SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Oleh:
Hasna Nurhasanah
Kawidian Putri Bayu Alam
Mochamad Ismail Sabilillah
Muhammad Haekal Akiyat
Sarah Aghnia Silmi
PELANGGARAN
Perbuatan yang melanggar peraturan
perundang-undangan, kode etik,
kebijakan Kepala BPS,
penyalahgunaan wewenang yang
merugikan kepentingan umum untuk
mengutamakan kepentingan pribadi
SANKSI
Hukuman yang harus
dihadapi seseorang ketika
orang tersebut melakukan
suatu pelanggaran
ILLEGAL LOGGING
• Illegal Logging adalah kegiatan penebangan,
pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak
sah atau tidak memiliki izin dari otoritas
setempat.
SANKSI ILLEGAL
LOGGING
MENURUT
UU NO. 41 TAHUN 1999
HUKUM PIDANA
Barang siapa
melanggar peraturan
tersebut maka
diancam dengan
pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh)
tahun dan denda
paling banyak Rp
5.000.000.000.-
(lima milyar rupiah)
(Pasal 78 (1), (2), (4))
EFEK JERA
Diterapkan dengan
ancaman pidana
penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak
Rp 5.000.000.000.-
JENIS PELANGGARAN
1. Merusak prasarana dan
sarana perlindungan
hutan
(Pasal 50 (1))
1. Memanfaatkan ijin
pemanfaatan kawasan
tetapi menimbulkan
kerusakan hutan
(Pasal 50 (2))
Pemanfaatan kawasan
hutan yang merusak hutan
sehingga hutan mejadi
Memotong besi pemberat
portal dengan tujuan dijual ke
penampung besi bekas untuk
mendapat uang (Kota Baru, 9
April 2013)
3. Melakukan penebangan pohon
dalam kawasan hutan dengan
radius :
a. 500 (lima ratus) meter dari
tepi waduk dan danau.
b. 200 (dua ratus) meter dari
tepi mata air dan kiri dan
kanan sungai.
c. 100 (seratus) meter dari tepi
kiri kanan sungai
d. 50 (lima puluh) meter dari
kiri kanan tepi anak
sungai
e. 2 (dua) kali kedalaman
jurang dari tepi jurang
4. Setiap orang dilarang
untuk menebang pohon atau
memanen atau memungut
hasil hutan di dalam hutan
tanpa memiliki hak atau
ijin dari pejabat yang
berwenang (Pasal 50 ayat
(3))
5. Menerima, membeli, atau
menjual, menerima tukar,
menerima titipan,
menyimpan, atau memiliki
hasil hutan yang diketahui
atau patut diduga berasal
dari kawasan hutan yang
diambil atau dipungut
Bupati Karang Anyar
memberikan izin untuk
melakukan penebangan
pohon (11 Desember 2012)
Kasus penyelundupan
kayu di Indonesia
HUKUM PIDANA
Pelanggaran terhadap
ketentuan ini diancam
dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling
banyak
Rp10.000.000.000.-
(sepuluh milyar
rupiah)
(Pasal 78 ayat (6) & (8))
EFEK JERA
Diterapkan dengan
ancaman pidana
penjara paling lama
5 (lima) tahun dan
denda paling banyak
Rp 10.000.000.000.-
JENIS PELANGGARAN
1. Membawa alat-alat berat
dan atau alat-alat lainnya
yang diduga akan
diguanakan untuk
mengangkut hasil hutan di
dalam kawasan hutan tanpa
ijin pejabat yang
berwenang (Pasal 50 ayat
(3)huruf j)
2. Mengangkut, menguasai atau
memiliki hasil hutan yang
Gergaji kayu mesin
Truk pengangkut kayu
HUKUM PIDANA
elanggaran terhadap
ketentuan ini diancam
dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000.- (satu
milyar rupiah) (Pasal 78
ayat (9))
Negara melakukan
perampasan terhadap
hasil hutan dan alat-alat
termasuk alat angkutnya
yang dipergunakan untuk
melakukan kejahatan dan
atau pelanggaran
EFEK JERA
diterapkan dengan
ancaman pidana
penjara paling lama
3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak
Rp 1.000.000.000.-
JENIS PELANGGARAN
1. Membawa alat-alat yang
lazim digunakan untuk
menebang, memotong atau
membelah pohon di dalam
kawasan hutan tanpa ijin
pejabat yang berwenang
(Pasal 50 ayat (3) huruf k) Kapak merupakan salah
satu alat yang biasa
digunakan untuk
menebang pohon
MEMBUANG SAMPAH
SEMBARANGAN
Kebiasaan buruk
masyarakat dengan
membuang bahan yang
tidak mempunyai nilai
atau tidak
berharga (sampah) tidak
pada tempatnya
(sembarangan)
SANKSI MEMBUANG
SAMPAH
SEMBARANGAN
MENURUT
UU NO. 18 TAHUN 2008
PASAL 39
Hukum pidana paling
singkat 3 (tiga)
tahun dan paling
lama 9 (sembilan)
tahun
Denda paling sedikit
Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah)
dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00
(tiga miliar rupiah)
Memasukkan /
mengimpor sampah
rumah tangga ke dalam
Indonesia
Sampah organik termasuk
dalam sampah rumah tangga
konsumsi
Pasal 40
Hukum pidana paling
singkat 4 (empat)
tahun dan paling
lama 12
(dua belas ) tahun
Denda paling sedikit
Rp200.000.000,00
(duajuta rupiah) dan
paling banyak
Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)
Memasukkan /
mengimpor sampah
spesifik ke dalam
Indonesia
Peralatan rumah tangga
termasuk sampah spesifik
(berabahaya) karena bisa
mencemari lingkungan
PASAL 41
Hukum pidana paling singkat 4
(empat)
tahun dan paling lama 10
(sepuluh ) tahun
Denda paling sedikit
Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dan
paling banyak
Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)
Melakukan kegiatan pengelolaan
sampah dengan tidak
memperhatikan norma, yang
mengakibatkan gangguan
kesehatan masyarakat dan
kerusakan lingkungan
Pembakaran sampah yang
tidak sempurna
mengakibatkan gas
berbahaya bagi
masyarakat dan
mengakibatkan polusi
udara
MEMBURU
HEWAN DAN TUMBUHAN
LANGKAKegiatan egois / buruk manusia
karena seseorang tersebut
memburu/ mengambil bintang dan
tumbuhan yang populasinya sudah
sangat sedikit di Indonesia sehingga
perlu dilestarikan
SANKSI MEMBURU
HEWAN DAN
TUMBUHAN LANGKA
MENURUT
UU NO. 5 TAHUN 1990
PERATURAN
(Pasal 19 ayat(1))
Setiap orang
dilarang melakukan
kegiatan yang dapat
mengakibatkan
perubahan terhadap
keutuhan kawasan
suaka alam.
(Pasal 33 ayat (1))
Setiap orang dilarang
melakukan kegiatan
yang dapat
mengakibatkan
perubahan terhadap
keutuhan zona inti
taman nasional.
Terumbu Karang
termasuk zona inti
Suaka
margasatwa
adalah tempat
pelindungan
hewan langka
maka dari itu
harus
SANKSI
Dipidana dengan
pidana penjara
paling lama 10
(sepuluh) tahun
dan denda
paling banyak
Rp.
200.000.000,00
(dua ratus juta
rupiah).
Dipidana dengan
pidana kurungan
paling
lama 1 (satu) tahun
dan denda paling
banyak Rp.
100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
JIKA
DISENGAJA
JIKA TIDAK
DISENGAJA
PERATURAN(Pasal 21 ayat (1))
1) Setiap orang dilarang untuk
:
• Mengambil, menebang,
memiliki, merusak,
memusnahkan,
memelihara, mengangkut,
dan
memperniagakan
tumbuhan yang dilindungi
atau bagian-bagiannya
dalam keadaan hidup atau
mati
• Mengeluarkan tumbuhan
yang dilindungi atau
bagian-bagiannya dalam
keadaan hidup atau mati
dari suatu tempat di
Indonesia ke tempat lain
di dalam atau di luar
Harimau, kini sudah
semakin langka
dibandingkan jaman
dahulu
Bunga bangkai termasuk
tanaman langka di
PERATURAN
(Pasal 21 ayat (2))
Setiap orang dilarang untuk :
• Menangkap, melukai, membunuh, menyimpan,
memiliki,
memelihara, mengangkut, dan
memperniagakan satwa yang
dilindungi dalam keadaan hidup.
•Menyimpan, memiliki, memelihara,
mengangkut, dan
memperniagakan satwa yang dilindungi
dalam keadaan mati.
•Mengeluarkan satwa yang dilindungi dari
suatu tempat di
Indonesia ke tempat lain di dalam atau di
luar Indonesia.
•Memperniagakan, menyimpan kulit, tubuh,
atau bagian lain
satwa yang dilindungi atau barang-barang
yang dibuat dari
bagian-bagian tersebutdi Indonesia atau di
luar Indonesia.
•Mengambil, merusak, memusnahkan,
memperniagakan,
menyimpan atau memiliki telur dan atau
Pemburu liar
membunuh badak
untuk diambil
culanya dan
culanya dijual
untuk memperkaya
diri sendiri
PERATURAN
(Pasal 33 ayat(3))
Setiap orang
dilarang melakukan
kegiatan yang tidak
sesuai dengan fungsi
zona pemanfaatan
dan zona lain dari
taman nasional,
taman hutan raya,
dan taman wisata
alam.
Taman
Nasional dapat
menjadi
tempat wisata
Taman
Nasional dapat
menjadi
tempat
SANKSI JIKA MELANGGAR
Dipidana dengan
pidana penjara
paling
lama 5 (lima)
tahun dan denda
paling banyak Rp.
100.000.000,00
(seratus juta
rupiah).
Dipidana dengan
pidana kurungan
paling lama 1
(satu) tahun dan
denda paling
banyak Rp.
50.000.000,00
(lima puluh juta
rupiah).

Contenu connexe

En vedette (13)

K3
K3K3
K3
 
Klasifikasi koppen
Klasifikasi koppenKlasifikasi koppen
Klasifikasi koppen
 
Konsumsi & investasi2
Konsumsi & investasi2Konsumsi & investasi2
Konsumsi & investasi2
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Bab 2 virus
Bab 2 virusBab 2 virus
Bab 2 virus
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
 
P.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosialP.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosial
 
Undang undang sumber daya air
Undang undang sumber daya airUndang undang sumber daya air
Undang undang sumber daya air
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Tabel
TabelTabel
Tabel
 
Besok
BesokBesok
Besok
 
PKN BAB III Kelas XI
PKN BAB III Kelas XIPKN BAB III Kelas XI
PKN BAB III Kelas XI
 

Plus de kawidian_putri (20)

PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
Kbm 2 pengkabelan
Kbm 2   pengkabelanKbm 2   pengkabelan
Kbm 2 pengkabelan
 
PKN BAB 1 Kelas XI
PKN BAB 1 Kelas XIPKN BAB 1 Kelas XI
PKN BAB 1 Kelas XI
 
Air laut
Air lautAir laut
Air laut
 
Pelangi
PelangiPelangi
Pelangi
 
Peran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umumPeran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umum
 
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterataBab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Persuasif
PersuasifPersuasif
Persuasif
 
Menyusun teks pidato
Menyusun teks pidatoMenyusun teks pidato
Menyusun teks pidato
 
Masalah pemerintah
Masalah pemerintahMasalah pemerintah
Masalah pemerintah
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
 
Presentasi ekonomi (kredit)
Presentasi ekonomi (kredit)Presentasi ekonomi (kredit)
Presentasi ekonomi (kredit)
 
Bab 5 kls x kd 3
Bab 5 kls x kd 3Bab 5 kls x kd 3
Bab 5 kls x kd 3
 
Paragraf persuasif id
Paragraf persuasif idParagraf persuasif id
Paragraf persuasif id
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Paragraf persuasif kel. sani gomez
Paragraf persuasif kel. sani gomezParagraf persuasif kel. sani gomez
Paragraf persuasif kel. sani gomez
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Game online b.indo
Game online b.indoGame online b.indo
Game online b.indo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

PIDANAHUKUM

  • 1. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: Hasna Nurhasanah Kawidian Putri Bayu Alam Mochamad Ismail Sabilillah Muhammad Haekal Akiyat Sarah Aghnia Silmi
  • 2. PELANGGARAN Perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan, kode etik, kebijakan Kepala BPS, penyalahgunaan wewenang yang merugikan kepentingan umum untuk mengutamakan kepentingan pribadi
  • 3. SANKSI Hukuman yang harus dihadapi seseorang ketika orang tersebut melakukan suatu pelanggaran
  • 4. ILLEGAL LOGGING • Illegal Logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
  • 6. HUKUM PIDANA Barang siapa melanggar peraturan tersebut maka diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000.- (lima milyar rupiah) (Pasal 78 (1), (2), (4)) EFEK JERA Diterapkan dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000.-
  • 7. JENIS PELANGGARAN 1. Merusak prasarana dan sarana perlindungan hutan (Pasal 50 (1)) 1. Memanfaatkan ijin pemanfaatan kawasan tetapi menimbulkan kerusakan hutan (Pasal 50 (2)) Pemanfaatan kawasan hutan yang merusak hutan sehingga hutan mejadi Memotong besi pemberat portal dengan tujuan dijual ke penampung besi bekas untuk mendapat uang (Kota Baru, 9 April 2013)
  • 8. 3. Melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan dengan radius : a. 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk dan danau. b. 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri dan kanan sungai. c. 100 (seratus) meter dari tepi kiri kanan sungai d. 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai e. 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang
  • 9. 4. Setiap orang dilarang untuk menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan tanpa memiliki hak atau ijin dari pejabat yang berwenang (Pasal 50 ayat (3)) 5. Menerima, membeli, atau menjual, menerima tukar, menerima titipan, menyimpan, atau memiliki hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dari kawasan hutan yang diambil atau dipungut Bupati Karang Anyar memberikan izin untuk melakukan penebangan pohon (11 Desember 2012) Kasus penyelundupan kayu di Indonesia
  • 10. HUKUM PIDANA Pelanggaran terhadap ketentuan ini diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000.- (sepuluh milyar rupiah) (Pasal 78 ayat (6) & (8)) EFEK JERA Diterapkan dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 10.000.000.000.-
  • 11. JENIS PELANGGARAN 1. Membawa alat-alat berat dan atau alat-alat lainnya yang diduga akan diguanakan untuk mengangkut hasil hutan di dalam kawasan hutan tanpa ijin pejabat yang berwenang (Pasal 50 ayat (3)huruf j) 2. Mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan yang Gergaji kayu mesin Truk pengangkut kayu
  • 12. HUKUM PIDANA elanggaran terhadap ketentuan ini diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000.- (satu milyar rupiah) (Pasal 78 ayat (9)) Negara melakukan perampasan terhadap hasil hutan dan alat-alat termasuk alat angkutnya yang dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan atau pelanggaran EFEK JERA diterapkan dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000.-
  • 13. JENIS PELANGGARAN 1. Membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong atau membelah pohon di dalam kawasan hutan tanpa ijin pejabat yang berwenang (Pasal 50 ayat (3) huruf k) Kapak merupakan salah satu alat yang biasa digunakan untuk menebang pohon
  • 14. MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN Kebiasaan buruk masyarakat dengan membuang bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga (sampah) tidak pada tempatnya (sembarangan)
  • 16. PASAL 39 Hukum pidana paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun Denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) Memasukkan / mengimpor sampah rumah tangga ke dalam Indonesia Sampah organik termasuk dalam sampah rumah tangga konsumsi
  • 17. Pasal 40 Hukum pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas ) tahun Denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (duajuta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) Memasukkan / mengimpor sampah spesifik ke dalam Indonesia Peralatan rumah tangga termasuk sampah spesifik (berabahaya) karena bisa mencemari lingkungan
  • 18. PASAL 41 Hukum pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 10 (sepuluh ) tahun Denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) Melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan tidak memperhatikan norma, yang mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan Pembakaran sampah yang tidak sempurna mengakibatkan gas berbahaya bagi masyarakat dan mengakibatkan polusi udara
  • 19. MEMBURU HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKAKegiatan egois / buruk manusia karena seseorang tersebut memburu/ mengambil bintang dan tumbuhan yang populasinya sudah sangat sedikit di Indonesia sehingga perlu dilestarikan
  • 20. SANKSI MEMBURU HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA MENURUT UU NO. 5 TAHUN 1990
  • 21. PERATURAN (Pasal 19 ayat(1)) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam. (Pasal 33 ayat (1)) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional. Terumbu Karang termasuk zona inti Suaka margasatwa adalah tempat pelindungan hewan langka maka dari itu harus
  • 22. SANKSI Dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). JIKA DISENGAJA JIKA TIDAK DISENGAJA
  • 23. PERATURAN(Pasal 21 ayat (1)) 1) Setiap orang dilarang untuk : • Mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati • Mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Harimau, kini sudah semakin langka dibandingkan jaman dahulu Bunga bangkai termasuk tanaman langka di
  • 24. PERATURAN (Pasal 21 ayat (2)) Setiap orang dilarang untuk : • Menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup. •Menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati. •Mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia. •Memperniagakan, menyimpan kulit, tubuh, atau bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebutdi Indonesia atau di luar Indonesia. •Mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau Pemburu liar membunuh badak untuk diambil culanya dan culanya dijual untuk memperkaya diri sendiri
  • 25. PERATURAN (Pasal 33 ayat(3)) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Taman Nasional dapat menjadi tempat wisata Taman Nasional dapat menjadi tempat
  • 26. SANKSI JIKA MELANGGAR Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).