dibutuhkan oleh user atau pemakai.
Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah paket program
yang digunakan yaitu oracle sebagai bahan program yang berbasis Windows,
diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pemakai dalam menjalankan
program sederhana ini. Kemudahan yang ada dalam oracle adalah sebagai berikut:
1. Bahasa pemrograman oracle adalah program aplikasi yang berasal dari
bahasa java berbasis Windows yang merupakan pemrograman yang
berorientasi pada obyek.
2. Bahasa pemrograman oracle menggunakan bahasa yang cukup sederhana
yaitu menggunkan kata-kata dalam bahasa yang dapat diubah sesuai
bahasa yang kita inginkan..
68
69. Perangkat lunak secara fungsinya dibagi menjadi sistem operasi dan paket
program:
1. Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan adalah sistem operasi yang berbasis
Windows sebab sistem operasi ini mampu menunjang program aplikasi
yang dibuat.
2. Paket Program
Paket program yang penulis gunakan dalam membuat KKP ini adalah
Oracle sebagai sarana pemrograman yang berbasis Windows yang
merupakan sarana pengembangan terakhir dari bahasa Basic. Perangkat
lunak yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan KKP ini antara lain
menggunakan:
a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7
b. Paket Program : Oracle
c. Database : Ms Acces 2007
3.7.4. Konfigurasi Sistem Komputer
Sistem komputer secara umum terdiri dari tiga bagian yaitu: input, proses dan
output yang tidak dapat dipisahkan. Input device atau alat masukan, merupakan alat
yang secara langsung menjadi penghubung antara pengguna dan komputernya juga
sebagai alat yang digunakan untuk masukan segala bentuk data maupun informasi
69
70. yang nantinya akan diproses atau dimanipulasi. Sebagai contoh alat masukan adalah
keyboard.
Dari alat masukan dimana data yang dimasukan akan diperoleh atau diproses
lebih lanjut ditransfer kesebuah proses atau lebih dikenal dengan nama CPU (Central
Prosessing Unit) untuk mengolah atau memanipulasi data. Setelah data diolah
kemudian dilanjutkan dengan mengeluarkan hasil dari segala proses yang telah
dilakukan kepada pengguna agar mudah dimengerti oleh si pengguna. Salah satu
contoh alat keluaran adalah monitor. Monitor merupakan alat keluaran yang bersifat
softcopy karena bersifat sementara, sedangkan alat keluaran yang bersifat permanen
seperti printer disebut hardcopy.
Disamping alat input maupun output diatas, terdapat pula alat-alat yang
memiliki dua fungsi sekaligus sebagai alat input dan output, sebagai contoh Compact
Disk (CD) dapat berupa alat input karena data yang dimasukan ke dalam komputer
dapat melalui pembacaan Compact Disk. Compact Disk sebagai alat output karena
Compact Disk dapat ditulis oleh komputer untuk menyimpan hasil pengolahan data.
Compact Disk dapat juga disebut sebagai alat penyimpanan data atau storage.
Berikut adalah gambaran konfigurasi sistem komputer :
70
71. Gambar III.5.
Konfigurasi Sistem Komputer
3.8. Permasalahan Pokok
Dalam pengurusan permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak, tidak selalu
berjalan lancar. Kadang-kadang sering timbul kendala-kendala atau hambatan-
hambatan baik yang datang dari dalam Kantor Pelayanan Pajak sendiri maupun dari
luar yang disebabkan oleh Wajib Pajak itu sendiri.
71
Keyboard + Mouse
Central Processing Unit
(CPU)
Pentium core 2 duo
HARDDISK
160 GB
CD/DVD R
MONITOR
LCD 17 “
PRINTER
Fuji Xerox
72. Berikut ini beberapa kendala yang sering timbul dalam pendaftaran dan
perolehan Nomor Pokok Wajib Pajak.
1. Tingkat pengetahuan subjek pajak tentang hak dan kewajibannya di
bidang perpajakan masih kurang.
2. Kelengkapan berkas Wajib Pajak yang kadang-kadang tidak dipenuhi
Wajib Pajak.
3. Permasalahan yang berhubungan dengan jaringan komputer.
4. Kurangnya informasi yang diberikan petugas pajak.
3.9. Alternatif Pemecahan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang ada perlu dibuatkan sebuah solusi yang
dapat mengatasinya. Penulis mempunyai beberapa pemecahan masalah yang dapat
dipertimbangkan dalam pengurusan permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak, yakni:
1. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang berhubungan dengan pajak
khususnya mengenai NPWP, keunggulan NPWP, serta sanksi yang
diberiakn jika subjek pajak dengan sengaja tidak mau mendaftarkan
dirinya untuk memperoleh NPWP.
2. Menggunakan media cetak maupun eletronik agar dapat memberikan
informasi yang lebih luas tentang perpajakan.
3. Sebaiknya perusahaan mempekerjakan tenaga ahli IT yang lebih bagus
dan lebih mengerti tentang jaringan. Karena itu akan mempermudah
perbaikan koneksi jaringan apabila koneksi jaringan terputus.
72
73. 4. Mengadakan training yang berupa pendidikan dan pelatihan diikuti oleh
pegawai.
BAB IV
PENUTUP
73
74. Berdasarkan uraian–uraian yang telah penulis sampaikan pada bab–bab
sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan dan saran
yang mana akan bermanfaat dan berguna pada masa yang akan datang.
4.1 Kesimpulan
Dalam melakukan berbagai kegiatan dalam KPP pratama menggunakan system
informasi yang berbasis kompurisasi sehingga lebih cepat dalam melakukan
pemrosesan datanya.
Prosedur pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Cibinong telah dilaksanakan dengan baik sebagai mana mestinya. Karena
pentingnya pajak bagi pembangunan dan juga pentingnya Nomor Pokok Wajib Pajak
bagi beberapa dokumen yang berhubungan dengan perpajakan, yang mewajibkan
mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya. wajib pajak
mendaftarkan dirinya ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tingggal wajib pajak atau tempat kedudukan wajib pajak.
4.2 Saran - saran
74
75. Dari kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, maka untuk itu penulis
mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu sistem kerja
yang optimal. Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1. Dalam menumbuhkan, membina, dan menumbuhkan kepatuhan Wajib
Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong, petugas pajak
dapat meningkatkan pelayanannya menjadi lebih baik, agar Wajib Pjak
merasa nyaman untuk berkonsultasi seputar masalah peerpajakannya dan
juga dapat menimbulkan ketertarikannya bagi masyarakat untuk
mendaftarkan diri guna memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
2. Petugas pajak mengadakan sosialisasi seputar perpajakan khususnya
Nomor Pokok Wajib Pajak atau juga dapat menggunakan artikel-artikel,
spanduk-spanduk yang lebih menarik agar masyarakat lebih mengerti dan
lebih paham akan arti pentingnya Nomor Pokok Wajib Pajak.
75
76. DAFTAR PUSTAKA
Davis, B Gordon. 2001. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT
Pustaka Biroman Presindo.
HM, Jogiyanto. 2001. Analis dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Sutabri, Tata. 2004. Analis Sistem Informasi. Jakarta: AMIK BSI
http://www.pajak.go.id
76
77. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI MAHASISWA
Nama : Siska Permata Sari
Nim : 12099xxx
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Juni 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Cibinong – Kab. Bogor
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. Tamatan TK Kartika dari tahun 1996 / 1997
2. Tamatan SD Kartika XI - 8 Cibinong dari tahun 2002 / 2003
3. Tamatan MTs Al Asiyah Cibinong dari tahun 2005 / 2006
4. Tamatan SMK PGRI 1 Cibinong dari tahun 2008 / 2009
5. Diploma III Akademi Manejemen Informatika dan Komputer Bina
Sarana Informatika (AMIK BSI) jurusan Manajemen Informatika.
77