Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang pengaruh penyemprotan ekstrak kulit jeruk manis dengan berbagai konsentrasi (25%, 35%, 45%, 55%) terhadap kematian lalat rumah. Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 55% memiliki pengaruh paling besar terhadap kematian lalat, dengan rata-rata kematian sebesar 18,8 ekor setelah 24 jam. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara konsent
1. TUGAS APLIKASI KOMPUTER
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
DI SUSUN OLEH :
Jon Klenten (P07133113065)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2014
2. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
INTISARI..................................................................................................... iv
ABSTRACT................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................. viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
D. Ruang Lingkup................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
F. Keaslian Penelitian........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jeruk Manis ...................................................................................... 7
B. Insektisida......................................................................................... 10
C. Insektisida Hayati............................................................................. 13
D. Ekstraksi........................................................................................... 15
E. Penyemprotan Insektisida ................................................................ 16
F. Lalat Rumah (Musca domestica)...................................................... 19
G. Pengendalian dan Pemberantasan .................................................... 26
H. Kerangka Konsep ............................................................................. 29
I. Hipotesis........................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 30
B. Desain Penelitian.............................................................................. 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 31
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 31
E. Variabel dan Definisi Operasional................................................... 32
F. Hubungan Antar Variabel ................................................................ 34
G. Prosedur Kerja.................................................................................. 34
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada intinya adalah bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan seperti menurunkan angka kesakitan,
meningkatkan status gizi, dan meningkatkan prilaku sehat di kalangan masyarkat.
Hal tersebut dapat tercapai apabila kesadaran dan kemauan untuk menjaga
kesehatan lingkungan khususnya tempat mereka hidup dapat membudaya dan
mampu dilaksanakan di dalam kehidupan (Purnomo, 2000).
Undang-Undang No. 23 tahun 1992 pasal22 ayat (2) menyebutkan bahwa
kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
Disebutkan dalam ayat (3) kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair dan gas, radiasi dan kebisingan,
pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan manusia maka
Departemen Kesehatan melalui Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit
Menular (PPM) dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman melakukan kegiatan
penanggulangan penyakit menular. Kegiatan penanggulangan tersebut salah
satunya adalah pengendalian vektor
4. Tabel 1. Jumlah Kematian Lalat akibat penyemprotan berbagai konsentrasi
eksrtak kulit Jeruk Manis (Citrus auratium) setelah 24 jam penyemprotan.
Konsentrasi Jumlah
Sampel
Jumlah Kematian
Lalat (ekor)
Persen Kematian
(%)
25 % 20 13 65
50 % 20 16 80
75 % 20 9 45
Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009
Berdasarkan data di atas maka pada penelitian akan digunakan konsentrasi
antara 25% - 50% ekstrak Kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) untuk mencari
konsentrasi yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak Kulit
Jeruk Manis terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)
2. Apakah ada konsentrasi yang efektif ekstrak Kulit Jeruk Manis kematian
Lalat Rumah (Musca domestica)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya pengaruh penyemprotan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus
aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica)
2. Tujuan khusus
5. a. Diketahuinya pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak
kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah
(Musca domestica)
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jeruk Manis (Citrus aurantium)
Jeruk Manis (Citrus aurantium) berasal dari Cina bagian selatan hingga
Vietnam kemudian menyebar ke seluruh benua Asia, Amerika dan Eropa.
Jeruk manis cocok ditanam di daerah tropis maupun sub tropis yang memiliki
suhu rata-rata 25-30oC. Jeruk Manis ini dapat tumbuh di daerah pegunungan
maupun dataran yang lebih rendah (Suhaeni, 2007).
1. Klasifikasi (Rukmana, 1995)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatopyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus auratium
2. Deskripsi Tanaman Jeruk Manis
Jeruk Manis termasuk kedalam kelompok Citrus aurantium yang
dicirikan dengan tangkai daun yang mempunyai sayap dan bunganya
berwarna putih. Morfologi tanaman Jeruk Manis
7. H. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
I. Hipotesis
1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk
Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca
domestica).
2. Ada konsentrasi ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) yang efektif
terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica).
Pengendalianfisik-
mekanik:
- Memasang perangkap
- Memperbaiki
lingkungan
- Memukul, menjaring
Pengendaliankimia:
- Insektisidabuatan
- Insektisidaalami
(eksrak kulitJeruk
Manis)
Pengendalianfisiologi:
- Menggunakanbahan
penolak/penarik
serangga
- Sterilisasilalatjantan
Lalat Rumah
(Musca
domestica)
Gangguan
akibat adanya
lalat
Kematian
8. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis true experiment karena
mengendalikan semua variabel pengganggu dan dengan post test only with
control group design. Rancangan ini memungkinkan mengukur pengaruh
perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan
kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Soekidjo, 2002).
B. Desain Penelitian
Perlakuan Post
R (Kel. Eksperimen (a)) X(a) O(a)
R (Kel. Eksperimen (b)) X(b) O(b)
R (Kel. Eksperimen (c)) X(c) O(c)
R (Kel. Eksperimen (d)) X(d) O(d)
R (Kel. Kontrol) X(o) O(o)
Gambar 2. Desain Penelitian
Keterangan :
X (a) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 25 %
9. X (b) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 35 %
X (c) : Perlakuan dengan penyemprotan konsentrasi 45 %
a. Penyemprotan
1) Menyiapkan glass chamber dengan ukuran 70x70x70 cm dan menguji
kebersihannya dengan cara melepaskan 20 ekor lalat Musca domestica
ke dalam glass chamber untuk memastikan tidak terkontaminasi.
Apabila dalam waktu 5 menit ada lalat yang mati, maka glass chamber
harus dicuci kembali.
2) Mengkalibrasi semprotan yang akan digunakan dan menghitung waktu
semprot dalam chamber.
Waktu semprot dalam Chamber dihitung dengan rumus :
=
0,7gr
peneraan/kalibrasi
x 1 detik
Perhitungan peneraan adalah sebagai berikut :
Berat awal (sebelum disemprotkan) A = 191,70gr
Berat sesudah disemprotkan 10 kali ulangan :
Berat ulangan I = 189,57gr
Berat ulangan II = 187,74gr
Berat ulangan III = 185,34gr
Berat 1 kali semprotan
=
(191,70gr−189,57gr)+(189,57gr−187 ,74gr)+(187,74gr −185,34gr)
(3 ulangan x 10 semprotan)
10. = 0,212 gr
Jadi jumlah semprotan yang diperlukan :
=
0,7gr
0,212gr
= 3 kali semprotan
11. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penalitian
Penelitian tentang pengaruh penyemprotan barbagai konsentrasi
ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat
Rumah (Musca domestica) ini telah dilakuan pada tanggal 21- 22 Juni dan
18 Juli 2009 di Asrama Poltekkes Depkes Yogyakarta. Penelitian ini
dilakukan dengan sampel 20 ekor Lalat Rumah (Musca domestica) untuk
masing-masing perlakuan dan setiap perlakuan percobaan dilakukan 5 kali
pengulangan. Adapun perlakuan pada penelitian ini adalah penyemprotan
dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta 0% sebagai kontrol.
Dalam penelitian ini pemaparan ekstrak kulit jeruk dilakukan
selama 20 menit di dalam glass chamber (kurungan kaca) yang berukuran
70x70x70 cm. Kemudian lalat yang mati/pingsan dan yang masih hidup
dipindahkan ke dalam paper cup dan diletakkan di tempat yang bersih dan
tidak terpapar insektisida. Setelah itu dihitung jumlah kematian lalat
setelah 24 jam. Hasil pemaparan dipengruhi oleh pencahayaan, suhu dan
kelembaban ruangan serta kebersihan glass chamber.
Jumlah kematian lalat Rumah (Musca domestica) setelah 24 jam
penyemprotan menggunakan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)
dengan konsentrasi 25%, 35%, 45% dan 55% serta kelompok kontrol yaitu
12. konsentrasi 0% atau penyemprotan dengan menggunakan aquades dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data hasil penelitian penyemprotan Lalat Rumah (Musca
domestica) menggunakan ekstrak kulit jeruk manis (Citrus
aurantium) dengan konsentrasi 25%, 35%, 45%, 55% dan
kontrol setelah 24 jam.
Ulangan
Jumlah Lalat yang mati pada kelompok
perlakuan
Kelompok
kontrol
25% 35% 45% 55%
1
2
3
4
5
8
8
7
6
9
8
9
11
8
7
14
16
17
15
14
19
18
19
20
18
0
0
0
0
0
Jumlah 40 43 76 94 0
Rerata 8 8,6 15,2 18,8 0
Sumber: Data Primer Terolah. Tahun 2009.
Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah dan rata-
rata kematian lalat setelat 20 menit pemaparan dengan berbagai
konsentrasi dan diholding (didiamkan) selama 24 jam. Pada tabel 2
menunjukkan bahwa jumlah kematian rata-rata terbesar setelah dilakukan
5 kali pengulangan yaitupada konsentrasi 25% sebesar 8 ekor, konsentrasi
35% sebesar 8,6, konsentrasi 45% sebesar 15,2, konsentrasi 55% sebesar
18,8. Hal ini berarti kematian lalat tertinggi pada konsentrasi 55%. Untuk
14. 3. Uji LSD (Least Significant Different)
Tabel uji LSD (lampiran 2) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antar perlakuan yaitu dengan melihat asterik terbanyak
pada tabel hasil dan pada kolom sig. Dengan nilai sig. < α yaitu
0,05 serta mean difference yang paling besar. Perbedaan yang
tidak bermakna terjadi antara konsentrasi 25% dan 35% yaitu
dibuktikan dengan tidak adanya tanda asterik dan signifikansinya
> α=0,05 yaitu sebesar 0,164.
4. Uji T-tes Bebas (Independent Sample T test)
Untuk memastikan dan mengetahui konsentrasi efektif
penyemprotan dengan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus
aurantium) diantara berbagai konsentrasi 25%, 35%, 45% dan
55% maka uji statistik dilanjutkan menggunakan uji Independent
Sample T Test dengan taraf signifikansi 95%. Dari uji T tes
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Independent sample T Test
Kematian Lalat Rumah (Musca domestica).
No
Uji
Konsentrsi
P(α)hitung Keterangan
25% 35% 45% 55%
1 + + 0,272 Tidak
Bermakna
2 + + 0,000 Bermakna
3 + + 0,000 Bermakna
4 + + 0,000 Bermakna
5 + + 0,000 Bermakna
6 + + 0,001 Bermakna
Sumber : Data Primer Terolah. Tahun 2009
15. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi ekstrak kulit Jeruk
Manis (Citrus aurantium) terhadap kematian Lalat Rumah (Musca
domestica) dengan nilai signifikansi 0,000 (<α=0,05).
2. Ada perbadaan yang bermakna pada berbagai konsentrasi ektrak kulit
Jeruk Manis pada kematian lalat.
3. Konsentrasi efektif Ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)
terhadap kematian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu konsentrasi
45%.
B. Saran
Efektifitas pemanfaatkan ekstrak kulit Jeruk Manis (Citrus aurantium)
sebagai insektisida alami untuk mengganti insektisida sintetis dalam
pengendalian Lalat Rumah (Musca domestica) yaitu dengan konsentrasi
45%.
16. DAFTAR PUSTAKA
Aak. (1996). Budi Daya Tanaman Jeruk. Kanisius ; Yogyakarta.
Amelia, Yoosca. (2007). Efektifitas Ekstrak Daun Tembakau Terhadap Kematian
Lalat di Pasar Karnggan. Yogyakarta.
Boewono, Demar, Tri. (2000). Pedoman Uji Hayati. Workshop “Aplikasi &
Evaluasi Insektisida Rumah Tangga dan Program dalam Pemberantasan Vektor” ;
Salatiga.
Cook. T.M dan Cullen.D.J. 1986. Industri Kimia Organik Aspek-Aspek
Keamanan dan Kesehatan. Jakarta : Gramedia
Depkes RI (2001) Pedoman Teknis Pengendalian Lalat.
Ditjen PPM dan PLP. (1989). Pemberantasan Serangga dan Binatang Penggangu.
Depkes RI : Jakarta.
Djojosumarto, Panut. (2000). Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius :
Yogyakarta.
Gordon, R. M dan Lavoipiere, M. M. J. (1972). Entomology For Student of
Medicine. Blackwell scientificpublic oxford ; UK.
Iskandar, Adang. (1985). Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. Pusat
Penelitian Tenaga Kesehatan ; Jakarta.
Kardinan, Agus. (2000). Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya
; Jakarta.
Kawiji dan Supriyono. (1997). Sprayer Pertanian Jenis Penggunaan dan
Perawatan. Trubus Agriwidia.
Mardihusodo, Sugeng, Juwono. (1988). Beberapa Segi Biologi dan Bionomi Lalat
Rumah. (Musca domestica) di Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat. IV :
Hal.89-95.
17. Nurcahyo,Eko, M. (1996). Memberantas Binatang Pengganggu di Lingkungan
Rumah. Penebar Swadaya ; Jakarta.
Rini, Wudianto. (1997). Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya ;
Jakarta.
18. Lampiran 4
Grafik 1. Rata-Rata Persentase Kematian Lalat Setelah 24 Jam.
0
38
47
76
94
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0% 25% 35% 45% 55%
PersentaseKematianMuscadomestica
Konsentrasi Ektrak Kulit Jeruk