Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi Escherichia coli pada es kelapa muda yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan E. coli pada sampel, tinjauan pustaka tentang E. coli dan kelapa muda, serta metode penelitian untuk mengambil sampel di lokasi penelitian dan melakukan kultur di laboratorium.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan komponen esensial yang tidak bisa disintesa oleh tubuh
sehingga air harus diperoleh dari luar tubuh. Karena fungsi air yang sangat
penting bagi tubuh. Tubuh harus memperoleh air dalam dosis yang cukup setiap
hari. Air yang baik mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga kita tidak akan
keracunan saat mengkonsumsinya. Hal ini dilakukan agar air yang masuk ke
dalam tubuh kita mempunyai manfaat sebagaimana telah kita ketahui dan
menyebabkan kondisi kesehatan terganggu karena kualitasnya yang buruk.
Air yang baik dikonsumsi adalah air yang sehat. ini bisa dilihat dari aspek
mikrobiologi. Secara fisik air yang sehat adalah air yang jernih, tidak berbau, dan
tidak berasa. Dan aspek kimianya, air sehat memiliki pH netral dengan
konsentrasi beberapa mineral-mineral tertentu yang tidak melebihi batas yang
diterapkan dari aspek mikrobiologi, air sehat tidak mengandung mikroba
penyebab penyakit, misalnya bakteri Escherichia coli yang bisa menyebabkan
diare dan salmonela yang bisa mengakibatkan tifus. Bakteri Escherichia coli dan
bakteri Saimonela biasanya terdapat dalam kotoran atau tinja manusia. Jika air
mengandung bakteri Eschericliia coil dan bakteri Salmonela, berarti air telah
tercemar oleh tinja manusia (Tilong, 2013).
1
2. 2
Air terdapat pada semua komponen hidup, pada tanaman bagian yang
banyak mengandung air salah satunya adalah buah kelapa. Pohon kelapa terdiri
dari berbagai bagian-bagian yang bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap bagian kelapa bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan
manusia, kesehatan, makanan maupun sebagai bahan pembuat aneka produk
kebutuhan manusia lainnya (Bogadenta, 2013).
Salah satunya minuman olahan yaitu es kelapa muda adalah minuman yang
menyegarkan yang disukai oleh hampir semua orang. Minuman ini cocok
dikonsumsi sebagai pelepas dahaga, khususnya saat cuaca sedang terik dan dapat
menambah ion dalam tubuh. Bahan bakunya yang masih segar dan tanpa bahan
pengawet membuatnya semakin digemari. Air kelapa muda ternyata juga
mengandung banyak zat antara lain vitamin C, asam nikotinat, asam folat, asam
pantotenat, biotin. serta riboflavin (Rossy, 2012).
Dalam PERMENKES standart air minum dinyatakan bahwa di dalam 100
ml air minum yang diperiksa tidak boleh mengandung total coliform maupun
colifea1, jadi harus 0/100 ml air. Sedangkan untuk air bersih, karena boleh
diminum setelah di masak, masih diperbolehkan mengandung total coliform
sebesar < 50100 ml dan untuk colifecal sebesar <10/100 ml (DIJJEN PPM dan
PLP Departemen Kesehatan, 1996).
Eseherichia coli adalah kuman yang banyak diteniukan di dalam usus besar
manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi
primer pada usus misalnya diare pada anak. seperti juga kemampnannya
menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus (Sujudi. 2010).
3. 3
Menurut hasil penelitian dari Syafnita (2012), melakukan penelitian
terhadap Eschericia coli pada minuman kelapa muda yang dijual di Taman
Teladan Kecamatan Medan Kota dengan hasil identifikasi 5 minuman kelapa
muda pakai jeruk tanpa es batu tidak terkontaminasi oleh Escherichia coli
sedangkan 3 dari 5 minuman kelapa yang diberi es batu terkontaminasi
Escherichia coli.
Berdasarkan latar belakang diatas, es kelapa muda banyak disukai/digemari
oleh masyarakat, selain itu tempat penjualannya dipinggir jalan sehingga mudah
terkontaminasi oleh bakteri dan kebersihan penjualannya maka dari itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Echerichia coli
Pada es kelapa muda yang dijual di Jalan Dunian Pekanbaru.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah yaitu Apakah ada
Escherichia coli ditemukan pada es kelapa muda yang dijual di Jalan Durian
Pekanbaru.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Urnum
Untuk mengidentifikasi adanya Escherichia coli pada es kelapa muda yang
dijual di Jalan Durian Pekanbaru.
4. 4
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui adanya kontaminasi Escheria coli pada es kelapa muda
yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Penelitian
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Escherichia coli
pada sampel es kelapa muda dan memenuhi syarat-syarat ujian jenjang pendidikan
tinggi Diploma Akaderni Analis Kesehatan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Memberi pengetahuan serta referensi bidang mikrobiologi bagi
perpustakaan Akademi Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang cara pengolahan bahan minuman yang baik
dan benar sehingga tidak terkontaminasi oleh mikroba.
5. 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa
Kelapa merupakan salah satu buah yang begitu dekat dengan dengan kita.
Sebab, pohon ini mudah tumbuh dan banyak ditemui di Negara-negara yang
berikiim tropis salah satunya adalah Indonesia. Indonesia termasuk salah sam
Negara penghasil kelapa terbesar di dunia.
Menurut Aryo (2013) yang mengacu pendapat dan warisno, kelapa
merupakan salah satu tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai
tinggi, karena hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kepenting
manusia dan buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari.
2.1.1 Kandungan Gizi Dan Manfaat Air Kelapa
Air kelapa memilki kandungan nutrisi yang cukup lengkap terdiri dan air
sebesar 95,5%, protein 0,1%, lemak kurang dari 0,1%, karbohidrat 4,0%, vitamin
B kompleks ( Vit Bi, B2, B3, B5, B6), mineral ( kalsium, nitrogen, fosfor, kalium,
magnesium, kiorin, sulfur, dan besi) (Aryo, 2013).
Manfaat air kelapa anatara lain dapat mengobati keracunan, alergi, batu
ginjal, hipertensi, penyakit jartung, menjaga dan memulihkan stamina, untuk
kecantikan seperti diet dan dapat memperhalus kulit (Darmawan, 2013).
2.1.2 Es Kelapa Muda
Es kelapa muda merupakan minuman yang banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia. Selain segar di tenggorokan, juga memiliki sejumlah
5
6. 6
manfaat yang baik untuk tubuh. Umumnya kelapa ini memang masih muda pada
bagian kulit luar dan tekstur dagingnya. Buah ini juga banyak dikonsumsi sebagai
minuman segar yang bisa ditemui di pesisir pantai atau daerah perkotaan. Namun,
kelapa ini memang memiliki harga yang tidak murah, jika sedang musim, kelapa
muda bisa melonjak harganya. Namun peminat dañ kelapa ini memang tidak
pernah surut. Manfaat yang didapat juga sangat berguna bagi kesehatan tubuh,
mengkonsumsi jenis kelapa ini membuat tubuh menjadi segar dan bebas dan
penyakit (Nurhayati, 2007).
Gambar 1 Es Kelapa Muda
Sumber : http://id.wikipedia.org/ (diakses 18 Desember 2013)
2.2 Escherichia coli
Bakteri Escherichia coli ditemukan oleh Escherich pada tahun 1885.
Escherichia coli merupakan flora normal, hidup komersal didalam colon manusia
dan diduga membantu pembuatan vitamin K yang penting untuk pembekuan
darah. Escherichia coli digunakan untuk menilai tentang baik tidaknya persediaan
7. 7
air untuk keperluan rumah tangga. Hal ini penting karena air untuk keperluan
rumah tangga sering kali menyebabkan terjadinya epidemi penyakit-penyakit
saluran pencemaan makanan, seperti : cholera, typhus, disentri, dan penyakit
cacing (Entjang, 2003).
2.2.1 Kiasifikasi Escherichia coli
Menurut (Entjang, 2003), klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai
berikut:
Phylum : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Ercherichia
Spesies : Escherichia coli
2.2.2 Morfologi Dan Sifat Umum
Escherichia coli umumnya merupakan bakteri pathogen yang banyak
ditemukan pada saluran pencemaan manusia sebagai flora normal. Morfologi
bakteri ini adalah kuman berbentuk batang pendek, Gram negatif, fakultatif aerob,
ukuran 0,4-0,7 µm x 1-3 µm, sebagian besar gerak positif, beberapa strain
mempunyai kapsul, dapat melakukan permentasi glukosa, menghasilkan gas dan
dapat tumbuh haik pada media sederhana (Sujudi, 2010).
8. 8
Gambar 2 Escherichia coli
Sumber : http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/ (diakses 18 desember 2013)
2.3 Sifat Pertumbuhan Atau Pembenihan
Escherichia coli tumbuh baik pada semua media yang bisa dipakai pada
laboratorium mikrobiologi. Pada media yang digunkan untuk isolasi kuman
enteric sebagian strain Escherichia coli tumbuh sebagai koloni yang meragi
laktosa. Starain Escherichia coli pada media EMB (Eosin Metilen Blue) agar
tumbuh khas yaitu terlihat koloni yang bentuknya bulat sedang, halus,keeping,
berwarna hijau metalik. Pada pembenihan Endo Agar, koloni besar, halus,
cembung, bulat, merah tua metalik. Bakteri Escherichia coli pada media Mac
Conkey agar tumbuh berwarna merah bata atau merah tua, metalik, halus, keeping
atau sedikit cembung, dan bila di inokulasikan pada TSIA (Triple Sugar iron
Agar) dapat menimbulkan gas dan bersifat asam (Entjang, 2003).
2.4 Patogenitas dan Gambaran Klinik
Escherichia coli dihubungkan dengan tipe penyakit usus (diare) pada
manusia Enteropathogenic Escherichia coli menyebabkan diare, terutama pada
bayi dan anak-anak di Negara-negara sedang berkembang dengan mekanisme
9. 9
yang belum jelas diketahui. Frekuensi penyakit diare yang disebabkan oleh strain
kuman ini sudah jauh berkurang dalam 20 tahun terakhir. Penyakit- penyakit lain
yang disebabkan oleh Escherichia coli adalah infeksi saluran kemih, pneumonia,
meningitis pada bayi baru lahir, infeksi luka terutama luka di dalam abdomen
(Sujudi, 2010).
2.5 Sterilisasi
Sterilisasi adalalah membebaskan tiap benda atau substansi dan kehidupan
dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam mendapatkan keadaan
steril, mikroorganisme dapat dimatikan panas, gas, dan larutan kimia (Entjang,
2003).
Sterilisasi dapat dilakukakan dengan cara sebagai benikut:
2.5.1 Pemanasan Kering (Sterilisasi Kering)
Cara ini dipakai untuk membuat steril alat-alat dan gelas seperti tabung
reaksi, cawan petri. Alat-alat yang akan disterilkan ditempatkan di dalam oven.
Dengan cara ini pemanasan dilakukan pada suhu 160-180°C selama 1-2 jam
(Darmadi, 2008).
2.5.2 Pemanasan dengan Uap Bertekanan Tinggi (Sterilisasi Basah)
Sterilisasi basah dilakukan dalain autoclave. Dalam autoclave ini berada
dalam keadaan jenuh. Peningkatan tekanan mengakibatkan suhu yang mencapai
menjadi lebih tinggi. Suhu dapat meningkat hingga 121°. Bila uap itu dicampur
dengan udara yang sama banyak, pada tekanan yang sama maka suhu yang
tercapai hanya 110°C. Oleh karena itu udara dalam autoclave harus dikeluarkan
10. 10
sampai habis untuk memperoleh suhu yang diingnkan (12 1°C). Dalam suhu
tersebut mikroorganisme, baik vegetatif maupun spora dapat dimusnahkan dalam
waktu yang tidak lama, yaitu sekitar 15-20 menit (Irianto, 2006).
2.5.3 Sterilisasi dengan Pembakaran
Pembakaran merupakan cara sterilisasi yang 100% efektif, tetapi cara ini
terbatas penggunaannya. Cara sterilisasi ini dapat digunakan untuk peralatan
medis dan plastik, alat-alat optik, dan lain-lainnya sulit disterilkan dengan cara
lain. Sterilisasi ini dilakukan dengan membakarnya hingga puar. Dengan cara ini
semua bentuk bakteri alcan dimatikan (Darmadi, 2008).
2.5.4 Sterilisasi dengan Menggunakan Zat Kimia
Ethyl alkohol (CH3CH2OH) merupakan desinfektan yang paling sering
dipakai. Untuk desinfektan kulit, digunakan kadar ethyl alkohol 70%. Daya
kejanya yaitu mengkoagulasikan protein dan menanik air sel.
2.6 Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel Dependen
Es Kelapa muda Escherichia coli
11. 11
BAB III
METODE PENILITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini secara Eksperimen Laboratory yaitu meneliti tentang
identifikasi Escherichia coli pada es, kelapa muda yang dijual di Jalan Durian
Pekanbaru. Dimana sampel es kelapa muda yang di ambil di Jalan Durian
Pekanbaru kemudian sampel di kulturkan atau di biakkan di Laboratorium ke
dalam berbagai media dengan mengamati pertumbuhan koloni serta reaksi yang
terjadi pada masing-masing media.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi
Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru pada bulan April-Mei 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah pedagang es kelapa muda yang ada di Jalan
Dudarian Pekanbaru jumlah pedagang es kelapa muda sebanyak 5 pedagang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah es kelap: muda yang di jual di Jalan Durian Pekanbaru.
Semua populasi yang ada dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 5 pedagang.
3.4 Teknik Sampling
11
12. 12
Teknik pengambilan sampel secara Pwposive Sampling dengan cara
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmodjo, 2010). Es kelapa dibeli di Jalan Durian Pekanbaru dibungkus
dengan plastik dan langsung dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer steril. Untuk
segera dilakukan pemeriksan dilaboratorium.
3.5 Peralatan dan Reagen
3.5.1 Peralatan
Autoclave, beacker glass 250 ml, lampu spirtus, erlenmeyer 250 ml,
inkubator, mikroskop. objek glass, ose cincin. oven, petridish, pipet tetes, pipet
ukur, tabung reaksi, rak tabung reaksi, timbangan analitik, kertas padi, dan tissue.
3.5.2 Media
Media Enrichment terdiri dan BHI Broth (Brain Heart Infusition), Media
Selektif terdiri dan EMB Agar (Eosin Methvlene Blue), dan Media Rbk terdiri
dan Media, Simon Citrat Agar, SIM (Sulfur Indol Motiliti), TSIA (Triple Sugar
Iron Agar), Urea Agar.
3.5.3 Reagen
Alkohol 70 %, safranin, gentian violet, imersi oil, lugo!. xilol, dan aquadest.
3.5.4 Bahan
Es kelapa muda
13. 13
3.6 Cara Kerja
3.6.1 Sterilisasi
a. Sterilisasi Alat
1. Cuci alat sampai bersih dan keringkan
2. Bungkus alat tersebut dengan kertas padi
3. Masukkan dalam oven pada suhu 1700 C selama 2 jam.
4. Setelah cukup waktu keluarkan dan dalam oven biarkan dingin.
(Entjang, 2003).
3.6.2 Desinfektan Tempat Kerja
a. Bersihkan meja dan debu, kemudian sterilkan dengan alkohol 70%
b. Lingkunan kerja harus bersih dan bebas dan kotoran serta sebisa
mungkin nafas menjauhi dan biakan yang dipindahkan (Entjang, 2003).
3.6.3 Aseptis Tangan
a. Cuci dan hersihkan tangan clengan rnenggunakan air terlebih dahulu.
b. Bersihkan tanan dengan menggunakan alkohol 70 % (Entjang, 2003)
3.6.4 Cara Kerja Identifikasi
1. Pengolahan Sampe
Masukkan semua sampel es kelapa muda ke dalam labu
Erlenmeyer steril secara aseptis.
2. Penanaman (inokulasi) Pada Media Enrichment (Bill Broth)
1. Ambil masingmasing sampel 1 ml. dan masing-masing inokulasikan
pada media enrichment.
2. Inkubasi dalam incubator pada suhu 370 C sela 24 jam.
14. 14
3. Pengamatan Pada Media Enrichment (BHI Broth)
Pengamatan pada media enrichment, jika terjadi kekeruhan ini
menandakan adanya pertumbuhan bakteri atau medium, sedangkan jika
tidak terjadi kekeruhan pertumbuhan bakteri.
4. Pewarnaan Gram
1. Siapkan alat dan bahan yang alcan digunakan.
2. Bakarlah ose sampai pijar lampu lalu ambil 1 ose sampel dan BHI
Broth kedalam kaca objek dengan diameter 1-1 1/2 cm.
3. Fiksasi sampel dengan cara melewatkan diatas lampu spirtus.
4. Teteskan Gentian Violet sampai menutupi sediaan, biarkan selama 1
menit.
5. Kemudian bias dengan air mengalir.
6. Teteskan lugol sampai menutupi sediaan, biarkan 1 menit dan bilas
dengan air mengalir.
7. Lunturkan sediaan dengan alkohol 96% sampai zat warna hilang,
bilas dengan air mengalir.
8. Teteskan fuchsin 30 detik, bilas dengan air mengalir dan keringkan.
9. Tetesi imersi Oil dan periksa dibawah mikroskop lensa objektif.
5. Penanaman (inokulasi) Pada Media Selektif (EMB Agar)
1. Jika ditemukan batang Gram negatif maka dilanjutkan dengan
penanamai pada media EMB agar, penanarnan dengan zig-zag.
2. Inkubasi dalam inkubator pada suhu 370 C selama 1x24 jam.
15. 15
6. Pengamatan Pada Koloni Pada Media Selektif (EMB Agar).
1. Amati pertumbuhan koloni Escherichia coli pada media EMB Agar
dengan ciri-ciri bentuknya bulat, sedang. berwarna hijau metalik.
2. Jika terdapat koloni spesies bakteri lain hams dilakukan penanaman
(subkultur) ke EMB agar untuk mendapatkan biakan murni dan
Escherichia coli
3. Inkubasi pada incubator pada suhu 37° C selama 24 jam.
7. Pengamatan Hasil Subkultur
1. Koloni yang tumbuh pada media subktiitur EMB agar alcan tampak
hijau metalik, kemudian dilakukan inokulasi path media TSIA, SIM,
Simon Citrat Agar, Urea agar)
2. Inkubasi pada incubator pada uhu 370 C selama 24 jam.
8. Penanaman (inokulasi) Pada Media Reaksi Biokimia (RIDK)
1. Pada media TSIA penanaman koloni dengan cara zig-zag pada
permukaan miring agar kemudian ditusuk pada bagian dasar.
2. Pada media Simon Citrat agar koloni ditanam dengan cara zig-zag.
3. Pada media Urea agar koloni ditanam dengan cara di zig-zag.
4. Pada media SIM penanaman koloni dengan cara di tusuk sampai ke
dasar medium agar.
5. Inkubasi dalam incubator pada suhu 37°C selama 1x24 jam.
16. 16
3.7 Analisa Data
Data yang diperoleh dan penelitian ini dibahas secara deskriptif dalam
bentuk tabel.
17. 17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil dari identifikasi Escherichia coli pada 5 sampel es kelapa
muda yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Pertumbuhan Bakteri Pada Medium Enrichment
No Sampel Hasil Pertumbuhan Pada BHI Broth
1 A Terjadi Kekeruhan
2 B Terjadi Kekeruhan
3 C Terjadi Kekeruhan
4 D Terjadi Kekeruhan
5 E Terjadi Kekeruhan
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diithat bahwa pada sampel A, B, C, D, dan E
terjadi kekeruhan yang berarti menandakan adanya pertumbuhan bakteri. Untuk
membuktikan adanya pertumbuhan pada BHI Broth harus dilakukan pewarnaan
Gram.
Table 4.2
Hasil Pewarnaan Gram Bakteri Terhadap Medium Erichment
Sampel Hasil Pewarnaan Gram
A Cocco basil Gram negatif, basil Gram positif
B Cocco basil Gram negatif
C Cocco basil Gram negatif
D Cocco basil Gram negatif
E Cocco basil Gram negatif
19
18. 18
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada sampel A terdapat bakteri
Cocco basil Gram negatif, dan basil Gram positif. Pada sampel B, C, D, dan E
terdapat bakteri cocco basil Gram negatif Untuk membuktikan adanya bakteri,
maka dilakukan inoku1si ke media selektif EMB Agar.
Tabel 4.3
Hasil Pertumbuhan Bakteri pada Medium EMB Agar
No Sampel Hasil koloni pada EMB Agar
1 A Kehijau-hijau-hitam metalik, sedang, smooth, keping,
cembung, meragi laktosa, dan berlendir
2 B Merah muda, bulat, besar, meragi laktosa, dan berlendir
3 C Kehijau hijau-hitam metallk sedang, smooth, keping,
cembung, meragi laktosa, dan berlendir
4 D Kehijau-hijau-hitam metalik, sedang, smooth, keping,
cembung, meragi laktosa, dan berlendir
5 E Merah muda, bulat, besar, meragi Iaktosa, dan berlendir
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada sampel A, C, dan D
menunjukkan adanya pertumbuhan koloni berwarna kehijau-hijau-hitam metalik,
sedang, smooth, keping, cembung, meragi laktosa, dan berlendir. Pada sampel B
dan E menunjukkan adanya pertumbuhan koloni berwarna merah muda, bulat,
besar, meragi laktosa, dan berlendir. Dan hasil pertumbuhan path media EMB
Agar maka dilakukan pewamaan Gram untuk menentukan sifat dan bakteri
tersebut.
19. 19
Table 4.4
Hasil Pewarnaan Gram dari EMB Agar
Sampel Hasil Pewarnaan Gram dari EMB Agar
A Cocco basil Gram negatif
B Cocco basil Gram negatif
C Cocco basil Gram negatif
D Cocco basil Gram negatif
E Cocco basil Gram negatif
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa hasil pewarnaan Grair
dan EMB Agar dan sampel A, B, C, D, dan E ialah Cocco basil Gram negatif
Untuk menentukan spesies dan bakteri diatas, maka dilakukanlah penanaman pada
media reaksi biokimia.
Table 4.5
Hasil Pengamatan pada Medium Reaksi Biokimia dari EMB Agar
No Sampel TSIA SIM SC Urea Hasil
1 A A/A,+,- -++ + + E. coli
2 B A/A,-,- --+ + + Klebsiela sp
3 C A/A,+,- -++ + + E. coli
4 D A/A,+,- -++ + + E. coli
5 E A/A,-,- --+ + + Klebsiela sp
* E. coli = Escherichia coli
* Kiebsiella sp
Berdasarkan hasil Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sampel es kelapa
muda yang dijual di jalan Durian bakteri-bakteri yang ditemukan antara lain
Escherichia coli dan Kiebsiella sp.
20. 20
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam identifikasi Escherichia coli
pada es kelapa muda yang dijual di jalan Durian Pekanbani pada media RBK
menunjukkan hasil pada sampel A, C, dan D terdapat bakteri Escherichia coli dan
pada sampel B dan E terdapat bakteri Kiebsiela sp.
Hasil identifikasi yang dilakukan Syafnita (2012) melakukan penelitian
terhadap Escherichia coli pada minuman kelapa muda yang dijual di Taman
Teladan Kecamatan Medan Kota dengan hasil identifikasi 5 minuman kelapa
muda pakai jeruk tanpa es batu tidak terkontaminasi oleh Escherichia coli
sedangkan 3 dan 5 minuman kelapa yang diberi es batu terkontaminasi oleh
Escherichia coli.
Penanganan dan pengolahan es kelapa muda yang kurang higienis serta
tempat penjualan yang kurang baik, sebingga kemungkinan besar sampel es
kelapa muda tersebut terkontaminasi akibat udara yang tercemar seperti debu
jalanan yang berterbangan, air, es batu yang digunakan sudah tercemar oleh
mikroba, dan mikroba dapat masuk melalui tangan yang kotor ataupun secara
tidak langsung melalui kontak tangan yang terkontaminasi. Pada umumnya,
pencemaran mikroba path bahan makanan dan minuman merupakan hasil
kontarninasi dengan berbagai sumber pencemaran mikroba yang hidup bebas di
alam, di tanah, dan di air (Nurwantora, 1997).
Escherichia coli dihubungkan dengan tipe penyakit usus (diare) pada
manusia. Selain diare Escherichia coli juga dapat menyebabkan infeksi saluran
kemih. meningitis pada bayi barn lahir, infeksi luka terutama luka didalam
21. 21
abdomen. Kiebsiella sp dapat menimbulkan penyakit tractus urgenitalis,
speticemia, uclus komea, gastroenteritis pada anak-anak dan meningitis (Sujudi,
2010).
Beberapa penyakit dapat bersumber dari air yang tidak sehat/tidak layak
dikonsumsi yang mengandung mikroba penyebab penyakit misalnya bakteri
Escherichia coli yang bisa menyebabkan diare, infeksi saluran kemih, infeksi
dalam abdomen, pneumonia, dan bakteri salmonela yang bisa menyebabkan
penyakit tifus (Tilong, 2013). Air minum yang layak dikonsumsi dalam
PERMENKES standart air minum dinyatakan bahwa di dalam 100 ml air minum
diperiksa tidak boleh mengandung total coliform maupun colifecal, jadi harus
0/l00 ml air. Sedangkan untuk air bersih, karena boleh diminum setelah di masak,
masih diperbolehkan mengandung total coliform sebesar <50l00ml dan untuk
colifecal sebesar <10/l00ml (DITTEN PPM dan PLP Departemen Kesehatan,
1996).
22. 22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian identifikasi Escherichia coli pada es kelapa
muda yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru diambil kesimpulan:
1. Bahwa pada 3 sampel es kelapa muda yang diambil di Jalan Durian terdapat
identifikasi Escherichia coli dari 5 sampel.
2. Bahwa dari 3 sampel es kelapa muda yang diambil di Jalan Durian
terkontaminasi Escherichia coli dari 5 sampel.
5.2 Saran
1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar
dapat meneliti lebih dalam lagi tentang identifikasi Escherichia coli pada es
kelapa muda untuk mengidentifikasi bakteri lain pada es kelapa muda
tersebut.
2. Bagi intitusi memberi pengetahuan serta referensi bidang mikrobiologi bagi
perpustakaan Akademi Analisi Kesehatan Fajar Pekanbaru.
3. Bagi masyarakat diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan sebelum membeli es kelapa muda yang dijual di Jalan
Durian Pekanbaru.
22