2. • Penulis memakai referensi Sistim Lelang yang digunakan
oleh Jakarta Tea Auction Mechanism (JTA); sudah
berjalan sejak tahun 1968, dan digunakan sampai saat ini
Jakarta Tea Auction Mechanism
3. 1. Production at the Tea Estate (Hari Pertama)
2. Storing at the Tea Estate (setelah Minggu Kedua)
3. Uji Mutu Indrawi oleh pihak Juru Lelang Teh (antara
Minggu ke-3 dan ke-5)
4. Proses Peng-KATALOG-an (sesudah Minggu ke-6 s/d
Minggu ke-8)
5. Hari Lelang Teh (Minggu ke-8)
6. Mekanisme Lelang
7. Finalisasi Kontrak dengan Pembayaran dan Proses
Penyerahan Barang
7 Mechanism Phase
4. Teh hitam Orthodox dan CTC
diproduksi di kebun masing-masing
sampai terjadi grading yang
ditetapkan dan disepakati
Teh yang sudah dipak rapi dalam kemasan
bulk baik paper sack maupun polybags akan
disimpan di kebun masing-masing sampai
dengan jangka waktu tertentu sambil
menunggu konfirmasi akan tersedianya
gudang yang cukup untuk barang bisa
dilanjutkan warehouse storingnya ke
pergudangan yang lebih dekat dengan
pelabuhan muat.
5. Setelah contoh tiba di Kantor Juru
Lelang Teh di Jakarta dikirim oleh
kantor pusat perkebunan, maka
kembali dilaksanakan uji mutu
inderawi selanjutnya atas barang –
barang yang hendak didaftarkan
mengisi katalog lelang teh.
Pihak Juru Lelang di Jakarta melaksanakan menyusun
katalog penjualan, sementara contoh untuk acuan
pembelian sudah, didistribusikan kepada pembeli peserta
lelang. Pada saat yang sama, para Peserta Lelang juga
melaksanakan uji mutu indrawi dan selanjutnya
mendistribusikan contoh kepada Prinsipal (untuk para
Brokers) dan Buyers (untuk para Traders) untuk
menjaring order pembelian. Pengiriman sample kepada
Buyers di luar negeri harus cepat dan ditargetkan selesai
dalam 1 (satu) sampai 2 (minggu) maksimum, demi tidak
tertinggal dengan jadwal lelang kedepannya.
6. Hari pelelangan tiba. Barang
ditawarkan dan peserta lelang
melakukan kompetisi agar
mendapatkan barang yang diinginkan
oleh rekan prinsipal dan buyer
masing–masing.
Setiap 1 (satu) lot barang terdiri dari :
minimum 20 (dua puluh) Paper Sacks
equivalen kira2 1 (satu) ton teh,
ada juga yang terdiri dari 40 (empat
puluh) paper sacks teh, equivalen 2 (dua)
ton teh net weight,
tergantung grade dan kebun penghasil
masing2 mempunyai aturan sendiri-sendiri.
7. Dalam jangka paling cepat 24 jam setelah hari lelang, Pembeli Lelang Teh akan
mendapatkan :
1. Sale Confirmation Contract per tiap lot pembelian
2. Shipping Samples yang adalah contoh yang ditarik ulang langsung dari paper sacks dan
dilaksanakan oleh pihak ketiga selaku Forwarders yang ditunjuk resmi oleh JURU
LELANG untuk tugas handling barang dan penarikan contoh final langsung dari paper
sacks. Penyerahan contoh ini langsung dari gudang pelabuhan biasanya bisa terlambat
sampai 7 (tujuh) hari kerja.
3. Berita dari Forwarding Agent yang ditentukan oleh JURU LELANG, bahwa barang
sudah tiba di fasilitas Bonded Warehouse di Pelabuhan yang sudah ditentukan.
Kelengkapan ketibaan barang di Bonded Warehouse biasanya memakan waktu sampai
maksimum 2 minggu.
8. • Pelaksanaan Lelang Teh berdasarkan “ON SAMPLE BASIS”, dimana PENJUAL
menjamin mutu barang adalah sesuai antara contoh yang ditarik dengan barang yang ada di
bonded warehouse.
• Klaim atas mutu barang yang dibeli via lelang tidak dilayani oleh JURU LELANG
• Barang – barang yang ditawarkan tidak menjamin Kadar Air / Caffein / Kandungan Logam /
Bahan – Bahan lain seperti pasir/tanah serta kontaminasi lainnya, namun sejauh ini yang
kadang kala dipersoalkan adalah masalah kadar air dan kandungan logam, dan debu yang
berasal dari teh yang melewati ambang batas.
• Pelaksanaan pengontrolan mutu termasuk uji indrawi sejak dari kebun sampai barang terjual
bisa mencapai 4 (empat) kali.
• Waktu yang diperlukan sejak produksi awal hingga barang terjual melalui mekanisme lelang
bisa mencapai 2 (dua) bulan bahkan bisa sampai 4 (empat) bulan jika produksi sedang
tinggi.
• Storing di Gudang terjadi sampai 3 (tiga) kali sebelum barang lepas dari pihak Produsen.
• Pembayaran atas kontrak yang terjadi adalah 100% dimuka, kecuali jika ada Bank Guarantee
yang menjamin pembayaran dilaksanakan sampai periode yang disepakati.
• Satu lot penjualan adalah antara 1 (satu) sampai 2 (dua) ton teh net weight.
• Kontrak yang sudah terjadi jarang dibatalkan karena sanksi yang memang berat.
Resume
9. TERIMA KASIH
Iwan Cahyo Suryadi | icsuryadi@jfx.co.id
JAKARTA FUTURES EXCHANGE
Research and Business Development Division