SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
CTL dan PAIKEM
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Strategi Pembelajaran "
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
FIANA WULANNDARI (2013471923)
YUNI MAULI DEVI (2013471960)
PAI – Smt 5/ Sawo
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Oktober 2015
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin, M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..…....... i
Kata Pengantar …………………………………………………..…........ ii
Daftar Isi …………………………….....……………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
C. Tujuan Masalah …………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL dan PAIKEM
A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual ...... ………...…....... 3
B. Penerapan Pembelajaran Kontekstual .................……........ 4
C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .......... ................. 6
D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan CTL ...... .................. 7
E. Pengertian PAIKEM ............ ........... ........... ............. .......... 8
F. Karakteristik Pembelajaran PAIKEM ............ .........................8
G. Penerapan Pembelajaran PAIKEM ....... ........ .......... ......... . 9
H. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan PAIKEM .............. 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tugas pengawas satuan pendidikan tidak hanya melakukan supervisi
manajerial kepala sekolah, namun juga membina guru melalui supervisi aka-
demik. Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetensi guru,
terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses pembelajaran. Sejalan
dengan perkembangan teknologi serta teori-teori pembelajaran, maka guru pun
dituntut mampu menguasai dan memilih pendekatan, strategi dan metode
pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar
dalam suasana senang serta efektif.
Menghadapi tugas tersebut pengawas tentu harus menguasai strategi/
metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date. Bila pengetahuan
pengawas sudah ketinggalan, apa lagi hanya mengandalkan pengalaman tanpa
didukung teori-teori, maka pengawas tidak akan mandapatkan respek dari para
guru yang dibinanya.
Ketika kita membicarakan tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita
sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari
masalah peserta didik, pendidik/guru, manajemen pendidikan, kurikulum,
fasilitas, proses belajar mengajar, dan lain sebagainya. Salah satu masalah yang
banyak dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah lemahnya kualitas proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru di sekolah. Dalam proses pembelajaran di
dalam kelas hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal
informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi
tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya banyak peserta
didik yang ketika lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi
mereka miskin aplikasi.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kontekstual/CTL ?
2. Bagaimana cara penerapan pembelajaran Kontekstual ?
3. Apa saja karakteristik dari pembelajaran Kontekstual ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran Kontekstua ?
5. Apa pengertian dari PAIKEM ?
6. Apa saja karakteristik dari pembelajaran PAIKEM ?
7. Bagaimana cara penerapan pembelajaran PAIKEM ?
8. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran PAIKEM ?
C. Tujuan Masalah
1. Agar semua guru mata pelajaran dapat menerapkan strategi yang kebuh baik
dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) di sekolah.
2. Agar dapat lebih meningkatkan kualitas maupun kuantitas penguasaan materi
mata pelajaran siswa di sekolah.
3. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagaimana
tujuan dan fungsi pendidikan nasional.
4. Untuk memberikan motivasi pada siswa agar siswa lebih aktif, kreatif, dan
dapat memberdayakan kemampuan dirinya dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual/CTL
Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti
“hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”.Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah :
Sanjaya, suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
menerapkannya dalam kehidupan mereka.1
Sukmadinata, suatu sistem atau pendekatan pembelajaran yang bersifat
holistik, terdiri dari komponen yang saling terkait, apabila dilaksanakan masing-
masing memberikan dampak sesuai dengan peranannya.
Menurut Depdiknas, konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan
mereka sehari-hari.”2
Secara umum, Contextual mengandung arti yang berkenan, relevan, ada
hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang membawa maksud, makna,
dan kepentingan. CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan
situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam
bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru
ke siswa.
1Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Media Prenada, 2005)
2Depdiknas, Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif, (Jakarta: 2009), hal. 5.
4
Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.
Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja ber-sama untuk
menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang
dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang
dikelola dengan pendekatan kontekstual.3
B. Penerapan Pembelajaran CTL
Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran
kontekstual dikelas. Komponen-komponen dari CTL (Contextual Teaching and
Learning) antara lain :
1. Konstruktivisme (Constructivism)
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut pengembang filsafat
konstruktivisme Mark Baldawin dan diperdalam oleh Jean Piaget menganggap bahwa
pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi juga dari
kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek yang diamatinya.
2. Menemukan (Inquiry)
Menemukan adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah
fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dalam
model inquiry dapat dilakukan melalui beberapa langkah sistematis, yaitu :
a) Merumuskan masalah.
b) Mengajukan hipotesis.
c) Mengumpulkan data.
d) Menguji hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan.
e) Membuat kesimpulan.
3Abdul latif ega, makalah kontekstual dan paikem, dalam
http://abdullatifdega.blogspot.co.id/2011/12/makalah-contextual-teaching-and.html, diunggah
pada Sabtu, 26 September 2015 pukul 08:59
5
3. Bertanya (Questioning)
Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya
dapat dipandang sebagai refleksi dari keingin tahuan setiap individu. Sedangkan
menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
Dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
a. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi
pelajaran.
b. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.
c. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu.
d. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang diinginkan.
e. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sendiri.
f. Menggali pemahaman siswa.
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain. Kerja sama itu dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam
lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil
sharing dengan orang lain, antar teman atau antar kelompok, yang sudah tahu
memberi tahu kepada yang belum tahu atau yang pernah memiliki pengalaman
membagi pengalamannya kepada orang lain. Inilah hakekat dari masyarakat belajar
yaitu masyarakat yang saling membagi.
5. Pemodelan (Modeling)
Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Proses
modeling tidak sebatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa
yang dianggap memiliki kemampuan. Modeling merupakan asas yang cukup penting
dalam pembelajaran CTL sebab melalui modeling siswa dapat terhindar dari
pembelajaran yang teoristis-abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.
6
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau berpikir ke
belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Refleksi merupakan respon
terhadap kejadian, aktivitas, atau pengalaman yang baru di terima. Melalui proses
refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang
pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya.
7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Penilaian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak; apakah
pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan
baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian yang autentik dilakukan secara
terintegrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus-menerus
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan
kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar.4
C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
Dalam pembelajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar
yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan
(applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring).
1. Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika mengkaitkan konsep
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,
mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
2. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan
sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi
peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
4Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogyakarta: Prisma Sophie, 2004), hal.
20.
7
3. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan
yang realistik dan relevan.
4. Kerja sama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu
kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok
sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan.
Pengalaman kerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar,
tetapi konsisten dengan dunia nyata.
5. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar
dengan fokus pada pemahaman bukan hafalan.5
D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontekstual/CTL
a. Kelebihan
a) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk
dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan
kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan
saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga
tidak akan mudah dilupakan.
b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep
kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa
diharapkan belajar melalui ”Mengalami” bukan ”Menghafal”.
b. Kelemahan
a) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL, guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang
sebagai individu yang sedang berkembang.
5Nana Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, (Bandung: Kesuma Karya, 2004),
hal. 28.
8
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari
dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk
belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan
bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai
dengan apa yang diterapkan semula.6
E. Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam
PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran
berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian
kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah
meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.7
F. Karakteristik PAIKEM
a. Karakteristik PAIKEM adalah:
a) Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik
b) Mendorong kreativitas peserta didik & guru
c) Pembelajarannya efektif
d) Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik
Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan
kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan.
Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung
jawab dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian,
persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa
untuk belajar sepanjang hayat.
6Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar
Baru, 1989), hal. 95.
7C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 15.
9
b. Prinsip PAIKEM :
a) Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional.
b) Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi
antara guru dan peserta diidik.
c) Interaksi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi
Arah. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik
memikirkan kembali apa yang telah dilakukan.8
G. Penerapan Pembelajaran PAIKEM
Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu
didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil
maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri
dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. PAIKEM memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang
beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan
kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan
alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif.
1. Kegiatan Tatap Muka
Untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik
ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian
pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang
menerapkan sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi
ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi
diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi,
diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
8Diyah Kartiko, CTL dan PAIKEM, dalam http://diyahkartiko836.blogspot.co.id/2014/12/ctl-
dan-paikem.html, diunggah pada Senin, 28 September 2015 pukul 08:34
10
2. Kegiatan Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus
maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran
dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti
penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator,
tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak
disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi
kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen,
observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri
dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. PAIKEM dapat
diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan
konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip
pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual
(contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying,
cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi
secara maksimal.9
H. Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM
a) Kelebihan :
a. Paikem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup.
b. Dalam paikem siswa belajar bekerja sama.
c. Paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif.
d. Paikem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses.
e. Paikem menghargai potensi semua siswa.
9Pustaka Depdiknas, Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif, (Jakarta: Ibrahim R,
Syaodih S Nana, 2003), hal. 13.
11
f. Program untuk meningkatkan paikem disekolah harus ditingkatkan kuantitas
dan kualitasnya.
b) Kekurangan :
a. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki /
perempuan, pintar/kurang pintar, social, ekonomi tinggi/rendah.
b. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup.
c. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk, kegiatan
yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang
benar.
d. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang
sebagian besar pertanyaanya bersifat tertutup.10
10Nana Saudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 6.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pembelajaran kontekstual/CTL adalah suatu konsep belajar dimana guru
menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Penerapan pembelajaran CTL, menurut Johnson :
a. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections).
b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti (doing significant works).
c. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated Learning).
d. Bekerjasama (collaborating).
e. Berpikir kritis dan kreatif (critical dan creative thinking).
3. Karakteristik pembelajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk
belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing),
menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring).
4. Kelebihan pendekatan Kontekstual adalah pembelajaran lebih produktif dan
mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode
pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, seorang siswa dituntun untuk
menemukan pengetahuannya sendiri. Sedangkan kekurangannya adalah guru lebih
intensif dalam membimbing, karena dalam metode CTL guru tidak lagi berperan
sebagai pusat informasi.
5. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif,
Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
6. Karakteristik PAIKEM yaitu: pembelajarannya mengaktifkan peserta didik,
mendorong kreativitas peserta didik & guru, pembelajarannya efektif,
pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik.
7. Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu
didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil
maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri
dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
13
8. Kelebihan dari PAIKEM adalah paikem merupakan pembelajaran yang
mengembangkan kecakapan hidup, dalam paikem siswa belajar bekerja sama,
paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif. Sedangkan kekurangan dari
PAIKEM adalah pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup,
pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk, kegiatan yang
dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ega, Abdul latif. makalah kontekstual dan paikem, dalam
http://abdullatifdega.blogspot.co.id/2011/12/makalah-contextual-teaching-
and.html, diakses pada Sabtu, 26 September 2015 pukul 08:59
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartiko, Diyah. CTL dan PAIKEM, dalam
http://diyahkartiko836.blogspot.co.id/2014/12/ctl-dan-paikem.html, diakses
pada Senin, 28 September 2015 pukul 08:34
Depdiknas. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Jakarta:
Nurdin, Muhammad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogyakarta: Prisma
Sophie.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru.
Syaodih, Nana. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma
Karya.
Saudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Math, Suadin. pembelajaran-berbasis-paikem-ctl-pembelajaran-terpadu-
pembelajaran-tematik, dalam
https://suaidinmath.wordpress.com/2013/04/04/pembelajaran-berbasis-
paikem-ctl-pembelajaran-terpadu-pembelajaran-tematik/, diakses pada Sabtu,
10 Oktober 2015 pukul 08:36
Sanjaya, Wina. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada.
Martinis, Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press.

More Related Content

What's hot

Strategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualStrategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualNanda Itmi
 
Pembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualPembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualLailee Skahti
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1zabidah awang
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDani Novita Rahma
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDani Novita Rahma
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)mamogi
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaMuhammad Iqbal
 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualjoelief
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2一世 一生
 
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)UNM
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
 
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Kong BeeLing
 

What's hot (20)

Strategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualStrategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstual
 
Pembelajaran Secara Kontekstual
Pembelajaran Secara KontekstualPembelajaran Secara Kontekstual
Pembelajaran Secara Kontekstual
 
Pembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualPembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstual
 
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran KontekstualPembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
 
Metode ctl
Metode ctlMetode ctl
Metode ctl
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Kontekstual
KontekstualKontekstual
Kontekstual
 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual
 
Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
 
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
 

Viewers also liked

Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)Nastiti Rahajeng
 
Hadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi IHadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi IFaridAtoz
 
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGAHADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA11111047
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifPengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifImam Makruf
 
7. silabus kls 4 Tema cita-citaku
7. silabus kls 4 Tema cita-citaku7. silabus kls 4 Tema cita-citaku
7. silabus kls 4 Tema cita-citakuDeir Irhamni
 
4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi
4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi
4 tematik tema 7_buku_siswa_revisiB_J_U
 
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababanK13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababanHotdiana Nababan
 

Viewers also liked (14)

Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)
 
Metode pembelajaran paikem
Metode pembelajaran paikemMetode pembelajaran paikem
Metode pembelajaran paikem
 
Hadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi IHadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi I
 
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGAHADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA
 
PEMBELAJARAN PAIKEM
PEMBELAJARAN PAIKEMPEMBELAJARAN PAIKEM
PEMBELAJARAN PAIKEM
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifPengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
 
7. silabus kls 4 Tema cita-citaku
7. silabus kls 4 Tema cita-citaku7. silabus kls 4 Tema cita-citaku
7. silabus kls 4 Tema cita-citaku
 
Rpp kesetimbangan kimia
Rpp kesetimbangan kimiaRpp kesetimbangan kimia
Rpp kesetimbangan kimia
 
4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi
4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi
4 tematik tema 7_buku_siswa_revisi
 
K4 t cita citaku
K4 t cita citakuK4 t cita citaku
K4 t cita citaku
 
Kelas 4 tema 7
Kelas 4 tema 7 Kelas 4 tema 7
Kelas 4 tema 7
 
Soal ulangan tema 7.1
Soal ulangan tema 7.1Soal ulangan tema 7.1
Soal ulangan tema 7.1
 
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababanK13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
 

Similar to makalah Ctl dan paikem

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Andi Patria
 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran Ajatmiko1234
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPaditin
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfayulusiyana
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxJunaiHunter
 
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1MOH. SHOFI'I
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterVivi Vey
 
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)Dody Perdana
 

Similar to makalah Ctl dan paikem (20)

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
SPPKB
SPPKBSPPKB
SPPKB
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013
 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 
Proposal nonny
Proposal nonnyProposal nonny
Proposal nonny
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
 

More from Khusnul Kotimah

Aswaja tugas uts khusnul kotimah
Aswaja   tugas uts khusnul kotimahAswaja   tugas uts khusnul kotimah
Aswaja tugas uts khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Revisi manajemen khusnul kotimah
Revisi   manajemen khusnul kotimahRevisi   manajemen khusnul kotimah
Revisi manajemen khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Ppt manajemen khusnul kotimah
Ppt   manajemen khusnul kotimahPpt   manajemen khusnul kotimah
Ppt manajemen khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranKhusnul Kotimah
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Khusnul Kotimah
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Khusnul Kotimah
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFKhusnul Kotimah
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 

More from Khusnul Kotimah (18)

Aswaja tugas uts khusnul kotimah
Aswaja   tugas uts khusnul kotimahAswaja   tugas uts khusnul kotimah
Aswaja tugas uts khusnul kotimah
 
Revisi manajemen khusnul kotimah
Revisi   manajemen khusnul kotimahRevisi   manajemen khusnul kotimah
Revisi manajemen khusnul kotimah
 
Ppt manajemen khusnul kotimah
Ppt   manajemen khusnul kotimahPpt   manajemen khusnul kotimah
Ppt manajemen khusnul kotimah
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Ppt ulumul qur’an ii
Ppt ulumul qur’an iiPpt ulumul qur’an ii
Ppt ulumul qur’an ii
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
 
Ppt ulumul qur’an 2
Ppt ulumul qur’an 2Ppt ulumul qur’an 2
Ppt ulumul qur’an 2
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

makalah Ctl dan paikem

  • 1. CTL dan PAIKEM M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Strategi Pembelajaran " Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : FIANA WULANNDARI (2013471923) YUNI MAULI DEVI (2013471960) PAI – Smt 5/ Sawo PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG Oktober 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin, M.Ag 2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I 3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………….…..…....... i Kata Pengantar …………………………………………………..…........ ii Daftar Isi …………………………….....……………………..…. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2 C. Tujuan Masalah …………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL dan PAIKEM A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual ...... ………...…....... 3 B. Penerapan Pembelajaran Kontekstual .................……........ 4 C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .......... ................. 6 D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan CTL ...... .................. 7 E. Pengertian PAIKEM ............ ........... ........... ............. .......... 8 F. Karakteristik Pembelajaran PAIKEM ............ .........................8 G. Penerapan Pembelajaran PAIKEM ....... ........ .......... ......... . 9 H. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan PAIKEM .............. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan …………………………………………….. 12 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas pengawas satuan pendidikan tidak hanya melakukan supervisi manajerial kepala sekolah, namun juga membina guru melalui supervisi aka- demik. Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetensi guru, terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori pembelajaran, maka guru pun dituntut mampu menguasai dan memilih pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang serta efektif. Menghadapi tugas tersebut pengawas tentu harus menguasai strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date. Bila pengetahuan pengawas sudah ketinggalan, apa lagi hanya mengandalkan pengalaman tanpa didukung teori-teori, maka pengawas tidak akan mandapatkan respek dari para guru yang dibinanya. Ketika kita membicarakan tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari masalah peserta didik, pendidik/guru, manajemen pendidikan, kurikulum, fasilitas, proses belajar mengajar, dan lain sebagainya. Salah satu masalah yang banyak dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah lemahnya kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di sekolah. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya banyak peserta didik yang ketika lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi mereka miskin aplikasi.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Kontekstual/CTL ? 2. Bagaimana cara penerapan pembelajaran Kontekstual ? 3. Apa saja karakteristik dari pembelajaran Kontekstual ? 4. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran Kontekstua ? 5. Apa pengertian dari PAIKEM ? 6. Apa saja karakteristik dari pembelajaran PAIKEM ? 7. Bagaimana cara penerapan pembelajaran PAIKEM ? 8. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran PAIKEM ? C. Tujuan Masalah 1. Agar semua guru mata pelajaran dapat menerapkan strategi yang kebuh baik dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. 2. Agar dapat lebih meningkatkan kualitas maupun kuantitas penguasaan materi mata pelajaran siswa di sekolah. 3. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagaimana tujuan dan fungsi pendidikan nasional. 4. Untuk memberikan motivasi pada siswa agar siswa lebih aktif, kreatif, dan dapat memberdayakan kemampuan dirinya dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual/CTL Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti “hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”.Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah : Sanjaya, suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.1 Sukmadinata, suatu sistem atau pendekatan pembelajaran yang bersifat holistik, terdiri dari komponen yang saling terkait, apabila dilaksanakan masing- masing memberikan dampak sesuai dengan peranannya. Menurut Depdiknas, konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari.”2 Secara umum, Contextual mengandung arti yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang membawa maksud, makna, dan kepentingan. CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. 1Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Media Prenada, 2005) 2Depdiknas, Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif, (Jakarta: 2009), hal. 5.
  • 7. 4 Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja ber-sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.3 B. Penerapan Pembelajaran CTL Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual dikelas. Komponen-komponen dari CTL (Contextual Teaching and Learning) antara lain : 1. Konstruktivisme (Constructivism) Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut pengembang filsafat konstruktivisme Mark Baldawin dan diperdalam oleh Jean Piaget menganggap bahwa pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek yang diamatinya. 2. Menemukan (Inquiry) Menemukan adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dalam model inquiry dapat dilakukan melalui beberapa langkah sistematis, yaitu : a) Merumuskan masalah. b) Mengajukan hipotesis. c) Mengumpulkan data. d) Menguji hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan. e) Membuat kesimpulan. 3Abdul latif ega, makalah kontekstual dan paikem, dalam http://abdullatifdega.blogspot.co.id/2011/12/makalah-contextual-teaching-and.html, diunggah pada Sabtu, 26 September 2015 pukul 08:59
  • 8. 5 3. Bertanya (Questioning) Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingin tahuan setiap individu. Sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk : a. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran. b. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. c. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu. d. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang diinginkan. e. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sendiri. f. Menggali pemahaman siswa. 4. Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain. Kerja sama itu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain, antar teman atau antar kelompok, yang sudah tahu memberi tahu kepada yang belum tahu atau yang pernah memiliki pengalaman membagi pengalamannya kepada orang lain. Inilah hakekat dari masyarakat belajar yaitu masyarakat yang saling membagi. 5. Pemodelan (Modeling) Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Proses modeling tidak sebatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan. Modeling merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL sebab melalui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoristis-abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.
  • 9. 6 6. Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengalaman yang baru di terima. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya. 7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment) Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar.4 C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual Dalam pembelajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring). 1. Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru. 2. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif. 4Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogyakarta: Prisma Sophie, 2004), hal. 20.
  • 10. 7 3. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistik dan relevan. 4. Kerja sama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata. 5. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hafalan.5 D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontekstual/CTL a. Kelebihan a) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan. b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”Mengalami” bukan ”Menghafal”. b. Kelemahan a) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. 5Nana Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, (Bandung: Kesuma Karya, 2004), hal. 28.
  • 11. 8 b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.6 E. Pengertian PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.7 F. Karakteristik PAIKEM a. Karakteristik PAIKEM adalah: a) Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik b) Mendorong kreativitas peserta didik & guru c) Pembelajarannya efektif d) Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. 6Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 95. 7C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 15.
  • 12. 9 b. Prinsip PAIKEM : a) Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. b) Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik. c) Interaksi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi Arah. Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan.8 G. Penerapan Pembelajaran PAIKEM Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. PAIKEM memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. 1. Kegiatan Tatap Muka Untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi. 8Diyah Kartiko, CTL dan PAIKEM, dalam http://diyahkartiko836.blogspot.co.id/2014/12/ctl- dan-paikem.html, diunggah pada Senin, 28 September 2015 pukul 08:34
  • 13. 10 2. Kegiatan Tugas terstruktur Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi. 3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.9 H. Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM a) Kelebihan : a. Paikem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup. b. Dalam paikem siswa belajar bekerja sama. c. Paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif. d. Paikem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses. e. Paikem menghargai potensi semua siswa. 9Pustaka Depdiknas, Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif, (Jakarta: Ibrahim R, Syaodih S Nana, 2003), hal. 13.
  • 14. 11 f. Program untuk meningkatkan paikem disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. b) Kekurangan : a. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki / perempuan, pintar/kurang pintar, social, ekonomi tinggi/rendah. b. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup. c. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk, kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar. d. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaanya bersifat tertutup.10 10Nana Saudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 6.
  • 15. 12 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Pembelajaran kontekstual/CTL adalah suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 2. Penerapan pembelajaran CTL, menurut Johnson : a. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections). b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti (doing significant works). c. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated Learning). d. Bekerjasama (collaborating). e. Berpikir kritis dan kreatif (critical dan creative thinking). 3. Karakteristik pembelajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring). 4. Kelebihan pendekatan Kontekstual adalah pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Sedangkan kekurangannya adalah guru lebih intensif dalam membimbing, karena dalam metode CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. 5. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. 6. Karakteristik PAIKEM yaitu: pembelajarannya mengaktifkan peserta didik, mendorong kreativitas peserta didik & guru, pembelajarannya efektif, pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik. 7. Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
  • 16. 13 8. Kelebihan dari PAIKEM adalah paikem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup, dalam paikem siswa belajar bekerja sama, paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif. Sedangkan kekurangan dari PAIKEM adalah pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup, pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk, kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Ega, Abdul latif. makalah kontekstual dan paikem, dalam http://abdullatifdega.blogspot.co.id/2011/12/makalah-contextual-teaching- and.html, diakses pada Sabtu, 26 September 2015 pukul 08:59 Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kartiko, Diyah. CTL dan PAIKEM, dalam http://diyahkartiko836.blogspot.co.id/2014/12/ctl-dan-paikem.html, diakses pada Senin, 28 September 2015 pukul 08:34 Depdiknas. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Jakarta: Nurdin, Muhammad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogyakarta: Prisma Sophie. Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Syaodih, Nana. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya. Saudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Math, Suadin. pembelajaran-berbasis-paikem-ctl-pembelajaran-terpadu- pembelajaran-tematik, dalam https://suaidinmath.wordpress.com/2013/04/04/pembelajaran-berbasis- paikem-ctl-pembelajaran-terpadu-pembelajaran-tematik/, diakses pada Sabtu, 10 Oktober 2015 pukul 08:36 Sanjaya, Wina. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada. Martinis, Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.