SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  66
MODUL KULIAH
 MANAJEMEN STRATEGI




Drs. DADANG ISHAK ISKANDAR, MM.
       NIDN: 02-2107-6501



 STIE RATULA KOTABUMI
             2011




                                  1
DAFTAR ISI


BAB 1   KONSEP MANAJEMEN STRATEGI.............................. 3
        1.1.   Definisi Manajemen Strategi................................... 3
        1.2.   Manfaat Manajemen Strategi Bagi Perusahaan...... 4
        1.3.   Keunggulan Kompetitif........................................... 5
        1.4.   Proses Manajemen Strategi...................................... 7
        1.5.   Rangkuman.............................................................. 11
BAB 2   ANALISIS LINGKUNGAN............................................. 12
        2.1.   Analisis Lingkungan Eksternal.................................
                        12
        2.2.   Analisis Lingkungan Internal...................................16
        2.3.   Peta Hasil Analisis Lingkungan............................... 18
        2.4.   Rangkuman.............................................................. 19
BAB 3   GOALS: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN........... 21
        3.1.   Visi........................................................................... 22
        3.2.   Misi.......................................................................... 24
        3.3.   Tujuan dan Sasaran.................................................. 25
        3.4.   Rangkuman............................................................. 27
BAB 4   JENIS-JENIS STRATEGI................................................ 29
        4.1.   Strategi Utama Korporasi........................................ 30
        4.2.   Strategi Unit Bisnis................................................. 40
        4.3.   Strategi Fungsional................................................. 41
        4.4.   Formulasi Strategi................................................... 49
        4.5.   Rangkuman.............................................................. 51


                                                                                                2
BAB 5   IMPLEMENTASI STRATEGI........................................ 52
        5.1.   Kepemimpinan........................................................ 52
        5.2.   Struktur Organisasi.................................................. 53
        5.3.   Budaya..................................................................... 55
        5.4.   Rangkuman.............................................................. 57
BAB 6   EVALUASI STRATEGI................................................... 59
        6.1.   Rangkuman.............................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE PENYUSUN




                                                                                            3
BAB 1
                    KONSEP MANAJEMEN STRATEGI



      Dunia bisnis selalu mengalami perubahan, persaingan antar perusahaan
semakin sengit, perusahaan membutuhkan langkah-langkah sistematis, siasat-siasat
jutu untuk dapat bertahan hidup. Proses untuk menentukan langkah-langkah
sistematis dan sisat-siasat jitu perusahaan tentunya harus merupakan pemikiran global
mengenai berbagai aspek tentang perusahaan. Proses penentuan langkah-langkah
sistematis dan siasat-siasat jitu tersebut sering kita sebut dengan proses manajemen
strategik.



1.1.DEFINISI MANAJEMEN STRATEGI

      Banyak para pakar manajemen strategi memberikan definisinya mengenai
manajemen strategi. Definisi di bawah ini hanya sebagian dari definisi manajemen
strategik yang sesuai dengan perkembangan terkini mengenai manajemen strategi.
      H.I. Ansoff (1990)1 dalam bukunya “Implementing Strategi”, mengatakan
manajemen strategik adala proses manajemen, hubungan antara perusahaan dengan
lingkungan,    terdiri   dari   perencanaan     staretgic,perencanaan     kapabilitas    dan
manajemen perubahan
      Arnoldo C. Hax & Nichholas S. Majluk2 dalam bukunya “Strategi Manajemen”,
mengatakan bahwa manajemen strategic adalah sebagai cara menuntun perusahaan
pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi,kapabilitas manajerial, tanggung
jawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan


1
 Ansoff, H. Igor & Edward Mc Donnel, Implementing Strategic Management: , Practice Hall, 1990
2
 Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta,2006



                                                                                           4
keputusan strategik dan tindakan operasional pada seluruh tingkat hierarki, dan
melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan
      John A. Pearche II & Tichard BR3. dalam bukunya “Strategi Manajemen”,
mengatakan manajemen strategik adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk
mencapai tujuan.
      Des and Lumpkin (2003) mengatakan ada dua elemen utama yang menjadi
jantung manajemen strategi, yaitu pertama, manajemen strategik memerlukan tiga
proses berkelanjutan yaitu, analisis, keputusan dan aksi, kedua inti manajemen
strategik adalah bagaimana mempelajari perusahaan mampu menggungguli
perusahaan lain.
      Dari beberapa definisi yang dikemukan oleh para pakar diatas, dapat
disimpulkan beberapa hal:
1. Manajemen strategik merupakan sebuah keputusan
2. Manajemen strtategik merupakan hasil proses analisa terhadap bebrapa aspek
    perusahaan
3. Manajemen strategik harus disertai aksi/harus diimplementasikan, di seluruh lini
    perusahaan dan oleh seluruh anggota perusahaan


      Berdasarkan kesimpulan mengenai manajemen strategik diatas, penulis bisa
memberikan definisi mengenai manajemen strategi, dimana “manajemen strategi
merupakan sebuah keputusan hasil analisa terhadap beberapa aspek pada
perusahaan dan harus diimplementasikan di semua lini perusahaan dan oleh
seluruh anggota perusahaan”4


1.2.MANFAAT MANAJEMEN STRATEGI BAGI PERUSAHAAN

      Keberadaan manajemen strategi pastilah mempunyai beberapa manfaat bagi
perusahaan keluarga apabila dalam proses penentuan perencanaan strategi melalui
3
 Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta,2006
4




                                                                                      5
tahapan-tahapan yang tepat dan disertai dengan proses implementasi yang tepat pula.
Manfaat dari perencanaan strategis bagi perusahaan keluarga antara lain

1. Menentukan arah perusahaan dalam usaha mencapai goals.
2. Meningkatkan performance perusahaan melalui perbaikan manajemen serta
      partisipasi dan komitmen anggota keluarga yang ikut masuk ke dalam bisnis
      keluarga
3. Memberikan antisipasi dan kepedulian terhadap masa depan perusahaan
4. Memberikan arahan bagi jalannya perusahaan dalam mencapai goals yang
      diharapkan.
5. Membantu proses evaluasi, dalam penetapan standar performance perusahaan
6. Menetapkan skala prioritas dalam mencapai goals perusahaan


1.3.KEUNGGULAN KOMPETITIF (COMPETITIVE ADVANTAGE), KUNCI
      MANAJEMEN STRATEGI

         Keunggulan kompetisi, adalah sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan,
tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing, key success factor dapat menjadi
keunggulan kompetisi bagi perusahaan Hal inilah yang dapat menjadikan sebuah
perusahaan memperoleh kesuksesan jangka panjang dan kelangsungan hidup
perusahaan terjamin.

         Mendapatkan dan mempertahankan keuanggulan kompetisi itu merupakan hal
dasar yang perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan, sehingga strategi yang
nantinya dirumuskan perusahaan memang berhasil membawa perusahaan kepada
kesuksesan.

           Pakar strategi mengajukan tiga alternative model5 untuk mendapatkan
keunggulan kompetisi, model-model tersebut adalah:




5
    Kuncoro, M, Startegi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Peneribit Airlangga,2005



                                                                                             6
1. Model Organisasi-Industri (I/O)
         Model ini adalah memfokuskan pada struktur industri atau daya tarik
         lingkungan eksstern, dan bukan karakteristik internal perusahaan, sehingga
         untuk medapatkan competitive advantage yang tepat, perusahaan harus lebih
         memperdalam       analisanya     terhadap    lingkungan      eksternal,    dan   untuk
         mempertahankan keunggulan kompetisi harus selalu mengikuti perkembangan
         lingkungan eksternal.
2. Model berbasis sumber daya (RBV)
         Model ini memfokuskan pada pengembangan atau perolehan sumber daya dan
         kapabilitas yang berharga, dan sulit ditiru oleh pesaing. Perusahaan harus
         memperdalam analisanya terhadap lingkungan internal jika ingin mendapatkan
         competitive advantage, dan jika ingin mempertahankan tentunya perusahaan
         harus memperkuat internal perusahaan, sehingga keunggulan kompetisi
         perusahaan akan tetap terjaga
3. Model Gerilya
         Model ini lebih menekankan bahwa para pembuat keputusan strategi
         memahami bahwa lingkungan eksternal begitu kacau dengan perubahan yang
         begitu cepat dan radikal, sehingga dapat menggangu keunggulan kompetitif
         yang tercipta, sehingga model ini juga mengajak pembuat keputusan untuk
         berfikir berapa lama keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan, dan
         untuk mempertahankan keuanggulan kompetitifnya perusahaan harus bias
         memprediksi perubahan-perubahan yang terjadi.

         Pada tahap selanjutnya, keunggulan kompetisi ini akan menjadi value bagi
sebuah perusahaan, bagi sebagian perusahaan value ini                   akan dijadikan value
statement yang disebarluaskan kepada masyarakat. Value yang baik seharusnya tidak
hanya menjadi statement saja yang disebar luaskan kepada masyarakat, tetapi juga
sebagai dasar perilaku bagi manajemen dan karyawan perusahaan, juga dapat
digunakan sebagai pemersatu perusahaan sekaligus bisa digunakan sebagai daya jual
bagi perusahaan6
6
    Rachman, E & Sylvia S, “Value”: Bukan Basa Basi, Harian Kompas, 22 Maret 2008



                                                                                             7
Bagi sebuah perusahaan keluarga, untuk mencari keunggulan kompetisi
menjadi suatu hal yang sangat penting, mengingat value tersebutlah nanti yang akan
digunakan sebagai dasar dalam penentuan berbagai strategi yang akan ditetapkan.
Bagi sebuah bisnis keluarga yang masih dalam tingkatan menengah ke bawah akan
lebih baik menggunakan model berbasis sumber daya dalam mencari keunggulan
kompetisi perusahaannya, karena sumber daya internal perusahaan akan berbeda
dengan perusahaan lain dan pemberdayaannya dapat dimaksimalkan.


1.4.PROSES MANAJEMEN STARTEGI

      Manajemen strategi adalah suatu proses7, karena manajemen strategi, terdiri
dari beberapa langkah/tahap yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan
bekerja saling berurutan. Proses manajemen strategi adalah tahapan-tahapan yang
dilalui dalam merencanakan pembuatan strategi sampai dengan proses evaluasi
strategi. Manajemen strategi mencakup berbagai komitmen, keputusan dan aksi
terhadap perusahaan
        Proses manajemen strategi oleh beberapa pakar manajemen startegik
digambarkan sebagai berikut Gregory G. Dess, G. T. Lumpkin dan Marilyn L.
Taylor, dalam bukunya Strategic Management: Creating Competitive Advantages,
yang didasarkan dari penelitian H. Mintzberg and J. A. Waters, “Of Strategies,
Deliberate and Emergent,” dalam Strategic Management Journal 6 (1985), pp.
257-72, menjelaskan proses manajemen startegi sebagai berikut




                                       Gambar 1.1.
                         PROSES MANAJEMEN STRATEGI



7
 Thomson, Arthur, A., Jr & A.J Stricland III, Strategic Management: Concepts and Case, Irwin,
McGraaw-Hill, 1999.



                                                                                           8
Sumber: H. Mintzberg and J. A. Waters, “Of Strategies, Deliberate and Emergent,”
                 Strategic Management Journal 6 (1985), pp. 257-72

         Arthur A. Thomsoxecuting The Strategi and Evaluating Performance
Monitoring., Jr & A.J Strickland dalam bukunya Strategic Management : Concepts
and Cases, mengemukakan bahwa ada lima tahap dalam proses manajemen strategi
yaitu menentukan tujuan, menentukan visi & misi, crafting strategy, implementing &
evaluasi
         Jemsly Hutabarat & Martani Huseini, dalam bukunya Operasionalisasi Strategi
(2006), menjelaskan proses manajemen strategic terdiri dari beberapa poses8 yaitu
arsitektur strategi, transformasi strategi dan implementasi strategi.
         Dr. R.A. Supriyono, S.U. Akt, dalam bukunya manajemen strategi dan
kebijakan bisnis, menjelaskan ada tiga tahap proses strategi9, yang tampak seperti
gambar di bawah ini.




                                                Gambar 1.2.:
                             PROSES MANAJEMEN STRATEGI

8
    Hutabarat, Jemsly & Martani H, Operasionalisasi Strategi, Elex Media Komputindo,2006
9
    Supriyono, R.A., Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, Edisi 2, BPFE Yogyakarta, 1998



                                                                                               9
ELEMEN STRATEGI                      PROSES PENENTUAN
                                                                                            IMPLEMENTASI STRATEGI
              PERUSAHAAN                   STRATEGI PERUSAHAAN

        Tujuan    Penyus        Lingku      Keuntu        Alterna        Pemilih               Implem             Kebijak       Evaluas
        Perusah   un            ngan        ngan          tif            an                    entasist           an            i
        aan       strategi      Perusah     Strategi      strategi       Strategi              rategi             fungsio       Strategi
                                an          Perusah                                                               nal
                                            aan




                                                   UMPAN BALIK

          Sumber: Supriyono, Manajemen Strategi Dan Kebijaksanaan Bisnis, Edisi 2,
                                                       BPFE,1998


             Fred R David, dalam “How Companies Define Their Mission” Long Range
Planning10, menjelaskan bahwa ada tiga tahap dalam proses strategi yaitu perumusan
startegi, pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi, seperti tampak pada gambar di
bawah ini:
                                                       Gambar 1.3.:
                                    PROSES MANAJEMEN STRATEGI


                  Melakukan audit
                  Eksternal


     Membuat
                                          Menetapk        Membuat,                  Melaksanaka           Melaksanakan              Mengukur
     Pernyataa
                                          an tujuan       mengevaluasi              n strategi –          stregi –isu-isu           dan
     n Visi dan
                                          jangka          dan memilih               isu-isu               pemasaran,                mengeval
     Misis
                                          panjang         strategi                  manajemen             keuangan,akuntansi,       uasi
                                                                                                          litbang.SIM               kinerja
                  Melakukan audit
                  eksternal




     Sumber: David, Fred, How Companies Define Their Mision, Long Range Planning
                                  22, No 3, 1988




10
     David, Fred, Manajemen Strategis, Indeks, 2004



                                                                                                                                   10
Mudrajad Kuncoro, dalam bukunya Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan
   Kompetitif11, untuk proses manajemen startegi ada empat tahapan, seperti tampak
   pada gambar berikut:
                                                            Gambar 3.4.
                                       PROSES MANAJEMEN STRATEGI

                                       Analisa Lingkungan                                   Analisa Lingkungan
                                            Eksternal                                             Internal




                                                               Visi, Msi, Tujuan




                                                   Analisa Lingkungan Strategi




                    Formulasi Strategi                                                          Implementasi Strategi


                    Strategi Bisnis                                                                       Corporate
                                                                                                          Governance



                                               Strategi
Strategi Korporat                              Internasional                       Struktur & Desain                       Kepemimpinan
                                                                                   Organisasi                              Strategic




                       Aliansi Strategik
                                                                                                            Pengendalian
                                                                                                            Strategic




                                                            EVALUASI KINERJA



     11
          Kuncoro, Mudrajat, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Erlangga, 2006




                                                                                                                               11
Sumber: Kuncoro, Mudrajat, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
                          Penerbit Erlangga, 2006.


1.5.RANGKUMAN

1. Manajemen strategi merupakan sebuah keputusan hasil analisa terhadap beberapa
   aspek pada perusahaan dan harus diimplementasikan di semua lini perusahaan
   dan oleh seluruh anggota perusahaan;
2. Keberadaan manajemen strategic pastilah mempunyai beberapa manfaat bagi
   perusahaan apabila dalam proses penentuan manajemen strategik melalui
   tahapan-tahapan yang tepat dan disertai dengan proses implementasi yang tepat
   pula
3. Keunggulan kompetisi, adalah sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan,
   tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing Ada tiga alternative model untuk
   mendapatkan keunggulan kompetisi, model-model tersebut adalah (1) Model
   Organisasi-Industri (I/O) (2) Model berbasis sumber daya (RBV) (3) Model
   Gerilya
4. Manajemen strategi, terdiri dari beberapa langkah/tahap yang saling berhubungan
   satu dengan yang lain, dan bekerja saling berurutan, secara umum ada empat
   tahapan dalam menentukan startegi yang tepat bagi perusahaan, tahapan-tahapan
   tersebut yaitu perencanaan startegi, formulasi startegi, implementasi startegi dan
   evalusi strategi.




                                                                                  12
BAB 2
                             ANALISA LINGKUNGAN


         Perusahaan samahalnya dengan manusia,                  perusahaan juga mempunyai
lingkungan yang mengelilinginya, dimana lingkungan tersebut mempunyai pengaruh
yang sangat kuat dalam segala keputusan strategi yang akan diambil oleh perusahaan,
lingkungan tersebut disebut sebagai :
1. Lingkungan Eksternal, adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki
       potensi untuk mempengaruhi perusahaan
2. Lingkungan Internal, adalah semua keladian di dalam perusahaan yang memiliki
       potensi untuk mempengaruhi perusahaan

         Kejadian-kejadian yang terjadi dalam dua lingkungan tersebut, akan berarti bagi
perusahaan, apabila perusahaan dapat mengartikan kejadian-kejadian yang terjadi dan
mengambil langkah-langkah untuk memanfaatkan atau mengantisipasi berbagai
kejadian yang terjadi atau yang akan terjadi, oleh karena itulah sangat diperlukan
analisa terhadap kejadian-kejadian tersebut, analisa yang dialakukan, sering disebut
sebagai analisa SWOT (streng, weakness,opportunities dan treat).


2.1.ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL

         Lingkungan eksternal oleh banyak kalangan disebut juga sebagai lingkungan
bisnis, oleh Wilson (1992)12 yang dikutip dari buku Strategi: Bagaimana meraih
keunggulan Kompetitif karangan Mudrajat Kuncoro, dijelaskan bahwa lingkungan
bisnis memiliki tiga konsep yaitu:
       1. Fakta obyektif yaitu suatu realitas yang dapat diukur dan didefinisikan
       2. Fakta subyektif yaitu merupakan suatu karakteristik khusus tergantung dari
           interpretasi dan persepsi individu



12
     Kuncoro, Mudrajat, Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Airlangga, 2006



                                                                                                 13
3. Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas dan lingkungan
          tercipta dan didefinisikan oleh individu.

        David (2004)13, dalam bukunya Manajemen Strategis mengemukakan analisa
terhadap lingkungan eksternal bisa disebut juga sebagai audit eksternal, dimana focus
dari audit eksternal adalah untuk menilai tren serta peristiwa-peristiwa yang terjadi
diluar kendali perusahaan.

        Obyek dari analisa lingkungan eksternal menurut David (2004)14 dapat
digolongkan menjadi lima kategori, sedangkan menurut Grant (1997)15 lima kategori
tersebut digolongkan menjadi lingkungan eksternal makro. Obyek-obyek analisa
lingkungan tersebut adalah:

1. Ekonomi
        Faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga yang naik, trend nilai mata uang,
        akan mempunyai dampak langsung terhadap sebuah bisnis. Misalnya suku
        bunga naik tentunya akan berpengaruh terhadap biaya modal menjadi sangat
        besar, sehingga hutangpun akan semakin tinggi. Trend kenaikan nilai mata uang
        juga akan menaikkan nilai barang/jasa.
2.     Sosial, budaya, demografi dan lingkungan,
        Perubahan terhadap sosial, budaya, demografi dan lingkungan, akan berdampak
        besar terhadap prouk/jasa, karena perubahan yang terjadi akan membentuk cara
        hidup,bekerja, berproduksi dan berkomsumsi dari masyarakat. Misalnya trend
        global warming, akan menyebabkan pola konsumen yang akan berpindah pada
        produk/jasa yang ramah lingkungan.
     3. Politik
          Kebijakan-kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh terhadap perusahaan,
          contohnya adalah pajak, dimana kbijakan pemerintah terhadap pajak akan
          menyebabakan perusahaan harus meningkatkan atau mengurangi harga


13
   David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia,Indeks,2004
14
   David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, 2004
15
   David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, 2004



                                                                                  14
jualnya Kebijakan luar negeri pemerintah akan mempengaruhi hubungan
           sebuah perusahaan dengan perusahaan lain di luar negeri..
4. Teknologi
         Perkembangan teknologi yang pesat, secara langsung akan mempengaruhi
         perusahaan, teknologi memberikan perbedaan-perbedaan hubungan dengan
         konsumen misalnya kemunculan teknologi ATM pada industri perbankan, atau
         kompleksitas desain yang mulai bisa teratasi dengan adanya teknologi
         informasi.

         Obyek analisa lingkungan eksternal lain dikembangkan oleh M. Porther yang
disebut Five Forces Model, yang oleh Grant (1997)16, disebut sebagai lingkungan
mikro, banyak pakar manajemen strategi sering sering menyebutnya sebagai
lingkungan industri..

                                             Gambar 4.1.




16
     David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, 2004



                                                                               15
LIMA KEKUATAN DALAM MENENTUKAN PERSAINGAN INDUSTRI




            Sumber : M.E Porter,Competitive Strategy, 1980




 1. Persaingan
   Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing melihat peluang yang ada
   dalam suatu pasar. Persaingan dalam suatu industri semakin ketat jika
   sejumlah perusahaan mempunyai kemampuan yang besar untuk mencapai
   suskses tersebut. Persaingan di hampir semua industri bisa digambarkan
   sangat ketat dan kadang tajam, jika perusahaan mengetahui kelemhana




                                                                          16
pesaingganya maka dia tidak akan berbelas kasih untuk menyerangnya,
  disini muncul persaiangan dalam program intelejen pemasaran, yaitu proses
  untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi mengenai bisnis-bisnis
  pesaing.

2. Pemasok
  Pemasok mempunyai kekuatan apabila jumlah pemasok relatif sedikit
  sementara pembelinya relatif banyak. Pemasok tersebut tidak menghadapi
  produk subsitusi lain yang dijual dalam industri yang sama, produk pemasok
  merupakan input penting bagi konsumen, beberapa pemasok memiliki
  potensi untuk melakukan integrasi ke hilir

3. Ancaman pendatang baru

  Jika suatu perusahaan bergerak dalam industri yang mampu menghasilkan
  laba yang tinggi, maka hal ini akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan
  lain akan terdorong untuk ikut bersaing dalam industri tersebut. Masuknya
  pendatang baru ini dalam sebuah persaingan dalam industri yang sama
  memungkinkan terjadinya penurunan laba.

4. Subsitusi

  Produk subsitusi perlu mendapat perhatian jika ada kecenderungan pembeli
  untuk menggunakan produk subsitusi. Juga perlu untuk diperhatikan adalah
  karakteristik kinerja dan harga dari produk subsitusi.




5. Pembeli

  Kekuatan tawar menawar pembeli akan semakin kuat apabila jumlah
  pembeli relatif sedikit sementara jumlah penjual relatif banyak. Pembeli
  membeli sebuah produk dalam jumlah yang besar, produk yang dibeli
  tersebut adalah produk yang dibiayai dengan biaya yang cukup besar. Selain




                                                                         17
itu juga tersedianya produk perusahaan pada perusahaan pesaing dan
             pembeli telah memiliki informasi yang lengkap mengenai permintaan dan
             harga pasar. Daya tawar pembeli akan semakin meningkat bila pembeli
             mampu menunjukkan potensi untuk melakukan integrasi ke hulu.

2.2.ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL

         Analisa lingkungan internal adalah analisa terhadap sumber daya, kapabilitas
dan kompetensi inti dari suatu perusahaan17. obyek dari analisa internalberbeda-beda
antar perusahaan, karena secara fundamental, masing-masing perusahaan itu berbeda,
baik dari sisi sumber daya maupun kapabilitasnya. Analisa lingkungan internal juga
banyak digunakan oleh banyak perusahaan untuk menemukan kompetensi inti dari
perusahaan tersebut.

         Sumber daya perusahaan merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh
perusahaan atau sering disebut dengan nama asset. Sumber daya atau asset
perusahaan terbagi menjadi tiga bentuk yaitu (1) asset yang terlihat, seperti gedung,
pabrik, peralatan dll, (2) asset yang tidak terlihat, seperti reputasi, merk (sering
disebut sebagai goodwill). Sedangkan kapabilitas, adalah kemampuan perusahaan
untuk mendayagunakan seluruh asset yang dimilikinya untuk mencapai tujuan
perusahaan.

         Obyek analisa internal, seperti dikemukakan oleh M. Porter, yang sering
disebut value chain atau rantai nilai.




                                             Gambar 4.2 :
                                     RANTAI NILAI PORTER




17
     Grant, Analisis Strategi Kontemporer: Konsep, Teknik, Aplikasi, Penerbit Airlangga, 1996



                                                                                                18
Sumber : M.E.Porter, Competitive Advantage (New York: Free Press,1985)18

         Porter mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan
menjadi kegiatan primer dan kegiatan pendukung. Kegiatan primer (sering disebut
juga sebagai kegiatan utama), meliputi: a) Inbond logistic (penerimaan, penyediaan
dan penyimpangan material dari pemasok), b) Operasional (operation), c) Outbond
logistic (pendistribusian produk jadi kepada konsumen), d) Pemasaran dan penjualan,
dan e) Pelayanan pasca penjualan. Kegiatan-kegiatan utama yang disebutkan oleh M.
Porter tersebut merupakan kegiatan-kegiatan dalam mengelola sumber daya
perusahaan

         Sedangkan kegiatan pendukung meliputi: a) perecanaan, keuangan,manajemen
information system,pelayanan hukum b) riset,pengembangan dan desain, c)
Manajemen dan pengembangan sumber daya manusia, merupakan kegiatan-kegiatan
dalam mendayagunakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan, sehingga mampu
mencapai tujuan perusahaan, hal inilah yang sering disebut sebagai kapabilitas
perusahaan.



2.3.PETA HASIL ANALISA LINGKUNGAN



18
     Porter, Competitive Advantage, New York: Free Press,1985



                                                                                19
Hasil terhadap analisa lingkungan perlu dipetakan, hal ini dilakukan untuk
memudahkan dalam proses “matching” antara hasil analisa lingkungan dengan
strategi yang dipilih.

      Ada banyak alat yang bisa digunakan untuk mempetakan hasil analisa
lingkungan, yang paling banyak digunakan adalah matrik SWOT, karena analisa yang
digunakan adalah analisa SWOT, selain itu matrik ini juga paling mudah digunakan
dan paling mudah dilakukan pembacaan terhadap hasil analisa lingkungan yang
dilakukan

      Matrik SWOT ini akan mempetakan hasil analisa lingkungan ke dalam empat
bagian, yaitu Streng/kekuatan dan Weakness/Kelemahan yang berasal dari analisa
lingkungan internal, serta Opportunities/kesempatan dan Treat/ancaman yang berasal
dari hasil analisa terhadap lingkungan eksternal.

      Perlu penilaian intuitif untuk menentukan factor-faktor yang manjadi kekuatas/
kelemahan serta kesempatan/ancaman, oleh karena itu perlu analisa mendalam dalam
menentukan factor-faktor yang termuat dalam matrik SWOT

      Di bawah ini akan di jelaskan bagaimana membuat peta analisa eksternal
dengan menggunakan matrik SWOT

Langkah 1 : Analisa terhadap obyek-obyek yang perlu dianalisa dari lingkungan
               eksternal maupun internal,

Langkah 2 : Identifikasi kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan eksternal dan
               internal, yang berpengaruh terhadap perusahaan

Langkah 3 : Klasifikasikan kejadian-kejadian tersebut menjadi kejadian yang
               merupakan strenk, weakness,oportuniies atau treat

Langkah 4 : Petakan kejadian yang telah terindentifikasi dalam matrik SWOT



                                  Gambar 4.3.
                                 MATRIK SWOT
                              KEKUATAN                   KELEMAHAN



                                                                                 20
1)                              1)
                                   2)                              2)
                                   3)                              3)
                                   dst                             dst
KESEMPATAN
1)
2)
3)
dst
ANCAMAN
1)
2)
3)
dst
   Sumber : Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi
                    Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara19


Langkah 5: Tulislah hal-hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk
                    memanfaatkan kesempatan menggunakan kekuatan (kolom 1), hal-
                    hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menutupi kelemahan
                    perusahaan dengan memanfaatkan kesempatan yang dimiliki
                    perusahaan (kolom 2), hal-hal yang bias dilakukan oleh perusahaan
                    untuk mengantisipasi ancaman dengan kekuatan yang dimiliki
                    perusahaan (kolom 3), serta hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan
                    untuk mengantisipasi ancaman dan kelemahan perusahaan (kolom 4)

2.4.RANGKUMAN

1. Perusahaan dikelilingi oleh lingkungan, lingkungan tersebut sering disebut
       sebagai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Obyek analisa lingkungan
       eksternal adalah ekonomi, sosial budaya, demograsi, lingkungan, politik
       teknologi,persaiangan,pemasok,pendatang baru,barang subsitusi dan pembeli.

2. Obyek analisa lingkungan internal adalah inbond logistic (penerimaan,
       penyediaan dan penyimpangan material dari pemasok), operasional, outbond

19
     Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007



                                                                                    21
logisticp (pendistribusian produk jadi kepada konsumen), pemasaran dan
   penjualan,    pelayanan   pasca penjualan,   perecanaan,   keuangan,manajemen
   information    system,pelayanan    hukum,    riset,pengembangan   dan    desain,
   manajemen dan pengembangan sumber daya manusia

3. Hasil analisa lingkungan perlu dipetakan, agar terlihat jelas posisi perusahaan,
   untuk mempetakan hasil analisa lingkungan, dapat diguanakan matrik yaitu
   Matrik SWOT




                                     BAB 3
       GOALS : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN




                                                                                22
Goals adalah tujuan akhir dari sebuah perusahaan, merupakan perwujudan
secara luas dan menyeluruh terhadap keinginan dari bisnis. Goals terdiri dari visi,misi
tujuan dan sasaran yang masih-masing akan dibahas dalam bab ini. Dibawah ini
penggambaran mengenai konsep goals.

                                        Gambar 3.1.
                                HIERARKI DARI GOALS




                           Company vision

                       Mission statements

                       Strategic objectives

                    Hierarchy of Goals
       Sumber: Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Marilyn L. Taylor, Strategic
             Management: Creating Competitive Advantages (2005)20

                                        Gambar 3.2.
                            PROSES PENCAPAIAN GOALS


           VISI
                                                                                    VISI
           MISI
          TUJUAN                                               MIS
                                   1       2      3
20
 Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Marilyn L. Taylor, Strategic Management: Creating Competitive
Advantages (2005)



                                                                                            23
SASARAN
                                       1       2     3

       Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
                         Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara21

         Visi merupakan goal yang paling akhir yang harus tercapai, sebelumnya
masing-masing tujuan harus tercapai terlebih dahulu tercapai, tercapainya semua
tujuan/sasarn maka misi telah berhasil dijalankan, dan akhirnya, jika misi dapat
dijalankan dengan sempurna, maka visi pun akan tercapai.


3.1.VISI

         Setiap manusia hidup pasti mempunyai cita-cita, dimana cita-cita tersebut
sebisa mungkin akan diraihnya. Jika kepada beberapa anak kecil kita bertanya dia
akan mempunyai cita-cita ing in menjadi apa yang biasa dilihatnya, dan cita-cita anak
kecil      biasanya    masih    akan       berubah   rubah,   seiring   perjalanan   hidupnya.
Perusahaanpun demikian hampir semua perusahaan mempunyai cita-cita, ketika
perusahaan itu didirikan tentunya ada harapan pemilik perusahaan                     untuk apa
perusahaan didirikan, walaupun terkadang hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup
sehari-hari dari pemilik perusahaan. Semakin perusahaan berkembang, tentunya cita-
cita perusahaan juga berubah, dari yang awalnya hanya sekedar mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari sampai pada ingin menjadikan perusahaan melebihi
perusahaan-perusahaan lain, bahkan sampai menjadi tersebsar, terlaris, terbaik
dibandingkan perusahaan-perusahaan lain.

         Uraian tentang cita-cita perusahaan itulah yang sering kita sebut sebagai VISI.
VISI ini akan menjawab untuk apa perusahaan itu ada? ingin menjadi apakah
perusahaan? Beberapa pakar menjelaskan tentang konsep VISI seperti Mudrajat
Kuncoro dalam bukunya Startegi Bagaimana Meraih Keunggulan Competitive,
menjelaskan visi adalah suatu penyataan komperhensif tentang apa yang diinginkan



21
     Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007



                                                                                           24
oleh pimpinan organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya
atau gambaran masa depan organisasi.

      Visi bukan mimpi, walau kadang datangnya dari mimpi yang sering disebut
inspirasi, dimana inspirasi tersebut mampu           memotivasi seluruh stakeholder
mewujudkan visi tersebut. Visi karena bukan hamya sekedar mimpi, maka visi tidak
hanya ucapan tetapi juga perbuatan untuk mencapai visi tersebut, oleh karena itu visi
juga buka hanya pernyataan yang mengada-ada, tetapi juga sesuatu yang tidak
musthil untuk dicapai.

      Visi perlu dirumuskan, karena visi akan dikomunikasikan kepada seluruh
stakeholder perusahaan, visi itu perlu dirumuskan menjadi suatu pernyataan yang
menarik, komunikatif dan mengena sasaran. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan
Visi yaitu: (1) harus menantang, (2) harus rasional, (3) harus konsisten, (4) harus jelas
dan sedeerhana, (5) harus ada batasannya dan mungkin untuk dicapai, (6) harus
disosialisakan, dan (7) menggambarkan keunikan perusahaan

      Visi akan lebih baik kalau ditentukan oleh semua stakeholder perusahaan,
sehingga akan lebih mudah dalam proses mengkomunikasikannya kelak. Apabila
disimak dari berbagaimacam visi yang dikemukakan oleh perusahaan akan dapat
diketahui bahwa visi biasanya akan menggambarkan cita-cita perusahaan dari
beberapa sisi yaitu: (1) posisi perusahaan, (2) konsumen perusahaan, (3) kinerja
perusahaan, dan (4) layanan perusahaan




3.2.MISI

      Misi Merupakan penjelasan mengenai keberadaan perusahaan, serta jawaban
atas pertanyaan why?. Misi akan menjawab pertanyaan bagaimana cara untuk menjadi
apa yang telah ditetapkan dalam visi. Dalam pernyataan misi akan dipaparkan




                                                                                      25
langkah-langkah untuk mencapai visi. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan misi
yaitu (1) harus visioner dan berlaku untuk periode tertentu, (2) harus dapat
menjelaskan maksud dan aspirasi perusahaan, (3) harus dapat menjelaskan posisi
yang diinginkan dalam perusahaan, (4) mengandung nilai-nilai utama perusahaan, (5)
harus mencerminkan maksud dan kemampuan perusahaan, (6) harus menjadi jiwa
perusahaan dan (7) merupakan arah filosofi

     Berikut ini akan diuraikan profile sebuah bisnis keluarga yang berasal dari
daerah, dimana mereka telah menentukan visi dan misinya, dan mereka sedang
berusaha untuk mencapainya .


                              PROFILE PERUSAHAAN
                                  TIGA SERANGKAI
        Tiga Serangkai didirikan tahun 1958 oleh sepasang guru SD yaitu H.
Abdullah Marzuki (Alm) dan istrinya Hj. Siti Aminah Abdullah. Awalnya mereka
adalah sebagai guru Sekolah Dasar di daerah Wuryantoro kota Wonogiri sekitar 50
km selatan kota Solo. Sebagai guru di masa itu, kesulitan mendapatkan buku-buku
materi sebagai bahan ajar di sekolah menjadi hal yang biasa dijumpai. Namun karena
itu pulalah terbit rasa keprihatinan yang mendalam, sebab betapa mungkin seseorang
bersekolah tanpa buku pelajaran. Inilah yang kemudian yang memicu mereka untuk
mengeksplorasi segenap daya dan kemampuan kreatifnya
        Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, mereka berdua membuat naskah,
kemudian naskah tersebut dibawa ke Solo untuk dicetak dengan mesin stensill di
Percetakan Tiga. Naskah tulisan tangan itu pun akhirnya berubah wujud menjadi
sebua buku dan diberi judul ?Himpunan Pengetahuan Oemoem (HPO). Buku ini
kemudian dijual dengan cara menitipkanya pada guru koleganya, ternyata laku keras
        Singkat cerita, mereka pun mendirikan perusahaan penerbitan yang
dinamakan Penerbit Tiga. Namun pemilik Percetakan Tiga keberatan karena takut
percetakannya terseret beban pajak yang tinggi, akhirnya Abdulah Marzuki (alm)
menambahkan kata ?Serangkai? dibelakang kata ?Tiga?. Maka jadilah Tiga
Serangkai. Tiga Serangkai, terambil dari Percetakan Tiga sebagai bentuk reward atas
jasa baiknya yang telah mencetak buku-buku mereka.
        Pada Tahun 2003, perusahaan PT. Tiga Serangkai mengalami perubahan
portofolio. Sebagai perusahaan induk (Holding) dari Tiga Serangkai Group berdirilah
PT. Tiga Serangkai Inti Corpora (TSIC). Sebagai perusahaan yang memfokuskan
kegiatannya pada produksi buku, lahirlah PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
(TSPM) dan sebagai perusahaan yang memfokuskan kegiatannya pada distribusi,
pemasaran dan penjualan lahirlah PT. Tiga Serangkai International (TSI).
        PT. Tiga Serangkai pun mengembangkan visi dan misinya, sebagai berikut
Visi



                                                                                26
Menjadi perusahaan marketing dan distribusi berskala Nasional.
Misi
• Berada dan dikenal diseluruh pasar utama di Indonesia.
• Memasarkan buku pelajaran, buku umum, buku agama, serta produk-produk lain
    yang berkualitas dengan harga terjangkau.
• Mengembangkan Kantor Cabang menjadi Profit Centre.
Hasil pengembangan visi dan misinya yang pada tahun pertama berdirinya PT Tiga
Serangkai International hingga sampai dengan saat ini, kantor cabang yang ada
tersebar diseluruh kota di Indonesia berjumlah kurang lebih 45 cabang.
Sumber: www.tigaserangkai.com22



3.3.TUJUAN & SASARAN

         Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang ingin
dicapai oleh perusahaan dalam waktu tertentu.23, sehingga ada tiga macam tujuan
terkait dengan waktu yaitu tujuan jangka pendek, tujuan jangka mennegah dan tujuan
jangka panjang. Keberadaan tujuan memberikan harapan agar sumber daya/kekuatan
perusahaan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin serta dapat ditentukannya batas-
batas dari berbagai kemungkinan yang akan dituju perusahaan. Tujuan harus berfokus
pada keberhasilan visi dan misi.

         Tujuan merupakan kriterian-kriteria dari keberhasilan perusahaan, oleh karena
itu tujuan biasanya mencerminkan beberapa hal, yaitu (1) profitabilitas, (2)
produktivitas, (3) pasar, (4) sumber-sumber, (5) inovatif dan (5) tanggungjawab
sosial

         Dalam menentukan tujuan, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal,
terkait dengan karakteristik dari tujuan, yaitu (1) merupakan langkah menuju sesuatu
yang lebih besar, (2) tujuan harus dibatasi & kalau mungkin lebih dari satu, (3) tujuan
harus realistik dan memiliki kemungkinan berhasil, (4) harus selaras dengan visi &
misi, (5) harus fleksibel, (6) harus dapat dimengerti, (7) harus dapat diukur



22
   ……………, Sekilas Tentang PT Tiga Serangkai International (PT TSI), www.tigaserangkai.com,
akses 25 November 2008
23
   Supriyono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, Edisi 2, BPFE Yogyakarta, 1998



                                                                                         27
Sasaran (objective) adalah pernyataan yang lebih akurat yang berhubungan
dengan tujuan atau merupakan kuantitatif dari tujuan. Sasaran (objective) merupakan
ukuran dari tujuan, biasanya dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau
besaran yang lainnya. Proses penentuan sasaran harus diperhatikan beberapa hal
yaitu (1) simple, (2) measurement,(3) achiveble,(4) realistic & teamly

       Sebagai contoh berikut ini adalah sasaran dari beberapa kriteria tujuan
perusahaan .

                                         Tabel 3.1.
                      KRITERIA DARI TUJUAN DAN SASARAN
              Kriteria                     Tujuan                        Sasaran
      Profitabilitas             Laba bersih                               Rp
                                 ROI                                       %
      Produktivitas              Produksi per bulan                     Unit/barel

      Pasar                      Pangsa pasar                                %

      Sumber-sumber              Mengurangi Utang                           Rp
                                 Peningkatan    pemfaatan                   %
                                 fasilitas
      Inovatif                   Pembuatan produk baru                      Unit
      Tanggung jawab sosial      Mutu hidup                                  %
                                 Pohon                                     angka

     Sumber: Wijayanti , Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
                       Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara24




3.4.RANGKUMAN

1. Goals adalah tujuan akhir dari sebuah perusahaan, merupakan perwujudan secara
     luas dan menyeluruh terhadap keinginan dari bisnis. Goals terdiri dari visi,misi
     tujuan dan sasaranVisi merupakan goal yang paling akhir yang harus tercapai,
     sebelumnya masing-ma sing tujuan harus tercapai terlebih dahulu tercapai

24
 Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar
Nusatara,2007



                                                                                           28
2. Visi adalah cita-cita perusahaan, keberadaan visi ini akan menjawab beberapa
   pertanyaan berikut untuk apa perusahaan itu ada? ingin menjadi apakah
   perusahaan?

3. Visi suatu penyataan komperhensif tentang apa yang diinginkan oleh
   pemilik/pimpinan organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang
   diyakininya atau gambaran masa depan organisasi.. ada beberapa kriteria dalam
   menetapkan Visi yaitu: menantang, rasional, konsisten, jelas dan sederhana, ada
   batasannya dan mungkin untuk dicapai, harus disosialisakan, menggambarkan
   keunikan perusahaan. Visi menggambarkan cita-cita perusahaan dari beberapa sisi
   yaitu Posisi perusahaanKon, sumen perusahaan, Kinerja perusahaan, Layanan
   perusahaan

4. Misi Merupakan penjelasan mengenai keberadaan perusahaan, serta jawaban atas
   pertanyaan why?. Misi akan menjawab pertanyaan bagaimana cara untuk menjadi
   apa yang telah ditetapkan dalam visi. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan
   misi       yaitu visioner dan berlaku untuk periode tertentu, dapat menjelaskan
   maksud dan aspirasi perusahaan,       dapat menjelaskan posisi yang diinginkan
   dalam perusahaan, Mengandung nilai-nilai utama perusahaan, mencerminkan
   maksud dan kemampuan perusahaan, menjadi jiwa perusahaan, Merupakan arah
   filosofi

5. Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang ingin
   dicapai oleh perusahaan dalam waktu tertentu. Tujuan merupakan cerminan dari
   target perusahaan mengenai Profitabilitas, Produktivitas, Pasar, Sumber-sumber,
   Inovatif, Tanggungjawab sosial. Karakteristik dari tujuan, yaitu Merupakan
   langkah menuju sesuatu yang lebih besar, Tujuan harus dibatasi & kalau mungkin
   lebih dari satu, Tujuan harus trealistik dan memiliki kemungkinan berhasil, Harus
   selaras dengan visi & misi, Harus fleksibel, Harus dapat dimengerti, dan Harus
   dapat diukur

6. Sasaran (objective) adalah pernyataan yang lebih akurat yang berhubungan
   dengan tujuan atau bersifat kuantitatif, merupakan ukuran dari tujuan, biasanya



                                                                                 29
dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau besaran yang lainnya.
   Kriteria sasaran simple, measurement, achiveble, realistic & teamly (SMART).




                                  BAB 4
                      JENIS-JENIS STRATEGI


     Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis startegi yang dinilai tepat bagi
perusahaan, berdasarkan hasil analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya,




                                                                                  30
serta goals yang ditetapkan oleh bisnis keluarga. Bab ini akan menjelaskan bebagai
macam jenis strategi, yang dapat digunakan oleh pengelola perusahaan sebagai
pedoman penetapan startegi perusahaan. Pengelola perusahaan dapat memakai salah
satunya, atau gabungan dari beberapa strategi yang ada.

     Strategi bisnis yang berkembang saat ini jumlahnya sangat banyak, dikarenakan
perkembangan bisnis yang juga sangat cepat, secara umum strategi dapat dibedakan
menjadi tiga golongan berdasarkan tingkatan manajemen di dalam perusahaan di
dalam perusahaan yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen
bawah, strategi yang bisanya digunkan pada tingkat korporasi atau perusahaan secara
menyeluruh, salah satunya adalah strategi utama korporasi. Strategi utama korporasi
mempunyai sembilan jenis strategi.

     Strategi unit bisnis, strategi ini akan di pakai perusahaan pada tingkat
manajemen menengah, startegi ini dikembangkan oleh M Porter, yang sering disebut
sebagai strategi generik. Strategi fungsional, yaitu startegi yang digunakan pada
tingkatan fungsional perusahaan atau pada tingkatan manajemen tingkat bawah.
Strategi fungsional merupakan strategi turunan dari strategi utama korporasi maupun
startegi unit bisnis, perlu diingat bahwa strategi fungsional dikembangkan
berdasarkan jenis strategi corporat atau strategi unit bisnis yang dikembangkan oleh
perusahaan, selain itu strategi fungsional juga harus memperhatikan fungsi-fungsi
proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Fungsi-fungsi proses bisnis yang umunya
ada di dalam perusahaan adalah fungsi operasi atau produksi, fungsi pemasaran,
fungsi keuangan dan akuntansi serta fungsi SDM.

     Tahap pemilihan jenis strategi tingkat korporasi atau strategi unit bisnis disebut
dengan formulasi strategi, yang penjelasannya dapatdilihat dalam bab ini, setelah
berbagai penjelasan mengenai jenis-jenis strategi.



4.1.STRATEGI UTAMA KORPORASI




                                                                                    31
Beberapa buku mengenai manajemen strategi menjelaskan ada 9 (sembilan)
macam startegi yang bisa diterapkan pada tingkat korporasi, ke sembilan strategi ini
sering disebut dengan STRATEGI UTAMA KORPORASI, yang jenis-jenisnya akan
dijelaskan di bawah ini.

1. STRATEGI DIVERSIFIKASI

     Strategi diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara
     mendirikan perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru, berdasarkan
     jenisnya strategi ini dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
     a) Diversifikasi konsentrik/berhubungan
           Strategi diversifikasi konsentrik/berhubungan dilakukan perusahaan
           dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru
           yang masih berhubungan dengan jenis produk/jasa yang dimiliki
           perusahaan saat ini.
           Ada beberapa hal yang mendorong sebuah perusahaan menggunakan
           strategi ini antara lain adanya keinginan untuk mengembangkan
           perusahaan atau pengendalian biaya perusahaan.
           Startegi ini bisa dipakai jika hasil analisa lingkungan menunjukkan bahwa
           siklus produk perusahaan perusahaan pada tahap penurunan atau
           pertumbuhan industri yang lambat/tidak tumbuh sama sekali, selain itu
           perusahaan juga harus mempunyai manajemen yang baik serta didukung
           sumber daya manusia yg baik;




     b) Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan
           Strategi diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan dilakukan jika
           perusahan membuka perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru
           yang tidak berhubungan dengan produk/jasa perusahaan yang digeluti
           sebelumnya.




                                                                                 32
Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan melakukan startegi ini
         misalnya eksploitasi sumber daya yang dimiliki perusahaah, mengurangi
         resiko bisnis yang sekarang digeluti atau meningkatkan efek sinergi bagi
         perusahaan
         Strategi   ini     dapat   diterapkan   jika   hasil   analisa   lingkungan
         menggambarkan bahwa pangsa pasar perusahaan sudah jenuh, serta
         terjadi penurunana profit perusahaan, disisi lain untuk menerapkan
         startegi ini perusahaan harus mempunyai permodalan yang cukup.
    c) Diversivikasi horisontal
         Diversivikasi horizontal adalah strategi dengan membuka perusahaan
         baru baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan
         dengann produk/jasa yang ada untuk pelanggan yang sekarang. Startegi
         ini merupakan strategi bentuk khusus dari diversifikasi konglomerat.
         Strategi ini dapat dilakukan dengan        menambah produk yang tidak
         berhubungan dengan produk/jasa perusahaan, dengan tujuan untuk
         meningkatkan loyalitas konsumen.
         Strategi ini dapat digunakan jika perusahaan bersaing ketat dalam industri
         yang stagnan atau tidak tumbuh, strategi ini juga efektif untuk pemasaran
         produk baru kepada pelanggan.

2. STRATEGI INTEGRASI

    Strategi Integrasi adalah strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan
    cara memasuki bisnis baru disepanjang rantai nilai produksinya, strategi ini
    berdasarkan jenisnya di bagi menjadi tiga yaitu:
    a) Integrasi Vertikal
         Strategi vertikal adalah strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis
         baru disepanjang rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir,
         atau sebaliknya dari hilir ke hulu. Ada dua jenis strategi integrasi vertikal
         yaitu integrasi maju dan integrasi balik




                                                                                   33
Integrasi maju adalah strategi untuk memasuki bisnis disepanjang rantai
                 nilai produksi dengan arah integrasi dari hulu ke hilir. Strategi ini
                 digunakan untuk mengendalikan posisi tawar perusahaan terhadap
                 pelanggan.
                 Integrasi balik adalah strategi untuk memasuki bisnis disepanjang rantai
                 nilai produksi dengan arah integrasi dari hilir ke hulu. Strategi ini dapat
                 dilakukan bila bila pemasok dianggap sudah terlalu mahal atau
                 pasokannya yang tidak dapat diandalkan.
                 Berikut penjelasan lebih jauh mengenai strategi integrasi vertical, yang
                 dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
                                                Gambar 4.1.:
          CONTOH STRATEGI INTEGRASI VERTIKAL MAJU DAN BALIK


                                               INTEGRASI VERTIKALBALIK



        Perusahaan                Perusahaan                Perusahaan                     Perusahaan
        Pemintalan                Pemintalan                Textile                        Fasihon
        kapas                     Benang




                                  INTEGRASI VERTIKAL MAJU


        Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
             Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)25

                 Strategi   ini     dapat      dijalankan     apabila    hasil   analisa      lingkungan
                 menggambarkan bahwa modal, manajemen & SDM perusahaan
                 dipastikan dapat mendukung penerapan strategi ini. Strategi ini juga
                 mempunyai resiko secara global, yaitu dapat menjadikan keseimbangan
                 kapasitas rantai nilai menjadi terganggu.
         b) Integrasi Horisontal

25
     Wijayanti, Modul Kuliah Manjemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007



                                                                                                        34
Strategi horizontal strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru
                 dengan memasuki perusahaan pesaing. Strategi ini arahnya adalah pada
                 persaingan industri, jadi strategi ini adalah strategi untuk memiliki
                 perusahaan pesaing, dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah
                 menekan adanya persaiangan.
                 Strategi ini dapat dilakukan jika tidak          menyalahi aturan pemerintah.
                 Strategi ini juga dapat dilakukan bila menyebabkan keunggulan bersaing
                 perusahaan menjadi besar dengan meningkatnya skala ekonomi, hasil
                 analisa lingkungan menggambarkan bahwa industri sedang dalam posisi
                 tumbuh, dan perusahaan harus mempunyai modal,manajemen dan SDM
                 yang kuat untuk mendukung pelaksanaan strategi ini.
                 Berikut penjelasan lebih jauh mengenai strategi integrasi vertical, yang
                 dapat dilihat dalam gambar berikut ini
                                            Gambar 4.2.:
                     CONTOH STRATEGI INTEGRASI HORISONTAL

                                                                            Perusahaan
                                                                            garmen
                                                                                                 I H
                                                                                                 NO
                                                                                                 T R
        Perusahaan             Perusahaan            Perusahaan             Perusahaan
                                                                                                 E I
        Pemintalan
        kapas
                               Pemintalan
                               Benang
                                                     Textile                garmen               G S
                                                                                                 R
                                                                                                 O
                                                                            Perusahaan           A
                                                                            garmen
                                                                                                 N
                                                                                                 S T
        Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu                  I A
              Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)26
         c) Integrasi Virtual
                 Strategi ini adalah strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang
                 dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa
                 melibatkan kepemilikan. Kerja sama yang dilakukan bias meliputi
                 produksi, pemasaran atau manajerial.
26
     Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007



                                                                                           35
3. STRATEGI DE-INTEGRASI

    Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing),
    dalam startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar
    perusahaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam perusahaan.
    Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan saat ini karena dapat
    mengurangi jumlah karyawan dan diharapkan spesialis tenaga ahli dapat
    mengerjakan perusahaan dengan lebih baik.
    Selain mempunyai keunggulan, strategi ini juga mempunyai beberapa
    kelemahan, kelemahan-keleman tersebut antara lain adalah diserahkannya
    control kepada pihak ketiga serta hilangnya pengetahuan dan ketrampilan kritis
    pada karyawan.

4. STRATEGI INTENSIF

    Startegi ini ada tiga jenis yaitu:
    a) Pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar
          Strategi ini adalah sebuah startegi untuk untuk mengarahkan sumber daya
          kepada pertumbuhan keuntungan dari produk tunggal, pasar tunggal dan
          teknologi tunggal yang dominan. Strategi ini dapat dilakukan apabila
          pangsa pasar cukup tersedia, produk bukan produk yang jenuh,
          permintaan stabil dan laju penggunaan pelanggan signifikan, harga
          maupun kuiantitas ketersediaan stabil, skala ekonomis dapat dicapai
          secara tepat, pangsa pasar pesaaiang utama mengalami penurunan serta
          adanya korelasi yang tinggi antara penjualan dan biaya pemasaran


    b) Pengembangan produk
          Strategi ini adalah strategi untuk mengembangkan produk baru yang
          berhubungan dengan produk yang ada sekarang.             Strategi ini dapat
          diterapkan apabila perusahaan mempunyai kemampuan riset dan
          pengembangan perusahaan, daur hidup produk dan keberhasilan di mata




                                                                                    36
pelanggan. Perusahaan juga harus mempunyai perkembangan teknologi
          yang bagus.
    c) Pengembangan pasar
          Strategi ini adalah pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru,
          strategi ini dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang
          dimasuki belum jenuh serta adanya modal dan SDM, serta kapasitas
          produksi berlebih.

5. INOVASI

    Strartegi inovasi adalah strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang
    masih serupa dengan produk yang sudah usang, strategi ini dapat dilakukan
    dengan basis ukuran, modulasi, desain, kemasan dll. Startegi ini mempunyai
    empat jenis strategi yaitu:
  a) Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan jika
      lingkungan bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan perusahaan tahu
      bagaimana cara mengelolanya.
  b) Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan jika perubahan
      pada lingkungan bisnis konstan.
  c) Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan berhadapan dengan
      hal-hal besar dan hanya sekali-kali dapat mengelolanya
  d) Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat
      berubah, berpengalaman, tantangan datang dari segala arah.




6. STARTEGI DEFENSIF

    Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan
    yang merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan , ada
    tiga jenis strategi ini, yaitu
    a) Berubah haluan




                                                                                37
Startegi ini merupakan strategi untuk melakukan perubahan besar dalam
         perusahaa untuk memperbaiki kondisi kinerja yang sedang menurun,
         terutama saait kritis. Penerapan startegi ini mempunyai beberapa langkah
         yaitu:    (1) Pembedahan yaitu fokus rekonstruksi organisasi, (2)
         Penyandaran yaitu revitalisasi tujuan bisnis & laba, (3) Perawatan yaitu
         merehabilitasi sistem kekebalan perusahaan yg kuat & sehat
         Startegi ini dapat diterapkan jika perusahaan mempunyai kompetisi
         distingtif yang jelas tapi gagal untuk mencapai sasaran dan tujuan
         perusahaan secara continue, perusahaan tidak mampu mengantisipasi
         perubahan      lingkungan       Perusahaan   juga   terganggu    dengan
         inifisiensi,profitabilitas rendah,moral karyawan buruk,tekanan pemegang
         saham untuk memperbaiki kinerja serta posisi perusahaan dalam industri
         tidak terlalu bagus
    b) Divestasi
         Startegi ini adalah strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari
         perusahaan, strategi ini dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas
         secara cepat, atau jika komponen perusahaan berpengaruh negatife
         terhadap perusahaan. Strategi ini juga sering diguankan untuk
         meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisisi
         atau investasi strategis lebih lanjut.
    c) Likuidasi
         Strategi ini adalah strategi menjual seluruh asset perusahaan, perusahaan
         menjalankan strategi ini jika perusahaan gagal meneruskan usaha berubah
         haluan atau divestasi dan digunakan untuk meminimalisasi kerugian
         perusahaan. Strategi ini merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya
         bisa secara emosional sulit untuk dilakuian, namun akan lebih baik
         berhenti beroperasi daripada terus menerus menderita kerugian, dalam
         jumlah yang besar.


7. STRATEGI KOOPERATIF



                                                                               38
a) Usaha Patungan
        Startegi kemitraan adalah startegi yang menjalin kemitraan antara dua
        perusahaan/lebih untuk membentuk kerjasama meraih peluang bisnis.
        Perusahaan melakukan startegi ini jika perusahaan ingin mendaptkan
        akses, perusahaan ingin mengurangi biaya/resiko, perusahaan ingin
        memperkuat posisi/merespon perubahan serta jika perusahaan ingin
        memperoleh sinergi dengan perusahaan lain.
   b) Kerja Sama Operasi (KSO)
        Strategi KSO adalah kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan dengan
        usaha patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke perusahaan mitra.
        Ada 3 jenis strategi KSO yaitu: (1) KSO Integrasi, jika kedua perusahaan
        mitra bekerja sama untuk keseluruhan proses perusahaan, (2) KSO
        Alokasi kerja, jika kedua perusahaan mitra menentukan pekerjaan dibagi
        berdasarkan peran masing-masing, (3) KSO Kombinasi keduanya, jika
        keuda perusahaan mitra melakukan strategi yang merupakan perpaduan
        dari kedua startegi diatas.
   c) Aliansi
        Startegi aliansi adalah strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek
        startegik manupun teknis, ada 2 jenis strategi aliansi, yaitu (1) Aliansi
        strategi, merupakan startegi kerjasama anta rperusahaan yang relatif
        langgeng dan engan melibatkan utilisasi sumber daya,struktur tata kelola
        perusahaan, (2) Aliansi taktis, merupakan kerjasama antar perusahaan
        untuk tujuan operasional tanpa mengikutkan hal-hal startegi.




8. STRATEGI BERKEMBANG
   a) Marger dan akuisisi
        Marger adalah sebuah startegi penggabungan beberapa perusahaan
        menjadi satusedangkan akusisi adalah startegi pengalihan kepemilikan
        dari suatu perusahaan untuk digabungkan kepada pemilik yang lain.



                                                                              39
Penerapan startegi ini dapat dilakukan jika perusahaan menginginkan,
           lebih cepat untuk memperoleh operasionalisasi perusahaan adanya
           efektivitas biaya, salah satu cara untuk masuk untuk mendapatkan
           status/fasilitas tertentu
           serta memperluas pasar
     b) Pemisahan/pelepasan perusahaan
           Startegi ini adalah membentuk perusahaan baru melalui pelepasan unit
           yang ada di dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada di dalam
           group perusahaan/korporasi. Startegi ini dapat diterapkan untuk
           meningkatkan nilai bagi perusahaan saera untuk meningkatkan daya saing
           perysahaaan.
     c) Waralaba (frienchise)
           Waralaba (frienchise), adalah sebuah startegi untuk masuk ke dalam
           bisnis dengan membeli lisensi dari perusahaan lain, ada tiga jenis
           frienchise yaitu waralaba asing, waralaba asing yang tidak memiliki sub
           waralabab dan waralaba lokal
     d) Pendirikan anak perusahaan (subdiary)
           Strategi ini adalah strategi yang cukup sederhana yaitu dengan
           mendirikan sebuah perusahaan sebagai anak perusahaan baru.


9. STARTEGI KOMBINASI
     Strategi ini adalah strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business)
     menjadi bisnis inti (core business) yang lain.




POHON BISNIS KELUARGA BAKRIE, AGRESIF BEREKSPANSI
             MEMBUAT SEMPAT TUMBANG

       Nama Aburizal Bakrie identik dengan bendera Bakrie & Brothers Tbk (B&B).
Dialah yang mendapat amanat langsung almarhum ayahnya, pengusaha H Achmad
Bakrie, untuk meneruskan estafet kepemimpinan perusahaan yang dirintis sang



                                                                               40
mendiang sejak 1942.Sebagaimana entitas bisnis lainnya, bisnis keluarga Bakrie ikut
mengalami pasang surut sebelum kemudian menjelma menjadi entitas konglomerasi
dengan puluhan perusahaan dengan total kekayaan triliunan rupiah seperti
sekarang.Bahkan, ketika krisis ekonomi menghantam Indonesia pada 1997, bisnis
Bakrie pernah benar-benar berada di titik nadir. Krisis yang ditandai dengan
melambungnya kurs dolar AS terhadap rupiah hingga belasan ribu rupiah per dolar
itu membuat banyak perusahaan Indonesia bangkrut
karena nilai utang valasnya melambung berlipat-lipat.
        Pengalaman pahit itu pula yang juga menerpa bendara bisnis keluarga
Aburizal Bakrie. Sejumlah perusahaannya yang bergerak di perbankan, asuransi,
media cetak, peternakan dan properti ambruk. Bank milik keluarga Bakrie, Bank
Nusa Nasional (BNN) pun harus ditutup oleh Bank Indonesia. Ayah dari tiga anak,
Anindya Nivian, Anindhita Anestia, dan Anindra Ardiansyah ini harus menyerah
kepada sejumlah kreditor --mayoritas kreditur luar negeri. Ia harus menyerahkan
segepok sahamnya di sejumlah anak perusahaan di grup Bakrie & Brothers sebagai
pembayaran utang korporasinya yang menggelembung (debt to equity conversion)
setelah grup perusahaannya mengalami kesulitan likuiditas.
        Kondisi pun berbalik. Praktis, keluarga Bakrie menjadi pemegang saham
minoritas di Bakrie & Brothers. Ambruknya bendera bisnis keluarga Bakrie di
1997-1998 sebenarnya merupakan episode kekeliruan Ical dan adik-adiknya
membaca arah jarum sejarah yang tidak berjalan ke kanan. Saat itu, antara periode
1995-1996, Bakrie sangat agresif melakukan akuisisi. Tak hanya itu, sejumlah
perusahaan di bawah bendera Bakrie melahap begitu saja setiap tawaran utang,
terutama utang valas dari lembaga keuangan asing dengan iming-iming menggiurkan
berupa bunga rendah, tenggat pembayaran panjang (long term) dan grace period
(masa tenggat memulai cicilan pertama). Beruntung, konsorsium kreditor percaya
terhadap kepiawaian keluarga ini menjalankan laju bisnis perusahaan. Mereka tetap
memercayakan roda bisnis B&B kepada keluarga Bakrie. Perlahan bisnis B&B
kembali bangkit.
Sektor pertambangan, perkebunan, infrastruktur dan telekomunikasi adalah ladang-
ladang bisnis yang memberi return paling bagus saat ini. Sektor-sektor itu pula yang
secara jeli sudah digarap serius keluarga Pak Ical Sektor-sektor itu pula yang
akhirnya membuat usaha keluarga ini dengan cepat menggelembung. Sampai
kemarin, 74,35 persen saham B&B dikuasai publik. Sisanya, dipegang Infrastructure
Investments Holdings Ltd, CMA Fund Management Ltd, Samuel Sekuritas, Kuo
Capital Raharja, dan Credit Suisse, Singapura S/A CMA Pte Ltd.
        Bermain di perkebunan, B&B mengelola Bakrie Sumatra Plantations. Tentu
tak cukup dengan satu usaha saja. Di bisnis infrastruktur, B&B memiliki tujuh anak
perusahaan. Masing-masing PT Bakrie Pipe Industry yang bergerak di produksi pipa
baja, PT South East Asia Pipe Industry, PT Seamless Pipe Indonesia Jaya, PT Bakrie
Construction, PT Bakrie Corrugated Metal Industry, PT Bakrie Building Industry dan
PT Bakrie Tosanjaya. Tak hanya itu, gurita Bakrie makin kuat ketika memegang
bisnis telekomunikasi. Ada dua grup usaha yang dikelola yakni, PT Bakrie Telecom
yang mengoperasikan jaringan telepon seluler berbasis CDMA Esia, dan Bakrie
Communications yang memayungi sejumlah perusahaan media, di antaranya stasiun



                                                                                 41
televisi ANTV. Ladang uang milik Bakrie bersaudara agaknya belum juga habis.
Ekspansi usaha akhirnya membuat keluarga ini melesat ke nomor satu sebagai tokoh
terkaya
Sumber :       www.surya.co.id, Sabtu 15 Desember 200727



4.2.STRATEGI UNIT BISNIS
      Strategi ini digunakan sebagai strategi pada unit-unit bisnis dalam perusahaaan
untuk dapat bersaing dalam pasar yang kompetitif, sehinggan strategi ini juga sering
disebut sebagai strategi bersaing, strategi ini terkadang juga digunakan pada tingkat
korporasi, khususnya jika pengelola bisnis keluarga menginginkan bisnisnya menjadi
leader atau pemimpin pasar
      Strategi ini terdiri dari 1) Diferensiasi, 2) Keunggulan Biaya (low cost), 3)
Fokus, yang masing-masing akan diuraikan di bawah ini.

1. DIFERENSIASI

      Strategi adalah apabila produk perusahaan berbeda dengan pesaing, strategi ini
akan digunakan jika unit bisnis ingin bersaing dalam hal keunikan produk atau jasa
yang ditawarkan. Keunikan dapat dilihat dari cirri produk/jasa. Unit bisnis yang
mampu menawarkan keunikan yang berbeda dengan pesaing tentunya akan
mendapatkan kinerja di atas rata-rata perusahaan.

      Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan startegi ini
yaitu apabila kebutuhan pembeli bermacam-macam, tidak banyak saingan yang
menggunakan diferensiasi sama dan perusahaan kemapuan akan keandalan produk
baik dalam desain.kualitas dan keunikan

2. KEUNGGULAN BIAYA (LOW COST)

      Keunggulan biaya (Low Cost) adalah startegi dengan menawarkan harga yang
lebih murah dibanding pesaing, startegi ini bisanya digunakan jika unit bisnis

27
   Arifin, Choirul , Pohon B i s ni s Kel uarga B akri e, Agres i f B ereks pans i M em buat
S em pat Tum bang, www.surya.co.id, Sabtu 15 Desember 2007




                                                                                               42
berkeingina untuk menjadi leader dalam berbasis biaya rendah. Startegi berfokus
bagaimana suatu unit bisnis bisa menghasilkan produk dengan biaya rendah. Biaya
disini adalah total biaya produksi, bukan harga, tetapi harga akan mengikuti biaya
produksi karena rumusan penentuan harga biasanya adalah Biaya Total plus Mark
up.

      Beberapa hal yang perlu dipertimbagkan dalam penggunaan startegi ini adalah
jika produk pesaing hampir sama,biaya alih kecil,elastisitas tinggi,pembeli punya
kekuatan untuk menurunkan harga, integritas ekonomi (economic of scale &
economic of scope), serta adanya efisiensi produksi.

3. FOCUS

      Startegi focus adalah srtaegi dengan memasuki ceruk pasar dengan melakukan
diferensiasi/low cost. strategi ini mempunyai keunggulan salh satunya dalah
persahaan akan mengenal betul pelanggannya, karena pangsa pasar yang tidak terlalu
besar, sehingga memungkinkan terciptanya loyalitas konsumen, jumlah pesaingpun
relative sedikit. disi lain, krena perusahaan hanya berfokus skalankecil agak sulit
untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan, perusahaan juga sulit untu
berganti celah pasar.


4.3. STRATEGI FUNGSIONAL
      Strategi fungsional adalah strategi yang digunakan pada tingkat strategis
terbawah, dimana strategi yang akan digunakan seharusnya merupakan strategi yang
selaras dengan strategi tingkat korporasi dan strategi unit bisnis.


1. Strategi Produksi

      Strategi produksi secara sederhana disebut sebagai suatu strategi untuk merubah
input menjadi output.. Startegi operasional dapat dikatakan sebagai suatu strategi
yang memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan produk yang
bermutu, serta sistem operasional yang efisien.




                                                                                  43
Dalam praktek, strategi fungsional diatas sering diterjemahkan menjadi enam
strategi berikut:

                                   Gambar 4.3:
                             STRATEGI OPERASIONAL


                                                                             Produk
                                                                             Mutu
                         Strategi Operasional                                Proses Produksi
         1. Fleksibilitas (desain, volume)                                   Lokasi
         2. Harga rendah                                                     Layout pabrik
         3.Pengiriman (kecepatan,keandalan)                                  Sumber daya
         4.Kualitas                                                          Rantai suplay
         5. Layanan purna jual                                               Persediaan
         6. Lini produk yang luas                                            Penjadwalan
                                                                             Pemeliharaan




    Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
         Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)28


2. Startegi Pemasaran

      Strategi Pemasaran diperlukan sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi
pemasaran dimasa yang akan datang. Strategi Pemasaran dapat diartikan sebagai
berikut : “Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit
bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.” (Kotler, 2000).
Strategi pemasaran akan merubah sumber daya yang dimiliki perusahaan,terkait
dengan aktifitas pemasaran, menjadi keputusan-keputusan mengenai produk,
distribusi, harga dan promosi.

                                   Gambar 4.4.:
                              STRATEGI PEMASARAN


                                                            1. Produk
28               Strategi Pemasaran Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007
   Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen
                 Segmentasi                                 2. Distribusi
                 Targeting
                 Positioning                                3. Harga
                                                                                     44
                                                           4. Promosi
Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
               Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)

Di bawah ini adalah pengertian dari masing-masing strategi pemasaran
      1. Segmentasi
           Segmentation, yaitu mengelompokkan pasar yang begitu luas, menjadi
           kelompok-kelompok pasar potensial bagi produk perusahaan. Menurut
           Rhenald Kasali29 segmentasi dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal yaitu
           berdasarkan Demografi, Psikografi (gaya hidup), Teknografi dan Cohort
           (kelompok).
      2. Targeting
           Targeting pasar adalah proses pemilihan satu atau beberapa segmen yang akan
           menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran lebih lanjut.30
      3. Positionong
           Positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk, melainkan
           suatu tindakan yang dilakukan untuk membentuk suatu image dalam pikiran
           atau benak konsumen. Positioning juga bukan merupakan strategi produk
           melainkan juga merupakan strategi komunikasi. Rhenald Kasali dalam
           bukunya membidik pasar Indonesia mendifinisikan bahwa positioning adalah
           strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar
           produk/merek, mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi


29
     Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia,.1999
30
     Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia,.1999




                                                                                   45
mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek lain dalam hubungan
           asosiatif.

4. Strategi Keuangan

         Strategi yang terkait dengan keuangan adalah bagaimana membuat balance
antara kebutuhan akan keuangan dan sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan.
Apabila perusahaan kekurangan keuangan maka harus diupayakan bagaimana
mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan akan keuangan perusahaan,
kemudian apabila ada kelebihan dana harus dicari bagaiman mengivestasikan dana
tersebut sehingga dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan. strategi
untuk investasi dapat dilakukan dengan menginvestasikannya sebagai modal kerja
atau menginvetasikannya pada surat berharga.
                                       Gambar 4.5.:
                                   STRATEGI KEUANGAN


                                                             Ketercukupan
                                                             dana untuk
          Strategi Keuangan                                  perusahaan
          Financial Forecasting
          Mencari sumber dana                                Keuntungan
          Investasi                                          perusahaan
                                                             yang berlipat



        Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
             Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)31

5. Strategi SDM

         Strategi terkait SDM, juga harus diselaraskan dengan strategi tingkat corporate
dan unit bisnis, secara garis besar strategi-strategi terkait dengan SDM dapat
dejelaskan sebagai berikut:

                                          Gambar 4.6.:
31
     Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007



                                                                                     46
STRATEGI PENGELOLAAN SDM




            Strategi Pengelolaan SDM
            Perencanaan SDM
            Recruitment, seleksi & Orientasi                                    Ketercukupan SDM
            Training & Development
            Penilaian kerja                                                     Kinerja SDM
            Reward System
            Perencanaan & pengembangan karir




        Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu
             Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)32



       1. Perencanaan sumber daya manusia.. Perencanaan SDM mencakup semua
           kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan
           secara tepat dalam pencapaian organisasi. Kegiatan-kegiatan                    yang
           dilakukandalam perencanaan SDM yaitu:
               a) Penentuan tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi
               b) Melakukan Job Analysis yaitu perusahaan menentukan ketrampilan-
                   ketrampilan, tanggung jawab, pengetahuan, wewenang, lingkungan
                   dan hubungan yang terlibat dalam setiap jabatan. Hasil analisas itu
                   berupa 1). Job Descreption yaitu pernyataan-pernyataan tertulis yang
                   meliputi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hubungan antar
                   jabatan.   2).   Spesifikasi    jabatan   (Job    Specification),   meliputi
                   pernyataan kualitas minimum karyawan yang dapat diterima untuk
                   mengisi jabatan-jabatan yang ada.


32
     Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007



                                                                                            47
c) Perusahaan mengestimasi jumlah karyawan total yang dibutuhkan
          selama periode tertentu di masa mendatang.
       d) Perusahaan mempertimbangkan persediaan karyawan yang tersedia
          untuk melaksanakan berbagai pekerjaan, yang diikuti oleh estimasi
          jumlah orang yang harus ditarik dan kapan mereka dibutuhkan.
       e) Ditetapkannnya berbagai jenis program kegiatan bagi pemenuhan
          kebutuhan-kebutuhan yang harus ditetapkan.


2. Recruitment/penarikan tenaga kerja, seleksi dan orientasi. Berkenaan dengan
   pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi
   untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi. Ada dua sumber dari mana
   karyawan yang akan ditarik yaitu:
       a) Eksternal yang terdiri dari lamaran-lamaran pribadi, organisasi
          karyawan/buruh, Kantor penempatan tenaga kerja, sekolah/universitas,
          perusahaan-perusahaan pesaing, dan migrasi/immigrasi.
       b) Internal, yaitu melalui 1). Penataran diaman karyawan yang
          memegang posisi sekarang dididik, dilatih, atau dikembangkan untuk
          melaksanakan pekerjaan lebih baik sesuai permintaan keadaan
          tertentu. 2) Pemindahan (transfering) yaitu karyawan yang berpindah
          dari posisi yang kurang disenangi dalam perusahaan ke posisi lain
          yang lebih memuaskan kebutuhannya. 3). Pengangkatan (promotion)
          pemindahan karyawan dari tingkat jabatan lebih rendah ke tingkat
          jabatan yang lebih tinggi.
   Seleksi, adalah pemilihan seseorang tertentu dari kelompok calon karyawan
   potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Langkah-langkah dalam
   seleksi ditentukan oleh masihng-masing perusahaan sesuai kebutuhan
   perusahaan, secara umum langkah-langkah seleksi adalah sebagai berikut: (1)
   wawancara pendahuluan., (2) Pengujuan (testing), (3) Wawancara lebih
   mendalam, (4) Pemeriksaaan referensi-referensi prestasi, (5) Pemeriksaaan
   kesehatan, (6) Keputusan



                                                                           48
Pengenalan dan orientasi, merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian
   karyawan baru dengan perusahaan/jabatan baru. Program ini meliputi
   pemberian informasi mengenai kebijakan-kebijakan personalia (kondisi kerja,
   upah dan jaminan sosial), prosedur-prosedur kerja, gambaran umum dan sifat
   perusahaan, manfaat-manfaat yang diperoleh oleh karyawan baru.
3. Training & Development (Latihan dan pengembangan). Latihan dimaksudkan
   untuk memperbaiki pengusaaan ketrampilan-ketrampilan dan teknik-teknik
   pelaksanaan     pekerjaan      tertentu,   terperinci    dan      ritin.   Pengembangan
   dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat pribadi..
   Tujuan     diadakannya      latihan/pengembangan          karyawan         adalah    untuk
   memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja
   yang telah ditetapkan. Metode-metode yang dapat dilakuakn yaitu
       a) On the job 1). Coaching, dimana atasan memberikan bib=mbingan
            dan pengarahan kepada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka. 2).
            Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-
            saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang
            berbeda. 3). Rotasi Jabatan, pemindahan karyawan dengan jabatan
            yang berbeda-beda. 4). Penugasan sementara, di mana bawahan
            ditempatkan pada psisi manajemen tertentu untuk jangka waktu yang
            ditetapkan.
       b) Off the job  1). Program-program penegembangan eksekutif di
            sekolah/universitas      tertentu.    2).      Latihan      laboratorium.     3).
            Pengembangan organisasi.
4. Penilaian pelaksanaan kerja. Yaitu pengukuran dan evaluasi terhadap perilaku
   individu dalam perusahaan untuk pengembangan di masa depan. Kegunaan
   dari Penilaian kinerja ini :
       a) Untuk promosi  jika penilaian karyawan tergolong baik
            Mutasi  Jika ternyata karyawan tidak tepat menduduki jabatan/diberi
            tugas tertentu
            PHK  apabila ternyata penilaian kinerjanya dibawah standar.



                                                                                          49
b) Pemberian umpan balik atau konseling
       c) Perencanaa karir  dengan hasil penilaian kinerja, manajemen dapat
          merencanakan karir karyawan sesuai dengan kemampuan yang
          dimiliki karyawan tersebut.
       d) Pemberian bonus
       e) Pengembangan dan evaluasi latihan  dengan hasil penilaian maka
          hasilnya dapat digunkanan sebagai dasar untuk menentukan training
          yang tepat/ dibutuhkan agar karyawan tersebut dapat berprestasi secara
          lebih baik.
       f) Validasi sistem seleksi juga untuk menentukan apakah sistem seleksi
          yang digunakan sudah tepat.
   Ada beberapa penilaian
       a. Berdasar pada judgement, misalnya penilaian oleh atasan, penilaian
          oleh teman sekerja, pendekatan alternatif meliputi reviu lapangan,
          penilaian psikologis, evaluasi diri dan assessment centre
       b. Pengukuran obyektif, misalnya melihat kualitas dan kuantitas kerja,
          biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapatkan, pengukuran
          terhadap absensi
       c. Sistem ranting, Rating Scale, Employ comparison system, Behavior
          list
5. Reward system (Pemberian balas jasa dan penghargaan), yaitu pemberian
   kepada karyawan dengan pembayaran financial sebagai balas jasa kepada
   karyawan Sistem Kompensasi ada dua yaitu:
       a) Sistem langsung yaitu berdasarkan pada gaji tetap dan berdasarkan
          pada prestasi
       b) Sistem tidak langsusng yaitu program perlindungan, pembayaran
          selama tidak kerja dan fasilitas
6. Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup transfer (promosi),
   penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian atau pension.




                                                                             50
4.4.FORMULASI STARTEGI

         Berdasarkan beberapa jenis strategi yang telah             dijelaskan sebelumnya,
pengelola bisnis keluarga dapat memilih salah satu startegi atau kombinasi dari
beberapa startegi, dari strategi utama korporasi atau strategi generik, kemudian
menguraikannya di tingkat fungsional, menjadi strategi-strategi fungsional, tahapan
inilah yang sering disebut formulasi startegi

         David (2004)33, menjelaskan tahapan-tahapan dalam formulasi startegi yaitu
tahap masukan adalah tahap memasukkan hasil analisa lingkungan ke dalam matrik,
dalam buku ini pada tahap masukan ini menggunakan beberapa matrik hasil analisa
lingkungan, dalam buku ini menggunakan Matrik SWOT.                   Matrik hasil analisa
lingkungan lain misalnya matrik Bonston Consulting Group (BC) , Matrik Penilaian
Posisi dan Tindakan Startegis (Strategic Position and Action Evaluator /SPACE), dan
Matrik startegi Besar (grand matrix strategi). Tahap ini juga sering disebut sebagai
tahap company maping, yaitu meletakkan perusahaan dalam matrik hasil analisa
lingkungan (dalam buku ini menggunakan matrik SWOT, lihat gambar 4.3.)

         Tahap Pencocokan, adalah tahap untuk menyeleksi beberapa jenis startegi yang
sesuai keadaan perusahaan, seperti terlihat dari masing-masing matrik yang ada.
Tahapan ini adalah menganalisis beberapa startegi yang sekiranga cocok untuk posisi
perusahaan, analisa bisa dilakukan berdasarkan posisi perusahaan dalam matrik hasil
analisa lingkungan (dalam buku ini adalah Matrik SWOT), kemudian cocokkan
dengan karakteristik masing-masing strategi, tidak lupa gunakan goals yang telah
ditentukan perusahaan sebagai acuan pemilihan startegi perusahaan. Di bawah ini
diuraikan tentang posisi perusahaan berdasarkan matrik SWOT dan kemungkinan-
kemungkinan strategi yang dapat dipilih perusahaan.

                                          Gambar 4.7.:
                       MATRIK SWOT & JENIS-JENIS STRATEGI
                                  KEKUATAN                         KELEMAHAN
                                  1)                               1)

33
     David, F, Manajemen Strategi: Konsep-Konsep, PT INDEX, 2004



                                                                                       51
2)                            2)
                              3)                            3)
                              dst                           dst
KESEMPATAN
1)                                    STRATEGI                     STRATEGI
2)                                    EKSPANSI                    KONSOLIDASI
3)
dst
ANCAMAN
1)                                   STRATEGI                      STRATEGI
2)                                  KONSOLIDASI                    LIKUIDASI
3)
dst

                            Tabel 4.1.:
                     MACAM DAN JENIS STRATEGI
          MACAM STRATEGI              JENIS CORPORATE STRATEGI
Strategi Ekspansi                 Strategi diversifikasi (semua jenis)
                                  Startegi integrasi (semua jenis)
                                  Strategi deintegrasi
                                  Startegi kombinasi
Startegi konsolidasi              Startegi kooperatif
                                  Startegi berkembang
                                  Startegi kombinasi
Starategi likuidasi               Strategi difensif (semua jensi)


      Tahap selanjutnya adalah tahap keputusan dimana tahap ini pengelola bisnis
keluarga dapat menentukan strategi yang tepat dengan memilih satu atau gabungan
dari beberapa startegi yang tepat untuk perusahaan, yang juga harus disesuaikan
dengan goals dari bisnis keluarga. Startegi yang telah ditentukan untuk selanjutnya
disosialisasikan kepada seluruh anggota perusahaan dan diterjemahkan menjadi
strategi-startegi unit bisnis maupun strategi fungsional.

4.5.RANGKUMAN

1. Strategi dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan tingkat penggunanya
   di dalam perusahaan yaitu Strategi corporate, Strategi unit bisnis, dan Strategi
   fungsional.




                                                                                52
2. Strategi corporate terdiri atas strategi diversifikasi meliputi diversifikasi
   konsentrik/berhubungan,       diversifikasi   konglomerat/tidak     berhubungan      dan
   diversivikasi horisontal, strategi integrasi meliputi integrasi vertikal, integrasi
   horisontal dan integrasi virtual, strategi de-integrasi atau strategi alih daya atau
   outsourcing, strategi intensif meliputi strategi pertumbuhan terkonsentrasi dan
   penetrasi pasar , strategi pengembangan produk dan startegi pengembangan pasar,
   strategi inovasi, startegi defensif meliputi       startegi berubah haluan, startegi
   divestasi dan startegi       likuidasi, strategi kooperatif strategi usaha patungan,
   startegi kerja sama operasi (KSO) dan aliansi, startegi berkembang neliputi
   marger dan akuisisi, strategi pemisahan/pelepasan dan             perusahaan waralaba
   (frienchise), startegi kombinasi
3. Strategi unit bisnis terdiri dari strategi diferensiasi, startegi keunggulan biaya
   (low cost), startegi fokus
4. Strategi fungsional terdiri dari strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi
   produksi dan strategi SDM
5. Startegi suksei adalah strategi segala sesuatu yang dilakukan oleh bisnis keluarga
   untuk menemukan atau mempersiapkan                  pemimpin        baru perusahaan,
   mengalihkan kepemimpinan dari generasi pertama ke generasi kedua dan
   sterusnya.
6. Formulasi startegi atau penentuan startegi yang bisa digunakan dilakukan melalui
   beberapa tahapan yaitu tahap masukan, tahap pencocokan (matcing), tahap
   keputusan.




                                      BAB 5
                      IMPLEMENTASI STRATEGI




                                                                                        53
Setelah perencanaan strategi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
proses implementasi strategi atau menjalankan (eksekusi) startegi tersebut di dalam
bisnis keluarga. Tahap ini perlu penerimaan dan komitmen dari semua pihak yang
terlibat dalam bisnis keluarga, baik itu pemilik, manajemen maupun karyawan, oleh
karena itu dalam proses implementasi startegi diperlukan kepemimpinan (leadership)
yang kuat untuk membawa seluruh pihak yang terkait dalam bisnis keluarga mampu
mengiplementasikannya.      Struktur    organisasi     perusahaan   diperlukan   untuk
memberikan arahan apa yang harus dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis
keluarga, yang disesuaikan dengan posisi dan pekerjaan mereka, yang terakhir adalah
budaya atau lebih tepatnya adalah budaya organisasi dalam perusahaan, dimana
budaya organisasi mamapu menjembatani semua pihak yang terkait dalam
perusahaan untuk menjalankan startegi yang telah dipilih.

5.1.KEPEMIMPINAN

                Stoner mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Kepemimpinan merupakan kombinasi
antara sifat-sifat yang tampak dan perilaku pribadi.
       Pemimpin bisnis keluarga biasanya adalah pendiri bisnis tersebut (faunder),
biasanya mereka mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, sehingga mampu
memberikan pengaruh ke semua aspek dalam bisnis keluarga, biasanya karyawan
dalam perusahaan keluarga mempunyai loyalitas yang tinggi pada perorangan bukan
pada organisasi, kepada pendiri bisnis (faunder) inilah biasanya karyawan akan
sangat loyal. Pendiri bisnis (faunder) biasanya mereka juga seorang entepreneur yang
sejati yang menyebabkan mereka sulit dilepaskan dari sosoknya dari bisnis yang
didirikannya.
       Proses implementasi startegi memerlukan komitmen dari semua pihak
termasuk pemilik, manajemen dan karyawan, sehingga diperlukan sosok pemimpin




                                                                                   54
yang mempunyai leadership yang kuat sehingga mampu menyebabkan semua pihak
dalam bisnis keluarga tersebut loyal.
        Ada beberapa criteria yang harus ada dalam diri seorang pemimpin34 yaitu:
1. Acceptable, dimana pemimpin harus dapat menerima masukan atau pendapat dari
     pihak lain, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat berbagai macam
     keputusan mengenai perusahaan.
2. Charismatic, pemimpin harus mempunyai visi kedepan, pemimpin juga harus
     menjadi seseorang yang menarik, menyenangkan sehingga akan dihargai oleh
     karyawan mapun rekan bisnis.
3. Energetic, pemimpin juga harus seseorang yang inovatif, pandai memanfaatkan
     peluang dan melakukan eksekusi terhadap peluang tersebut.
4. Managing, pemimpin adalah seseorang yang melakukan banyak hal, mampu
     mengelola dan mampu menerima tanggung jawab.
5. Achieving, pemimpin adalah seseorang yang mempunyai trac record sukses
6. Networking, pemimpin adalah seseorang yang mempunyai jaringan yang luas dan
     mampu melakukan lobby.

                 Loyalitas dari manajemen dan karyawan akan didapatkan pemimpin,
jika mereka komitmen dengan apa yang mereka putusakan, jika mereka berhasil
menunjukkan hasil berupa peningkatan kinerja baik bisnis maupun non bisnis.

5.2.STRUKTUR ORGANISASI

        Setiap perusahaan akan memiliki dua jenis struktur organisasi yaitu struktur
organisasi kepemilikan dan struktur organisasi dalam manajemen perusahaan, tetapi
selama ini yang terkenal dengan struktur organisasi adalah struktur organisasi dalam
manajemen perusahaan yang sering disebut juga sebagai struktur formal perusahaan.




34
  Susanto, Wijanarko dkk, The Jakarta Consulting Group on Family Business, Devisi Penerbitan The
Jakarta Consulting Group,2007



                                                                                              55
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI
MODUL MANAJEMEN STRATEGI

Contenu connexe

Tendances

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiaermawidiana
 
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Fathi Arief
 
Manajemen strategik ppt
Manajemen strategik pptManajemen strategik ppt
Manajemen strategik pptNur Holiiffah
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisPT Lion Air
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalEga Jalaludin
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkElsia Rahyuani
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenmochammad rasyiid
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)M Abdul Aziz
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixDayana Florencia
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 

Tendances (20)

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
 
Manajemen strategik ppt
Manajemen strategik pptManajemen strategik ppt
Manajemen strategik ppt
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 

En vedette

Modul kuliah strategi
Modul kuliah strategiModul kuliah strategi
Modul kuliah strategidhiptya
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategikEnjang Otib
 
Strategi mudrajad kuncoro
Strategi   mudrajad kuncoroStrategi   mudrajad kuncoro
Strategi mudrajad kuncororezajuliannor
 
Robbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikRobbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikErniSiregar
 
Translate manajemen strategi chapter 1 wheelen-
Translate manajemen strategi chapter 1  wheelen-Translate manajemen strategi chapter 1  wheelen-
Translate manajemen strategi chapter 1 wheelen-Annisa Hakim
 
Bab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategiBab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategisamuelwarella
 
Rangkuman uts manajemen strategi
Rangkuman uts manajemen strategiRangkuman uts manajemen strategi
Rangkuman uts manajemen strategiputridlp
 
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanErniSiregar
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategiWahyu Hidayat
 
Manajemen strategis
Manajemen strategisManajemen strategis
Manajemen strategisSumaryanto
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiandi arfan
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisFadli Usman
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimErniSiregar
 
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya ManusiaRobbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya ManusiaErniSiregar
 
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P RobbinsPengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P RobbinsA Indra Cahyadi
 

En vedette (20)

Modul kuliah strategi
Modul kuliah strategiModul kuliah strategi
Modul kuliah strategi
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategik
 
Strategi mudrajad kuncoro
Strategi   mudrajad kuncoroStrategi   mudrajad kuncoro
Strategi mudrajad kuncoro
 
Robbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikRobbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen Strategik
 
Translate manajemen strategi chapter 1 wheelen-
Translate manajemen strategi chapter 1  wheelen-Translate manajemen strategi chapter 1  wheelen-
Translate manajemen strategi chapter 1 wheelen-
 
Bab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategiBab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategi
 
Rangkuman uts manajemen strategi
Rangkuman uts manajemen strategiRangkuman uts manajemen strategi
Rangkuman uts manajemen strategi
 
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
Manajemen stratejik 12
Manajemen stratejik  12Manajemen stratejik  12
Manajemen stratejik 12
 
Manajemen strategis
Manajemen strategisManajemen strategis
Manajemen strategis
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategi
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategi
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnis
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola Tim
 
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya ManusiaRobbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P RobbinsPengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
 
Manajemen stratejik 1
Manajemen stratejik  1Manajemen stratejik  1
Manajemen stratejik 1
 

Similaire à MODUL MANAJEMEN STRATEGI

Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi utsdwipuji95
 
Materi makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategikMateri makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategikmuhamad rijal
 
Murliana
MurlianaMurliana
MurlianaFitryII
 
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]ROHIMIN96
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikHaryadiYadi1
 
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967Ulfah .
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSoppi novitasari
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2Salam Maskur
 
Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961erlikapesek
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahfitri wahyuni
 
Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Ulfah .
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSsuningrat suning
 
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptpreaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptMuhlilMusolin1
 
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTSOvi ana Puspitasari
 

Similaire à MODUL MANAJEMEN STRATEGI (20)

Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 
Materi makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategikMateri makalah msdm strategik
Materi makalah msdm strategik
 
Murliana
MurlianaMurliana
Murliana
 
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
Makalah manajemen strategik_(rohimin)_(autosaved)[1]
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegik
 
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961Makalah uas erlika 11150961
Makalah uas erlika 11150961
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967Makalah ke1 ulfah 11150967
Makalah ke1 ulfah 11150967
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
 
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptpreaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
11150735_OVI ANA PUSPITASARI_Makalah manajemen strategik UTS
 

Plus de Dadang Iskandar

REVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptx
REVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptxREVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptx
REVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptxDadang Iskandar
 
Perencanaan SDM: Korelasi dan Regresi Berganda
Perencanaan SDM: Korelasi dan Regresi BergandaPerencanaan SDM: Korelasi dan Regresi Berganda
Perencanaan SDM: Korelasi dan Regresi BergandaDadang Iskandar
 
Kuliah X : Performance Appraisal
Kuliah X : Performance AppraisalKuliah X : Performance Appraisal
Kuliah X : Performance AppraisalDadang Iskandar
 
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDMKuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDMDadang Iskandar
 
Kuliah vii msdm rekrutmen
Kuliah vii msdm rekrutmenKuliah vii msdm rekrutmen
Kuliah vii msdm rekrutmenDadang Iskandar
 
Kuliah v vi msdm - job analisys
Kuliah v vi msdm - job analisysKuliah v vi msdm - job analisys
Kuliah v vi msdm - job analisysDadang Iskandar
 
Kuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planningKuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planningDadang Iskandar
 
Kuliah i ii msdm - introduction
Kuliah i ii msdm - introductionKuliah i ii msdm - introduction
Kuliah i ii msdm - introductionDadang Iskandar
 

Plus de Dadang Iskandar (15)

REVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptx
REVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptxREVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptx
REVITALISASI PDAM WAY BUMI.pptx
 
Perencanaan SDM: Korelasi dan Regresi Berganda
Perencanaan SDM: Korelasi dan Regresi BergandaPerencanaan SDM: Korelasi dan Regresi Berganda
Perencanaan SDM: Korelasi dan Regresi Berganda
 
Sospol 1
Sospol 1Sospol 1
Sospol 1
 
Kuliah X : Performance Appraisal
Kuliah X : Performance AppraisalKuliah X : Performance Appraisal
Kuliah X : Performance Appraisal
 
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDMKuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
Kuliah VIII-IX: Pengembangan SDM
 
Kuliah vii msdm rekrutmen
Kuliah vii msdm rekrutmenKuliah vii msdm rekrutmen
Kuliah vii msdm rekrutmen
 
Kuliah v vi msdm - job analisys
Kuliah v vi msdm - job analisysKuliah v vi msdm - job analisys
Kuliah v vi msdm - job analisys
 
Kuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planningKuliah iii iv msdm- hr planning
Kuliah iii iv msdm- hr planning
 
Kuliah i ii msdm - introduction
Kuliah i ii msdm - introductionKuliah i ii msdm - introduction
Kuliah i ii msdm - introduction
 
Kuliah ii manstra
Kuliah ii manstraKuliah ii manstra
Kuliah ii manstra
 
Kualiah i manstra
Kualiah i manstraKualiah i manstra
Kualiah i manstra
 
Kuliah iii manstra
Kuliah iii manstraKuliah iii manstra
Kuliah iii manstra
 
Kuliah iii manstra
Kuliah iii manstraKuliah iii manstra
Kuliah iii manstra
 
Kuliah iv manstra
Kuliah iv manstraKuliah iv manstra
Kuliah iv manstra
 
Kuliah ii manstra
Kuliah ii manstraKuliah ii manstra
Kuliah ii manstra
 

Dernier

Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 

Dernier (20)

Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 

MODUL MANAJEMEN STRATEGI

  • 1. MODUL KULIAH MANAJEMEN STRATEGI Drs. DADANG ISHAK ISKANDAR, MM. NIDN: 02-2107-6501 STIE RATULA KOTABUMI 2011 1
  • 2. DAFTAR ISI BAB 1 KONSEP MANAJEMEN STRATEGI.............................. 3 1.1. Definisi Manajemen Strategi................................... 3 1.2. Manfaat Manajemen Strategi Bagi Perusahaan...... 4 1.3. Keunggulan Kompetitif........................................... 5 1.4. Proses Manajemen Strategi...................................... 7 1.5. Rangkuman.............................................................. 11 BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN............................................. 12 2.1. Analisis Lingkungan Eksternal................................. 12 2.2. Analisis Lingkungan Internal...................................16 2.3. Peta Hasil Analisis Lingkungan............................... 18 2.4. Rangkuman.............................................................. 19 BAB 3 GOALS: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN........... 21 3.1. Visi........................................................................... 22 3.2. Misi.......................................................................... 24 3.3. Tujuan dan Sasaran.................................................. 25 3.4. Rangkuman............................................................. 27 BAB 4 JENIS-JENIS STRATEGI................................................ 29 4.1. Strategi Utama Korporasi........................................ 30 4.2. Strategi Unit Bisnis................................................. 40 4.3. Strategi Fungsional................................................. 41 4.4. Formulasi Strategi................................................... 49 4.5. Rangkuman.............................................................. 51 2
  • 3. BAB 5 IMPLEMENTASI STRATEGI........................................ 52 5.1. Kepemimpinan........................................................ 52 5.2. Struktur Organisasi.................................................. 53 5.3. Budaya..................................................................... 55 5.4. Rangkuman.............................................................. 57 BAB 6 EVALUASI STRATEGI................................................... 59 6.1. Rangkuman.............................................................. 60 DAFTAR PUSTAKA CURRICULUM VITAE PENYUSUN 3
  • 4. BAB 1 KONSEP MANAJEMEN STRATEGI Dunia bisnis selalu mengalami perubahan, persaingan antar perusahaan semakin sengit, perusahaan membutuhkan langkah-langkah sistematis, siasat-siasat jutu untuk dapat bertahan hidup. Proses untuk menentukan langkah-langkah sistematis dan sisat-siasat jitu perusahaan tentunya harus merupakan pemikiran global mengenai berbagai aspek tentang perusahaan. Proses penentuan langkah-langkah sistematis dan siasat-siasat jitu tersebut sering kita sebut dengan proses manajemen strategik. 1.1.DEFINISI MANAJEMEN STRATEGI Banyak para pakar manajemen strategi memberikan definisinya mengenai manajemen strategi. Definisi di bawah ini hanya sebagian dari definisi manajemen strategik yang sesuai dengan perkembangan terkini mengenai manajemen strategi. H.I. Ansoff (1990)1 dalam bukunya “Implementing Strategi”, mengatakan manajemen strategik adala proses manajemen, hubungan antara perusahaan dengan lingkungan, terdiri dari perencanaan staretgic,perencanaan kapabilitas dan manajemen perubahan Arnoldo C. Hax & Nichholas S. Majluk2 dalam bukunya “Strategi Manajemen”, mengatakan bahwa manajemen strategic adalah sebagai cara menuntun perusahaan pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi,kapabilitas manajerial, tanggung jawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan 1 Ansoff, H. Igor & Edward Mc Donnel, Implementing Strategic Management: , Practice Hall, 1990 2 Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta,2006 4
  • 5. keputusan strategik dan tindakan operasional pada seluruh tingkat hierarki, dan melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan John A. Pearche II & Tichard BR3. dalam bukunya “Strategi Manajemen”, mengatakan manajemen strategik adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan. Des and Lumpkin (2003) mengatakan ada dua elemen utama yang menjadi jantung manajemen strategi, yaitu pertama, manajemen strategik memerlukan tiga proses berkelanjutan yaitu, analisis, keputusan dan aksi, kedua inti manajemen strategik adalah bagaimana mempelajari perusahaan mampu menggungguli perusahaan lain. Dari beberapa definisi yang dikemukan oleh para pakar diatas, dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Manajemen strategik merupakan sebuah keputusan 2. Manajemen strtategik merupakan hasil proses analisa terhadap bebrapa aspek perusahaan 3. Manajemen strategik harus disertai aksi/harus diimplementasikan, di seluruh lini perusahaan dan oleh seluruh anggota perusahaan Berdasarkan kesimpulan mengenai manajemen strategik diatas, penulis bisa memberikan definisi mengenai manajemen strategi, dimana “manajemen strategi merupakan sebuah keputusan hasil analisa terhadap beberapa aspek pada perusahaan dan harus diimplementasikan di semua lini perusahaan dan oleh seluruh anggota perusahaan”4 1.2.MANFAAT MANAJEMEN STRATEGI BAGI PERUSAHAAN Keberadaan manajemen strategi pastilah mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan keluarga apabila dalam proses penentuan perencanaan strategi melalui 3 Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta,2006 4 5
  • 6. tahapan-tahapan yang tepat dan disertai dengan proses implementasi yang tepat pula. Manfaat dari perencanaan strategis bagi perusahaan keluarga antara lain 1. Menentukan arah perusahaan dalam usaha mencapai goals. 2. Meningkatkan performance perusahaan melalui perbaikan manajemen serta partisipasi dan komitmen anggota keluarga yang ikut masuk ke dalam bisnis keluarga 3. Memberikan antisipasi dan kepedulian terhadap masa depan perusahaan 4. Memberikan arahan bagi jalannya perusahaan dalam mencapai goals yang diharapkan. 5. Membantu proses evaluasi, dalam penetapan standar performance perusahaan 6. Menetapkan skala prioritas dalam mencapai goals perusahaan 1.3.KEUNGGULAN KOMPETITIF (COMPETITIVE ADVANTAGE), KUNCI MANAJEMEN STRATEGI Keunggulan kompetisi, adalah sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing, key success factor dapat menjadi keunggulan kompetisi bagi perusahaan Hal inilah yang dapat menjadikan sebuah perusahaan memperoleh kesuksesan jangka panjang dan kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Mendapatkan dan mempertahankan keuanggulan kompetisi itu merupakan hal dasar yang perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan, sehingga strategi yang nantinya dirumuskan perusahaan memang berhasil membawa perusahaan kepada kesuksesan. Pakar strategi mengajukan tiga alternative model5 untuk mendapatkan keunggulan kompetisi, model-model tersebut adalah: 5 Kuncoro, M, Startegi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Peneribit Airlangga,2005 6
  • 7. 1. Model Organisasi-Industri (I/O) Model ini adalah memfokuskan pada struktur industri atau daya tarik lingkungan eksstern, dan bukan karakteristik internal perusahaan, sehingga untuk medapatkan competitive advantage yang tepat, perusahaan harus lebih memperdalam analisanya terhadap lingkungan eksternal, dan untuk mempertahankan keunggulan kompetisi harus selalu mengikuti perkembangan lingkungan eksternal. 2. Model berbasis sumber daya (RBV) Model ini memfokuskan pada pengembangan atau perolehan sumber daya dan kapabilitas yang berharga, dan sulit ditiru oleh pesaing. Perusahaan harus memperdalam analisanya terhadap lingkungan internal jika ingin mendapatkan competitive advantage, dan jika ingin mempertahankan tentunya perusahaan harus memperkuat internal perusahaan, sehingga keunggulan kompetisi perusahaan akan tetap terjaga 3. Model Gerilya Model ini lebih menekankan bahwa para pembuat keputusan strategi memahami bahwa lingkungan eksternal begitu kacau dengan perubahan yang begitu cepat dan radikal, sehingga dapat menggangu keunggulan kompetitif yang tercipta, sehingga model ini juga mengajak pembuat keputusan untuk berfikir berapa lama keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan, dan untuk mempertahankan keuanggulan kompetitifnya perusahaan harus bias memprediksi perubahan-perubahan yang terjadi. Pada tahap selanjutnya, keunggulan kompetisi ini akan menjadi value bagi sebuah perusahaan, bagi sebagian perusahaan value ini akan dijadikan value statement yang disebarluaskan kepada masyarakat. Value yang baik seharusnya tidak hanya menjadi statement saja yang disebar luaskan kepada masyarakat, tetapi juga sebagai dasar perilaku bagi manajemen dan karyawan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai pemersatu perusahaan sekaligus bisa digunakan sebagai daya jual bagi perusahaan6 6 Rachman, E & Sylvia S, “Value”: Bukan Basa Basi, Harian Kompas, 22 Maret 2008 7
  • 8. Bagi sebuah perusahaan keluarga, untuk mencari keunggulan kompetisi menjadi suatu hal yang sangat penting, mengingat value tersebutlah nanti yang akan digunakan sebagai dasar dalam penentuan berbagai strategi yang akan ditetapkan. Bagi sebuah bisnis keluarga yang masih dalam tingkatan menengah ke bawah akan lebih baik menggunakan model berbasis sumber daya dalam mencari keunggulan kompetisi perusahaannya, karena sumber daya internal perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lain dan pemberdayaannya dapat dimaksimalkan. 1.4.PROSES MANAJEMEN STARTEGI Manajemen strategi adalah suatu proses7, karena manajemen strategi, terdiri dari beberapa langkah/tahap yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan bekerja saling berurutan. Proses manajemen strategi adalah tahapan-tahapan yang dilalui dalam merencanakan pembuatan strategi sampai dengan proses evaluasi strategi. Manajemen strategi mencakup berbagai komitmen, keputusan dan aksi terhadap perusahaan Proses manajemen strategi oleh beberapa pakar manajemen startegik digambarkan sebagai berikut Gregory G. Dess, G. T. Lumpkin dan Marilyn L. Taylor, dalam bukunya Strategic Management: Creating Competitive Advantages, yang didasarkan dari penelitian H. Mintzberg and J. A. Waters, “Of Strategies, Deliberate and Emergent,” dalam Strategic Management Journal 6 (1985), pp. 257-72, menjelaskan proses manajemen startegi sebagai berikut Gambar 1.1. PROSES MANAJEMEN STRATEGI 7 Thomson, Arthur, A., Jr & A.J Stricland III, Strategic Management: Concepts and Case, Irwin, McGraaw-Hill, 1999. 8
  • 9. Sumber: H. Mintzberg and J. A. Waters, “Of Strategies, Deliberate and Emergent,” Strategic Management Journal 6 (1985), pp. 257-72 Arthur A. Thomsoxecuting The Strategi and Evaluating Performance Monitoring., Jr & A.J Strickland dalam bukunya Strategic Management : Concepts and Cases, mengemukakan bahwa ada lima tahap dalam proses manajemen strategi yaitu menentukan tujuan, menentukan visi & misi, crafting strategy, implementing & evaluasi Jemsly Hutabarat & Martani Huseini, dalam bukunya Operasionalisasi Strategi (2006), menjelaskan proses manajemen strategic terdiri dari beberapa poses8 yaitu arsitektur strategi, transformasi strategi dan implementasi strategi. Dr. R.A. Supriyono, S.U. Akt, dalam bukunya manajemen strategi dan kebijakan bisnis, menjelaskan ada tiga tahap proses strategi9, yang tampak seperti gambar di bawah ini. Gambar 1.2.: PROSES MANAJEMEN STRATEGI 8 Hutabarat, Jemsly & Martani H, Operasionalisasi Strategi, Elex Media Komputindo,2006 9 Supriyono, R.A., Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, Edisi 2, BPFE Yogyakarta, 1998 9
  • 10. ELEMEN STRATEGI PROSES PENENTUAN IMPLEMENTASI STRATEGI PERUSAHAAN STRATEGI PERUSAHAAN Tujuan Penyus Lingku Keuntu Alterna Pemilih Implem Kebijak Evaluas Perusah un ngan ngan tif an entasist an i aan strategi Perusah Strategi strategi Strategi rategi fungsio Strategi an Perusah nal aan UMPAN BALIK Sumber: Supriyono, Manajemen Strategi Dan Kebijaksanaan Bisnis, Edisi 2, BPFE,1998 Fred R David, dalam “How Companies Define Their Mission” Long Range Planning10, menjelaskan bahwa ada tiga tahap dalam proses strategi yaitu perumusan startegi, pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi, seperti tampak pada gambar di bawah ini: Gambar 1.3.: PROSES MANAJEMEN STRATEGI Melakukan audit Eksternal Membuat Menetapk Membuat, Melaksanaka Melaksanakan Mengukur Pernyataa an tujuan mengevaluasi n strategi – stregi –isu-isu dan n Visi dan jangka dan memilih isu-isu pemasaran, mengeval Misis panjang strategi manajemen keuangan,akuntansi, uasi litbang.SIM kinerja Melakukan audit eksternal Sumber: David, Fred, How Companies Define Their Mision, Long Range Planning 22, No 3, 1988 10 David, Fred, Manajemen Strategis, Indeks, 2004 10
  • 11. Mudrajad Kuncoro, dalam bukunya Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif11, untuk proses manajemen startegi ada empat tahapan, seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 3.4. PROSES MANAJEMEN STRATEGI Analisa Lingkungan Analisa Lingkungan Eksternal Internal Visi, Msi, Tujuan Analisa Lingkungan Strategi Formulasi Strategi Implementasi Strategi Strategi Bisnis Corporate Governance Strategi Strategi Korporat Internasional Struktur & Desain Kepemimpinan Organisasi Strategic Aliansi Strategik Pengendalian Strategic EVALUASI KINERJA 11 Kuncoro, Mudrajat, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Erlangga, 2006 11
  • 12. Sumber: Kuncoro, Mudrajat, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Erlangga, 2006. 1.5.RANGKUMAN 1. Manajemen strategi merupakan sebuah keputusan hasil analisa terhadap beberapa aspek pada perusahaan dan harus diimplementasikan di semua lini perusahaan dan oleh seluruh anggota perusahaan; 2. Keberadaan manajemen strategic pastilah mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan apabila dalam proses penentuan manajemen strategik melalui tahapan-tahapan yang tepat dan disertai dengan proses implementasi yang tepat pula 3. Keunggulan kompetisi, adalah sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing Ada tiga alternative model untuk mendapatkan keunggulan kompetisi, model-model tersebut adalah (1) Model Organisasi-Industri (I/O) (2) Model berbasis sumber daya (RBV) (3) Model Gerilya 4. Manajemen strategi, terdiri dari beberapa langkah/tahap yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan bekerja saling berurutan, secara umum ada empat tahapan dalam menentukan startegi yang tepat bagi perusahaan, tahapan-tahapan tersebut yaitu perencanaan startegi, formulasi startegi, implementasi startegi dan evalusi strategi. 12
  • 13. BAB 2 ANALISA LINGKUNGAN Perusahaan samahalnya dengan manusia, perusahaan juga mempunyai lingkungan yang mengelilinginya, dimana lingkungan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam segala keputusan strategi yang akan diambil oleh perusahaan, lingkungan tersebut disebut sebagai : 1. Lingkungan Eksternal, adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan 2. Lingkungan Internal, adalah semua keladian di dalam perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan Kejadian-kejadian yang terjadi dalam dua lingkungan tersebut, akan berarti bagi perusahaan, apabila perusahaan dapat mengartikan kejadian-kejadian yang terjadi dan mengambil langkah-langkah untuk memanfaatkan atau mengantisipasi berbagai kejadian yang terjadi atau yang akan terjadi, oleh karena itulah sangat diperlukan analisa terhadap kejadian-kejadian tersebut, analisa yang dialakukan, sering disebut sebagai analisa SWOT (streng, weakness,opportunities dan treat). 2.1.ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan eksternal oleh banyak kalangan disebut juga sebagai lingkungan bisnis, oleh Wilson (1992)12 yang dikutip dari buku Strategi: Bagaimana meraih keunggulan Kompetitif karangan Mudrajat Kuncoro, dijelaskan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga konsep yaitu: 1. Fakta obyektif yaitu suatu realitas yang dapat diukur dan didefinisikan 2. Fakta subyektif yaitu merupakan suatu karakteristik khusus tergantung dari interpretasi dan persepsi individu 12 Kuncoro, Mudrajat, Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Airlangga, 2006 13
  • 14. 3. Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas dan lingkungan tercipta dan didefinisikan oleh individu. David (2004)13, dalam bukunya Manajemen Strategis mengemukakan analisa terhadap lingkungan eksternal bisa disebut juga sebagai audit eksternal, dimana focus dari audit eksternal adalah untuk menilai tren serta peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar kendali perusahaan. Obyek dari analisa lingkungan eksternal menurut David (2004)14 dapat digolongkan menjadi lima kategori, sedangkan menurut Grant (1997)15 lima kategori tersebut digolongkan menjadi lingkungan eksternal makro. Obyek-obyek analisa lingkungan tersebut adalah: 1. Ekonomi Faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga yang naik, trend nilai mata uang, akan mempunyai dampak langsung terhadap sebuah bisnis. Misalnya suku bunga naik tentunya akan berpengaruh terhadap biaya modal menjadi sangat besar, sehingga hutangpun akan semakin tinggi. Trend kenaikan nilai mata uang juga akan menaikkan nilai barang/jasa. 2. Sosial, budaya, demografi dan lingkungan, Perubahan terhadap sosial, budaya, demografi dan lingkungan, akan berdampak besar terhadap prouk/jasa, karena perubahan yang terjadi akan membentuk cara hidup,bekerja, berproduksi dan berkomsumsi dari masyarakat. Misalnya trend global warming, akan menyebabkan pola konsumen yang akan berpindah pada produk/jasa yang ramah lingkungan. 3. Politik Kebijakan-kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh terhadap perusahaan, contohnya adalah pajak, dimana kbijakan pemerintah terhadap pajak akan menyebabakan perusahaan harus meningkatkan atau mengurangi harga 13 David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia,Indeks,2004 14 David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, 2004 15 David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, 2004 14
  • 15. jualnya Kebijakan luar negeri pemerintah akan mempengaruhi hubungan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain di luar negeri.. 4. Teknologi Perkembangan teknologi yang pesat, secara langsung akan mempengaruhi perusahaan, teknologi memberikan perbedaan-perbedaan hubungan dengan konsumen misalnya kemunculan teknologi ATM pada industri perbankan, atau kompleksitas desain yang mulai bisa teratasi dengan adanya teknologi informasi. Obyek analisa lingkungan eksternal lain dikembangkan oleh M. Porther yang disebut Five Forces Model, yang oleh Grant (1997)16, disebut sebagai lingkungan mikro, banyak pakar manajemen strategi sering sering menyebutnya sebagai lingkungan industri.. Gambar 4.1. 16 David, Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, 2004 15
  • 16. LIMA KEKUATAN DALAM MENENTUKAN PERSAINGAN INDUSTRI Sumber : M.E Porter,Competitive Strategy, 1980 1. Persaingan Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing melihat peluang yang ada dalam suatu pasar. Persaingan dalam suatu industri semakin ketat jika sejumlah perusahaan mempunyai kemampuan yang besar untuk mencapai suskses tersebut. Persaingan di hampir semua industri bisa digambarkan sangat ketat dan kadang tajam, jika perusahaan mengetahui kelemhana 16
  • 17. pesaingganya maka dia tidak akan berbelas kasih untuk menyerangnya, disini muncul persaiangan dalam program intelejen pemasaran, yaitu proses untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi mengenai bisnis-bisnis pesaing. 2. Pemasok Pemasok mempunyai kekuatan apabila jumlah pemasok relatif sedikit sementara pembelinya relatif banyak. Pemasok tersebut tidak menghadapi produk subsitusi lain yang dijual dalam industri yang sama, produk pemasok merupakan input penting bagi konsumen, beberapa pemasok memiliki potensi untuk melakukan integrasi ke hilir 3. Ancaman pendatang baru Jika suatu perusahaan bergerak dalam industri yang mampu menghasilkan laba yang tinggi, maka hal ini akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan lain akan terdorong untuk ikut bersaing dalam industri tersebut. Masuknya pendatang baru ini dalam sebuah persaingan dalam industri yang sama memungkinkan terjadinya penurunan laba. 4. Subsitusi Produk subsitusi perlu mendapat perhatian jika ada kecenderungan pembeli untuk menggunakan produk subsitusi. Juga perlu untuk diperhatikan adalah karakteristik kinerja dan harga dari produk subsitusi. 5. Pembeli Kekuatan tawar menawar pembeli akan semakin kuat apabila jumlah pembeli relatif sedikit sementara jumlah penjual relatif banyak. Pembeli membeli sebuah produk dalam jumlah yang besar, produk yang dibeli tersebut adalah produk yang dibiayai dengan biaya yang cukup besar. Selain 17
  • 18. itu juga tersedianya produk perusahaan pada perusahaan pesaing dan pembeli telah memiliki informasi yang lengkap mengenai permintaan dan harga pasar. Daya tawar pembeli akan semakin meningkat bila pembeli mampu menunjukkan potensi untuk melakukan integrasi ke hulu. 2.2.ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL Analisa lingkungan internal adalah analisa terhadap sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti dari suatu perusahaan17. obyek dari analisa internalberbeda-beda antar perusahaan, karena secara fundamental, masing-masing perusahaan itu berbeda, baik dari sisi sumber daya maupun kapabilitasnya. Analisa lingkungan internal juga banyak digunakan oleh banyak perusahaan untuk menemukan kompetensi inti dari perusahaan tersebut. Sumber daya perusahaan merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan atau sering disebut dengan nama asset. Sumber daya atau asset perusahaan terbagi menjadi tiga bentuk yaitu (1) asset yang terlihat, seperti gedung, pabrik, peralatan dll, (2) asset yang tidak terlihat, seperti reputasi, merk (sering disebut sebagai goodwill). Sedangkan kapabilitas, adalah kemampuan perusahaan untuk mendayagunakan seluruh asset yang dimilikinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Obyek analisa internal, seperti dikemukakan oleh M. Porter, yang sering disebut value chain atau rantai nilai. Gambar 4.2 : RANTAI NILAI PORTER 17 Grant, Analisis Strategi Kontemporer: Konsep, Teknik, Aplikasi, Penerbit Airlangga, 1996 18
  • 19. Sumber : M.E.Porter, Competitive Advantage (New York: Free Press,1985)18 Porter mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi kegiatan primer dan kegiatan pendukung. Kegiatan primer (sering disebut juga sebagai kegiatan utama), meliputi: a) Inbond logistic (penerimaan, penyediaan dan penyimpangan material dari pemasok), b) Operasional (operation), c) Outbond logistic (pendistribusian produk jadi kepada konsumen), d) Pemasaran dan penjualan, dan e) Pelayanan pasca penjualan. Kegiatan-kegiatan utama yang disebutkan oleh M. Porter tersebut merupakan kegiatan-kegiatan dalam mengelola sumber daya perusahaan Sedangkan kegiatan pendukung meliputi: a) perecanaan, keuangan,manajemen information system,pelayanan hukum b) riset,pengembangan dan desain, c) Manajemen dan pengembangan sumber daya manusia, merupakan kegiatan-kegiatan dalam mendayagunakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan, sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan, hal inilah yang sering disebut sebagai kapabilitas perusahaan. 2.3.PETA HASIL ANALISA LINGKUNGAN 18 Porter, Competitive Advantage, New York: Free Press,1985 19
  • 20. Hasil terhadap analisa lingkungan perlu dipetakan, hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam proses “matching” antara hasil analisa lingkungan dengan strategi yang dipilih. Ada banyak alat yang bisa digunakan untuk mempetakan hasil analisa lingkungan, yang paling banyak digunakan adalah matrik SWOT, karena analisa yang digunakan adalah analisa SWOT, selain itu matrik ini juga paling mudah digunakan dan paling mudah dilakukan pembacaan terhadap hasil analisa lingkungan yang dilakukan Matrik SWOT ini akan mempetakan hasil analisa lingkungan ke dalam empat bagian, yaitu Streng/kekuatan dan Weakness/Kelemahan yang berasal dari analisa lingkungan internal, serta Opportunities/kesempatan dan Treat/ancaman yang berasal dari hasil analisa terhadap lingkungan eksternal. Perlu penilaian intuitif untuk menentukan factor-faktor yang manjadi kekuatas/ kelemahan serta kesempatan/ancaman, oleh karena itu perlu analisa mendalam dalam menentukan factor-faktor yang termuat dalam matrik SWOT Di bawah ini akan di jelaskan bagaimana membuat peta analisa eksternal dengan menggunakan matrik SWOT Langkah 1 : Analisa terhadap obyek-obyek yang perlu dianalisa dari lingkungan eksternal maupun internal, Langkah 2 : Identifikasi kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan eksternal dan internal, yang berpengaruh terhadap perusahaan Langkah 3 : Klasifikasikan kejadian-kejadian tersebut menjadi kejadian yang merupakan strenk, weakness,oportuniies atau treat Langkah 4 : Petakan kejadian yang telah terindentifikasi dalam matrik SWOT Gambar 4.3. MATRIK SWOT KEKUATAN KELEMAHAN 20
  • 21. 1) 1) 2) 2) 3) 3) dst dst KESEMPATAN 1) 2) 3) dst ANCAMAN 1) 2) 3) dst Sumber : Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara19 Langkah 5: Tulislah hal-hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan menggunakan kekuatan (kolom 1), hal- hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menutupi kelemahan perusahaan dengan memanfaatkan kesempatan yang dimiliki perusahaan (kolom 2), hal-hal yang bias dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi ancaman dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan (kolom 3), serta hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi ancaman dan kelemahan perusahaan (kolom 4) 2.4.RANGKUMAN 1. Perusahaan dikelilingi oleh lingkungan, lingkungan tersebut sering disebut sebagai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Obyek analisa lingkungan eksternal adalah ekonomi, sosial budaya, demograsi, lingkungan, politik teknologi,persaiangan,pemasok,pendatang baru,barang subsitusi dan pembeli. 2. Obyek analisa lingkungan internal adalah inbond logistic (penerimaan, penyediaan dan penyimpangan material dari pemasok), operasional, outbond 19 Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 21
  • 22. logisticp (pendistribusian produk jadi kepada konsumen), pemasaran dan penjualan, pelayanan pasca penjualan, perecanaan, keuangan,manajemen information system,pelayanan hukum, riset,pengembangan dan desain, manajemen dan pengembangan sumber daya manusia 3. Hasil analisa lingkungan perlu dipetakan, agar terlihat jelas posisi perusahaan, untuk mempetakan hasil analisa lingkungan, dapat diguanakan matrik yaitu Matrik SWOT BAB 3 GOALS : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 22
  • 23. Goals adalah tujuan akhir dari sebuah perusahaan, merupakan perwujudan secara luas dan menyeluruh terhadap keinginan dari bisnis. Goals terdiri dari visi,misi tujuan dan sasaran yang masih-masing akan dibahas dalam bab ini. Dibawah ini penggambaran mengenai konsep goals. Gambar 3.1. HIERARKI DARI GOALS Company vision Mission statements Strategic objectives Hierarchy of Goals Sumber: Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Marilyn L. Taylor, Strategic Management: Creating Competitive Advantages (2005)20 Gambar 3.2. PROSES PENCAPAIAN GOALS VISI VISI MISI TUJUAN MIS 1 2 3 20 Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Marilyn L. Taylor, Strategic Management: Creating Competitive Advantages (2005) 23
  • 24. SASARAN 1 2 3 Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara21 Visi merupakan goal yang paling akhir yang harus tercapai, sebelumnya masing-masing tujuan harus tercapai terlebih dahulu tercapai, tercapainya semua tujuan/sasarn maka misi telah berhasil dijalankan, dan akhirnya, jika misi dapat dijalankan dengan sempurna, maka visi pun akan tercapai. 3.1.VISI Setiap manusia hidup pasti mempunyai cita-cita, dimana cita-cita tersebut sebisa mungkin akan diraihnya. Jika kepada beberapa anak kecil kita bertanya dia akan mempunyai cita-cita ing in menjadi apa yang biasa dilihatnya, dan cita-cita anak kecil biasanya masih akan berubah rubah, seiring perjalanan hidupnya. Perusahaanpun demikian hampir semua perusahaan mempunyai cita-cita, ketika perusahaan itu didirikan tentunya ada harapan pemilik perusahaan untuk apa perusahaan didirikan, walaupun terkadang hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dari pemilik perusahaan. Semakin perusahaan berkembang, tentunya cita- cita perusahaan juga berubah, dari yang awalnya hanya sekedar mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari sampai pada ingin menjadikan perusahaan melebihi perusahaan-perusahaan lain, bahkan sampai menjadi tersebsar, terlaris, terbaik dibandingkan perusahaan-perusahaan lain. Uraian tentang cita-cita perusahaan itulah yang sering kita sebut sebagai VISI. VISI ini akan menjawab untuk apa perusahaan itu ada? ingin menjadi apakah perusahaan? Beberapa pakar menjelaskan tentang konsep VISI seperti Mudrajat Kuncoro dalam bukunya Startegi Bagaimana Meraih Keunggulan Competitive, menjelaskan visi adalah suatu penyataan komperhensif tentang apa yang diinginkan 21 Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 24
  • 25. oleh pimpinan organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya atau gambaran masa depan organisasi. Visi bukan mimpi, walau kadang datangnya dari mimpi yang sering disebut inspirasi, dimana inspirasi tersebut mampu memotivasi seluruh stakeholder mewujudkan visi tersebut. Visi karena bukan hamya sekedar mimpi, maka visi tidak hanya ucapan tetapi juga perbuatan untuk mencapai visi tersebut, oleh karena itu visi juga buka hanya pernyataan yang mengada-ada, tetapi juga sesuatu yang tidak musthil untuk dicapai. Visi perlu dirumuskan, karena visi akan dikomunikasikan kepada seluruh stakeholder perusahaan, visi itu perlu dirumuskan menjadi suatu pernyataan yang menarik, komunikatif dan mengena sasaran. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan Visi yaitu: (1) harus menantang, (2) harus rasional, (3) harus konsisten, (4) harus jelas dan sedeerhana, (5) harus ada batasannya dan mungkin untuk dicapai, (6) harus disosialisakan, dan (7) menggambarkan keunikan perusahaan Visi akan lebih baik kalau ditentukan oleh semua stakeholder perusahaan, sehingga akan lebih mudah dalam proses mengkomunikasikannya kelak. Apabila disimak dari berbagaimacam visi yang dikemukakan oleh perusahaan akan dapat diketahui bahwa visi biasanya akan menggambarkan cita-cita perusahaan dari beberapa sisi yaitu: (1) posisi perusahaan, (2) konsumen perusahaan, (3) kinerja perusahaan, dan (4) layanan perusahaan 3.2.MISI Misi Merupakan penjelasan mengenai keberadaan perusahaan, serta jawaban atas pertanyaan why?. Misi akan menjawab pertanyaan bagaimana cara untuk menjadi apa yang telah ditetapkan dalam visi. Dalam pernyataan misi akan dipaparkan 25
  • 26. langkah-langkah untuk mencapai visi. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan misi yaitu (1) harus visioner dan berlaku untuk periode tertentu, (2) harus dapat menjelaskan maksud dan aspirasi perusahaan, (3) harus dapat menjelaskan posisi yang diinginkan dalam perusahaan, (4) mengandung nilai-nilai utama perusahaan, (5) harus mencerminkan maksud dan kemampuan perusahaan, (6) harus menjadi jiwa perusahaan dan (7) merupakan arah filosofi Berikut ini akan diuraikan profile sebuah bisnis keluarga yang berasal dari daerah, dimana mereka telah menentukan visi dan misinya, dan mereka sedang berusaha untuk mencapainya . PROFILE PERUSAHAAN TIGA SERANGKAI Tiga Serangkai didirikan tahun 1958 oleh sepasang guru SD yaitu H. Abdullah Marzuki (Alm) dan istrinya Hj. Siti Aminah Abdullah. Awalnya mereka adalah sebagai guru Sekolah Dasar di daerah Wuryantoro kota Wonogiri sekitar 50 km selatan kota Solo. Sebagai guru di masa itu, kesulitan mendapatkan buku-buku materi sebagai bahan ajar di sekolah menjadi hal yang biasa dijumpai. Namun karena itu pulalah terbit rasa keprihatinan yang mendalam, sebab betapa mungkin seseorang bersekolah tanpa buku pelajaran. Inilah yang kemudian yang memicu mereka untuk mengeksplorasi segenap daya dan kemampuan kreatifnya Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, mereka berdua membuat naskah, kemudian naskah tersebut dibawa ke Solo untuk dicetak dengan mesin stensill di Percetakan Tiga. Naskah tulisan tangan itu pun akhirnya berubah wujud menjadi sebua buku dan diberi judul ?Himpunan Pengetahuan Oemoem (HPO). Buku ini kemudian dijual dengan cara menitipkanya pada guru koleganya, ternyata laku keras Singkat cerita, mereka pun mendirikan perusahaan penerbitan yang dinamakan Penerbit Tiga. Namun pemilik Percetakan Tiga keberatan karena takut percetakannya terseret beban pajak yang tinggi, akhirnya Abdulah Marzuki (alm) menambahkan kata ?Serangkai? dibelakang kata ?Tiga?. Maka jadilah Tiga Serangkai. Tiga Serangkai, terambil dari Percetakan Tiga sebagai bentuk reward atas jasa baiknya yang telah mencetak buku-buku mereka. Pada Tahun 2003, perusahaan PT. Tiga Serangkai mengalami perubahan portofolio. Sebagai perusahaan induk (Holding) dari Tiga Serangkai Group berdirilah PT. Tiga Serangkai Inti Corpora (TSIC). Sebagai perusahaan yang memfokuskan kegiatannya pada produksi buku, lahirlah PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri (TSPM) dan sebagai perusahaan yang memfokuskan kegiatannya pada distribusi, pemasaran dan penjualan lahirlah PT. Tiga Serangkai International (TSI). PT. Tiga Serangkai pun mengembangkan visi dan misinya, sebagai berikut Visi 26
  • 27. Menjadi perusahaan marketing dan distribusi berskala Nasional. Misi • Berada dan dikenal diseluruh pasar utama di Indonesia. • Memasarkan buku pelajaran, buku umum, buku agama, serta produk-produk lain yang berkualitas dengan harga terjangkau. • Mengembangkan Kantor Cabang menjadi Profit Centre. Hasil pengembangan visi dan misinya yang pada tahun pertama berdirinya PT Tiga Serangkai International hingga sampai dengan saat ini, kantor cabang yang ada tersebar diseluruh kota di Indonesia berjumlah kurang lebih 45 cabang. Sumber: www.tigaserangkai.com22 3.3.TUJUAN & SASARAN Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam waktu tertentu.23, sehingga ada tiga macam tujuan terkait dengan waktu yaitu tujuan jangka pendek, tujuan jangka mennegah dan tujuan jangka panjang. Keberadaan tujuan memberikan harapan agar sumber daya/kekuatan perusahaan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin serta dapat ditentukannya batas- batas dari berbagai kemungkinan yang akan dituju perusahaan. Tujuan harus berfokus pada keberhasilan visi dan misi. Tujuan merupakan kriterian-kriteria dari keberhasilan perusahaan, oleh karena itu tujuan biasanya mencerminkan beberapa hal, yaitu (1) profitabilitas, (2) produktivitas, (3) pasar, (4) sumber-sumber, (5) inovatif dan (5) tanggungjawab sosial Dalam menentukan tujuan, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal, terkait dengan karakteristik dari tujuan, yaitu (1) merupakan langkah menuju sesuatu yang lebih besar, (2) tujuan harus dibatasi & kalau mungkin lebih dari satu, (3) tujuan harus realistik dan memiliki kemungkinan berhasil, (4) harus selaras dengan visi & misi, (5) harus fleksibel, (6) harus dapat dimengerti, (7) harus dapat diukur 22 ……………, Sekilas Tentang PT Tiga Serangkai International (PT TSI), www.tigaserangkai.com, akses 25 November 2008 23 Supriyono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, Edisi 2, BPFE Yogyakarta, 1998 27
  • 28. Sasaran (objective) adalah pernyataan yang lebih akurat yang berhubungan dengan tujuan atau merupakan kuantitatif dari tujuan. Sasaran (objective) merupakan ukuran dari tujuan, biasanya dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau besaran yang lainnya. Proses penentuan sasaran harus diperhatikan beberapa hal yaitu (1) simple, (2) measurement,(3) achiveble,(4) realistic & teamly Sebagai contoh berikut ini adalah sasaran dari beberapa kriteria tujuan perusahaan . Tabel 3.1. KRITERIA DARI TUJUAN DAN SASARAN Kriteria Tujuan Sasaran Profitabilitas Laba bersih Rp ROI % Produktivitas Produksi per bulan Unit/barel Pasar Pangsa pasar % Sumber-sumber Mengurangi Utang Rp Peningkatan pemfaatan % fasilitas Inovatif Pembuatan produk baru Unit Tanggung jawab sosial Mutu hidup % Pohon angka Sumber: Wijayanti , Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara24 3.4.RANGKUMAN 1. Goals adalah tujuan akhir dari sebuah perusahaan, merupakan perwujudan secara luas dan menyeluruh terhadap keinginan dari bisnis. Goals terdiri dari visi,misi tujuan dan sasaranVisi merupakan goal yang paling akhir yang harus tercapai, sebelumnya masing-ma sing tujuan harus tercapai terlebih dahulu tercapai 24 Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara,2007 28
  • 29. 2. Visi adalah cita-cita perusahaan, keberadaan visi ini akan menjawab beberapa pertanyaan berikut untuk apa perusahaan itu ada? ingin menjadi apakah perusahaan? 3. Visi suatu penyataan komperhensif tentang apa yang diinginkan oleh pemilik/pimpinan organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya atau gambaran masa depan organisasi.. ada beberapa kriteria dalam menetapkan Visi yaitu: menantang, rasional, konsisten, jelas dan sederhana, ada batasannya dan mungkin untuk dicapai, harus disosialisakan, menggambarkan keunikan perusahaan. Visi menggambarkan cita-cita perusahaan dari beberapa sisi yaitu Posisi perusahaanKon, sumen perusahaan, Kinerja perusahaan, Layanan perusahaan 4. Misi Merupakan penjelasan mengenai keberadaan perusahaan, serta jawaban atas pertanyaan why?. Misi akan menjawab pertanyaan bagaimana cara untuk menjadi apa yang telah ditetapkan dalam visi. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan misi yaitu visioner dan berlaku untuk periode tertentu, dapat menjelaskan maksud dan aspirasi perusahaan, dapat menjelaskan posisi yang diinginkan dalam perusahaan, Mengandung nilai-nilai utama perusahaan, mencerminkan maksud dan kemampuan perusahaan, menjadi jiwa perusahaan, Merupakan arah filosofi 5. Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam waktu tertentu. Tujuan merupakan cerminan dari target perusahaan mengenai Profitabilitas, Produktivitas, Pasar, Sumber-sumber, Inovatif, Tanggungjawab sosial. Karakteristik dari tujuan, yaitu Merupakan langkah menuju sesuatu yang lebih besar, Tujuan harus dibatasi & kalau mungkin lebih dari satu, Tujuan harus trealistik dan memiliki kemungkinan berhasil, Harus selaras dengan visi & misi, Harus fleksibel, Harus dapat dimengerti, dan Harus dapat diukur 6. Sasaran (objective) adalah pernyataan yang lebih akurat yang berhubungan dengan tujuan atau bersifat kuantitatif, merupakan ukuran dari tujuan, biasanya 29
  • 30. dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau besaran yang lainnya. Kriteria sasaran simple, measurement, achiveble, realistic & teamly (SMART). BAB 4 JENIS-JENIS STRATEGI Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis startegi yang dinilai tepat bagi perusahaan, berdasarkan hasil analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya, 30
  • 31. serta goals yang ditetapkan oleh bisnis keluarga. Bab ini akan menjelaskan bebagai macam jenis strategi, yang dapat digunakan oleh pengelola perusahaan sebagai pedoman penetapan startegi perusahaan. Pengelola perusahaan dapat memakai salah satunya, atau gabungan dari beberapa strategi yang ada. Strategi bisnis yang berkembang saat ini jumlahnya sangat banyak, dikarenakan perkembangan bisnis yang juga sangat cepat, secara umum strategi dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan tingkatan manajemen di dalam perusahaan di dalam perusahaan yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen bawah, strategi yang bisanya digunkan pada tingkat korporasi atau perusahaan secara menyeluruh, salah satunya adalah strategi utama korporasi. Strategi utama korporasi mempunyai sembilan jenis strategi. Strategi unit bisnis, strategi ini akan di pakai perusahaan pada tingkat manajemen menengah, startegi ini dikembangkan oleh M Porter, yang sering disebut sebagai strategi generik. Strategi fungsional, yaitu startegi yang digunakan pada tingkatan fungsional perusahaan atau pada tingkatan manajemen tingkat bawah. Strategi fungsional merupakan strategi turunan dari strategi utama korporasi maupun startegi unit bisnis, perlu diingat bahwa strategi fungsional dikembangkan berdasarkan jenis strategi corporat atau strategi unit bisnis yang dikembangkan oleh perusahaan, selain itu strategi fungsional juga harus memperhatikan fungsi-fungsi proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Fungsi-fungsi proses bisnis yang umunya ada di dalam perusahaan adalah fungsi operasi atau produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan akuntansi serta fungsi SDM. Tahap pemilihan jenis strategi tingkat korporasi atau strategi unit bisnis disebut dengan formulasi strategi, yang penjelasannya dapatdilihat dalam bab ini, setelah berbagai penjelasan mengenai jenis-jenis strategi. 4.1.STRATEGI UTAMA KORPORASI 31
  • 32. Beberapa buku mengenai manajemen strategi menjelaskan ada 9 (sembilan) macam startegi yang bisa diterapkan pada tingkat korporasi, ke sembilan strategi ini sering disebut dengan STRATEGI UTAMA KORPORASI, yang jenis-jenisnya akan dijelaskan di bawah ini. 1. STRATEGI DIVERSIFIKASI Strategi diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru, berdasarkan jenisnya strategi ini dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu: a) Diversifikasi konsentrik/berhubungan Strategi diversifikasi konsentrik/berhubungan dilakukan perusahaan dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru yang masih berhubungan dengan jenis produk/jasa yang dimiliki perusahaan saat ini. Ada beberapa hal yang mendorong sebuah perusahaan menggunakan strategi ini antara lain adanya keinginan untuk mengembangkan perusahaan atau pengendalian biaya perusahaan. Startegi ini bisa dipakai jika hasil analisa lingkungan menunjukkan bahwa siklus produk perusahaan perusahaan pada tahap penurunan atau pertumbuhan industri yang lambat/tidak tumbuh sama sekali, selain itu perusahaan juga harus mempunyai manajemen yang baik serta didukung sumber daya manusia yg baik; b) Diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan Strategi diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan dilakukan jika perusahan membuka perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengan produk/jasa perusahaan yang digeluti sebelumnya. 32
  • 33. Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan melakukan startegi ini misalnya eksploitasi sumber daya yang dimiliki perusahaah, mengurangi resiko bisnis yang sekarang digeluti atau meningkatkan efek sinergi bagi perusahaan Strategi ini dapat diterapkan jika hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa pangsa pasar perusahaan sudah jenuh, serta terjadi penurunana profit perusahaan, disisi lain untuk menerapkan startegi ini perusahaan harus mempunyai permodalan yang cukup. c) Diversivikasi horisontal Diversivikasi horizontal adalah strategi dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan dengann produk/jasa yang ada untuk pelanggan yang sekarang. Startegi ini merupakan strategi bentuk khusus dari diversifikasi konglomerat. Strategi ini dapat dilakukan dengan menambah produk yang tidak berhubungan dengan produk/jasa perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Strategi ini dapat digunakan jika perusahaan bersaing ketat dalam industri yang stagnan atau tidak tumbuh, strategi ini juga efektif untuk pemasaran produk baru kepada pelanggan. 2. STRATEGI INTEGRASI Strategi Integrasi adalah strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan cara memasuki bisnis baru disepanjang rantai nilai produksinya, strategi ini berdasarkan jenisnya di bagi menjadi tiga yaitu: a) Integrasi Vertikal Strategi vertikal adalah strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru disepanjang rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir, atau sebaliknya dari hilir ke hulu. Ada dua jenis strategi integrasi vertikal yaitu integrasi maju dan integrasi balik 33
  • 34. Integrasi maju adalah strategi untuk memasuki bisnis disepanjang rantai nilai produksi dengan arah integrasi dari hulu ke hilir. Strategi ini digunakan untuk mengendalikan posisi tawar perusahaan terhadap pelanggan. Integrasi balik adalah strategi untuk memasuki bisnis disepanjang rantai nilai produksi dengan arah integrasi dari hilir ke hulu. Strategi ini dapat dilakukan bila bila pemasok dianggap sudah terlalu mahal atau pasokannya yang tidak dapat diandalkan. Berikut penjelasan lebih jauh mengenai strategi integrasi vertical, yang dapat dilihat dalam gambar berikut ini. Gambar 4.1.: CONTOH STRATEGI INTEGRASI VERTIKAL MAJU DAN BALIK INTEGRASI VERTIKALBALIK Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Pemintalan Pemintalan Textile Fasihon kapas Benang INTEGRASI VERTIKAL MAJU Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)25 Strategi ini dapat dijalankan apabila hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa modal, manajemen & SDM perusahaan dipastikan dapat mendukung penerapan strategi ini. Strategi ini juga mempunyai resiko secara global, yaitu dapat menjadikan keseimbangan kapasitas rantai nilai menjadi terganggu. b) Integrasi Horisontal 25 Wijayanti, Modul Kuliah Manjemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 34
  • 35. Strategi horizontal strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis baru dengan memasuki perusahaan pesaing. Strategi ini arahnya adalah pada persaingan industri, jadi strategi ini adalah strategi untuk memiliki perusahaan pesaing, dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menekan adanya persaiangan. Strategi ini dapat dilakukan jika tidak menyalahi aturan pemerintah. Strategi ini juga dapat dilakukan bila menyebabkan keunggulan bersaing perusahaan menjadi besar dengan meningkatnya skala ekonomi, hasil analisa lingkungan menggambarkan bahwa industri sedang dalam posisi tumbuh, dan perusahaan harus mempunyai modal,manajemen dan SDM yang kuat untuk mendukung pelaksanaan strategi ini. Berikut penjelasan lebih jauh mengenai strategi integrasi vertical, yang dapat dilihat dalam gambar berikut ini Gambar 4.2.: CONTOH STRATEGI INTEGRASI HORISONTAL Perusahaan garmen I H NO T R Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan E I Pemintalan kapas Pemintalan Benang Textile garmen G S R O Perusahaan A garmen N S T Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu I A Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)26 c) Integrasi Virtual Strategi ini adalah strategi untuk memasuki berbagai bisnis baru yang dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain tanpa melibatkan kepemilikan. Kerja sama yang dilakukan bias meliputi produksi, pemasaran atau manajerial. 26 Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 35
  • 36. 3. STRATEGI DE-INTEGRASI Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing), dalam startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam perusahaan. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan saat ini karena dapat mengurangi jumlah karyawan dan diharapkan spesialis tenaga ahli dapat mengerjakan perusahaan dengan lebih baik. Selain mempunyai keunggulan, strategi ini juga mempunyai beberapa kelemahan, kelemahan-keleman tersebut antara lain adalah diserahkannya control kepada pihak ketiga serta hilangnya pengetahuan dan ketrampilan kritis pada karyawan. 4. STRATEGI INTENSIF Startegi ini ada tiga jenis yaitu: a) Pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar Strategi ini adalah sebuah startegi untuk untuk mengarahkan sumber daya kepada pertumbuhan keuntungan dari produk tunggal, pasar tunggal dan teknologi tunggal yang dominan. Strategi ini dapat dilakukan apabila pangsa pasar cukup tersedia, produk bukan produk yang jenuh, permintaan stabil dan laju penggunaan pelanggan signifikan, harga maupun kuiantitas ketersediaan stabil, skala ekonomis dapat dicapai secara tepat, pangsa pasar pesaaiang utama mengalami penurunan serta adanya korelasi yang tinggi antara penjualan dan biaya pemasaran b) Pengembangan produk Strategi ini adalah strategi untuk mengembangkan produk baru yang berhubungan dengan produk yang ada sekarang. Strategi ini dapat diterapkan apabila perusahaan mempunyai kemampuan riset dan pengembangan perusahaan, daur hidup produk dan keberhasilan di mata 36
  • 37. pelanggan. Perusahaan juga harus mempunyai perkembangan teknologi yang bagus. c) Pengembangan pasar Strategi ini adalah pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru, strategi ini dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang dimasuki belum jenuh serta adanya modal dan SDM, serta kapasitas produksi berlebih. 5. INOVASI Strartegi inovasi adalah strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang masih serupa dengan produk yang sudah usang, strategi ini dapat dilakukan dengan basis ukuran, modulasi, desain, kemasan dll. Startegi ini mempunyai empat jenis strategi yaitu: a) Inovasi Inkremental, strategi ini akan digunakan oleh perusahaan jika lingkungan bisnisnya hanya sekali-kali terganggu dan perusahaan tahu bagaimana cara mengelolanya. b) Inovasi berulang, strategi ini dapat dijalankan oleh perusahaan jika perubahan pada lingkungan bisnis konstan. c) Inovasi tak teratur, strategi ini digunakan jika perusahaan berhadapan dengan hal-hal besar dan hanya sekali-kali dapat mengelolanya d) Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat berubah, berpengalaman, tantangan datang dari segala arah. 6. STARTEGI DEFENSIF Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan yang merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan , ada tiga jenis strategi ini, yaitu a) Berubah haluan 37
  • 38. Startegi ini merupakan strategi untuk melakukan perubahan besar dalam perusahaa untuk memperbaiki kondisi kinerja yang sedang menurun, terutama saait kritis. Penerapan startegi ini mempunyai beberapa langkah yaitu: (1) Pembedahan yaitu fokus rekonstruksi organisasi, (2) Penyandaran yaitu revitalisasi tujuan bisnis & laba, (3) Perawatan yaitu merehabilitasi sistem kekebalan perusahaan yg kuat & sehat Startegi ini dapat diterapkan jika perusahaan mempunyai kompetisi distingtif yang jelas tapi gagal untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan secara continue, perusahaan tidak mampu mengantisipasi perubahan lingkungan Perusahaan juga terganggu dengan inifisiensi,profitabilitas rendah,moral karyawan buruk,tekanan pemegang saham untuk memperbaiki kinerja serta posisi perusahaan dalam industri tidak terlalu bagus b) Divestasi Startegi ini adalah strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari perusahaan, strategi ini dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas secara cepat, atau jika komponen perusahaan berpengaruh negatife terhadap perusahaan. Strategi ini juga sering diguankan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisisi atau investasi strategis lebih lanjut. c) Likuidasi Strategi ini adalah strategi menjual seluruh asset perusahaan, perusahaan menjalankan strategi ini jika perusahaan gagal meneruskan usaha berubah haluan atau divestasi dan digunakan untuk meminimalisasi kerugian perusahaan. Strategi ini merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa secara emosional sulit untuk dilakuian, namun akan lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menerus menderita kerugian, dalam jumlah yang besar. 7. STRATEGI KOOPERATIF 38
  • 39. a) Usaha Patungan Startegi kemitraan adalah startegi yang menjalin kemitraan antara dua perusahaan/lebih untuk membentuk kerjasama meraih peluang bisnis. Perusahaan melakukan startegi ini jika perusahaan ingin mendaptkan akses, perusahaan ingin mengurangi biaya/resiko, perusahaan ingin memperkuat posisi/merespon perubahan serta jika perusahaan ingin memperoleh sinergi dengan perusahaan lain. b) Kerja Sama Operasi (KSO) Strategi KSO adalah kerja masa yang mempunyai sifat kemiripan dengan usaha patungan, tetapi kepemilikan tidak beralih ke perusahaan mitra. Ada 3 jenis strategi KSO yaitu: (1) KSO Integrasi, jika kedua perusahaan mitra bekerja sama untuk keseluruhan proses perusahaan, (2) KSO Alokasi kerja, jika kedua perusahaan mitra menentukan pekerjaan dibagi berdasarkan peran masing-masing, (3) KSO Kombinasi keduanya, jika keuda perusahaan mitra melakukan strategi yang merupakan perpaduan dari kedua startegi diatas. c) Aliansi Startegi aliansi adalah strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek startegik manupun teknis, ada 2 jenis strategi aliansi, yaitu (1) Aliansi strategi, merupakan startegi kerjasama anta rperusahaan yang relatif langgeng dan engan melibatkan utilisasi sumber daya,struktur tata kelola perusahaan, (2) Aliansi taktis, merupakan kerjasama antar perusahaan untuk tujuan operasional tanpa mengikutkan hal-hal startegi. 8. STRATEGI BERKEMBANG a) Marger dan akuisisi Marger adalah sebuah startegi penggabungan beberapa perusahaan menjadi satusedangkan akusisi adalah startegi pengalihan kepemilikan dari suatu perusahaan untuk digabungkan kepada pemilik yang lain. 39
  • 40. Penerapan startegi ini dapat dilakukan jika perusahaan menginginkan, lebih cepat untuk memperoleh operasionalisasi perusahaan adanya efektivitas biaya, salah satu cara untuk masuk untuk mendapatkan status/fasilitas tertentu serta memperluas pasar b) Pemisahan/pelepasan perusahaan Startegi ini adalah membentuk perusahaan baru melalui pelepasan unit yang ada di dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada di dalam group perusahaan/korporasi. Startegi ini dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai bagi perusahaan saera untuk meningkatkan daya saing perysahaaan. c) Waralaba (frienchise) Waralaba (frienchise), adalah sebuah startegi untuk masuk ke dalam bisnis dengan membeli lisensi dari perusahaan lain, ada tiga jenis frienchise yaitu waralaba asing, waralaba asing yang tidak memiliki sub waralabab dan waralaba lokal d) Pendirikan anak perusahaan (subdiary) Strategi ini adalah strategi yang cukup sederhana yaitu dengan mendirikan sebuah perusahaan sebagai anak perusahaan baru. 9. STARTEGI KOMBINASI Strategi ini adalah strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business) menjadi bisnis inti (core business) yang lain. POHON BISNIS KELUARGA BAKRIE, AGRESIF BEREKSPANSI MEMBUAT SEMPAT TUMBANG Nama Aburizal Bakrie identik dengan bendera Bakrie & Brothers Tbk (B&B). Dialah yang mendapat amanat langsung almarhum ayahnya, pengusaha H Achmad Bakrie, untuk meneruskan estafet kepemimpinan perusahaan yang dirintis sang 40
  • 41. mendiang sejak 1942.Sebagaimana entitas bisnis lainnya, bisnis keluarga Bakrie ikut mengalami pasang surut sebelum kemudian menjelma menjadi entitas konglomerasi dengan puluhan perusahaan dengan total kekayaan triliunan rupiah seperti sekarang.Bahkan, ketika krisis ekonomi menghantam Indonesia pada 1997, bisnis Bakrie pernah benar-benar berada di titik nadir. Krisis yang ditandai dengan melambungnya kurs dolar AS terhadap rupiah hingga belasan ribu rupiah per dolar itu membuat banyak perusahaan Indonesia bangkrut karena nilai utang valasnya melambung berlipat-lipat. Pengalaman pahit itu pula yang juga menerpa bendara bisnis keluarga Aburizal Bakrie. Sejumlah perusahaannya yang bergerak di perbankan, asuransi, media cetak, peternakan dan properti ambruk. Bank milik keluarga Bakrie, Bank Nusa Nasional (BNN) pun harus ditutup oleh Bank Indonesia. Ayah dari tiga anak, Anindya Nivian, Anindhita Anestia, dan Anindra Ardiansyah ini harus menyerah kepada sejumlah kreditor --mayoritas kreditur luar negeri. Ia harus menyerahkan segepok sahamnya di sejumlah anak perusahaan di grup Bakrie & Brothers sebagai pembayaran utang korporasinya yang menggelembung (debt to equity conversion) setelah grup perusahaannya mengalami kesulitan likuiditas. Kondisi pun berbalik. Praktis, keluarga Bakrie menjadi pemegang saham minoritas di Bakrie & Brothers. Ambruknya bendera bisnis keluarga Bakrie di 1997-1998 sebenarnya merupakan episode kekeliruan Ical dan adik-adiknya membaca arah jarum sejarah yang tidak berjalan ke kanan. Saat itu, antara periode 1995-1996, Bakrie sangat agresif melakukan akuisisi. Tak hanya itu, sejumlah perusahaan di bawah bendera Bakrie melahap begitu saja setiap tawaran utang, terutama utang valas dari lembaga keuangan asing dengan iming-iming menggiurkan berupa bunga rendah, tenggat pembayaran panjang (long term) dan grace period (masa tenggat memulai cicilan pertama). Beruntung, konsorsium kreditor percaya terhadap kepiawaian keluarga ini menjalankan laju bisnis perusahaan. Mereka tetap memercayakan roda bisnis B&B kepada keluarga Bakrie. Perlahan bisnis B&B kembali bangkit. Sektor pertambangan, perkebunan, infrastruktur dan telekomunikasi adalah ladang- ladang bisnis yang memberi return paling bagus saat ini. Sektor-sektor itu pula yang secara jeli sudah digarap serius keluarga Pak Ical Sektor-sektor itu pula yang akhirnya membuat usaha keluarga ini dengan cepat menggelembung. Sampai kemarin, 74,35 persen saham B&B dikuasai publik. Sisanya, dipegang Infrastructure Investments Holdings Ltd, CMA Fund Management Ltd, Samuel Sekuritas, Kuo Capital Raharja, dan Credit Suisse, Singapura S/A CMA Pte Ltd. Bermain di perkebunan, B&B mengelola Bakrie Sumatra Plantations. Tentu tak cukup dengan satu usaha saja. Di bisnis infrastruktur, B&B memiliki tujuh anak perusahaan. Masing-masing PT Bakrie Pipe Industry yang bergerak di produksi pipa baja, PT South East Asia Pipe Industry, PT Seamless Pipe Indonesia Jaya, PT Bakrie Construction, PT Bakrie Corrugated Metal Industry, PT Bakrie Building Industry dan PT Bakrie Tosanjaya. Tak hanya itu, gurita Bakrie makin kuat ketika memegang bisnis telekomunikasi. Ada dua grup usaha yang dikelola yakni, PT Bakrie Telecom yang mengoperasikan jaringan telepon seluler berbasis CDMA Esia, dan Bakrie Communications yang memayungi sejumlah perusahaan media, di antaranya stasiun 41
  • 42. televisi ANTV. Ladang uang milik Bakrie bersaudara agaknya belum juga habis. Ekspansi usaha akhirnya membuat keluarga ini melesat ke nomor satu sebagai tokoh terkaya Sumber : www.surya.co.id, Sabtu 15 Desember 200727 4.2.STRATEGI UNIT BISNIS Strategi ini digunakan sebagai strategi pada unit-unit bisnis dalam perusahaaan untuk dapat bersaing dalam pasar yang kompetitif, sehinggan strategi ini juga sering disebut sebagai strategi bersaing, strategi ini terkadang juga digunakan pada tingkat korporasi, khususnya jika pengelola bisnis keluarga menginginkan bisnisnya menjadi leader atau pemimpin pasar Strategi ini terdiri dari 1) Diferensiasi, 2) Keunggulan Biaya (low cost), 3) Fokus, yang masing-masing akan diuraikan di bawah ini. 1. DIFERENSIASI Strategi adalah apabila produk perusahaan berbeda dengan pesaing, strategi ini akan digunakan jika unit bisnis ingin bersaing dalam hal keunikan produk atau jasa yang ditawarkan. Keunikan dapat dilihat dari cirri produk/jasa. Unit bisnis yang mampu menawarkan keunikan yang berbeda dengan pesaing tentunya akan mendapatkan kinerja di atas rata-rata perusahaan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan startegi ini yaitu apabila kebutuhan pembeli bermacam-macam, tidak banyak saingan yang menggunakan diferensiasi sama dan perusahaan kemapuan akan keandalan produk baik dalam desain.kualitas dan keunikan 2. KEUNGGULAN BIAYA (LOW COST) Keunggulan biaya (Low Cost) adalah startegi dengan menawarkan harga yang lebih murah dibanding pesaing, startegi ini bisanya digunakan jika unit bisnis 27 Arifin, Choirul , Pohon B i s ni s Kel uarga B akri e, Agres i f B ereks pans i M em buat S em pat Tum bang, www.surya.co.id, Sabtu 15 Desember 2007 42
  • 43. berkeingina untuk menjadi leader dalam berbasis biaya rendah. Startegi berfokus bagaimana suatu unit bisnis bisa menghasilkan produk dengan biaya rendah. Biaya disini adalah total biaya produksi, bukan harga, tetapi harga akan mengikuti biaya produksi karena rumusan penentuan harga biasanya adalah Biaya Total plus Mark up. Beberapa hal yang perlu dipertimbagkan dalam penggunaan startegi ini adalah jika produk pesaing hampir sama,biaya alih kecil,elastisitas tinggi,pembeli punya kekuatan untuk menurunkan harga, integritas ekonomi (economic of scale & economic of scope), serta adanya efisiensi produksi. 3. FOCUS Startegi focus adalah srtaegi dengan memasuki ceruk pasar dengan melakukan diferensiasi/low cost. strategi ini mempunyai keunggulan salh satunya dalah persahaan akan mengenal betul pelanggannya, karena pangsa pasar yang tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan terciptanya loyalitas konsumen, jumlah pesaingpun relative sedikit. disi lain, krena perusahaan hanya berfokus skalankecil agak sulit untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan, perusahaan juga sulit untu berganti celah pasar. 4.3. STRATEGI FUNGSIONAL Strategi fungsional adalah strategi yang digunakan pada tingkat strategis terbawah, dimana strategi yang akan digunakan seharusnya merupakan strategi yang selaras dengan strategi tingkat korporasi dan strategi unit bisnis. 1. Strategi Produksi Strategi produksi secara sederhana disebut sebagai suatu strategi untuk merubah input menjadi output.. Startegi operasional dapat dikatakan sebagai suatu strategi yang memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan produk yang bermutu, serta sistem operasional yang efisien. 43
  • 44. Dalam praktek, strategi fungsional diatas sering diterjemahkan menjadi enam strategi berikut: Gambar 4.3: STRATEGI OPERASIONAL Produk Mutu Strategi Operasional Proses Produksi 1. Fleksibilitas (desain, volume) Lokasi 2. Harga rendah Layout pabrik 3.Pengiriman (kecepatan,keandalan) Sumber daya 4.Kualitas Rantai suplay 5. Layanan purna jual Persediaan 6. Lini produk yang luas Penjadwalan Pemeliharaan Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)28 2. Startegi Pemasaran Strategi Pemasaran diperlukan sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi pemasaran dimasa yang akan datang. Strategi Pemasaran dapat diartikan sebagai berikut : “Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.” (Kotler, 2000). Strategi pemasaran akan merubah sumber daya yang dimiliki perusahaan,terkait dengan aktifitas pemasaran, menjadi keputusan-keputusan mengenai produk, distribusi, harga dan promosi. Gambar 4.4.: STRATEGI PEMASARAN 1. Produk 28 Strategi Pemasaran Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Segmentasi 2. Distribusi Targeting Positioning 3. Harga 44 4. Promosi
  • 45. Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007) Di bawah ini adalah pengertian dari masing-masing strategi pemasaran 1. Segmentasi Segmentation, yaitu mengelompokkan pasar yang begitu luas, menjadi kelompok-kelompok pasar potensial bagi produk perusahaan. Menurut Rhenald Kasali29 segmentasi dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal yaitu berdasarkan Demografi, Psikografi (gaya hidup), Teknografi dan Cohort (kelompok). 2. Targeting Targeting pasar adalah proses pemilihan satu atau beberapa segmen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran lebih lanjut.30 3. Positionong Positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk, melainkan suatu tindakan yang dilakukan untuk membentuk suatu image dalam pikiran atau benak konsumen. Positioning juga bukan merupakan strategi produk melainkan juga merupakan strategi komunikasi. Rhenald Kasali dalam bukunya membidik pasar Indonesia mendifinisikan bahwa positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek, mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi 29 Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia,.1999 30 Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia,.1999 45
  • 46. mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek lain dalam hubungan asosiatif. 4. Strategi Keuangan Strategi yang terkait dengan keuangan adalah bagaimana membuat balance antara kebutuhan akan keuangan dan sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila perusahaan kekurangan keuangan maka harus diupayakan bagaimana mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan akan keuangan perusahaan, kemudian apabila ada kelebihan dana harus dicari bagaiman mengivestasikan dana tersebut sehingga dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan. strategi untuk investasi dapat dilakukan dengan menginvestasikannya sebagai modal kerja atau menginvetasikannya pada surat berharga. Gambar 4.5.: STRATEGI KEUANGAN Ketercukupan dana untuk Strategi Keuangan perusahaan Financial Forecasting Mencari sumber dana Keuntungan Investasi perusahaan yang berlipat Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)31 5. Strategi SDM Strategi terkait SDM, juga harus diselaraskan dengan strategi tingkat corporate dan unit bisnis, secara garis besar strategi-strategi terkait dengan SDM dapat dejelaskan sebagai berikut: Gambar 4.6.: 31 Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 46
  • 47. STRATEGI PENGELOLAAN SDM Strategi Pengelolaan SDM Perencanaan SDM Recruitment, seleksi & Orientasi Ketercukupan SDM Training & Development Penilaian kerja Kinerja SDM Reward System Perencanaan & pengembangan karir Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (STIMIK) Sinar Nusantara (2007)32 1. Perencanaan sumber daya manusia.. Perencanaan SDM mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian organisasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukandalam perencanaan SDM yaitu: a) Penentuan tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi b) Melakukan Job Analysis yaitu perusahaan menentukan ketrampilan- ketrampilan, tanggung jawab, pengetahuan, wewenang, lingkungan dan hubungan yang terlibat dalam setiap jabatan. Hasil analisas itu berupa 1). Job Descreption yaitu pernyataan-pernyataan tertulis yang meliputi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hubungan antar jabatan. 2). Spesifikasi jabatan (Job Specification), meliputi pernyataan kualitas minimum karyawan yang dapat diterima untuk mengisi jabatan-jabatan yang ada. 32 Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007 47
  • 48. c) Perusahaan mengestimasi jumlah karyawan total yang dibutuhkan selama periode tertentu di masa mendatang. d) Perusahaan mempertimbangkan persediaan karyawan yang tersedia untuk melaksanakan berbagai pekerjaan, yang diikuti oleh estimasi jumlah orang yang harus ditarik dan kapan mereka dibutuhkan. e) Ditetapkannnya berbagai jenis program kegiatan bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang harus ditetapkan. 2. Recruitment/penarikan tenaga kerja, seleksi dan orientasi. Berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi. Ada dua sumber dari mana karyawan yang akan ditarik yaitu: a) Eksternal yang terdiri dari lamaran-lamaran pribadi, organisasi karyawan/buruh, Kantor penempatan tenaga kerja, sekolah/universitas, perusahaan-perusahaan pesaing, dan migrasi/immigrasi. b) Internal, yaitu melalui 1). Penataran diaman karyawan yang memegang posisi sekarang dididik, dilatih, atau dikembangkan untuk melaksanakan pekerjaan lebih baik sesuai permintaan keadaan tertentu. 2) Pemindahan (transfering) yaitu karyawan yang berpindah dari posisi yang kurang disenangi dalam perusahaan ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhannya. 3). Pengangkatan (promotion) pemindahan karyawan dari tingkat jabatan lebih rendah ke tingkat jabatan yang lebih tinggi. Seleksi, adalah pemilihan seseorang tertentu dari kelompok calon karyawan potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Langkah-langkah dalam seleksi ditentukan oleh masihng-masing perusahaan sesuai kebutuhan perusahaan, secara umum langkah-langkah seleksi adalah sebagai berikut: (1) wawancara pendahuluan., (2) Pengujuan (testing), (3) Wawancara lebih mendalam, (4) Pemeriksaaan referensi-referensi prestasi, (5) Pemeriksaaan kesehatan, (6) Keputusan 48
  • 49. Pengenalan dan orientasi, merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan perusahaan/jabatan baru. Program ini meliputi pemberian informasi mengenai kebijakan-kebijakan personalia (kondisi kerja, upah dan jaminan sosial), prosedur-prosedur kerja, gambaran umum dan sifat perusahaan, manfaat-manfaat yang diperoleh oleh karyawan baru. 3. Training & Development (Latihan dan pengembangan). Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki pengusaaan ketrampilan-ketrampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan ritin. Pengembangan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat pribadi.. Tujuan diadakannya latihan/pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Metode-metode yang dapat dilakuakn yaitu a) On the job 1). Coaching, dimana atasan memberikan bib=mbingan dan pengarahan kepada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka. 2). Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran- saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda. 3). Rotasi Jabatan, pemindahan karyawan dengan jabatan yang berbeda-beda. 4). Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada psisi manajemen tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. b) Off the job  1). Program-program penegembangan eksekutif di sekolah/universitas tertentu. 2). Latihan laboratorium. 3). Pengembangan organisasi. 4. Penilaian pelaksanaan kerja. Yaitu pengukuran dan evaluasi terhadap perilaku individu dalam perusahaan untuk pengembangan di masa depan. Kegunaan dari Penilaian kinerja ini : a) Untuk promosi  jika penilaian karyawan tergolong baik Mutasi  Jika ternyata karyawan tidak tepat menduduki jabatan/diberi tugas tertentu PHK  apabila ternyata penilaian kinerjanya dibawah standar. 49
  • 50. b) Pemberian umpan balik atau konseling c) Perencanaa karir  dengan hasil penilaian kinerja, manajemen dapat merencanakan karir karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan tersebut. d) Pemberian bonus e) Pengembangan dan evaluasi latihan  dengan hasil penilaian maka hasilnya dapat digunkanan sebagai dasar untuk menentukan training yang tepat/ dibutuhkan agar karyawan tersebut dapat berprestasi secara lebih baik. f) Validasi sistem seleksi juga untuk menentukan apakah sistem seleksi yang digunakan sudah tepat. Ada beberapa penilaian a. Berdasar pada judgement, misalnya penilaian oleh atasan, penilaian oleh teman sekerja, pendekatan alternatif meliputi reviu lapangan, penilaian psikologis, evaluasi diri dan assessment centre b. Pengukuran obyektif, misalnya melihat kualitas dan kuantitas kerja, biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapatkan, pengukuran terhadap absensi c. Sistem ranting, Rating Scale, Employ comparison system, Behavior list 5. Reward system (Pemberian balas jasa dan penghargaan), yaitu pemberian kepada karyawan dengan pembayaran financial sebagai balas jasa kepada karyawan Sistem Kompensasi ada dua yaitu: a) Sistem langsung yaitu berdasarkan pada gaji tetap dan berdasarkan pada prestasi b) Sistem tidak langsusng yaitu program perlindungan, pembayaran selama tidak kerja dan fasilitas 6. Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup transfer (promosi), penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian atau pension. 50
  • 51. 4.4.FORMULASI STARTEGI Berdasarkan beberapa jenis strategi yang telah dijelaskan sebelumnya, pengelola bisnis keluarga dapat memilih salah satu startegi atau kombinasi dari beberapa startegi, dari strategi utama korporasi atau strategi generik, kemudian menguraikannya di tingkat fungsional, menjadi strategi-strategi fungsional, tahapan inilah yang sering disebut formulasi startegi David (2004)33, menjelaskan tahapan-tahapan dalam formulasi startegi yaitu tahap masukan adalah tahap memasukkan hasil analisa lingkungan ke dalam matrik, dalam buku ini pada tahap masukan ini menggunakan beberapa matrik hasil analisa lingkungan, dalam buku ini menggunakan Matrik SWOT. Matrik hasil analisa lingkungan lain misalnya matrik Bonston Consulting Group (BC) , Matrik Penilaian Posisi dan Tindakan Startegis (Strategic Position and Action Evaluator /SPACE), dan Matrik startegi Besar (grand matrix strategi). Tahap ini juga sering disebut sebagai tahap company maping, yaitu meletakkan perusahaan dalam matrik hasil analisa lingkungan (dalam buku ini menggunakan matrik SWOT, lihat gambar 4.3.) Tahap Pencocokan, adalah tahap untuk menyeleksi beberapa jenis startegi yang sesuai keadaan perusahaan, seperti terlihat dari masing-masing matrik yang ada. Tahapan ini adalah menganalisis beberapa startegi yang sekiranga cocok untuk posisi perusahaan, analisa bisa dilakukan berdasarkan posisi perusahaan dalam matrik hasil analisa lingkungan (dalam buku ini adalah Matrik SWOT), kemudian cocokkan dengan karakteristik masing-masing strategi, tidak lupa gunakan goals yang telah ditentukan perusahaan sebagai acuan pemilihan startegi perusahaan. Di bawah ini diuraikan tentang posisi perusahaan berdasarkan matrik SWOT dan kemungkinan- kemungkinan strategi yang dapat dipilih perusahaan. Gambar 4.7.: MATRIK SWOT & JENIS-JENIS STRATEGI KEKUATAN KELEMAHAN 1) 1) 33 David, F, Manajemen Strategi: Konsep-Konsep, PT INDEX, 2004 51
  • 52. 2) 2) 3) 3) dst dst KESEMPATAN 1) STRATEGI STRATEGI 2) EKSPANSI KONSOLIDASI 3) dst ANCAMAN 1) STRATEGI STRATEGI 2) KONSOLIDASI LIKUIDASI 3) dst Tabel 4.1.: MACAM DAN JENIS STRATEGI MACAM STRATEGI JENIS CORPORATE STRATEGI Strategi Ekspansi Strategi diversifikasi (semua jenis) Startegi integrasi (semua jenis) Strategi deintegrasi Startegi kombinasi Startegi konsolidasi Startegi kooperatif Startegi berkembang Startegi kombinasi Starategi likuidasi Strategi difensif (semua jensi) Tahap selanjutnya adalah tahap keputusan dimana tahap ini pengelola bisnis keluarga dapat menentukan strategi yang tepat dengan memilih satu atau gabungan dari beberapa startegi yang tepat untuk perusahaan, yang juga harus disesuaikan dengan goals dari bisnis keluarga. Startegi yang telah ditentukan untuk selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh anggota perusahaan dan diterjemahkan menjadi strategi-startegi unit bisnis maupun strategi fungsional. 4.5.RANGKUMAN 1. Strategi dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan tingkat penggunanya di dalam perusahaan yaitu Strategi corporate, Strategi unit bisnis, dan Strategi fungsional. 52
  • 53. 2. Strategi corporate terdiri atas strategi diversifikasi meliputi diversifikasi konsentrik/berhubungan, diversifikasi konglomerat/tidak berhubungan dan diversivikasi horisontal, strategi integrasi meliputi integrasi vertikal, integrasi horisontal dan integrasi virtual, strategi de-integrasi atau strategi alih daya atau outsourcing, strategi intensif meliputi strategi pertumbuhan terkonsentrasi dan penetrasi pasar , strategi pengembangan produk dan startegi pengembangan pasar, strategi inovasi, startegi defensif meliputi startegi berubah haluan, startegi divestasi dan startegi likuidasi, strategi kooperatif strategi usaha patungan, startegi kerja sama operasi (KSO) dan aliansi, startegi berkembang neliputi marger dan akuisisi, strategi pemisahan/pelepasan dan perusahaan waralaba (frienchise), startegi kombinasi 3. Strategi unit bisnis terdiri dari strategi diferensiasi, startegi keunggulan biaya (low cost), startegi fokus 4. Strategi fungsional terdiri dari strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi produksi dan strategi SDM 5. Startegi suksei adalah strategi segala sesuatu yang dilakukan oleh bisnis keluarga untuk menemukan atau mempersiapkan pemimpin baru perusahaan, mengalihkan kepemimpinan dari generasi pertama ke generasi kedua dan sterusnya. 6. Formulasi startegi atau penentuan startegi yang bisa digunakan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap masukan, tahap pencocokan (matcing), tahap keputusan. BAB 5 IMPLEMENTASI STRATEGI 53
  • 54. Setelah perencanaan strategi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah proses implementasi strategi atau menjalankan (eksekusi) startegi tersebut di dalam bisnis keluarga. Tahap ini perlu penerimaan dan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam bisnis keluarga, baik itu pemilik, manajemen maupun karyawan, oleh karena itu dalam proses implementasi startegi diperlukan kepemimpinan (leadership) yang kuat untuk membawa seluruh pihak yang terkait dalam bisnis keluarga mampu mengiplementasikannya. Struktur organisasi perusahaan diperlukan untuk memberikan arahan apa yang harus dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis keluarga, yang disesuaikan dengan posisi dan pekerjaan mereka, yang terakhir adalah budaya atau lebih tepatnya adalah budaya organisasi dalam perusahaan, dimana budaya organisasi mamapu menjembatani semua pihak yang terkait dalam perusahaan untuk menjalankan startegi yang telah dipilih. 5.1.KEPEMIMPINAN Stoner mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Kepemimpinan merupakan kombinasi antara sifat-sifat yang tampak dan perilaku pribadi. Pemimpin bisnis keluarga biasanya adalah pendiri bisnis tersebut (faunder), biasanya mereka mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, sehingga mampu memberikan pengaruh ke semua aspek dalam bisnis keluarga, biasanya karyawan dalam perusahaan keluarga mempunyai loyalitas yang tinggi pada perorangan bukan pada organisasi, kepada pendiri bisnis (faunder) inilah biasanya karyawan akan sangat loyal. Pendiri bisnis (faunder) biasanya mereka juga seorang entepreneur yang sejati yang menyebabkan mereka sulit dilepaskan dari sosoknya dari bisnis yang didirikannya. Proses implementasi startegi memerlukan komitmen dari semua pihak termasuk pemilik, manajemen dan karyawan, sehingga diperlukan sosok pemimpin 54
  • 55. yang mempunyai leadership yang kuat sehingga mampu menyebabkan semua pihak dalam bisnis keluarga tersebut loyal. Ada beberapa criteria yang harus ada dalam diri seorang pemimpin34 yaitu: 1. Acceptable, dimana pemimpin harus dapat menerima masukan atau pendapat dari pihak lain, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat berbagai macam keputusan mengenai perusahaan. 2. Charismatic, pemimpin harus mempunyai visi kedepan, pemimpin juga harus menjadi seseorang yang menarik, menyenangkan sehingga akan dihargai oleh karyawan mapun rekan bisnis. 3. Energetic, pemimpin juga harus seseorang yang inovatif, pandai memanfaatkan peluang dan melakukan eksekusi terhadap peluang tersebut. 4. Managing, pemimpin adalah seseorang yang melakukan banyak hal, mampu mengelola dan mampu menerima tanggung jawab. 5. Achieving, pemimpin adalah seseorang yang mempunyai trac record sukses 6. Networking, pemimpin adalah seseorang yang mempunyai jaringan yang luas dan mampu melakukan lobby. Loyalitas dari manajemen dan karyawan akan didapatkan pemimpin, jika mereka komitmen dengan apa yang mereka putusakan, jika mereka berhasil menunjukkan hasil berupa peningkatan kinerja baik bisnis maupun non bisnis. 5.2.STRUKTUR ORGANISASI Setiap perusahaan akan memiliki dua jenis struktur organisasi yaitu struktur organisasi kepemilikan dan struktur organisasi dalam manajemen perusahaan, tetapi selama ini yang terkenal dengan struktur organisasi adalah struktur organisasi dalam manajemen perusahaan yang sering disebut juga sebagai struktur formal perusahaan. 34 Susanto, Wijanarko dkk, The Jakarta Consulting Group on Family Business, Devisi Penerbitan The Jakarta Consulting Group,2007 55