1. Tidur Jadi Obat Mujarab
Atasi Masalah
Sylvia W. Sumarlin
Majalah ICTAll about ICT in Indonesia
No. 09 • 6 —19 Mei 2013
E-Magazine|Free www.majalahict.com
Krisis Frekuensi,
Krisis Hukum
Krisis Frekuensi,
Krisis Hukum
Adu Nyali
Smartphone
Papan Atas
Adu Nyali
Smartphone
Papan Atas
Indonesia
Dijajah OTT
Indonesia
Dijajah OTT
2. Banyak pencapaian
yang telah kami
peroleh hingga edisi
9 Majalah ICT Digital.
Diantaranya adalah terlewatinya sejuta
pengunjung pada pertengahan April, dan
tentu saja itu menandakan bahwa kami
telah mencuri perhatian pembaca dari
kalangan pemerhati telekomunikasi.
Peringkat webnews www.majalahict.
com juga sedikit demi sedikit merangkak
naik di Alexa, meski masih jauh dari
harapan, mengingat usia kami yang baru
berusia 4 bulan.
Kami juga telah mendapatkan tempat
dari sejumlah pembaca dan narasumber
dari dalam dan luar negeri, dan dari
kebanyakan masukan pembaca, rubrik
profil, hot news, dan cyber life paling
banyak pembacanya.
Kami juga senantiasa membuka diri
bagi pembaca yang ingin menyumbang
tulisan dengan mengirimkannya ke
redaksi@majalahict.com.
Akhirnya, kami mengucapkan selamat
membaca majalah digital ICT Edisi 9
yang menampilkan topik utama krisis
frekuensi, juga ada sajian menarik sepu
tar open source dan ulasan bedah regu
lasi soal tepatkah LTE di pita 2,3 GHz.
DESAIN COVER: F. Tian
Daftar Isi:
IM2 Korban Pertama
Krisis Frekuensi......................6
Open Source Siap Kuasai
Indonesia.............................10
REDAKSI
Pemimpin Redaksi Arif Pitoyo
Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22
Jl. Sawangan Raya-Depok
Email: redaksi@majalahict.com
IKLAN & PROMOSI
Email: marketing@majalahict.com
Telepon: 081511510000 (arif)
Fax. 021- 7756782
Cover
184 x 50 mm = Rp10,5 juta/edisi
50 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi
Halaman belakang
Full page = Rp10,5 juta/edisi
Half page = Rp8 juta/edisi
184 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi
50 x 50 mm = Rp2 juta/edisi
Halaman dalam
Full page = Rp8 juta/edisi
Half page =Rp5,5 juta/edisi
184 x 50 mm = Rp3 juta/edisi
50 x 50 mm = Rp1,5 juta/edisi
DARI REDAKSI
HP Rilis 2 Printer Baru…........14
YLKI Protes Smartfren............15
TARIF IKLAN
2
Setelah Multiply, Siapa Lagi?..20
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
FOTO COVER:
Sylvia W. Sumarlin
Arif Pitoyo
Pemimpin Redaksi
3. ETALASE
3
Harddisk
Super
Tipis WD
Blue
Kacamata
pintar Google
Glass
tengah
naik daun.
Perangkat
yang
menciptakan
kontroversi
di sejumlah
negara, termasuk
Indonesia itu telah
siap diproduksi.
Mengapa begitu
heboh? karena dalam kacamata ini tertanam
kamera yang mampu merekam video HD 720p.
Media penyimpanan internal berukuran 16 GB
(dengan 12 GB ruang kosong yang bisa dipakai)
dapat menyimpan hasil tangkapan gambar atau
rekaman video.
Seperti dikutip dari Techcrunch, layar yang tak
ubahnya lensa kacamata Google Glass diklaim
bakal memiliki resolusi yang “setara dengan display
high definition dilihat dari jarak 2,5 meter”.
Dalam panduan Google Glass untuk developer,
Google menyatakan bahwa foto-foto yang
ditampilkan melalui perangkat itu harus memiliki
resolusi 640 x 360. Media penyimpanan ini juga
akan tersinkronisasi dengan layanan cloud storage
Google. (ICT/02)
LG Nexus 4 -atau dikenal juga dengan Google
Nexus 4- adalah seri Nexus terbaru yang
cukup heboh di dunia internasional. Setelah
Google memilih HTC untuk memproduksi Nexus
One (generasi pertama) dan Samsung untuk
memproduksi Nexus S (generasi kedua) dan Galaxy
Nexus (generasi ketiga), kali ini Google memilih LG
sebagai partner untuk Nexus 4.
Banyak kontroversi yang terjadi di kalangan
pengguna setia Nexus karena buruknya
pengalaman mereka dengan perangkat LG.
Tetapi apakah Google salah memilih LG untuk
memproduksi Nexus 4? Dan apakah kualitas Nexus
4 buatan LG ini buruk?
Perangkat ini dikabarkan sering habis di Google
Play, bahkan saat pre-order di Indonesia beberapa
waktu lalu, banyak pembeli kecewa. Alasan
terbesar mengapa perangkat ini sangat laku adalah
karena harganya yang cukup terjangkau untuk
sebuah spesifikasi tinggi yang dimilikinya. (ICT/02)
LG Nexus 4 Masuki Pasar
Google Glass yang
Kontroversial
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
Tren komputer jinjing yang makin tipis juga memaksa perangkat di dalamnya
yang makin tipis. Western Digital (WD) melihat peluang itu dan
mulai mengembangkan hardisk super tipis dengan ketebalan
hanya 5mm. Disebutkan bahwa dengan kapasitas
500GB, WD Blue 5 merupakan hard drive
ultra-slim 5mm 2,5 inch pertama di dunia.
Ketipisan fisik WD Blue membuat berat
hard disk turun 36% jika dibandingkan drive
standar 9,5mm. Meski demikian, storage tipis ini
dibekali fitur akustik untuk meredam tingkat bising saat
drive berputar atau siaga.
Hard disk ini mumpuni menahan guncangan non-operasional
sampai 1000G, dan operasional sampai 400G. Untuk mengurangi
getaran akibat sistem dan menstabilkan piringan saat proses baca dan
tulis, poros motor dikunci di kedua ujungnya. (ICT/01)
4. HOT NEWS
P
erkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di Indonesia, begitu cepat dan
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Era
pita lebar (broadband) kita masuki, dan akan
makin tinggi kebutuhan kecepatan yang diinginkan
pengguna.
Sehingga, karena ukuran aplikasi yang kian besar,
pengguna yang banyak, dan kebutuhan kecepatan
akses yang meningkat, frekuensi merupakan sumber
daya yang begitu dibutuhkan. Namun, dalam
perjalanannya frekuensi begitu sulit didapat dan
bersifat ekslusif.
Kebutuhan frekuensi yang cukup besar, yang
mncapai 150 MHz sampai 2016 merupakan
keniscayaan yang tak
terbantahkan. Solusi sementara
adalah penggabungan frekuensi
(frequency pooling) atau
infrastructure sharing.
Pemanfaatan frekuensi yang
4
Arif Pitoyo
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
Krisis Frekuensi,
Krisis Hukum
5. HOT NEWS
5No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
digabungkan akan
membuat optimalnya
jaringan dan pemanfaatan
frekuensi, serta
mengurangi biaya capital
expenditure (capex)
maupun operational
expenditure (Opex).
Yang tadinya, misalnya,
masing-masing 10 MHz,
setelah digabungkan, 20
MHz dapat dipakai dua
operator.
Frekuensi merupakan
sumber daya yang
terbatas, sedangkan
kebutuhan frekuensi
selalu bertambah setiap
tahun.
Saat ini alokasi frekuensi yang efektif di Indonesia
hanya sebesar 425 MHz, bandingkan dengan
Australia ada 800 MHz, sedangkan AS butuh 500
MHz lagi pada 2020.
Seiring dengan banyaknya operator, optimalisasi
frekuensi mendesak dilakukan, bisa melalui upgrade
teknologi maupun network sharing dengan tetap
mengedepankan persaingan dan kualitas layanan.
Manfaat network sharing adalah membuat
kecepatan data meningkat, mengurangi pengeluaran,
dan peningkatan pemanfaatan aset, meski
tidak semuanya bisa di pakai bersama karena
dikhawatirkan operator tidak membangun jaringan
baru.
Dibutuhkan regulasi yang fleksibel, terutama
perubahan Pasal 25 PP No. 53/2000 yang
mengungkapkan frekuensi tidak bisa dialihkan tanpa
persetujuan Menteri. Di Malaysia, sudah dibolehkan
spectrum sharing, dimana tidak harus nasional, tapi
bisa regional.
Solusi lainnya adalah konsolidasi penyelenggara,
konsolidasi sumber daya, frekuensi pooling, dan
infrastructure sharing. Namun, terkadang sektor lain,
terutama hukum, belum begitu memahami konsep
infrastruktur dan frekuensi di telekomunikasi.
Industri ini dibuat pusing oleh pihak Kejaksaan
dimana hal yang umum terjadi dalam pemanfaatan
spektrum frekuensi, namun kemudian dibawa ke
ranah hukum. (ICT) Twitter: @arifpitoyo
6. I
nfrastructure sharing atau frequency sharing?
Itulah yang jadi perdebatan utama di kasus IM2
dan Indosat. Sebelum melangkah ke pembahasan
selanjutnya, perlu kiranya dijabarkan apa itu
infrastructure sharing dan apa itu frequency sharing.
Frequency sharing adalah penggunaan pita tertentu
dengan lebar yang sama oleh dua operator atau
lebih. Penggunaannya bisa berbasis wilayah atau
waktu. Berbasis waktu contohnya, di Jawa, Bali, dan
Sumatra, frekuensi tertentu di pakai Telkomsel, dan
pada frekuensi yang sama di Papua dipakai Axis.
Bila berbasis waktu, di frekuensi tertentu siang
hari dipakai Indosat, dan difrekuensi yang sama
pda malam hari dipakai Tri. Namun, untuk seluler
hal seperti itu sudah tak relevan, dan yang lebih
memungkinkan adalah kerja sama dalam bentuk
roaming atau mobile virtual network operation
(MVNO) seperti yang pernah dilakkan XL dan Axis.
Lalu dimana posisi ISP seperti IM2? ISP atau
Internet Service Provider kalau disederhanakan
adalah sebuah perusahaan yang membantu melayani
masyarakat/perusahaan yang ingin tersambung ke
jaringan Internet.
Maka ISP sebetulnya menjadi perantara antara
komputer kita ke jaringan yang lebih besar antar
6 No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
HOT NEWS
IM2Korban Pertama
Krisis Frekuensi
Arif Pitoyo
7. kota, antar negara
maupun ke berbagai
server di dunia.
Rantai layanan ISP
dimulai dari komputer,
LAN, router, last mile,
baru ke ISP. Yang
dimaksud last mile adalah
media sambungan antara
ISP dan pelanggan. Ada
beberapa macam last mile
yang sering digunakan,
yaitu jaringan selular,
jaringan telepon, dan
jaringan hotspot.
Dalam kasus IM2, ISP tersebut menggunakan
jaringan seluler untuk last mile, dan ini sudah wajar
digunakan di Indonesia dan dunia.
Dalam kerja sama Indosat dan IM2, tak ada
penggunaan frekuensi bersama antara Indosat
dan IM2 karena dalam perjanjian kerja sama (PKS)
antara keduanya menyebutkan penggunaan jaringan
telekomunikasi, bukan penggunaan frekuensi
bersama.
Layanan aplikasi data dari IM2, dan layanan
suara/sms dari Indosat yang pada saat bersamaan
melewati frekuensi, bukan merupakan penggunaan
frekuensi bersama. Akan terjadi interensi bila
frekuensi digunakan secara bersama. Bahkan dua-
duanya tidak akan berfungsi.
Pemanfaatan frekuensi bersama harus memenuhi
syarat: (1) adanya perangkat pemancar dari
dua atau lebih dinas komunikasi radio, (2) harus
dibuktikan adanya pembedaan waktu, atau
pembedaan lokasi, atau pembedaan teknologi, (3)
Harus ada perangkat sinkronisasi, (4) Harus ada
dokumentasi teknis yg menjelaskan bagaimana
penggunaan frekuensi bersama dilakukan.
Kebanyakan ISP tidak memiliki jaringan, dan
mereka hanya memberikan jasa dan konten.
Pemanfaatan jaringan operator telekomunikasi
untuk ISP merupakan satu cara mengoptimalkan
frekuensi.
Itu lah mengapa di WiMax, operatornya wajib
membuka jaringannya sebesar 20% untuk ISP
agar frekuensi optimal. Apalagi, pemerintah sudah
membuka keran LTE untuk operator WiMax di 2,3
GHz, jadi kesempatan infrastructure sharing akan
lebih mengena. (ICT) Twitter: @arifpitoyo
7No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
HOT NEWS
Rantai layanan
ISP dimulai
dari komputer,
LAN, router,
last mile, baru
ke ISP
”
8. 8
I
su over the top (OTT) ternyata telah menjadi
isu Asia Pasifik dan telah menjadi topic pembica
raan utama di konferensi Negara-negara Asia
Pasifik Asia Pacific Economic Cooperation Tele
communications (Apectel) di Bali, belum lama ini.
Pemerintah Indonesia pun menyatakan
keseriusannya membahas tantangan kehadiran
aplikasi OTT terkait dengan adanya dorongan
memperkuat National Broadband Plan. Ibaratnya
buah simalakama, inginnya memperkuat
broadband, tapi yang tertawa dan Berjaya adalah
pemain OTT asing.
Dijajah pemain OTT asing, itulah gambaran
jaringan dan frekuensi di langit Indonesia.
Permasalahan OTT ternyata tak hanya dialami
Indonesia saja. Saat ini semua negara di dunia
mendorong kemajuan National Broadband Plan
dan mempromosikan jaringan Internet pita lebar
tersebut, baik dari broadband tetap atau mobile.
Karena beberapa studi telah menunjukkan bahwa
pertumbuhan Broadband akan mempercepat
pertumbuhan ekonomi bangsa.
Seperti misalnya studi Bank Dunia pada 2009
menyatakan bahwa pertumbuhan penetrasi 10%
Indonesia
Dijajah OTT
TELEKOMUNIKASI
Arif Pitoyo
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
9. di Broadband akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 1,38% di negara berkembang
dan 1,12% di negara maju.
Akankah fenomena tumbuh dari apa yang
kita disebut “Over-The-Top” aplikasi yang
dihasilkan oleh Content Providers global akan
mengganggu harapan ini? Itulah pertanyaan yang
selalu menghantui pra pemerhati telekomunikasi
Indonesia, terutama yang nasionalis.
OTT adalah pemain yang
identik sebagai pengisi pipa
data milik operator yang
dianggap sebagai bahaya laten
bagi para operator, karena
tidak mengeluarkan investasi
besar, namun mengeruk
keuntungan di atas jaringan
milik operator.
Pemain OTT yang terkenal di
antaranya Google, Microsoft,
Apple, Yahoo, Facebook,
Research In Motion, dan
lainnya. Ada dua jenis aplikasi
OTT yang diinstal aftermarket
seperti Skype, Viber dan
WhatsApp, dan mereka yang
ditawarkan oleh produsen
sistem operasi seperti
iMessage, Google Talk, Yahoo
Messenger.
Pada 5 tahun sebelumnya,
kehadiran aplikasi OTT belum
dirasakan oleh operator telekomunikasi. Saat itu
operator masih menikmati pertumbuhan tinggi
suara dan lalu lintas SMS dan pendapatan.
Tekanan operator mulai muncul seiring
dengan perkembangan Wi-Fi dan meningkatnya
kemampuan 4G atau LTE menyebabkan
persaingan memanas. Operator perlu dengan
cepat memutuskan bagaimana mereka
menanggapi perkembangan tersebut terkait
lanskap telepon seluler di ekonomi APEC,
terutama upaya meningkatkan SMS dan voice.
Kita lihat saja, apakah pembangunan broadband
bisa dinikmati bangsa ini atau kah hanya menjadi
makanan empuk penyedia aplikasi luar negeri.
(ICT) Twitter: @arifpitoyo
9No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
TELEKOMUNIKASI
10. TEKNOLOGI INFORMASI
Open Source Siap
Kuasai Indonesia
M
asyarakat Indonesia ternyata sangat
dekat dengan teknologi open source.
Berbagai aplikasi seluler dan Internet
ternyata sudah mengadopsi open source.
Kata siapa open source susah? Nyatanya kita
sudah sering menggunakannya. Aplikasi twitter,
Google, Yahoo, dan teknologi tinggi lainnya,
semua mengadopsi open source. Jadi kita sudah
sangat dekat dengannya.
Berdasarkan data Asosiasi Open
Source Indonesia (AOSI), open source
memimpin segmen teknologi utama,
seperti mobile, cloud, dan big data.
Pada implementasi cloud, lebih
dari 80% cloud computing di
dunia dijalankan dengan Linux.
OSS juga menciptakan bisnis
model yang inovatif seperti SaaS
selain juga diimplementasikan
oleh Facebook, Youtube, Android,
Yahoo, Google, flickr, Linkedin,
twitter dan instagram.
10 No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
Arif Pitoyo
11. TEKNOLOGI INFORMASI
”
Adapun, berdasarkan lembaga riset IDC, sistem
operasi open source mendominasi perangkat
seluler global, sebesar 78,8%, meliputi
android (75%), Symbian (2,3%), dan Linux
(1,5%). Adapun proprietary yang meliputi iOS,
BlackBerry, dan Windows hanya 21,2%.
Katakteristik industri yang banyak dipengaruhi
open source adalah menetapkan kebijakan
pengembangan software sebagai kebijakan
srategis dan 51% margin keuntungan untuk
investasi TI.
Bagi Indonesia, OSS memberikan kesempatan
untuk mengejar negara maju, karena untuk
pengembangannya tidak perlu dari awal lagi,
sehingga start menjadi sama atau sejajar.
Selain itu, open source system juga menghemat
biaya lisensi, sehingga alokasi yang ada bisa
untuk pendidikan dan inovasi baru yang bisa
menggerakkan bisnis, industri, pemerintah, dan
seluruh lapisan masyarakat.
Dengan open source, Indonesia tidak lagi
tergantung pada vendor tertentu saja sehingga
kompetisi sehat bisa terjadi.
Gayung bersambut, Kementerian Riset dan
Teknologi mendukung pengembangan open
source di instansi pemerintah baik pusat maupun
daerah yang saat ini sudah terimplementasi di
sekitar 40 pemda kabupaten/kota atau sekitar
20% dari pemda kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Ristek,
dari 500 pemda kabupaten/kota di seluruh
Indonesia, sekitar 14%-20% pemda sudah
mengimplementasikan open source. Menristek
mengklaim, implementasi open source di pemda
kabupaten/kota bisa menghemat pengeluaran
hingga Rp10 miliar per tahun.
Kementerian Riset dan Teknologi
mendorong pengembang lokal
dan praktisi di komunitas open
source untuk bersama-sama
mengembangkan penggunaan
software open source sebagai
software yang legal, dan bisa dimulai
dari lingkungan sekitar seperti
sekolah, perguruan tinggi, dan
perkantoran. (ICT) Twitter: @arifpitoyo
11No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
OSS memberikan
kesempatan
untuk mengejar
negara maju,
karena start
menjadi sama
atau sejajar.
12. Arif Pitoyo
T
ak banyak yang
tak kenal Sylvia
Sumarlin, apalagi
di kalangan dunia
teknologi informasi dan
Internet.
Pengalamannya yang
segudang ditambah
dengan pembawaannya
yang rendah hati dan
murah senyum menjadikan
Efie, panggilan akrabnya,
pernah menjabat sejumlah
posisi penting di dunia TI
Indonesia.
Efie yang saat ini
menjabat sebagai Ketua
Federasi Teknologi
Informasi Indonesia itu
pernah menjabat sebagai
Ketua Umum Asosiasi
Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII)
dan Perwakilan WiMax
Forum untuk Indonesia.
Mulai berkecimpung
secara professional di
dunia Internet sejak 1996,
yatu sejak mendirikan
DNET (Dyviacom Net), Efie
mengaku banyak suka duka
yang dialaminya.
“Saya masih ingat
betapa bingungnya
memperkenalkan Internet
kepada masyarakat dari nol
pada 1996. Pada saat itu
para pebisnis masih belum
merasa teknologi Internet
sebagai suatu kebutuhan.
Padahal, kita semua tahu bahwa teknologi internet
sangat mengubah cara kita berkomunikasi dengan
sesama pebisnis,” ujarnya kepada Majalah ICT.
Saat itu para penyelenggara jasa Internet (ISP/
Internet Service Provider) ramai-ramai membidik
pasar multinasional yang notabene adalah satu-
satunya segmen pasar yang sudah paham akan
Internet.
12 No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
PROFIL
Sylvia W. Sumarlin
Tidur Jadi
Obat Mujarab
Atasi Masalah
13. Menurut Efie, untuk bisa eksis dan semakin maju,
maka harus dipikirkan cara lain mempengaruhi
masyarakat untuk bisa melihat manfaat internet
bagi kehidupan sehari-hari.
“Pelajaran yang saya dapat dari menekuni
dunia internet dari awal sampai saat ini adalah
selalu bersiap untuk mengikuti trend kebutuhan
masyarakat dan berani mengubah produk bila
masyarakat tidak menyukainya,” tuturnya.
Efie yang memiliki hobi menjelajahi tempat-
tempat baru yang memiliki nilai historis atau
legenda yang terkenal didukung oleh suami yang
hobi fotografi.
Bila tidak sempat travelling, tambahnya, maka
Efie berusaha menyempatkan diri untuk belajar
menari, baik itu tarian Jawa, ballroom ataupun tap
dancing.
‘Pantang menyerah dan jangan takut untuk
melangkah’, itu lah motto hidup Efie.
“Saya sadar bahwa saya tidak
termasuk kategori orang yang
genius, namun saya berani
untuk melangkah, mengambil
resiko dan keputusan,”
tegasnya.
Menurut dia, hal kecil seperti
selalu tersenyum kepada karya
wan dan mitra akan memberikan
rasa nyaman dalam bekerja.
Bila merasa kegagalan
menghampiri, Efie mengaku
memiliki obat mujarab untuk
mengatasi kegagalan. “Obat
yang paling efektif buatku
setelah mengalami kegagalan
adalah dengan tidur yang cukup
dan membebaskan pikiran dari
hal-hal yang membuat kesal.”
Bila ditanya cita-cita Efie
yang belum kesampaian, maka
dengan lirih dia berujar: “Saya
mempunyai obsesi untuk
menjadikan kemajuan dan
industri teknologi informasi
adalah raja di negara sendiri.”
Twitter: @arifpitoyo
PROFIL
Obat yang
paling efektif
buatku setelah
mengalami
kegagalan
adalah tidur yang
cukup."
”
14. XL raih penghargaan—PT XL
Axiata Tbk (XL) meraih penghargaan
sebagai “The Best 20 of Most
Admired Companies in Indonesia”
untuk kategori lintas industri dan
penghargaan “The Third Winner
in Infrasturcture, Utilities, and
Transportation Industry” yang
diselenggarakan majalah Fortune
Indonesia. Penghargaan ini diterima
langsung oleh Direktur Digital
Services XL, Dian Siswarini.
HP rilis 2 printer baru—HP menghadirkan
keunggulan dua printer terbarunya dari seri HP
Deskjet Ink Advantage hc, yaitu HP Deskjet
Ink Advantage 2520hc All-in-One printer dan
2020hc printer.
Melalui seri printer terbarunya HP Deskjet
Ink Advantage high capacity (hc), HP
meningkatkan kualitas cetakan dengan harga
terjangkau dengan menggunakan sebuah
katrid seharga Rp99.000u tanpa harus
menanggung resiko gagal cetak sebagaimana
jika menggunakan tinta non-HP.
Indosat-Trikomsel kerja sama
bundling gadget—Indosat
bekerjasama dengan Trikomsel
menghadirkan Program Bundling
Device. Kerjasama ini merupakan
komitmen Indosat untuk senantiasa
meningkatkan kualitas dan
memperluas pasar layanan untuk
aspek layanan pelanggan bagi kedua
belah pihak (customer service).
Dalam kerjasama ini akan dilakukan
pengembangan point of service
Indosat di jaringan Okeshop dan
Global Teleshop.
14
Telkomsel rilis Telkomsel Mengajar—Dalam rangka
menyambut Hari Pendidikan Nasional 2013 dan sebagai
wujud kepedulian dan semangat berbagi di dunia
pendidikan, Telkomsel meluncurkan program “Telkomsel
Mengajar”. Melalui pogram ini Telkomsel memberikan
dukungan pembelajaran berbasis teknologi digital dan
menerjunkan karyawan internal untuk secara langsung
memberikan edukasi mengenai dunia TI secara dini
kepada anak didik.
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
GALERI
15. GALERI
Pandi resmikan desa.id—
Pengelola Nama Domain
Internet Indonesia (PANDI)
resmi meluncurkan domain
tingkat dua (DTD) baru
“desa.id”. Usulan domain
baru ini diajukan karena
desa sebagai satuan
pemerintahan terkecil
tidak dapat menggunakan
domain go.id.
Telkom gagas Kartini 2.0 Award—
PT Telkom Indonesia menggagas
acara “Kartini 2.0: Indonesia Digital
Women Award 2013” pada Senin
20 April 2013. Acara yang dihadiri
Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan Linda Amalia Sari Agum
Gumlelar itu memilih 21 perempuan
inspiratif di bidang teknologi informasi
yang dinilai mampu menggunakan
kecanggihan dunia digital untuk
memberikan makna lebih bagi diri
dan lingkungannya.
YLKI protes Smartfren—Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) menuding PT
Smartfren melanggar UU Konsumen dan UU
Telekomunikasi menyusul putusnya jaringan
serat optik Smartfren yang menyebabkan
gangguan layanan data internet berhari-
hari. YLKI mengaku menerika sebanyak 143
pengaduan dari konsumen mengenai kasus
Smartfren ini.
Indosat promosi isi ulang—
Indosat terus berpromo pembelian
isi ulang pulsa. Kali ini, sampai
dengan 15 Juni mendatang, semua
pelanggan kartu prepaid Indosat akan
mendapatkan hadiah berupa Teh
Botol Sosro satu liter atau Tebs 330
ml setiap melakukan isi ulang pulsa
di Hypermart untuk pengisian pulsa
senilai Rp100.000 atau Rp50.000.
15No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
16. M
endaratnya Samsung Galaxy S4 di bumi
Indonesia menabuh genderang perang
persaingan produk ponsel pintar yang
semakin ketat.
Pabrikan dunia asal Korea Selatan ini lebih
memperbaharui dari sisi hardware dan fitur
dibandingkan Samsung Galaxy seri sebelumnya.
Samsung Galaxy S4 dari penampilan luarnya tidak
menunjukkan banyak perbedaan dari seri Galaxy
S3, kecuali dari sisi ukuran layar yang membesar
menjadi 5 inchi, atau lebih tepatnya 4,99 inchi.
Ukuran Galaxy S4 juga lebih tipis dan ringan, berat
nya hanya 130 gram dengan ketebalan 7,9 mm.
Di luar Samsung Galaxy S4, ponsel lainnya,
yaitu HTC One dan iPhone 5 tidak diragukan lagi
merupakan tiga dari smartphone terbaik saat ini.
Dalam AndroidZone disebutkan pada lebih dari
satu kesempatan bahwa 2013 akan menjadi tahun
dari perangkat smartphone dengan layar besar
Full HD panel 5 inci atau lebih, sehingga layar
merupakan salah satu aspek yang paling penting
dalam ponsel saja.
Samsung Galaxy S4 memiliki Super AMOLED 4,99
inch Full HD (1920 x 1080 piksel dan 441 ppi)
dilapisi dengan Gorilla Glass
3. Ini menggabungkan fitur
Air View dan Gesture Air,
memungkinkan kita untuk
mengontrol layar tanpa
menyentuhnya.
Untuk bagiannya,
HTC One
menggabungkan
layar Super LCD 4,7
16
BEDAH GADGET
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
Adu Nyali
Smartphone
Papan Atas
Majalah ICT
Spesifikasi iPhone 5
Jaringan :
2G: GSM 850 / 900 / 1800
/1900 – GSM A1428
CDMA 800 / 1700 /
1900 / 2100 – CDMA
A1429
3G: HSDPA 850 / 900 /
1900 / 2100 – GSM
A1428
CDMA2000 1xEV-DO
– CDMA A1429
4G: LTE 700 MHz Class
17 / 1700 / 2100 –
GSM A1428
LTE 850 / 1800 / 2100
– GSM A1429
LTE 700 / 850/1800/
1900 / 2100 – CDMA
A1429
Layar Tipe : LED-backlit IPS TFT,
capacitive
touchscreen,
16M colors
Ukuran : 640 x 1136 pixels, 4.0
inches (~326 ppi pixel
density)
Dimensi
Ukuran : 123.8 x 58.6 x 7.6 mm
Berat : 112 g
Memori Internal: 16/32/64 GB
storage, 1 GB RAM
17. inch Full HD 3 tetapi dengan kepadatan yang luar biasa
dari 468 piksel per inci, yang tempat sebagai pemimpin
di daerah ini. Panel dilindungi oleh Gorilla Glass 2.
Akhirnya, iPhone 5 memiliki layar Retina 4-inci dengan resolusi 1.136 x 640
piksel dan 326 ppi, yang agak diabaikan dalam hal ini.
Galaxy S4 menyediakan berbagai mode layar yang mempengaruhi reproduksi
warna secara signifikan.Anda dapat memilih warna dan berkedip dengan warna
Dinamis tajam atau sangat alami dengan mode Movie.
Modus Adobe RGB merintis 1080p panel Super AMOLED dan juga
menawarkan warna
yang sangat nyata
namun anehnya
tidak seakurat
modus film.
Dalam hal
kecerahan, Galaxy
S4 ternyata
kurang dari iPhone
5, sedangkan
HTC One diikuti
erat. Adapun
white balance,
Mode Film Galaxy
S4 dan Adobe
RGB lebih dekat
dengan suhu warna
yang diinginkan
(6500K),
sedangkan iPhone
5 adalah sekitar
7250K dan 8000K.
17
BEDAH GADGET
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
Spesifikasi Samsung Galaxy S4
Jaringan : GSM 850/900/1800/1900 MHz (2G)
HSDPA 850/900/1900/2100 MHz (3G)
LTE, Micro-SIM
Dimensi : 13,6 x 6,9 x 0,7 cm, 130 gram
Layar : 4,99” Super AMOLED capacitive touchscreen, kedalaman
16 juta warna, resolusi 1080 x 1920 piksel, 441 ppi Corning
Gorilla Glass 3
Memori : 16/32/64 GB (internal) microSD up to 64 GB, RAM 2 GB
Konektivitas : HSDPA 42,2 Mbps; HSUPA 5,76 Mbps; LTE Cat3 100 Mbps
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac
Bluetooth 4.0 A2DP NFC, microUSB 2.0, USB On-the-go
Kamera : 13 MP (4128x3096 piksel), autofocus, flash LED
Perekam video : 1080p@30fps
Kamera depan : 2 MP 1080p@30fps
Sistem operasi : OS Android Jelly Bean v4.2.2
Chipset : Exynos 5 Octa 5410
Fitur-fitur : A-GPS dan GLONASS Java MIDP
S-Voice natural language commands and dictation
Smart Stay eye tracking, Dropbox 50 GB
TV-out
MP4/DivX/XviD/WMV/ H.264/H.263 player
MP3/WAV/eAAC+/AC3/ FLAC player
Baterai : Li-Ion 2600 mAh
Spesifikasi HTC One
Jaringan : GSM 850/900/1800/190 (LTE)
Dimensi : 137,4 x 68.2 x9.3mm
Berat : 143gr
Display : 4.7 inci | Super LCD3 capacitive touchscreen | Full HD,
1080x1920p, 469ppi | Gorilla Glass 2
Kamera : 4MP Ultrapiksel, 2688x1520p | LED flash | 1/3” sensor | 1080p
@30fps | 2,1MP, HDR (front)
Prosessor : Qualcomm APQ8064T Snapdragon 600 quadcore 1.7GHz
Grafis : GPU Adreno 320
Memori : Internal 32/64GB | RAM 2GB
OS : Android 4.1.2 (Jelly Bean), tersedia update ke 4.2.2
Konektivitas : Bluetooth 4.0 with A2DP | DLNA | microUSB 2.0 | NFC | WiFi
802.11 a/ac/b/g/n
18. Heru Sutadi
K
ementerian Komunikasi dan
Informatika memberikan isyarat akan
diimplementasikannya teknologi
telekomunikasi generasi ke-4 atau 4G
yang dalam hal ini Long Term Evolution (LTE) di
rentang frekuensi 2,3 GHz. Adopsi LTE di 2,3 GHz
ini bukan dibuka lelang baru dimana masih tersisa
60 MHz (bahkan beberapa wilayah lebih dari 60
MHz karena ditinggalkan pemenangnya seperti
PT Telkom), melainkan memberikan privilege
bagi para pemenang lelang pada 2009 untuk
mengadopsi teknologi netral.
Awalnya para pemenang lelang WiMax ini sesuai
lelang diharuskan menggunakan teknologi WiMax
16.d. Sampai kemudian mereka meminta agar
pemerintah mengubah kebijakan, sehingga jadilah
mereka boleh menggunakan teknologi netral, yang
saat itu hadir WiMax 16.e. Dengan dalih teknologi
netral, maka ada upaya agar operator-operator
yang saat ini menghuni frekuensi 2,3 GHz dapat
mengadopsi LTE di akhir tahun ini.
Bangun Ekosistem
Upaya untuk mulai menentukan
di frekuensi mana LTE akan
dialokasikan, perlu diapresiasi.
Sebab ini artinya, Kementerian
Kominfo mulai memikirkan bagaimana
cara mengadopsi teknologi yang akan
menjadi jawaban kebutuhan masyarakat
akan layanan pita lebar (broadband) yang
cepat. Dan yang terpenting adalah bahwa
penentuan frekuensi oleh merupakan
regulator merupakan bagian dari membangun
ekosistem LTE.
Hanya saja, sebelum menentukan
secara pasti di frekuensi mana LTE akan
18 No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
REGULASI
Apakah LTE di 2,3 GHz
Pilihan yang Tepat?
19. REGULASI
19
ditempatkan, perlu diperhatikan juga
adalah bagaimana kesiapan perangkat
di frekuensi tersebut, kemudian juga
negara-negara lain menggunakan
frekuensi yang mana, sebab jika tidak
banyak negara yang menggunakan,
maka harga perangkat dan CPE (custo
mer premises equipment) tidak eko
nomi alias relatif mahal. Yang perlu diuji
juga adalah bagaimana dengan rencana
dan kemampuan operator untuk
adopsi LTE, dan tak ketinggalan adalah
bagaimana publik selaku pengguna di
edukasi dan disosialisasi akan layanan
pita lebar berteknologi LTE.
Di dunia saat ini, menurut laporan
GSA, sudah ada 163 jaringan komersial
operator di 67 negara. Sebagian besar
menggunakan frekuensi 1800 MHz,
dimana 74 operator di 43 negara
sudah mengkomersialkan jaringannya
dengan 14,27 pengguna. Posisi kedua
adalah frekuensi 2,6 GHz dengan 50
operator. Di frekuensi ini, Indonesia
sulit mengadopsi karena 150 MHz
sudah dialokasikan untuk televisi
berlangganan IndoVision.
Untuk 2,3 GHz, dari negara-negara
yang sudah meluncurkan LTE secara
komersial dan menggunakan TD
LTE di frekuensi ini, hanya Australia
dan India yang menggunakannya.
Sementara yang menggunakan TDD
dan FDD untuk 2,3 GHz, negara lain
yang menggunakan adalah Hong Kong,
Oman, Arab Saudi dan Sri Langka.
Sehingga, bisa dikatakan 2,3 GHz TD
LTE tidak begitu favorit.
1800 MHz
Sebenarnya, jika proses migrasi
ke TV digital bisa segeral selesai,
frekuensi 700 MHz sangat potensial
digunakan. Namun, pemerintah sendiri
memprediksi baru 2018 migrasi akan
selesai. Percepatan bisa dilakukan
jika subsidi set top box dapat
diimplementasikan.
Frekuensi 1800 MHz nampaknya akan
jadi pilihan. Hanya saya, di frekuensi ini
blok-blok operator tidak berdampingan
(contigous), sehingga pelru penataan
kembali. Termasuk menyeimbangkan
besaran blok untuk tiap operator dan
bisa jadi penggunaan penggabungan
(pooling) frekuensi satu atau beberapa
operator, sehingga pemanfaatan lebih
optimal.
Lalu bagaiaman dengan 2,3 GHz?
Persoalan operator di 2,3 GHz bukanlah
soal teknologi. Teknologi diubah ke
2,3 GHz pun operator tidak serius
membangun dan berjualan layanan.
Untuk operator baru, masalah finansial
membangun jaringan serta harus
berkompetisi dengan para “raksasa”
seluler nampaknya merupakan
tantangan yang tidak kecil. Sehingga,
kalaupun dibolehkan ke LTE, tidak ada
jaminan mereka akan mengadopsi dan
agresif membangun jaringan.
ITU sendiri telah menetapkan bahwa
4G akan terdiri dari dua teknologi, LTE
Advanced dan WiMax 802.16m atau
mobile WiMax. Dan karena memang 2,3
GHz sejak awal dialokasikan WiMax, perlu
diwacanakan bahwa pengguna eksisting
cukup mengadopsi mobile WiMax saja
dibanding LTE. (Twitter: @herusutadi)
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
20. CYBERLIFE
20
S
ejumlah
situs-situs
e-commerce
maupun aku
Facebook online shop
bertebaran
bak jamur di
musim hujan.
Gelembung (bubble) Bisnis perdagangan elektronik
(e-commerce) memang sedang bergairah.
Bagaimana tidak? Dalam catatan Direktorat
E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika,
bisnis ini berpotensi memutar uang Rp330 triliun.
Wow!
Tak mengherankan jika kini sudah puluhan pemain
yang terjun ke dalam bisnis ini. Sebut saja Plasa.com,
Kaskus.us, Multiply.com, Tokobagus.com, Blibli.com
maupun Rakuten Belanja Online (RBO).
Pengguna situs belanja online di Indonesia saat ini
tidak sedikit. Seperti Multiply.com, pengguna sudah
mencapai tiga jutaan dengan 80.000 merchant.
Sementara Blibli.com memiliki 300 merchant partner
dengan rata-rata transaksi 200-300 per hari. Di
Kaskus lebih cerah,
terjadi 38 juta transaksi
per bulan.
Walaupun pasar
terbuka lebar, ada
tiga tantangan utama
dalam bisnis online di
Indonesia. Pertama,
mengubah budaya yang
tadinya beli di toko
dengan melihat langsung
Heru Sutadi
No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
Setelah Multiply,
Siapa Lagi?
21. barang, berubah dengan secara
online. Kedua, kejelasan aturan yang
memayungi dan melindungi transaksi
bisnis online. Dan ketiga, banyaknya
penipuan jual barang mendompleng
bisnis online.
Bisa jadi gelembung bisnis
e-commerce mulai bocor. Zalora
Indonesia, sebagai salah satu
e-commerce fashion yang juga memiliki
‘outlet’ di beberapa negara, dikabarkan
mulai melakukan pemutusan hubungan
kerja terhadap karyawan-karyawannya,
terutama di bagian perdagangan barang
(merchandise).
Sebelum Zalora, perusahaan E-commerce raksasa
Jepang, Rakuten, secara resmi mengakhiri kerja sama
pemberian layanan e-commerce di Indonesia dengan
PT Global Media (MNC).
Perkembangan perdagangan elektronik di Indonesia
yang baru bertumbuh, menumbangkan pemainnya.
Setelah Zalora, kini Multiply.co.id atau juga multiply.
com terpaksa menutup usahanya.
Pengumuman penutupan usaha Multiply yang baru
mengganti logo diumumkan secara langsung di ha
laman muka situs e-commerce ini yang beberapa
waktu lalu juga mulai menawarkan penjualan preorder
BlackBerry Z10 dan pemesanan tiket pertunjukkan ini.
“Dengan sangat menyesal, kami umumkan bahwa
situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup
per 6 Mei 2013 dan kami akan menghentikan semua
kegiatan usaha kami per 31 Mei 2013,” tulis Multiply.
Dijelaskan bahwa, Multiply.co.id akan menjalankan
kegiatan seperti normal sampai 6 Mei 2013.
Kemudian, waktu yang tersisa hingga akhir Mei
2013 digunakan mereka untuk
memastikan bahwa semua hal
dalam proses jual beli sudah
terselesaikan dan seluruh penjual
dan pembeli mendapat haknya.
Tumbangnya sejumlah pemain
teras memicu pertanyaan, apakah
bisnis e-commerce di Indonesia
hanya sebagai gelembung, yang
setiap saat bisa kempis? Kita
lihat saja ke depan. (ICT) Twitter:
@herusutadi
CYBERLIFE
21No. 08• 6—19 Mei 2013Majalah ICT
22. Majalah ICTAll about ICT in Indonesia
Telah
Hadir
Diterbitkan oleh:
Indonesia ICT Institute
ALAMAT REDAKSI &
KOMERSIAL:
VILLA CEMARA NO. 22
JL. SAWANGAN RAYA-DEPOK
TELP: 021-7750301,
FAX: 0217756782, HP:
081511510000
EMAIL: REDAKSI@
MAJALAHICT.COM
WWW.MAJALAHICT.COM