SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Pria usia 51 tahun dengan ulkus pada tungkai
          polineuropati dan arthritis

                 5 Maret 2013

               Ferdy Ferdian, dr
    Trinugroho Heri Fadjari, dr., SpPD-KHOM
Identitas
•   Nama     : Tn D
•   Umur     : 51 thn
•   Alamat   : Bandung
•   No MR    : 13001870
•   Status   : Gakinda
•   MRS      : 05/02/13
•   Pulang   : 20/02/13 (15)
Anamnesis
KU : Nyeri kedua tungkai
Nyeri kedua tungkai 4 hari SMRS, Nyeri betis gelembung berisi
cairan kemerahan dan nyeri bila disentuh (+), Nyeri lutut sejak
2 tahun SMRS. Nyeri saat istirahat (+) Kaku (+) < 1 jam, Nyeri
saat digerakan (+) Bertambah bila aktivitas (+) VAS 7/10
Nyeri sendi tempat lain (+) Nyeri pergelangan tangan, siku,
bahu, pergelangan kaki (+) VAS 4/10, Kaku sendi (+) < 1 jam,
Nyeri jemari & buku jari (-) Bengkak (-) Merah (-) Hangat (-)
Anamnesis
Lemah pada kedua tungkai sejak 3 minggu SMRS progresif
dalam 1 mg SMRS shg pasien tidak bisa bangun dari tempat
tidur. Lemah 2 lengan (-) Baal pada kedua tungkai dan tangan
sejak 2 tahun SMRS
 Panas (+) batuk (+) dahak (+) sesak (-) sejak 3 hari
 Mata kuning (+) BAK teh (+) Gatal (-) BAB dempul (-) Mual (-)
 Muntah (-) Muntah & BAB hitam (-) Perut membesar (-)
 Rambut ketiak & kelamin yang menipis (-)
Berat badan menurun (+) napsu makan (+) Keringat malam (-)
Anamnesis
Riwayat minum voltadex & landexon ® sejak 2 tahun SMRS.
Seminggu 3 kali, pil setelan (+) jamu kapsul (+) Semua untuk
keluhan nyeri pada badannya
Darah tinggi (-) Kencing manis (-) Mudah lapar (-) Cepat haus (-)
Sering BAK (-) Pandangan kabur (-)
Minum alkohol sejak usia 18 tahun, seminggu 1x, tidak banyak
Riwayat sakit kuning (-) tato (-) tindik (-) tranfusi (-) operasi (-)
Penderita bekerja sebagai anggota pemuda pancasila
Pemeriksaan fisik
Tanda vital
      TD : 140 / 80 mmHg                   RR : 20x / menit Normal


                           KU : Sakit sedang,
                                  CM


  N = HR : 100 x / menit R E IC                 Suhu : 37o6oC
Pemeriksaan fisik
    Konjungtiva anemis
    Sklera ikterik

     Frenulum lingua ikterik
     Oral candidiasis (-)




     Hepatomegali
Pemeriksaan fisik

                                NT (+)          NT (+)


                              NT (+)               NT (+)

                              NT (+)                 NT (+)



       NT (+) Krepitasi (-)



                                       NT (+)       NT (+)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 Neurologis
  • Motorik
    – Tetraparesis dengan distal lebih berat dibandingkan
      proximal pada extrimitas sup & inf
  • Sensorik
    – Hipestesia dgn stocking glove distibution
    – Propiosepsi baik
  • Reflek
    – Fisiologis : KPR & APR menurun bilateral
    – Patologis : (-)
Laboratorium
                            Penunjang
Parameter   HASIL           Parameter   HASIL   Parameter      HASIL
Hb          10.8            Ureum       68      Urinalisa
Ht          34              Kreatinin   0.94    Warna          Kuning
Leukosit    18600           Natrium     133     pH             5.0
Trombosit   806.000         Kalium      4.6     Nitrit         (-)
MCV         80.1            GDS         89      Protein        (+1)
MCH         25.6            SGOT        117     Urobilinogen   (++)
MCHC        32.0            SGPT        69      Bilirubin      (+1)
DC          0/1/0/82/12/5   Bil total   2.27    Eritrosit      6/lpb
                            Bil direk   0.96    Leukosit       1/lpb
Penunjang
Sediaan hapus darah tepi
• Eritrosit : Normokrom, anisositosis, normoblas (-)
• Leukosit : Meningkat, granula toksis (+) sel muda (-)
• Trombosit : Meningkat
Penunjang
     Ro                 EKG
 Tidak tampak
 kardiomegali     Sinus takikardia
Tidak tampak TB
      paru
Timeline
Timeline
                                                                                    USG hepatobilier
                                                                                      Echogenitas
                                                                                   meningkat, Inflamasi
                                                                                           ?
                                       MRS
2 tahun             3 minggu   4 hari 5/02/13
SMRS                SMRS                                                                 20/02/13
                               SMRS             HBsAg (-)
                                                Anti HCV (-)       PITC (-)              15 hr perawatan

                                                                                                    Nyeri sendi perbaikan
                                                                                                    Panas (-)
                                                       Lesi kulit meluas menjadi ulkus              Lemah (+)

Nyeri sendi (+)     Lemah      Panas         Diagnosis awal                          Diagnosis akhir
                                             acute on chronic gouty                  Pioderma gangrenosum,
Baal ujung jari (+) tungkai    Batuk         arthritis, OA genu                      Polineuropati subakut ec
                                             bilateral, susp hepatitis               DD/ Inflamasi,
Konsumsi NSAID, pil            Gelembung     virus kronis ec HBV DD/                 Nutrisional. Bronkitis
setelan dan jamu               Mata kuning   HCV, Gastropati NSAID                   akut, Osteoarthritis genu
                                             DD/ Ulkus peptikum,                     bilateral, Drug induce
kapsul                         BAK teh       Dehidrasi sedang ec                     liver injury ec NSAID,
                                             intake kurang, Anemia,                  Anemia et trombositosis
                                             leukositosis et                         ec inflamasi
               Berat badan menurun           trombositosis ec
                                             inflamasi
Parameter   5/2      7/2      12/2     15/2     18/2

Hb          10.8     9.9      8.3      9.0      7.9      Urat      5.3

Ht          34       31       27       29       27       Bil tot   2.27  0.83

Leukosit    18600    15300    14400    15900    13600    Bil dir   0.,96  0.46

Trombosit   800 rb   728 rb   860 rb   858 rb   875 rb   SGOT      117  96

MCV         80.1     81.6     83.5     84.0     83.6     SGPT      69  56

MCH         25.6     26.0     25.3     25.7     24.5     AFP       367  166

MCHC        32.0     31.8     30.5     30.6     29.3     GGT       83

Ureum       69       33                21                CK        116

Kr          0.94     0.78              0.69              Alb       2.4

GDS         93                                           Prot      7.2

Na          133      136                                 Kultur    Bulyon (-)

K           4.6      4.4                                 HBsAg     NON, AntiHCV NON
Penunjang
Permasalahan
• Bagaimana diagnosis pada pasien ini?
Pembahasan
 • Electrophoresis is a method of separating
   proteins based on their physical properties.
   Serum is placed on a specific medium, and a
   charge is applied. The net charge (positive or
   negative) and the size and shape of the
   protein commonly are used in differentiating
   various serum proteins
Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
Pembahasan




Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
Pembahasan
 • Peningkatan alpha 2 globulin dihubungan
   dengan acute phase reactant dan dapat
   dijumpai pada keadaan sindrom nefrotik,
   Diabetes Mellitus (DM) dan insufisiensi
   adrenal


Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
Apakah SN?


                 Hipoalbuminemia


                  TIDAK MENUNJANG

       Edema anasarka      Proteinuria masif
aaaa
Apakah DM?
Polineuropati

          TIDAK MENUNJANG

                Klasik DM

                       GDP

                            Hba1c
Insufisiensi adrenal?
Lemah badan         Nyeri otot dan sendi

  Penurunan BB             Anemia
              TIDAK MENUNJANG

 94% Hipotensi         92% GI disturbance

 92% Electrolite disturbance
Hipergamaglobulinemia
 • Many conditions can cause an increase in the gamma region,
   several disease states cause a homogeneous spike-like peak
   in a focal region of the gamma-globulin zone. These so-called
   “monoclonal gammopathies” constitute a group of disorders
   that are characterized by proliferation of a single clone of
   plasma cells that produce a homogeneous M protein
 • Polyclonal gammopathies may be caused by any reactive or
   inflammatory process, and they usually are associated with
   nonmalignant conditions
Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
Poliklonal gammopathi




Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
Pembahasan
• Ulkus pada tungkai pasien berawal dari munculnya
  gelembung gelembung kecil berisi cairan kemerahan yang
  nyeri bila tersentuh
• Dalam perjalanan penyakitnya gelembung gelembung
  tersebut akhirnya pecah dan menjadi suatu borok yang
  bernanah
• Divisi kulit kelamin mendiagnosis dengan
  pioderma (Ektima dan impetigo bullosa) pada
  penderita imunokompromise
Infeksi VS Vaskulitis
• Pioderma adalah terminologi umum untuk penyakit
  infeksi kulit yg disebabkan oleh bakteri, terutama
  Streptococcus beta hemolyticus / Staph aureus
• Vaskulitis adalah reaksi kutaneus / sistemik, yg
  secara mikroskopik digambarkan sbg infiltrasi sel
  inflamasi pd dinding pembuluh darah, dgn derajat
  nekrosis sel endotel & dinding pembuluh darah yg
  bervariasi
Apakah infeksi?
• Umumnya dimulai dgn vesikel / pustul di atas
  kulit yang eritematosa, membesar, pecah,
  terbentuk krusta tebal & kering
• Biasanya muncul pada ekstremitas inferior
• Bila krusta terlepas, tertinggal ulkus superfisial
  dengan gambaran “punched out appearance”
  atau berbentuk cawan dengan dasar merah dan
  tepi meninggi
Apakah vaskulitis?
 • Gambaran vaskulitis pada kulit sangat
   beragam. Dapat berupa petichea, palpable
   purpura, bula hemoragik, eritema, urtikaria,
   papula nekrotik, ulserasi, livedo retikularis



Fett N dkk Evaluation of adult with cutaneous lesion of vasculitis (2011) Uptodate
Neuropati
 • Neuropati merupakan penyakit pada saraf perifer
 • Saraf perifer adalah semua saraf selain saraf di otak dan
   sumsum tulang belakang
 • Dikatakan polineuropati bila terdapat gangguan lebih dari
   satu saraf perifer
 • Manifestasi klinis polineuropati meliputi kelemahan
   motorik, gangguan sensibilitas, otonom dan melemahnya
   refleks tendon

Rutkove SB, et al. Overview of polyneurophaty (2011) Uptodate
Idiopathic Inflamatory Myopathies?
       Lesi kulit               Arthralgia
 Kelemahan tungkai          Peningkatan liver enzim

                      Konstitusional
                                               BIOPSI OTOT
TIDAK MENUNJANG
                                                      EMG
Lesi kulit atipikal    Kelemahan proximal
                                               Autoantibodi
 Enzim otot normal           Polineuropati
Cryoglobulinemia
• Kondisi dimana ditemukan cryoglobulin di dlm darah yg meningkat
• Cryoglobulin adalah protein globulin yang mengalami presipitasi
  pada suhu dibawah 37 derajat (kriopresipitasi) dan akan kembali
  terlarut dalam serum bila kembali hangat
• Cryoglobulinemia berhubungan dengan kondisi inflamasi sistemik
  yang melibatkan vaskulitis tipe pembuluh kecil dan menengah
• Keberadaan cryoglobulin dapat ditemukan pada infeksi kronis atau
  inflamasi kronis, 15-20% penderita HIV, 15-25% penderita
  connective tissue disease, 40-65% pasien hepatitis C



Peng SL, et al. Overview of cyroglobulins and cryoglobulinemia. 2011. Uptodate
Cryoglobulinemia?
 Ulkus tungkai bawah      Arthralgia 70%
                                                  BIOPSI KULIT
  Polineuropati 80%        Hepatomegali
                                                  Komplemen
Peningkatan liver enzim    Poliklonal gamopathi
                                                  Autoantibodi
TIDAK MENUNJANG                                    Serum CG
  Lesi kulit atipikal, Ulkus hanya 20% kasus
Rheumatoid arthritis
 • RA adalah suatu penyakit inflamasi sistemik
   yang berlangsung kronis, penyebabnya belum
   diketahui dan terutama menyerang persendian.
   Sendi yang terserang bersifat poliarthritis,
   simetris dan perifer. Bila tidak diobati dapat
   menyebabkan destruksi sendi akibat erosi pada
   kartilago dan tulang dan menyebabkan
   deformitas
Venables PJW, et al. Clinical features of rheumatoid arthritis. 2011. Uptodate
Rheumatoid arthritis?
   Poliarthritis          Ulkus tungkai bawah    Polineuropati

 Muscular atrofi               Anemia            Trombositosis

Peningkatan liver enzim   Poliklonal gamopathi
                                                       LED, CRP
TIDAK MENUNJANG
                                                         RF
  Wanita > Pria           Jemari, Kaku < 1 jam         AntiCCP
Kesimpulan
• Pada kasus ini diagnosis yang paling mendekati
  adalah suatu Rheumatoid Arthritis
• Bila ulkus pada kulit merupakan suatu kasus
  pioderma gangrenosum. Maka hal tersebut juga
  dapat dihubungkan dengan RA
• Demikian juga untuk kasus mixed tipe 3
  cryoglobulinemia yang berhubungan dengan etiologi
  connective tissue disease, dimana RA merupakan
  salah satu di antaranya
Terimakasih..
Every problem has a solution..
Every hardship has a relief..
Every difficulty comes with ease..

More Related Content

Similar to Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium yang ada, saya berpendapat diagnosis pasien adalah:1. Polineuropati subakut (berdasarkan keluhan lemah pada kedua tungkai dan tangan secara progresif, hipoestesia dengan stocking glove distribution, dan refleks menurun)2. Pioderma gangrenosum (berdasarkan munculnya gelembung-gelembung kecil berisi cairan pada kulit tungkai

Laporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptxLaporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptxPeterAgung
 
LAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docx
LAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docxLAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docx
LAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docxVindyCesariana2
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika2
 
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke timlaporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke timAdeliaPutri706077
 
Morning report materi Gout Arthritis.pptx
Morning report materi Gout Arthritis.pptxMorning report materi Gout Arthritis.pptx
Morning report materi Gout Arthritis.pptxAnumillahAriniZidna1
 
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptxLaporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptxAdeliaPutri706077
 
Rheumatic fever indonesia
Rheumatic fever indonesiaRheumatic fever indonesia
Rheumatic fever indonesiakhoirul anwar
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptxKahyaChann
 
PPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxPPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxMarleneKamil
 
COD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptCOD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptssusere14e57
 
Laphar Al-IM 2 Agustus 2022.doc
Laphar Al-IM 2 Agustus 2022.docLaphar Al-IM 2 Agustus 2022.doc
Laphar Al-IM 2 Agustus 2022.docdryuby
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxLintangFifgiAndila
 
weekly report 14 september dr. dody fix.pptx
weekly report 14 september dr. dody fix.pptxweekly report 14 september dr. dody fix.pptx
weekly report 14 september dr. dody fix.pptxPamor9
 
Managemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaManagemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaHisyam Ilham
 
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptxKasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptxRizkyAmalia868439
 

Similar to Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium yang ada, saya berpendapat diagnosis pasien adalah:1. Polineuropati subakut (berdasarkan keluhan lemah pada kedua tungkai dan tangan secara progresif, hipoestesia dengan stocking glove distribution, dan refleks menurun)2. Pioderma gangrenosum (berdasarkan munculnya gelembung-gelembung kecil berisi cairan pada kulit tungkai (20)

Laporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptxLaporan kasus HHS.pptx
Laporan kasus HHS.pptx
 
LAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docx
LAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docxLAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docx
LAPHAR ALERGI IMUNOLOGI 16 November 2022.docx
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
 
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke timlaporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
 
Morning report materi Gout Arthritis.pptx
Morning report materi Gout Arthritis.pptxMorning report materi Gout Arthritis.pptx
Morning report materi Gout Arthritis.pptx
 
DENGUE SHOCK SYDNROME
DENGUE SHOCK SYDNROMEDENGUE SHOCK SYDNROME
DENGUE SHOCK SYDNROME
 
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptxLaporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
 
Giyanto suwarno
Giyanto suwarnoGiyanto suwarno
Giyanto suwarno
 
Rheumatic fever indonesia
Rheumatic fever indonesiaRheumatic fever indonesia
Rheumatic fever indonesia
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptx
 
PPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxPPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptx
 
COD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptCOD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.ppt
 
Laphar Al-IM 2 Agustus 2022.doc
Laphar Al-IM 2 Agustus 2022.docLaphar Al-IM 2 Agustus 2022.doc
Laphar Al-IM 2 Agustus 2022.doc
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
Pkb hnp
Pkb hnpPkb hnp
Pkb hnp
 
dengue.pdf
dengue.pdfdengue.pdf
dengue.pdf
 
weekly report 14 september dr. dody fix.pptx
weekly report 14 september dr. dody fix.pptxweekly report 14 september dr. dody fix.pptx
weekly report 14 september dr. dody fix.pptx
 
Managemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaManagemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus Hipoglikemia
 
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptxKasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
Kasus KAD (Ketoasidosis Diabetikum) Rizky.pptx
 

More from MettaFerdy FerdianFamily

Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatMettaFerdy FerdianFamily
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMettaFerdy FerdianFamily
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMettaFerdy FerdianFamily
 
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...MettaFerdy FerdianFamily
 
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateStemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateMettaFerdy FerdianFamily
 
Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...
Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...
Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...MettaFerdy FerdianFamily
 
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)MettaFerdy FerdianFamily
 

More from MettaFerdy FerdianFamily (17)

Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
 
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
 
Peran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLEPeran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLE
 
Presentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansiaPresentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansia
 
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateStemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
 
Miokarditis
MiokarditisMiokarditis
Miokarditis
 
Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...
Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...
Presentasi kasus wanita 24 tahun dengan thalassemia beta intermedia dan gagal...
 
Recurrent Nasopharyngeal Carcinoma
Recurrent Nasopharyngeal CarcinomaRecurrent Nasopharyngeal Carcinoma
Recurrent Nasopharyngeal Carcinoma
 
Limfadenopati
LimfadenopatiLimfadenopati
Limfadenopati
 
Sindrom Hepatorenal
Sindrom HepatorenalSindrom Hepatorenal
Sindrom Hepatorenal
 
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
 
Jurnal gout
Jurnal goutJurnal gout
Jurnal gout
 
Komorbiditas pada PPOK
Komorbiditas pada PPOKKomorbiditas pada PPOK
Komorbiditas pada PPOK
 
Ig a nefropati
Ig a nefropatiIg a nefropati
Ig a nefropati
 
CAP ATS / IDSA 2007
CAP ATS / IDSA 2007CAP ATS / IDSA 2007
CAP ATS / IDSA 2007
 

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium yang ada, saya berpendapat diagnosis pasien adalah:1. Polineuropati subakut (berdasarkan keluhan lemah pada kedua tungkai dan tangan secara progresif, hipoestesia dengan stocking glove distribution, dan refleks menurun)2. Pioderma gangrenosum (berdasarkan munculnya gelembung-gelembung kecil berisi cairan pada kulit tungkai

  • 1. Pria usia 51 tahun dengan ulkus pada tungkai polineuropati dan arthritis 5 Maret 2013 Ferdy Ferdian, dr Trinugroho Heri Fadjari, dr., SpPD-KHOM
  • 2. Identitas • Nama : Tn D • Umur : 51 thn • Alamat : Bandung • No MR : 13001870 • Status : Gakinda • MRS : 05/02/13 • Pulang : 20/02/13 (15)
  • 3. Anamnesis KU : Nyeri kedua tungkai Nyeri kedua tungkai 4 hari SMRS, Nyeri betis gelembung berisi cairan kemerahan dan nyeri bila disentuh (+), Nyeri lutut sejak 2 tahun SMRS. Nyeri saat istirahat (+) Kaku (+) < 1 jam, Nyeri saat digerakan (+) Bertambah bila aktivitas (+) VAS 7/10 Nyeri sendi tempat lain (+) Nyeri pergelangan tangan, siku, bahu, pergelangan kaki (+) VAS 4/10, Kaku sendi (+) < 1 jam, Nyeri jemari & buku jari (-) Bengkak (-) Merah (-) Hangat (-)
  • 4. Anamnesis Lemah pada kedua tungkai sejak 3 minggu SMRS progresif dalam 1 mg SMRS shg pasien tidak bisa bangun dari tempat tidur. Lemah 2 lengan (-) Baal pada kedua tungkai dan tangan sejak 2 tahun SMRS Panas (+) batuk (+) dahak (+) sesak (-) sejak 3 hari Mata kuning (+) BAK teh (+) Gatal (-) BAB dempul (-) Mual (-) Muntah (-) Muntah & BAB hitam (-) Perut membesar (-) Rambut ketiak & kelamin yang menipis (-) Berat badan menurun (+) napsu makan (+) Keringat malam (-)
  • 5. Anamnesis Riwayat minum voltadex & landexon ® sejak 2 tahun SMRS. Seminggu 3 kali, pil setelan (+) jamu kapsul (+) Semua untuk keluhan nyeri pada badannya Darah tinggi (-) Kencing manis (-) Mudah lapar (-) Cepat haus (-) Sering BAK (-) Pandangan kabur (-) Minum alkohol sejak usia 18 tahun, seminggu 1x, tidak banyak Riwayat sakit kuning (-) tato (-) tindik (-) tranfusi (-) operasi (-) Penderita bekerja sebagai anggota pemuda pancasila
  • 6. Pemeriksaan fisik Tanda vital TD : 140 / 80 mmHg RR : 20x / menit Normal KU : Sakit sedang, CM N = HR : 100 x / menit R E IC Suhu : 37o6oC
  • 7. Pemeriksaan fisik Konjungtiva anemis Sklera ikterik Frenulum lingua ikterik Oral candidiasis (-) Hepatomegali
  • 8. Pemeriksaan fisik NT (+) NT (+) NT (+) NT (+) NT (+) NT (+) NT (+) Krepitasi (-) NT (+) NT (+)
  • 11. Pemeriksaan fisik Neurologis • Motorik – Tetraparesis dengan distal lebih berat dibandingkan proximal pada extrimitas sup & inf • Sensorik – Hipestesia dgn stocking glove distibution – Propiosepsi baik • Reflek – Fisiologis : KPR & APR menurun bilateral – Patologis : (-)
  • 12. Laboratorium Penunjang Parameter HASIL Parameter HASIL Parameter HASIL Hb 10.8 Ureum 68 Urinalisa Ht 34 Kreatinin 0.94 Warna Kuning Leukosit 18600 Natrium 133 pH 5.0 Trombosit 806.000 Kalium 4.6 Nitrit (-) MCV 80.1 GDS 89 Protein (+1) MCH 25.6 SGOT 117 Urobilinogen (++) MCHC 32.0 SGPT 69 Bilirubin (+1) DC 0/1/0/82/12/5 Bil total 2.27 Eritrosit 6/lpb Bil direk 0.96 Leukosit 1/lpb
  • 13. Penunjang Sediaan hapus darah tepi • Eritrosit : Normokrom, anisositosis, normoblas (-) • Leukosit : Meningkat, granula toksis (+) sel muda (-) • Trombosit : Meningkat
  • 14. Penunjang Ro EKG Tidak tampak kardiomegali Sinus takikardia Tidak tampak TB paru
  • 15. Timeline Timeline USG hepatobilier Echogenitas meningkat, Inflamasi ? MRS 2 tahun 3 minggu 4 hari 5/02/13 SMRS SMRS 20/02/13 SMRS HBsAg (-) Anti HCV (-) PITC (-) 15 hr perawatan Nyeri sendi perbaikan Panas (-) Lesi kulit meluas menjadi ulkus Lemah (+) Nyeri sendi (+) Lemah Panas Diagnosis awal Diagnosis akhir acute on chronic gouty Pioderma gangrenosum, Baal ujung jari (+) tungkai Batuk arthritis, OA genu Polineuropati subakut ec bilateral, susp hepatitis DD/ Inflamasi, Konsumsi NSAID, pil Gelembung virus kronis ec HBV DD/ Nutrisional. Bronkitis setelan dan jamu Mata kuning HCV, Gastropati NSAID akut, Osteoarthritis genu DD/ Ulkus peptikum, bilateral, Drug induce kapsul BAK teh Dehidrasi sedang ec liver injury ec NSAID, intake kurang, Anemia, Anemia et trombositosis leukositosis et ec inflamasi Berat badan menurun trombositosis ec inflamasi
  • 16. Parameter 5/2 7/2 12/2 15/2 18/2 Hb 10.8 9.9 8.3 9.0 7.9 Urat 5.3 Ht 34 31 27 29 27 Bil tot 2.27  0.83 Leukosit 18600 15300 14400 15900 13600 Bil dir 0.,96  0.46 Trombosit 800 rb 728 rb 860 rb 858 rb 875 rb SGOT 117  96 MCV 80.1 81.6 83.5 84.0 83.6 SGPT 69  56 MCH 25.6 26.0 25.3 25.7 24.5 AFP 367  166 MCHC 32.0 31.8 30.5 30.6 29.3 GGT 83 Ureum 69 33 21 CK 116 Kr 0.94 0.78 0.69 Alb 2.4 GDS 93 Prot 7.2 Na 133 136 Kultur Bulyon (-) K 4.6 4.4 HBsAg NON, AntiHCV NON
  • 19. Pembahasan • Electrophoresis is a method of separating proteins based on their physical properties. Serum is placed on a specific medium, and a charge is applied. The net charge (positive or negative) and the size and shape of the protein commonly are used in differentiating various serum proteins Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
  • 20. Pembahasan Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
  • 21. Pembahasan • Peningkatan alpha 2 globulin dihubungan dengan acute phase reactant dan dapat dijumpai pada keadaan sindrom nefrotik, Diabetes Mellitus (DM) dan insufisiensi adrenal Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
  • 22. Apakah SN? Hipoalbuminemia TIDAK MENUNJANG Edema anasarka Proteinuria masif aaaa
  • 23. Apakah DM? Polineuropati TIDAK MENUNJANG Klasik DM GDP Hba1c
  • 24. Insufisiensi adrenal? Lemah badan Nyeri otot dan sendi Penurunan BB Anemia TIDAK MENUNJANG 94% Hipotensi 92% GI disturbance 92% Electrolite disturbance
  • 25. Hipergamaglobulinemia • Many conditions can cause an increase in the gamma region, several disease states cause a homogeneous spike-like peak in a focal region of the gamma-globulin zone. These so-called “monoclonal gammopathies” constitute a group of disorders that are characterized by proliferation of a single clone of plasma cells that produce a homogeneous M protein • Polyclonal gammopathies may be caused by any reactive or inflammatory process, and they usually are associated with nonmalignant conditions Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
  • 26. Poliklonal gammopathi Theodore X, et al. Understanding and Interpreting Serum Protein Electrophoresis. American Family Physician. 2005
  • 27. Pembahasan • Ulkus pada tungkai pasien berawal dari munculnya gelembung gelembung kecil berisi cairan kemerahan yang nyeri bila tersentuh • Dalam perjalanan penyakitnya gelembung gelembung tersebut akhirnya pecah dan menjadi suatu borok yang bernanah • Divisi kulit kelamin mendiagnosis dengan pioderma (Ektima dan impetigo bullosa) pada penderita imunokompromise
  • 28. Infeksi VS Vaskulitis • Pioderma adalah terminologi umum untuk penyakit infeksi kulit yg disebabkan oleh bakteri, terutama Streptococcus beta hemolyticus / Staph aureus • Vaskulitis adalah reaksi kutaneus / sistemik, yg secara mikroskopik digambarkan sbg infiltrasi sel inflamasi pd dinding pembuluh darah, dgn derajat nekrosis sel endotel & dinding pembuluh darah yg bervariasi
  • 29. Apakah infeksi? • Umumnya dimulai dgn vesikel / pustul di atas kulit yang eritematosa, membesar, pecah, terbentuk krusta tebal & kering • Biasanya muncul pada ekstremitas inferior • Bila krusta terlepas, tertinggal ulkus superfisial dengan gambaran “punched out appearance” atau berbentuk cawan dengan dasar merah dan tepi meninggi
  • 30. Apakah vaskulitis? • Gambaran vaskulitis pada kulit sangat beragam. Dapat berupa petichea, palpable purpura, bula hemoragik, eritema, urtikaria, papula nekrotik, ulserasi, livedo retikularis Fett N dkk Evaluation of adult with cutaneous lesion of vasculitis (2011) Uptodate
  • 31. Neuropati • Neuropati merupakan penyakit pada saraf perifer • Saraf perifer adalah semua saraf selain saraf di otak dan sumsum tulang belakang • Dikatakan polineuropati bila terdapat gangguan lebih dari satu saraf perifer • Manifestasi klinis polineuropati meliputi kelemahan motorik, gangguan sensibilitas, otonom dan melemahnya refleks tendon Rutkove SB, et al. Overview of polyneurophaty (2011) Uptodate
  • 32. Idiopathic Inflamatory Myopathies? Lesi kulit Arthralgia Kelemahan tungkai Peningkatan liver enzim Konstitusional BIOPSI OTOT TIDAK MENUNJANG EMG Lesi kulit atipikal Kelemahan proximal Autoantibodi Enzim otot normal Polineuropati
  • 33. Cryoglobulinemia • Kondisi dimana ditemukan cryoglobulin di dlm darah yg meningkat • Cryoglobulin adalah protein globulin yang mengalami presipitasi pada suhu dibawah 37 derajat (kriopresipitasi) dan akan kembali terlarut dalam serum bila kembali hangat • Cryoglobulinemia berhubungan dengan kondisi inflamasi sistemik yang melibatkan vaskulitis tipe pembuluh kecil dan menengah • Keberadaan cryoglobulin dapat ditemukan pada infeksi kronis atau inflamasi kronis, 15-20% penderita HIV, 15-25% penderita connective tissue disease, 40-65% pasien hepatitis C Peng SL, et al. Overview of cyroglobulins and cryoglobulinemia. 2011. Uptodate
  • 34. Cryoglobulinemia? Ulkus tungkai bawah Arthralgia 70% BIOPSI KULIT Polineuropati 80% Hepatomegali Komplemen Peningkatan liver enzim Poliklonal gamopathi Autoantibodi TIDAK MENUNJANG Serum CG Lesi kulit atipikal, Ulkus hanya 20% kasus
  • 35. Rheumatoid arthritis • RA adalah suatu penyakit inflamasi sistemik yang berlangsung kronis, penyebabnya belum diketahui dan terutama menyerang persendian. Sendi yang terserang bersifat poliarthritis, simetris dan perifer. Bila tidak diobati dapat menyebabkan destruksi sendi akibat erosi pada kartilago dan tulang dan menyebabkan deformitas Venables PJW, et al. Clinical features of rheumatoid arthritis. 2011. Uptodate
  • 36. Rheumatoid arthritis? Poliarthritis Ulkus tungkai bawah Polineuropati Muscular atrofi Anemia Trombositosis Peningkatan liver enzim Poliklonal gamopathi LED, CRP TIDAK MENUNJANG RF Wanita > Pria Jemari, Kaku < 1 jam AntiCCP
  • 37. Kesimpulan • Pada kasus ini diagnosis yang paling mendekati adalah suatu Rheumatoid Arthritis • Bila ulkus pada kulit merupakan suatu kasus pioderma gangrenosum. Maka hal tersebut juga dapat dihubungkan dengan RA • Demikian juga untuk kasus mixed tipe 3 cryoglobulinemia yang berhubungan dengan etiologi connective tissue disease, dimana RA merupakan salah satu di antaranya
  • 38. Terimakasih.. Every problem has a solution.. Every hardship has a relief.. Every difficulty comes with ease..

Editor's Notes

  1. Sejak empat hari SMRS penderita mengeluhkan nyeri pada kedua tungkainya. Nyeri dirasakan pada lutut dan betis penderita. Pada kulit betis penderita muncul gelembung gelembung berisi cairan kemerahan dan terasa nyeri bila tersentuh. Sedangkan nyeri kedua lutut sudah dirasakan oleh penderita sejak 2 tahun SMRS. Nyeri sudah timbul saat istirahat dan memberat bila dipergunakan untuk aktivitas seperti berjalan atau naik turun tangga. Visual Analogue Scale (VAS) 7/10Terdapat keluhan nyeri nyeri sendi di tempat lain seperti pada pergelangan tangan, siku, bahu dan pergelangan kaki yang dirasakan saat bangun tidur (VAS 4/10). Tidak ada keluhan nyeri pada jemari ataupun buku buku jari. Nyeri sendi kadang disertai dengan kaku sendi. Kaku berlangsung kurang dari satu jam dan hilang perlahan lahan. Persendian tidak pernah merah ataupun sampai bengkak.
  2. Terdapat panas badan yang dirasakan tidak terlalu tinggi sejak 3 hari SMRS. Panas siang sama dengan malam. Tidak ada menggigil. Terdapat batuk sejak dua hari SMRS dengan dahak yang sulit dikeluarkan. Tidak ada sesak napas. Kedua mata tampak kuning tidak disadari oleh penderita. BAK menjadi seperti air teh. Tidak ada keluhan gatal gatal kulit. Tidak ada bengkak tungkai maupun perut yang membesar. Tidak ada keluhan mual ataupun muntah. Tidak ada nyeri pada ulu hati. Tidak pernah muntah ataupun BAB hitam. Tidak ada keluhan rambut ketiak dan kelamin yang menipisTerdapat keluhan berat badan yang menurun tetapi tidak diketahui berapa besar penurunannya. Napsu makan tidak ada perubahan. Tidak ada keringat malam hari tanpa aktivitas. Terdapat riwayat minum obat voltadex dan dexamethason / landexon (r) yang dibelinya sendiri di apotik. Obat diminum seminggu tiga kali dan terakhir diminum satu hari SMRS. Terdapat riwayat minum pil setelan yang dibeli di warung dan minum jamu jamuan berbentuk kapsul dengan merek Aladina. Semua obat obatan tersebut diminum untuk keluhan nyeri nyeri pada badannya. Penderita pernah berobat ke dokter umum di klinik 24 jam dan diperiksakan asam uratnya, dikatakan asam uratnya tinggi yaitu 9,5
  3. Tidak ada riwayat darah tinggi sebelumnya. Tidak ada keluhan BAB dan BAK. Tidak ada kencing manis. Tidak ada riwayat mudah lapar, cepat haus dan sering buang air kecil. Tidak ada anggota keluarga yang dikatakan menderita kencing manis. Penderita meminum alkohol sejak usia 18 tahun, minum alkohol seminggu sekali dan tidak terlalu banyak. Tidak ada riwayat sakit kuning sebelumnya. Tidak ada riwayat penggunaan narkoba suntik. Tidak pernah tranfusi darah maupun operasi. Tidak ada tato maupun tindik. Penderita selama ini bekerja sebagai anggota pemuda pancasila
  4. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit sedang, compos mentis dengan tekanan darah 140 per 80 mmHg dengan Nadi sama dengan heart rate 100x per menit regular equal isi cukup dan Respiration rate 20x per menit. Suhu subfebris 37.6 derajat celcius. Keadaan gizi pasien cukup
  5. Pada pemeriksaan kepala didapatkan adanya sklera subikterik, Frenulum lingua ikterik. Tidak ada bercak putih yang sulit dihilangkan. Pada abdomen hepar teraba membesar tiga sentimeter bawah arcus costarum dextra, dan tiga sentimeter bawah processus xyphoideus, tepi hepar tajam, permukaan hepar rata, tidak ada nyeri tekan ataupun terdengar bruit. Limpa tidak teraba, ruang traube kosong, Tidak ada nyeri tekan pada semua regio abdomen. Pada ekstremitas didapatkan adanya hipotonus dan hipotrofi pada otot quadriceps femoris bilateral dan otot gastroknemius bilateral
  6. Pada ekstremitas didapatkan adanya hipotonus dan hipotrofi pada otot quadriceps femoris bilateral dan otot gastroknemius bilateral. Pada wrist joint bilateral, elbow joint bilateral, shoulder joint bilateral, genu bilateral terdapat nyeri tekan. Pada genu bilateral tidak didapatkan krepitasi
  7. Pada status dermatologis didapatkan pada kedua lengan bawah, kedua siku, punggung tangan kanan dan kedua tungkai bawah tampak lesi multipel, sebagian diskret, bentuk bulat dan tidak teratur, ukuran 1.5x0.5x0.1 cm terbesar 4x3x0.2 cm, batas sebagian tegas sebagian menimbul, sebagian basah berupa makula eritem, bula hemoragik, krusta serosa, krusta sanguiolenta, krusta pustulosa dan squama serta makula hiperpigmentasi
  8. Sinistra
  9. Pada status neurologis didapatkan motorik tetraparesis dengan distal lebih berat dibandingkan proksimal baik pada ekstrimitas superior dan inferior. Pemeriksaan sensibilitas didapatkan hipestesia dengan stocking glove distribution. Sensibilitas propiosepsi baik. Pada pemeriksaan reflek fisiologis bilateral didapatkan penurunan (Knee patella reflex dan Achiles Patella Reflex). Tidak ditemukan reflek patologis.
  10. Pada hasil laboratorium yang positif didapatkan anemia dengan Hb 10.8, Leukositosis 18.600, Trombositosis 806 ribu Pada diff count dengan PMN 82% dan MN 12% nilai absolut normal. Pada kimia darah ditemukan hiponatremia 117 dan peningkatan SGOT 69, Bilirubin total 2.27 Bilirubin direk 0.96, dari urinalisa ditemukan adanya proteinuria positif satu dan Urobilinogen positif dua, bilirubin positif satu
  11. Diagnosis awal acute on chronic gouty arthritis, OA genu bilateral, susp hepatitis virus kronis ec HBV DD/ HCV, Gastropati NSAID DD/ Ulkus peptikum, Dehidrasi sedang ec intake kurang, Anemia, leukositosis et trombositosis ec inflamasi. Dipikirkan hepatitis kronis  diperiksakan HBsAg dan AntiHCV hasil nonreaktifRheumatologi  bukan suatu acute on chronic gouty arthritis, konsul pulmo dan infeksiPulmonologi  bronkitis akut, antibiotik Cefixim 2x100 mgInfeksi  B20, dilakukan PITC hasil nonreaktifKelainan kulit  Ektima, Topikal (kompresi asam salisilat 0.1% dan NaCl 0.9% 3x, AB topikal (gentamisin sulfat 0.1%)  timbul ulkus kulit  pioderma (ektima dan impetigo bulosa) pada penderita imunokompromise, tidak setuju suatu vaskulitiskelemahan tungkai dan kelainan kulit  dermatomiositis  CK normal (116). Kelemahan tungkai  polineuropati subakut ec dd/ infeksi (inflamasi), defisiensi vitamin BEMG (-) Diberikan roboransia USG whole abdomen dengan kesimpulan peningkatan ekhogenisitas pada parenkim hepar ec inflamasi? Gastroenterologi  pasien bukan sirosis atau hepatitis kronis. Perubahan bilirubin total dan direk, SGOT dan SGPT dalam waktu singkat kemungkinan besar oleh karena obat (drug induced)Hematoonkologi  keluhan sendi dan GI bisa merupakan gejala extrahepatal dari suatu hepatitis kronis. Karena ada ulkus dipikirkan keterkaitan dengan cryoglobulinemia, saran untuk pemeriksaan HbsAg ELISA dan elektroforesis protein  HbsAg ELISA hasil negatifElektroforesis Protein Serum (SPE)  peningkatan alpha 2 globulin dan gamaglobulinemiaPasien dirawat selama 15 hari dan karena klinis pasien perbaikan, pasien diputuskan untuk rawat jalan dan kontrol ke poliklinik. Diagnosis kerja dengan Pioderma gangrenosum, Polineuropati subakut ec DD/ Inflamasi, Nutrisional. Bronkitis akut, Osteoarthritis genu bilateral, Drug induce liver injury ec NSAID, Anemia et trombositosis ec inflamasi.
  12. Elektroforesis adalah suatu metode pemisahan zat (protein) berdasarkan sifat polaritasnya terdapat muatan energi listrik. Dengan elektroforesis, kita dapat memisahkan serum menjadi komponen komponen dasar proteinnya seperti albumin dan globulin
  13. Ini adalah pola normal suatu elektroforesis protein serum, dimana terdapat dua kelompok yaitu Pertama albumin yang membentuk puncak tertinggi dan paling mendekati elektroda positifBerikutnya globulin yang terdiri atas 5 komponenAlpha 1 (antitripsin, tiroglobulin)Alpha 2 (haptoglobulin, ceruloplasmin)Beta 1 (transferin)Beta 2 (beta lipoprotein)Dan Gamma yang paling mendekati elektroda negatifGamma terdiri atas Imunoglobulin
  14. Sindroma nefrotik (SN) merupakan kumpulan manifestasi klinis yang ditandai dengan proteinuria masif lebih dari 3,5 gram/hari, hipoalbuminemia kurang dari 3 gram/ml dan sembab (edema)Hipoalbuminemia bisa didapatkan pada kondisi1) Malnutrisi berat2) Infeksi kronis3) Pendarahan, luka bakar, protein losing enteropati4) Gangguan fungsi hati yang menyebabkan menurunnya sintesis albumin5) Wasting syndrome / cachecic berat dan lama6) Kehamilan
  15. Diagnosis DM dapat ditegakan melalui 3 cara :1) Jika keluhan klasik DM ditemukan, maka pemeriksaan GDS &gt; 200 mg/dL sudah cukup untuk mendiagnosis DM2) Jika keluhan klasik DM ditemukan dan pemeriksaan GDP&gt;126 3) kadar GD2jam PP pada TTGO&gt;200 mg/dL. TTGO yang dilakukan menggunakan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrous yang dlarutkan dalam airTTGO. Meskipun TTGO dengan beban 75% glukosa lebih sensitif dan spesifik dibandingkan GDP, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan berulang ulang dan dalam praktek sehari hari jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus Pemeriksaan Hba1c (&gt;6.5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukan menjadi salah satu kriteria diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandarisasi baik
  16. Pada pasien ini terdapat penggunaan kortikoteroid dalam jangka waktu yang lama yaitu sekitar dua tahun, obat yang diminumnya adalah landexon atau dexamethason. Kortikosteroid dosis tinggi yang kronis dan akan mensupresi aksis hipotalamus pituitari adrenal. Yang berujung pada menurunnya sintesis kortisol endogenGangguan GI nya berupa mual, muntah, nyeri pada ulu hati, diare atau konstipasiGangguan elektrolitnya berupa hiponatremia, hiperkalemia dan hiperkalsemia
  17. Pada pasien ini elektroforesis proteinnya menunjukan gambaran hipergamaglobulinemiaKita ketahui bahwa peningkatan gamma globulin bisa memberikan gambaran pola spiking, dimana terdapat peningkatan satu macam protein (kita sebutnya protein M / monoklonal) yang diproduksi oleh satu macam klon plasmasel yang menjadi ganasTapi bila tidak terdapat gambaran spiking seperti pada pasien ini, kita menyebutnya poliklonal gamopathi
  18. Ini adalah diferensial diagnosis dari poliklonal gamopathiBisa karena infeksi (virus seperti hepatitis, HIV, mononucleosis) , bakteri (endokarditis, osteomielitis)Bisa karena conective tisue disease seperti SLE, MCTD, RABisa karena liver disease (cirhosis, etanol abuse, autoimun hepatitis, viral hepatitis dan lain)Bisa karena keganasan solid tumor, keganasan darah Bisa karena penyakit inflamasi lainnya seperti chron, penyakit endokrin seperti grave
  19. Palpable purpura dan bula hemoragis akibat vaskulitis pembuluh darah kecilUlserasi terjadi akibat menurunnya perfusi darah pada kulit, kalau ulkus dalam berhubungan dengan vaskulitis medium vessel kalau dangkal berhubungan dengan small vesselLivedo retikularis adalah gambaran bercak bercak pembuluh darah berwarna merah kebiruan, berhubungan dengan vaskulitis pada medium vessel Urtikaria kalau sudah perbaikan akan memberikan gambaran hiperpigmentasi
  20. Sempat dipikirkan dermatomiositis yang merupakan bagian dari idiopathic inflamatory miopatiLesi kulit berupa vesikel dan bula5% kasus enzim otot CK normal, pada kasus berat CK naik sampai 50x lipatANA positif pada 80% kasus DM dan PMAutoantibodi lain bisa anti-Ro, anti La, anti SM, antiRNPLesi kulit yang khas berupa gottron sign (Pada MCP dan interphalangeal terdapat lesi eritema dan bersisik), heliotrope rash (keunguan pada kelopak mata), shawl sign (pundak yang eritematos membentuk gambaran V)