SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BIOTRANSFORMASI SEDIAAN ORAL 
NUR AMIRAH REZKY 
NURJANNAH 
RIZKY FAUZIAH 
RESKI MAULIYANTI 
SITTI NURJANNAH INDAH SARI 
ST. RAHMAH AKBAR 
ZAKIAH ANUGERAH HAMZAH 
ANDI AYU ANDIRA 
IFFAH KHALIFAH 
ADE IRMA WAHYU
Definisi 
◦ Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia 
obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. 
◦ Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut 
dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi oleh 
ginjal. 
◦ Selain itu, pada umumnya obat menjadi inaktif, sehingga biotransformasi sangat 
berperan dalam mengakhiri kerja obat. Tetapi, ada obat yang metabolitnya sama 
aktif, lebih aktif, atau lebih toksik. Ada obat yang merupakan calon obat (prodrug) 
justru diaktifkan oleh enzim biotransformasi ini. Metabolit aktif akan mengalami 
biotransformasi lebih lanjut dan/atau diekskresi sehingga kerjanya berakhir. 
◦ Tujuan metabolisme obat (biotransformasi) secara umum adalah mengubah obat 
menjadi metabolit tidak aktif dan tidak toksik (bioinaktivasi atau detoksifiikasi), 
mudah larut dalam air kemudian dapat dieksresikan dari tubuh oleh ginjal.
Faktor mempengaruhi Biotransformasi 
◦Factor perbedaan genetic tiap individu 
◦Perbedaan spesies dan galur 
◦ Perbedaan jenis kelamin 
◦ Perbedaan umur 
◦ Penghambatan enzim metabolism 
◦ Induksi enzim metabolism
Obat-obat paling sering diberikan secara oral, karena bentuk obat 
yang cocok dapat relative mudah diproduksi dan disamping itu 
kebanyakan pasien lebih menyukai pemakaian ini. Akan tetapi 
pemakaian obat secara oral dihindari untuk bahan obat yang sukar 
diabsorpsi melalui saluran cerna (misalnya strofantin, tubokurarin) 
atau iritasi mukosa lambung. Untuk kasus terakhir dibutuhkan 
pembuatan bentuk obat dengan penyalut yang tahan terhadap cairan 
lambung.
Metabolisme obat 
◦ Organ utama yang bertanggung 
jawab untuk biotransformasi obat 
adalah hati. Akan tetapi jaringan 
intestine, paru dan ginjal juga 
mengandung sejumlah enzim 
biotransformasi. 
◦ Jaringan lain dan mikroflora intestine 
dapat pula berperan dalam 
biotransformasi obat. 
◦ Proses biotransformasi difasilitasi oleh enzim 
yang akan mengubah obat yang bersifat 
lipofilik menjadi yang larut air. 
◦ Metabolit yang larut air, cenderung 
membentuk ion pada PH fisiologik manusia 
dan lebih siap untuk diekskresikan oleh ginjal.
Metabolisme obat 
◦ Biotransformasi obat-obat dapat digolongkan menurut aktivitas farmakologik dari 
metabolit atau menurut mekanisme biokimia untuk setiap reaksi biotransformasi. Untuk 
sebagian besar biotransformasi obat-obat dihasilkan bentuk metabolit yang lebih polar 
yang tidak aktif secara farmakologikdan dieliminasi lebih cepat dari pada obat induknya. 
Untuk beberapa obat, metabolit dapat aktif secara farmakologik atau menghasilkan efek 
toksik. 
◦ Untuk sebagian besar reaksi biotransformasi, metabolit obat adalah lebih polar dari pada 
senyawa induk. Pengubahan obat menjadi metabolit yang lebih polar memungkinkan obat 
tereliminasi lebih cepat dibandingkan bila obat larut dalam lemak. 
◦ Aliran darah ke hati memegang peranan penting dalam jumlah obat termetabolisme 
sesudah pemberian oral. Perubahan aliran darah ke hati secara substansial mengubah 
prosen obat termetabolisme dan dengan demikian mengubah prosen obat yang terdapat 
dalam sistemik.
Mekanisme Biotransformasi 
◦ Reaksi biokimia yang terjadi dapat dibedakan atas reaksi fase I dan fase II. 
◦ Yang termasuk reaksi fase I adalah oksidasi, reduksi, dan hidrolisis. 
◦ Reaksi fase II, yang disebut juga reaksi sintetik, merupakan reaksi konjugasi 
(penggabungan) metabolit hasil reaksi fase I dengan substrat endogen misalnya 
asan glukuronat, sulfat, asetat atau asam amino. 
◦ Hasil dari konjugasi ini bersifat lebih polar dan lebih mudah diekskresi . Metabolit 
hasil konjugasi biasanya tidak aktif kecuali prodrug tertentu. Tidak semua obat 
dimetabolisme melalui kedua tahap fase reaksi tersebut, ada obat yang mengalami 
reaksi fase I saja (satu atau beberapa macam reaksi). Tetapi kebanyakan obat 
dimetabolisme melalui beberapa reaksi sekaligus atau secara berurutan menjadi 
beberapa macam metabolit.
Reaksi fase I 
◦ Reaksi biotransformasi yang mengubah molekul obat secara oksidasi, reduksi atau 
hidrolisis disebut reaksi fase I. Sedangkan pada reaksi fase II terjadi penggabungan 
(konjugasi) molekul-molekul obat dan juga metabolit-metabolit yang terjadi pada reaksi 
fase I dengan senyawa tubuh sendiri.dalam banyak hal diperlukan reaksi fase I sebagai 
persyaratan reaksi konjugasi. 
◦ Reaksi oksidasi; yang sangat penting untuk biotransformasi ialah reaksi oksidasi yang 
melibatkan oksidase, monooksigenase dan dioksigenase. Oksidase mengoksidasi melalui 
penarikan hydrogen atau electron. Oleh monooksigenase, satu atom oksigen dari molekul 
oksigen diikat pada bahan asing dan atom oksigen lain direduksi menjadi air. 
◦ Sebaliknya, dioksigenase memasukkan kedua atom dari 1 molekul oksigen kedalam 
xenobiotika. Monooksigenase (mikrosom) yang mengandung sitokrom P-450 dan juga 
sitokrom P-448 yang merupakan protein hem- memiliki makna terbesar untuk biotransformasi 
oksidasi obat
◦ Reduksi; dibandingkan dengan oksidasi, reduksi hanya memegang peranan kecil 
pada biotransformasi. Senyawa karbonil dapat direduksi menjadi alkohol oleh 
alkoholdehidrogenase atau aldo-ketoreduktase sitoplasma. Untuk penguraian 
senyawa azo menjadi amina primer melalui tahap antara hidrazo tampaknya ada 
beberapa enzim yang terlibat, diantaranya NADPH-sitokrom P-450-reduktase. 
Yang masih bekum diketahui seluruhnya ialah enzim yang terlibat dalam reduksi 
senyawa nitro menjadi amina yang sesuai. Secara toksikologik berarti ialah 
dehalogenisasireduktif, misalnya pada karbromal serta dari karbontetraklorida 
menjadi kloroform. 
◦ Biohidrolisis, reaksi biohidrolisis penting: 
◦ Penguraian ester dan amida menjadi asam dan alkohol serta amina oleh esterase 
(amidase) 
◦ Pengubahan epoksida menjadi diol berdampingan (visinal) oleh epoksidahidratase 
(sinonim epoksidahidrolase) serta 
◦ Hidrolisis asetal (glikosida) oleh glikosidase
Reaksi fase II 
• Reaksi konjugasi berlangsung melibatkan transferase yang 
kebanyakan spesifik. Reaksi konjugasi mencakup: 
• Reaksi antara senyawa yang mempunyai gugus hidroksil alkohol 
atau fenol, gugus amino, gugus sulfihidril dan sebagian juga gugus 
karboksil dengan senyawa tubuh sendriri yang kaya akan energy 
• Reaksi penggabungan antara senyawa asing, setelah diaktivasi 
dengan senyawa tubuh sendiri (tidak teraktivasi) ke dalam reaksi 
terakhir termasukkonjugasi asam karboksilat dengan asam amino.
Reaksi fase II 
Reaksi fase II yang terpenting adalah konjugasi dengan: 
• asam glukuronat aktif 
• asam amino (terutama glisin) 
• sulfat aktif
Peranan enzim dalam metabolisme 
◦ Sistem P-450 adalah sebuah keluarga enzim (lisozim) yang terjadi dalam 
kebanyakan sel, tetapi terutama sangat banyak dalam hati. Banyak obat dapat 
menginduksi peningkatan kadar sitokrom P-450, yang menyebabkan suatu 
peningkatan kecepatan metabolisme obat penginduksi tersebut atau obat-obat lain 
yang dibiotransformasi oleh sistem P-450. Banyak obat menghambat sistem P- 
450 dan bisa memperkuat kerja obat lain yang dimetabolisme oleh enzim 
sitokrom. 
◦ Istilah sitokrom P-450 dan sitokrom P-448 dipakai karena terjadi absorpsi kuat 
dari cahaya pada panjang gelombang 450 dan 448 nm setelah reduksi dengan 
natriumditionit dan penyetimbangan dengan CO. 
◦ Mikrosom adalah bagian pecahan dari reticulum endoplasma yang terjadi pada 
sentrifugasi terfraksinasi dari homogenates fraksi mikrosom). Enzim yang terikat 
pada mikrosom disebut enzim mikrosom.
Enzim berperan dalam proses reduksi pada metabolisme fase I 
Enzim pengoksidasi yang penting lainnya adalah: 
◦ Alkoholdehidrogenase, yang mendehidrasi alkohol, khususnya etanol 
menjadi aldehida 
◦ Monoaminooksidase, yang umumnya bekerja secara oksidasi pada amina 
biogenic (misalnya katekolamina) 
◦ Aldehida-oksidase, yang mengubah aldehid menjadi asam 
◦ N-oksidase, yang tidak mengandung sitokrom P-450 melainkan FAD dan 
mengubah amina sekunder menjadi hidroksilamina, amina tersier menjadi 
N-oksida
Peranan enzim dalam metabolisme 
Induksi enzim 
◦ Banyak xenobiotika (dan dengan demikian juga obat), khususnya senyawa-senyawa yang larut baik 
dalam lemak dengan masa kontak dalam hati yang lama, mampu menginduksi peningkatan 
pembentukan enzim-enzim yang terlibat pada biotransformasi. Karena itu disebut sebagai inductor 
(enzim) dan dibedakan menurut enzim yang diinduksi: 
◦ Jenis fenobarbital 
◦ Jenis metilkolantren 
Inhibisi enzim 
◦ Seperti halnya induksi enzim bekerja pada obat-obat yang secara kimia sangat berbeda maka terdapat 
banyak bahan obat yang menghambat proses biotransformasi dan dengan demikian dapat 
memperpanjang kerja dan menaikkan kerja senyawa-senyawa lain. Inhibisi enzim dapat berlangsung 
dengan cara berikut. Bahan obat menyebabkan penurunan sintesis atau menaikkan penguraian enzim 
reticulum endoplasma atau antara 2 obat atau beberapa obat terdapat persaingan tempat ikatan pada 
enzim dan dengan demikian menyebabkan penghambatan penguraian secara kompetitif.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Laporan farfis stabilitas
Laporan farfis stabilitasLaporan farfis stabilitas
Laporan farfis stabilitas
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Kul ii simplisia
Kul ii simplisiaKul ii simplisia
Kul ii simplisia
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Evaluasi sediaan
Evaluasi sediaanEvaluasi sediaan
Evaluasi sediaan
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 

Viewers also liked

Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
New Hire Training Manual
New Hire Training ManualNew Hire Training Manual
New Hire Training ManualBrett Chase
 
Farmakokinetik suatu obat pada ibu hamil dan
Farmakokinetik suatu obat pada ibu hamil danFarmakokinetik suatu obat pada ibu hamil dan
Farmakokinetik suatu obat pada ibu hamil danherahongkimyungsoo
 
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetikpjj_kemenkes
 
Farmakokinetik dan farmakodinamik
Farmakokinetik dan farmakodinamikFarmakokinetik dan farmakodinamik
Farmakokinetik dan farmakodinamiksriapsari603
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Jonathan London
 

Viewers also liked (19)

Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
 
Metabolisme obat
Metabolisme obatMetabolisme obat
Metabolisme obat
 
New Hire Training Manual
New Hire Training ManualNew Hire Training Manual
New Hire Training Manual
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologiMakalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Farmakokinetik suatu obat pada ibu hamil dan
Farmakokinetik suatu obat pada ibu hamil danFarmakokinetik suatu obat pada ibu hamil dan
Farmakokinetik suatu obat pada ibu hamil dan
 
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
 
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme ObatReaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Farmakokinetik dan farmakodinamik
Farmakokinetik dan farmakodinamikFarmakokinetik dan farmakodinamik
Farmakokinetik dan farmakodinamik
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 

Similar to Biotransformasi Obat

BIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptx
BIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptxBIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptx
BIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptxRISMIFARMASI
 
Biologi Sel: Metabolisme Obat
Biologi Sel: Metabolisme ObatBiologi Sel: Metabolisme Obat
Biologi Sel: Metabolisme ObatNesha Mutiara
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Ayu Kharisma
 
ppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptx
ppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptxppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptx
ppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptxRajapfKorsel
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaVita Amanah
 
2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx
2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx
2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptxKelinciNgunut1
 
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptxKelinciNgunut1
 
Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimDedi Kun
 
Materi Biokimia
Materi Biokimia Materi Biokimia
Materi Biokimia Dedi Kun
 
materi perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptx
materi perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptxmateri perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptx
materi perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptxfevimawadhah1
 
Farmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme Obat
Farmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme ObatFarmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme Obat
Farmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme ObatNesha Mutiara
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfPringgoWillyPraputra1
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMATezzara Clara Sutjipto
 

Similar to Biotransformasi Obat (20)

BIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptx
BIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptxBIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptx
BIOTRANFORMASI TOKSIKAN (1).pptx
 
Biologi Sel: Metabolisme Obat
Biologi Sel: Metabolisme ObatBiologi Sel: Metabolisme Obat
Biologi Sel: Metabolisme Obat
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
ppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptx
ppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptxppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptx
ppt metabolisme obat kelompok 6 (1).pptx
 
METABOLISME OBAT.en.id.pptx
METABOLISME OBAT.en.id.pptxMETABOLISME OBAT.en.id.pptx
METABOLISME OBAT.en.id.pptx
 
Kimia medisinal 2
Kimia medisinal 2Kimia medisinal 2
Kimia medisinal 2
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikroba
 
2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx
2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx
2_HUBUNGAN STRUKTUR DAN METABOLISME OBAT.pptx
 
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
 
Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia Enzim
 
Materi Biokimia
Materi Biokimia Materi Biokimia
Materi Biokimia
 
Pertemuan ke tiga toksikologi
Pertemuan ke tiga toksikologiPertemuan ke tiga toksikologi
Pertemuan ke tiga toksikologi
 
P 3 fix
P 3 fixP 3 fix
P 3 fix
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
materi perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptx
materi perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptxmateri perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptx
materi perkuliahan METABOLISME SEL pada hewan .pptx
 
Farmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme Obat
Farmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme ObatFarmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme Obat
Farmakologi Dasar dan Klinik: Reaksi Fase 1 Metabolisme Obat
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
 
enzim
enzim enzim
enzim
 
enzim AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
enzim  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA enzim  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
enzim AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

Recently uploaded

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 

Recently uploaded (20)

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 

Biotransformasi Obat

  • 1. BIOTRANSFORMASI SEDIAAN ORAL NUR AMIRAH REZKY NURJANNAH RIZKY FAUZIAH RESKI MAULIYANTI SITTI NURJANNAH INDAH SARI ST. RAHMAH AKBAR ZAKIAH ANUGERAH HAMZAH ANDI AYU ANDIRA IFFAH KHALIFAH ADE IRMA WAHYU
  • 2. Definisi ◦ Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. ◦ Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi oleh ginjal. ◦ Selain itu, pada umumnya obat menjadi inaktif, sehingga biotransformasi sangat berperan dalam mengakhiri kerja obat. Tetapi, ada obat yang metabolitnya sama aktif, lebih aktif, atau lebih toksik. Ada obat yang merupakan calon obat (prodrug) justru diaktifkan oleh enzim biotransformasi ini. Metabolit aktif akan mengalami biotransformasi lebih lanjut dan/atau diekskresi sehingga kerjanya berakhir. ◦ Tujuan metabolisme obat (biotransformasi) secara umum adalah mengubah obat menjadi metabolit tidak aktif dan tidak toksik (bioinaktivasi atau detoksifiikasi), mudah larut dalam air kemudian dapat dieksresikan dari tubuh oleh ginjal.
  • 3. Faktor mempengaruhi Biotransformasi ◦Factor perbedaan genetic tiap individu ◦Perbedaan spesies dan galur ◦ Perbedaan jenis kelamin ◦ Perbedaan umur ◦ Penghambatan enzim metabolism ◦ Induksi enzim metabolism
  • 4. Obat-obat paling sering diberikan secara oral, karena bentuk obat yang cocok dapat relative mudah diproduksi dan disamping itu kebanyakan pasien lebih menyukai pemakaian ini. Akan tetapi pemakaian obat secara oral dihindari untuk bahan obat yang sukar diabsorpsi melalui saluran cerna (misalnya strofantin, tubokurarin) atau iritasi mukosa lambung. Untuk kasus terakhir dibutuhkan pembuatan bentuk obat dengan penyalut yang tahan terhadap cairan lambung.
  • 5. Metabolisme obat ◦ Organ utama yang bertanggung jawab untuk biotransformasi obat adalah hati. Akan tetapi jaringan intestine, paru dan ginjal juga mengandung sejumlah enzim biotransformasi. ◦ Jaringan lain dan mikroflora intestine dapat pula berperan dalam biotransformasi obat. ◦ Proses biotransformasi difasilitasi oleh enzim yang akan mengubah obat yang bersifat lipofilik menjadi yang larut air. ◦ Metabolit yang larut air, cenderung membentuk ion pada PH fisiologik manusia dan lebih siap untuk diekskresikan oleh ginjal.
  • 6. Metabolisme obat ◦ Biotransformasi obat-obat dapat digolongkan menurut aktivitas farmakologik dari metabolit atau menurut mekanisme biokimia untuk setiap reaksi biotransformasi. Untuk sebagian besar biotransformasi obat-obat dihasilkan bentuk metabolit yang lebih polar yang tidak aktif secara farmakologikdan dieliminasi lebih cepat dari pada obat induknya. Untuk beberapa obat, metabolit dapat aktif secara farmakologik atau menghasilkan efek toksik. ◦ Untuk sebagian besar reaksi biotransformasi, metabolit obat adalah lebih polar dari pada senyawa induk. Pengubahan obat menjadi metabolit yang lebih polar memungkinkan obat tereliminasi lebih cepat dibandingkan bila obat larut dalam lemak. ◦ Aliran darah ke hati memegang peranan penting dalam jumlah obat termetabolisme sesudah pemberian oral. Perubahan aliran darah ke hati secara substansial mengubah prosen obat termetabolisme dan dengan demikian mengubah prosen obat yang terdapat dalam sistemik.
  • 7. Mekanisme Biotransformasi ◦ Reaksi biokimia yang terjadi dapat dibedakan atas reaksi fase I dan fase II. ◦ Yang termasuk reaksi fase I adalah oksidasi, reduksi, dan hidrolisis. ◦ Reaksi fase II, yang disebut juga reaksi sintetik, merupakan reaksi konjugasi (penggabungan) metabolit hasil reaksi fase I dengan substrat endogen misalnya asan glukuronat, sulfat, asetat atau asam amino. ◦ Hasil dari konjugasi ini bersifat lebih polar dan lebih mudah diekskresi . Metabolit hasil konjugasi biasanya tidak aktif kecuali prodrug tertentu. Tidak semua obat dimetabolisme melalui kedua tahap fase reaksi tersebut, ada obat yang mengalami reaksi fase I saja (satu atau beberapa macam reaksi). Tetapi kebanyakan obat dimetabolisme melalui beberapa reaksi sekaligus atau secara berurutan menjadi beberapa macam metabolit.
  • 8. Reaksi fase I ◦ Reaksi biotransformasi yang mengubah molekul obat secara oksidasi, reduksi atau hidrolisis disebut reaksi fase I. Sedangkan pada reaksi fase II terjadi penggabungan (konjugasi) molekul-molekul obat dan juga metabolit-metabolit yang terjadi pada reaksi fase I dengan senyawa tubuh sendiri.dalam banyak hal diperlukan reaksi fase I sebagai persyaratan reaksi konjugasi. ◦ Reaksi oksidasi; yang sangat penting untuk biotransformasi ialah reaksi oksidasi yang melibatkan oksidase, monooksigenase dan dioksigenase. Oksidase mengoksidasi melalui penarikan hydrogen atau electron. Oleh monooksigenase, satu atom oksigen dari molekul oksigen diikat pada bahan asing dan atom oksigen lain direduksi menjadi air. ◦ Sebaliknya, dioksigenase memasukkan kedua atom dari 1 molekul oksigen kedalam xenobiotika. Monooksigenase (mikrosom) yang mengandung sitokrom P-450 dan juga sitokrom P-448 yang merupakan protein hem- memiliki makna terbesar untuk biotransformasi oksidasi obat
  • 9. ◦ Reduksi; dibandingkan dengan oksidasi, reduksi hanya memegang peranan kecil pada biotransformasi. Senyawa karbonil dapat direduksi menjadi alkohol oleh alkoholdehidrogenase atau aldo-ketoreduktase sitoplasma. Untuk penguraian senyawa azo menjadi amina primer melalui tahap antara hidrazo tampaknya ada beberapa enzim yang terlibat, diantaranya NADPH-sitokrom P-450-reduktase. Yang masih bekum diketahui seluruhnya ialah enzim yang terlibat dalam reduksi senyawa nitro menjadi amina yang sesuai. Secara toksikologik berarti ialah dehalogenisasireduktif, misalnya pada karbromal serta dari karbontetraklorida menjadi kloroform. ◦ Biohidrolisis, reaksi biohidrolisis penting: ◦ Penguraian ester dan amida menjadi asam dan alkohol serta amina oleh esterase (amidase) ◦ Pengubahan epoksida menjadi diol berdampingan (visinal) oleh epoksidahidratase (sinonim epoksidahidrolase) serta ◦ Hidrolisis asetal (glikosida) oleh glikosidase
  • 10. Reaksi fase II • Reaksi konjugasi berlangsung melibatkan transferase yang kebanyakan spesifik. Reaksi konjugasi mencakup: • Reaksi antara senyawa yang mempunyai gugus hidroksil alkohol atau fenol, gugus amino, gugus sulfihidril dan sebagian juga gugus karboksil dengan senyawa tubuh sendriri yang kaya akan energy • Reaksi penggabungan antara senyawa asing, setelah diaktivasi dengan senyawa tubuh sendiri (tidak teraktivasi) ke dalam reaksi terakhir termasukkonjugasi asam karboksilat dengan asam amino.
  • 11. Reaksi fase II Reaksi fase II yang terpenting adalah konjugasi dengan: • asam glukuronat aktif • asam amino (terutama glisin) • sulfat aktif
  • 12. Peranan enzim dalam metabolisme ◦ Sistem P-450 adalah sebuah keluarga enzim (lisozim) yang terjadi dalam kebanyakan sel, tetapi terutama sangat banyak dalam hati. Banyak obat dapat menginduksi peningkatan kadar sitokrom P-450, yang menyebabkan suatu peningkatan kecepatan metabolisme obat penginduksi tersebut atau obat-obat lain yang dibiotransformasi oleh sistem P-450. Banyak obat menghambat sistem P- 450 dan bisa memperkuat kerja obat lain yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom. ◦ Istilah sitokrom P-450 dan sitokrom P-448 dipakai karena terjadi absorpsi kuat dari cahaya pada panjang gelombang 450 dan 448 nm setelah reduksi dengan natriumditionit dan penyetimbangan dengan CO. ◦ Mikrosom adalah bagian pecahan dari reticulum endoplasma yang terjadi pada sentrifugasi terfraksinasi dari homogenates fraksi mikrosom). Enzim yang terikat pada mikrosom disebut enzim mikrosom.
  • 13. Enzim berperan dalam proses reduksi pada metabolisme fase I Enzim pengoksidasi yang penting lainnya adalah: ◦ Alkoholdehidrogenase, yang mendehidrasi alkohol, khususnya etanol menjadi aldehida ◦ Monoaminooksidase, yang umumnya bekerja secara oksidasi pada amina biogenic (misalnya katekolamina) ◦ Aldehida-oksidase, yang mengubah aldehid menjadi asam ◦ N-oksidase, yang tidak mengandung sitokrom P-450 melainkan FAD dan mengubah amina sekunder menjadi hidroksilamina, amina tersier menjadi N-oksida
  • 14. Peranan enzim dalam metabolisme Induksi enzim ◦ Banyak xenobiotika (dan dengan demikian juga obat), khususnya senyawa-senyawa yang larut baik dalam lemak dengan masa kontak dalam hati yang lama, mampu menginduksi peningkatan pembentukan enzim-enzim yang terlibat pada biotransformasi. Karena itu disebut sebagai inductor (enzim) dan dibedakan menurut enzim yang diinduksi: ◦ Jenis fenobarbital ◦ Jenis metilkolantren Inhibisi enzim ◦ Seperti halnya induksi enzim bekerja pada obat-obat yang secara kimia sangat berbeda maka terdapat banyak bahan obat yang menghambat proses biotransformasi dan dengan demikian dapat memperpanjang kerja dan menaikkan kerja senyawa-senyawa lain. Inhibisi enzim dapat berlangsung dengan cara berikut. Bahan obat menyebabkan penurunan sintesis atau menaikkan penguraian enzim reticulum endoplasma atau antara 2 obat atau beberapa obat terdapat persaingan tempat ikatan pada enzim dan dengan demikian menyebabkan penghambatan penguraian secara kompetitif.