Penjelasan pdb indonesia
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah
tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto
karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.
Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah
produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak.
Maksud
Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk
menghitung pendapatan nasional.
Kondisi
Total PDB
199 199 200 200 200 200 200 200 200
8
9
0
1
2
3
4
5
6
95, 140, 150, 141, 172, 208, 256 284, 364,
446 001 196 255 975 311 ,00 072 239
200
7(*)
420,
00
200
8[1]
471
,26
200
9[2]
540
,27
201
0
670
,42
201
1
756
,62
201
2
852
,24
201 201 201
3
4 5[3]
951 105 117
,45 7,18 2,10
(*) Sumber : CEIC, Perkiraan Mandiri Sekuritas
Metode penghitungan
Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Pentingnya
PDB merupakan salah satu indikator yang penting dalam melihat sehat tidaknya perekonomian
suatu kawasan selain untuk menakar tingkat kemakmuran kawasan tersebut. Biasanya PDB disajikan
sebagai perbandingan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan
pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga
harus disertai dengan program pembangunan sosial.