SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia
1. LENTERA HATI DI TENGAH GELAPNYA DUNIA
SENI BUDAYA
Di Susun Oleh :
1. Dila Ayu .M.
2. Menik Septikasari
3. Nela Neli Anawati
4. Rahayu Khalifah .W.
5. Rena Tuhfatul .S.M.E
6. Sela Mei Rofina
7. Siti jum’atun
SMK NEGERI 1 REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
2. A. Tema :
Pendidikan dan Persahabatan
B. Judul :
LENTERA HATI DI TENGAH KEGELAPAN
C. Latar Belakang Pemilihan Tema :
Pemilihan tema pendidikan di latar belakangi untuk menyampaikan
pesan moral bagi seorang pelajar agar senantiasa semangat dalam
menempuh pendidikan.
D. Pelaku :
1. Dila Ayu .M. : Tia ( tritagonis )
2. Menik Septikasari : Angel ( Antagonis )
3. Nela Neli Anawati : Ny. Ranti ( Antagonis )
4. Rahayu Khalifah .W. : Bu ifah ( Protagonis)
5. Rena Tuhfatul .S.M.E: Rere ( Protagonis)
6. Sela Mei Rofina : Mei ( Antagonis )
7. Siti jum’atun : Bu Anna ( Tritagonis )
E. Setting/ Latar :
Di sekolah , rumah Rere , Di rumah Angel,
A. Sinopsis :
Saat kelulusan Smp , Seluruh murid sibuk mencari sekolah
SMA/SMK untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya. Salah
seorang murid yang bernama Rere mendapatkan beasiswa untuk
melanjutkan sekolahnya di jakarta. Rere adalah murid yang sangat
berprestasi di sekolhanya. Meskipun Rere berasal dari keluarga kurang
mampu dan ayahnya sudah meninggalkan rere , sejak ia berusia 5 tahun,
namun ia tetap semangat dalam menempuh pendidikan. Untuk memenuhi
beasiswa tersebut akhirnya Rere dan ibunya ( ibu ifah ) pindah ke jakarta .
sekalian ibu ifah mengadu nasib di sana . Di sekolah Rere sangat tidak di
sukai teman temannya karena gayanya yang sangat kampungan . Namun
rere tetap semangat hingga akhirnya ia lulus SMA dan mendapatkan
beasiswa melanjutkan kuliah di luar negeri .
3. (Di malam hari yang dingin terlihat seorang ibu sedang bersama anaknya sedang
duduk – di depan rumah. Mereka sedang membicarakan beasiswa yang di berikan
sekolah kepada anaknya.)
Ibu Ifah : “ Re, bagaimana dengan beasiswamu?”
Rere : “ Memangnya kenapa bu?”
Ibu Ifah : “ Kamu mau menerimanya atau tidak?”
Rere : “ Ya bu, saya akan menerimanya. Kan kesempatan tidak datang
dua kali bu.”
Ibu Ifah : “ Kamu benar Re, memang kesempatan tidak datang dua kali.
Tetapi yang Ibu Khawatirkan kita akan pergi ke Jakarta selama kamu
belajar di sana.”
Rere : “ Ya memang benar Bu. Lalu apa yang ibu khawatirkan?”
Ibu Ifah : “ Kita kan disana tidak mempunyai saudara. Kita akan tinggal di
mana dan Ibu akan bekerja apa di sana?”
Rere : “ Kalau Ibu keberatan, saya tidak apa-apa Bu. Saya akan
menolaknya.”
Ibu Ifah : “ Tidak Re, kamu harus tetap menerimanya. Untuk apa yang Ibu
khawatirkan tidak usah kamu pikirkan. Nanti pasti kita akan
menemukan jalan yang terbaik untuk kita.”
Rere : “ Terima kasih Bu, terima kasih untuk pengertian Ibu. Aku sayang
Ibu (Rere memeluk Ibunya).”
Ibu Ifah : “ Ibu juga sayang kamu Re. Ya sudah cepat tidur besok kita akan
siap – siap berangkat ke Jakarta.”
Rere : “ Baik bu.”
(Pagi harinya Rere dan Ibunya siap – siap berangkat ke Jakarta. Dengan hati senang
dan riang gembira Rere dan Ibunya pergi ke Jakarta.)
Bu ifah : “ Gimana re ? Udah belum beres beresnya , jangan sampai ada yang
ketinggalan”
4. Rere : “ Udah bu ayo kita berangkat .”
( Rere dan Ibunya akhinya berangkatke jakarta dengan perasaansangat sedih
karena harus meninggalkan kampung halaman yang telah memberikan kenangan
baik manis maupun pahit dengan Ayah Rere )
Rena : “Ternyata Jakarta itu besar dan megah ya Bu ?”
Bu ifah : “ Ya iyalah Re , namanya juga ibu kota , bukan ibukota namanya
megah, tapi desa Rere sayang.”
( Mereka akhirnya telah sampai di Jakarta )
Rena : “Sekarangkitamaukemanabu ?”
Bu ifah : “ Kitacarikontrakanduluyanak , tapi yang sederhana saja soalnya
uang ibu cuma sedikit”
Rena : “Iya bu”
(Mereka jalan jalan keliling Jakarta sambil mencari kontrakkan dengan jalan kaki
,dan akhirnya mereka menemukan kontrakkan yang dekat dengan sekolah Rere)
Ibu : “Nak , kita kontrak disini ya”
Rere : “Iyabu, apakah ibu juga akan tinggal disini ?”
Ibu : “ Iya anakku sayang , ibu juga akan tinggal disini sambil mencari
pekerjaan”
Rere : “Ibu akan bekerja dimana ? Jakarta kan luas ,apakah Ibu tau jalanan
yang ada di Jakarta ?”
Ibu : “Ibu nggak tau jalanan di Jakarta ,tapikan bias Tanya sama orang di
sekitar”
Rere : “ Ibu nggak takut , di Jakarta kan banyak penjahat.(Rasa khawatir
menghampiri perasaan Rere)”
Ibu : “ Iya , tapi Ibu percayas ama Allah”
Rere : “ Oke , sip Ibu ! ”
Ibu : “ Sana kamu mandi dulu , Ibu mau cari pekerjaan”
Rere : “ Iya-iyabu , ntar dulu aku mau beres-beres kamar”
Ibu : “ Iya udah , Ibu berangkat dulu. Assalamualaikum”
5. Rere : “ Wa’alaikumsallam”
(Sambil meninggalkan rumah ,Ibu Rere bingung akan melamar pekerjaan dimana ,
sedangkan dia tidak tau jalanan di Jakarta yang luas)
Ibu : (Sambil menggaruk kepala). “Kemana aku harus cari pekerjaan?”
(Ibu Ifah terus berjalan dan bertemu dengan seorang Ibu-ibu yang sedang bingung)
IbuIfah : “ Ibu kenapa sepertinya ibu bingung begitu?”
IbuRanti : “ Saya sedang mencari pembantu di Rumah saya”
IbuIfah : “ Bagaimana kalau saya saja yang menjadi pembantu Ibu”.
IbuRanti : “Benarkahbu, ibubersedia? Okay, ini kartu nama saya. Besok ibu
bias mulai bekerja di rumahsaya”.
IbuIfah : “ Terima kasih ya bu, besuk saya akan datang kerumah ibu.
(DenganperasaansenangIbuifahmengucapsyukur). Alhamdulillah”
IbuRanti : “Iya sama-sama ,iya sudah saya mau pergi dulu”
IbuIfah : “ Iyasilahkan”
(Kemudian Ibu Ifah pulang dengan hati gembira. Dan setelah sampai di rumah
IbuIfah menyampaikan kabar gembira itu kepada anaknya.)
IbuIfah : “ Assalamualaikum……. Rere..Rere…. ibu punya kabar gembira
untukmu….”
Rere :” Ada apa sih bu..,baru dating kok sudah teriak-teriak .Memang ada
apa sih bu?”
IbuIfah :”Hari ini punya kabar gembira .Hari ini ibu sudah dapat pekerjaan
baru yaitu sebagai pembantu rumah tangga .Dan ini kartu namanya
,besok ibu sudah mulai bekerja disana
.(Sambilmenunjukkankartunama).”
Rere : ”Benarkah bu???? .Selamat ya bu Rere turut bahagia atas kabar ini
dan kapan kalau pulang sekolah Rere akan pergi kerumah majikan
ibu untuk bantuin ibu kerja disana.(sambil senyum-senyum geli).
6. (Keesokan harinya adalah hari pertama IbuIfah mulai masuk bekerja di rumah Ibu
Ranti dan Rere juga pertama kali masuk sekolah baru .Dia masuk sekolah itu
bagaikan seperti orang asing yang taktahu jalan pulang ,disana banyak sekali siswa
yang bergaya modis sedangkan Rere hanya bergaya seperti anak kampungan
.Namun tidak menghanyutkan rasa senang Rere yang biasa sekolah dikota.)
Rere :”Wah gedung sekolah ini besardan megah sekali seperti hotel
berbintang saja.(berpikir dan bicara dalam hati).
(Saat memasuki ruang kelas ,semua teman-teman nya menertawakannya, entah
apa yang ditertawakannya Rere tak peduli.Bahkan dia menjadi pusat perhatian di
kelas tersebut .Karena gayanya yang sangat kampungan tersebut,banyak orang
yang enggan berteman dengannya.Terutama anak yang bernama Angel,anak
paling sombong, modis, gaul dan paling kaya di sekolahan tersebut Dia sangat
enggan berteman dengan Rere .Kemudian Rere menyapa teman-temannya.)
Rere : “Haiteman-teman….”
Angel : “Heeeeh…..anak kampong dari mana sich loe??? Bisa-bisanya
sekolah di sekolah elit kayak gini. Loe tuh pantesnya sekolah di
kampung, biar sesuai sama gayamu yang kampungan and udikk itu”
Rere : “Saya memang orang kampung, tapi bukan berarti saya tidak bias
sekolah di sekolah yang elit sepertiini.”
Angel : “ Pasti loe bias masuk karena beasiswa benerkan?”
Rere : “Memang aku bersekolah di sini karena beasiswa tetapi bukan
berarti aku pantas untuk di hina dan ejekseperti ini”
Angel : “ Ouh, kamu udah berani ya? Sama aku.”
(Kemudian datanglah teman Angel yang bernama Mei.Dia juga seorang murid yang
mempunyai sifat dan watak seperti Angel.)
Mei : “Hai , Angel ngapain kamu disini?”
Angel : “ Hai, nich lagi sama anak kampung.”
Mei : “ Maksut mu si Rere?”
Angel : “ Ya iyalah siapa lagi kalau nggak sianak udikitu.”
Rere : “ Maaf ya kalau aku sudah tidak di butuhkan lagi aku permisi mau
kekelas dulu.”
7. Mei danAngel : “Ya udah pergi sana”
(Selang waktu beberapa menit bel berbunyi .Semua murid masuk kekelas masing –
masing .Tak terkecuali Angel, Mei, Tia dan Rere. Dan di sebuah kelas terjadi
keributan Karena ada murid baru)
Bu Anna : “ Selamat pagi anak – anak. Hari ini kalian akan kedatangan murid
baru.”
Mei : “ Siapa bu?”
Angel : “Ya bu, siapa sih bu? Pindahan darimana? Dari luar kota ya?”
Bu Anna : “ Tenang – tenang semua tenang. Rere silahkan masuk dan
perkenalkan dirimu.”
Rere : “ Baik bu. Perkenalkan nama saya Rere Anggraini, bisa di panggil
Rere. Saya berasal dari SMP Walisongo Kebumen.Alamat saya
berada di Jln. Jendral Sudirman gang melati.Kalian bisa main
kesana.Saya rasa cukup perkenalan dari saya terima kasih.”
Bu Anna : “ Ya sudah, kamu duduk di sebelahnya Tia saja.”
Rere : “ Terima kasih bu”
Tia : “ Hai, perkenalkan Aku Tia. Senang bias bertemu dengan mu.”
Angel : “ Hei, Tia hati – hati ya kamu kalau deket – deket sama si Rere.”
Tia : “ Emangnya kenapa sih Angel?”
Angel : “ Ya, pokoknya hati – hati aja”
Bu Anna : “ Angel, Tia sudah kenapa kamu ribut terus?”
Angel : “ Nggak bu, nggak apa – apakok bu.”
Bu Anna : “ Ya sudah . Hari ini Ibu ada keperluan dan kebetulan sekolah juga
sedang mengadakan rapat .Jadi kalian akan pulang lebih awal dari
hari – hari biasanya.”
Murid – murid : “ Hore…… Asyik….”
Bu Anna : “ Baiklah Ibu akhiri. Wassalamualikumwr.wb. Selamat siang”
Murid – murid : “Siang. Wa’alaikumsalam wr. wb.”
(Semua murid telah meninggalkan ruang kelas kecuali Angel, Mei, dan Tia. Mereka
berencana akan pergi ke mall dekat sekolah mereka. Tetapi Tia tidak setuju begitu
8. pula dengan Mei.Jadi Angel membatalkan niatnya. Mereka memutuskan untuk
kembali pulang. Saat di jalan Angel melihat Rere sedang jalan kaki.Dengan sengaja
Angel mendorongRere sampai jatuh.)
Angel : “ Kamu itu kalau jalan lihat – lihat dong.”
Rere : “ Maaf ya, aku nggak sengaja. Lagian kamu tadi kan mendorong aku
sampai jatuh.”
Angel : “ Emang iya, aku sengaja terus masalah gitu buat kamu?”
Rere : “ Yang tidak sih, tapi apa salahku sampai aku kamu perlakukan
seperti itu?”
Angel : “ Kamu nggak salah. Yang salah itu kenapa kamu harus bergaya
norak kampungan dan sok di depan guru. Sok pintarlah sok tahu
lah.”
Rere : “ Kalau memang itu membuat kamu jadi nggak suka sama aku, aku
minta maaf.”
Angel : “ Ya udah. Bye cewek udik..”
(Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun
berganti tahun. Sikap Angel tidak pernah berubah kepada Rere.Angel tetap saja
menjadi anak yang usil dan selalu mengganggu Rere .Dua tahun kemudian mereka
memasuki kelas XII.Saat – saat dimana sangat menentu kan apakah mereka akan
lulus di tahun ini atau akan tetap menjadi murid di sekolah mereka.)
(Suatu hari di kelas Bu Anna sedang mensosialisasikan tentang Ujian Nasinal yang
akan di langsungkan dua bulan mendatang. Rere tampak antusias mendengarkan
sosialisasi yang di berikan oleh Bu Anna.)
Bu Anna : “ Anak – anak sebentar lagi kalian menghadapi Ujian Nasinoal. Ibu
berharap kalian belajar dengan giat dan tekun. Jika perlu kalian ada
kan belajar kelompok bersama. Ibu rasa itu lebih efektif dari pada
kalian belajar secara individu. Jika ada kesulitan kalian bisa tanya
kepada teman kalian. Kalau teman kalian tidak bisa menjawab kalian
bisa tanyakan langsung kepada Ibu.”
Rere : “ Baik bu, saya setuju lalu kelompok belajarnya ditentukan sendiri
atau di tentukan oleh Ibu?”
Angel : “ Eh, nggak usah sok deh loe. Sok – sokan pakai tanya – tanya
segala lagi.”
9. Tia : “ Nggak papa dong Angel, kan itu terserah dia. Lagi pula yang
bertanya kan Rere bukan kamu.”
Bu Anna : “ Sudah – sudah kalian ini apa – apaan. Setiap bertemu selalu saja
bertengkar. Angel kamu Tia dan Mei akan Ibu jadikan satu kelompok
belajar dengan Rere. Rere Ibu titip mereka ya, tolong bantu mereka
belajar, karena selama ini nilai mereka kurang memuaskan.”
Rere : “ Baik bu, saya akan menjaga amanah ibu dan akan membantu
mereka.”
Angel : “ What?? Gue harus satu kelompok sama dia gitu?? Nggak banget
deh. Apa nggak ada temen yang lain yang bisa jadi kelompok ku bu?”
Bu Anna : “ Tidak. Tidak ada, Ibu rasa yang bisa menemanimu belajar
kelompok hanya Rere.”
Angel dan Mei: “ Tapi bu, ?”
Bu Anna : “ Tidak ada tapi – tapian. Mulai besok kalian bisa memulai belajar
kelompok atau hari ini juga bisa.”
Rere : “ Baik bu.”
(Jam pelajaran telah selesai murid – murid telah pulang. Saat pulang sekolah Rere
berencana mengadakan belajar kelompok hari ini juga. Saat Rere memberitahu
mengenai rencananya Angel, Mei, dan Tia tidak setuju dengan alasan mereka telah
mempunyai guru les privat.)
Rere : “ Hai teman – teman bagaimana kalau hari ini kita belajar
kelompok?”
Angel : “ Nggak gue nggak mau. Gue kan udah punya guru les privat
sendiri.”
Rere : “ Tapi, bagaimana dengan tugas yang di berikan oleh Bu Anna?”
Mei : “ Emang dapat tugas apa? Saya rasa tidak ada tugas dari Bu Anna.”
Tia : “ Angel, saya rasa apa yang di katakan Rere benar juga”
Angel : “ Jadi, kamu udah berani sama aku?”
Tia : “ Selama ini aku sudah sabar sama kamu, tapi lama – lama aku
muak sama kamu.”
Mei : “ Ya, udah mendingan loe sama Rere aja jangan sama kita –
kita.”
10. Tia : “ Ok, kalau gitu. Ya udah lah kita pergi aja Re, lagian kita juga
sudah nggak di butuhkan lagi kan.”
Rere : “ Tapikan, mereka juga teman kita.”
Tia : “ Tapi, apa kamu nggak merasa kalau kamu itu selalu di jaili,
di kerjain, bahkan di maki – maki.”
Rere : “ Memang dia seperti itu tetapi mereka adalah teman ku
dan selamanya tetap menjadi teman.”
Tia : “ Ya, udah lah mendingan aku saja yang pergi.”
(beberapa minggu telah di lalui selang waktu 2 hari lagi murid murid akan
menempuh ujian, walaupun telah di bujuk rere untuk belajar namun angel tetap
saja tidak mau belajar dan terus bermalas malasan)
Tia `:” Gimana persiapanmu mei ?”
Mei : “ ya persiapan sudah beres , persiapan berdoa ya, hehehe
”
(saat itu mereka bertemu dengan angel”
Tia dan Mei : “hai ... nggel”
Angel : “Eh elo elo... kangen ya ama gue ?”
Tia : “kita Cuma mau nanya gimana persiapanmu?”
Angel :”Rebes.. pokoknya apa sich yang nggak buat angel...”
Mei : “wah,, Oke deh”
(akhirnya tiba hari H , hari di mana mereka menempuh ujian, angel tampak sangat
percaya diri, sedangkan rere tampak sungguh sungguh tekun dan terus berdoa. )
(beberapa minggu kemudian pengumuman kelulusan)
Tia : “ Gimana perasaan lho mei ?”
Mei :”pastinya deg degan cenat cenut gimana githu ...heheheh ”
Tia :”Lhoe ade ade aje”
Mei :”Gue gitu lhooo ”
Angel : “Hai cimit cimitnya angel yang paling cantik, kalian pada ngomongin
gueh ya ?”( sambil datang dari arah barat )
11. Mei :” Angel sayang kok GR buangeddd ciehhh”
Tia :”heheh,,, gimana gel ? deg degan nggak ?”
Angel : “Nggak biasa aja, gue yakin gue akan lulus dengan nilai
memuaskan”
Mei : “PD banged sih lou.”
(akhirnya waktu yang sangat menegangkan ibu anna masuk ke kelas)
Bu anna : “Pagi murid murid gimana ? perasaan kalian hari ini ?”
Mei :” Pastinya tegang banget bu... rasanya cenat cenut kayak lagunya
smash”
Angel :”Eh,, elo jangan sebut sebut mantan gue “
Bu anna :” udah udah , hari ini akan ibu bagikan hasil ujian kalian, kalian akan
menerima sebuah amplop yang di dalamnya terdapat keterangan
lulus ataupun tidak lulus beserta nilai nilai kalian”
Murid murid :” iya bu”
(bu anna membagikan amplop kepada seluruh murid, dan ternyata rere
mendapatkan rangking satu dan angel di ketahui tidak lulus)
Bu anna :” Rere kamu sebagai murid terpintar di sekolah ini, selamat ibu
ucapkan karena kamu mendapatkan beasiswa melanjutkan kuliah ke
luar negeri “
Mei :”wowww,,,, it’s great”
Tia :”Ngomong apa sih kamu?”
Mei :”Dasar lolaaaaaaaaaaa...... “
Tia :”Kayak lho nggak aja...”
Rere :” Benarkah ?”(setengah tidak percaya)
Bu anna :” iya re, sekali lagi ibu ucapkan selamat ya ?”
Rere :” Terima kasih bu..”(sambil menangis)
( setelah murid murid bersenang senang keluar kelas, dari sudut bangku nomer 3
dari belakang terlihat angel menangis, rere mencoba mendekati)
12. Rere :”Sudahlah,, semua udah terjadi tidak perlu di tangisi toh tidak akan
merubah keadaan”
Angel : “Lhoe enak,,, lulus dapat rangking satu lagi,,, pastinya lo seneng
lah”
Rere :” Aku senang ngel, tapi kesenanganku tidak sempurna karena ada
satu temanku yang tidak lulus”
(angel terus menangis)
Rere :”Udahlah ngel, aku bersedia kok, mengajarimu materi materi untuk
mengikuti kejar paket C aku nggak tega liat kamu gini”(sambil
menangis juga)
Angel : ( menatap rere) “Aku minta maaf ya re, ternyata kamu anak yang
sangat baik, aku telah rugi menyia nyiakanmu dan selalu
memusuhimu, kamu tidak pernah merasa dendam kepadaku. Aku
minta maaf re”(sambil menangis)
Rere : “ iya ngel, kita semua di sini saudara, kamu aku dan semua yang
adea di sini”
Mei : “nah gitu donkk..”
Tia :” dari dulu kita gini kan indah”
Bu anna :” ibu sangat senang kalian sudah mengerti salah kalian masing
masing. Intinya persahabatan itu sangatlah indah daripada
permusuhan yang nantinya akan menimbulkan mala petaka”
(Akhirnya merekapun baikan dan menjadi sahabat, rere selalu mengajari angel
tentang materi materi yang angel tidak bisa untuk menempuh kejar paket, hingga
akhirnya angel di nyatakan lulus)
THE END