1. TUGAS PAPER
TEOLOGI PERJANJIAN BARU MENGENAL YESUS DALAM KITAB INJIL
(MATIUS, MARKUS, LUKAS DAN YOHANES)
Diserahkan Sebagai Tugas Matakuliah
Teologi Perjanjian Baru
Dengan Dosen Pengampu
Rudy Roberto Walean M.Th
Disusun Oleh:
JOIS
20198612
PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
2021
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, Yang Maha
Kuasa, oleh karena berkat dan tuntunan-Nyalah sehingga penulis boleh menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Mengenal Yesus Dalam Kitab Injil” dengan baik. Dalam
makalah ini penulis akan memaparkan atau menguraikan tentang siapa Yesus itu menurut
keempat kitab Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, namun sebelunya itu di
dalam penulisan makalah ini penulis terlebih dahulu menguraikan tentang istilah/kata Injil,
dari asal kata/bahasa dengan terjemahannya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa mungkin
banyak di antara kita yang sering mendengar kata/istilah Injil itu, tetapi kadang kita tidak
tahu arti dari kata Injil itu sendiri. Mungkin ketika kita mendengar kata Injil, pikiran kita
langsung menuju kepada keseluruhan isi Alkitab itu, padahal yang disebut Injil hanyalah
yang berupa kabar baik atau kabar sukacita yang datang dari Allah. Oleh karena itulah
penulis mencoba untuk merubah pola pikir tersebut dan menjelaskan tentang arti Injil yang
sesungguhnya itu. setelah penulis menjelaskan tentang kata Injil tersebut barulah kemudian
penulis akan menjelaskan tentang siapa Yesus itu menurut masing-masing kitab Injil ini dan
bagaimana keempat kitab Injil ini memandang Yesus?
Di dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari akan keterbatasan penulis,
masih terdapat banyak kekurangan yang mungkin ditemui oleh para pembaca sekalian.
Entah dari segi kelengkapan materi, penggunaan tata bahasa yang baku, atau dari segi
penulisan. Oleh karena itu, penulis berharap kritikan dan masukan yang membangun dari
pembaca sekalian, agar suatu saat makalah ini boleh disusun dengan lebih baik lagi. harapan
penulis bahwa dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca sekalian
tentang pengenalan akan Yesus menurut kitab-kitab Injil ini.
JOIS
2021
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB 2 ISI
A. Yesus Dalam Injil Matius................................................................................3
B. Yesus Dalam Injil Markus ..............................................................................4
C. Yesus Dalam Injil Lukas .................................................................................5
D. Yesus Dalam Injil Yohanes.............................................................................6
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................8
C. Daftar Pustaka .................................................................................................9
4. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum membahas lebih jauh tentang Yesus dalam kitab Injil, penulis terlebih dahulu
akan memaparkan tentang pengertian atau arti dari kata “Injil” itu sendiri. Sebelumnya
penulis tidak akan mulai membahas Injil dari kata/bahasa Indonesianya. Kata Injil itu sendiri
dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yang berarti kitab yang diberikan atau
diturunkan oleh Allah kepada Yesus binti Maryam. Dalam pemahaman Alquran, kata Injil,
berarti suatu Wahyu dari Allah atau suatu kitab yang diberikan Allah secara langsung kepada
Yesus.
Istilah “Injil” berasal dari bahasa Yunani “Euanggelion”, yang secara umum dapat
diartikan sebagai kabar baik atau berita baik. Kata euanggelion merupakan kombinasi dari
dua kata, yaitu: awalan kata “Eu” dan Aggelia. Kata eu artinya baik, sedangkan kata aggelia
artinya suatu berita. Dan orang yang memberitakan Injil itu disebut aggelos. Kata
euanggelion ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Ingris dengan kata “Gospel”.
Gospel dari dua kata yaitu God dan Spell (God-Story) yang artinya Good News atau berita
baik.
1Kata Injil yang berasal dari kata Anglo-Saxon berarti cerita tentang Allah. dalam
dunia Helenistis istilah Injil dihubungkan dengan pengumuman kemenangan dalam
pertempuran. Dalam kebudayaan purba, kata Injil dihubungkan dengan ibadah dan
perjamuan kepada kaisar (agama kekaisaran)2. Dalam Perjanjian Baru ada satu Injil,
penulisnya empat orang. tiap penulis menceritakan tentang hidup, perbuatan, dan ajaran
Tuhan Yesus dengan caranya masing-masing. Matius menekankan bahwa ajaran Yahudi,
Perjanjian Lama, menunjuk kepada Sang Mesias. Markus menekankan kekuasaan Yesus
atas penderitaan orang. Lukas menekankan bahwa Yesus adalah Mesias bagi semua bangsa.
Yohanes membuka latar belakang dari hidup Yesus Kristus. Tujuan dari penulis kitab Injil
sama yaitu agar pembaca, baik orang Yahudi (Matius) maupun orang bukan Yahudi (Lukas)
percaya kepada Yesus Kristus.3
1 Marulak Pasarimbu, Eksposisi Injil Sinoptik (Malang: Gandum Mas,2005), hlm. 13-14
2 Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung: KalamHidup, 2012),hlm. 149
3 R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi, (Jakarta:Gunung Mulia,2011),hlm.38
5. B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis paparkan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Siapa Yesus itu menurut Injil Matius?
2. Siapa Yesus itu menurut Injil Markus?
3. Siapa Yesus itu menurut Injil Lukas?
4. Siapa Yesus itu menurut Injil Yohanes?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Yesus itu menurut Injil Matius
2. Untuk mengetahui Yesus itu menurut Injil Markus
3. Untuk mengetahui Yesus itu menurut Injil Lukas
4. Untuk mengetahui Yesus itu menurut Injil Yohanes
BAB 2
ISI
A. Yesus Menurut Injil Matius
Injil matius ditulis dan disusun secara teratur. Misalnya bagian pengjaran Tuhan Yesus
dikelompokkan sedemikian rupa dalam satu bagian seperti khotba di bukit, demikian juga
dngan aktivis-aktivis-Nya dikelompokkan dalam kelompok yang ssama seperti
perumpamaan-perumpamaan. Selain itu Injil Matius juga ingin menunjukkan bahwa Yesus
adalah mesias yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama4. Matius mengawali Injilnya dengan
sebuah prolog yang merupakan rangkaian beberapa peristiwa dan informasi yang disusun sebagai pengantar
bagi keseluruhan kisah mengenai Yesus. pernyataan “Buku silsilah Yesus Kristus, Anak Daud, Anak
Abraham”. Kata “silsilah” digunakan untukmenerjemahkan kata “genesis” yang berartiasal usul. Dengan kata
ini Matius mau menunjukkan bahwa apa yang akan ditampilkan bukanlah sebuah kisah mengenai orang yang
biasa-biasa saja.
1. Yesus sebagai Guru
Di dalam kitab Matius juga Yesus disapa dengan sebutan Guru atau Rabi sama halnya
dalam kitab Markus. Tetapi ada perbedaan dalam hal ini antara Markus dan Matius. Dalam
Matius para murid tidak pernah berkata kepada Yesus dengan memakai kata guru. Hanya
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang menggunakan kata Guru untuk menyebut nama
4 Marulak Pasarimbu, Eksposisi Injil Sinoptik, (Malang:Gandum Mas, 2005),hlm. 143
6. Yesus (Kata guru diberikan oleh orang-orang yang memusuhi Yesus). Para murid justru
menyebut Yesus sebagai Tuhan (Kurios) artinya penguasa, pemilik, penguasa. Dalam
terjemahan PL kata kurios dipakai untuk mengganti nama diri Allah Israel, yaitu JHWH,
dalam terjemahan LAI: TUHAN. Kata inilah yang sering kali keluar dari mulut mereka
dengan penuh hormat. Dalam Matius 8:25, 17:4 murid menyebut Tuhan, sedangkan dalam
Markus 4:38, 9:5 murid menyebut-Nya Guru. Dalam keseluruhan kitab Markus Yesus tidak
pernah disapa oleh para murid dengan “Tuhan” dan dalam Lukas hanya satu kali, yaitu oleh
Petrus dalam Lukas 5:8. Jadi dalam hal ini Matius memperdengarkan Yesus kepada kita
siapa Yesus itu bagi Jemaat-Nya, yaitu kurios, penguasa yang mutlak dan para murid
mengantungkan diri sepenuhnya kepada Yesus.5Fokus utama Injil Matius adalam memperkenalkan
Yesus Kristus. Berikut penulis paparkan tentang siapa Yesus dalamInjil Matius yaitu sebagai berikut:
2. Yesus Sang Mesias
Matius mulai Injilnya dengan mencantumkan silsilah Tuhan Yesus. Di sini Matius
hendak menunjukkan kepada para pembaca bahwa Yesus adalah Mesias yang datang dari
keturunan Yahudi (Mat. 1:1-17) Ia adalah Mesias yang datang untuk menggenapi nubuatan
PL (bdk. Mat. 1:22-23; 2:6), Mesias yang datang untuk menyelamatkan umat manusia dari
dosa (Mat. 1:21), yang kedatangan-Nya pertama kali adalah untuk mencari bangsa Israel
yang terhilang (Mat. 15:24).
3. Yesus sebagai Tuhan
Dalam kitab Matius 7:22-23, Yesus secara terang-terangan diperkenalkan sebagai
Tuhan. Matius hendak menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berfirman, yang akan
menghakimi dunia, dan lain-lain. Matius juga melaporkan bagaimana Yesus dimuliakan di
atas gunung dan sebagaimana Yesus dengan sapaan Tuhan, maka Matius ingin agar
pembacanya mengenal Dia sebagai Tuhan yang berotoritas sebab dengan sebutan Yesus
sebagai Tuhan, Matius juga memperkenalkan realitas ke-Allah-an Yesus. Dia adalah Tuhan
yang harus dipercayai dan ditaati.
4. Yesus sebagai Keturunan Daud
Yesus disebut sebagai Kristus Anak Daud. Orang-orang Yahudi sudah dangat familiar
dengan sebutan tersebut. Kepada Daud, Allah telah menjanjikan bahwa Ia akan
5 B.F. Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar, (Jakarta: Gunung Mulia,2016),hlm. 217-219
7. menumbuhkan seorang anak dari keturunannya yang akan memerintah selama-lamanya (2
Sam 7). Janji Allah kepada Daud ini menjadi dasar pengharapan mesianik dalam tradisi
Israel. Akan datang Sang Mesias utusan Allah. Karena itu Mesias di dalam pemahaman
Yahudi adalah Anak Daud.
Yesus adalah anak Abrahan yang akar keyahudian-Nya menancap begitu dalam sampai
pada bapa bangsa yang dengan imannya yang kokoh mempercayakan diri kepaada Allah dan
membuka babak baru sejarah umat plihan. Gelar anak Abraham ini juga mengindikasikan
terbukanya umat Allah bagi segala bangsa. 6 Dengan memperkenalkan Yesus sebagaianak Abraham,
Matius hendak menunjukkan bahwa Yesus adalah penggenapan janji Allah kepada Abraham, bapa seluruh
bangsa Israel. Yang kepadanya diberikan janji berkat (Kej 12:2-3). Kemudian Matius juga menghubungkan
garis keturunan Yesus dengan Raja Daud dengan tujuan Matius ingin memperkenalkan Yesus sebagai Raja
Israel (bkd. Zakharia 9:9, Mat. 21:5). Yesus adalah Raja yang ditinggikan dan duduk diatas tahkta kemuliaan -
Nya (Mat. 25:31). Yesus adalah raja orang Yahudi (Mat. 2:2), Mesias (yang diurapi), Anak Allah. Hal lain
yang ditunjukkan Matius yang hendak menggambarkan Yesus sebagai Raja adalah kedatangan orang -orang
Majus untuk menyembah Yesus, di mana orang Majus itu datang ke Yerusalem dengan melihat bintan g. Dan
bahwa pertanyaan Orang Majus yang mengatakan bahwa seorang raja telah lahir merupakan pernyataan yang
menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja.
5. Yesus sebagai Juruselamat
Sebelum Yesus dilahirkan, Malaikat menyatakan kepada Maria bahwa nama yang akan
diberikan kepada anaknya nanti adalah Yesus. Nama Yesus sendiri adalah nama Yunani
yang diambil dari kata Joshua yang dalam bahasa Ibrani kata itu berarti Allah penyelamat.
Dari nama Yesus jelas terlihat pribadi, misi dan pekerjaan apa yang akan dilakukan Yesus,
yaitu: bahwa Dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Mat. 1:21). Matius
memperkenalkan Yesus sebagai Juruselamat dunia dan umat manusia yang telah jatuh ke
dalam dosa.
6. Yesus sebagai Musa yang Baru
Dalam Injil Matius 2 disebutkan bahwa Yusuf dan Maria membawa Yesus lari ke Mesir
supaya Ia bebas dari raja-raja Yahudi (Mat 2:13-23). Jika dibandingkan dengan kelahiran
Musa, maka ada beberapa persamaannya dengan kelahiran Yesus seperti: Ketika Musa lahir
terjadi pembunuhan bayi-bayi di Mesir sama ketika Yesus lahir, maka pembunuhan bayi-
bayi terjadi di Betlehem dengan melaporkan tentang peristiwa kelahiran Yesus, Matius
6 Eko Riyadi,Matius: Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah, (Yokyakart: Kanisius,2011),hlm.40
8. hendak menjelaskan kepada para pembaca bahwa Yesus adalah Musa yang Baru. Leon
Morris berkata bahwa Yesus diperkenalkan sebagai Musa yang baru dari gunung Sinai yang
Baru (1996:164).7
B. Yesus Menurut Injil Markus
Sangat hiduplah gambaran tentang Yesus dalam Markus. Kita membaca di sini bahwa
Yesus sebagai satu-satunya penginjil Markus mengatakan bahwa Yesus menaruh kasih pada
orang kaya yang bertanya tentang cara memperoleh hidup yang kekal (Mrk. 10:21). Dalam
Markus 3:5 kita membaca bahwa Yesus berdukacita dan marah. Beberapa gelar dan sapaan
diberikan kepada Yesus. Orang menyapa Dia dengan sebutan Guru. Petrus mengaku bahwa
Dialah Mesias (kata Ibrani yang berarti yang diurapi; orang yang akan menjadi juruselamat
umatnya. Dalam PBmesias ibrani ini menjadi Kristus (Yun: Christos) tetapi petunjuk kepada
Yesus sebagai mesias sangat jarang terdapat dalam Injil-Injil Sinoptik)8. Istilah guru dan
mesias memang diketahui orang yahudi, juga sebelum nama ini diberi kepada Yesus. pada
awalnya baiklah kita melihat bahwa nama dari Yesus sebagai sapaan cumin muncul tiga kali.
Dua kali Yesus disapa dengan nama diri oleh roh jahat, dalam 1:24 “hai Yesus, orang
Nazaret”, dalam 5:7 “hai Yesus, Anak Allah yang mahatinggi” dan yang ketiga dalam 10:57
“Yesus, Anak Daud” oleh Bartimeus, seorang pengemis yang buta. Kita meneruskan dengan
sapaan yang umum dipakai oang Yahudi secara umum, yaitu Guru. Yesus disapa sebagai
guru, yang berarti guru hukum taurat. Dengan sapaan ini Yesus sebagai seorang yang
mengenal dan mengajarkan kehendak Allah. Yesus pun dapat disebut Anak Daud, sebab
Dialah mesias, tetapi, Yesus secara khusus sesudah kebangkitan-Nya, melebih anak Daud,
Ia adalah Tuan bagi Daud.9
Yang menjadi sentral utama pemberitaan Injil dalam kitab Markus adalah Yesus. Kitab
markus dimulai dengan kata-kata: “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Anak Allah (Mrk.
1:1)”. Kata Injil yang dimaksud di sini adalah kabar baik mengenai apa yng dikatakan dan
diperbuat Yesus; apa yang diajarkan dan yang dikerjakan Yesus. Markus memperkenalkan
Yesus sebagai Anak Allah dan juga sebagai manusia yang datang dalam kerendahan.
Sebagai Anak Allah yang berkuasa: Ia berkuasa atas roh-roh (Mrk. 5:1-20), berkuasa atas
7 Marulak Pasarimbu,hlm.145-148
8 W.R.F. Browning, Kamus Alkitab: Panduan Dasar ke Dalam Kitab-kitab, Tema
9 B.F. Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar, (Jakarta: Gunung Mulia,2016),hlm. 135-138
9. kematian di mana Yesus membangkitkan putrid Yairus (Mrk. 21-43). Yesus yang sering
disebut dengan gelar “Anak Manusia” yang berkuasa mengampuni dosa (Mrk. 2:10; 18) dan
yang adalah Tuhan atas hari Sabat (Mrk. 2:28). Beberapa pandangan atau gambaran Yesus
yang disampaikan menurut Injil Markus, yaitu sebagai berikut:
1. Yesus Sang Manusia
Dalam Injil Markus para membaca menemukan bahwa Yesus datang sebagai manusia.
Ia datang dalam kerendahan dan menjadi hamba. Sebagai manusia Ia mengalami pencobaan
dari Iblis (Mrk 1:12). Ia disebut sebagai seorang tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus,
Yudas dan Simon (Mrk 6:3). Markus tidak hanya menyatakan siapa Yesus melainkan juga
menekankan bagaimana perasaan Yesus sebagai manusia. Contohnya: Ia merasa marah (Mrk
3:5, 10:14); tergerak hati-Nya oleh karena belas kasihan (Mrk 1:4, 10:21); Yesus heran (Mrk
6:6); mengeluh (Mrk 8:12) dan merasa takut dan gentar (Mrk 14:33). Markus juga
menonjolkan kemanusiaan Yesus dengan melaporkan tentang keterbatasan Yesus sebagai
manusia. Contohnya: Yesus tidak dapat terang-terangan masuk ke dalam kota (Mrk 1:45) ;
Yesus menanyakan nama orang yang kerasukan setan (Mrk 5:9); Ia juga bertanya siapa yang
menjama jubah-Nya (Mrk 5:30); bertanya tentang jumlah roti yang ada pada murid-mirid-
Nya (Mrk 6:38), dan lain sebagainya. Markus juga memberikan catatan bagaimana para
murid memanggil Yesus dengan sebutan Guru, bukan Tuhan sebagaimana yang dilaporkan
juga dalam Injil lain (Mrk. 4:38; 5:35; 9:17; 9:38; 10:17; 20; 12:14; 12:19 ). Yesus tidak
secara langsung mengatakan bahwa Dialah mesias, atau Akulah Allah. Tetapi dari sabda-
sabda-Nya seperti termuat dalam kitab Injil jelas Ia berbicara tentang diri-Nya sebagai Anak
Manusia. Perkataan Anak manusia secar khusus muncul dalam bagian kedua Markus, yaitu
dalam bagian sesudah pengakuan Petrus (2:10, 28; 8:31; 9:10, 12, 10:33). 10
2. Yesus, Anak Allah
Dari semula iman Kristen selalu mengaku Yesus sebagai “Anak Allah”. orang-orang
yang berbahasa Yunani sering memakai istilah ini untuk menyebut tokoh pahlawan. Dalam
Perjanjian Lama pun Bangsa Israel disebut anak Allah (Hosea 11:1) Raja-raja Israel,
teristimewah mereka yang merupakan keturunan Daud deberi gelar itu. Tetapi jelas sekali
dalam kitab-kitab Injil itilah “Anak Allah” dipakai untuk menyatakan apa yang dikatakan
Yesus mengenai hubungan-Nya yang istimewah dengan Allah sendiri. Yesus sangat sadar
10 Marulak Pasarimbu, hlm.145
10. akan hubungan rohani yang erat dengan Allag sebagai Bapa-Nya.11 Markus dalam Injil yang
ditulisnya menyebut Yesus sebagai Anak Allah. Markus sendiri menyebut Yesus sebagai
Anak Allah (Mrk. 1:1), menurut Markus, ketika Yesus dibaptis dan dimuliakan, Allah
sendiri yang memproklamirkan bahwa Yesus Anak Allah (Mrk. 1:11; 9:7). Selain itu Markus
juga menyebutkan bahwa setan-setan pun mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah (Mrk.
3:11; 5:7); dan pasukan yang mengawal Yesus ketika Yesus disalib (Mrk. 15:39).
3. Yesus Tuhan
Dalam Injil Markus kita menemukan bagaimana Markus memperkenalkan Yesus
sebagai Tuhan. Pertama: melalui Yohanes Pembaptis (Mrk. 1:3). Kedua:, memalui perkataan
Yesus sendiri (Mrk. 2:28; 5:19; 11:3; 12:29; 12:36; 13:20). Ketiga: oleh perempuan Siro
Fenisia, yang anaknya kerasukan roh jahat (Mrk. 7:280) dan para murid Yesus (Mrk. 14:19).
4. Mesias Anak Allah
Markus meniru pola yang digunakan Yesus untuk menunjukakan ke-Mesiasan-Nya yaitu
mendeklarasikan ke-Mesiasan-Nya secara perlahan-lahan. Menurut Injil Markus, Yesus
sendiri melaporkan ke-Mesiasan-Nya dengan cara hati-hati yaitu menyatakan Mesias-Nya
melalui perbuatan dan pengajaran Yesus yang penuh kuasa. Contoh: Markus menyebut
bagaimana orang Kapernaum kagum dengan pengajaran Yesus karena Yesus mengajar
dengan kuasa, bahkan roh-roh jahat disebutkan takluk kepada-Nya (Mrk. 1:21-28); semua
orang yang melihat perbuatan Yesus disebut takjub (Mrk. 2:11-12); Yesus mengajar drng
penuh hikmat dan kuasa (Mrk. 6:2-3). Cara kedua adalah bagaimana Yesus mendeklarasikan
ke-Mesiasan-Nya setelah para murid mengenal-Nya dan hati mereka telah siap (Mrk. 8:31).
Yesus sendiri mwndeklarasikan ke-Mesiasan-Nya secara terang-terangan ketika Ia
memasuki Yerusalem (Mrk. 11:1-11).
5. Yesus adalah Hamba
Jika Injil Markus diteliti dengan seksama (Mrk. 1:22, 27; 2:10; 3:15; 6:7; 11:27-33;
13:34), maka kita aka menemukan bahwa Yesus sebagai Hamba Allah adalah orang yang
penuh kuasa. Dia berkuasa atas roh jahat juga mengampuni dosa serta mengadakan banyak
11 John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis – Teologis, (Jakarta:Gunung Mulia,2016),
hlm. 81
11. mujizat. Hal ini ditekankan oleh Markus tentang perbuatan-perbuatan Yesus karena hendak
melukiskan bahwa Yesus datang sebagai hamba yang bekerja.12
C. Yesus Menurut Injil Lukas
Ciri khas dari Injil Lukas adalah kitabnya yang panjang. Injil ini adalah Injil yang
terpanjang di antara ketiga Injil Sinoptik. Injil ini adalah yang terlengkap catatannya
mengenai peristiwa di dalam kehidupan Yesus sejak menjelang kelahiran-Nya sampai
kenaikkan-Nya, dan juga kitab yang terpanjang dalam Perjanjian baru. Ciri khas lainnya
adalah Lukas menekankan cakupan universal dari Injil-bahwa Yesus datang untuk
membawa keselamatan bagi semua orang, baik orang Yahudi maupun non Yahudi. Gelar
yang terutama untuk Yesus dalam kitab ini adalah “Anak Manusia”. Jika dibandingkan
dengan kedua Injil lainnya, maka kitab Injil Lukas memberitakan informasi yang lebih
lengkap tentang permulaan kehidupan dan pelayanan Yesus. Kitab Lukas banyak mencatat
tentang perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan Yesus. Dengan mencantumkan
bahwa Yesus adalah anak Adam, Lukas hendak menyatakan tentang kemanusiaan Yesus dan
menyatakan bahwa kedatangan Yesus sebagai manusia, maka keselamatan berlaku untuk
semua orang atau bangsa-bangsa di luar Israel.13 Berikut penulis akan paparkan siapa Yesus
itu menurut Injil Lukas, yaitu:
1. Yesus Juruselamat Umat Manusia
Kabar baik tentang berita keselamatan merupakan inti dari berita Injil Lukas. Melalui
Injil Lukas ini kita dapat memahami bahwa dalam Yesus Kristus, Allah telah datang untuk
menyelamatkan manusia dari dosa dan keadaan yang miskin, tertawan, terbelenggu oleh
karena dosa. Oleh karena itulah Lukas memberitakan bahwa Yesus adalah Juruselamat (Luk.
1:47), Dia datang menyelamatkan manusia dari dosa (Luk. 2:11-3:16), mencari dan
menyelamatkan yang terhilang (Luk. 19:9-10). Keselamatan itu datang dari iman kepada
Yesus Kristus (Luk. 7:50) dan keselamatan itu telah tersedia sekarang juga bagi siapa pun
yang percaya (Luk. 4:21-19:9). Kabar baik bukanlah sebuah mitos, melainkan sebuah fakta
yang telah terbukti dalam sejarah. Keyakinan bahwa keselamatan hanya ditemukan di dalam
Yesus Kristus dibuktikan melalui penjelasan tentang kehidupan dan pelayanan Yesus.
12 Marulak Pasarimbu, hlm.162-165
13 Marulak Pasarimbu, ,hlm. 175
12. Kehidupan-Nya telah dibuktikan secara historis (Luk 1:1-4), telah dinubuatkan oleh para
nabi dalam Perjanjian Lama beberapa ratus tahun sebelumnya (Luk. 3:23-38). Kehidupan
dan pelayanan Yesus telah disaksikan oleh banyak orang, misalnya: Kelahiran-Nya
disaksikan oleh malaikat dan para gembala (Luk. 2). Dalam baptisan-Nya, Allah menyatakan
Dia sebagai Anak-Nya (Luk. 3:22), mujizat-Nya (Luk. 4:36; 7:16); Kematian-Nya (Luk 23:
39-49); Kebangkitan-Nya (Luk. 24:1-49)
2. Yesus sebagai Nabi
Dalam Injil Lukas dijelaskan bahwa Yesus adalah nabi besar (Luk. 7:16); seorang nabi
yang berkuasa dalam perkataan dan perbuatan (Luk. 24:19); Nabi Musa yang baru (bdk. Kis.
3:22-23; 7:37). Yesus sendiri disebut Nabi (Luk. 24:19). Menurut pengharapan orang
Yahudi akan muncul seorang nabi yang bertugas merintis jalan Mesias (bdk. Ul. 18:15; 18).
3. Yesus sebagai Hamba Allah
Dalam Injil yang dirulis oleh Lukas dilaporkan bahwa Yesus datang sebagai utusan
Allah. Yesus datang sebagai penggenapan nubuatan para nabi seperti Yesaya menubuatkan
bahwa Yesus adalah seorang yang diurapi dan diutus untuk melayani, Dia datang untuk
membebaskan mereka yang tertawan dan untuk menyampaikan kabar sukacita kepada orang
miskin (Luk. 4:18; Yes. 6:1, bdk. Yes. 45-53).
Pokok lain yang sentral dalam Injil Likas adalah bahwa Kerajaan Allah telah tiba dan
Kerajaan itu dinyatakan melalui perbuatan, pemberitaan dan pengajaran Yesus (Luk. 4:31;
8:1). Lukas juga menekankan bahwa Kerajaan Allah itu kekal (Luk. 1:33), diberikan kepada
orang-orang miskin (Luk. 6:20). Oleh sebab itu Kerajaan itu harus diberitakan oleh para
murid kepada semua orang (Luk. 9:2, 11).14
D. Yesus Menurut Injl Yohanes
Prolog Yohanes 1 ini berfungsi sebagi pengantar untuk masuk ke dalam keseluruhan
Injil. Prolog inni berwujud sebuah himne yang membingkai gagasan Yohanes tentang Yesus.
Yesus adalah Firman yang adalah Allah (ayat 1).Pada ayat 1-2, penginjil berbicara tentang
personalisasi Firman ilahi. Firman itu bersama-sama dengan Allah, itu berarti bahwa Ia dekat
14 Marulak Pasarimbu, hlm.173-175
13. dengan Allah atau berorientasi pada Allah.Firman itu tidak hanya dekat dengan Allah, tetapi
Firman itu adalah Allah sendiri.15
2. Yesus Sebagai Anak Domba Allah
Sebutan Anak Domba Allah hanya dipakai dalam ayat 1:29 dan dalam Yohanes 1:36.
Istilah Yunani yang dipakai untuk kata Anak domba hanya diapakai dalam Kis. 8:32 dan 1
Pet 1:19. Ungkapan Anak Domba Allah hanya dipakai dalam Yohanes 1:29 dan ayat 36.
Ada beberapa kemungkinan latar belakang ungkapan Yohanes Pembaptis tentang Anak
Domba Allah ini. Namun, makna dari ungkapan Yohanes ini jelas, yaitu bahwa Yesus akan
menjadi kurban seperti binatang-binatang yang dikorbankan di Bait Allah, dan akan
menyediakan pengampunan dosa bagi umat manusia.16Anak Domab menjadi figure
eskatologis yang datang pada akhir zaman. Adakantetapi persoalannya adalah apakah Yesus
Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia ataukah Anak Domba Allah yang
menghapus dosa dunia? Injil Yohanes dengan tegas mengatakan bahwa Anak Domba Allah
itu datang menghapus dosa dunia. Yohanes tidak menampilkan Yesus sebagai anak domba
yang dikorbankan sebagai silih atas dosa dunia. Oleh karena itu seperti dikatakan oleh para
kritikus seperti C.H. Dodd, R.E. Brown, gelar Anak Domba Allah menunjuk pada kuasa
yang dimiliki Yesus untuk meenghapus dosa dunia.
3. Yesus Sungguh Manusia, Sungguh Allah
Perguruan Antiokhia, yang terkenal karena metode ilmiah yang mereka pakai dalam
menyelidiki Kitab Suci, terarah kepada apa yang bersifat historis.menolak alegori dan
menekankan pada keberadaan Yesus sebagai Manusia di bumi. Penganut mazhab Antiokhia
mau menjaga agar baik yang ilahi maupun yang insane historis pada Yesus diperhatikan.
Kesatuan dari kedua sifat ini dilukiskan sebagai kesatuan moral, kesatuan kehendak.
Sebaliknya, perguaruan Aleksandria, inkarnasi lebih dipikirkan menurut pola Yohanes 1:14
(Logos itu telah menjadi manusia/daging) dari pada menurut pola Filipi 2:7 (mengosongkan
diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia). di kalangan
Aleksandria unsure ilahi dalam Kristus lebih ditekankan sehingga unsure insane cenderung
diabaikan. Penjelmaan dilukiskan sebagai perubahan ke-Tuhan-an ke dalam kodrad
15 Eko Riyadi,Yohanes: Firman Menjadi Manusia, (Yogyakarta: Kanisius,2011),hlm.53 & 57
16 Dave Hagelberg, Tafsiran Injil Yohanes, (Yogyakarta: ANDI, 1999), hlm. 65-66
14. manusiawi. Akan tetapi, karena Allah demi hakikat-Nya tak dapat berubah maka penjelmaan
itu hanya berlangsung begitu rupa sehingga kodrad insane diubah menjadi kodrad ilahi.
Dengan kata lain kesatuan dari ke-Tuhan-an dan kemanusiaan Yesus tidak hanya terletak
dalam bertindak dan berkehendak, tetapi dalam substansi itu sendiri. Terdapat kesatuan
antara kodrad dan substansi.17
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Injil adalah Istilah “Injil” berasal dari bahasa Yunani “Euanggelion”, yang secara umum
dapat diartikan sebagai kabar baik atau berita baik. Kata euanggelion merupakan kombinasi
dari dua kata, yaitu: awalan kata “Eu” dan Aggelia. Kata eu artinya baik, sedangkan kata
aggelia artinya suatu berita. Menurut Injil Matius, Yesus itu adalah Guru; Yesus sebagai
Sang Mesias; sebagai Tuhan, sebagai keturunan Daud; sebagai Juruselamat; dan sebagai
Musa yang baru.
Menurut Injil Markus, Yesus itu adalah Manusia; Yesus itu Anak Allah; Yesus itu
Tuhan; Mesias Anak Allah; dan Yesus itu adalah hamba. Menurut Injil Lukas Yesus itu
adalah Juruselamat umat manusia; Yesus sebagai nabi; dan Yesus sebagai hamaba Allah.
Menurut Injil Yohanes, Yesus itu adalah manusia dan juga sekaligus Allah
17 Nico Syukur Dister, OFM, Teologi Sistematika 1, (Yogyakarta: Kanisius,2004),hlm.203-205
15. DAFTAR PUSTAK
1. Marulak Pasarimbu, Eksposisi Injil Sinoptik (Malang: Gandum Mas, 2005), hlm.
13-14
2. Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung: Kalam Hidup, 2012), hlm.
149
3. R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi, (Jakarta: Gunung Mulia, 2011), hlm. 38
4. Marulak Pasarimbu, Eksposisi Injil Sinoptik, (Malang: Gandum Mas, 2005), hlm.
143
5. B.F. Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar, (Jakarta: Gunung Mulia, 2016), hlm. 217-219
6. Eko Riyadi, Matius: Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah, (Yokyakart: Kanisius,
2011), hlm. 40
7. Marulak Pasarimbu, hlm.145-148
8. W.R.F. Browning, Kamus Alkitab: Panduan Dasar ke Dalam Kitab-kitab, Tema,
Tempat, Tokoh dan Istilah-istilah Alkitabiah, (Jakarta: Gunung Mulia, 2008) hlm.
267
9. B.F. Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar, (Jakarta: Gunung Mulia, 2016), hlm. 135-138
10. Marulak Pasarimbu, hlm. 145
11. John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis – Teologis, (Jakarta:
Gunung Mulia, 2016), hlm. 81
12. Marulak Pasarimbu, hlm. 162-165
13. Marulak Pasarimbu, , hlm. 175
14. Marulak Pasarimbu, hlm. 173-175
15. Eko Riyadi, Yohanes: Firman Menjadi Manusia, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm.
53 & 57
16. Dave Hagelberg, Tafsiran Injil Yohanes, (Yogyakarta: ANDI, 1999), hlm. 65-66
17. Nico Syukur Dister, OFM, Teologi Sistematika 1, (Yogyakarta: Kanisius, 2004),
hlm. 203-205