IPv6 diperkenalkan untuk mengatasi masalah kehabisan alamat IPv4 dan pembatasan lainnya. IPv6 menyediakan jumlah alamat yang sangat besar secara otomatis melalui mekanisme auto-configuration dan plug and play."
4. Permasalahan dengan IPv4
Kehabisan Jumlah IPv4
4 bytes = 4.3 Miliar (Jumlah populasi 7 Miliar)
Bertahan hingga tahun 2008
Tidak semua bisa memiliki IP live
Meningkatnya informasi routing
Routing table sudah tidak dapat teragregate secara efektif
100.000 lebih routing table
Keterbatasan backbone
NAT
Merusak tatanan internet
Tidak dapat terkoneksi langsung dengan end-user
6. Arsitektur Internet
Internet dengan NAT
Komunikasi Unidirectional
Komunikasi tertutup
Internet Datar
Komunikasi Bidirectional
Komunikasi end-to-end
7. IPv6
Penambahan IP
16 byte = 3.4 x 10^38
Plug & play
Auto Configuration
65.536 Subnet untuk semuanya
Pengurangan tabel routing sebesar 8192
End-to-End dan komunikasi Bidirectional
Bebas NAT
15. Auto-configuration
8 byte bawah dari
alamat MAC
Alamat link-local
8 byte atas dari router
Alamat global
Tidak perlu DHCP
16. Auto konfigurasi dari link-local
MAC (ethernet)
IEEE 802 (6byte)
00:60:97:40:ef:ab
Merubah MAC menjadi ID interface
260:97ff:fe40:efab
00:60:97+ff:fe+40:ef:ab
Komplemen 1 bit
Alamat link-local
Fe80::260:97ff:fe40:efab
IPv6 bisa berkomunikasi melalui Link
17. Auto konfigurasi dari alamat Global
Router Advertisement (RA)
Berulang-ulang menuju ke ff02::1
Respon berupa Router Solicitation (RS)
RS dari host ke ff02::2
RA dari router ke ff02::1
Prefix (/64)
Alamat global
Prefix + ID interface
Contoh: 3ffe:501:8:1234:260:97ff:fe40:efab
Default route menuju ke Router