Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité

Bab 5 kls x kd 3

  1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia
  2.  Siswa mampu menjelaskan kedudukan warga negara dan bukan warga negara  Siswa mampu menjelaskan dua asas kewarganegaraan yang berlaku di dunia  Siswa mampu menjelaskan pewarganegaraan di Indonesia  Menjelaskan cara-cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan Indonesia
  3. Penduduk, yang Bertempat tinggal atau berdomisili dalam satu wilayah negara untuk waktu lama. Dengan daerah tertentu Bukan penduduk, mere yang berada dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.
  4. Hubungannya dengan Rakyat pemerintah Warga Negara, mereka yang berdasarkan Hukum tertentu merupakan anggota dari suatu Negara. Diperolah pula berdasarkan suatu Undang-undang. Bukan warga negara, mereka yang berada pada suatu negara Tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara tersebut Namun tunduk pada pemerintah dimana mereka Berada.
  5. Stelsel aktif, seseorang akan Stelsel Menjadi warga negara suatu Menjadi warga negara suatu Negara dengan melakukan Negara Tindakan-tindakan hukum Tertentu secara aktif. Tertentu Asas Kewarganegaraan sistem Stelsel pasif, seseorang dengan Sendirinya menjadi warga Negara tanpa harus melakukan Tindakan hukum tertentu.
  6. Hak stelsel hak untuk memiliki suatu Hak Opsi kewarganegaraan hak untuk menolak suatu Hak Repudiasi kewarganegaraan.
  7. Ius soli,, asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut Ius soli asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat daerah atau negara tempat Ia dilahirkan. Ia dilahirkan. Ius Sanguinis, asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atauketurunan dari orang yang bersangkutan. Jadi, yang menentukan kewarganegaraan seseorangialah kewarganaan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanyaberada dan dilahirkan.
  8. Apatride, adanya seorang penduduk yang sama Adanya perbedaan dalam sekali tidak mempunyai menentukan kewarganegaraan. kewarganegaraan di beberapa negara, baik yang menerapkan Ius soli maupun Ius sanguinis, Bipatride, adanya seorang penduduk dapat menimbulkan dua yang mempunyai dua macam kemungkinan, yaitu : kewarganegaraan sekaligus.
  9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Asas-asas kewarganegaraan yang diterapkan Asas Ius Sanguinis (law of the blood), asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Asas Ius Sanguinis (law of the blood), asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran. keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran. Asas Ius Soli (law of the soil), asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Asas Ius Soli (law of the soil), asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan negara kelahiran yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini. yang diatur dalam undang-undang ini. Asas Kewarganegaraan Tunggal, asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang Asas Tunggal, asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang Asas Kewarganegaraan Ganda terbatas, asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak Asas Kewarganegaraan Ganda terbatas, asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dengan undang-undang ini. Dengan diterapkannya asas-asas dengan ketentuan yang diatur dengan undang-undang ini. Dengan diterapkannya asas-asas tersebut di atas, maka masalah kewarganegaraan di Indonesia sekarang ini tidak mengenal lagi tersebut di atas, maka masalah kewarganegaraan di Indonesia sekarang ini tidak mengenal lagi istilah kewarganegaraan ganda (bipatride) dan tanpa kewarganegaraan (apatride) istilah kewarganegaraan ganda (bipatride) dan tanpa kewarganegaraan (apatride)
  10. Pasal 26 Undang-undang dasar 1945 Warga Negara dan Penduduk Yang menjadi warga Penduduk ialah warga negara ialah orang-orang negara indonesia Hal-hal mengenai bangsa indonesia asli dan dan orang asing warga negara dan orang-orang bangsa lain penduduk diatur dengan yang bertempat yang disahkan dengan undang-undang tinggal di undang-undang. sebagai warga negara. Indonesia
  11. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Warga Negara Tahun 1946 Penduduk asli dalam RI, termasuk anak-anak dari penduduk asli itu. Istri seorang warga negara Keturunan dari seorang warga negara yang kawin dengan wanita warga negara asing. Anak yang lahir dalam daerah RI yang oleh orang tuanya tidak diketahui Anak yang lahir dalam daerah RI yang oleh orang tuanya tidak diketahui dengan cara yang sah dengan cara yang sah Anak-anak yang lahir dalam waktu 300 hari setelah ayahnya yang mempunyai Anak-anak yang lahir dalam waktu 300 hari setelah ayahnya yang mempunyai kewarganegaraan kewarganegaraan indonesia meninggal. indonesia meninggal. Orang bukan penduduk asli yang paling akhir bertempat tinggal di indonesia selama 5(lima) tahun Orang bukan berturut-turut, dan telah berumur 21 tahun atau telah kawin. Dalam hal ini, bila berkeberatan menjadi dan telah berumur 21 tahun atau telah kawin. Dalam hal ini, bila berkeberatan menjadi warga negara indonesia, ia boleh menolak dengan keterangan bahwa ia adalah warga negara dari indonesia, ia boleh keterangan bahwa ia adalah warga negara dari negara lain. lain. Masuk menjadi warga negara indonesia dengan jalan pewarganegaraan (naturalisasi) Masuk menjadi warga negara indonesia dengan jalan pewarganegaraan (naturalisasi)
  12. Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) Tahun Penduduk asli Indonesia, mereka yang dahulu Penduduk asli Indonesia, mereka yang dahulu 1949 termasuk golongan bumiputera dan termasuk golongan bumiputera berkedudukan di wilayah RI. Apabila mereka berkedudukan di wilayah RI. Apabila mereka lahir di luar Indonesia dan bertempat tinggal tinggal di Belanda atau di luar daerah peserta Uni di (indonesia-belanda) maka mereka berhak (indonesia-belanda) maka mereka berhak Orang cina dan arab memilih kewarganegaraan Belanda dalam memilih kewarganegaraan Belanda dalam Orang cina dan arab yang lahir di yang lahir di waktu dua tahun setelah tanggal 27 waktu Indonesia atau Indonesia atau desember 1949. desember 1949. Orang indonesia, kawula negara Belanda, yang Orang indonesia, kawula negara Belanda, yang sedikitnya bertempat sedikitnya bertempat bertempat tinggal di Suriname atau Atilen bertempat tinggal di Suriname atau Atilen tinggal 6 bulan tinggal 6 bulan (koloni Belanda). Akan Tetapi, jika mereka (koloni Belanda). Akan Tetapi, jika mereka di wilayah RI di wilayah RI lahir di luar kerajaan Belanda mereka lahir di luar kerajaan Belanda mereka dan dalam waktu 2 dan dalam waktu 2 berhak memilih kewarganegaraan berhak memilih kewarganegaraan tahun sesudah tahun sesudah Belanda dalam waktu Belanda dalam waktu tanggal 27 Desember tanggal 27 Desember dua tahun setelah tanggal 27 Desember 1949 dua tahun setelah tanggal 27 Desember 1949 1949 menyatakan 1949 menyatakan memilih menjadi memilih menjadi Orang asing (kawula negara belanda) bukan Orang asing (kawula negara belanda) bukan warga negara warga negara orang belanda yang lahir di indonesia dan orang belanda yang lahir di indonesia dan Indonesia. Indonesia. Orang belanda yang lahir di wilayah RI atau bertempat tinggal di RI, dan yang dalam bertempat tinggal di RI, dan yang dalam Orang belanda yang lahir di wilayah RI atau sedikitnya bertempat tinggal 6 bulan di waktu 2 tahun sesudah tanggal 27 Desember waktu 2 tahun sesudah tanggal 27 Desember sedikitnya bertempat tinggal 6 bulan di wilayah RI dan dalam waktu 2 tahun sesudah 1949 tidak menolak kewarganegaraan 1949 tidak menolak kewarganegaraan wilayah RI dan dalam waktu 2 tahun sesudah tanggal 27 Desember 1949 menyatakan Indonesia. Indonesia. tanggal 27 Desember 1949 menyatakan memilih menjadi warga negara indonesia
  13. Mereka yang telah menjadi warga negara berdasarkan UU/peraturan/perjanjian yang berlaku surut, UU RI Nomor UU RI Nomor 62 Tahun Mereka yang memenuhi syarat tertentu 1958 yang ditetapkan dalam UU nomor 62 tahun 1958, yakni sebagai berikut; (a) Pada waktu lahirnya mempunyai hubungan kekeluargaan dengan seorang warga indonesia (b) Lahir dalam waktu 300 hari, setelah ayahnya meninggal dunia dan ayah itu pada waktu meninggal dunia adalah warga negara RI (c) Memperoleh kewarganegaraan RI menurut UU no. 62 tahun 1958
  14. Undang-undang Nomor 12 tahun 2006 Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang- undangan dan atau berdasarkan perjanjian pemerintah Kewarganegaraan Republik Indonesia Republik indonesia dengan negara lain sebelum Anak yang lahir di luar pernikahan yang sah dari Undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh negara Indonesia seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang berusia 18 tahun atau sebelum kawin. ayah dan ibu warga negara Indonesia Anak yang lahir di wilayah Republik Indonesia yang Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah warga negara Indonesia dan ibu warga negara ayah dan ibunya. asing. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak ayah warga negara asing dan ibu warga negara diketahui. Indonesia Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai ibu warga negara Indonesia dan ayahnya yang tidak kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya. mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan Indonesia dari seorang ayah dan ibu warga negara kepada anak tersebut. Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan Anak yang lahir di luar pernikahan yang sah dari kepada anak yang bersangkutan. seorang ibu warga negara Indonesia. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sah dan ayahnya warga negara Indonesia sumpah atau janji setia.
  15. Undang-undang Kewarganegaraan Indonesia lainnya Undang-undang No.2 tahun 1958 tentang Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC. Undang-undang No.4 tahun 1969 tentang Pencabutan UU No.2 tahun 1958 dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Undang-undang No.3 tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 UU No. 62 tahun 1958.
  16. Peraturan pemerintah RI No.18 tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Undang-undang RI No. 9 Pemerintah RI No.32 tahun Peraturan perundangan tahun 1992 tentang 1994 tentang Visa, Izin masuk, Yang mendukung Keimigrasian Dan Izin Keimigrasian Undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI Peraturan pemerintah RI No.M.02.IZ.03.10 Instruksi presiden RI No. No. 32 tahun 1994 tentang Tahun 2004 26 tahun 1998 tentang Visa, Izin masuk dan Menghentikan Penggunaan Izin keimigrasian Istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelengga -raan Kebijakan, Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Perencanaan Program atau Pelaksanaan
  17. Hak-hak dasar warga negara sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat serta bebas dari segala macam bentuk penjajahan ( Pembukaan UUD 1945 alinea 1 ), dan hak dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan antara lain ; Menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia atau ingin menjadi warga Negara suatu negara.(pasal 26) Bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan ( pasal 27 ayat 1) Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak ( pasal 127 ayat (2) ) Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan (pasal 28) Mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagai hak asasi manusia ( pasal 30 )
  18. Kewajiban dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain ; Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan ( pembukaan UUD 1945, alinea I ) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara ( pasal 30 ayat (1) ) Wajib menghormati bendera negara indonesia, sang merah putih ( pasal 35 ) Wajib menghormati bahasa negara, bahasa indonesia ( pasal 36 ) Wajib menjungjung tinggi lambang negara, garuda pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika ( pasal 36 A ) Wajib menghormati lagu kebangsaan, Indonesia raya ( pasal 36 B )
  19. Sebagai salah satu perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara dalam berdemokrasi, setiap warga negara dituntut untuk menunjukkan sikap positif dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila yang mencakup ; Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum Menjungjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara
  20. Hak dan kewajiban Warga negara indonesia Dalam pelaksanaan demokrasi Hak di bidang sosial Hak di bidang politik, Budaya setiap warga ne- Hak di bidang pendidikan, Hak di bidang ekonomi, Mempunyai hak untuk Gara mempunyai hak Mempunyai hak untuk Setiap warga negara Untuk mendapatkan pe- Memilih dan dipilih, Memperoleh pendidikan, Mempunyai hak untuk Layanan sosial, kesehatan, Mendirikan dan Mengembangkan karir Memperoleh pekerjaan, Pendidikan, penerangan, hak Memasuki suatu organisasi Pendidikan, mendirikan Memperoleh penghidup- Untuk mengembangkan Sosial politik, dan ikut Lembaga pendidikan An yang layak, hak me- Bahasa, adat-istiadat, dan bu- Serta dalam Swasta, dan ikut serta Miliki barang, dan hak Daya daerah masing- masing Pemerintahan. Menangani pendidikan Untuk berusaha. Dan hak untuk mendirikan Lembaga sosial-budaya
  21. Regulasi, dilakukan oleh lembaga eksekutif maupun legislatif yang menghasilkan peraturan Dan kebijakan yang tidak diskriminatif yang dirasakan oleh sebagian warga negara. Implementasi, suatu kebijakan atau aturan, agar pelaksanaannya dilakukan oleh aparat yang Betul-betul memahami proposional dan profesional Sosialisasi, suatu peraturan atau kebijakan diperluas jangkauan dan publikasinya agar warga Yang berkepentingan merasa berperan aktif untuk memahami. Masyarakat harus dilatih dan diberikan pembelajaran pentingnya “taat asas” dan “ taat aturan” Agar dalam menyelesaikan masalah benar-benar memahami rambu-rambunya Aparatur penyelenggara negara/pemerintah dan masyarakat tidak saling memberi peluang Munculnya tindak korupsi, kolusi dan nepotisme. Keteladanan dan pembelajaran yang berkelanjutan di jalur pendidikan melalui jenjang SD Sampai perguruan tinggi.
Publicité