20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN GARUT
Imat Ruhimat
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia
Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132
imat.blog@gmail.com
ABSTRAK
Kabupaten Garut memiliki potensi wilayah yang beragam, baik potensi
peternakan, pertanian maupun industri. Dalam usaha pengembangan potensi
daerah ini, pendekatan secara teknologi dalam mendapatkan informasi masih
kurang.
Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi potensi wilayah dapat
diterima dengan lebih optimal, dan pengembangan daerah wisata dapat
direncanakan dengan baik. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek
peta beserta data spasialnya.
Peranan SIG dalam pengembangan potensi dapat digunakan sebagai alat
bantu pengambilan tindakan terhadap daerah yang potensial untuk
pengembangan lebih lanjut. GIS yang disajikan dengan berbasis web pada
perancangan ini juga dapat digunakan sebagai alat pemberian informasi kepada
masyarakat luas.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi
1. PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi Masalah
Bagaimana cara membangun Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Untuk Identifikasi
Potensi Wilayah Kabupaten Garut.
Objek penelitian dilakukan di Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Kabupaten Garut.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
membangun sistem informasi geografis
berbasis web identifikasi potensi wilayah
Kabupaten Garut.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Menyediakan data dan informasi berbasis
web agar sebaran potensi
pertanian,peternakan dan industri bisa
dikenali oleh masyarakat luas ataupun
investor yang ingin mengembangkan
potensi.
2. Memudahkan dalam memperoleh informasi
data spasial dan data non spasial secara
cepat tentang persebaran lokasi-lokasi
potensi wilayah sentra industri, pertanian
dan peternakan dilengkapi dengan peta
spasial pendukung seperti jalan, batas
kecamatan dan pasar tradisional pada peta.
3. Agar data dari potensi tersebut bisa
diperbaharui sewaktu-waktu sesuai dengan
perubahan data potensi.
4. Dengan penggambaran melalui peta digital
diharapkan informasi yang didapatkan lebih
terintegrasi antara data spasial dengan data
non spasial.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam pembangunan
sistem informasi geografis ini antara lain :
2. 1. Dapat membantu memudahkan mencari
lokasi-lokasi berpotensi.
2. Dapat mempercepat proses pencarian
informasi potensi.
3. Dapat mengenalkan potensi yang ada
kepada masyarakat luas.
4. Dapat memudahkan pembacaan peta dari
sebaran potensi yang ada.
2. MODEL, ANALISA, DESAIN,
DAN IMPLEMENTASI
2.1 Model
1. Tahap pengumpulan data
a. Studi Kepustakaan.
b. Observasi.
c. Wawancara.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
a. Requirements analysis and definition
b. System and software design
c. Implementation and unit testing
d. Integration and system testing
e. Operation and maintenance
2.2 Analisis Masalah
Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan,
jenis komoditas yang paling menonjol sebagai
potensi dari Kabupaten Garut itu sendiri
adalah komoditas pertanian, peternakan dan
industri rumahan. Namun sayangnya
pengolahan dan pengembangan potensi ini
kurang terkoordinir sehingga pertumbuhannya
menjadi lambat. Hal ini dikarenakan sulitnya
untuk mendapatkan informasi-informasi
mengenai potensi apa yang pantas untuk
dikembangkan dan berada di daerah manakah
potensi itu berada. Karena kekurangan
informasi ini lah sehingga pihak pengembang
atau investor sulit untuk mengidentifikasi
daerah-daerah yang berpotensi.
2.3 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database.
2.4 Diagram Alir Manajemen Basis
Data Web SIG
Gambar 1. Pembuatan data Spasial dan Non
Spasial
Secara garis besar ada dua jenis data dalam
pembangunan SIG yaitu data spasial
(keruangan) dan data non spasial (data
atribut). Kedua data ini harus saling
terintegrasi agar bisa menampilkan informasi
yang dibutuhkan. Kedua jenis data ini harus
disimpan dalam satu hirarchi database.
Gambar 2. Diagram perencanaan manajemen
database.
DATA
SPASIAL
PETA
GARUT
DIGITASI
PETA
BASIS DATA
SPASIAL
REGISTRASI
PETA
BASIS DATA
NON
SPASIAL
MASUKAN
DATA
DATA
TEKS
DAN
ANGKA
(STATISTI
K)
ANALISIS
SISTEM
SIG
SISTEM
MANAJEME
N BASIS
DATA
BASIS
DATA
NON
SPASIAL
BASIS
DATA
SPASIAL
3. 2.5 Diagram Alir Pembangunan
Web SIG
Hal terpenting dalam pengolahan data spasial
adalah pada saat registrasi peta dan digitasi,
karena berhubungan dengan keakuratan posisi
objek pada peta. Hal pertama yang dilakukan
adalah registrasi dokumen peta dasar terlebih
dahulu, jika registrasi selesai, selanjutnya
adalah melakukan digitasi sesuai dengan peta
dasar yang sudah diregistrasi. Digitasi
dilakukan dengan beberapa layer sesuai
deangan keperluan dan kelengkapan peta dan
masing-masing layer tersebut kemudian
disimpan dalam basis data.
Gambar 3. Diagram alir pengolahan data
spasial.
Jika digitasi selesai dilakukan, maka
selanjutnya adalah dengan menginputkan data-
data atribut dari setiap objek pada masing-
masing layer, dan data atribut tersebut
disimpan juga dalam basis data MapInfo
bersama dengan data spasial.
Gambar 4. Diagram alir pengolahan data non
spasial.
Langkah selanjutnya yang harus
dilakukan jika kita ingin membuat SIG
berbasis web adalah dengan mengkonversi file
hasil digitasi dan input data atribut tadi untuk
mendapatkan database dalam format mysql.
Karena penulis melakukan digitasi dengan
menggunakan MapInfo, maka harus
dikonversi terlebih dahulu pada format ESRI
(.shp), setelah itu kemudian file-file format
ESRI (.shp) tersebut di translate ke dalam
format database mysql dengan menggunakan
ArcView. Jika format database mysql sudah
didapatkan maka selanjutnya ditampilkan ke
dalam browser dengan coding.
Gambar 5. Diagram alir proses konversi data.
Input
Registrasi
Peta
Mulai
Peta Garut
lengkap
Dalam format
.JPEG
Registrasi
Peta
Lakukan
digitasi sesuai
peta dasar
Disimpan
dalam Basis
Data MapInfo
Basis
data
Spasial
(vektor)
Mulai
Pilih layer
spasial
hasil
digitasi
yang akan
diinputkan
data
atributnya
Input
Data
atribut
Disimpan
dalam Basis
Data
MapInfo
Basis
data Non
Spasial
Basis data
Spasial dan non
spasial
SIG Potensi
Wilyah
Kabupaten
Garut
Translate ke
format ESRI
shape (.shp)
Tampilkan dalam
basis web dengan
coding
Translate database
ke format mysql
4. 2.6 Desain
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
layer
kecamatan
Terdiri atas
Terdiri atas
Terdiri atas
industri
pertanian
peternakan
jalan
N
N
N
industri
layerID
layerID
project
title
pasar Terdiri atas
Id_jalan
desa memiliki
Admin
Berita
projectID
lonmax
lonmin
latmin
latmax
transfactor
width
height
scale
shape
namefield
memiliki
memiliki
kategori
memiliki
Terdiri atas
Terdiri atas
memiliki
memiliki
memiliki
memiliki
mengelola
mengelola
N
1
1
1
N 1
unitusaha
imageinvestasi
Id_industri
longitude
latitude
produksi
satuan
Nilai_produksi
longitude
imagelatitude
pertanian
Id_tani
produksi
peternakan
latitude
longitude
Id_ternak
ruasjalan
tipejalan
ymax
potensi
kategori
Id_kat
xmax
xmin
geometri
ymin
lebar
panjang
namapasar
Jum_kios
Jum_losId_pasar
longitude
latitude
Jum_pkl
Id_kec
kecamatan
ymax
xmax
xmin
geometri
ymin
Alamat_kntr
pria
wanita
populasi
Luas_kec
Id_desa
desa
Id_berita
kategori
judul
Isi_berita
pengirim
posdate
username
userpass
nama
1
1
1 1
11
N
N
N
N
N
N1
1
1
N
N
N
1
1N
populasi
image
1
1
image
Gambar 1. ERD (Entity Relationship Diagram)
2. Relasi tabel
ID_DESA = ID_DESA
ID_DESA = ID_DESA
ID_DESA = ID_DESA ID_DESA = ID_DESA
LAYERID = LAYERID
ID_KEC = ID_KEC
ID_KEC = ID_KEC
ID_KEC = ID_KEC
ID_KEC = ID_KEC
ID_KEC = ID_KEC
PROJECTID = PROJECTID
USERNAME = USERNAME
USERNAME = USERNAME
ID_KAT = ID_KAT
ID_KAT = ID_KAT
LAYERID = LAYERID LAYERID = LAYERIDLAYERID = LAYERID
LAYERID = LAYERID
LAYERID = LAYERID
LAYER
LAYERID char(10)
PROJECTID char(10)
SHAPE char(10)
NAMEFIELD char(50)
KECAMATAN
ID_KEC int(11)
LAYERID char(10)
GEOMETRI char(10)
XMIN char(10)
XMAX char(10)
YMIN char(10)
YMAX char(10)
KECAMATAN char(30)
ALAMAT_KNTR varchar(100)
PRIA decimal(10)
WANITA decimal(10)
POPULASI decimal(10)
LUAS_KEC decimal(10,5)
PETERNAKAN
ID_TERNAK int(11)
ID_DESA int(11)
ID_KEC int(11)
LAYERID char(10)
ID_KAT char(10)
LONGITUDE double
LATITUDE double
TERNAK char(15)
POPULASI decimal(10)
IMAGE varchar(100)
PERTANIAN
ID_TANI int(11)
ID_KEC int(11)
LAYERID char(10)
ID_KAT char(10)
ID_DESA int(11)
LONGITUDE double
LATITUDE double
PERTANIAN char(15)
JUM_PRODUKSI decimal(10)
IMAGE varchar(100)
INDUSTRI
ID_INDUSTRI int(11)
ID_DESA int(11)
ID_KEC int(11)
LAYERID char(10)
LONGITUDE double
LATITUDE double
INDUSTRI char(20)
INVESTASI decimal(10)
JUM_PRODUKSI decimal(10)
SATUAN varchar(15)
NILAI_PRODUKSI decimal(10)
UNITUSAHA decimal(10)
IMAGE varchar(100)
PASAR
ID_PASAR int(11)
ID_DESA int(11)
ID_KEC int(11)
LAYERID char(10)
LONGITUDE double
LATITUDE double
NAMA_PASAR char(20)
JUM_KIOS decimal(10)
JUM_LOS decimal(10)
JUM_PKL decimal(10)
IMAGE varchar(100)
PROJECT
PROJECTID char(10)
USERNAME varchar(8)
TITLE char(50)
LONMIN double
LONMAX double
LATMIN double
LATMAX double
WIDTH char(10)
HEIGHT char(10)
SCALE char(10)
TRANSFACTOR char(10)
ADMIN
USERNAME varchar(8)
USSRPASS varchar(41)
NAMA varchar(50)
BERITA
ID_BERITA char(10)
USERNAME varchar(8)
KATEGORI varchar(20)
JUDUL varchar(50)
ISI_BERITA char(10)
PENGIRIM varchar(20)
POSDATE date
JALAN
ID_JALAN int(11)
LAYERID char(10)
GEOMETRI char(10)
XMIN char(10)
XMAX char(10)
YMIN char(10)
YMAX char(10)
RUAS_JALAN char(30)
TIPE_JALAN char(8)
LEBAR_JALAN decimal(10)
PANJANG_JALAN decimal(10)
DESA
ID_KEC int(11)
ID_DESA int(11)
DESA varchar(30)
KATEGORI
ID_KAT int(11)
POTENSI varchar(20)
KATEGORI varchar(20)
Gambar 2. Relasi table
3. Diagram Konteks
SIG Potensi Wilayah Kab.Garut
Administrator
(Dinas)
Pengunjung
Data Admin
Data_pertanian
Data_industri
Data_peternakan
Data_pasar_tradisional
Data_kategori
Data_berita
Input_Cari data_pertanian
Input_Cari data_peternakan
Input_Cari data_industri
Input_cari data_pasar_tradisional
Validasi data_admin
Info data_pertanian
Info data_industri
Info data_peternakan
Info data_pasar_tradisional
Info_kategori
Info data_berita
info data_pertanian
info data_peternakan
info data_industri
Info data_pasar_ttradisional
info data_berita
Peta_digital
Detail atribut objek peta
Gambar 3. Diagram konteks
4. DFD (Data Flow Diagram)
2.0
Olah Pertanian
9.0
Tampil
Data Spasial
Pengunjung
3.0
Olah
Peternakan
4.0
Olah Industri
5.0
Olah Berita
tb_pertanian
Data_pertanian
tb_peternakan
Data_peternakan
tb_industri
Data_industri
tb_berita
Data_berita
Info_data_pertanian
Info_data_peternakan
Info_data_industri
Data_project
peta_digital
Data_koordinat_pertanian
data_koordinat peternakan
data_koordinatindutri
6.0
Olah Pasar
Tradisional
tb_pasar_tradisioanal
data_koordinatpasartradisional
data_pasar_
tradisional
Info_data_pasar_tradisional
7.0
Olah Desa dan
Kecamatan
tb_kecamatan
Data_kecamatan
Info_data_kecamatan
data_kecamatan
8.0
Olah Jalan
Loginvalid
Info Data_jalan
layer project
Data_later
cari_data_pertanian
cari_data_peternakan
cari_data_industri
Admin
1.0
Login
tb_admin
Username
password
Loginvalid
Loginvalid
Loginvalid
Loginvalid
Data,koordinatobjekpertanian
Data_berita
Data,koordinatobjekpeternakan
Validasi_data_admin
Data_admin
Data,koordinatobjekindustri
Info_data_berita
Info_data_industri
Info_data_peternakan
Info_data_pertanian
data_spatial_eksisting
Info_data_pasar_tradisional
Data,koordinatobjekpasar
Info_data_kecamatan
Data_kecamatan
Loginvalid
Login valid
Info_data_jalan
data_jalan
Info_data_kategori
Data_kategori
Loginvalid
Data_kategori
10.0
Olah Kategori
Tb_kategori
Data_kategori
Data_kategori
Data_kategori
Loginvalid
tb_jalan
data_jalan
tb_desa
Gambar 4. DFD level 1
5. Menu web admin
webSIG
Kecamatan Jalan Peternakan PasarIndustri BeritaPertanian
view tambah edit hapus
Kategori Logout
Gambar 5. Arsitektur menu web admin.
5. 6. Menu web pengunjung
webSIG
Home Profil Detail Peta PeternakanPertanian IndustriBerita
Detail
Berita
Lihat Info
dan Photo
Lihat Info
dan Photo
Lihat Info
dan Photo
Gambar 6. Arsitektur menu web pengunjung.
2.8 Implementasi
Perangkat lunak yang digunakan
pada sistem komputer dalam membangun
Website SIG identifikasi potensi wilayah ini
adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional
SP 2.
2. XAMPP untuk local internet dan
penyimpanan database.
3. Macromedia Dreamweaver 8 untuk
penulisan kode program.
4. Adobe Photoshop untuk mengedit gambar
yang akan disertakan pada web.
5. Map Info Profesional 9
6. Arc View 3.0
7. Ekstensi Opensvgmapserver101
8. Internet Explorer sebagai browser.
9. SVG Viewer sebagai plugin untuk
membaca data geometri.
1. Tampilan peta dasar yang akan diregistrasi
Gambar 7. Peta dasar
2. Tampilan peta hasil registrasi dan digitasi
Gambar 8. Peta hasil registrasi dan digitasi
3. Database SIG hasil konversi dari .TAB ke
format ESRI (.shp)
Gambar 9. Data Spasial dalam format ESRI
6. 4. Database SIG hasil konversi dari format
ESRI ke format mysql.
Gambar 10. Database SIG mysql
5. Tampilan halaman utama pengunjung
Gambar 11. Halaman index pengunjung.
6. Tampilan halaman potensi
Gambar 12. Halaman Potensi
7. Tampilan halaman detail peta
Gambar 13. Halaman deatil peta
8. Tampilan info objek peta
Gambar 14. Halaman info peta
9. Tampilan menu admin
Gambar 15. Halaman menu admin
7. 3. HASIL DAN DISKUSI
3.1 Fasilitas SIG Potensi Wilayah
Sistem informasi yang dibangun mempunyai
kemampuan sebagai berikut :
a. Menghasilkan peta sebaran lokasi
komoditas pertanian, peternakan dan
industri disertai objek pendukung lainnya
seperti jalan, batas kecamatan dan letak
pasar tradisional yang mempengaruhi
kegiatan distribusi komoditas potensi.
b. Menghasilkan peta klasifikasi komoditas
pertanian, peternakan, dan industri beserta
data atribut dari objek potensi yang ada
pada peta tersebut dan dapat diakses secara
langsung dari peta tersebut.
c. Menghasilkan peta jangkauan distribusi
komoditas tersebut.
d. Menghasilkan peta wilayah yang belum
memiliki potensi.
e. Dapat melakukan analisis dari gabungan
berbagai data untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau hasil analisis secara
geografis.
3.2 Perangkat Lunak
WebSIG ini akan berjalan normal pada
spesifikasi software sebagai berikut :
a. Sistem Operasi Windows
b. Internet Eksplorer with SVG ViewerIE
c. Atau Mozilla Firefox with SVG
ViewerFirefox
SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan
sebuah format standar dokumen yang
disediakan untuk membuat content grafis
berdasarkan vektor melalui web. Dengan
konsep vektor ini, tampilan yang dihasilkan
dapat diatur sekalanya dan diproses dengan
komputasi grafis sehingga jika dilakukan
proses pembesaran(zoom) hasilnya tetap
bagus.
3.3 Cara Kerja SIG
SIG menghubungkan sekumpulan
unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di
dalam satuan yang dikenal sebagai “layers”.
Contoh layers misalnya sungai, bangunan,
jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan dan
lain-lain. Kumpulan dari layers ini
membentuk basis data SIG. Dengan demikian,
perancangan basisdata merupakan hal yang
penting dalam SIG untuk menentukan
efektifitas dan efisiensi proses-proses
masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.
Gambar 16. Cara Kerja SIG
4. KESIMPILAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Sistem yang dibangun dapat memberikan
gambaran sebaran potensi wilayah di
Kabupaten Garut dengan berbasis web
sehingga potensi wilayah Garut bisa
diketahui oleh masyarakat luas dan selain
itu kita bisa mengetahui wilayah mana
yang dominan memiliki potensi dan
wilayah mana yang tidak.
2. Dengan adanya sistem informasi
geografis ini maka informasi sebaran
potensi dapat diperoleh dengan cepat dan
mampu menghasilkan output dalam
bentuk peta digital.
3. Pada sistem ini database dari setiap objek
peta dapat diperbaharui oleh admin
sesuai dengan kebutuhan dan data real
agar data menjadi lebih up to date dan
cukup membantu bagi masyarakat
ataupun investor yang ingin
mengembangkan potensi serta cukup
membantu dalam perencanaan kegiatan
dan pendistribusian hasil komoditas
potensi.
4. Dengan penyajian melalui pemetaan data
spasial beserta data non spasial dalam
sistem ini, menjadikan data lebih saling
terintegrasi.
8. 4.2 Saran
1. Penambahan entitas atau tabel lain yang
mendukung selain dari entitas yang
tersedia dalam sistem ini akan
menjadikan sistem lebih berdaya guna.
2. Karena keterbatasan tools yang dimiliki
oleh saya dalam membangun sistem
informasi geografis ini, diharapkan untuk
kedepannya dalam hal registrasi peta
dilakukan lebih dari empat titik acuan,
serta menggunakan alat seperti GPS
untuk mengetahui titik tersebut dengan
terjun langsung ke lapangan agar nilai
error dari keakuratan kordinat bisa lebih
di minimalisir.
3. Dalam pengolahan data spasial
diharapkan bisa lebih ditingkatkan
dimana admin bisa langsung
memanipulasi data spasial tidak hanya
data point saja.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Andri Heryandi, S.T. Aplikasi Database
Berbasis Web.pdf, Diktat Aplikasi
Teknologi Online.
[2]. Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar
Trik Rahasia Para Master PHP,
Lokomedia, Yogyakarta.
[3]. Heryanto, Imam, Raharjo,Budi (2008),
Memahami Konsep SQL dan PL/SQL di
Oracle,Informatika, Bandung.
[4]. Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006),
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Dekstop dan Web,
Yogyakarta.
[5]. Jogiyanto, H. M., Analisis dan Desain
Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi
Offset, Jakarta, 1989.
[6]. Prahasta, E., 2001. Konsep-konsep Dasar
Sistem Informasi Geografis. CV.
Informatika, Bandung.
[7]. http://www.wikipedia.net, akses
November – Desember 2009.