Metering mode adalah cara kamera mengukur cahaya untuk menentukan eksposur yang tepat. Terdapat beberapa mode metering seperti matrix, center-weighted, spot, dan partial. Histogram berguna untuk menilai eksposur gambar dengan melihat distribusi pixel. Membaca histogram dapat mendeteksi kekeliruan eksposur seperti under atau overexposure.
4. istilah pengukuran exposure / tingkat cahaya pada
kamera digital, sehingga kamera dapat
menentukan kecepatan rana (shutter speed),
diafragma lensa (aperture) dan ISO (sensivity)
secara otomatis
Apakah metering itu?
• Metering kamera digital adalah jenis
“Reflected” metering, yaitu pengukuran cahaya
yang memantul dari obyek yang terlihat melalui
lensa kamera
• Jenis metering lain adalah “Incident” metering,
yaitu pengukuran cahaya yang diukur langsung
pada obyek yang terkena cahaya
5. Matrix atau
Evaluative Metering
EVALUATIVE METERING DITEMUI DI KAMERA CANON,
TETAPI PADA NIKON MENGGUNAKAN ISTILAH
MATRIX, PENTAX SERTA SONY MENGGUNAKAN NAMA
MULTI-SEGMENT METERING.
• biasanya digunakan pada hampir semua situasi pemotretan
normal, paling akurat dalam kondisi sehari-hari dan paling
sering digunakan.
• Cara kerjanya adalah kamera membagi seluruh obyek foto
yang ada dalam viewfinder menjadi beberapa zona atau
wilayah, kemudian masing-masing zona tadi diukur gelap
terangnya. Kamera juga menekankan zona dimana anda
meletakkan titik fokus sebagai zona yang penting, sehingga
nilai gelap terang disini dianggap sebagai prioritas. Setelah
semua informasi tadi terkumpul, kamera akan mencoba
menentukan nilai eksposur yang pas.
Pengukuran cahaya dilakukan pada seluruh gambar tapi berkonsentrasi pada
obyek yang jadi fokus. Pada gambar diatas titik fokus ada di obyek sebelah kiri.
Dalam evaluative metering (pengukuran evaluatif), kamera membagi bingkai
gambar ke dalam sejumlah zona berbeda, mengukur jumlah cahaya dalam masing-
masing zona, kemudian menganalisis temuannya untuk menentukan pencahayaan
yang optimal.
Manfaat: Serbabisa; jarang memberi pencahayaan yang salah.
Kekurangan: Tidak berfungsi baik untuk pemandangan di mana terdapat satu area
yang sangat berbeda dalam level kecerahan dari area lainnya.
6. Centre Weighted
metering
MENITIK BERATKAN PADA TITIK PUSAT ATAU
TENGAH DARI VIEWFINDER
• Centre weighted metering bekerja berdasarkan teori bahwa
objek utama biasanya terletak ditengah frame. Karenanya
sistem ini cocok untuk foto portrait atau situasi dimana objek
memenuhi sebagian besar ruang dari frame.
• Yang perlu diperhatikan bahwa subyek nya yang diukur
haruslah berada ditengah frame.
Pengukuran cahaya dilakukan pada seluruh gambar tapi berkonsentrasi pada obyek
yang jadi fokus. Pada gambar diatas titik fokus ada di obyek sebelah tengah.
Centre-weighted metering (Pengukuran pembobotan tengah) mengukur cahaya di
seluruh gambar, tetapi terutama memfokuskan pada area tengah. Pencahayaan
seluruh gambar bergantung pada subjek di dan pada sekitar bagian tengah bingkai.
Manfaat: Memprioritaskan area tengah, tetapi dalam prosesnya, memastikan bahwa
bagian lain gambar juga disoroti cahaya secara tepat.
Kekurangan: Tidak efektif untuk subjek kecil.
7. Spot Metering
PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DARI
SATU TITIK / BAGIAN KECIL DARI
KESELURUHAN FRAME
• metering ini digunakan ketika objek utama lebih kecil
daripada keseluruhan bagian foto atau ketika anda ingin
membuat satu titik dari keseluruhan bagian foto terlihat
berbeda.
• Spot metering (Pengukuran setempat) hanya bisa
mengukur cahaya di area yang sangat terbatas pada
bagian tengah bingkai gambar. Namun demikian, inilah
mode terbaik untuk digunakan pada pemandangan di
mana terdapat perbedaan yang sangat besar dalam level
kecerahan, seperti pemandangan cahaya latar.
Pengukuran cahaya dilakukan pada seluruh gambar tapi
berkonsentrasi pada obyek yang jadi fokus. Pada gambar diatas titik
fokus ada di obyek sebelah kiri.
Spot metering sangat berguna ketika menghadapi subyek yang terang
tetapi memiliki background yang gelap, kontras. Adegan ini bisa
ditemukan ketika memotret konser atau saat memotret foto siluet.
Manfaat: Menangani pemandangan yang sangat berbeda dalam level
kecerahannya.
Kekurangan: Metering (pengukuran) dilakukan di daerah yang sangat
kecil, sehingga kesalahan dalam memilih daerah ini bisa menyebabkan
paparan yang salah untuk seluruh gambar.
8. Partial Metering
HANYA ADA DI KAMERA CANON
•Bekerja seperti halnya pada spot metering, tetapi
perbedaannya adalah partial metering memiliki
lingkaran yang lebih besar.
•Metering ini bekerja dengan bagus ketika
melakukan pengukuran (metering) pada subyek
yang terang dengan background gelap. Gunakan ini
jika subyek pembacaan exposure subyek lebih
besar dari Spot metering.
Semua kamera Canon EOS punya mode ini. Partial
mengukur cahaya di tengah dengan lingkaran area yang
sedikit lebih besar dari pada mode Spot. Sangat efektif
apabila hanya ingin memastikan bahwa area spesifik pada
gambar Anda disoroti cahaya yang sesuai.
Contoh lain penggunaan
mode partial metering yaitu
ketika memotret burung
yang cukup jauh sebagai
objek utama. Karena burung
hanya merupakan bagian
kecil dari frame, maka
dengan penggunaan mode
partial metering akan
menghasilkan nilai exposure
yang tepat.
11. • Histogram adalah alat yang didesain untuk menbantu fotografer menilai
exposure dan mengidentifikasi dengan mudah dan cepat kemungkinan
terjadinya underexposre atau overexposure. Histogram adalah grafik 2
dimensi – sering kali tampak seperti barisan gunung – yang menggambarkan
tingkat tonal foto.
cara membaca histogram
• Sumbu horizontal menggambarkan range gambar dari hitam total (0, kiri jauh)
sampai putih total (255, kanan jauh); sementara sumbu vertikal
menggambarkan berapa banyak pixel menilai itu. Jika histogram menunjukkan
sejumlah besar pixel berkumpul di ujung sebelah kiri mengindikasikan gambar
underexposure, dan jika sejumlah besar pixel berkumpul di ujung sebelah
kanan mengindikasikan gambar overexposure. Grafik yang menunjukkan
puncak yang sempit di tengah – tanpa pixel hitam atau putih – menunjukkan
bahwa gambar kurang kontras dan hasilnya terlihat datar dan kurang hidup.
12. Menilai exposure
dengan histogram
Kamera digital memungkinkan anda
untuk melihat histogram pada monitor
LCD kamera lewat playback, sehingga
mudah untuk menilai exposure yang
tepat setelah mengambil gambar.
Dan jika hasilnya tidak memuaskan, anda
bisa mengatur kembali exposure dan
memotret ulang. Ini adalah cara yang
jauh lebih baik untuk menilai exposure
dari sekedar melihat display gambar pada
LCD karena sulit untuk membuat
penilaian yang akurat dari foto yang telah
diambil dengan adanya cahaya yang
terpantul dimonitor, terutama jika berada
diluar ruangan karena pantulan dari
monitor dapat menipu mata.
13. • Histogram yang underexposed, dalam kasus gambar
di kanan menunjukan banyak jumlah pixel dengan
nilai 0, yang berarti terlalu gelap atau underexposed,
sehingga ada beberapa detail juga hilang.
• Histogram yang overexposed, dalam kasus gambar
di kanan menunjukkan banyak jumlah pixel dengan
nilai 255 atau mendekati 255, yang berarti foto terlalu
terang atau overexposed, sehingga banyak sekali
detail yang hilang.
• Histogram yang contrast, dalam kasus dikanan ini
warna yang overexposed dan underexposed
bergabung jadi satu, biasanya histogram yang
menunjukan contrast.
• Histogram yang warnanya suram (dull/haze),
sebenarnya kalau diperhatikan dalam gambar
dikanan tidak ada warna yang benar-benar hitam dan
putih.
• Histogram yang sempurna, yang terbagus dan juga
histogramnya pun juga mengatakan tidak ada yang
over, under, contrast ataupun suram.
14. Selesai
Daftar Pustaka - sumber internet:
• https://www.plazakamera.com
• http://www.infofotografi.com
• https://kelasfotografi.com
• http://belfot.com