SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
PERUSAHAAN DALAM KESULITAN
KEUANGAN
Kelompok 4
I.B. Ngurah Indra Pramana NIM. 1506305098
P. Sigit Wahyudhi NIM. 1506305151
Suatu perusahaan
dapat mengalami
kesulitan keuangan
Kerugian operasi terus-
menerus
Kemunduran pembayaran
kredit oleh pelanggan
Pengelolaan modal kerja
buruk
Tingkat penjualan
rendah
Kesulitan membayar
utang
Kreditor eksternal
mengajukan klaim dan
pembayaran atas piutangnya
Melikuidasi aset
dan menyerahkan
kepada kreditur
Menunda
pembayaran
dengan persetujuan
kreditur
Pernyataan pailit
(jalur hukum)
Cara
pembayaran
PERUSAHAAN
PAILIT
KESULITAN
KEUANGAN
Tindakan
Nonyudisial
Tindakan
Yudisial
Tindakan pertama
yang dilakukan
oleh manajemen,
yakni
bekerjasama
dengan kreditur
• Perjanjian
Restrukturisasi
Utang
• Manajemen
Komite
Kreditur
• Pengalihan
Aset
• Penundaan
Pembayaran
• Pernyataan
Kebangkrutan
dan Likuidasi
Langkah terakhir
Tindakan Nonyudisial
Perjanjian
Restrukturisasi
Utang
Pengalihan Aset
Manajemen
Komite Kreditur
• Perpanjangan waktu
jatuh tempo utang
• Meminta penurunan
suku bunga utang
• Meminta modifikasi
persyaratan dalam
kontrak utang
• Perjanjian Komposisi
(kreditur akan segera
menerima pembayaran,
tetapi dalam jumlah yang
lebih kecil)
• Kreditur membantu
debitur mengelola
pembayaran utang
paling efisien
• Kreditur membentuk
komite kreditur,
bertugas memberikan
nasihat dan pedoman
kepada pihak kreditur
• Kreditur dapat
mengambil alih
operasi perusahaan
• Contoh: debitur
melakukan anjak
piutang usaha dengan
nilai diskon dan dengan
kontrak “bersyarat”
atau “tanpa syarat”
• Pengalihan aset
keuangan dianggap
sebagai penjualan
hanya jika pihak yang
melakukan pengalihan
telah menyerahkan
kendali atas aset yang
dialihkan tersebut
Tindakan Yudisial
(pengadilan niaga)
Kepailitan/
kebangkrutan
UU. Kepailitan No.
37/2004
Debitur Petisi Sukarela
Petisi
Pemaksaan
Pengadilan
Niaga
Perusahaan
tetap dikelola
manajemen
Perusahaan
dikelola trusteeKreditur
Mendapat perlindungan
yudisial dalam bentuk urutan
pembebasan dari kelanjutan
hukum yang diajukan kreditur
Tindakan Yudisial
UU. Kepailitan
Pernyataan
kebangkrutan
dan likuidasi
Penundaan
Pembayaran
Pihak debitur
memperoleh
perlindungan
yudisial selama
periode
rehabilitasi
Pernyataan
kebangkrutan
dan likuidasi
sering dilakukan
oleh trustee
yang ditunjuk
oleh pengadilan
Aset debitur
dijual dan
kewajibannya
dilunasi
bersamaan
dengan likuidasi
perusahaan
Penundaan
Pembayaran
Memungkinkan untuk
perlindungan legal dari
tindakan kreditur
selama periode
rehabilitasi
Periode Rehabilitasi
adalah periode yang
diperlukan untuk
mereorganisasi
perusahaan debitur dan
mengembalikan operasi
perusahaan ke tingkat
yang menguntungkan
reorganisasi
Dilakukan oleh pengadilan niaga
Truste sering diangkat oleh
pengadilan untuk mengarahkan
proses reorganisasi
4P
Petition (mengajukan
petisi)
Protection
(perlindungan dari
kreditur)
Plan of Reorganization
(mempersiapkan
rencana reorganisasi)
Proceeding (proses
reorganisasi;
mencakup tindakan
yang terjadi saat petisi
diajukan hingga
reorganisasi selesai
Reorganisasi
• Petisi harus membahas mengenai alternatif untuk melikuidasi
debitur dan membagikan penerimaan kas yang diperkirakan
kepada para kreditur.
• Rencana Reorganisasi harus mencakup penjelasan lengkap
mengenai tindakan yang diharapkan akan dilakukan oleh
debitur selam periode reorganisasi dan bagaimana tindakan-
tindakan ini akan menjadi kepentingan terbaik bagi debitur
dan kreditur
• Pernyataan pengungkapan dikirimkan kepada seluruh kreditur
dan pihak-pihak lain yang berwenang.
Sifat neraca perusahaan saat reorganisasi
• Kewajiban prapetisi yang akan dikompromikan
sebagai bagian dari rencana reorganisasi harus
dilaporkan secara terpisah dari kewajiban yang
tidak akan dikompromikan.
• Kewajiban harus dilaporkan sebesar perkiraan
jumlah yang diperbolehkan oleh pengadilan niaga.
Jika estimasi yang memadai tidak mungkin
dilakukan, maka klaim tersebut harus diungkapkan
dalam catatan kaki.
Ketentuan khusus laporan nlaba rugi untuk
perusahaan dalam reorganisasi:
• Jumlah dalam laporan laba rugi yang berkaitan langsung
dengan reorganisasi, seperti biaya jasa hukum dan
kerugian atas penjualan aset, harus dilaporkan secara
terpisah sebagai pos reorganisasi pada periode
terjadinya. Selanjutnya diatur dalam PSAK 1
• Sebagian pendapatan bunga yang diperoleh selama
proses reorganisasi merupakan hasil dari debitur yang
tidak diwajibkan untuk melunasi utangnya dan
menginvestasikan sumber daya yang tersedia pada
instrumen yang menghasilkan bunga.
• Laba pper saham diungkapkan.
Karakter khusus laporan arus kas dalam reorganisasi
• PSAK 2 tentang “Laporan Arus Kas” lebih
menyarankan penggunaan metode langsung untuk
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, namun jika
metode jika langsung yang digunakan, maka
perusahaan harus juga mengungkapkan secara
terpisah arus kas dari aktivitas operasi yang berkaitan
dengan proses reorganisasi.
• Arus kas yang berkaitan dengan proses reorganisasi
harus dilaporkan secara terpisah dari arus kas yang
berasal dari operasi rutin
Akuntansi
Permulaan
Baru
Pandangan dasar reorganisasi adalah permulaan baru bagi perusahaan
Sulit menentukan apakah penundaan pembayaran menghasilkan
entitas baru atau menghasilkan kelanjutan entitas yang lama
Pelaporan permulaan baru harus digunakan per tanggal
konfirmasi rencana reorganisasi jika dua kondisi berikut ini
terjadi.
1. Nilai reorganisasi aset dari entitas yang akan muncul sesaat
sebelum tanggal konfirmasi lebih kecil daripada total
seluruh kewajiban dan klaim pasca petisi.
2. Pemegang saham dengan hak suara yang ada sesaat
sebelum konfirmasi menerima kurang dari 50% saham
dengan hak suara dari entitas yang akan mucul. Hal ini
menandakan bahwa pemegang saham lama telah
kehilangan kendali atas perusahaan yang akan muncul.
Bagaimana dengan
perusahaan yang
tidak memenuhi
syarat Akuntansi
Permulaan Baru
• Perusahaan harus menentukan apakah asetnya
mengalami penurunan nilai
• Perusahaan harus melaporkan kewajiban
sejumlah nilai sekarang jumlah yang akan
dibayarkan, dengan keuntungan atau kerugian
dari penilaian kembali kewajiban dicatat
sebagai pos biasa atau pos luar biasa
PSAK 58
“Penghentian
Operasi”
Perusahaan yang tidak memenuhi untuk
akuntansi permulaan baru mencatat biaya
restrukturisasi, seperti biaya penutupan
pabrik dan pengurangan tenaga kerja,
menggabungkan beberapa sisa operasi, dan
sebagainya
Memperbolehkan pengakuan kewajiban atas biaya terkait dengan
berhentinya atau aktivitas pelepasan pada saat kewajiban tersebut terjadi
PSAK 48
Penurunan
nilai aset
Aset Tetap
Yang akan dilepaskan
dengan menjual
Yang akan dimiliki &
digunakan
Kerugian penurunan nilai dari aset tetap yang dipegang dan digunakan diakui hanya jika nilai
aset lebih kecil dari estimasi arus kas dari operasi didiskontokan selama masa manfaatnya
PSAK 57
Keputusan
Manajemen untuk
melepaskan
segmen usaha
Aset jangka tetap yang akan dihapuskan
dengan penjualan akan dinilai kembali
menjadi nilai terendah antara nilai tercatat
atau nilai wajar dikurangi biaya penjualan
RENCANA
REORGANISASI
Rencana reorganisasi
umumnya terdiri dari
sebuah dokumen
terperinci dengan
pembahasan penuh
mengenai tindakan –
tindakan utama yang akan
ditempuh selama proses
reorganisasi. Selain
tindakan – tindakan
utama ini, manajemen
juga terus berproduksi
dan menjual produk,
menagih piutang, dan
menjalankan operasi
harian lainnya.
• Penghapusan operasi yang
tidak menguntungkan,
melalui penjualan atau
likuidasi
• Restrukturisasi utang
dengan kreditor tertentu
• Revaluasi asset dan
kewajiban
• Pengurangan atau
penghapusan klaim
pemegang saham terdahulu
dan penerbitan saham baru
kepada kreditor atau pihak
lainnya
Berisi 
 apa itu rencana
reorganisasi?
Ilustrasi Reorganisasi
Pada tanggal 2 Januari 20X7, manajemen PT Induk mengajukan petisi pada pengadilan niaga dalam rangka
penundaan pembayaran untuk memperoleh penangguhan pembayaran utang dan waktu untuk merehabilitasi
perusahaan serta mengembalikannya pada operasi yang menguntungkan. Pengadilan niaga menerima petisi
tersebut dan PT Induk menyusun rencana reorganisasinya. Rencana ini diajukan pada tanggal 1 Juli 20X7, dan
pernyataan pengungkapan dikirimkan kepada seluruh kreditor dan pihak – pihak lain yang terpengaruh. Pada
tanggal 31 Desember 20X7, perusahaan menyajikan laporan keuangan untuk periode fiscal tahun 20X7 yang
tercantum di dalam penundaan pembayaran. Pengadilan niaga menyetujui rencana reorganisasi pada tanggal 2
Januari 20X8 dan proses reorganisasi diselesaikan pada tanggal 1 April 20X8.
Neraca PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X6 akan disajikan dalam FIGUR 17-1 dan rencana reorganisasi akan
disajikan pada FIGUR 17-2 beserta laporan keuangan yang telah diaudit dan pengungkapan lain yang diminta oleh
pengadilan niaga
Sebelum rencana reorganisasi disetujui, PT Induk masih terus beroperasi dibawah perlindungan petisi penundaan
yang diberikan. Perusahaan hanya melakukan pembayaran yang telah disetujui oleh pengadilan untuk kewajiban
prapetisi. Satu – satunya pembayaran yang disetujui oleh pengadilan untuk kewajiban prapetisi adalah pembayaran
sebesar Rp2.000.000 atas utang hipotek. Masalah pelaporan yang paling penting adalah jumlah reorganisasi harus
dilaporkan secara terpisah dari jumlah operasi lainnya. PT Induk menyusun laporan keuangan berikut per tanggal 31
Desember 20X7: Neraca (FIGUR 17-3), Laporan Laba Rugi (FIGUR 17-4), dan Laporan Arus kas (FIGUR 17-5).
Ilustrasi Reorganisasi
• Pada tanggal 2 Januari 20X7, manajemen PT Induk mengajukan petisi pada pengadilan niaga dalam
rangka penundaan pembayaran untuk memperoleh penangguhan pembayaran utang dan waktu
untuk merehabilitasi perusahaan serta mengembalikannya pada operasi yang menguntungkan.
Neraca PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X6 akan disajikan dalam Figur 17-1
Periode Prapetisi Petisi Diajukan Rencana
Reorganisasi
Diajukan
Akhir Tahun Fiskal Rencana
Reorganisasi
Diajukan
Reorganisasi
Selesai
2 Januari
20X7
1 Juli
20X7
31 Desember
20X7
2 Januari
20X8
1 April
20X8
Proses Reorganisasi
Figur 17-1PT INDUK
Neraca
31 Desember 20X6
Aset
Kas Rp 2.000.000
Efek yang dapat dipasarkan 8.000.000
Piutang usaha Rp 20.000.000
Dikurangi : Penyisihan
piutang tak tertagih
(2.000.000)
Persediaan
18.000.000
Aset dibayar dimuka 45.000.000
Jumlah Aset lancar 1.000.000
Aset Tetap Rp 74.000.000
Biaya Akumulasi Penyusutan Biaya Belum Disusutkan
Tanah Rp 10.000.000 Rp 0 Rp 10.000.000
Bangunan 75.000.000 20.000.000 55.000.000
Peralatan 40.000.000 4.000.000 36.000.000
Total Rp 125.000.000 Rp (24.000.000) Rp 101.000.000 101.000.000
Total Aset Rp 175.000.000
Figur 17-1
(lanjutan)
Kewajiban
Utang usaha 8.000.000
Wesel Bayar :
• Dijaminkan sebagian
• Tidak dijaminkan, bunga 10%
Rp 20.000.000
Akrual Bunga (2.000.000)
Upah yang masih harus dibayar 18.000.000
Jumlah kewajiban lancar 45.000.000
Utang Hipotek 1.000.000
Total Kewajiban Rp 74.000.000
Ekuitas Pemegang Saham
Saham Istimewa Biaya Akumulasi Penyusutan Biaya Belum Disusutkan
Saham Biasa
( Nilai nominal Rp1000)
Rp 10.000.000 Rp 0 Rp 10.000.000
Saldo Laba (Defisit) 75.000.000 20.000.000 55.000.000
Total Ekuitas Pemegang Saham 40.000.000 4.000.000 36.000.000
Total Kewajiban dan Ekuitas
Pemegang Saham
Rp 125.000.000 Rp (24.000.000) Rp 101.000.000 101.000.000
PT INDUK
Rencana Reorganisasi
Berdasarkan Undang – Undang Kepailitan tentang Penundaan Pembayaran
Diajukan pada tanggal 1 Juli 20X7
a. Utang usaha sebesar Rp26.000.000 diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp6.000.000 akan dihapuskan, (2) sebanyak Rp4.000.000
akan dibayar secara tunai, (3) sebanyak Rp12.000.000 dari utang yang ada ditukarkan dengan utang subordinasi, dan (4) utang sebesar
Rp4.000.000 akan dipertukarkan dengan 4.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan.
b. Wesel bayar yang sebagian dijamin sebesar Rp10.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp2.000.000 akan dibayar secara
tunai, dan (2) sisanya sebesar Rp8.000.000 akan ditukar menjadi utang prioritas yang dijamin dengan peralatan.
c. Wesel bayar yang tidak dijamin sebesar Rp80.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp12.000.000 akan dihapuskan, (2)
sebanyak Rp14.000.000 akan dibayarkan secara tunai, (3) sebanyak Rp49.000.000 akan ditukarkan menjadi utang prioritas yang dijamin
dengan angunan terhadap asset tetap, dan (4) sebanyak Rp5.000.000 akan ditukar dengan 5.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan.
d. Beban bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp3.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp2.000.000 akan
dihapuskan, dan (2) sisanya sebesar Rp1.000.000 akan dibayar tunai
e. Beban upah yang masih harus dibayar Rp14.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp12.000.000 akan dibayar tunai dan
(2) sisanya sebesar Rp2.000.000 akan ditukarkan dengan 2.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan.
f. Pemegang saham istimewa akan menerima 80.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan sebagai ganti saham istimewa yang mereka
miliki.
g. Pemegang saham biasa sekarang akan menerima 1.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan sebagai ganti saham biasa yang mereka
miliki sekarang
Figur 17-2
PT INDUK
(Berada di Bawah Penguasaan Debitor)
Neraca
31 Desember 20X7
Aset
Kas Rp 40.000.000
Piutang Pengambalian Pajak Penghasilan 12.000.000
Efek yang Dapat Dipisahkan 8.000.000
Piutang Usaha Rp 6.000.000
Dikurangi : Penyisihan Piutang Tak Tertagih (1.000.000) 5.000.000
Persediaan 37.000.000
Jumlah Aset Lancar Rp102.000.000
Aset Tetap Rp104.000.000
Dikurangi : Akumulasi Penyusutan (26.000.000) 78.000.000
Total Aset Rp180.000.000
Figur 17-3
Kewajiban
Kewajiban Lancar (pascapetisi):
• Pinjaman Jangka Pendek
• Utang Usaha
Rp15.000.000
10.000.000
Kewajiban Tidak Lancar :
• Utang Hipotek,Dijamin Penuh 48.000.000
Total Kewajiban yang Tidak Dikompromikan Rp73.000.000
Kewajiban yang Dikompromikan :
• Utang Usaha
• Wesel Bayar, sebagian dijaminkan
• Wesel Bayar, tidak dijamin
• Akrual Bunga
• Upah yang masih harus dibayar
Rp28.000.000
10.000.000
80.000.000
3.000.000
14.000.000
Total Kewajiban yang Dikompromikan 133.000.000
Total Kewajiban Rp206.000.000
Ekuitas Pemegang Saham
Saham Istimewa Rp40.000.000
Saham Biasa (nilai nominal Rp1.000) 10.000.000 78.000.000
Saldo Laba (Defisit) (76.000.000) Rp180.000.000
Total Ekuitas Pemegang Saham (26.000.000)
Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Rp180.000.000
PT INDUK
(Berada di Bawah Penguasaan Debitor)
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X7
Pendapatan
• Penjualan Rp120.000.000
Biaya dan Beban :
• Beban Harga Pokok Penjualan Rp110.000.000
• Penjualan, Operasi dan Administrasi 21.000.000
• Bunga (bunga kontraktual Rp6.000.000) 3.000.000 134.000.000
Kerugian sebelum Pos Reorganisasi dan Manfaat Pajak Penghasilan Rp (14.000.000)
Kerugian Penghapusan Aset Rp (10.000.000)
Imbalan Jasa Profesional (8.000.000)
Bunga yang Dihasilkan dari Akumulasi Kas dari Penundaan Pembayaran 2.000.000
Total Pos Reorganisasi (16.000.000)
Kerugian Sebelum Manfaat Pajak Penghasilan Rp (30.000.000)
Manfaat Pajak Penghasilan 12.000.000
Kerugian Bersih Rp (18.000.000)
Figur 17-4
PT INDUK
(Berada di Bawah Penguasaan Debitor)
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X7
Arus Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi :
• Kas yang diterima dari pelanggan Rp133.000.000
• Kas yang dibayar ke supplier dan karyawan (109.000.000)
• Bunga dibayar (3.000.000)
Arus Kas bersih dari kegiatan operasi sebelum pos reorganisasi Rp21.000.000
Arus Kas operasi yang digunakan oleh kegiatan reorganisasi :
• Imbalan jasa professional Rp (8.000.000)
• Bunga yg diterima dari akumulasi kas dari penundaan pembayaran 2.000.000
• Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan reorganisasi Rp (6.000.000)
Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi dan reorganisasi Rp15.000.000
Arus kas yang diperoleh dari kegiatan investasi :
• Hasil yang diperoleh dari penjualan asset akibat penundaan pembayaran Rp10.000.000
Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan investasi Rp10.000.000
Arus kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan :
• Pinjaman bersih berdasarkan rencana pendanaan jangka pendek Rp15.000.000
• Imbalan jasa professional (2.000.000)
• Bunga yg dihasilkan dari Akumulasi kas dari penundaan pembayaran Rp13.000.000
Pertambahan bersih kas Rp38.000.000
Kas pada 1 Januari 20X7 2.000.000
Kas pada 31 Desember 20X7 Rp40.000.000
Figur 17-5
Figur 17-6
Konsep Reorganisasi
NILAI REORGANISASI
Nilai reorganisasi merupakan nilai
wajar aset yang dimiliki oleh entitas
tersebut
Metode yang umum untuk menentukan nilai
reorganisasi adalah mendiskontokan arus kas masa
depan atau dengan perkiraan nilai. Setelah analisis
yang lengkap, nilai reorganisasi sebesar
Rp195.000.000 ditetapkan untuk asset PT Induk.
Ingat bahwa akuntansi
permulaan baru tepat digunakan
hanya jika kedua kondisi yang
telah dijelaskan sebelumnya
terpenuhi !
Untuk menentukan kondisi pertama bagi PT Induk,
perbandingan dibuat pada tanggal saat rencana
reorganisasi disetujui
• Perhatikan bahwa kondisi pertama untuk akuntansi permulaan baru telah terpenuhi. Kondisi kedua
untuk akuntansi permulaan baru juga terjadi, sebagaimana yang ditunjukkan pada FIGUR 17-6.
pemegang saham biasa sesaat sebelum rencana reorganisasi disepakati untuk memiliki hanya 5
persen dari saham biasa entitas yang akan muncul. Oleh karena itu, akuntansi permulaan baru
digunakan oleh PT Induk. Jika kedua kondisi untuk akuntansi permulaan baru tidak terpenuhi, maka
entitas yang baru muncul bukanlah entitas pelaporan yang baru.
• Setelah mempelajari dengan seksama perusahaan dengan risiko yang setara, potensi laba
perusahaan yang akan timbul, dan nilai sekarang arus kas masa depan, maka struktur modal
perusahaan yang akan timbul ditentukan sebagai berikut :
Kewajiban Pascapetisi 25.000.000
Utang Hipotek pascapetisi 48.000.000
Utang Senior 57.000.000
Utang Subordinasi 12.000.000
Saham biasa (baru) 20.000.000
Total Struktur modal pascapetisi 162.000.000
• Perhatikan bahwa untuk tujuan ilustrasi, saham biasa yang baru dikeluarkan merupakan saham
tanpa nilai nominal, sehingga tidak ada tambahan modal disetor yang dibawa serta ke dalam entitas
yang baru muncul. Jika nilai yang ditetapkan atas saham yang baru dikeluarkan lebih besar dari nilai
nominalnya, maka akun tambahan modal disetor akan dikredit untuk kelebihannya. Modal
pascareorganisasi sebesar Rp162.000.000 merupakan nilai reorganisasi sebesar Rp195.000.000
dikurangi dengan Rp33.000.000 yang dibayarkan untuk kewajiban prapetisi sebagai bagian dari
rencana reorganisasi
• PT Induk menyiapkan ayat jurnal untuk mencatat pelaksanaan rencana reorganisasi pada saat
rencana tersebut dijalankan antara tanggal 1 Januari 20X8 dan 1 April 20X8.
• Ayat jurnal yang pertama (1) mencatat restrukturisasi utang dan penyesuaian keuntungan dari
pembebasan utang
1 Januari – 1 April 20X8
Kewajiban yang Dikompromikan 133.000.000
Kas 33.000.000
Utang Prioritas 57.000.000
Utang Subordinasi 12.000.000
Saham Biasa (baru) 11.000.000
Keuntungan Pembebasan Utang 20.000.000
(Mencatat Pembebasan Utang)
• Ayat jurnal yang kedua (2) mencatat pertukaran saham dengan saham. Pemegang saham istimewa
terdahulu menerima 8.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan. Pemegang saham biasa terdahulu
menerima 1.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan
1 Januari – 1 April 20X8
Saham Istimewa 40.000.000
Saham Biasa (Lama) 10.000.000
Saham Biasa (Baru) 9.000.000
Tambahan modal disetor 41.000.000
(Mencatat pertukaran saham lama dengan saham baru)
• Ayat Untuk mencatat revaluasi aset dan penghapusan defisit pada permulaan baru adalah sebagai
berikut:
• 1 April 20X8
• Efek yang dapat dipasarkan 2.000.000
Aset Tetap 7.000.000
Kelebihan Nilai Reorganisasi atas Jumlah yang 10.000.000
Dialokasikan terhadap aset yang dapat Diidentifikasi
Keuntungan Pembebasan Utang 20.000.000
Tambahan Modal Disetor 41.000.000
Persediaan 4.000.000
Saldo Laba-Defisit 76.000.000
(Mencatat akuntansi permulaan baru dan menghapuskan defisit)
Undang-Undang Kepailitan dan Likuidasi
Likuidasi dilakukan oleh pengadilan niaga untuk kepentingan kreditor
dan pemegang saham perusahaan. Maksud dilakukannya likuidasi
adalah untuk memaksimalkan jumlah uang bersih yang diperoleh dari
penjualan aset debitor. Pengadilan niaga menunjuk akuntan,
pengacara atau manajer usaha yang berpengalaman sebagai trustee
untuk melakukan likuidasi. Proses likuidasi sering kali diselesaikan
dalam waktu 6 hingga 12 bulan, dan selama periode tersebut trustee
harus menyampaikan laporan secara berkala kepada pengadilan
niaga. Seluruh proses likuidasi diatur dalam UU Kepailitan, yang
menjelaskan prosedur khusus yang harus diikuti dan laporan-laporan
yang harus dibuat. Aspek likuidasi yang paling penting adalah
menentukan hak legal masing-masing kreditor dan menetapkan
prioritas terhadap hak tersebut.
Kelompok Kreditor
Kreditor yang
Dijamin
Kreditor dengan
Prioritas
Kreditor Umum
yang Tak Dijamin
Statement of
Affairs
Laporan akuntansi dasar yang dimulai pada awal proses likuidasi
untuk menyajikan perkiraan jumlah yang dapat direalisasi dari
penjualan aset, urutan klaim kreditor dan perkiraan jumlah kreditor
tidak dijamin yang akan menerima sebagai hasil likuidasi.
Statement of Affairs merupakan perencanaan yang disusun hanya
pada awal proses kepailitan. Laporan ini memberikan informasi
kepada pada kreditor dan pengadilan niaga mengenai perkiraan
jumlah dana yang tersedia untuk masing-masing kelompok kreditor.
Pertimbangan Tambahan
Laporan trustee
berbeda dari laporan
keuangan tradisional
karena hak legal dan
tanggung jawab trustee
berbeda dari hak legal
dan tanggung jawab
manajemen
perusahaan debitur.
Akuntansi dan Pelaporan Trustee
Pengadilan niaga menunjuk pihak trustee untuk mengelola perusahaan
berdasarkan penundaan pembayaran bila terjadi kesalahan, ketidakjujuran,
ketidakpatuhan manajemen dan secara umum terjadi kesalahan manajemen.
Dalam UU Kepailitan dan Likuidasi, pihak trustee umumnya memiliki
tanggungjawab untuk melikuidasi dengan segera perusahaan yang pailit dan
membayar kreditor sesuai dengan status legal bagian mereka yang dijamin
atau tidak dijamin. Bentuk umum ayat jurnal pembukaan pihak trustee, saat
menerima aset perusahaan debitor adalah sebagai berikut:
Aset xxx
Perusahaan Debitor-Dalam Posisi Pihak Penerima xxx
Ayat jurnal aktual menjelaskan secara rinci akun aset secara terpisah dn
memasukkan nama perusahaan debitor.
Laporan Realisasi dan Likuidasi
Sebuah laporan bulanan yang disebut sebagai laporan realisasi dan likuidasi, disusun untuk
pengadilan niaga. Laporan ini menunjukkan hasil tindakan fidusia yang dilakukan oleh trustee
yang dimulai pada saat pihak trustee menerima aset debitor.
Bagian aset laporan ini dibagi ke dalam empat kelompok berikut ini.
Aset
Aset yang akan direalisasikan Aset yang direalisasi
Aset yang diperoleh Aset yang tidak direalisasi
Bagian pos-pos tambahan laporan terdiri dari dua pos berikut ini.
Pos-pos Pendukung
Aset yang akan direalisasikan Aset yang direalisasi
Bagian kewajiban laporan ini dibagi sebagai berikut:
Kewajiban
Kewajiban terlikuidasi Kewajiban akan dilikuidasi
Kewajiban tidak dilikuidasi Kewajiban yang timbul
Ilustrasi Akuntansi dan Pelaporan Trustee
Transaksi dan ayat jurnal yang akan dibuat pada buku PT Induk dan pada buku trustee disajikan pada
jurnal berikut ini.
1.Ayat jurnal (4) mencatat pengalihan aset dari PT Induk pada Abimanyu. Abimanyu kemudian mengakui
aset sebesar nilai bukunya seperti yang dilaporkan oleh PT Induk. Pituang usaha tertinggal “lama”
untuk dicatat bahwa ini merupakan bagian dari aset yang ditransfer. Kredit sebesar Rp 155.000.000 PT
Induk-Dalam Posisi sebagai Penerima merupakan kewajiban trustee. Pada buku PT Induk, akan
resipokal, Abimanyu-Penerima merupakan piutang. Perhatikan, tidak ada kewajiban yang dialihkan.
Kewajiban ini tetap ada pada buku PT Induk karena merupakan tanggung jawab legal dari PT Induk
2.Transaksi trustee dicatat pada cara yang biasa dalam ayat jurnal (5) hingga (8). Perbedaan satu-satunya
adalah pembedaan antara akun “lama” yang merupakan bagian dari aset yang dialihkan, dan akun-
akun “baru” yang berasal dari pihak trustee.
3.Pihak trustee membayar sebesar Rp 20.000.000 dari utang PT Induk dan membayar Rp 10.000.000
untuk wesel bayar yang dijamin sebagian. Dalam ayat jurnal (9), debit sebesar Rp 30.000.000 dibuat
untuk akun kewajiban PT Induk-Dalam Posisi sebagai Penerima. PT Induk membuat ayat jurnal yang
berkaitan untuk mengurangi utang usaha dan wesel bayar, dan untuk mengurangi piutang, Abimanyu-
penerima
4.Ayat jurnal sisanya (10) hingga (14) menyelesaikan transaksi, menyesuaikan buku dan menutup buku
pada akhir periode pertama penerimaan. Operasi tersebut menghasilkan laba besih sebesar Rp
4.000.000 untuk periode itu. Ayat jurnal penutup mengalihkan laba bersih pada akun penerima dalam
buku trustee. Ayat jurnal yang berkaitan dengn buku PT Induk meningkatkan akun penerima dan akun
saldo laba.
(4) Buku Trustee Abimanyu
Kas 2.000.000
Efek yang Dapat Dipasarkan 8.000.000
Piutang Usaha (lama) 20.000.000
Persediaan 45.000.000
Aset Dibayar Dimuka 1.000.000
Aset Tetap 125.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2.000.000
Akumulasi Penyusutan 24.000.000
PT Induk-dalam Posisi sebagai penerima 175.000.000
(Pengalihan aset PT Induk kepada trustee)
Buku PT Induk
Abimanyu-Penerima 175.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2.000.000
Akumulasi Penyusutan 24.000.000
Kas
2.000.000
Efek yang Dapat Dipasarkan 8.000.000
Piutang Usaha
20.000.000
Persediaan 45.000.000
Aset Dibayar Dimuka 1.000.000
Aset Tetap 125.000.000
(5) Buku Trustee Abimanyu
Persediaan 20.000.000
Utang Usaha (baru) 20.000.000
(Pembelian persediaan senilai Rp 20.000.000 secara kredit oleh trustee
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(6) Buku Trustee Abimanyu
Piutang Usaha (baru) 85.000.000
Penjualan 85.000.000
(Penjualan senilai Rp 85.000.000 secara kredit oleh trustee)
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(7) Buku Trustee Abimanyu
Harga Pokok Penjualan 50.000.000
Persediaan 50.000.000
(Biaya penjualan senilai Rp 50.000.000, termasuk seluruh persediaan yang dialihkan
dari PT Induk)
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(8) Buku Trustee Abimanyu
Kas
Piutang Usaha (lama)
Piutang Usaha (baru)
Penagihan piutang oleh trustee:
Lama Rp 12.000.000
Baru Rp 44.000.000
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(9) Buku Trustee Abimanyu
PT Induk-dalam Posisi sebagai penerima 30.000.000
Utang Usaha (baru) 4.000.000
Beban Operasional 13.000.000
Beban Trustee 5.000.000
Kas
52.000.000
Buku PT Induk
Utang Usaha 20.000.000
Wesel Bayar 10.000.000
Abimanyu-Penerima 30.000.000
(10) Buku Trustee Abimanyu
Kas 9.000.000
Efek yang Dapat Dipasarkan 8.000.000
Keuntungan dari Penjualan Efek 1.000.000
(Penjualan efek yang dapat dipasarkan sebesar Rp 9.000.000)
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
Ayat Jurnal Penyesuaian di Akhir Periode:
(11) Buku Trustee Abimanyu
Beban Piutang Tak Tertagih 3.000.000
Beban Penyusutan 10.000.000
Penyisihan piutang Tak Tertagih (lama) 1.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih (baru) 2.000.000
Akumulasi Penyusutan
10.000.000
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(12) Buku Trustee Abimanyu
Penyisihan Piutang Tak Tertagih (lama) 2.000.000
Piutang Usaha (lama)
2.000.000
(Penghapusan piutang usaha lama sebesar Rp 2.000.000)
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(13) Buku Trustee Abimanyu
Beban dari Biaya di Muka1.000.000
Aset Dibayar Dimuka 1.000.000
(Mengakui biaya dibayar dimuka yang telah berlalu)
Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
(14) Buku Trustee Abimanyu
Penjualan 85.000.000
Keuntungan dari Penjualan Efek 1.000.000
Harga Pokok Penjualan 50.000.000
Beban Operasional
13.000.000
Beban Trustee
5.000.000
Beban dari Biaya di Muka 1.000.000
Beban Piutang tak Tertagih 3.000.000
Beban Penyusutan
10.000.000
PT Induk –dalam Posisi sebagai Penerima 4.000.000
Buku PT Induk
Abimanyu-Penerima 4.000.000
Saldo Laba 4.000.000
PT Induk
Abimanyu, Penerima
Laporan Realisasi dan Likuidasi
31 Desember 20X6 hingga 31 Januari 20X7
Aset
Aset Hendak Direalisasikan Aset Direalisasi
Piutang Usaha lama (bersih) 18.000.000 Piutang usaha lama 12.000.000
Efek yang dapat dipasarkan 8.000.000 Piutang usaha baru 44.000.000
Persediaan Lama 45.000.000 Efek yang dapat dipasarkan 9.000.000
Aset Dibayar Dimuka 1.000.000 Penjualan persediaan 85.000.000
Aset yang Terdepresiasi (bersih) 101.000.000
Aset yang Diperoleh Aset yang Tidak Direalisasi
Piutang baru 85.000.000 Piutang usaha lama (bersih) 5.000.000
Persediaan baru yang dibeli 20.000.000 Piutang usaha baru (bersih) 39.000.000
Persediaan baru 15.000.000
Aset yang terdepresiasi (bersih) 91.000.000
Figur 17-10
Lanjutan
Pos-pos Tambahan
Beban Tambahan Kredit Tambahan
Beban operasi yang dibayarkan 13.000.000
Beban penerima 5.000.000
Keuntungan bersih dari operasi 4.000.000
Kewajiban
Kewajiban yang Dilikuidasi Kewajiban yang Hendak Dilikuidasi
Utang jangka pendek lama 30.000.000 Utang lancar lama 133.000.000
Utang jangka pendek baru 4.000.000 Utang Hipotek 50.000.000
Kewajiban yang Tidak Dilikuidasi Kewajiban yang Terjadi
Utang jangka pendek lama 103.000.000 Utang jangka pendek Baru 20.000.000
Utang jangka pendek baru 16.000.000
Utang Hipotek 50.000.000
503.000.000 503.000.000
AKUNTANSI KREDITOR UNTUK PINJAMAN
YANG DITURUNKAN NILAINYA DARI
PERJANJIAN RESTRUKTURISASI UTANG
Akuntansi Kreditor Atas Pinjaman yang
Diturunkan Nilainya
PSAK 54 menunjukan standar akuntansi dan
pengungkapan kreditor untuk piutang yang
diturunkan nilainya. Pinjaman dikatakan hendak
diturunkan nilainya jika terdapat kemungkinan
bahwa pihak kreditor tidak akan mampu
memperoleh seluruh jumlah yang jatuh tempo
berdasarkan perjanjian pinjaman. Utang yang
diturunkan nilainya diukur berdasarkan nilai
sekarang dari ekspektasi arus kas masa depan,
yang didiskontokan berdasarkan tingkat suku
bunga efektif pinjaman pada saat permulaan
pinjaman.
Contoh berikut ini akan menunjukan akuntansi kreditor
untuk pinjaman yang diturunkan nilainya:
1.Pada tanggal 31 Desember 20X5, PT Kreditur
memiliki piutang pinjaman lancar yang tidak
dijamin sebesar Rp30.000.000 dari PT Induk
yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
20X6. Pinjaman tersebut didokumentasikan
dengan wesel bayar yang memiliki suku bunga
10 persen per tahun. Bunga yang saat ini belum
dibayarkan berjumlah Rp3.000.000, yang
merupakan bunga untuk tahun 20X5.
2.Selama siklus penelaahan pinjaman secara
berkala, PT Kreditur menentukan bahwa per
tanggal 31 Desember 20X5, terdapat
kemungkinan bahwa pinjaman dari PT Induk
tidak dapat ditagih secara penuh. Estimasi
terbaik jumlah yang dapat diperoleh pada
tanggal 31 Desember 20X6 adalah sebesar
Rp23.000.000.
Langkah pertama adalah menentukan apakah pinjaman tersebut diturunkan nilainya dengan
membandingkan nilai tercatat dengan nilai sekarang estimasi total arus kas depan. Nilai sekarang
tersebut dihitung sebagai estimasi total arus kas masa depan yang didiskontokan dengan menggunakan
tingkat suku bunga efektif yang awal, yaitu sebesar 10 persen dalam kasus ini.
Nilai tercatat pinjaman
Pokok Rp30.000.000
Bunga Akrual 3.000.000
Nilai Tercatat Rp33.000.000
Nilai sekarang total arus kas masa depan:
Estimasi total kas masa depan Rp.23.000.000
Faktor nilai sekarang untuk 10%, 1 tahun X 0.90909
Nilai sekarang arus kas masa depan 20.907.070
Kerugian kreditor atas penurunan nilai pinjaman Rp12.090.930
Ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT Kreditur untuk mengakui penurunan piutang pinjaman adalah sebagai
berikut:
31 Desember 20X5
(15) Beban Piutang Tak Tertagih 12.090.930
Penyisihan Penilaian Pinjaman yang Diturunkan Nilainya 12.090.930
(16) Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000
Wesel Tagih 30.000.000
Neraca taggal 31 Desember 20X5 melaporkan pinjaman yang diturunkan nilainya dalam bagian aset sebagai
berikut:
Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp33.000.000
Dikurangi: Penyisihan Penilaian Pinajaman yang Diturunkan Nilainya -12.090.930
Nilai Sekarang wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp20.090.970
Pada tanggal 31 Desember 20X6, pada akhir tahun berikutnya, PT Kreditur akan mengakui
pendapatan bunga dengan menggunakan metode bunga efektif, sebagai berikut:
(17) Piutang Bunga yang Diakru (30.000.000 x 0,10) 3.000.000
Penyisihan Penilaian Untuk Penurunan Nilai Pinjaman 909.093
Pendapatan Bunga (20.909.070 PV x 0,10) 2.090.907
Perhatikan bahwa saldo dalam akun penyisihan penilaian sekarang adalah sebesar Rp13.000.000.
Ayat jurnal terakhir adalah untuk mengakui perolehan piutang. Jika kreditor pada kenyataan
menerima jumlah sebesar hanya Rp23.000.000 saja seperti yang telah diperkirakan, maka ayat
jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut:
(18) Kas 23.000.000
Penyisihan Penilaian untuk Penurunan Nilai Pinjaman 13.000.000
Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000
Piutang Bunga yang Diakru 6.000.000
Jika PT Kreditur menerima pelunasan dalam jumlah penuh, yaitu pokok awal
ditambah dengan piutang bunga yang diakru untuk dua tahun, maka ayat jurnal
berikut ini dibuat untuk mencatat perolehan piutang dan untuk menghapuskan
akun penyisihan penilaian terhadap beban piutang tak tertagih atau terhadap
penyisihan piutang tak tertagih, tergantung akun apa yang digunakan dalam
ayat jurnal (15), ketika mengakui penurunan nilai.
(18b) Kas 36.000.000
Penyisihan Penilaian untuk Penurunan Penilaian 13.000.000
Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000
Piutang Bunga yang Diakru 6.000.000
Beban Piutang Tak Tertagih 13.000.000
Restrukturisasi Utang Bermasalah
PSAK 54 mengatur mengenai akuntansi debitor
untuk restukturisasi utang bermasalah dan
standar untuk akuntansi kreditor terhadap
restrukturisasi ini. Tidak semua negosiasi ulang
atas perjanjian utang dibahas dalam standar ini,
restrukturisasi haruslah merupakan konsensi yang
diberikan oleh pihak kreditor kepada debitor yang
mengalami kesulitan keuangan. Bentuk
restrukturisasi utang bermasalah yang paling
umum adalah modifikasi persyaratan utang untuk
meringankan kebutuhan kas jangaka pendek
pihak debitor.
Untuk Debitor
Berdasarkan PSAK 54, pihak debitor membandingkan nilai tercatat
utang dengan jumlah arus kas masa depan yang terkait dengan utang
tersbut atau dengan nilai wajar jumlah yang dipertukarkan dalam
pelunasan utang tersebut. Perbandingan ini dibuat untuk
menentukan timbul keuntungan atau kerugian yang harus diakui
terhadap transaksi tersebut, yang digambarkan sebagai berikut:
Selisih restrukturisasi (debitor) = CV – TFCF atau CF – FV
CV = nilai tercatat utang
TFCF = nilai arus kas masa depan
FV = nilai wajar pos-pos non kas
Dalam restrukturisasi utang yang melibatkan modifikasi
persyaratan, jumlah arus kas masa depan merupakan total
agregat seluruh pembayaran kas setelah terjadinya proses
restrukturisasi seperti yang ditentukan dalam perjanjian
restrukturisasi. Setiap pembayaran kas atau pengalihan aset
atau ekuitas yang dilakukan segera mengurangi nilai buku
utang sebelum menghitung keuntungan atau kerugian.
Aturan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.CV ≤ TFCF. Tidak ada keuntungan atau kerugian, terdapat
beban bunga masa depan.
2.CV > TFCF. Debitor untung, tidak ada beban bunga masa
depan.
Untuk Kreditor
Berdasarkan PSAK 54, akun kreditor untuk mencatat restrukturisasi
utang bermasalah sebagai penurunan nilai pinjaman. Perbedaan
utama antara metode pengukuran debitor dan kreditor adalah bahwa
kreditor harus menentukan nilai sekarang estimasi total arus kas masa
depan untuk dibandingkan dengan nilai tercatat pinjaman, yang
diperlihatkan sebagai berikut:
Selisih restrukturisasi (kreditor) = CV – PV (TFCF) atau CV – PV
CV = nilai tercatat utang
PV (TFCF) = nilai sekarang nilai arus kas masa depan
FV = nilai wajar aset tetap
Ilustrasi Restrukturisasi Utang Bermasalah
Teknik restrukturisasi utang yang umum adalah
memodifikasi beberapa persyaratan kontrak utang yang
awal. Modifikasi persyaratan dapat berupa:
• Pengurangan suku bunga tercatat untuk sisa utang awal
• Perpanjangan tanggal jatuh tempo utang awal dengan
suku bunga yang lebih rendah
• Pengurangan bagian nilai tercatat utang awal
• Pengurangan bunga yang diakru
Akuntansi debitor untuk modifikasi persyaratan utang
diatur dalam PSAK 54. Selisih restrukturisasi dihitung
sebagai perbedaan antara nilai tercatat utang dan total
estimasi arus kas masa depan berdasarkan persyaratan
yang baru.
Kasus: Nilai Tercatat Utang Lebih Besar daripada Modifikasi Total Arus
Kas Masa Depan, Diakui Keuntungan Debitor dan Kerugian (Beban)
Kreditor
PT Induk, pihak debitor, berutang dengan nilai pokok Rp30.000.000
ditambah bunga yang diakru sebesar Rp3.000.000 kepada PT Kreditor.
Pada tanggal 31 Desember 20X6, kedua belah pihak menyepakati
modifikasi persyaratan kontrak utang sebagai berikut:
1.Menghapuskan bunga yang diakru sebesar Rp3.000.000
2.Mengurangi tingkat suku bunga dari 10 persen menjadi 5 persen
3.Memeperpanjang masa jatuh tempo selama 1 tahun tambahan,
menjadi tanggal 31 Desember 20X7.
Selisih restrukturisasi per tanggal modifikasi persyaratan adalah
sebagai berikut:
Debitor Kreditor
Nilai tercatat pinjaman:
Pokok Rp30.000.000
Bunga akrual 3.000.000
Nilai Tercatat Rp33.000.000 Rp33.000.000 Rp33.000.000
Total estimasi arus kas masa depan:
Total pokok utang Rp30.000.000
Total bunga kontraktual masa depan 1.500.000
Total estimasi arus kas masa depan Rp31.500.000 (31.500.000)
Faktor nilai tunai, 10% 1 tahun X 0,90909
Nilai tunai total arus kas masa depan Rp28.636.335 (28.636.335)
Selisih restrukturisasi Rp1.500.000 Rp4.363.665
Bagi debitor, nilai tercatat utang sebesar Rp33.000.000 tersebut lebih besar daripada total estimasi arus kas
masa depan sebesar Rp31.500.000, dan pihak debitor mengakui adanya keuntungan restrukturisasi. Karena
keuntungan restrukturisasi diakui oleh debitor, PSAK 45 menyatakan bahwa debitor tidak mengakui
terjadinya beban bunga atas utang dalam periode di masa depan.
Ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT Induk, sebagai debitor, pada tanggal 31 Desember 20X6, yaitu tanggal
modifikasi persyaratan perjanjian adalah sebagai berikut:
31 Desember 20X6
(23) Utang Bunga yang Diakru 3.000.000
Wesel Bayar (10%) 30.000.000
Utang Pinjaman yang Direstrukturisasi (5%)
31.500.000
Keuntungan Restrukturisasi Utang
1.500.000
Total arus kas masa depan sebesar Rp31.500.000 dicatat sebagi utang yang direstrukturisasi, dan utang awal
beserta bunga yang diakru dihapusbukukan.
Pada saat PT Induk membayar kembali utang pada tanggal 31 Desember 20X7, maka ayat jurnal yang dibuat adalah:
31 Desember 20X7
(24) Utang Pinjaman yang Direstrukturisasi (5%) 31.500.000
Kas 31.500.000
Pihak kreditor harus mengakui terjadinya kerugian yang berjumlah Rp4.363.636, yang merupakan selisih restrukturisasi
antara nilai tercatat utang dan nilai sekarang estimasi total arus kas masa depan. Berdasarkan PSAK 54, pihak kreditor
mengakui pendapatan bunga masa depan dengan menggunakan metode bunga efektif. Ayat jurnal yang dibuat adalah
sebagai berikut:
31 Desember 20X6
(25) Penyisihan Piutang Tak Tertagih 4.363.665
Piutang Bunga yang Diakru 3.000.000
Penyisihan Penilaian Pinajaman yang Diturunkan Nilainya 1.363.665
(26) Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya (5%) 30.000.000
Wesel Tagih (10%) 30.000.000
Perhatikan bahwa pada tanggal 31 Desember 20X6, neraca akan melaporkan sebagai berikut:
Ayat jurnal yang dicatat oleh kreditor pada tanggal 31 Desember 20X7 adalah sebagai berikut:
(27) Kas
1.500.000
Penyisihan Penilaian Pinjaman yang Diturunkan Nilainya 1.363.665
Pendapatan Bunga
2.863.635
Rp1.500.000 = Rp30.000.000 x suku bunga kontraktual 0,05
Rp2.863.635 = nilai sekarang sebesar Rp28.636.335 x tingkat suku bunga efektif 0,10
(28) Kas
30.000.000
Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya
30.000.000
Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp30.000.000
Dikurangi: Penyisihan Penilaian Pinajaman yang Diturunkan Nilainya (1.363.665)
Nilai Sekarang wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp28.636.335

More Related Content

What's hot

Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10Enchii Enchii
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arenspadlah1984
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifDwi Wahyu
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanbaursulaiman
 
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranFergieta Prahasdhika
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanDwi Wahyu
 

What's hot (20)

Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantif
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
 

Similar to RESTRUKTURISASI KEUANGAN

Perusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuanganPerusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuanganpadlah1984
 
Laporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxLaporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxAndiNova5
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 
Presentation (1).pptx
Presentation (1).pptxPresentation (1).pptx
Presentation (1).pptxlaura420579
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Nita Putri
 
Materi Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptx
Materi Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptxMateri Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptx
Materi Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptxRMohamadKaruniaRomad
 
Akuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptx
Akuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptxAkuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptx
Akuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptxBagusPrasetyo85
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxDexMaru
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Ryan Aviantara
 
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdfkombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdflaras504325
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 

Similar to RESTRUKTURISASI KEUANGAN (20)

Perusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuanganPerusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuangan
 
Laporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxLaporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptx
 
Bab02 laporan keuangan
Bab02 laporan keuanganBab02 laporan keuangan
Bab02 laporan keuangan
 
INTERMEDIATE ACCOUNTING
INTERMEDIATE ACCOUNTINGINTERMEDIATE ACCOUNTING
INTERMEDIATE ACCOUNTING
 
Intermediate accounting
Intermediate accountingIntermediate accounting
Intermediate accounting
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Presentation (1).pptx
Presentation (1).pptxPresentation (1).pptx
Presentation (1).pptx
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
 
Bab 2 tri utami
Bab 2 tri utamiBab 2 tri utami
Bab 2 tri utami
 
Materi Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptx
Materi Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptxMateri Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptx
Materi Presentasi Laporan Keuangan di Permasis.pptx
 
Akuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptx
Akuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptxAkuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptx
Akuntansi-Pajak-Penghasilan-dan-Pencatatan-transaksi.pptx
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
 
Neraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kasNeraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kas
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
 
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdfkombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 

Recently uploaded

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 

Recently uploaded (16)

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 

RESTRUKTURISASI KEUANGAN

  • 1. PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Kelompok 4 I.B. Ngurah Indra Pramana NIM. 1506305098 P. Sigit Wahyudhi NIM. 1506305151
  • 2. Suatu perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan Kerugian operasi terus- menerus Kemunduran pembayaran kredit oleh pelanggan Pengelolaan modal kerja buruk Tingkat penjualan rendah Kesulitan membayar utang Kreditor eksternal mengajukan klaim dan pembayaran atas piutangnya Melikuidasi aset dan menyerahkan kepada kreditur Menunda pembayaran dengan persetujuan kreditur Pernyataan pailit (jalur hukum) Cara pembayaran
  • 3. PERUSAHAAN PAILIT KESULITAN KEUANGAN Tindakan Nonyudisial Tindakan Yudisial Tindakan pertama yang dilakukan oleh manajemen, yakni bekerjasama dengan kreditur • Perjanjian Restrukturisasi Utang • Manajemen Komite Kreditur • Pengalihan Aset • Penundaan Pembayaran • Pernyataan Kebangkrutan dan Likuidasi Langkah terakhir
  • 4. Tindakan Nonyudisial Perjanjian Restrukturisasi Utang Pengalihan Aset Manajemen Komite Kreditur • Perpanjangan waktu jatuh tempo utang • Meminta penurunan suku bunga utang • Meminta modifikasi persyaratan dalam kontrak utang • Perjanjian Komposisi (kreditur akan segera menerima pembayaran, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil) • Kreditur membantu debitur mengelola pembayaran utang paling efisien • Kreditur membentuk komite kreditur, bertugas memberikan nasihat dan pedoman kepada pihak kreditur • Kreditur dapat mengambil alih operasi perusahaan • Contoh: debitur melakukan anjak piutang usaha dengan nilai diskon dan dengan kontrak “bersyarat” atau “tanpa syarat” • Pengalihan aset keuangan dianggap sebagai penjualan hanya jika pihak yang melakukan pengalihan telah menyerahkan kendali atas aset yang dialihkan tersebut
  • 5. Tindakan Yudisial (pengadilan niaga) Kepailitan/ kebangkrutan UU. Kepailitan No. 37/2004 Debitur Petisi Sukarela Petisi Pemaksaan Pengadilan Niaga Perusahaan tetap dikelola manajemen Perusahaan dikelola trusteeKreditur Mendapat perlindungan yudisial dalam bentuk urutan pembebasan dari kelanjutan hukum yang diajukan kreditur
  • 6. Tindakan Yudisial UU. Kepailitan Pernyataan kebangkrutan dan likuidasi Penundaan Pembayaran Pihak debitur memperoleh perlindungan yudisial selama periode rehabilitasi Pernyataan kebangkrutan dan likuidasi sering dilakukan oleh trustee yang ditunjuk oleh pengadilan Aset debitur dijual dan kewajibannya dilunasi bersamaan dengan likuidasi perusahaan
  • 7. Penundaan Pembayaran Memungkinkan untuk perlindungan legal dari tindakan kreditur selama periode rehabilitasi Periode Rehabilitasi adalah periode yang diperlukan untuk mereorganisasi perusahaan debitur dan mengembalikan operasi perusahaan ke tingkat yang menguntungkan reorganisasi Dilakukan oleh pengadilan niaga Truste sering diangkat oleh pengadilan untuk mengarahkan proses reorganisasi 4P Petition (mengajukan petisi) Protection (perlindungan dari kreditur) Plan of Reorganization (mempersiapkan rencana reorganisasi) Proceeding (proses reorganisasi; mencakup tindakan yang terjadi saat petisi diajukan hingga reorganisasi selesai
  • 8. Reorganisasi • Petisi harus membahas mengenai alternatif untuk melikuidasi debitur dan membagikan penerimaan kas yang diperkirakan kepada para kreditur. • Rencana Reorganisasi harus mencakup penjelasan lengkap mengenai tindakan yang diharapkan akan dilakukan oleh debitur selam periode reorganisasi dan bagaimana tindakan- tindakan ini akan menjadi kepentingan terbaik bagi debitur dan kreditur • Pernyataan pengungkapan dikirimkan kepada seluruh kreditur dan pihak-pihak lain yang berwenang.
  • 9. Sifat neraca perusahaan saat reorganisasi • Kewajiban prapetisi yang akan dikompromikan sebagai bagian dari rencana reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari kewajiban yang tidak akan dikompromikan. • Kewajiban harus dilaporkan sebesar perkiraan jumlah yang diperbolehkan oleh pengadilan niaga. Jika estimasi yang memadai tidak mungkin dilakukan, maka klaim tersebut harus diungkapkan dalam catatan kaki.
  • 10. Ketentuan khusus laporan nlaba rugi untuk perusahaan dalam reorganisasi: • Jumlah dalam laporan laba rugi yang berkaitan langsung dengan reorganisasi, seperti biaya jasa hukum dan kerugian atas penjualan aset, harus dilaporkan secara terpisah sebagai pos reorganisasi pada periode terjadinya. Selanjutnya diatur dalam PSAK 1 • Sebagian pendapatan bunga yang diperoleh selama proses reorganisasi merupakan hasil dari debitur yang tidak diwajibkan untuk melunasi utangnya dan menginvestasikan sumber daya yang tersedia pada instrumen yang menghasilkan bunga. • Laba pper saham diungkapkan.
  • 11. Karakter khusus laporan arus kas dalam reorganisasi • PSAK 2 tentang “Laporan Arus Kas” lebih menyarankan penggunaan metode langsung untuk menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, namun jika metode jika langsung yang digunakan, maka perusahaan harus juga mengungkapkan secara terpisah arus kas dari aktivitas operasi yang berkaitan dengan proses reorganisasi. • Arus kas yang berkaitan dengan proses reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari arus kas yang berasal dari operasi rutin
  • 12. Akuntansi Permulaan Baru Pandangan dasar reorganisasi adalah permulaan baru bagi perusahaan Sulit menentukan apakah penundaan pembayaran menghasilkan entitas baru atau menghasilkan kelanjutan entitas yang lama Pelaporan permulaan baru harus digunakan per tanggal konfirmasi rencana reorganisasi jika dua kondisi berikut ini terjadi. 1. Nilai reorganisasi aset dari entitas yang akan muncul sesaat sebelum tanggal konfirmasi lebih kecil daripada total seluruh kewajiban dan klaim pasca petisi. 2. Pemegang saham dengan hak suara yang ada sesaat sebelum konfirmasi menerima kurang dari 50% saham dengan hak suara dari entitas yang akan mucul. Hal ini menandakan bahwa pemegang saham lama telah kehilangan kendali atas perusahaan yang akan muncul.
  • 13. Bagaimana dengan perusahaan yang tidak memenuhi syarat Akuntansi Permulaan Baru • Perusahaan harus menentukan apakah asetnya mengalami penurunan nilai • Perusahaan harus melaporkan kewajiban sejumlah nilai sekarang jumlah yang akan dibayarkan, dengan keuntungan atau kerugian dari penilaian kembali kewajiban dicatat sebagai pos biasa atau pos luar biasa PSAK 58 “Penghentian Operasi” Perusahaan yang tidak memenuhi untuk akuntansi permulaan baru mencatat biaya restrukturisasi, seperti biaya penutupan pabrik dan pengurangan tenaga kerja, menggabungkan beberapa sisa operasi, dan sebagainya Memperbolehkan pengakuan kewajiban atas biaya terkait dengan berhentinya atau aktivitas pelepasan pada saat kewajiban tersebut terjadi
  • 14. PSAK 48 Penurunan nilai aset Aset Tetap Yang akan dilepaskan dengan menjual Yang akan dimiliki & digunakan Kerugian penurunan nilai dari aset tetap yang dipegang dan digunakan diakui hanya jika nilai aset lebih kecil dari estimasi arus kas dari operasi didiskontokan selama masa manfaatnya PSAK 57 Keputusan Manajemen untuk melepaskan segmen usaha Aset jangka tetap yang akan dihapuskan dengan penjualan akan dinilai kembali menjadi nilai terendah antara nilai tercatat atau nilai wajar dikurangi biaya penjualan
  • 15. RENCANA REORGANISASI Rencana reorganisasi umumnya terdiri dari sebuah dokumen terperinci dengan pembahasan penuh mengenai tindakan – tindakan utama yang akan ditempuh selama proses reorganisasi. Selain tindakan – tindakan utama ini, manajemen juga terus berproduksi dan menjual produk, menagih piutang, dan menjalankan operasi harian lainnya. • Penghapusan operasi yang tidak menguntungkan, melalui penjualan atau likuidasi • Restrukturisasi utang dengan kreditor tertentu • Revaluasi asset dan kewajiban • Pengurangan atau penghapusan klaim pemegang saham terdahulu dan penerbitan saham baru kepada kreditor atau pihak lainnya Berisi   apa itu rencana reorganisasi?
  • 16. Ilustrasi Reorganisasi Pada tanggal 2 Januari 20X7, manajemen PT Induk mengajukan petisi pada pengadilan niaga dalam rangka penundaan pembayaran untuk memperoleh penangguhan pembayaran utang dan waktu untuk merehabilitasi perusahaan serta mengembalikannya pada operasi yang menguntungkan. Pengadilan niaga menerima petisi tersebut dan PT Induk menyusun rencana reorganisasinya. Rencana ini diajukan pada tanggal 1 Juli 20X7, dan pernyataan pengungkapan dikirimkan kepada seluruh kreditor dan pihak – pihak lain yang terpengaruh. Pada tanggal 31 Desember 20X7, perusahaan menyajikan laporan keuangan untuk periode fiscal tahun 20X7 yang tercantum di dalam penundaan pembayaran. Pengadilan niaga menyetujui rencana reorganisasi pada tanggal 2 Januari 20X8 dan proses reorganisasi diselesaikan pada tanggal 1 April 20X8. Neraca PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X6 akan disajikan dalam FIGUR 17-1 dan rencana reorganisasi akan disajikan pada FIGUR 17-2 beserta laporan keuangan yang telah diaudit dan pengungkapan lain yang diminta oleh pengadilan niaga Sebelum rencana reorganisasi disetujui, PT Induk masih terus beroperasi dibawah perlindungan petisi penundaan yang diberikan. Perusahaan hanya melakukan pembayaran yang telah disetujui oleh pengadilan untuk kewajiban prapetisi. Satu – satunya pembayaran yang disetujui oleh pengadilan untuk kewajiban prapetisi adalah pembayaran sebesar Rp2.000.000 atas utang hipotek. Masalah pelaporan yang paling penting adalah jumlah reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari jumlah operasi lainnya. PT Induk menyusun laporan keuangan berikut per tanggal 31 Desember 20X7: Neraca (FIGUR 17-3), Laporan Laba Rugi (FIGUR 17-4), dan Laporan Arus kas (FIGUR 17-5).
  • 17. Ilustrasi Reorganisasi • Pada tanggal 2 Januari 20X7, manajemen PT Induk mengajukan petisi pada pengadilan niaga dalam rangka penundaan pembayaran untuk memperoleh penangguhan pembayaran utang dan waktu untuk merehabilitasi perusahaan serta mengembalikannya pada operasi yang menguntungkan. Neraca PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X6 akan disajikan dalam Figur 17-1 Periode Prapetisi Petisi Diajukan Rencana Reorganisasi Diajukan Akhir Tahun Fiskal Rencana Reorganisasi Diajukan Reorganisasi Selesai 2 Januari 20X7 1 Juli 20X7 31 Desember 20X7 2 Januari 20X8 1 April 20X8 Proses Reorganisasi
  • 18. Figur 17-1PT INDUK Neraca 31 Desember 20X6 Aset Kas Rp 2.000.000 Efek yang dapat dipasarkan 8.000.000 Piutang usaha Rp 20.000.000 Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih (2.000.000) Persediaan 18.000.000 Aset dibayar dimuka 45.000.000 Jumlah Aset lancar 1.000.000 Aset Tetap Rp 74.000.000 Biaya Akumulasi Penyusutan Biaya Belum Disusutkan Tanah Rp 10.000.000 Rp 0 Rp 10.000.000 Bangunan 75.000.000 20.000.000 55.000.000 Peralatan 40.000.000 4.000.000 36.000.000 Total Rp 125.000.000 Rp (24.000.000) Rp 101.000.000 101.000.000 Total Aset Rp 175.000.000
  • 19. Figur 17-1 (lanjutan) Kewajiban Utang usaha 8.000.000 Wesel Bayar : • Dijaminkan sebagian • Tidak dijaminkan, bunga 10% Rp 20.000.000 Akrual Bunga (2.000.000) Upah yang masih harus dibayar 18.000.000 Jumlah kewajiban lancar 45.000.000 Utang Hipotek 1.000.000 Total Kewajiban Rp 74.000.000 Ekuitas Pemegang Saham Saham Istimewa Biaya Akumulasi Penyusutan Biaya Belum Disusutkan Saham Biasa ( Nilai nominal Rp1000) Rp 10.000.000 Rp 0 Rp 10.000.000 Saldo Laba (Defisit) 75.000.000 20.000.000 55.000.000 Total Ekuitas Pemegang Saham 40.000.000 4.000.000 36.000.000 Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Rp 125.000.000 Rp (24.000.000) Rp 101.000.000 101.000.000
  • 20. PT INDUK Rencana Reorganisasi Berdasarkan Undang – Undang Kepailitan tentang Penundaan Pembayaran Diajukan pada tanggal 1 Juli 20X7 a. Utang usaha sebesar Rp26.000.000 diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp6.000.000 akan dihapuskan, (2) sebanyak Rp4.000.000 akan dibayar secara tunai, (3) sebanyak Rp12.000.000 dari utang yang ada ditukarkan dengan utang subordinasi, dan (4) utang sebesar Rp4.000.000 akan dipertukarkan dengan 4.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan. b. Wesel bayar yang sebagian dijamin sebesar Rp10.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp2.000.000 akan dibayar secara tunai, dan (2) sisanya sebesar Rp8.000.000 akan ditukar menjadi utang prioritas yang dijamin dengan peralatan. c. Wesel bayar yang tidak dijamin sebesar Rp80.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp12.000.000 akan dihapuskan, (2) sebanyak Rp14.000.000 akan dibayarkan secara tunai, (3) sebanyak Rp49.000.000 akan ditukarkan menjadi utang prioritas yang dijamin dengan angunan terhadap asset tetap, dan (4) sebanyak Rp5.000.000 akan ditukar dengan 5.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan. d. Beban bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp3.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp2.000.000 akan dihapuskan, dan (2) sisanya sebesar Rp1.000.000 akan dibayar tunai e. Beban upah yang masih harus dibayar Rp14.000.000 akan diperlakukan sebagai berikut : (1) sebanyak Rp12.000.000 akan dibayar tunai dan (2) sisanya sebesar Rp2.000.000 akan ditukarkan dengan 2.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan. f. Pemegang saham istimewa akan menerima 80.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan sebagai ganti saham istimewa yang mereka miliki. g. Pemegang saham biasa sekarang akan menerima 1.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan sebagai ganti saham biasa yang mereka miliki sekarang Figur 17-2
  • 21. PT INDUK (Berada di Bawah Penguasaan Debitor) Neraca 31 Desember 20X7 Aset Kas Rp 40.000.000 Piutang Pengambalian Pajak Penghasilan 12.000.000 Efek yang Dapat Dipisahkan 8.000.000 Piutang Usaha Rp 6.000.000 Dikurangi : Penyisihan Piutang Tak Tertagih (1.000.000) 5.000.000 Persediaan 37.000.000 Jumlah Aset Lancar Rp102.000.000 Aset Tetap Rp104.000.000 Dikurangi : Akumulasi Penyusutan (26.000.000) 78.000.000 Total Aset Rp180.000.000 Figur 17-3
  • 22. Kewajiban Kewajiban Lancar (pascapetisi): • Pinjaman Jangka Pendek • Utang Usaha Rp15.000.000 10.000.000 Kewajiban Tidak Lancar : • Utang Hipotek,Dijamin Penuh 48.000.000 Total Kewajiban yang Tidak Dikompromikan Rp73.000.000 Kewajiban yang Dikompromikan : • Utang Usaha • Wesel Bayar, sebagian dijaminkan • Wesel Bayar, tidak dijamin • Akrual Bunga • Upah yang masih harus dibayar Rp28.000.000 10.000.000 80.000.000 3.000.000 14.000.000 Total Kewajiban yang Dikompromikan 133.000.000 Total Kewajiban Rp206.000.000 Ekuitas Pemegang Saham Saham Istimewa Rp40.000.000 Saham Biasa (nilai nominal Rp1.000) 10.000.000 78.000.000 Saldo Laba (Defisit) (76.000.000) Rp180.000.000 Total Ekuitas Pemegang Saham (26.000.000) Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Rp180.000.000
  • 23. PT INDUK (Berada di Bawah Penguasaan Debitor) Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X7 Pendapatan • Penjualan Rp120.000.000 Biaya dan Beban : • Beban Harga Pokok Penjualan Rp110.000.000 • Penjualan, Operasi dan Administrasi 21.000.000 • Bunga (bunga kontraktual Rp6.000.000) 3.000.000 134.000.000 Kerugian sebelum Pos Reorganisasi dan Manfaat Pajak Penghasilan Rp (14.000.000) Kerugian Penghapusan Aset Rp (10.000.000) Imbalan Jasa Profesional (8.000.000) Bunga yang Dihasilkan dari Akumulasi Kas dari Penundaan Pembayaran 2.000.000 Total Pos Reorganisasi (16.000.000) Kerugian Sebelum Manfaat Pajak Penghasilan Rp (30.000.000) Manfaat Pajak Penghasilan 12.000.000 Kerugian Bersih Rp (18.000.000) Figur 17-4
  • 24. PT INDUK (Berada di Bawah Penguasaan Debitor) Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X7 Arus Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi : • Kas yang diterima dari pelanggan Rp133.000.000 • Kas yang dibayar ke supplier dan karyawan (109.000.000) • Bunga dibayar (3.000.000) Arus Kas bersih dari kegiatan operasi sebelum pos reorganisasi Rp21.000.000 Arus Kas operasi yang digunakan oleh kegiatan reorganisasi : • Imbalan jasa professional Rp (8.000.000) • Bunga yg diterima dari akumulasi kas dari penundaan pembayaran 2.000.000 • Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan reorganisasi Rp (6.000.000) Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi dan reorganisasi Rp15.000.000 Arus kas yang diperoleh dari kegiatan investasi : • Hasil yang diperoleh dari penjualan asset akibat penundaan pembayaran Rp10.000.000 Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan investasi Rp10.000.000 Arus kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan : • Pinjaman bersih berdasarkan rencana pendanaan jangka pendek Rp15.000.000 • Imbalan jasa professional (2.000.000) • Bunga yg dihasilkan dari Akumulasi kas dari penundaan pembayaran Rp13.000.000 Pertambahan bersih kas Rp38.000.000 Kas pada 1 Januari 20X7 2.000.000 Kas pada 31 Desember 20X7 Rp40.000.000 Figur 17-5
  • 26. Konsep Reorganisasi NILAI REORGANISASI Nilai reorganisasi merupakan nilai wajar aset yang dimiliki oleh entitas tersebut Metode yang umum untuk menentukan nilai reorganisasi adalah mendiskontokan arus kas masa depan atau dengan perkiraan nilai. Setelah analisis yang lengkap, nilai reorganisasi sebesar Rp195.000.000 ditetapkan untuk asset PT Induk. Ingat bahwa akuntansi permulaan baru tepat digunakan hanya jika kedua kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya terpenuhi ! Untuk menentukan kondisi pertama bagi PT Induk, perbandingan dibuat pada tanggal saat rencana reorganisasi disetujui
  • 27. • Perhatikan bahwa kondisi pertama untuk akuntansi permulaan baru telah terpenuhi. Kondisi kedua untuk akuntansi permulaan baru juga terjadi, sebagaimana yang ditunjukkan pada FIGUR 17-6. pemegang saham biasa sesaat sebelum rencana reorganisasi disepakati untuk memiliki hanya 5 persen dari saham biasa entitas yang akan muncul. Oleh karena itu, akuntansi permulaan baru digunakan oleh PT Induk. Jika kedua kondisi untuk akuntansi permulaan baru tidak terpenuhi, maka entitas yang baru muncul bukanlah entitas pelaporan yang baru. • Setelah mempelajari dengan seksama perusahaan dengan risiko yang setara, potensi laba perusahaan yang akan timbul, dan nilai sekarang arus kas masa depan, maka struktur modal perusahaan yang akan timbul ditentukan sebagai berikut : Kewajiban Pascapetisi 25.000.000 Utang Hipotek pascapetisi 48.000.000 Utang Senior 57.000.000 Utang Subordinasi 12.000.000 Saham biasa (baru) 20.000.000 Total Struktur modal pascapetisi 162.000.000
  • 28. • Perhatikan bahwa untuk tujuan ilustrasi, saham biasa yang baru dikeluarkan merupakan saham tanpa nilai nominal, sehingga tidak ada tambahan modal disetor yang dibawa serta ke dalam entitas yang baru muncul. Jika nilai yang ditetapkan atas saham yang baru dikeluarkan lebih besar dari nilai nominalnya, maka akun tambahan modal disetor akan dikredit untuk kelebihannya. Modal pascareorganisasi sebesar Rp162.000.000 merupakan nilai reorganisasi sebesar Rp195.000.000 dikurangi dengan Rp33.000.000 yang dibayarkan untuk kewajiban prapetisi sebagai bagian dari rencana reorganisasi • PT Induk menyiapkan ayat jurnal untuk mencatat pelaksanaan rencana reorganisasi pada saat rencana tersebut dijalankan antara tanggal 1 Januari 20X8 dan 1 April 20X8. • Ayat jurnal yang pertama (1) mencatat restrukturisasi utang dan penyesuaian keuntungan dari pembebasan utang 1 Januari – 1 April 20X8 Kewajiban yang Dikompromikan 133.000.000 Kas 33.000.000 Utang Prioritas 57.000.000 Utang Subordinasi 12.000.000 Saham Biasa (baru) 11.000.000 Keuntungan Pembebasan Utang 20.000.000 (Mencatat Pembebasan Utang)
  • 29. • Ayat jurnal yang kedua (2) mencatat pertukaran saham dengan saham. Pemegang saham istimewa terdahulu menerima 8.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan. Pemegang saham biasa terdahulu menerima 1.000 lembar saham biasa yang baru dikeluarkan 1 Januari – 1 April 20X8 Saham Istimewa 40.000.000 Saham Biasa (Lama) 10.000.000 Saham Biasa (Baru) 9.000.000 Tambahan modal disetor 41.000.000 (Mencatat pertukaran saham lama dengan saham baru) • Ayat Untuk mencatat revaluasi aset dan penghapusan defisit pada permulaan baru adalah sebagai berikut: • 1 April 20X8 • Efek yang dapat dipasarkan 2.000.000 Aset Tetap 7.000.000 Kelebihan Nilai Reorganisasi atas Jumlah yang 10.000.000 Dialokasikan terhadap aset yang dapat Diidentifikasi Keuntungan Pembebasan Utang 20.000.000 Tambahan Modal Disetor 41.000.000 Persediaan 4.000.000 Saldo Laba-Defisit 76.000.000 (Mencatat akuntansi permulaan baru dan menghapuskan defisit)
  • 30. Undang-Undang Kepailitan dan Likuidasi Likuidasi dilakukan oleh pengadilan niaga untuk kepentingan kreditor dan pemegang saham perusahaan. Maksud dilakukannya likuidasi adalah untuk memaksimalkan jumlah uang bersih yang diperoleh dari penjualan aset debitor. Pengadilan niaga menunjuk akuntan, pengacara atau manajer usaha yang berpengalaman sebagai trustee untuk melakukan likuidasi. Proses likuidasi sering kali diselesaikan dalam waktu 6 hingga 12 bulan, dan selama periode tersebut trustee harus menyampaikan laporan secara berkala kepada pengadilan niaga. Seluruh proses likuidasi diatur dalam UU Kepailitan, yang menjelaskan prosedur khusus yang harus diikuti dan laporan-laporan yang harus dibuat. Aspek likuidasi yang paling penting adalah menentukan hak legal masing-masing kreditor dan menetapkan prioritas terhadap hak tersebut.
  • 31. Kelompok Kreditor Kreditor yang Dijamin Kreditor dengan Prioritas Kreditor Umum yang Tak Dijamin
  • 32. Statement of Affairs Laporan akuntansi dasar yang dimulai pada awal proses likuidasi untuk menyajikan perkiraan jumlah yang dapat direalisasi dari penjualan aset, urutan klaim kreditor dan perkiraan jumlah kreditor tidak dijamin yang akan menerima sebagai hasil likuidasi. Statement of Affairs merupakan perencanaan yang disusun hanya pada awal proses kepailitan. Laporan ini memberikan informasi kepada pada kreditor dan pengadilan niaga mengenai perkiraan jumlah dana yang tersedia untuk masing-masing kelompok kreditor.
  • 33. Pertimbangan Tambahan Laporan trustee berbeda dari laporan keuangan tradisional karena hak legal dan tanggung jawab trustee berbeda dari hak legal dan tanggung jawab manajemen perusahaan debitur.
  • 34. Akuntansi dan Pelaporan Trustee Pengadilan niaga menunjuk pihak trustee untuk mengelola perusahaan berdasarkan penundaan pembayaran bila terjadi kesalahan, ketidakjujuran, ketidakpatuhan manajemen dan secara umum terjadi kesalahan manajemen. Dalam UU Kepailitan dan Likuidasi, pihak trustee umumnya memiliki tanggungjawab untuk melikuidasi dengan segera perusahaan yang pailit dan membayar kreditor sesuai dengan status legal bagian mereka yang dijamin atau tidak dijamin. Bentuk umum ayat jurnal pembukaan pihak trustee, saat menerima aset perusahaan debitor adalah sebagai berikut: Aset xxx Perusahaan Debitor-Dalam Posisi Pihak Penerima xxx Ayat jurnal aktual menjelaskan secara rinci akun aset secara terpisah dn memasukkan nama perusahaan debitor.
  • 35. Laporan Realisasi dan Likuidasi Sebuah laporan bulanan yang disebut sebagai laporan realisasi dan likuidasi, disusun untuk pengadilan niaga. Laporan ini menunjukkan hasil tindakan fidusia yang dilakukan oleh trustee yang dimulai pada saat pihak trustee menerima aset debitor. Bagian aset laporan ini dibagi ke dalam empat kelompok berikut ini. Aset Aset yang akan direalisasikan Aset yang direalisasi Aset yang diperoleh Aset yang tidak direalisasi Bagian pos-pos tambahan laporan terdiri dari dua pos berikut ini. Pos-pos Pendukung Aset yang akan direalisasikan Aset yang direalisasi Bagian kewajiban laporan ini dibagi sebagai berikut: Kewajiban Kewajiban terlikuidasi Kewajiban akan dilikuidasi Kewajiban tidak dilikuidasi Kewajiban yang timbul
  • 36. Ilustrasi Akuntansi dan Pelaporan Trustee Transaksi dan ayat jurnal yang akan dibuat pada buku PT Induk dan pada buku trustee disajikan pada jurnal berikut ini. 1.Ayat jurnal (4) mencatat pengalihan aset dari PT Induk pada Abimanyu. Abimanyu kemudian mengakui aset sebesar nilai bukunya seperti yang dilaporkan oleh PT Induk. Pituang usaha tertinggal “lama” untuk dicatat bahwa ini merupakan bagian dari aset yang ditransfer. Kredit sebesar Rp 155.000.000 PT Induk-Dalam Posisi sebagai Penerima merupakan kewajiban trustee. Pada buku PT Induk, akan resipokal, Abimanyu-Penerima merupakan piutang. Perhatikan, tidak ada kewajiban yang dialihkan. Kewajiban ini tetap ada pada buku PT Induk karena merupakan tanggung jawab legal dari PT Induk 2.Transaksi trustee dicatat pada cara yang biasa dalam ayat jurnal (5) hingga (8). Perbedaan satu-satunya adalah pembedaan antara akun “lama” yang merupakan bagian dari aset yang dialihkan, dan akun- akun “baru” yang berasal dari pihak trustee. 3.Pihak trustee membayar sebesar Rp 20.000.000 dari utang PT Induk dan membayar Rp 10.000.000 untuk wesel bayar yang dijamin sebagian. Dalam ayat jurnal (9), debit sebesar Rp 30.000.000 dibuat untuk akun kewajiban PT Induk-Dalam Posisi sebagai Penerima. PT Induk membuat ayat jurnal yang berkaitan untuk mengurangi utang usaha dan wesel bayar, dan untuk mengurangi piutang, Abimanyu- penerima 4.Ayat jurnal sisanya (10) hingga (14) menyelesaikan transaksi, menyesuaikan buku dan menutup buku pada akhir periode pertama penerimaan. Operasi tersebut menghasilkan laba besih sebesar Rp 4.000.000 untuk periode itu. Ayat jurnal penutup mengalihkan laba bersih pada akun penerima dalam buku trustee. Ayat jurnal yang berkaitan dengn buku PT Induk meningkatkan akun penerima dan akun saldo laba.
  • 37. (4) Buku Trustee Abimanyu Kas 2.000.000 Efek yang Dapat Dipasarkan 8.000.000 Piutang Usaha (lama) 20.000.000 Persediaan 45.000.000 Aset Dibayar Dimuka 1.000.000 Aset Tetap 125.000.000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2.000.000 Akumulasi Penyusutan 24.000.000 PT Induk-dalam Posisi sebagai penerima 175.000.000 (Pengalihan aset PT Induk kepada trustee) Buku PT Induk Abimanyu-Penerima 175.000.000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2.000.000 Akumulasi Penyusutan 24.000.000 Kas 2.000.000 Efek yang Dapat Dipasarkan 8.000.000 Piutang Usaha 20.000.000 Persediaan 45.000.000 Aset Dibayar Dimuka 1.000.000 Aset Tetap 125.000.000
  • 38. (5) Buku Trustee Abimanyu Persediaan 20.000.000 Utang Usaha (baru) 20.000.000 (Pembelian persediaan senilai Rp 20.000.000 secara kredit oleh trustee Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal) (6) Buku Trustee Abimanyu Piutang Usaha (baru) 85.000.000 Penjualan 85.000.000 (Penjualan senilai Rp 85.000.000 secara kredit oleh trustee) Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal) (7) Buku Trustee Abimanyu Harga Pokok Penjualan 50.000.000 Persediaan 50.000.000 (Biaya penjualan senilai Rp 50.000.000, termasuk seluruh persediaan yang dialihkan dari PT Induk) Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
  • 39. (8) Buku Trustee Abimanyu Kas Piutang Usaha (lama) Piutang Usaha (baru) Penagihan piutang oleh trustee: Lama Rp 12.000.000 Baru Rp 44.000.000 Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal) (9) Buku Trustee Abimanyu PT Induk-dalam Posisi sebagai penerima 30.000.000 Utang Usaha (baru) 4.000.000 Beban Operasional 13.000.000 Beban Trustee 5.000.000 Kas 52.000.000 Buku PT Induk Utang Usaha 20.000.000 Wesel Bayar 10.000.000 Abimanyu-Penerima 30.000.000
  • 40. (10) Buku Trustee Abimanyu Kas 9.000.000 Efek yang Dapat Dipasarkan 8.000.000 Keuntungan dari Penjualan Efek 1.000.000 (Penjualan efek yang dapat dipasarkan sebesar Rp 9.000.000) Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal) Ayat Jurnal Penyesuaian di Akhir Periode: (11) Buku Trustee Abimanyu Beban Piutang Tak Tertagih 3.000.000 Beban Penyusutan 10.000.000 Penyisihan piutang Tak Tertagih (lama) 1.000.000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih (baru) 2.000.000 Akumulasi Penyusutan 10.000.000 Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
  • 41. (12) Buku Trustee Abimanyu Penyisihan Piutang Tak Tertagih (lama) 2.000.000 Piutang Usaha (lama) 2.000.000 (Penghapusan piutang usaha lama sebesar Rp 2.000.000) Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal) (13) Buku Trustee Abimanyu Beban dari Biaya di Muka1.000.000 Aset Dibayar Dimuka 1.000.000 (Mengakui biaya dibayar dimuka yang telah berlalu) Buku PT Induk (Tidak Ada Jurnal)
  • 42. (14) Buku Trustee Abimanyu Penjualan 85.000.000 Keuntungan dari Penjualan Efek 1.000.000 Harga Pokok Penjualan 50.000.000 Beban Operasional 13.000.000 Beban Trustee 5.000.000 Beban dari Biaya di Muka 1.000.000 Beban Piutang tak Tertagih 3.000.000 Beban Penyusutan 10.000.000 PT Induk –dalam Posisi sebagai Penerima 4.000.000 Buku PT Induk Abimanyu-Penerima 4.000.000 Saldo Laba 4.000.000
  • 43. PT Induk Abimanyu, Penerima Laporan Realisasi dan Likuidasi 31 Desember 20X6 hingga 31 Januari 20X7 Aset Aset Hendak Direalisasikan Aset Direalisasi Piutang Usaha lama (bersih) 18.000.000 Piutang usaha lama 12.000.000 Efek yang dapat dipasarkan 8.000.000 Piutang usaha baru 44.000.000 Persediaan Lama 45.000.000 Efek yang dapat dipasarkan 9.000.000 Aset Dibayar Dimuka 1.000.000 Penjualan persediaan 85.000.000 Aset yang Terdepresiasi (bersih) 101.000.000 Aset yang Diperoleh Aset yang Tidak Direalisasi Piutang baru 85.000.000 Piutang usaha lama (bersih) 5.000.000 Persediaan baru yang dibeli 20.000.000 Piutang usaha baru (bersih) 39.000.000 Persediaan baru 15.000.000 Aset yang terdepresiasi (bersih) 91.000.000 Figur 17-10
  • 44. Lanjutan Pos-pos Tambahan Beban Tambahan Kredit Tambahan Beban operasi yang dibayarkan 13.000.000 Beban penerima 5.000.000 Keuntungan bersih dari operasi 4.000.000 Kewajiban Kewajiban yang Dilikuidasi Kewajiban yang Hendak Dilikuidasi Utang jangka pendek lama 30.000.000 Utang lancar lama 133.000.000 Utang jangka pendek baru 4.000.000 Utang Hipotek 50.000.000 Kewajiban yang Tidak Dilikuidasi Kewajiban yang Terjadi Utang jangka pendek lama 103.000.000 Utang jangka pendek Baru 20.000.000 Utang jangka pendek baru 16.000.000 Utang Hipotek 50.000.000 503.000.000 503.000.000
  • 45. AKUNTANSI KREDITOR UNTUK PINJAMAN YANG DITURUNKAN NILAINYA DARI PERJANJIAN RESTRUKTURISASI UTANG
  • 46. Akuntansi Kreditor Atas Pinjaman yang Diturunkan Nilainya PSAK 54 menunjukan standar akuntansi dan pengungkapan kreditor untuk piutang yang diturunkan nilainya. Pinjaman dikatakan hendak diturunkan nilainya jika terdapat kemungkinan bahwa pihak kreditor tidak akan mampu memperoleh seluruh jumlah yang jatuh tempo berdasarkan perjanjian pinjaman. Utang yang diturunkan nilainya diukur berdasarkan nilai sekarang dari ekspektasi arus kas masa depan, yang didiskontokan berdasarkan tingkat suku bunga efektif pinjaman pada saat permulaan pinjaman.
  • 47. Contoh berikut ini akan menunjukan akuntansi kreditor untuk pinjaman yang diturunkan nilainya: 1.Pada tanggal 31 Desember 20X5, PT Kreditur memiliki piutang pinjaman lancar yang tidak dijamin sebesar Rp30.000.000 dari PT Induk yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 20X6. Pinjaman tersebut didokumentasikan dengan wesel bayar yang memiliki suku bunga 10 persen per tahun. Bunga yang saat ini belum dibayarkan berjumlah Rp3.000.000, yang merupakan bunga untuk tahun 20X5. 2.Selama siklus penelaahan pinjaman secara berkala, PT Kreditur menentukan bahwa per tanggal 31 Desember 20X5, terdapat kemungkinan bahwa pinjaman dari PT Induk tidak dapat ditagih secara penuh. Estimasi terbaik jumlah yang dapat diperoleh pada tanggal 31 Desember 20X6 adalah sebesar Rp23.000.000.
  • 48. Langkah pertama adalah menentukan apakah pinjaman tersebut diturunkan nilainya dengan membandingkan nilai tercatat dengan nilai sekarang estimasi total arus kas depan. Nilai sekarang tersebut dihitung sebagai estimasi total arus kas masa depan yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif yang awal, yaitu sebesar 10 persen dalam kasus ini. Nilai tercatat pinjaman Pokok Rp30.000.000 Bunga Akrual 3.000.000 Nilai Tercatat Rp33.000.000 Nilai sekarang total arus kas masa depan: Estimasi total kas masa depan Rp.23.000.000 Faktor nilai sekarang untuk 10%, 1 tahun X 0.90909 Nilai sekarang arus kas masa depan 20.907.070 Kerugian kreditor atas penurunan nilai pinjaman Rp12.090.930
  • 49. Ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT Kreditur untuk mengakui penurunan piutang pinjaman adalah sebagai berikut: 31 Desember 20X5 (15) Beban Piutang Tak Tertagih 12.090.930 Penyisihan Penilaian Pinjaman yang Diturunkan Nilainya 12.090.930 (16) Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000 Wesel Tagih 30.000.000 Neraca taggal 31 Desember 20X5 melaporkan pinjaman yang diturunkan nilainya dalam bagian aset sebagai berikut: Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp33.000.000 Dikurangi: Penyisihan Penilaian Pinajaman yang Diturunkan Nilainya -12.090.930 Nilai Sekarang wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp20.090.970
  • 50. Pada tanggal 31 Desember 20X6, pada akhir tahun berikutnya, PT Kreditur akan mengakui pendapatan bunga dengan menggunakan metode bunga efektif, sebagai berikut: (17) Piutang Bunga yang Diakru (30.000.000 x 0,10) 3.000.000 Penyisihan Penilaian Untuk Penurunan Nilai Pinjaman 909.093 Pendapatan Bunga (20.909.070 PV x 0,10) 2.090.907 Perhatikan bahwa saldo dalam akun penyisihan penilaian sekarang adalah sebesar Rp13.000.000. Ayat jurnal terakhir adalah untuk mengakui perolehan piutang. Jika kreditor pada kenyataan menerima jumlah sebesar hanya Rp23.000.000 saja seperti yang telah diperkirakan, maka ayat jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut: (18) Kas 23.000.000 Penyisihan Penilaian untuk Penurunan Nilai Pinjaman 13.000.000 Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000 Piutang Bunga yang Diakru 6.000.000
  • 51. Jika PT Kreditur menerima pelunasan dalam jumlah penuh, yaitu pokok awal ditambah dengan piutang bunga yang diakru untuk dua tahun, maka ayat jurnal berikut ini dibuat untuk mencatat perolehan piutang dan untuk menghapuskan akun penyisihan penilaian terhadap beban piutang tak tertagih atau terhadap penyisihan piutang tak tertagih, tergantung akun apa yang digunakan dalam ayat jurnal (15), ketika mengakui penurunan nilai. (18b) Kas 36.000.000 Penyisihan Penilaian untuk Penurunan Penilaian 13.000.000 Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000 Piutang Bunga yang Diakru 6.000.000 Beban Piutang Tak Tertagih 13.000.000
  • 52. Restrukturisasi Utang Bermasalah PSAK 54 mengatur mengenai akuntansi debitor untuk restukturisasi utang bermasalah dan standar untuk akuntansi kreditor terhadap restrukturisasi ini. Tidak semua negosiasi ulang atas perjanjian utang dibahas dalam standar ini, restrukturisasi haruslah merupakan konsensi yang diberikan oleh pihak kreditor kepada debitor yang mengalami kesulitan keuangan. Bentuk restrukturisasi utang bermasalah yang paling umum adalah modifikasi persyaratan utang untuk meringankan kebutuhan kas jangaka pendek pihak debitor.
  • 53. Untuk Debitor Berdasarkan PSAK 54, pihak debitor membandingkan nilai tercatat utang dengan jumlah arus kas masa depan yang terkait dengan utang tersbut atau dengan nilai wajar jumlah yang dipertukarkan dalam pelunasan utang tersebut. Perbandingan ini dibuat untuk menentukan timbul keuntungan atau kerugian yang harus diakui terhadap transaksi tersebut, yang digambarkan sebagai berikut: Selisih restrukturisasi (debitor) = CV – TFCF atau CF – FV CV = nilai tercatat utang TFCF = nilai arus kas masa depan FV = nilai wajar pos-pos non kas
  • 54. Dalam restrukturisasi utang yang melibatkan modifikasi persyaratan, jumlah arus kas masa depan merupakan total agregat seluruh pembayaran kas setelah terjadinya proses restrukturisasi seperti yang ditentukan dalam perjanjian restrukturisasi. Setiap pembayaran kas atau pengalihan aset atau ekuitas yang dilakukan segera mengurangi nilai buku utang sebelum menghitung keuntungan atau kerugian. Aturan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.CV ≤ TFCF. Tidak ada keuntungan atau kerugian, terdapat beban bunga masa depan. 2.CV > TFCF. Debitor untung, tidak ada beban bunga masa depan.
  • 55. Untuk Kreditor Berdasarkan PSAK 54, akun kreditor untuk mencatat restrukturisasi utang bermasalah sebagai penurunan nilai pinjaman. Perbedaan utama antara metode pengukuran debitor dan kreditor adalah bahwa kreditor harus menentukan nilai sekarang estimasi total arus kas masa depan untuk dibandingkan dengan nilai tercatat pinjaman, yang diperlihatkan sebagai berikut: Selisih restrukturisasi (kreditor) = CV – PV (TFCF) atau CV – PV CV = nilai tercatat utang PV (TFCF) = nilai sekarang nilai arus kas masa depan FV = nilai wajar aset tetap
  • 56. Ilustrasi Restrukturisasi Utang Bermasalah Teknik restrukturisasi utang yang umum adalah memodifikasi beberapa persyaratan kontrak utang yang awal. Modifikasi persyaratan dapat berupa: • Pengurangan suku bunga tercatat untuk sisa utang awal • Perpanjangan tanggal jatuh tempo utang awal dengan suku bunga yang lebih rendah • Pengurangan bagian nilai tercatat utang awal • Pengurangan bunga yang diakru Akuntansi debitor untuk modifikasi persyaratan utang diatur dalam PSAK 54. Selisih restrukturisasi dihitung sebagai perbedaan antara nilai tercatat utang dan total estimasi arus kas masa depan berdasarkan persyaratan yang baru.
  • 57. Kasus: Nilai Tercatat Utang Lebih Besar daripada Modifikasi Total Arus Kas Masa Depan, Diakui Keuntungan Debitor dan Kerugian (Beban) Kreditor PT Induk, pihak debitor, berutang dengan nilai pokok Rp30.000.000 ditambah bunga yang diakru sebesar Rp3.000.000 kepada PT Kreditor. Pada tanggal 31 Desember 20X6, kedua belah pihak menyepakati modifikasi persyaratan kontrak utang sebagai berikut: 1.Menghapuskan bunga yang diakru sebesar Rp3.000.000 2.Mengurangi tingkat suku bunga dari 10 persen menjadi 5 persen 3.Memeperpanjang masa jatuh tempo selama 1 tahun tambahan, menjadi tanggal 31 Desember 20X7.
  • 58. Selisih restrukturisasi per tanggal modifikasi persyaratan adalah sebagai berikut: Debitor Kreditor Nilai tercatat pinjaman: Pokok Rp30.000.000 Bunga akrual 3.000.000 Nilai Tercatat Rp33.000.000 Rp33.000.000 Rp33.000.000 Total estimasi arus kas masa depan: Total pokok utang Rp30.000.000 Total bunga kontraktual masa depan 1.500.000 Total estimasi arus kas masa depan Rp31.500.000 (31.500.000) Faktor nilai tunai, 10% 1 tahun X 0,90909 Nilai tunai total arus kas masa depan Rp28.636.335 (28.636.335) Selisih restrukturisasi Rp1.500.000 Rp4.363.665
  • 59. Bagi debitor, nilai tercatat utang sebesar Rp33.000.000 tersebut lebih besar daripada total estimasi arus kas masa depan sebesar Rp31.500.000, dan pihak debitor mengakui adanya keuntungan restrukturisasi. Karena keuntungan restrukturisasi diakui oleh debitor, PSAK 45 menyatakan bahwa debitor tidak mengakui terjadinya beban bunga atas utang dalam periode di masa depan. Ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT Induk, sebagai debitor, pada tanggal 31 Desember 20X6, yaitu tanggal modifikasi persyaratan perjanjian adalah sebagai berikut: 31 Desember 20X6 (23) Utang Bunga yang Diakru 3.000.000 Wesel Bayar (10%) 30.000.000 Utang Pinjaman yang Direstrukturisasi (5%) 31.500.000 Keuntungan Restrukturisasi Utang 1.500.000 Total arus kas masa depan sebesar Rp31.500.000 dicatat sebagi utang yang direstrukturisasi, dan utang awal beserta bunga yang diakru dihapusbukukan.
  • 60. Pada saat PT Induk membayar kembali utang pada tanggal 31 Desember 20X7, maka ayat jurnal yang dibuat adalah: 31 Desember 20X7 (24) Utang Pinjaman yang Direstrukturisasi (5%) 31.500.000 Kas 31.500.000 Pihak kreditor harus mengakui terjadinya kerugian yang berjumlah Rp4.363.636, yang merupakan selisih restrukturisasi antara nilai tercatat utang dan nilai sekarang estimasi total arus kas masa depan. Berdasarkan PSAK 54, pihak kreditor mengakui pendapatan bunga masa depan dengan menggunakan metode bunga efektif. Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: 31 Desember 20X6 (25) Penyisihan Piutang Tak Tertagih 4.363.665 Piutang Bunga yang Diakru 3.000.000 Penyisihan Penilaian Pinajaman yang Diturunkan Nilainya 1.363.665 (26) Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya (5%) 30.000.000 Wesel Tagih (10%) 30.000.000
  • 61. Perhatikan bahwa pada tanggal 31 Desember 20X6, neraca akan melaporkan sebagai berikut: Ayat jurnal yang dicatat oleh kreditor pada tanggal 31 Desember 20X7 adalah sebagai berikut: (27) Kas 1.500.000 Penyisihan Penilaian Pinjaman yang Diturunkan Nilainya 1.363.665 Pendapatan Bunga 2.863.635 Rp1.500.000 = Rp30.000.000 x suku bunga kontraktual 0,05 Rp2.863.635 = nilai sekarang sebesar Rp28.636.335 x tingkat suku bunga efektif 0,10 (28) Kas 30.000.000 Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya 30.000.000 Wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp30.000.000 Dikurangi: Penyisihan Penilaian Pinajaman yang Diturunkan Nilainya (1.363.665) Nilai Sekarang wesel Tagih yang Diturunkan Nilainya Rp28.636.335

Editor's Notes

  1. ,