SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
TUGAS APLIKASI KOMPUTER
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
DI SUSUN OLEH :
Jon Klenten (P07133113065)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2014
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
INTISARI..................................................................................................... iv
ABSTRACT................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................. viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
D. Ruang Lingkup................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
F. Keaslian Penelitian........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jeruk Manis ...................................................................................... 7
B. Insektisida......................................................................................... 10
C. Insektisida Hayati............................................................................. 13
D. Ekstraksi........................................................................................... 15
E. Penyemprotan Insektisida ................................................................ 16
F. Lalat Rumah (Musca domestica)...................................................... 19
G. Pengendalian dan Pemberantasan .................................................... 26
H. Kerangka Konsep ............................................................................. 29
I. Hipotesis........................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 30
B. Desain Penelitian.............................................................................. 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 31
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 31
E. Variabel dan Definisi Operasional................................................... 32
F. Hubungan Antar Variabel ................................................................ 34
G. Prosedur Kerja.................................................................................. 34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada intinya adalah bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan seperti menurunkan angka kesakitan,
meningkatkan status gizi, dan meningkatkan prilaku sehat di kalangan masyarkat.
Hal tersebut dapat tercapai apabila kesadaran dan kemauan untuk menjaga
kesehatan lingkungan khususnya tempat mereka hidup dapat membudaya dan
mampu dilaksanakan di dalam kehidupan (Purnomo, 2000).
Undang-Undang No. 23 tahun 1992 pasal22 ayat (2) menyebutkan bahwa
kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
Disebutkan dalam ayat (3) kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair dan gas, radiasi dan kebisingan,
pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan manusia maka
Departemen Kesehatan melalui Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit
Menular (PPM) dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman melakukan kegiatan
penanggulangan penyakit menular. Kegiatan penanggulangan tersebut salah
satunya adalah pengendalian vektor
Tabel 1. Jumlah Kematian Lalat akibat penyemprotan berbagai konsentrasi
eksrtak kulit Jeruk Manis (Citrus auratium) setelah 24 jam penyemprotan.
Konsentrasi Jumlah
Sampel
Jumlah Kematian
Lalat (ekor)
Persen Kematian
(%)
25 % 20 13 65
50 % 20 16 80
75 % 20 9 45
Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009
Berdasarkan data di atas maka pada penelitian akan digunakan konsentrasi
antara 25% - 50% ekstrak Kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) untuk mencari
konsentrasi yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak Kulit
Jeruk Manis terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)
2. Apakah ada konsentrasi yang efektif ekstrak Kulit Jeruk Manis kematian
Lalat Rumah (Musca domestica)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya pengaruh penyemprotan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus
aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak
kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah
(Musca domestica)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jeruk Manis (Citrus aurantium)
Jeruk Manis (Citrus aurantium) berasal dari Cina bagian selatan hingga
Vietnam kemudian menyebar ke seluruh benua Asia, Amerika dan Eropa.
Jeruk manis cocok ditanam di daerah tropis maupun sub tropis yang memiliki
suhu rata-rata 25-30oC. Jeruk Manis ini dapat tumbuh di daerah pegunungan
maupun dataran yang lebih rendah (Suhaeni, 2007).
1. Klasifikasi (Rukmana, 1995)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatopyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus auratium
2. Deskripsi Tanaman Jeruk Manis
Jeruk Manis termasuk kedalam kelompok Citrus aurantium yang
dicirikan dengan tangkai daun yang mempunyai sayap dan bunganya
berwarna putih. Morfologi tanaman Jeruk Manis
H. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
I. Hipotesis
1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk
Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca
domestica).
2. Ada konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) yang efektif
terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica).
Pengendalianfisik-
mekanik:
- Memasang perangkap
- Memperbaiki
lingkungan
- Memukul, menjaring
Pengendaliankimia:
- Insektisidabuatan
- Insektisidaalami
(eksrak kulitJeruk
Manis)
Pengendalianfisiologi:
- Menggunakanbahan
penolak/penarik
serangga
- Sterilisasilalatjantan
Lalat Rumah
(Musca
domestica)
Gangguan
akibat adanya
lalat
Kematian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis true experiment karena
mengendalikan semua variabel pengganggu dan dengan post test only with
control group design. Rancangan ini memungkinkan mengukur pengaruh
perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan
kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Soekidjo, 2002).
B. Desain Penelitian
Perlakuan Post
R (Kel. Eksperimen (a)) X(a) O(a)
R (Kel. Eksperimen (b)) X(b) O(b)
R (Kel. Eksperimen (c)) X(c) O(c)
R (Kel. Eksperimen (d)) X(d) O(d)
R (Kel. Kontrol) X(o) O(o)
Gambar 2. Desain Penelitian
Keterangan :
X (a) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 25 %
X (b) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 35 %
X (c) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 45 %
a. Penyemprotan
1) Menyiapkan glass chamber dengan ukuran 70x70x70 cm dan menguji
kebersihannya dengan cara melepaskan 20 ekor lalat Musca domestica
ke dalam glass chamber untuk memastikan tidak terkontaminasi.
Apabila dalam waktu 5 menit ada lalat yang mati, maka glass chamber
harus dicuci kembali.
2) Mengkalibrasi semprotan yang akan digunakan dan menghitung waktu
semprot dalam chamber.
Waktu semprot dalam Chamber dihitung dengan rumus :
=
0,7gr
peneraan/kalibrasi
x 1 detik
Perhitungan peneraan adalah sebagai berikut :
Berat awal (sebelum disemprotkan) A = 191,70gr
Berat sesudah disemprotkan 10 kali ulangan :
Berat ulangan I = 189,57gr
Berat ulangan II = 187,74gr
Berat ulangan III = 185,34gr
Berat 1 kali semprotan
=
(191,70gr−189,57gr)+(189,57gr−187 ,74gr)+(187,74gr −185,34gr)
(3 ulangan x 10 semprotan)
= 0,212 gr
Jadi jumlah semprotan yang diperlukan :
=
0,7gr
0,212gr
= 3 kali semprotan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penalitian
Penelitian tentang pengaruh penyemprotan barbagai konsentrasi
ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat
Rumah (Musca domestica) ini telah dilakuan pada tanggal 21- 22 Juni dan
18 Juli 2009 di Asrama Poltekkes Depkes Yogyakarta. Penelitian ini
dilakukan dengan sampel 20 ekor Lalat Rumah (Musca domestica) untuk
masing-masing perlakuan dan setiap perlakuan percobaan dilakukan 5 kali
pengulangan. Adapun perlakuan pada penelitian ini adalah penyemprotan
dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta 0% sebagai kontrol.
Dalam penelitian ini pemaparan ekstrak kulit jeruk dilakukan
selama 20 menit di dalam glass chamber (kurungan kaca) yang berukuran
70x70x70 cm. Kemudian lalat yang mati/pingsan dan yang masih hidup
dipindahkan ke dalam paper cup dan diletakkan di tempat yang bersih dan
tidak terpapar insektisida. Setelah itu dihitung jumlah kematian lalat
setelah 24 jam. Hasil pemaparan dipengruhi oleh pencahayaan, suhu dan
kelembaban ruangan serta kebersihan glass chamber.
Jumlah kematian lalat Rumah (Musca domestica) setelah 24 jam
penyemprotan menggunakan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)
dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta kelompok kontrol yaitu
konsentrasi 0% atau penyemprotan dengan menggunakan aquades dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data hasil penelitian penyemprotan Lalat Rumah (Musca
domestica) menggunakan ekstrak kulit jeruk manis (Citrus
aurantium) dengan konsentrasi 25%, 35%, 45%, 55% dan
kontrol setelah 24 jam.
Ulangan
Jumlah Lalat yang mati pada kelompok
perlakuan
Kelompok
kontrol
25% 35% 45% 55%
1
2
3
4
5
8
8
7
6
9
8
9
11
8
7
14
16
17
15
14
19
18
19
20
18
0
0
0
0
0
Jumlah 40 43 76 94 0
Rerata 8 8,6 15,2 18,8 0
Sumber: Data Primer Terolah. Tahun 2009.
Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah dan rata-
rata kematian lalat setelat 20 menit pemaparan dengan berbagai
konsentrasi dan diholding (didiamkan) selama 24 jam. Pada tabel 2
menunjukkan bahwa jumlah kematian rata-rata terbesar setelah dilakukan
5 kali pengulangan yaitupada konsentrasi 25% sebesar 8 ekor, konsentrasi
35% sebesar 8,6, konsentrasi 45% sebesar 15,2, konsentrasi 55% sebesar
18,8. Hal ini berarti kematian lalat tertinggi pada konsentrasi 55%. Untuk
persentase rata-rata kematian pada kelompok kontrol 0% maka tidak perlu
dilakukan koreksi dengan rumus abboth.
3. Uji LSD (Least Significant Different)
Tabel uji LSD (lampiran 2) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antar perlakuan yaitu dengan melihat asterik terbanyak
pada tabel hasil dan pada kolom sig. Dengan nilai sig. < α yaitu
0,05 serta mean difference yang paling besar. Perbedaan yang
tidak bermakna terjadi antara konsentrasi 25% dan 35% yaitu
dibuktikan dengan tidak adanya tanda asterik dan signifikansinya
> α=0,05 yaitu sebesar 0,164.
4. Uji T-tes Bebas (Independent Sample T test)
Untuk memastikan dan mengetahui konsentrasi efektif
penyemprotan dengan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus
aurantium) diantara berbagai konsentrasi 25%, 35%, 45% dan
55% maka uji statistik dilanjutkan menggunakan uji Independent
Sample T Test dengan taraf signifikansi 95%. Dari uji T tes
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Independent sample T Test
Kematian Lalat Rumah (Musca domestica).
No
Uji
Konsentrsi
P(α)hitung Keterangan
25% 35% 45% 55%
1 + + 0,272 Tidak
Bermakna
2 + + 0,000 Bermakna
3 + + 0,000 Bermakna
4 + + 0,000 Bermakna
5 + + 0,000 Bermakna
6 + + 0,001 Bermakna
Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk
Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca
domestica) dengan nilai signifikansi 0,000 (<α=0,05).
2. Ada perbadaan yang bermakna pada berbagai konsentrasi ektrak kulit
Jeruk Manis pada kematian lalat.
3. Konsentrasi efektif Ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)
terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu konsentrasi
45%.
B. Saran
Efektifitas pemanfaatkan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)
sebagai insektisida alami untuk mengganti insektisida sintetis dalam
pengendalian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu dengan konsentrasi
45%.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. (1996). Budi Daya Tanaman Jeruk. Kanisius ; Yogyakarta.
Amelia, Yoosca. (2007). Efektifitas Ekstrak Daun Tembakau Terhadap Kematian
Lalat di Pasar Karnggan. Yogyakarta.
Boewono, Demar, Tri. (2000). Pedoman Uji Hayati. Workshop “Aplikasi &
Evaluasi Insektisida Rumah Tangga dan Program dalam Pemberantasan Vektor” ;
Salatiga.
Cook. T.M dan Cullen.D.J. 1986. Industri Kimia Organik Aspek-Aspek
Keamanan dan Kesehatan. Jakarta : Gramedia
Depkes RI (2001) Pedoman Teknis Pengendalian Lalat.
Ditjen PPM dan PLP. (1989). Pemberantasan Serangga dan Binatang Penggangu.
Depkes RI : Jakarta.
Djojosumarto, Panut. (2000). Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius :
Yogyakarta.
Gordon, R. M dan Lavoipiere, M. M. J. (1972). Entomology For Student of
Medicine. Blackwell scientificpublic oxford ; UK.
Iskandar, Adang. (1985). Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. Pusat
Penelitian Tenaga Kesehatan ; Jakarta.
Kardinan, Agus. (2000). Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya
; Jakarta.
Kawiji dan Supriyono. (1997). Sprayer Pertanian Jenis Penggunaan dan
Perawatan. Trubus Agriwidia.
Mardihusodo, Sugeng, Juwono. (1988). Beberapa Segi Biologi dan Bionomi Lalat
Rumah. (Musca domestica) di Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat. IV :
Hal.89-95.
Nurcahyo,Eko, M. (1996). Memberantas Binatang Pengganggu di Lingkungan
Rumah. Penebar Swadaya ; Jakarta.
Rini, Wudianto. (1997). Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya ;
Jakarta.
Lampiran 4
Grafik 1. Rata-Rata Persentase Kematian Lalat Setelah 24 Jam.
0
38
47
76
94
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0% 25% 35% 45% 55%
PersentaseKematianMuscadomestica
Konsentrasi Ektrak Kulit Jeruk

More Related Content

Similar to EKSTRAK JERUK MANIS LAWAN LALAT

Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013humasditjenppdanpl
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxagungrahmatagustyono
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Ethelbert Phanias
 
theresia sorta b1 j008065 ache
theresia sorta  b1 j008065  achetheresia sorta  b1 j008065  ache
theresia sorta b1 j008065 achetheresia sorta
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Bayu Nurwinanto
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Rista Siti Mawarni
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxsalman669792
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxteguh346949
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxfransisca47
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxjuliuswimpie
 
Praktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasiPraktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasiSiska Hermawati
 
Dasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptx
Dasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptxDasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptx
Dasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptxMuhammadIbadurrahman5
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxI.B Adhy Pradana
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxtbiru787
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Heru Syahrudin
 

Similar to EKSTRAK JERUK MANIS LAWAN LALAT (20)

Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
laparotomi
laparotomilaparotomi
laparotomi
 
Laporan pesti 4
Laporan pesti 4Laporan pesti 4
Laporan pesti 4
 
theresia sorta b1 j008065 ache
theresia sorta  b1 j008065  achetheresia sorta  b1 j008065  ache
theresia sorta b1 j008065 ache
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Praktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasiPraktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasi
 
Dasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptx
Dasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptxDasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptx
Dasar_Dasar_Keselamatan_dan_Kesehatan_Ke.pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Materi k3
Materi k3Materi k3
Materi k3
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 

EKSTRAK JERUK MANIS LAWAN LALAT

  • 1. TUGAS APLIKASI KOMPUTER PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DI SUSUN OLEH : Jon Klenten (P07133113065) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2014
  • 2. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii INTISARI..................................................................................................... iv ABSTRACT................................................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................. vi DAFTAR ISI................................................................................................ vii DAFTAR SINGKATAN.............................................................................. viii DAFTAR TABEL........................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4 D. Ruang Lingkup................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian............................................................................ 5 F. Keaslian Penelitian........................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jeruk Manis ...................................................................................... 7 B. Insektisida......................................................................................... 10 C. Insektisida Hayati............................................................................. 13 D. Ekstraksi........................................................................................... 15 E. Penyemprotan Insektisida ................................................................ 16 F. Lalat Rumah (Musca domestica)...................................................... 19 G. Pengendalian dan Pemberantasan .................................................... 26 H. Kerangka Konsep ............................................................................. 29 I. Hipotesis........................................................................................... 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................. 30 B. Desain Penelitian.............................................................................. 30 C. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 31 D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 31 E. Variabel dan Definisi Operasional................................................... 32 F. Hubungan Antar Variabel ................................................................ 34 G. Prosedur Kerja.................................................................................. 34
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada intinya adalah bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seperti menurunkan angka kesakitan, meningkatkan status gizi, dan meningkatkan prilaku sehat di kalangan masyarkat. Hal tersebut dapat tercapai apabila kesadaran dan kemauan untuk menjaga kesehatan lingkungan khususnya tempat mereka hidup dapat membudaya dan mampu dilaksanakan di dalam kehidupan (Purnomo, 2000). Undang-Undang No. 23 tahun 1992 pasal22 ayat (2) menyebutkan bahwa kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya. Disebutkan dalam ayat (3) kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair dan gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya. Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan manusia maka Departemen Kesehatan melalui Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular (PPM) dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman melakukan kegiatan penanggulangan penyakit menular. Kegiatan penanggulangan tersebut salah satunya adalah pengendalian vektor
  • 4. Tabel 1. Jumlah Kematian Lalat akibat penyemprotan berbagai konsentrasi eksrtak kulit Jeruk Manis (Citrus auratium) setelah 24 jam penyemprotan. Konsentrasi Jumlah Sampel Jumlah Kematian Lalat (ekor) Persen Kematian (%) 25 % 20 13 65 50 % 20 16 80 75 % 20 9 45 Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009 Berdasarkan data di atas maka pada penelitian akan digunakan konsentrasi antara 25% - 50% ekstrak Kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) untuk mencari konsentrasi yang efektif. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak Kulit Jeruk Manis terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) 2. Apakah ada konsentrasi yang efektif ekstrak Kulit Jeruk Manis kematian Lalat Rumah (Musca domestica) C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Diketahuinya pengaruh penyemprotan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) 2. Tujuan khusus
  • 5. a. Diketahuinya pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)
  • 6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jeruk Manis (Citrus aurantium) Jeruk Manis (Citrus aurantium) berasal dari Cina bagian selatan hingga Vietnam kemudian menyebar ke seluruh benua Asia, Amerika dan Eropa. Jeruk manis cocok ditanam di daerah tropis maupun sub tropis yang memiliki suhu rata-rata 25-30oC. Jeruk Manis ini dapat tumbuh di daerah pegunungan maupun dataran yang lebih rendah (Suhaeni, 2007). 1. Klasifikasi (Rukmana, 1995) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rutales Famili : Rutaceae Genus : Citrus Spesies : Citrus auratium 2. Deskripsi Tanaman Jeruk Manis Jeruk Manis termasuk kedalam kelompok Citrus aurantium yang dicirikan dengan tangkai daun yang mempunyai sayap dan bunganya berwarna putih. Morfologi tanaman Jeruk Manis
  • 7. H. Kerangka Konsep Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian I. Hipotesis 1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica). 2. Ada konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) yang efektif terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica). Pengendalianfisik- mekanik: - Memasang perangkap - Memperbaiki lingkungan - Memukul, menjaring Pengendaliankimia: - Insektisidabuatan - Insektisidaalami (eksrak kulitJeruk Manis) Pengendalianfisiologi: - Menggunakanbahan penolak/penarik serangga - Sterilisasilalatjantan Lalat Rumah (Musca domestica) Gangguan akibat adanya lalat Kematian
  • 8. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis true experiment karena mengendalikan semua variabel pengganggu dan dengan post test only with control group design. Rancangan ini memungkinkan mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Soekidjo, 2002). B. Desain Penelitian Perlakuan Post R (Kel. Eksperimen (a)) X(a) O(a) R (Kel. Eksperimen (b)) X(b) O(b) R (Kel. Eksperimen (c)) X(c) O(c) R (Kel. Eksperimen (d)) X(d) O(d) R (Kel. Kontrol) X(o) O(o) Gambar 2. Desain Penelitian Keterangan : X (a) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 25 %
  • 9. X (b) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 35 % X (c) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 45 % a. Penyemprotan 1) Menyiapkan glass chamber dengan ukuran 70x70x70 cm dan menguji kebersihannya dengan cara melepaskan 20 ekor lalat Musca domestica ke dalam glass chamber untuk memastikan tidak terkontaminasi. Apabila dalam waktu 5 menit ada lalat yang mati, maka glass chamber harus dicuci kembali. 2) Mengkalibrasi semprotan yang akan digunakan dan menghitung waktu semprot dalam chamber. Waktu semprot dalam Chamber dihitung dengan rumus : = 0,7gr peneraan/kalibrasi x 1 detik Perhitungan peneraan adalah sebagai berikut : Berat awal (sebelum disemprotkan) A = 191,70gr Berat sesudah disemprotkan 10 kali ulangan : Berat ulangan I = 189,57gr Berat ulangan II = 187,74gr Berat ulangan III = 185,34gr Berat 1 kali semprotan = (191,70gr−189,57gr)+(189,57gr−187 ,74gr)+(187,74gr −185,34gr) (3 ulangan x 10 semprotan)
  • 10. = 0,212 gr Jadi jumlah semprotan yang diperlukan : = 0,7gr 0,212gr = 3 kali semprotan
  • 11. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penalitian Penelitian tentang pengaruh penyemprotan barbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) ini telah dilakuan pada tanggal 21- 22 Juni dan 18 Juli 2009 di Asrama Poltekkes Depkes Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 20 ekor Lalat Rumah (Musca domestica) untuk masing-masing perlakuan dan setiap perlakuan percobaan dilakukan 5 kali pengulangan. Adapun perlakuan pada penelitian ini adalah penyemprotan dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta 0% sebagai kontrol. Dalam penelitian ini pemaparan ekstrak kulit jeruk dilakukan selama 20 menit di dalam glass chamber (kurungan kaca) yang berukuran 70x70x70 cm. Kemudian lalat yang mati/pingsan dan yang masih hidup dipindahkan ke dalam paper cup dan diletakkan di tempat yang bersih dan tidak terpapar insektisida. Setelah itu dihitung jumlah kematian lalat setelah 24 jam. Hasil pemaparan dipengruhi oleh pencahayaan, suhu dan kelembaban ruangan serta kebersihan glass chamber. Jumlah kematian lalat Rumah (Musca domestica) setelah 24 jam penyemprotan menggunakan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta kelompok kontrol yaitu
  • 12. konsentrasi 0% atau penyemprotan dengan menggunakan aquades dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Data hasil penelitian penyemprotan Lalat Rumah (Musca domestica) menggunakan ekstrak kulit jeruk manis (Citrus aurantium) dengan konsentrasi 25%, 35%, 45%, 55% dan kontrol setelah 24 jam. Ulangan Jumlah Lalat yang mati pada kelompok perlakuan Kelompok kontrol 25% 35% 45% 55% 1 2 3 4 5 8 8 7 6 9 8 9 11 8 7 14 16 17 15 14 19 18 19 20 18 0 0 0 0 0 Jumlah 40 43 76 94 0 Rerata 8 8,6 15,2 18,8 0 Sumber: Data Primer Terolah. Tahun 2009. Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah dan rata- rata kematian lalat setelat 20 menit pemaparan dengan berbagai konsentrasi dan diholding (didiamkan) selama 24 jam. Pada tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah kematian rata-rata terbesar setelah dilakukan 5 kali pengulangan yaitupada konsentrasi 25% sebesar 8 ekor, konsentrasi 35% sebesar 8,6, konsentrasi 45% sebesar 15,2, konsentrasi 55% sebesar 18,8. Hal ini berarti kematian lalat tertinggi pada konsentrasi 55%. Untuk
  • 13. persentase rata-rata kematian pada kelompok kontrol 0% maka tidak perlu dilakukan koreksi dengan rumus abboth.
  • 14. 3. Uji LSD (Least Significant Different) Tabel uji LSD (lampiran 2) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar perlakuan yaitu dengan melihat asterik terbanyak pada tabel hasil dan pada kolom sig. Dengan nilai sig. < α yaitu 0,05 serta mean difference yang paling besar. Perbedaan yang tidak bermakna terjadi antara konsentrasi 25% dan 35% yaitu dibuktikan dengan tidak adanya tanda asterik dan signifikansinya > α=0,05 yaitu sebesar 0,164. 4. Uji T-tes Bebas (Independent Sample T test) Untuk memastikan dan mengetahui konsentrasi efektif penyemprotan dengan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) diantara berbagai konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% maka uji statistik dilanjutkan menggunakan uji Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi 95%. Dari uji T tes didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Independent sample T Test Kematian Lalat Rumah (Musca domestica). No Uji Konsentrsi P(α)hitung Keterangan 25% 35% 45% 55% 1 + + 0,272 Tidak Bermakna 2 + + 0,000 Bermakna 3 + + 0,000 Bermakna 4 + + 0,000 Bermakna 5 + + 0,000 Bermakna 6 + + 0,001 Bermakna Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009
  • 15. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) dengan nilai signifikansi 0,000 (<α=0,05). 2. Ada perbadaan yang bermakna pada berbagai konsentrasi ektrak kulit Jeruk Manis pada kematian lalat. 3. Konsentrasi efektif Ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu konsentrasi 45%. B. Saran Efektifitas pemanfaatkan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) sebagai insektisida alami untuk mengganti insektisida sintetis dalam pengendalian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu dengan konsentrasi 45%.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Aak. (1996). Budi Daya Tanaman Jeruk. Kanisius ; Yogyakarta. Amelia, Yoosca. (2007). Efektifitas Ekstrak Daun Tembakau Terhadap Kematian Lalat di Pasar Karnggan. Yogyakarta. Boewono, Demar, Tri. (2000). Pedoman Uji Hayati. Workshop “Aplikasi & Evaluasi Insektisida Rumah Tangga dan Program dalam Pemberantasan Vektor” ; Salatiga. Cook. T.M dan Cullen.D.J. 1986. Industri Kimia Organik Aspek-Aspek Keamanan dan Kesehatan. Jakarta : Gramedia Depkes RI (2001) Pedoman Teknis Pengendalian Lalat. Ditjen PPM dan PLP. (1989). Pemberantasan Serangga dan Binatang Penggangu. Depkes RI : Jakarta. Djojosumarto, Panut. (2000). Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius : Yogyakarta. Gordon, R. M dan Lavoipiere, M. M. J. (1972). Entomology For Student of Medicine. Blackwell scientificpublic oxford ; UK. Iskandar, Adang. (1985). Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. Pusat Penelitian Tenaga Kesehatan ; Jakarta. Kardinan, Agus. (2000). Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya ; Jakarta. Kawiji dan Supriyono. (1997). Sprayer Pertanian Jenis Penggunaan dan Perawatan. Trubus Agriwidia. Mardihusodo, Sugeng, Juwono. (1988). Beberapa Segi Biologi dan Bionomi Lalat Rumah. (Musca domestica) di Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat. IV : Hal.89-95.
  • 17. Nurcahyo,Eko, M. (1996). Memberantas Binatang Pengganggu di Lingkungan Rumah. Penebar Swadaya ; Jakarta. Rini, Wudianto. (1997). Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya ; Jakarta.
  • 18. Lampiran 4 Grafik 1. Rata-Rata Persentase Kematian Lalat Setelah 24 Jam. 0 38 47 76 94 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0% 25% 35% 45% 55% PersentaseKematianMuscadomestica Konsentrasi Ektrak Kulit Jeruk