SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
LANCAR KORUPSI KARENA DIULANG
Paparan Fakta Korupsi Di Sektor Pendidikan :
Studi Kasus Di Sumatera Utara
T.R. Arif Faisal
Koordinator Eksekutif Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat,
email : sahdar2003@yahoo.com
Pendahuluan
Faktanya memang semua keluarga berurusan
dengan pendidikan, setiap keluarga bersoal dengan
sekolah anak-anaknya, baik urusan biaya, antar-
jemput anak, prestasi anak, hingga kekerasan di
sekolah yang akhir-akhir ini begitu ditentang oleh
orang tua. Namun dari semua permasalahan
pendidikan, kami akan melihatnya dari pendeka-
tan pembiayaan, yang secara menyeluruh
menyangkut politik anggaran dalam bi-dang
pendidikan.
Pembiayaan, sebagaimana dilaksanakan,
selalu beriringan dengan korupsi yang semakin
merajalela.
Bagaimana pembiayaan pendidikan
dilaksanakan? Bagai-mana korupsi
dilakukan di sekolah dan dinas pendidikan,
bagaimana modus dan siapa pelakunya?
Lalu bagaimana penegakan hukumnya?
Apa pula dampak korupsi di sektor
pendidikan terhadap penyelenggaraan
pendidikan?
Sederet pertanyaan ini ialah topik-topik yang
akan kita bahas dalam presentase singkat ini
Lanjut :
 Banyak pihak yang berusaha menghitung secara pasti biaya pendidikan
se-orang anak di sekolah. Tetapi perhitungan itu tetap saja tidak
menghasilkan suatu gambaran yang memuaskan. Sebab pendidikan (baca
: sekolah) terposisikan secara sosial, maka biaya pendidikan juga
mengikuti susunan itu. Sekolah-sekolah di pusat kota (anak-anak
golongan elit seperti pejabat, pengusaha, politisi, pegawai pemerintah),
tentu berbiaya lebih tinggi dibanding dengan sekolah di pinggiran kota
(anak tukang becak, pekerja rumah tangga, dan buruh kasar pabrik
bersekolah disana).
 Meskipun sekolah favorit di pusat kota lebih mahal, tetapi orang tua
siswa tidak kesulitan membayarnya. Sangat berbeda dengan sekolah di
pinggiran kota atau desa, biayanya begitu menyulitkan orang tua siswa.
 Oleh karena itu tentu sebuah hasil studi tentang biaya pendidikan tidak
dapat berlaku bagi semua golongan sosial. Lebih jauh, perhitungan
tentang biaya juga menjadi sesuatu yang relatif. Dengan demikian,
kesulitan membiayai sekolah anak, berapapun tingginya, tidak dirasakan
oleh golongan elit perkotaan. Tapi bagi golongan sub-urban dan
Perdesaan.
lanjut
• Kampanye selama ini mengatakan bahwa
“pendidikan yang bermutu itu mahal.”
• kampanye “sekolah gratis” melalui program-
program yang bersifat charity, dalam skema
bantuan sosial
• Model penyaluran macam ini ternyata
menguatkan pula diktum di atas, bahwa biaya
pendidikan yang mahal itu ditanggung oleh
masyarakat, dan pemerintah hanya
“membantu” saja
Biaya Pendidikan satu jenjang hingga tamat, per-
anak (biaya terendah SMP/SMA)
No Jenis Volume Total
1 Biaya Awal 1 x 867.000 867.000
2 Biaya Tahunan 3 x 450.000 1.350.000
3 Biaya Semester 6 x 705.000 4.230.000
4 Biaya Bulanan 36 x 516.000 18.576.000
5 Biaya Insidental 3 x 80.000 240.000
6 Biaya Akhir 1 x 635.000 635.000
Total 25.898.000
Pendidikan Memiskinkan, Pemelihara
Ketidakadilan Sosial
Bagaimana dengan nasib anak :
• Para Pengangguran
• Pekerja Rumah Tangga
• Buruh tidak tetap (tani, harian, borongan, dsb)
• Dan pekerja disektor yang tidak terlindungi
lainnya.
Lanjut :
• Pendidikan yang membawa perubahan, tentulah pendidikan bermutu, meningkatkan
kualitas anak. Tetapi benarkah pendidi-kan sudah bermutu. Dan jika pendidikan
bermutu memang mahal, benar-kah jika masyarakat yang harus menanggung biaya
pendidikan yang mahal itu?
• Kenyataan diatas menunjukkan bahwa orangtua menanggung biaya pendidi-kan yang
mahal dan bahkan memiskinkan. Parahnya biaya pendidikan tersebut menambah
kesulitan dan beban keluarga miskin, menyebabkan tidak terpenuhinya atau
dikuranginya kebutuhan yang lain.
• Selanjutnya yang semakin memperparah keadaan ialah, bahwa pendidikan berbiaya
tinggi tersebut memupuskan harapan orangtua untuk dapat memperbaiki kehidupan
keluarga. Sebab, pendidikan yang telah memiskinkan tersebut ternyata tidak
membekali anak mereka, atau tidak mem-buka peluang bagi mereka, untuk
mengakses sumber-sumber penghidupan yang layak sehingga bisa memperbaiki
nasib keluarga.
• Kenyataan juga menunjukkan bahwa sebagian besar anak – anak sub urban, yang
perempuan menjadi PRT dan atau TKI, sedangkan anak lelaki menjadi pekerja
upahan atau menjadi buruh. Pada mereka tidak terdapat akses untuk memperoleh
pekerjaan yang lebih baik. Selain karena pendidikan yang tidak bermutu di sekolah
pinggiran, mereka juga tidak dibesarkan dengan gizi yang baik. Dengan demikian,
pendidikan tidak dapat menjadi solusi dan membawa perubahan ekonomi
masyarakat, malah bahkan mempertahan-kan keadaan, pendidikan yang mahal ini
menjadi pemelihara ketidakadilan sosial.
Kerugian Negara 2004-2011
Total Potensi
Kerugian
Kerugian (Dalam
Penyidikan)
Diperiksa di
Pengadilan
Kab/Kota
Diperiksa di
Pengadilan
Tipikor Medan
5.608.029.547.723,- 1.763.803.865.394,- 335.458.759.892,- 136.767.720.047,-
Perbandingan Sumber Dana yang
Dikorupsi di Sumatera Utara
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
APBD APBD Sumut APBN/D (DAK/BOS) APBN
Sumber Dana yang Dikorupsi
Peningkatan Angka Korupsi di
Sumatera Utara 2004-2013
0
20
40
60
80
100
120
140
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Korupsi per Tahun Anggaran
Persentase Korupsi pada Sektor-Sektor
di Pemerintahan
Korupsi per Sektor
Sekretariat Daerah
Pekerjaan Umum & Bina Marga
Pertanian & Peternakan
Tata Ruang/Permukiman
Pendidikan
Kebersihan/Pertamanan/Pasar
Kehutanan
Kelautan & Perikanan
Kesehatan
Koperasi & UKM
BUMD
Pertanian & Peternakan
PPKAD
Lain-Lain
Jenis Korupsi Dana Pendidikan
Jenis Korupsi Dana Pendidikan
Bantuan Operasional/Dana Rutin
Fasilitas Belajar/Buku/Peraga
Pembangunan/Rehab Fisik
Pemotongan Insentif/Tunjangan Guru
Jumlah Pelaku Korupsi
Terduga/
Belum jadi
Tersangka
Terperiksa/
Tersangka
Belum
diajukan Ke
Pengadilan
Terdakwa
PN Kab/Kota Pengadilan Tipikor Medan
2004-2011 2011 2012 2013
49 orang 171 orang 72 orang 51 orang 104 orang 120 orang
Persentase Jabatan Para Terdakwa Korupsi yang
diperiksa di PN TPK Medan
Jabatan Pelaku Korupsi
Kepala Daerah
Kepala Dinas/Biro/PA/KPA
PPK
PPTK
Bendahara Pengeluaran/Umum
Rekanan/Swasta
Jaringan Politik Tingkat Lokal
Bupati/Walikota
Gubernur
Polres dan Kejaksaan
Negeri/Tinggi
Kodim/ Kodam
Media Massa &
Pressure Group
Lainnya
Elit dan Tokoh
Ormas Tingkat
Lokal
Elit Partai &
Pimpinan DPRD
Pengusaha/
Black Market
Lancar Mengulang Korupsi :
Kasus Korupsi Pendidikan
• Kabupaten Langkat : Azizah M Seif (Kepala Dinas Pendidikan), dan tiga orang staf
Dinas Pendidikan ; Adita Bangun, Ismail Gunawan, dan Legimun, telah dijatuhi
hukuman karena melakukan korupsi pada kegiatan rehabilitasi gedung sekolah dan
pengadaan ATK, yang bersumber dari DAK Pendidikan 2007. Korupsi Dinas
Pendidikan kembali dilakukan oleh Syam Sumarno (Kepala Dinas Pendidikan) pada
kegiatan Pengadaan Buku dan Alat Peraga yang juga bersumber dari DAK
Pendidikan, pada tahun anggaran 2010.
• Kabupaten Dairi : Lamser Lumbangaol (Kepala UPT Dinas Pendidikan) diajukan
sebagai terdakwa korupsi Dana Tunjangan Penghasilan Guru PNS Tahun 2010, di
Pengadilan Tipikor Medan. Lamser yang merugikan negara Rp 136.000.000,-
divonis 3 tahun penjara. Namun setahun berikutnya korupsi kembali berulang.
Pasder Berutu (Kepala Dinas Pendidikan) juga telah ditetapkan sebagai tersangka
korusi DAK/APBN Pendidikan 2011 oleh Kejati Sumatera Utara (9/01/2013).
• Kota Tebing Tinggi : Terjadi korupsi pendidikan secara berulang kali. Umi Kalsum
(Kepala SMK N 3) mengorupsi dana Subsidi Program Layanan Dasar (School Grant),
yang bersumber dari APBD 2006. Kemudian Kasinun (PPTK Dinas Pendidikan)
mengorupsi dana pengadaan lahan SMKN 4 Tebing Tinggi yang bersumber dari
APBD 2008. Selanjutnya M Zainal Abidin (Kepala SMP N 8) mengorupsi dana BOS
yang bersumber dari APBN 2009.
Lanjut• Kota Binjai : Elfrida Hanum (Kepala SDN 020267) melakukan korupsi dana BOS yang bersumber dari APBN
2006-2007. Misron Hayat (Kepala Dinas Pendidikan) melakukan korupsi rehab gedung dan infrastruktur
sekolah yang bersumber dari APBN/DAK 2007. Kemudian terjadi korupsi pada proyek yang sama (rehabilitasi
gedung) pada tahun 2008 oleh Rahmat Saleh (Kabid Sarpras) dan 2009 oleh Partoyo (Kabid Sarpras). Pada
2010 Dwi Anang Wibowo (Kepala Dinas Pendidikan), Bagus Bangun (PPK), Syahri Ginting (PPTK) dan Joni
Maruli (Ka. Panitia Tender) melaku-kan korupsi pengadaan buku. Selain itu masih terdapat sejumlah dugaan
korupsi seperti Dana PSB dan UAS (Dwi Anang Wibowo), dan Pungli Jabatan Kepala Sekolah (Walikota
Idaham dan Dwi Anang Wibowo). Pada tahun 2013 ditemukan korupsi oleh Khaidir Nasution Kepala
Sekolah SMAN 7 Kota Binjai terhadap uang Komite Sekolah T.A. 2011/2012 berjumlah Rp.300.000.000,-;
uang Komite Sekolah (Juli s.d Desember 2012) berjumlah Rp.154.000.000,-; uang Komite Sekolah (Januari
s.d Maret 2013) berjumlah Rp. 77.100.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Juli s.d Desember 2011) berjumlah Rp.
13.650.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Januari s.d Juni 2012) berjumlah Rp. 13.650.000,-; Bantuan Siswa
Miskin (Juli s.d Desember 2012) berjumlah Rp. 15.600.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Januari s.d Juni 2013)
berjumlah Rp. 15.600.000,-; Dana OSIS berjumlah Rp 40.092.000,-; Bansos untuk Ruang Kelas Baru (RKB)
berjumlah Rp.330.000.000,-, total yang jumlah yang dikorupsi sebesar Rp.959.792.000,- Kerugian Negara
mencapai 5.444.380,- dari total nilai proyek 123.375.000,-. Pelaku divonis dengan hukuman 1 (satu) tahun
penjara pada 28 April 2008.
• Total nilai proyek adalah 8.121.000.000,- yang bersumber dari APBN/DAK 2007. Pelaku sudah disidik oleh
Kejaksaan Negeri Binjai.
• Total nilai proyek Rehabilitasi yang bersumber dari APBN/DAK ini ialah 15 miliar (2008) dan 10,6 miliar
(2009).
• Total nilai proyek yang bersumber dari APBN/DAK 2010 ini ialah 2.250.405.500,-. Keempat pelaku sudah
disidik di Kejari Binjai.
• Belum ditindaklanjuti melalui proses penyidikan. Masih dalam proses penyelidikan.
Lanjut
• Kabupaten Karo : Kepala Dinas Pendidikan (Drs. AM) mengorupsi 663 juta dari 3,9
miliar dana Rehabilitasi Gedung Sekolah dan Pengadaan Meubiler di 39 SD pada
tahun 2005. Pada 2009 dan 2010 terjadi korupsi dalam proyek Karo Community
College. Dan pada 2011 terjadi korupsi dana kegiatan rutin dan belanja ATK Dinas
Pendidikan.
• Kabupaten Simalungun : Pada 2007 Zulkarnen Damanik (Bupati) mengorupsi DAK
Pendidikan dengan total nilai proyek 18,025 miliar. Proyek yang sama dikorupsi lagi
pada tahun 2009 oleh Lamhot Tua (Bend.Disdik) dengan nilai proyek 52 miliar.
Pada 2010 Wasin Sinaga (Kepala Dinas Pendidikan) dan JR Saragih (Bupati)
melakukan Dana Insentif Guru non PNS yang bersumber dari APBD senilai 1,2
miliar. Pada 2011 Wasin Sinaga melakukan pungli dana sertifikasi 1.300 orang guru.
• Kota Padangsidimpuan : Ali Imron Siregar (Kepala SDN 101730) melakukan korupsi
pembangunan ruang kelas dan MCK yang bersumber dari APBN/DAK 2009. Pada
tahun yang sama Panongonan Muda Hasibuan (Kepala Dinas Pendidikan) dan
Maskur Hasibuan mengorupsi dana Reboisasi untuk Pendidikan yang bersumber
dari APBN/DAK 2009.
• Ali Imron divonis 3 tahun penjara dan membayar Uang Pengganti sebesar 18 juta, atas korusi
sebesar Rp 18 juta dari total nilai proyek 240 juta. Panongonan Muda Hasibuan divonis 1 tahun 6
bulan penjara, dan denda 50 juta.
Lanjut :
• Kota Medan : Pada 2007 terjadi korupsi pembangunan gedung politeknik
Kesehatan Medan yang bersumber dari APBN senilai 9,3 miliar. Sebesar
2,940 miliar dikorupsi oleh Yong Ahe Nehe, Koesman Wisohudiono, dan
Daulat Tampubolon. Korupsi terjadi lagi pada 2010, terhadap proyek
pengadaan alat laboratorium Politeknik Medan, dengan nilai proyek 4,5
miliar dari APBN. Perbuatan Sihar Simamora, Syah-buddin Siregar, Herman
Taher dan Dewi Komariah mengakibatkan negara dirugikan sebesar 2,1
miliar. Korupsi berulang lagi pada 2012 dalam proyek Rehabilitasi dan
Pembangunan Gedung Sekolah dengan nilai proyek sebesar 40,4 miliar,
yang dila-kukan oleh Rajab Lubis (Kadisdik), Zakaria Harahap (KPA), Eva
Yunismin (PPTK).
• Kabupaten Deli Serdang : Pada 2007 Kepala Dinas Dikpora dan 27 orang
Kepala Sekolah melakukan korupsi dana alokasi khusus pendidikan senilai
36,6 miliar. Pada 2010, Hj. Saadah (Kadisdikpora) mengorupsi 6 miliar dari
17,7 miliar dana Kesejah-teraan yang bersumber dari program Bantuan
Daerah Bawahan APBD Provsu.
• Kabupaten Humbang Hasundutan : Binsen Tinambunan (Kepala SMP 3
Parlilitan) melakukan korupsi dana BOS dan BSM sebesar 158 juta dari
total 300 juta, yang bersumber dari APBD 2008-2010. Korupsi berulang lagi
pada 2011 terhadap proyek pengadaan komputer untuk LAB TIK senilai
100 juta, oleh SL (mantan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan) yang bersumber
dari APBN 2011.
Lanjut :
Beberapa korupsi yang berulang di berbagai Kabupaten/Kota
antara lain adalah, Labuhanbatu : Korupsi dana Sertifikasi
233 orang guru (senilai 6,7 miliar) oleh Halo-moan
(bendahara Disdik) dan Agus Susanto (Plt. Kadisdik). Nias :
Terjadi korupsi terhadap proyek Peningkatan Sarana dan
Prasarana Sekolah senilai 49,5 miliar (APBN/DAK 2007-2008)
dan proyek Rehabilitasi dan Pembangunan gedung sekolah
senilai 20,5 miliar (APBN/DAK 2007). Pakpak Bharat : Drs.
MM mengorupsi angga-ran Operasional Dinas Pendidikan
(APBD 2005). Kota Sibolga : Rustam Manalu (Kadis
Pendidikan) dan Lamser Tambunan melakukan korupsi
Pengadaan Buku Per-pustakaan SD sebesar 570 juta dari 1,5
miliar yang bersumber dari APBN/DAK 2010. Kepala SMA
Muhammadiyah 15 Sibolga melakukan korupsi Pembangunan
Gedung Perpustakaan dengan nilai proyek 145 juta yang
bersumber dari APBN 2007.
Rantai Doeka Tjita Rakyat yang Berkepanjangan
Dampak Sosial Korupsi Di Sektor
Pendidikan
• Sebuah logika “sesat” yang dikembangkan
pemerintah ialah, bahwa angka putus
sekolah menurun setiap tahunnya. Padahal
sesungguhnya, angka putus sekolah
terakumulasi dari tahun ke tahun, karena
siswa yang putus sekolah pada tahun
sebelumnya tidak dapat ditanggulangi atau
dikembalikan ke bangku sekolah pada tahun
berikutnya.
Di Indonesia
• Merujuk kepada angka kemiskinan memakai data BPS per
September 2013, di Sumatera Utara Penduduk miskin
sebesar 1.390.000,80, dengan pendapatan rata-rata Rp.
330 517 (kota) dan Rp. 292.186 (desa), perbandingan
pendapatan dan pengeluaran yang harus ditanggung,
maka dapat disimpulkan angka putus sekolah = angka
kemiskinan.
• Di Indonesia, masih dengan data yang sama jumlah
Penduduk Miskin 28 553.000,93 dengan pendapatan rata
rata Rp. 308 826 (kota) dan
Rp. 275.779 (desa).
• Maka disimpulkan angka putus sekolah = angka putus
sekolah.
Kemana Yang Putus Sekolah dari tahun
ke tahun tersebut
• angkatan kerja di Sumatera Utara berjumlah 6.322.414 orang (2009)
6.402.891 orang (2010). Sementara jumlah penduduk yang bekerja
berjumlah 5.800.771 orang (2009) 5.890.066 orang (2010) (RPJP
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.). Dari angka
tersebut, angka pengangguran cukup besar di Sumatera Utara. Pe-
ngangguran ini berkorelasi dengan tingkat kemiskinan di Sumatera
Utara.
• Kedua, jumlah penduduk miskin, yakni penduduk yang berada di
bawah Garis Kemiskinan di Sumatera Utara pada bulan Maret 2009
sebesar 1.499.700 orang (11,51 persen), Maret 2010 berjumlah
1.490.900 orang (11,31 persen), Maret 2011 sebanyak 1.481.300
orang (11,33 persen), Maret 2012 sebanyak 1.407.200 orang (10,67
persen) dan September 2012 sebanyak 1.378.400 orang (10,41
persen). (Dirangkum dari berita resmi Badan Pusat Statistik
Sumatera Utara).
Angka Kejahatan
No Jenis Kejahatan
Tahun
2009 2010 2011 2012
1 Pencurian 1.381 1.349 1.299 1.215
2 Pembunuhan 411 387 415 401
3 Pemerasan 327 298 285 277
4 Penggelapan 201 197 215 315
5 Penipuan 305 298 327 301
6 Perjudian 547 713 685 787
7 Perampokan 218 311 307 405
8 Kamtibmas 358 341 323 415
Pendidikan Pelaku
Rata-rata pelaku kejahatan kerah biru (blue
collar crime), tidak tamat SD, tidak tamat SMP
dan tidak tamat SMA (vide data Putusan)
Kesimpulan
• Ketersediaan (Availability) sarana dan prasarana pendidikan
yang bermutu masih belum dipenuhi. Terbukti bahwa korupsi
paling banyak dilakukan pada proyek pembangunan fisik
(gedung/sarana sekolah). Ini berarti hal yang paling mendasar
seperti ketersediaan fisik sekolah beserta fasilitas belajarnya,
belum dipenuhi oleh pemerintah. Kemudian
• Keterjangkauan (Accessibility) sekolah secara sosial dan
ekonomi masih diskriminatif. Terjadi kastanisasi dan
komersialisasi sekolah dengan label strandar Internasional,
Nasional, dan status lainnya. Sehingga anak-anak dari golongan
sosial-ekonomi tertentu, tidak dapat mengakses sekolah pada
golongan di atasnya. Sementara keterjangkauan dari aspek fisik,
hanya Sekolah Dasar saja yang benar-benar darpat diakses
tanpa mengeluarkan biaya tambahan (uang transport),
sedangkan SMP dan SMA, kebanyakan diakses dengan biaya
tambahan.
Lanjut :
• Keberterimaan (Acceptability) masyarakat terhadap
kurikulum dan model pendidikan masih sangat
problematis. Beberapa program pendidikan seperti
Ujian Nasional dan Uji Kompetensi Guru banyak
ditentang oleh masyarakat. Bahkan yang terakhir,
perubahan kurikulum KBK, lalu KTSP menjadi kurikulum
2013, diperdebat-kan oleh banyak kalangan. Terutama
guru, sebagai pelaksana langsung kurikulum di kelas,
menganggap perubahan kurikulum tidak berpengaruh
pada pembelajaran di kelas, sebab apapun
kurikulumnya, tidak akan mengubah model
pembelajaran. Tentu kita melihat ada masalah yang
lebih mendasar pada pelaksanaan kurikulum.
Lebih lanjut :
• Adaptability (Kesesuaian) pendidikan terhadap perubahan masyarakat
dan perkembangan, menunjukkan respon dunia pendidikan yang
temporer dan seketika. Sektor pendidikan lebih bersifat reaktif dari pada
antisipatif, sehingga terlalu sibuk menanggapi gejolak perubahan dunia
atau nasional, sampai kehilangan arahnya sendiri. Misalnya sekolah-
sekolah saat ini sibuk dengan pergeseran ke Teknologi Informasi, sehingga
dianggap model pembelajaran yang baik adalah yang menggu-nakan
komputer atau fasilitas yang berbau IT. Selain itu, banyak sekolah-sekolah
merespon perubahan global dengan pembelajaran bahasa inggris, dengan
tujuan agar lulusannya dapat bekerja di perusahaan asing. Respon-respon
sekolah yang “latah” ini sangat buruk, dan tidak dapat menjadi pilar
pembangunan nasional, karena hanya mampu menyediakan “kuli-kuli”
untuk bekerja pada perusahaan asing yang beroperasi di tanahnya sendiri.
Demikian pula respon-respon perubahan kuri-kulum yang berkutat pada
persoalan teknis-metodis pembelajaran, sembari mening-galkan
fundamen pendidikan.
RUJUKAN
• Laporan Penelitian diterbitkan dalam buku bertajuk Politik Lokal di Indonesia, Henk Schulte
Nordholt dan Gerry van Klinken, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia-KITLV Jakarta, 2007.
• Putusan Nomor 07/PID.B/TPK/2011/PN/JKT.PST atas nama terdakwa Syamsul Arifin SE,
• SAHDAR, Penelitian Pendidikan yang Memiskinkan ini pernah disampaikan sebelumnya dalam
acara Launching Buku Orang Kampung Melawan Korupsi, di Hotel Four Season, Jakarta Januari
2012, yang diselenggarakan oleh Partnership for Governance Reform, didukung oleh UNODC.
• SAHdaR, Laporan investigasi pada Penerimaan Siswa Baru (PSB) 2011 dan 2012
• SAHDAR, Laporan akhir tahun 2011, “Menggugah Publik, Untuk Partisipasi di Sekolah”.
• SAHDAR, Laporan akhir tahun 2012, “Pesimisme Governance”.
• SAHDAR dan FH USU, Laporan Penelitian “Penerapan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
oleh Pejabat Negara: Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan pada Kasus Korupsi di Sektor
Pelayanan Publik Dibidang Pendidikan dan Kesehatan di Sumatera Utara, yang ini didukung oleh
The Asia Foundation (TAF) Indonesia.
• SAHDAR, Laporan Penelitian tentang Efektivitas Pemberantasan Korupsi atau dalam tema Evaluasi
Kinerja Penegak Hukum ini dilaksanakan secara bersamaan di Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan
Sumatera Utara, yang ini didukung oleh The Asia Foundation (TAF) Indonesia.
• SAHDAR, Laporan Investigasi tahun 2013, Kasus Guru Binjai.
• SAHDAR Laporan Awal Tahun 2014, WAJAH KORUPSI DI SUMATERA UTARA Menguak Realita Di
Balik Statistik Pemberantasan Korupsi di Sumatera Utara 2004-2012.
• Sutherland, Edwin, Principles of Criminology, New York, JB Lippincott Company, 1947.
• Tomasevski, Katarina, Pendidikan Berbasis Hak Asasi, Proyek Kerja Sama antara Pelapor Khusus
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak atas Pendidikan dan Biro Pendidikan Wilayah
Asia Pasifik UNESCO.

More Related Content

What's hot

surat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docxsurat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docxAjiM22
 
Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2fitrianovita
 
Surat pernyataan tempat tinggal
Surat pernyataan tempat tinggalSurat pernyataan tempat tinggal
Surat pernyataan tempat tinggalRaFuzi Diqi
 
contoh undangan tahlil 1000 hari
contoh undangan tahlil 1000 haricontoh undangan tahlil 1000 hari
contoh undangan tahlil 1000 hariAbu Amar Fikri
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
 
Berita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barangBerita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barangSuparman Man
 
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananContoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananAnggy Wahyu Dwi Surya
 
Kumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukumKumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukumEko Nainggolan
 
Surat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumen
Surat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumenSurat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumen
Surat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumenOperator Warnet Vast Raha
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khususNasria Ika
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratInspektorat
 
Surat perjanjian jual beli mobil
Surat perjanjian jual beli mobilSurat perjanjian jual beli mobil
Surat perjanjian jual beli mobilelianaermizal
 
Notulen juli2013
Notulen juli2013Notulen juli2013
Notulen juli2013roellys
 

What's hot (20)

surat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docxsurat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docx
 
Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2
 
Surat pernyataan tempat tinggal
Surat pernyataan tempat tinggalSurat pernyataan tempat tinggal
Surat pernyataan tempat tinggal
 
contoh undangan tahlil 1000 hari
contoh undangan tahlil 1000 haricontoh undangan tahlil 1000 hari
contoh undangan tahlil 1000 hari
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
 
TPCB EDIT.pptx
TPCB EDIT.pptxTPCB EDIT.pptx
TPCB EDIT.pptx
 
Berita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barangBerita acara pemeriksaan barang
Berita acara pemeriksaan barang
 
Surat pernyataan menduduk i jabatan
Surat pernyataan menduduk i jabatanSurat pernyataan menduduk i jabatan
Surat pernyataan menduduk i jabatan
 
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananContoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
 
Kumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukumKumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukum
 
Surat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumen
Surat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumenSurat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumen
Surat pernyataan kebenaran data dan keabsahan dokumen
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
 
Surat perjanjian jual beli mobil
Surat perjanjian jual beli mobilSurat perjanjian jual beli mobil
Surat perjanjian jual beli mobil
 
Notulen juli2013
Notulen juli2013Notulen juli2013
Notulen juli2013
 
Tahap penyusunan kontrak
Tahap penyusunan kontrakTahap penyusunan kontrak
Tahap penyusunan kontrak
 

Similar to Room b, korupsi sektor pendidikan

2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf
2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf
2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdfAhmadMujidin1
 
Tugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdf
Tugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdfTugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdf
Tugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdfAmandaIsmi2
 
Kesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBI
Kesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBIKesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBI
Kesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBImusniumar
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy ameliaSiiPoppy
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy ameliaSiiPoppy
 
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
 
Artikel pendidikan
Artikel  pendidikan Artikel  pendidikan
Artikel pendidikan Bang Zaenal
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Ruslan Haryandi
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)Ruslan Haryandi
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 

Similar to Room b, korupsi sektor pendidikan (20)

2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf
2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf
2021 ICW - Tren Penindakan Korupsi Sektor Pendidikan.pdf
 
Tugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdf
Tugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdfTugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdf
Tugas Pertemuan 12 Sejarah Pendidikan(AMANDA ISMI_21046166).pdf
 
Kesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBI
Kesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBIKesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBI
Kesaksian Musni Umar, Ph.D tentang RSBI
 
Eap
EapEap
Eap
 
Bab i ok
Bab i okBab i ok
Bab i ok
 
Pptx kebijakan copy
Pptx kebijakan   copyPptx kebijakan   copy
Pptx kebijakan copy
 
I sekolah
I sekolahI sekolah
I sekolah
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
 
Poppy amelia
Poppy ameliaPoppy amelia
Poppy amelia
 
Proposal Paud dahlia
Proposal Paud dahlia Proposal Paud dahlia
Proposal Paud dahlia
 
jajal
jajaljajal
jajal
 
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
 
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
 
Artikel pendidikan
Artikel  pendidikan Artikel  pendidikan
Artikel pendidikan
 
Proposal anak asuh
Proposal anak asuhProposal anak asuh
Proposal anak asuh
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
 
JUKNIS BOS 2016
JUKNIS BOS 2016JUKNIS BOS 2016
JUKNIS BOS 2016
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum

Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoIndonesia Anti Corruption Forum
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum (20)

IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 

Recently uploaded

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (13)

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

Room b, korupsi sektor pendidikan

  • 1. LANCAR KORUPSI KARENA DIULANG Paparan Fakta Korupsi Di Sektor Pendidikan : Studi Kasus Di Sumatera Utara T.R. Arif Faisal Koordinator Eksekutif Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat, email : sahdar2003@yahoo.com
  • 2. Pendahuluan Faktanya memang semua keluarga berurusan dengan pendidikan, setiap keluarga bersoal dengan sekolah anak-anaknya, baik urusan biaya, antar- jemput anak, prestasi anak, hingga kekerasan di sekolah yang akhir-akhir ini begitu ditentang oleh orang tua. Namun dari semua permasalahan pendidikan, kami akan melihatnya dari pendeka- tan pembiayaan, yang secara menyeluruh menyangkut politik anggaran dalam bi-dang pendidikan.
  • 3. Pembiayaan, sebagaimana dilaksanakan, selalu beriringan dengan korupsi yang semakin merajalela. Bagaimana pembiayaan pendidikan dilaksanakan? Bagai-mana korupsi dilakukan di sekolah dan dinas pendidikan, bagaimana modus dan siapa pelakunya? Lalu bagaimana penegakan hukumnya? Apa pula dampak korupsi di sektor pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan? Sederet pertanyaan ini ialah topik-topik yang akan kita bahas dalam presentase singkat ini
  • 4. Lanjut :  Banyak pihak yang berusaha menghitung secara pasti biaya pendidikan se-orang anak di sekolah. Tetapi perhitungan itu tetap saja tidak menghasilkan suatu gambaran yang memuaskan. Sebab pendidikan (baca : sekolah) terposisikan secara sosial, maka biaya pendidikan juga mengikuti susunan itu. Sekolah-sekolah di pusat kota (anak-anak golongan elit seperti pejabat, pengusaha, politisi, pegawai pemerintah), tentu berbiaya lebih tinggi dibanding dengan sekolah di pinggiran kota (anak tukang becak, pekerja rumah tangga, dan buruh kasar pabrik bersekolah disana).  Meskipun sekolah favorit di pusat kota lebih mahal, tetapi orang tua siswa tidak kesulitan membayarnya. Sangat berbeda dengan sekolah di pinggiran kota atau desa, biayanya begitu menyulitkan orang tua siswa.  Oleh karena itu tentu sebuah hasil studi tentang biaya pendidikan tidak dapat berlaku bagi semua golongan sosial. Lebih jauh, perhitungan tentang biaya juga menjadi sesuatu yang relatif. Dengan demikian, kesulitan membiayai sekolah anak, berapapun tingginya, tidak dirasakan oleh golongan elit perkotaan. Tapi bagi golongan sub-urban dan Perdesaan.
  • 5. lanjut • Kampanye selama ini mengatakan bahwa “pendidikan yang bermutu itu mahal.” • kampanye “sekolah gratis” melalui program- program yang bersifat charity, dalam skema bantuan sosial • Model penyaluran macam ini ternyata menguatkan pula diktum di atas, bahwa biaya pendidikan yang mahal itu ditanggung oleh masyarakat, dan pemerintah hanya “membantu” saja
  • 6. Biaya Pendidikan satu jenjang hingga tamat, per- anak (biaya terendah SMP/SMA) No Jenis Volume Total 1 Biaya Awal 1 x 867.000 867.000 2 Biaya Tahunan 3 x 450.000 1.350.000 3 Biaya Semester 6 x 705.000 4.230.000 4 Biaya Bulanan 36 x 516.000 18.576.000 5 Biaya Insidental 3 x 80.000 240.000 6 Biaya Akhir 1 x 635.000 635.000 Total 25.898.000
  • 7. Pendidikan Memiskinkan, Pemelihara Ketidakadilan Sosial Bagaimana dengan nasib anak : • Para Pengangguran • Pekerja Rumah Tangga • Buruh tidak tetap (tani, harian, borongan, dsb) • Dan pekerja disektor yang tidak terlindungi lainnya.
  • 8. Lanjut : • Pendidikan yang membawa perubahan, tentulah pendidikan bermutu, meningkatkan kualitas anak. Tetapi benarkah pendidi-kan sudah bermutu. Dan jika pendidikan bermutu memang mahal, benar-kah jika masyarakat yang harus menanggung biaya pendidikan yang mahal itu? • Kenyataan diatas menunjukkan bahwa orangtua menanggung biaya pendidi-kan yang mahal dan bahkan memiskinkan. Parahnya biaya pendidikan tersebut menambah kesulitan dan beban keluarga miskin, menyebabkan tidak terpenuhinya atau dikuranginya kebutuhan yang lain. • Selanjutnya yang semakin memperparah keadaan ialah, bahwa pendidikan berbiaya tinggi tersebut memupuskan harapan orangtua untuk dapat memperbaiki kehidupan keluarga. Sebab, pendidikan yang telah memiskinkan tersebut ternyata tidak membekali anak mereka, atau tidak mem-buka peluang bagi mereka, untuk mengakses sumber-sumber penghidupan yang layak sehingga bisa memperbaiki nasib keluarga. • Kenyataan juga menunjukkan bahwa sebagian besar anak – anak sub urban, yang perempuan menjadi PRT dan atau TKI, sedangkan anak lelaki menjadi pekerja upahan atau menjadi buruh. Pada mereka tidak terdapat akses untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Selain karena pendidikan yang tidak bermutu di sekolah pinggiran, mereka juga tidak dibesarkan dengan gizi yang baik. Dengan demikian, pendidikan tidak dapat menjadi solusi dan membawa perubahan ekonomi masyarakat, malah bahkan mempertahan-kan keadaan, pendidikan yang mahal ini menjadi pemelihara ketidakadilan sosial.
  • 9.
  • 10. Kerugian Negara 2004-2011 Total Potensi Kerugian Kerugian (Dalam Penyidikan) Diperiksa di Pengadilan Kab/Kota Diperiksa di Pengadilan Tipikor Medan 5.608.029.547.723,- 1.763.803.865.394,- 335.458.759.892,- 136.767.720.047,-
  • 11. Perbandingan Sumber Dana yang Dikorupsi di Sumatera Utara 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 APBD APBD Sumut APBN/D (DAK/BOS) APBN Sumber Dana yang Dikorupsi
  • 12. Peningkatan Angka Korupsi di Sumatera Utara 2004-2013 0 20 40 60 80 100 120 140 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Korupsi per Tahun Anggaran
  • 13. Persentase Korupsi pada Sektor-Sektor di Pemerintahan Korupsi per Sektor Sekretariat Daerah Pekerjaan Umum & Bina Marga Pertanian & Peternakan Tata Ruang/Permukiman Pendidikan Kebersihan/Pertamanan/Pasar Kehutanan Kelautan & Perikanan Kesehatan Koperasi & UKM BUMD Pertanian & Peternakan PPKAD Lain-Lain
  • 14. Jenis Korupsi Dana Pendidikan Jenis Korupsi Dana Pendidikan Bantuan Operasional/Dana Rutin Fasilitas Belajar/Buku/Peraga Pembangunan/Rehab Fisik Pemotongan Insentif/Tunjangan Guru
  • 15. Jumlah Pelaku Korupsi Terduga/ Belum jadi Tersangka Terperiksa/ Tersangka Belum diajukan Ke Pengadilan Terdakwa PN Kab/Kota Pengadilan Tipikor Medan 2004-2011 2011 2012 2013 49 orang 171 orang 72 orang 51 orang 104 orang 120 orang
  • 16. Persentase Jabatan Para Terdakwa Korupsi yang diperiksa di PN TPK Medan Jabatan Pelaku Korupsi Kepala Daerah Kepala Dinas/Biro/PA/KPA PPK PPTK Bendahara Pengeluaran/Umum Rekanan/Swasta
  • 17. Jaringan Politik Tingkat Lokal Bupati/Walikota Gubernur Polres dan Kejaksaan Negeri/Tinggi Kodim/ Kodam Media Massa & Pressure Group Lainnya Elit dan Tokoh Ormas Tingkat Lokal Elit Partai & Pimpinan DPRD Pengusaha/ Black Market
  • 18. Lancar Mengulang Korupsi : Kasus Korupsi Pendidikan • Kabupaten Langkat : Azizah M Seif (Kepala Dinas Pendidikan), dan tiga orang staf Dinas Pendidikan ; Adita Bangun, Ismail Gunawan, dan Legimun, telah dijatuhi hukuman karena melakukan korupsi pada kegiatan rehabilitasi gedung sekolah dan pengadaan ATK, yang bersumber dari DAK Pendidikan 2007. Korupsi Dinas Pendidikan kembali dilakukan oleh Syam Sumarno (Kepala Dinas Pendidikan) pada kegiatan Pengadaan Buku dan Alat Peraga yang juga bersumber dari DAK Pendidikan, pada tahun anggaran 2010. • Kabupaten Dairi : Lamser Lumbangaol (Kepala UPT Dinas Pendidikan) diajukan sebagai terdakwa korupsi Dana Tunjangan Penghasilan Guru PNS Tahun 2010, di Pengadilan Tipikor Medan. Lamser yang merugikan negara Rp 136.000.000,- divonis 3 tahun penjara. Namun setahun berikutnya korupsi kembali berulang. Pasder Berutu (Kepala Dinas Pendidikan) juga telah ditetapkan sebagai tersangka korusi DAK/APBN Pendidikan 2011 oleh Kejati Sumatera Utara (9/01/2013). • Kota Tebing Tinggi : Terjadi korupsi pendidikan secara berulang kali. Umi Kalsum (Kepala SMK N 3) mengorupsi dana Subsidi Program Layanan Dasar (School Grant), yang bersumber dari APBD 2006. Kemudian Kasinun (PPTK Dinas Pendidikan) mengorupsi dana pengadaan lahan SMKN 4 Tebing Tinggi yang bersumber dari APBD 2008. Selanjutnya M Zainal Abidin (Kepala SMP N 8) mengorupsi dana BOS yang bersumber dari APBN 2009.
  • 19. Lanjut• Kota Binjai : Elfrida Hanum (Kepala SDN 020267) melakukan korupsi dana BOS yang bersumber dari APBN 2006-2007. Misron Hayat (Kepala Dinas Pendidikan) melakukan korupsi rehab gedung dan infrastruktur sekolah yang bersumber dari APBN/DAK 2007. Kemudian terjadi korupsi pada proyek yang sama (rehabilitasi gedung) pada tahun 2008 oleh Rahmat Saleh (Kabid Sarpras) dan 2009 oleh Partoyo (Kabid Sarpras). Pada 2010 Dwi Anang Wibowo (Kepala Dinas Pendidikan), Bagus Bangun (PPK), Syahri Ginting (PPTK) dan Joni Maruli (Ka. Panitia Tender) melaku-kan korupsi pengadaan buku. Selain itu masih terdapat sejumlah dugaan korupsi seperti Dana PSB dan UAS (Dwi Anang Wibowo), dan Pungli Jabatan Kepala Sekolah (Walikota Idaham dan Dwi Anang Wibowo). Pada tahun 2013 ditemukan korupsi oleh Khaidir Nasution Kepala Sekolah SMAN 7 Kota Binjai terhadap uang Komite Sekolah T.A. 2011/2012 berjumlah Rp.300.000.000,-; uang Komite Sekolah (Juli s.d Desember 2012) berjumlah Rp.154.000.000,-; uang Komite Sekolah (Januari s.d Maret 2013) berjumlah Rp. 77.100.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Juli s.d Desember 2011) berjumlah Rp. 13.650.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Januari s.d Juni 2012) berjumlah Rp. 13.650.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Juli s.d Desember 2012) berjumlah Rp. 15.600.000,-; Bantuan Siswa Miskin (Januari s.d Juni 2013) berjumlah Rp. 15.600.000,-; Dana OSIS berjumlah Rp 40.092.000,-; Bansos untuk Ruang Kelas Baru (RKB) berjumlah Rp.330.000.000,-, total yang jumlah yang dikorupsi sebesar Rp.959.792.000,- Kerugian Negara mencapai 5.444.380,- dari total nilai proyek 123.375.000,-. Pelaku divonis dengan hukuman 1 (satu) tahun penjara pada 28 April 2008. • Total nilai proyek adalah 8.121.000.000,- yang bersumber dari APBN/DAK 2007. Pelaku sudah disidik oleh Kejaksaan Negeri Binjai. • Total nilai proyek Rehabilitasi yang bersumber dari APBN/DAK ini ialah 15 miliar (2008) dan 10,6 miliar (2009). • Total nilai proyek yang bersumber dari APBN/DAK 2010 ini ialah 2.250.405.500,-. Keempat pelaku sudah disidik di Kejari Binjai. • Belum ditindaklanjuti melalui proses penyidikan. Masih dalam proses penyelidikan.
  • 20. Lanjut • Kabupaten Karo : Kepala Dinas Pendidikan (Drs. AM) mengorupsi 663 juta dari 3,9 miliar dana Rehabilitasi Gedung Sekolah dan Pengadaan Meubiler di 39 SD pada tahun 2005. Pada 2009 dan 2010 terjadi korupsi dalam proyek Karo Community College. Dan pada 2011 terjadi korupsi dana kegiatan rutin dan belanja ATK Dinas Pendidikan. • Kabupaten Simalungun : Pada 2007 Zulkarnen Damanik (Bupati) mengorupsi DAK Pendidikan dengan total nilai proyek 18,025 miliar. Proyek yang sama dikorupsi lagi pada tahun 2009 oleh Lamhot Tua (Bend.Disdik) dengan nilai proyek 52 miliar. Pada 2010 Wasin Sinaga (Kepala Dinas Pendidikan) dan JR Saragih (Bupati) melakukan Dana Insentif Guru non PNS yang bersumber dari APBD senilai 1,2 miliar. Pada 2011 Wasin Sinaga melakukan pungli dana sertifikasi 1.300 orang guru. • Kota Padangsidimpuan : Ali Imron Siregar (Kepala SDN 101730) melakukan korupsi pembangunan ruang kelas dan MCK yang bersumber dari APBN/DAK 2009. Pada tahun yang sama Panongonan Muda Hasibuan (Kepala Dinas Pendidikan) dan Maskur Hasibuan mengorupsi dana Reboisasi untuk Pendidikan yang bersumber dari APBN/DAK 2009. • Ali Imron divonis 3 tahun penjara dan membayar Uang Pengganti sebesar 18 juta, atas korusi sebesar Rp 18 juta dari total nilai proyek 240 juta. Panongonan Muda Hasibuan divonis 1 tahun 6 bulan penjara, dan denda 50 juta.
  • 21. Lanjut : • Kota Medan : Pada 2007 terjadi korupsi pembangunan gedung politeknik Kesehatan Medan yang bersumber dari APBN senilai 9,3 miliar. Sebesar 2,940 miliar dikorupsi oleh Yong Ahe Nehe, Koesman Wisohudiono, dan Daulat Tampubolon. Korupsi terjadi lagi pada 2010, terhadap proyek pengadaan alat laboratorium Politeknik Medan, dengan nilai proyek 4,5 miliar dari APBN. Perbuatan Sihar Simamora, Syah-buddin Siregar, Herman Taher dan Dewi Komariah mengakibatkan negara dirugikan sebesar 2,1 miliar. Korupsi berulang lagi pada 2012 dalam proyek Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung Sekolah dengan nilai proyek sebesar 40,4 miliar, yang dila-kukan oleh Rajab Lubis (Kadisdik), Zakaria Harahap (KPA), Eva Yunismin (PPTK). • Kabupaten Deli Serdang : Pada 2007 Kepala Dinas Dikpora dan 27 orang Kepala Sekolah melakukan korupsi dana alokasi khusus pendidikan senilai 36,6 miliar. Pada 2010, Hj. Saadah (Kadisdikpora) mengorupsi 6 miliar dari 17,7 miliar dana Kesejah-teraan yang bersumber dari program Bantuan Daerah Bawahan APBD Provsu. • Kabupaten Humbang Hasundutan : Binsen Tinambunan (Kepala SMP 3 Parlilitan) melakukan korupsi dana BOS dan BSM sebesar 158 juta dari total 300 juta, yang bersumber dari APBD 2008-2010. Korupsi berulang lagi pada 2011 terhadap proyek pengadaan komputer untuk LAB TIK senilai 100 juta, oleh SL (mantan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan) yang bersumber dari APBN 2011.
  • 22. Lanjut : Beberapa korupsi yang berulang di berbagai Kabupaten/Kota antara lain adalah, Labuhanbatu : Korupsi dana Sertifikasi 233 orang guru (senilai 6,7 miliar) oleh Halo-moan (bendahara Disdik) dan Agus Susanto (Plt. Kadisdik). Nias : Terjadi korupsi terhadap proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana Sekolah senilai 49,5 miliar (APBN/DAK 2007-2008) dan proyek Rehabilitasi dan Pembangunan gedung sekolah senilai 20,5 miliar (APBN/DAK 2007). Pakpak Bharat : Drs. MM mengorupsi angga-ran Operasional Dinas Pendidikan (APBD 2005). Kota Sibolga : Rustam Manalu (Kadis Pendidikan) dan Lamser Tambunan melakukan korupsi Pengadaan Buku Per-pustakaan SD sebesar 570 juta dari 1,5 miliar yang bersumber dari APBN/DAK 2010. Kepala SMA Muhammadiyah 15 Sibolga melakukan korupsi Pembangunan Gedung Perpustakaan dengan nilai proyek 145 juta yang bersumber dari APBN 2007.
  • 23. Rantai Doeka Tjita Rakyat yang Berkepanjangan
  • 24. Dampak Sosial Korupsi Di Sektor Pendidikan • Sebuah logika “sesat” yang dikembangkan pemerintah ialah, bahwa angka putus sekolah menurun setiap tahunnya. Padahal sesungguhnya, angka putus sekolah terakumulasi dari tahun ke tahun, karena siswa yang putus sekolah pada tahun sebelumnya tidak dapat ditanggulangi atau dikembalikan ke bangku sekolah pada tahun berikutnya.
  • 25. Di Indonesia • Merujuk kepada angka kemiskinan memakai data BPS per September 2013, di Sumatera Utara Penduduk miskin sebesar 1.390.000,80, dengan pendapatan rata-rata Rp. 330 517 (kota) dan Rp. 292.186 (desa), perbandingan pendapatan dan pengeluaran yang harus ditanggung, maka dapat disimpulkan angka putus sekolah = angka kemiskinan. • Di Indonesia, masih dengan data yang sama jumlah Penduduk Miskin 28 553.000,93 dengan pendapatan rata rata Rp. 308 826 (kota) dan Rp. 275.779 (desa). • Maka disimpulkan angka putus sekolah = angka putus sekolah.
  • 26. Kemana Yang Putus Sekolah dari tahun ke tahun tersebut • angkatan kerja di Sumatera Utara berjumlah 6.322.414 orang (2009) 6.402.891 orang (2010). Sementara jumlah penduduk yang bekerja berjumlah 5.800.771 orang (2009) 5.890.066 orang (2010) (RPJP Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.). Dari angka tersebut, angka pengangguran cukup besar di Sumatera Utara. Pe- ngangguran ini berkorelasi dengan tingkat kemiskinan di Sumatera Utara. • Kedua, jumlah penduduk miskin, yakni penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Sumatera Utara pada bulan Maret 2009 sebesar 1.499.700 orang (11,51 persen), Maret 2010 berjumlah 1.490.900 orang (11,31 persen), Maret 2011 sebanyak 1.481.300 orang (11,33 persen), Maret 2012 sebanyak 1.407.200 orang (10,67 persen) dan September 2012 sebanyak 1.378.400 orang (10,41 persen). (Dirangkum dari berita resmi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara).
  • 27. Angka Kejahatan No Jenis Kejahatan Tahun 2009 2010 2011 2012 1 Pencurian 1.381 1.349 1.299 1.215 2 Pembunuhan 411 387 415 401 3 Pemerasan 327 298 285 277 4 Penggelapan 201 197 215 315 5 Penipuan 305 298 327 301 6 Perjudian 547 713 685 787 7 Perampokan 218 311 307 405 8 Kamtibmas 358 341 323 415
  • 28. Pendidikan Pelaku Rata-rata pelaku kejahatan kerah biru (blue collar crime), tidak tamat SD, tidak tamat SMP dan tidak tamat SMA (vide data Putusan)
  • 29. Kesimpulan • Ketersediaan (Availability) sarana dan prasarana pendidikan yang bermutu masih belum dipenuhi. Terbukti bahwa korupsi paling banyak dilakukan pada proyek pembangunan fisik (gedung/sarana sekolah). Ini berarti hal yang paling mendasar seperti ketersediaan fisik sekolah beserta fasilitas belajarnya, belum dipenuhi oleh pemerintah. Kemudian • Keterjangkauan (Accessibility) sekolah secara sosial dan ekonomi masih diskriminatif. Terjadi kastanisasi dan komersialisasi sekolah dengan label strandar Internasional, Nasional, dan status lainnya. Sehingga anak-anak dari golongan sosial-ekonomi tertentu, tidak dapat mengakses sekolah pada golongan di atasnya. Sementara keterjangkauan dari aspek fisik, hanya Sekolah Dasar saja yang benar-benar darpat diakses tanpa mengeluarkan biaya tambahan (uang transport), sedangkan SMP dan SMA, kebanyakan diakses dengan biaya tambahan.
  • 30. Lanjut : • Keberterimaan (Acceptability) masyarakat terhadap kurikulum dan model pendidikan masih sangat problematis. Beberapa program pendidikan seperti Ujian Nasional dan Uji Kompetensi Guru banyak ditentang oleh masyarakat. Bahkan yang terakhir, perubahan kurikulum KBK, lalu KTSP menjadi kurikulum 2013, diperdebat-kan oleh banyak kalangan. Terutama guru, sebagai pelaksana langsung kurikulum di kelas, menganggap perubahan kurikulum tidak berpengaruh pada pembelajaran di kelas, sebab apapun kurikulumnya, tidak akan mengubah model pembelajaran. Tentu kita melihat ada masalah yang lebih mendasar pada pelaksanaan kurikulum.
  • 31. Lebih lanjut : • Adaptability (Kesesuaian) pendidikan terhadap perubahan masyarakat dan perkembangan, menunjukkan respon dunia pendidikan yang temporer dan seketika. Sektor pendidikan lebih bersifat reaktif dari pada antisipatif, sehingga terlalu sibuk menanggapi gejolak perubahan dunia atau nasional, sampai kehilangan arahnya sendiri. Misalnya sekolah- sekolah saat ini sibuk dengan pergeseran ke Teknologi Informasi, sehingga dianggap model pembelajaran yang baik adalah yang menggu-nakan komputer atau fasilitas yang berbau IT. Selain itu, banyak sekolah-sekolah merespon perubahan global dengan pembelajaran bahasa inggris, dengan tujuan agar lulusannya dapat bekerja di perusahaan asing. Respon-respon sekolah yang “latah” ini sangat buruk, dan tidak dapat menjadi pilar pembangunan nasional, karena hanya mampu menyediakan “kuli-kuli” untuk bekerja pada perusahaan asing yang beroperasi di tanahnya sendiri. Demikian pula respon-respon perubahan kuri-kulum yang berkutat pada persoalan teknis-metodis pembelajaran, sembari mening-galkan fundamen pendidikan.
  • 32. RUJUKAN • Laporan Penelitian diterbitkan dalam buku bertajuk Politik Lokal di Indonesia, Henk Schulte Nordholt dan Gerry van Klinken, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia-KITLV Jakarta, 2007. • Putusan Nomor 07/PID.B/TPK/2011/PN/JKT.PST atas nama terdakwa Syamsul Arifin SE, • SAHDAR, Penelitian Pendidikan yang Memiskinkan ini pernah disampaikan sebelumnya dalam acara Launching Buku Orang Kampung Melawan Korupsi, di Hotel Four Season, Jakarta Januari 2012, yang diselenggarakan oleh Partnership for Governance Reform, didukung oleh UNODC. • SAHdaR, Laporan investigasi pada Penerimaan Siswa Baru (PSB) 2011 dan 2012 • SAHDAR, Laporan akhir tahun 2011, “Menggugah Publik, Untuk Partisipasi di Sekolah”. • SAHDAR, Laporan akhir tahun 2012, “Pesimisme Governance”. • SAHDAR dan FH USU, Laporan Penelitian “Penerapan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik oleh Pejabat Negara: Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan pada Kasus Korupsi di Sektor Pelayanan Publik Dibidang Pendidikan dan Kesehatan di Sumatera Utara, yang ini didukung oleh The Asia Foundation (TAF) Indonesia. • SAHDAR, Laporan Penelitian tentang Efektivitas Pemberantasan Korupsi atau dalam tema Evaluasi Kinerja Penegak Hukum ini dilaksanakan secara bersamaan di Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Sumatera Utara, yang ini didukung oleh The Asia Foundation (TAF) Indonesia. • SAHDAR, Laporan Investigasi tahun 2013, Kasus Guru Binjai. • SAHDAR Laporan Awal Tahun 2014, WAJAH KORUPSI DI SUMATERA UTARA Menguak Realita Di Balik Statistik Pemberantasan Korupsi di Sumatera Utara 2004-2012. • Sutherland, Edwin, Principles of Criminology, New York, JB Lippincott Company, 1947. • Tomasevski, Katarina, Pendidikan Berbasis Hak Asasi, Proyek Kerja Sama antara Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak atas Pendidikan dan Biro Pendidikan Wilayah Asia Pasifik UNESCO.