Publicité

Kemiskinan vs angka pdb

penjaga à Warnet G.Portal
18 Oct 2013
Kemiskinan vs angka pdb
Prochain SlideShare
Pdb dan angka kemiskinanPdb dan angka kemiskinan
Chargement dans ... 3
1 sur 1
Publicité

Contenu connexe

Publicité

Kemiskinan vs angka pdb

  1. Kemiskinan vs Angka PDB elama ini pemerintah seringkali mengklaim berhasil memacu pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata 6% sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Padahal, penanggulangan kemiskinan tidak hanya memerlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi juga kualitas pertumbuhan yang menyentuh langsung dengan kondisi perbaikan nasib rakyat miskin.Kondisi inilah yang belum sepenuhnya bisa dilakukan pemerintah. Perkembangan statistik menunjukkan pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh konsumsi dari kelompok masyarakat yang berpenghasilan besar. Sementara lapangan kehidupan yang menjadi tumpuan hajat hidup rakyat banyak, seperti sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan serta industri manufaktur justru masih tertatih-tatih.Pemerintah juga mengklaim bahwa penurunan penduduk miskin bisa dilihat dari kenaikan pendapatan per kapita. Menurut data BPS, pendapatan per kapita penduduk Indonesia kini USS3.000 per tahun. Angka ini dihitung dari jumlah produk domestik bruto (PDB) yang sekarang mencapai Rp 6.300 triliun dibagi dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa. Dari sinilah ditemukan angka per kapita Rp 27 juta per tahun.Pertanyaannya, benarkah rakyat Indonesia sudah memiliki pendapatan sebesar itu dalam setahun? Peningkatan PDB atau pendapatan per kapita tidak menjadi cerminan membaiknya tingkat kesejahteraan rakyat, manakala peningkatan PDB kita tidak mampu mencerminkan membaiknya keadilan dan distribusi pendapatan secara merata.Lebih ironis lagi, setelah pemerintah mengumumkan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6% dan jumlah penduduk miskin yang turun menjadi 31,02 juta, tersiar berita yang menyebutkan enam orang bersaudara anak kel. Jamhamid di jepara, Jawa Tengah, tewas akibat keracunan tiwul. Mereka makan tiwul karena tidak mampu membeli beras mengingat keluarga itu memiliki penghasilan hanya Rp 150 ribu per minggu.Jelas, pendapatan Rp 150 ribu per minggu tak cukup untuk biaya hidup satu keluarga tujuh orang itu. Jika diasumsikan pengeluaran Rp 9.000 (USS 1) per orang sebagai ukuran miskin, maka jumlah pengeluaran untuk ke-7 anggota Jamhamid minimal Rp 63 ribu/hari atau Rp 441 ribu per minggu untuk masuk kategori miskin.Apabila dibandingkan dengan standard Badan Pusat Statistik (BPS) yang berpatokan pengeluaran USS 0,75/orang/hari, keluarga Jamhamid termasuk kategori sangat miskin. Ukuran BPS tersebut jelas jauh lebih rendah dari patokan Bank Dunia yang menyebutkan seorang disebut miskin jika minimal pengeluaran USS 2 per hari. Kalau saja standard Bank Dunia yang dipakai, itu berarti penduduk miskin Indonesia jumlahnya bisa mencapai sekitar 20 juta, dengan tak sedikit di antaranya justeru hidup dengan kondisi ekonomi yang lebih parah dari Jamhamid.Kemiskinan yang terjadi di negara kita memang sangat kompleks, dan tidak hanya dapat diatasi hanya dengan memacu rjnginya pertumbuhan ekonomi. Sudah cukup banyak bukti bahwa trickel down effect atau menetes ke bawah dari kue pertumbuhan ekonomi tak selalu terjadi. Di sini peran pentingnya pemerintah perlu terlebih dahulu mencari solusi untuk mengatasi jebakan kemiskinan.Entitas terkaitLebih ironis lagi, setelah pemerintah mengumumkan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6% dan jumlah penduduk miskin yang turun menjadi 31,02 juta, tersiar berita yang menyebutkan enam orang bersaudara anak kel. Jika diasumsikan pengeluaran Rp 9.000 (USS 1) per orang sebagai ukuran miskin, maka jumlah pengeluaran untuk ke-7 anggota Jamhamid minimal Rp 63 ribu/hari atau Rp 441 ribu per minggu untuk masuk kategori miskin. Kalau saja standard Bank Dunia yang dipakai, itu berarti penduduk miskin Indonesia jumlahnya bisa mencapai sekitar 20 juta, dengan tak sedikit di antaranya justeru hidup dengan kondisi ekonomi yang lebih parah dari Jamhamid.
Publicité