2. Teori Humanistik
• Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia daripada berfokus pada “ketidaknormalan”
atau “sakit” seperti yang dilihat oleh teori psikoanalisa Freud.
• Pendekatan ini melihat kejadian setelah “sakit” tersebut sembuh,
yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan
hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut
sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran
humanistik biasanya memfokuskan penganjarannya pada
pembangunan kemampuan positif ini.
3. Pandangan Kolb mengenai belajar,
yang teorinya terkenal dengan “Belajar
Empat Tahapnya”
1.Tahap Pengalaman Konkret
2.Tahap Pengamatan aktif dan reflektif
3.Tahap Konseptualisasi
4.Tahap Eksperimentasi aktif
4. Pandangan Honey dan Mumford
terhadap belajar, menggolong –
golongkan orang yang belajar kedalam
empat macam atau golongan, yaitu:
1.Kelompok Aktivis
2.Kelompok Reflektor
3.Kelompok Teoris
4.Kelompok Pragmatis
5. Pandangan Habernas terhadap
teori belajar, Pendapatnya sering
disebut “tiga macam tipe belajar”,
yaitu:
1.Belajar Teknis ( technical learning)
2.Belajar Praktis (practical learning)
3.Belajar Emansipatoris
6. Pandangan Bloom dan Krathwohl
terhadap belajar.
Tujuan belajar yang dikemukakannya
dirangkum kedalam tiga kawasan yang
dikenal dengan sebutan taksonomi
Bloom, sebagai berikut:
1. Domain Kognitif, terdiriatas 6 tingkatan, yaitu:
• Pengetahuan ; mengingat, menghafal
• Pemahaman ; menginterprestasikan
• Aplikasi ; menggunakan konsep untuk
memecahkan masalah
• Analisis ; menjabarkan suatu konsep
• Sintesis ; menggabungkan bagian – bagian
konsep menjadi suatu konsep utuh
• Evaluasi ; membandingkan nilai – nilai, ide,
metode
2. Domain Psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu :
• Peniruan ; menirukan gerak
• Penggunaan ; menggunakan konsep untuk
melakukangerak
• Ketepatan ; melakukan gerak dengan benar
• Perangkaian ; melakukan beberapa gerakan
sekaligus denganbenar
• Naturalisasi ; melakukan gerak secara wajar
3. Domain Afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
•Pengenalan ; ingin menerima,sadar akan
adanya sesuatu
•Merespon ; aktif berpartisipasi
•Penghargaan ; menerima nilai – nilai, setia
kepada nilai – nilai tertentu
•Pengorganisasian ; menghubung – hubungkan
nilai – nilai yang dipercayai
•Pengalaman ; menjadikan nilai – nilai sebagai
bagian dari pola hidupnya
7. Semua komponen pendidikan termasuk tujuan
pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia
yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu
manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri.
Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana
perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi
dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta
realisasi diri.
IMPLIKASI TEORI
HUMANISTIK PADA
PEMBELAJARAN SISWA
8. Implikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit
selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode
yang diterapkan.
Dalam teori ini,
•Peran guru menjadi fasilitator dan memberikan motivasi
kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.
•Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan
mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
•Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang
memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.
9. Diharapkan :
•siswa memahami potensi diri,
•mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negative.
Karena seseorang akan dapat belajar dengan baik jika
mempunyai pengertian tentang dirinya sendiri dan
dapat membuat pilihan-pilihan secara bebas ke arah
mana ia akan berkembang.
10. Fokus :
•Belajar sebagai proses membantu
•Individu, agar dirinya mampu membantu
dirinya sendiri.
•Setiap individu memiliki kemampuan yang
terbaik dalam dirinya, dan akan berkembang
secara optimal jika diberikan kesempatan !