SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
Télécharger pour lire hors ligne
SIFAT MEKANIKA ZAT
Sifat elastis benda
Pendahuluan
• Karet dan pegas adalah contoh benda
elastis
• Sifat elastis atau elastisitas adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali
ke bentuk awalnya segera setelah gaya
luar yang diberikan kepada benda itu
dihilangkan
• Sifat plastis adalah suatu benda tidak
dapat kembali ke bentuk awalnya
setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu dihilangkan
• Plastisin dan tanah liat contoh dari
benda plastis
• Perubahan bentuk benda akibat adanya gaya
luar disebut sebagai deformasi.
• Deformasi suatu benda terkait dengan konsep
tegangan dan regangan.
• Nilai perbandingan antara tegangan dan
regangan disebut dengan modulus elastis
Tegangan
• Tengangan adalah besarnya tegangan yang
dialami benda merupakan perbandingan
antara besarnya gaya F terhadap luas
penampang A, dan secara matematis
dituliskan dalam bentuk persamaan:
Keterangan
τ = tegangan (N/m2 )
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)
Regangan
• Regangan adalah perbandingan antara
pertambahan panjang benda terhadap pajang
awal. Atau ditulis :
Keterangan :
e = regangan
∆L = pertambahan panjang (m)
Lf = panjang akhir (m)
Li = panjang mula – mula (m)
Modulus Elastisitas / Modulus Young
• Modulus elastisitas adalah perbandingan
antara tegangan dengan regangan
Atau ditulis :
Keterangan :
Y = modulus young (N / m2 )
Contoh soal :
Sebuah kawat logam berpenampang
4 x 10 -4 m2 dan memiliki panjang 1 m
ditarik dengan gaya 2000 N sehingga
panjang kawat bertambah menjadi
1,04 m. Berapakah besar modulus
young kawat tersebut
Jawab :
Diketahui : A = 4 x 10 -4 m2
F = 2000 N
Li = 1 m
Lf = 1,04 m
Ditanya : y = ........?
Jawab :
Y = 2000.1/ 4 x 10 -4 (1,04-1)
Y =2000/16 x 10 -5 = 1/8 . 10 9 N/ m2
Y = 1,25 x 10 8 N/ m2
Hukum Hooke
• Jika suatu benda diubah bentuknya maka
benda tersebut akan melawan perubahan
bentuk dengan gaya yang sebanding dengan
besar deformasinya.
• Hukum Hooke menyatakan bahwa
perbandingan antara tegagan dan regangan
memiliki keabsahan yang terbatas
Grafik
Penjelasan grafik
• Garis O – a : berupa garis lurus dengan
kemiringan tertentu , ini menunjukkan bahwa
benda masih elastis
• Garis a-b ; masih menunjukkan benda bersifat
elastis
• Garis b – c : masuk fase plastis
• Pada titik d maka benda akan putus
Persamaan Hukum Hooke
• Untuk perubahan satu dimensi atau
perubahan panjang saja maka Hukum Hooke
dapat ditulis dalam bentuk persamaan :
F = - k x
Keterangan :
F = gaya pemulih (N)
K = konstanta pegas (N / m)
X = pertambahan panjang (m)
Contoh soal :
• Sebuh egas digantung bebas secara vertikal .
Panjang pegas mula - mula 20 cm. Di ujung
bawahnya digantungkan sebuah beban
bermassa 150 Gr dan menyebabkan pegas
bertambah panjang 25 cm. Berapakah
konstanta pegas .?
Jawab :
• Diketahui : m = 150 gr = 0,15 Kg →
g = m/s
F = m.g = 0,15.10 = 1,5 N
Lo = 20 cm = 0,2 m
L = 25 cm = 0,25 m
x = ∆L = L- Lo = 0,25-0,2 = 0,05 m
Ditanya : k = ..... ?
Jawab : F = k x
k = F / x = 1,5 / 0,05 = 30 N / m
Susunan Pegas
Susunan pegas seri
• Beberapa pegas yang tersusun secara seri
dapat digantikan oleh satu pegas pengganti
seperti gambar di bawah :
Jika masing – masing pegas memiliki
konstanta : k1, k2, k3 ... Maka
konstanta pegas penggantinya adalah
:
Susunan pegas paralel
• Beberapa pegas yang tersusun secara paralel
dapat digantikan oleh satu pegas pengganti
seperti gambar di bawah :
Jika masig – maisng pegas memiliki
konstanta : k1, k2, k3 ... Maka
konstanta pegas penggantinya adalah
:
Contoh soal
• Pegas A dan B masing – masing memiliki
konstanta pegas berturut – turut 250 N/m dan
500 N/m. Hitunglah konstanta pegas
pengganti jika tersusun secara seri dan paralel
• Penyelesaian :
• Diketahui : k1 = 250 N, k2 = 500 N
• Ditanya : ks dan kp .... ?
• Jawab :
Untuk susunan seri :
1/ks = 1/k1 + 1/k2 = 1/250 + 1/500 =
=2/500+1/500 = 3/500
Ks = 500/3 N/m
Untuk susunan paralel :
Kp = k1 + k2 = 250 + 500 = 750 N/m
Soal 1
• 1. Hasil eksperimen perilaku kawat baja pada
saat dikenai gaya ditunjukkan pada gambar
grafik di bawah ini!
Penjelasan yang tepat tentang sifat elastisitas kawat baja adalah
.............
(A) kawat baja bersifat plastis karena ketika dikenai gaya tidak
dapat bertambah panjang.
(B) kawat baja bersifat plastis karena ketika dikenai gaya kawat
baja berubah bentuk dan ketika gaya dihilangkan kawat baja
tidak dapat kembali ke bentuk semula.
(C) kawat baja bersifat plastis karena ketika dikenai gaya kawat
baja dapat rusak.
(D) kawat baja bersifat elastis karena ketika dikenakan gaya dan
masih dalam batas elastisitasnya maka akan kembali ke
bentuk semula.
(E) kawat baja bersifat elastis ketika dikenai gaya dalam batas
elastisitasnya dan bersifat plastis ketika dikenai gaya di atas
batas elastisitasnya dan ketika gaya diperbesar terus maka
kawat baja akan terputus.
Soal 2
(A) regangan tarik tembaga lebih besar daripada regangan
tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih besar
daripada tegangan tarik baja.
(B) regangan tarik tembaga lebih besar daripada regangan
tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih kecil
daripada tegangan tarik baja.
(C) regangan tarik tembaga sama dengan regangan tarik
baja dan tegangan tarik tembaga lebih kecil daripada
tegangan tarik baja.
(D) regangan tarik tembaga lebih kecil daripada regangan
tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih kecil
daripada tegangan tarik baja.
(E) regangan tarik tembaga sama dengan regangan tarik
baja dan tegangan tarik tembaga sama dengan
tegangan tarik baja.
Soal 3
Grafik hubungan antara tegangan dengan
regangan untuk tulang dan tendon ditunjukkan
pada gambar berikut ini.
(A) tulang lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang
lebih
sulit meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus Young
lebih besar dibanding tendon karena kemiringan grafiknya lebih
tajam.
(B) tulang lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang
lebih mudah meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus
Young lebih besar dibanding tendon karena kemiringan grafiknya
lebih landai.
(C) tendon lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier,
tulang lebih mudah meregang dibanding tendon; tulang memiliki
modulus Young lebih besar dibanding tendon karena kemiringan
grafiknya lebih landai.
(D) tendon lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier,
tulang lebih sulit meregang dibanding tendon; tulang memiliki
modulus Young sama dengan tendon karena kemiringan grafiknya
berbeda.
(E) tendon dan tulang memenuhi hukum Hooke karena grafiknya linier,
tulang lebih mudah meregang dibanding tendon; tulang memiliki
modulus Young sama dengan tendon.
Soal 4
Kawat baja dengan panjang L dan diameter d
dikenai gaya sebesar F pada ujungnya sehingga
bertambah panjang 1,0 mm. Jika kawat baja dengan
panjang 2L dan diameter 2d dikenai gaya sebesar F
maka kawat akan bertambah panjang sebesar .......
(A) 0,25 mm
(B) 0,50 mm
(C) 1,0 mm
(D) 2,0 mm
(E) 4,0 mm
Soal 5
Kawat logam dengan panjang 75,0 cm dan diameter 0,130
cm. Jika kawat logam bertambah panjang 0,0350 cm ketika
pada ujungnya diberi beban sebesar 8,00 kg maka tegangan
dan regangan kawat logam tersebut masing- masing
adalah.......
(A) 1,51 x 107 N/m2 dan 4,67
(B) 1,89 x 107 N/m2 dan 3,71
(C) 4,73 x 107 N/m2 dan 0,027
(D) 5,91 x 107 N/m2 dan 4,67 x 104
(E) 6,03 x 107 N/m2 dan 1,73 x103
Soal 6
Truk derek sedang menarik mobil keluar dari selokan
menggunakan kawat baja sepanjang 9.1 m dan radius kawat
0.50 cm. Ketika mobil mulai bergerak dan tegangan pada
kawat adalah 890 N maka keadaan pada kawat adalah ...
(A) tegangan tariknya 1,1x107 N/m2 dan kabel bertambah
panjang 5,2x10-4 m
(B) tegangan tariknya 1,1x107 N/m2 dan kabel bertambah
panjang 3,2x 10-4 m
(C) regangan tariknya 8,9 x 102 dan kabel bertambah panjang
5,2 x 10-4 m
(D) regangan tariknya 8,9 x 102 dan kabel bertambah panjang
3,2 x 10-4 m
(E) kabel dalam keadaan terputus
Soal 7
A) gaya tariknya adalah 490 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja
terputus adalah 1600 N.
(B) gaya tariknya adalah 980 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja
terputus adalah 1600 N.
(C) gaya tariknya adalah 490 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja
terputus adalah 500 N.
(D) gaya tariknya adalah 980 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja
terputus adalah 500 N.
(E) gaya tariknya adalah 1568 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja
terputus adalah 1600 N.
Soal 8
Terdapat dua pegas A dan B yang memiliki panjang yang sama. Pegas A
lebih kaku daripada pegas B. Jika kedua pegas di beri gaya yang sama,
maka .........
(A) pertambahan panjang pada pegas A dan pegas B sama karena
konstanta pegas A dan pegas B sama.
(B) pertambahan panjang pada pegas A lebih besar dibanding pada
pegas B karena konstanta pegas A lebih besar konstanta pegas B.
(C) pertambahan panjang pada pegas A lebih besar dibanding pada
pegas B karena konstanta pegas A lebih kecil konstanta pegas B.
(D) pertambahan panjang pada pegas A lebih kecil dibanding pada
pegas B karena konstanta pegas A lebih besar konstanta pegas B.
(E) pertambahan panjang pada pegas A lebih kecil dibanding pada
pegas B karena konstanta pegas A lebih kecil konstanta pegas B.
Soal 9
9. Data berikut adalah hasil eksperimen tentang
hukum Hooke pada pegas.
Berdasarkan data hasil eksperimen tersebut dapat dinyatakan
bahwa ............
(A) massa benda sebanding dengan panjang pegas dengan angka
kesebandingannya berupa gaya.
(B) massa benda sebanding dengan gaya dengan angka
kesebandingannya berupa konstanta pegas.
(C) panjang pegas sebanding dengan gaya yang diberikan dengan
angka kesebandingannya adalah konstanta pegas.
(D) gaya yang diberikan pada pegas sebanding dengan panjang
pegas dengan angka kesebandingannya adalah konstanta
pegas.
(E) pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya yang
diberikan dengan angka kesebandingannya adalah konstanta
pegas.
Soal 10
• Berikut ini adalah gambar grafik berdasarkan
hasil eksperimen tentang hukum Hooke pada
pegas
Berdasarkan grafik tersebut, dapat dinyatakan
bahwa
(A) pegas 1 paling elastis dengan konstanta
pegas 20 N/m
(B) pegas 2 paling elastis dengan konstanta
pegas 35 N/m
(C) pegas 3 paling elastis dengan konstanta
pegas sebesar 20 N/m.
(D) pegas 1 paling elastis dengan konstanta
pegas sebesar 35 N/m.
(E) elastisitas ketiga pegas sama.
Soal 11
Ketika beban bermassa bertambah panjang 10 cm.
Jika beban yang digantungkan bermassa 800 g
maka pertambahan panjang pegas adalah ...........
(A) 10 cm
(B) 20 cm
(C) 40 cm
(D) 80 cm
(E) 120 cm
soal12
Seorang bayi dengan massa 6 Kg diletakkan pada
gantungan bayi berbahan pegas yang memiliki
konstanta pegas 8 x 102 N / m. Pertambahan
panjang pegas pada gantungan bayi adalah ......
(A) 6,0 x 10-2 m
(B) 7,5 x 10-2 m
(C) 8,0 x 10-2 m
(D) 14,0 x 10-2 m
(E) 48,0 x 10-2 m
Soal 13
Jika dua pegas identik dengan konstanta pegas masing-
masing adalah 150 N/m dirangkai secara paralel dan pada
ujungnya digantungkan beban 6 kg maka ....
(A) pertambahan panjang yang dialami tiap pegas sama besar,
yaitu 0,8 m.
(B) gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 60 N.
(C) pertambahan panjang yang dialami tiap pegas sama besar,
yaitu 0,4 m.
(D) gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 120 N.
(E) pertambahan panjang yang dialami tiap pegas sama besar,
yaitu 0,2 m.
Soal 14
Sepeda motor dengan sistem dual shock
menggunakan 2 pegas dengan konstanta masing-
masing adalah 5000 N/m. Pertambahan panjang
pegas jika pada sepeda motor dinaiki pengendara
yang bermassa 80 kg adalah .......
(A) 0,32 m
(B) 0,16 m
(C) 0,08 m
(D) 0,016 m
(E) 0,008 m
Soal 15
Dua pegas masing-masing memiliki konstanta pegas
sebesar 600 N/m dan 200 N/m dan dirangkai secara
seri. Bila pegas digantungkan secara vertikal
kemudian di ujungnya dibebani benda bermassa 3
kg maka pertambahan panjang pegas adalah ...........
(A) 3 cm
(B) 0,5 cm
(C) 0,2 cm
(D) 0,15 cm
(E) 0,0375 cm
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiwww.kuTatangkoteteng.com
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackFerdy Safryadi
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarHasyim Hasyim
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiatikapprinda
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANHettyk Sari
 

Tendances (20)

C.tegangan dan-regangan1
C.tegangan dan-regangan1C.tegangan dan-regangan1
C.tegangan dan-regangan1
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrack
 
Gerak Parabola
Gerak ParabolaGerak Parabola
Gerak Parabola
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
ppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdfppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdf
 
Ketidakpastian Pengukuran.ppt
Ketidakpastian Pengukuran.pptKetidakpastian Pengukuran.ppt
Ketidakpastian Pengukuran.ppt
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak Melingkar
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusi
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
 

Similaire à Sifat elastis benda

PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxmateripptgc
 
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptxfriskatheresia
 
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah MaulinaSarah Maulina
 
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfmuhammad azhar hadi
 
elastisitas & hukum hooke
elastisitas & hukum hookeelastisitas & hukum hooke
elastisitas & hukum hookesyahriaabhar
 
elastisitas.pptx
elastisitas.pptxelastisitas.pptx
elastisitas.pptx011082
 
Elastisitas psb edited_2020
Elastisitas psb edited_2020Elastisitas psb edited_2020
Elastisitas psb edited_2020Rini Sukrini
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatLinkin Park News
 
gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003Wisnu_Indah
 
Elastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum HookeElastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum HookeDwiyan S
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanrikaomamih
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarRenny Aniwarna
 
Xi bab elastisitas dan gerak harmonis marthen
Xi bab elastisitas dan gerak harmonis marthenXi bab elastisitas dan gerak harmonis marthen
Xi bab elastisitas dan gerak harmonis martheneli priyatna laidan
 

Similaire à Sifat elastis benda (20)

PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
 
SOAL ELASTISITAS.docx
SOAL ELASTISITAS.docxSOAL ELASTISITAS.docx
SOAL ELASTISITAS.docx
 
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
 
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
 
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
 
elastisitas & hukum hooke
elastisitas & hukum hookeelastisitas & hukum hooke
elastisitas & hukum hooke
 
elastisitas.pptx
elastisitas.pptxelastisitas.pptx
elastisitas.pptx
 
Elastisitas psb edited_2020
Elastisitas psb edited_2020Elastisitas psb edited_2020
Elastisitas psb edited_2020
 
Ba elastisitas
Ba elastisitasBa elastisitas
Ba elastisitas
 
Bahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar ElastisitasBahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar Elastisitas
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
 
ELASTISITAS ZAT PADAT
ELASTISITAS ZAT PADATELASTISITAS ZAT PADAT
ELASTISITAS ZAT PADAT
 
Elastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat PadatElastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat Padat
 
gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003
 
Elastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum HookeElastisitas Dan Hukum Hooke
Elastisitas Dan Hukum Hooke
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
 
Sifat zat mekanik
Sifat zat mekanikSifat zat mekanik
Sifat zat mekanik
 
Xi bab elastisitas dan gerak harmonis marthen
Xi bab elastisitas dan gerak harmonis marthenXi bab elastisitas dan gerak harmonis marthen
Xi bab elastisitas dan gerak harmonis marthen
 

Plus de Iksan Spd

Kisi kisi usek kode b
Kisi  kisi  usek kode bKisi  kisi  usek kode b
Kisi kisi usek kode bIksan Spd
 
Kisi kisi usek kode a
Kisi   kisi usek kode aKisi   kisi usek kode a
Kisi kisi usek kode aIksan Spd
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuanIksan Spd
 
Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)
Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)
Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)Iksan Spd
 
K isi kisi uas xi genap 2014 -2015
K isi   kisi uas xi genap 2014 -2015K isi   kisi uas xi genap 2014 -2015
K isi kisi uas xi genap 2014 -2015Iksan Spd
 
Ekipartisi energi
Ekipartisi energiEkipartisi energi
Ekipartisi energiIksan Spd
 
Pengeditan lebar kolom
Pengeditan lebar kolomPengeditan lebar kolom
Pengeditan lebar kolomIksan Spd
 
Pengeditan data dalam sel
Pengeditan data dalam selPengeditan data dalam sel
Pengeditan data dalam selIksan Spd
 
Penambahan baris dan kolom
Penambahan baris dan kolomPenambahan baris dan kolom
Penambahan baris dan kolomIksan Spd
 
Deskripsi perangkat lunak pengolah angka
Deskripsi perangkat lunak pengolah angkaDeskripsi perangkat lunak pengolah angka
Deskripsi perangkat lunak pengolah angkaIksan Spd
 
10 pembuatan media presentasi
10 pembuatan media presentasi10 pembuatan media presentasi
10 pembuatan media presentasiIksan Spd
 
Pengopian dan pemindahan data
Pengopian dan pemindahan dataPengopian dan pemindahan data
Pengopian dan pemindahan dataIksan Spd
 
Pengaturan kolom dan baris
Pengaturan kolom dan barisPengaturan kolom dan baris
Pengaturan kolom dan barisIksan Spd
 
Menu dan Ikon
Menu dan IkonMenu dan Ikon
Menu dan IkonIksan Spd
 

Plus de Iksan Spd (20)

Kisi kisi usek kode b
Kisi  kisi  usek kode bKisi  kisi  usek kode b
Kisi kisi usek kode b
 
Kisi kisi usek kode a
Kisi   kisi usek kode aKisi   kisi usek kode a
Kisi kisi usek kode a
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)
Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)
Kisi kisi uas xi genap 2014 2015 (a)
 
K isi kisi uas xi genap 2014 -2015
K isi   kisi uas xi genap 2014 -2015K isi   kisi uas xi genap 2014 -2015
K isi kisi uas xi genap 2014 -2015
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Ekipartisi energi
Ekipartisi energiEkipartisi energi
Ekipartisi energi
 
Pengeditan lebar kolom
Pengeditan lebar kolomPengeditan lebar kolom
Pengeditan lebar kolom
 
Pengeditan data dalam sel
Pengeditan data dalam selPengeditan data dalam sel
Pengeditan data dalam sel
 
Penambahan baris dan kolom
Penambahan baris dan kolomPenambahan baris dan kolom
Penambahan baris dan kolom
 
Deskripsi perangkat lunak pengolah angka
Deskripsi perangkat lunak pengolah angkaDeskripsi perangkat lunak pengolah angka
Deskripsi perangkat lunak pengolah angka
 
10 pembuatan media presentasi
10 pembuatan media presentasi10 pembuatan media presentasi
10 pembuatan media presentasi
 
Pengopian dan pemindahan data
Pengopian dan pemindahan dataPengopian dan pemindahan data
Pengopian dan pemindahan data
 
Hapus data
Hapus dataHapus data
Hapus data
 
Pengaturan kolom dan baris
Pengaturan kolom dan barisPengaturan kolom dan baris
Pengaturan kolom dan baris
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Menu dan Ikon
Menu dan IkonMenu dan Ikon
Menu dan Ikon
 
Internet 01
Internet 01Internet 01
Internet 01
 
Getaran
GetaranGetaran
Getaran
 

Dernier

K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxnursamsi40
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 

Dernier (20)

K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 

Sifat elastis benda

  • 3. Pendahuluan • Karet dan pegas adalah contoh benda elastis • Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan
  • 4. • Sifat plastis adalah suatu benda tidak dapat kembali ke bentuk awalnya setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan • Plastisin dan tanah liat contoh dari benda plastis
  • 5. • Perubahan bentuk benda akibat adanya gaya luar disebut sebagai deformasi. • Deformasi suatu benda terkait dengan konsep tegangan dan regangan. • Nilai perbandingan antara tegangan dan regangan disebut dengan modulus elastis
  • 6. Tegangan • Tengangan adalah besarnya tegangan yang dialami benda merupakan perbandingan antara besarnya gaya F terhadap luas penampang A, dan secara matematis dituliskan dalam bentuk persamaan:
  • 7. Keterangan τ = tegangan (N/m2 ) F = gaya (N) A = luas penampang (m2)
  • 8. Regangan • Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang benda terhadap pajang awal. Atau ditulis : Keterangan : e = regangan ∆L = pertambahan panjang (m) Lf = panjang akhir (m) Li = panjang mula – mula (m)
  • 9. Modulus Elastisitas / Modulus Young • Modulus elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dengan regangan Atau ditulis : Keterangan : Y = modulus young (N / m2 )
  • 10. Contoh soal : Sebuah kawat logam berpenampang 4 x 10 -4 m2 dan memiliki panjang 1 m ditarik dengan gaya 2000 N sehingga panjang kawat bertambah menjadi 1,04 m. Berapakah besar modulus young kawat tersebut
  • 11. Jawab : Diketahui : A = 4 x 10 -4 m2 F = 2000 N Li = 1 m Lf = 1,04 m Ditanya : y = ........? Jawab : Y = 2000.1/ 4 x 10 -4 (1,04-1) Y =2000/16 x 10 -5 = 1/8 . 10 9 N/ m2 Y = 1,25 x 10 8 N/ m2
  • 12. Hukum Hooke • Jika suatu benda diubah bentuknya maka benda tersebut akan melawan perubahan bentuk dengan gaya yang sebanding dengan besar deformasinya. • Hukum Hooke menyatakan bahwa perbandingan antara tegagan dan regangan memiliki keabsahan yang terbatas
  • 14. Penjelasan grafik • Garis O – a : berupa garis lurus dengan kemiringan tertentu , ini menunjukkan bahwa benda masih elastis • Garis a-b ; masih menunjukkan benda bersifat elastis • Garis b – c : masuk fase plastis • Pada titik d maka benda akan putus
  • 15. Persamaan Hukum Hooke • Untuk perubahan satu dimensi atau perubahan panjang saja maka Hukum Hooke dapat ditulis dalam bentuk persamaan : F = - k x Keterangan : F = gaya pemulih (N) K = konstanta pegas (N / m) X = pertambahan panjang (m)
  • 16. Contoh soal : • Sebuh egas digantung bebas secara vertikal . Panjang pegas mula - mula 20 cm. Di ujung bawahnya digantungkan sebuah beban bermassa 150 Gr dan menyebabkan pegas bertambah panjang 25 cm. Berapakah konstanta pegas .?
  • 17. Jawab : • Diketahui : m = 150 gr = 0,15 Kg → g = m/s F = m.g = 0,15.10 = 1,5 N Lo = 20 cm = 0,2 m L = 25 cm = 0,25 m x = ∆L = L- Lo = 0,25-0,2 = 0,05 m Ditanya : k = ..... ? Jawab : F = k x k = F / x = 1,5 / 0,05 = 30 N / m
  • 19. Susunan pegas seri • Beberapa pegas yang tersusun secara seri dapat digantikan oleh satu pegas pengganti seperti gambar di bawah : Jika masing – masing pegas memiliki konstanta : k1, k2, k3 ... Maka konstanta pegas penggantinya adalah :
  • 20. Susunan pegas paralel • Beberapa pegas yang tersusun secara paralel dapat digantikan oleh satu pegas pengganti seperti gambar di bawah : Jika masig – maisng pegas memiliki konstanta : k1, k2, k3 ... Maka konstanta pegas penggantinya adalah :
  • 21. Contoh soal • Pegas A dan B masing – masing memiliki konstanta pegas berturut – turut 250 N/m dan 500 N/m. Hitunglah konstanta pegas pengganti jika tersusun secara seri dan paralel
  • 22. • Penyelesaian : • Diketahui : k1 = 250 N, k2 = 500 N • Ditanya : ks dan kp .... ? • Jawab : Untuk susunan seri : 1/ks = 1/k1 + 1/k2 = 1/250 + 1/500 = =2/500+1/500 = 3/500 Ks = 500/3 N/m Untuk susunan paralel : Kp = k1 + k2 = 250 + 500 = 750 N/m
  • 23. Soal 1 • 1. Hasil eksperimen perilaku kawat baja pada saat dikenai gaya ditunjukkan pada gambar grafik di bawah ini!
  • 24. Penjelasan yang tepat tentang sifat elastisitas kawat baja adalah ............. (A) kawat baja bersifat plastis karena ketika dikenai gaya tidak dapat bertambah panjang. (B) kawat baja bersifat plastis karena ketika dikenai gaya kawat baja berubah bentuk dan ketika gaya dihilangkan kawat baja tidak dapat kembali ke bentuk semula. (C) kawat baja bersifat plastis karena ketika dikenai gaya kawat baja dapat rusak. (D) kawat baja bersifat elastis karena ketika dikenakan gaya dan masih dalam batas elastisitasnya maka akan kembali ke bentuk semula. (E) kawat baja bersifat elastis ketika dikenai gaya dalam batas elastisitasnya dan bersifat plastis ketika dikenai gaya di atas batas elastisitasnya dan ketika gaya diperbesar terus maka kawat baja akan terputus.
  • 26. (A) regangan tarik tembaga lebih besar daripada regangan tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih besar daripada tegangan tarik baja. (B) regangan tarik tembaga lebih besar daripada regangan tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih kecil daripada tegangan tarik baja. (C) regangan tarik tembaga sama dengan regangan tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih kecil daripada tegangan tarik baja. (D) regangan tarik tembaga lebih kecil daripada regangan tarik baja dan tegangan tarik tembaga lebih kecil daripada tegangan tarik baja. (E) regangan tarik tembaga sama dengan regangan tarik baja dan tegangan tarik tembaga sama dengan tegangan tarik baja.
  • 27. Soal 3 Grafik hubungan antara tegangan dengan regangan untuk tulang dan tendon ditunjukkan pada gambar berikut ini.
  • 28. (A) tulang lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang lebih sulit meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus Young lebih besar dibanding tendon karena kemiringan grafiknya lebih tajam. (B) tulang lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang lebih mudah meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus Young lebih besar dibanding tendon karena kemiringan grafiknya lebih landai. (C) tendon lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang lebih mudah meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus Young lebih besar dibanding tendon karena kemiringan grafiknya lebih landai. (D) tendon lebih mendekati hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang lebih sulit meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus Young sama dengan tendon karena kemiringan grafiknya berbeda. (E) tendon dan tulang memenuhi hukum Hooke karena grafiknya linier, tulang lebih mudah meregang dibanding tendon; tulang memiliki modulus Young sama dengan tendon.
  • 29. Soal 4 Kawat baja dengan panjang L dan diameter d dikenai gaya sebesar F pada ujungnya sehingga bertambah panjang 1,0 mm. Jika kawat baja dengan panjang 2L dan diameter 2d dikenai gaya sebesar F maka kawat akan bertambah panjang sebesar ....... (A) 0,25 mm (B) 0,50 mm (C) 1,0 mm (D) 2,0 mm (E) 4,0 mm
  • 30. Soal 5 Kawat logam dengan panjang 75,0 cm dan diameter 0,130 cm. Jika kawat logam bertambah panjang 0,0350 cm ketika pada ujungnya diberi beban sebesar 8,00 kg maka tegangan dan regangan kawat logam tersebut masing- masing adalah....... (A) 1,51 x 107 N/m2 dan 4,67 (B) 1,89 x 107 N/m2 dan 3,71 (C) 4,73 x 107 N/m2 dan 0,027 (D) 5,91 x 107 N/m2 dan 4,67 x 104 (E) 6,03 x 107 N/m2 dan 1,73 x103
  • 31. Soal 6 Truk derek sedang menarik mobil keluar dari selokan menggunakan kawat baja sepanjang 9.1 m dan radius kawat 0.50 cm. Ketika mobil mulai bergerak dan tegangan pada kawat adalah 890 N maka keadaan pada kawat adalah ... (A) tegangan tariknya 1,1x107 N/m2 dan kabel bertambah panjang 5,2x10-4 m (B) tegangan tariknya 1,1x107 N/m2 dan kabel bertambah panjang 3,2x 10-4 m (C) regangan tariknya 8,9 x 102 dan kabel bertambah panjang 5,2 x 10-4 m (D) regangan tariknya 8,9 x 102 dan kabel bertambah panjang 3,2 x 10-4 m (E) kabel dalam keadaan terputus
  • 32. Soal 7 A) gaya tariknya adalah 490 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja terputus adalah 1600 N. (B) gaya tariknya adalah 980 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja terputus adalah 1600 N. (C) gaya tariknya adalah 490 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja terputus adalah 500 N. (D) gaya tariknya adalah 980 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja terputus adalah 500 N. (E) gaya tariknya adalah 1568 N dan gaya tarik yang menyebabkan kawat baja terputus adalah 1600 N.
  • 33. Soal 8 Terdapat dua pegas A dan B yang memiliki panjang yang sama. Pegas A lebih kaku daripada pegas B. Jika kedua pegas di beri gaya yang sama, maka ......... (A) pertambahan panjang pada pegas A dan pegas B sama karena konstanta pegas A dan pegas B sama. (B) pertambahan panjang pada pegas A lebih besar dibanding pada pegas B karena konstanta pegas A lebih besar konstanta pegas B. (C) pertambahan panjang pada pegas A lebih besar dibanding pada pegas B karena konstanta pegas A lebih kecil konstanta pegas B. (D) pertambahan panjang pada pegas A lebih kecil dibanding pada pegas B karena konstanta pegas A lebih besar konstanta pegas B. (E) pertambahan panjang pada pegas A lebih kecil dibanding pada pegas B karena konstanta pegas A lebih kecil konstanta pegas B.
  • 34. Soal 9 9. Data berikut adalah hasil eksperimen tentang hukum Hooke pada pegas.
  • 35. Berdasarkan data hasil eksperimen tersebut dapat dinyatakan bahwa ............ (A) massa benda sebanding dengan panjang pegas dengan angka kesebandingannya berupa gaya. (B) massa benda sebanding dengan gaya dengan angka kesebandingannya berupa konstanta pegas. (C) panjang pegas sebanding dengan gaya yang diberikan dengan angka kesebandingannya adalah konstanta pegas. (D) gaya yang diberikan pada pegas sebanding dengan panjang pegas dengan angka kesebandingannya adalah konstanta pegas. (E) pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya yang diberikan dengan angka kesebandingannya adalah konstanta pegas.
  • 36. Soal 10 • Berikut ini adalah gambar grafik berdasarkan hasil eksperimen tentang hukum Hooke pada pegas
  • 37. Berdasarkan grafik tersebut, dapat dinyatakan bahwa (A) pegas 1 paling elastis dengan konstanta pegas 20 N/m (B) pegas 2 paling elastis dengan konstanta pegas 35 N/m (C) pegas 3 paling elastis dengan konstanta pegas sebesar 20 N/m. (D) pegas 1 paling elastis dengan konstanta pegas sebesar 35 N/m. (E) elastisitas ketiga pegas sama.
  • 38. Soal 11 Ketika beban bermassa bertambah panjang 10 cm. Jika beban yang digantungkan bermassa 800 g maka pertambahan panjang pegas adalah ........... (A) 10 cm (B) 20 cm (C) 40 cm (D) 80 cm (E) 120 cm
  • 39. soal12 Seorang bayi dengan massa 6 Kg diletakkan pada gantungan bayi berbahan pegas yang memiliki konstanta pegas 8 x 102 N / m. Pertambahan panjang pegas pada gantungan bayi adalah ...... (A) 6,0 x 10-2 m (B) 7,5 x 10-2 m (C) 8,0 x 10-2 m (D) 14,0 x 10-2 m (E) 48,0 x 10-2 m
  • 40. Soal 13 Jika dua pegas identik dengan konstanta pegas masing- masing adalah 150 N/m dirangkai secara paralel dan pada ujungnya digantungkan beban 6 kg maka .... (A) pertambahan panjang yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 0,8 m. (B) gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 60 N. (C) pertambahan panjang yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 0,4 m. (D) gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 120 N. (E) pertambahan panjang yang dialami tiap pegas sama besar, yaitu 0,2 m.
  • 41. Soal 14 Sepeda motor dengan sistem dual shock menggunakan 2 pegas dengan konstanta masing- masing adalah 5000 N/m. Pertambahan panjang pegas jika pada sepeda motor dinaiki pengendara yang bermassa 80 kg adalah ....... (A) 0,32 m (B) 0,16 m (C) 0,08 m (D) 0,016 m (E) 0,008 m
  • 42. Soal 15 Dua pegas masing-masing memiliki konstanta pegas sebesar 600 N/m dan 200 N/m dan dirangkai secara seri. Bila pegas digantungkan secara vertikal kemudian di ujungnya dibebani benda bermassa 3 kg maka pertambahan panjang pegas adalah ........... (A) 3 cm (B) 0,5 cm (C) 0,2 cm (D) 0,15 cm (E) 0,0375 cm