SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
1
PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan, dan kekutan. Sehingga dengan kenikmatan-Nya itu kami
bisa menyelesaikan sebuah makalah yang diamanahkan kepada kami oleh bapak
dosen (Bpk M.Syadli,S.Th.I.,MA).
Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa Allah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan orang-
orang yang senantiasa menyebarkan ajarannya smpai hari kiamat nanti.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk mengupas kandungan surat An-
Nahl : 43 dan 44.Mudah-mudahan dengan hadirnya makalah kami ini, bisa
membuka dan menambah wawasan kita mengenai kandungan yang terdapat di
dalam kalamullah, semoga pembaca maupun pemakalah bisa mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.AMIN
2
PEMBAHASAN
A. Surat An-Nahl : 43-44



Artinya : “Dan kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang lelaki
yang kami beri wahyu pada mereka, maka bertanyalah kepada orang
yang mempunyai pengetahuan, jika kalian tidak mengatahui (43) .
Dengan membawa keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab
dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menerangkan
kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan
supaya mereka memikirkan”(44).
1. Arti Kosa Kata
: kecuali orang-orang lelaki, bukan malaikat. Ini merupakan bantahan
terhadap orang-orang Quraisy yang mengatakan : Allah lebih agung dari pada
rasul-Nya seorang manusia. Dan ini juga merupakan dalil yang tegas
kenabian tidak diberikan kecuali kepada orang laki-laki, tidak ada nabi dari
kalangan wanita.
: orang yang mempunyai pengetahuan, yaitu ulama ahlul kitab yang
mengetahui taurat dan injil.
: jika kamu tidak mengetahui, yakni jika kamu tidak mengetahui
hal itu, karena mereka mengetahuinya, kalian lebih mempercayai mereka dari
pada kepercayaan orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw.
: keterangan-keterangan (mukjizat), yakni kami mengutus mereka
dengan keterangan-keterangan yaitu argumentasi-argumentasi yang jelas. Al-
Bayyinah adalah mukjizat yang menunjukkan kebenaran Rasul.
3
: kitab-kitab, yakni kitab-kitab syari’at dan kewajiban-kewajiban
manusia.
: al-Qur’an. Al-Qur’an dinamakan karena ia merupakan pelajaran
dan peringatan.
: agar kamu menerangkan kepada umat manusia, yakni
menerangkanrahasia-rahasia syariat.
: apa yang telah diturunkan kepada mereka, yaitu al-Qur’an,
: dan supaya mereka memikirkan.
2. Penjelasan Tafsir Ayat
= Tidakkah Kami mengutus para rasul
sebelummu kepada umat-umat untuk mengajak mereka agar mentauhidkan
Aku dan melaksanakan perintah-Ku, kecuali mereka itu adalah laki-laki dari
Bani Adam yang Kami wahyukan kepada mereka, bukan para malaikat. Ayat
ini menguraikan kesesatan pandangan mereka menyangkut kerasulan Nabi
Muhammad SAW. Dalam penolakan itu mereka selalu berkata bahwa manusia
tidak wajar menjadi utusan Allah, atau paling tidak dia harus disertai oleh
malaikat.
Allah SWT menyatakan bahwa Dia tidak mengutus Rasul sebelum
diutusnya Nabi Muhammad saw terkecuali laki-laki yang diutusnya itu diberi
wahyu. Ayat ini menggambarkan bahwa Rasul-rasul yang diutus untuk
menyampaikan wahyu hanyalah laki-laki dari keturunan Adam as sehingga
Muhammad saw diutus untuk membimbing umatnya agar mereka itu
beragama tauhid dan mengikuti bimbingan wahyu. Maka yang pantas diutus
ialah Rasul-rasul dari jenis mereka dan berbahasa seperti mereka. Pada saat
Rasulullah saw diutus orang-orang Arab menyangkal bahwa Allah tidak
mungkin mengutus utusan yang berasal dari manusia seperti mereka, seperti
disebutkan dalam firman Allah SWT:
Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di
pasar-pasar?. Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar
4
malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?". (Q.S Al
Furqan: 7)
Dan firman-Nya:
Patutkah menjadi keheranan bagi manusia, bahwa kami mewahyukan kepada
seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan
gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan
yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya
orang ini (Muhammad) benar-benar tukang sihir yang nyata". (Q.S Yunus: 2)
Mengenai penolakan orang-orang Arab pada kerisalahan Muhammad
karena ia seorang manusia biasa, dapatlah diikuti sebuah riwayat dari Adh-
Dhahhak yang disandarkan kepada Ibnu Abbas bahwa setelah Muhammad saw
diangkat menjadi utusan, orang Arablah yang mengingkari kenabiannya,
mereka berkata: "Allah SWT lebih Agung bila Rasul Nya itu bukan manusia.
Kemudian turun ayat-ayat surah Yunus.
= Maka tanyakanlah kepada ahli kitab
dahulu diantara orang-orang Yahudi dan Nasrani, apakah para utusan yang
diutus kepada mereka itu manusia ataukah malaikat? Jika mereka itu malaikat
silakan kalian ingkari Muhammad SAW tetapi jika mereka itu manusia, jangan
kalian ingkari dia.
Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang musyrik
agar bertanya kepada orang-orang Ahli Kitab sebelum kedatangan Muhammad
saw, baik kepada orang-orang Yahudi ataupun kepada orang-orang Nasrani.
(Ahli dzikri): Ahli kitab yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah
menerima kitab-kitab dan ajaran dari Nabi-nabi terdahulu. Di sini tersebut
Ahlu-Dzikr, orang yang ahli peringatan, atau orang yang berpengetahuan lebih
luas. Arti umum ayat menyuruhkan orang yang tidak tahu bertanya kepada
yang lebih tahu, karena ilmu pengetahuan itu adalah umum sifatnya, berfaedah
mencari kebenaran. Menurut yang diriwayatkan oleh Mujahid dari Ibnu Abbas
bahwa ahlu-dzikri di sini maksudnya ialah Ahlul-kitab. Sebelum ahlu kitab ini
dipengaruhi oleh nafsu ingin menang sendiri, mereka akan mengakui bahwa
Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang terdahulu itu semuanya adalah manusia belaka,
manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah.
5
Apakah di dalam kitab-kitab mereka itu disebutkan suatu keterangan
bahwa Allah pernah mengutus malaikat kepada mereka. Maka kalau
disebutkan di dalam kitab mereka itu bahwa Allah pernah menurunkan
malaikat sebagai utusan Allah bolehlah mereka itu mengingkari kerisalahan
Muhammad. Akan tetapi apabila yang disebutkan di dalam kitab mereka Allah
hanya mengirim utusan kepada mereka manusia yang sejenis dengan mereka
maka tidak benarlah apabila orang-orang musyrik itu mengingkari kerisalahan
Muhammad saw.
Dengan ayat ini kita mendapat pengertian bahwasannya kita boleh
menuntut ilmu kepada ahlinya, dimana saja dan siapa saja, sebab yang kita cari
ialah kebenaran.
= keterangan-keterangan dan zubur, para rasul yang diutus
sebelum itu semua membawa keterangan-keterangan yakni mukjizat-mukjizat
nyata yang membuktikan kebenaran mereka sebagai rasul dan sebagian
pembawa pula zubur yakni kitab-kitab yang mengandung ketetapan-ketetapan
hukum dan nasihat-nasihat yang seharusnya menyentuh hati. Kata Zubur yakni
tulisan, yang dimaksud disini adalah Taurat, Injil, Zabur dan Shuhuf Ibrahim
as.Allah SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus dengan membawa
keterangan-keterangan yang membuktikan kebenarannya, yaitu mukjizat dan
kita-kitab. Yang dimaksud dengan keterangan di dalam ayat ini ialah dalil-dalil
yang membukakan kebenaran kerisalahannya dan di maksud dengan Az Zabur
ialah kitab yang mengandung tuntunan hidup dan tata hukum yang diberikan
oleh Allah kepada hamba Nya.
= dan Kami turunkan padamu adz-
dzikr agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka. Kata adz-dzikr disini adalah al Qur’an, dari segi bahasa adalah
antonim kata lupa. Al Qur’an dinamai demekian karena ayat-ayatnya berfungsi
mengingatkan manusia. Dan Allah SWT menerangkan pula bahwa Dia telah
menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw, agar beliau memberikan
penjelasan kepada manusia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka ,
yaitu perintah-perintah, larangan-larangan, aturan-aturan hidup lainnya yang
6
harus mereka perhatikan, dan kisah-kisah umat-umat terdahulu agar supaya
dijadikan suri tauladan dalam menempuh kehidupan di dunia.
Pengulangan kata turun dua kali yakni dan
mengisyaratkan perbedaan penurunan yang dimaksud, yang pertama adalah
penurunan al Qur’an kepada Nabi Muhammad yang bersifat langsung dari
Allah dan dengan redaksi pilihan-Nya sendiri. Sedang yang kedua adalah
ditujukan kepada manusia seluruhnya. Juga agar Nabi saw menjelaskan kepada
mereka hal-hal yang mereka anggap, yaitu menjelaskan hukum-hukum yang
terkandung dalam Al-Qur’an serta memerinci kandungannya yang bersifat
global sesuai dengan kemampuan berpikir dan kepahaman mereka terhadap
tujuan-tujuan pembentukan syari’at.
= Supaya mereka berfikir, yakni agar mereka berfikir dan
tidak mengikuti jejak para pendusta terdahulu sehingga mereka tidak ditimpa
azab seperti yang telah ditimpakan kepada mereka. Allah tidak membinasakan
mereka dengan azab yang cepat, akan tetapi dengan keadaan yang menakutkan
seperti angin kencang, petir dan gempa. Disini terdapat penangguhan waktu
yang mungkin didalamnya terdapat pengabaian, ini adalah salah satu dampak
rahmat Allah terhadap hamba-Nya.
Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka memikirkan
kandungan isi Al-Qur’an dengan pemikiran yang jernih baik terhadap prinsip-
perinsip hidup yang terkandung di dalamnya, tata aturan yang termuat di
dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di dalam ayat-ayatnya, agar mereka itu
memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
B. Pelajaran Ayat Dan Kaitannya Dengan Subyek Pendidikan
Pelajaran yang terkandung dalam dua ayat di atas, antara lain :
1. Wajib bertanya kepada orang yang berilmu bagi orang yang tidak tahu
tentang urusan agamanya, baik itu masalah akidah, ibadah, maupun
hukum.
2. As-Sunnah merupakan kebutuhan mutlak, karena as-Sunnah menjelaskan
secara rinci kandungan al-Qur’an yang bersifat global dan menjelaskan
makna-maknanya.
7
Kaitannya dengan subyek pendidikan adalah bahwa orang-orang yang
berilmu dan Rasulullah saw adalah sebagai pelaku pendidikan. Orang-orang
yang berilmu harus menjawab pertanyaan orang-orang yang bertanya tentang
urusan agamanya, baik dalam masalah akidah, ibadah maupun masalah
hukum. Juga Rasulullah saw menjelaskan secara rinci kandungan al-Qur’an
yang bersifat global, dan menerangkan makna-maknanya.
Dalam proses pendidikan diperlukan subyek atau pelaku pendidikan,
subyek ini bisa berupa pendidik (yang memberikan pengajaran atau
pendidikan) dan peserta didik (yang mendapat pengajaran atau pendidikan).
Seperti terdapat dalam ayat diatas, Nabi Muhammad mendapat pelajaran dari
Allah dan menyampaikan kepada umatnya, dalam hal ini posisi Nabi
Muhammad sebagai peserta didik dan juga sebagai pendidik karena Nabi
menerima pelajaran sekaligus juga menyampaikan dan mengajarkannya
kepada umatnya. Selain itu kita juga diperintahkan untuk bertanya kepada
orang lain tentang sesuatu yang belum diketahui, walaupun orang tersebut
tidak beragama Islam selama itu dilakukan demi kebenaran.
Pendidik dan peserta didik sangat erat hubungannya, karena tanpa
salah satu dari mereka maka proses pendidikan tidak akan berjalan. Dengan
adanya proses pendidikan diharapkan siswa menangkap materi yang
disampaikan oleh pendidik dengan baik dan mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan dalam kesehariannya.
Untuk menjadi seorang pendidik yang baik maka harus mempunyai
sifat-sifat seperti : Kasih sayang kepada peserta didik, lemah lembut, rendah
hati, adil, konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan, sederhana, dan
menghormati ilmu yang bukan pegangannya. Begitu pula sebaliknya seorang
peserta didik juga harus mempunyai sikap tawadhu’, ulet, sabar dan tekun
dalam menuntut ilmu.
8
C. Permasalahan pendidikan dan solusinya
Ada pepatah yang berbunyi “malu bertanya sesat dijalan”, pepatah ini
sedikit tidak telah terjadi dalam pendidikan zaman sekarang. Kebanyakan
orang malu ataupun enggan untuk bertanya mengenai masalah yang
dihadapinya, lebih memilih bertindak tanpa dasar dari pada harus bertanya
mengenai permasalahannya. Efeknya adalah kesesatanlah yang terjadi,
beribadah tanpa berilmu, bertindak tanpa tahu sebab dan akibatnya.
Jika melihat dari efek yang begitu dahsyat tersebut, maka haruslah
ditata kembali semangat belajar-mengajar kepada pendidik maupun peserta
didik. Ketika pelajar tidak memahami hal yang diajarkan, maka bertanyalah
agar tidak tersesat (bingung). Begitu pula pendidik, ketika ditanya dan tidak
tahu mengenai pertanyaan tersebut, maka diundurlah untuk menjawabnya agar
bisa mencari tahu jawaban dari yang ditanyakan, tidak langsung asal
menjawab tanpa ada dasarnya.
9
KESIMPULAN
Surat An-Nahl 43 - 44 :
Q.S. An-Nahl ayat 43-44 terdapat hubungan yang sangart erat dengan
pendidikan, khususnya tentang subyek pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan
pengajaran yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril
tentang ketauhidan dan sebagainya dan Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk
menyampaikannya kepada umatnya.
Subyek pendidikan meliputi pendidik dan peserta didik, keduanya
merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu diantara keduanya
tidak ada maka tidak akan terjadi proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan
untuk mencapai insan kamil tidak akan dapat tercapai.
10
REFERENSI
Shihab, M.Quraish, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2001)
_______________, Tafsir al-Qur-an al-Karim ( Bandung: : Pustaka Hidayah,
1997)
Departemen agama, al-Qur’an dan Tafsirnya ( Jakarta: Proyek pengadaan Kitab
Suci Al-Qur’an, 1990)
Tafsir Ibnu Katsir, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1992)
Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi ( Mesir: Mustafa al-Babi al-Halabi,
1974)

Contenu connexe

Tendances

Tendances (16)

ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Beriman kepada kitabkitab allah
Beriman kepada kitabkitab allahBeriman kepada kitabkitab allah
Beriman kepada kitabkitab allah
 
koloid
koloidkoloid
koloid
 
Iman kepada kitab allah
Iman kepada kitab allahIman kepada kitab allah
Iman kepada kitab allah
 
Makalah nuzulul quran
Makalah nuzulul quranMakalah nuzulul quran
Makalah nuzulul quran
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Funsi al-qur'an dan hadist
Funsi al-qur'an dan hadistFunsi al-qur'an dan hadist
Funsi al-qur'an dan hadist
 
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
 
Ms im a muslim
Ms im a muslimMs im a muslim
Ms im a muslim
 
Adab membaca alquran
Adab membaca alquranAdab membaca alquran
Adab membaca alquran
 
Al qur’ān sebagai pedoman Kehidupan
Al qur’ān sebagai pedoman KehidupanAl qur’ān sebagai pedoman Kehidupan
Al qur’ān sebagai pedoman Kehidupan
 
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab AllahIman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
 
Memelihara dan mengamalkan al quran
Memelihara dan mengamalkan al quranMemelihara dan mengamalkan al quran
Memelihara dan mengamalkan al quran
 
Pengertian al quran
Pengertian al quranPengertian al quran
Pengertian al quran
 
Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'
Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'
Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'
 
Syarifudin, metode komunikasi al quran
Syarifudin, metode komunikasi al quranSyarifudin, metode komunikasi al quran
Syarifudin, metode komunikasi al quran
 

Similaire à Tugas maridha

3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasulwk_aiman
 
Bab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allahBab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allah2805khusna
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahAnin Shabrina
 
Beriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab AllahBeriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab AllahBellaNindaThania
 
Materi Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitabMateri Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitabelifitriani
 
Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...
Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...
Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...norainabdulrahim
 
11. Wahyu dan Kenabian.pptx
11. Wahyu dan Kenabian.pptx11. Wahyu dan Kenabian.pptx
11. Wahyu dan Kenabian.pptxMuhammadSyauqi66
 
Makalah beriman kepada kitab kitab allah
Makalah beriman kepada kitab kitab allahMakalah beriman kepada kitab kitab allah
Makalah beriman kepada kitab kitab allahAhmad Alhidayah
 
beriman kepada kitab Allah
beriman kepada kitab Allahberiman kepada kitab Allah
beriman kepada kitab AllahAhmad Yahya
 
beriman kepada kitab-kitab allah
beriman kepada kitab-kitab allahberiman kepada kitab-kitab allah
beriman kepada kitab-kitab allahAisyahFatimah1
 

Similaire à Tugas maridha (20)

Modul media
Modul  mediaModul  media
Modul media
 
IMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASULIMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASUL
 
3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul
 
Bab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allahBab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allah
 
Ringkasan materi pai kelas 8 bab 2 iman kepada kitab allah
Ringkasan materi pai kelas 8 bab 2 iman kepada kitab allahRingkasan materi pai kelas 8 bab 2 iman kepada kitab allah
Ringkasan materi pai kelas 8 bab 2 iman kepada kitab allah
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allah
 
Beriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab AllahBeriman kepada Kitab - Kitab Allah
Beriman kepada Kitab - Kitab Allah
 
IMAN KEPADA KITAB
IMAN KEPADA KITABIMAN KEPADA KITAB
IMAN KEPADA KITAB
 
Materi Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitabMateri Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitab
 
Kemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'anKemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'an
 
Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...
Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...
Kefahaman yang salah mengenai Nabi dan Rasul yang tersebar di kalangan pengan...
 
11. Wahyu dan Kenabian.pptx
11. Wahyu dan Kenabian.pptx11. Wahyu dan Kenabian.pptx
11. Wahyu dan Kenabian.pptx
 
Makalah beriman kepada kitab kitab allah
Makalah beriman kepada kitab kitab allahMakalah beriman kepada kitab kitab allah
Makalah beriman kepada kitab kitab allah
 
Aqidah
AqidahAqidah
Aqidah
 
beriman kepada kitab Allah
beriman kepada kitab Allahberiman kepada kitab Allah
beriman kepada kitab Allah
 
Tajuk 6 Kitab.pptx
Tajuk 6 Kitab.pptxTajuk 6 Kitab.pptx
Tajuk 6 Kitab.pptx
 
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab AllahIman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah
 
Sumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-newSumber sumber-hukum-islam-new
Sumber sumber-hukum-islam-new
 
beriman kepada kitab-kitab allah
beriman kepada kitab-kitab allahberiman kepada kitab-kitab allah
beriman kepada kitab-kitab allah
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 

Tugas maridha

  • 1. 1 PENDAHULUAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekutan. Sehingga dengan kenikmatan-Nya itu kami bisa menyelesaikan sebuah makalah yang diamanahkan kepada kami oleh bapak dosen (Bpk M.Syadli,S.Th.I.,MA). Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan orang- orang yang senantiasa menyebarkan ajarannya smpai hari kiamat nanti. Dalam makalah ini kami mencoba untuk mengupas kandungan surat An- Nahl : 43 dan 44.Mudah-mudahan dengan hadirnya makalah kami ini, bisa membuka dan menambah wawasan kita mengenai kandungan yang terdapat di dalam kalamullah, semoga pembaca maupun pemakalah bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.AMIN
  • 2. 2 PEMBAHASAN A. Surat An-Nahl : 43-44    Artinya : “Dan kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang lelaki yang kami beri wahyu pada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kalian tidak mengatahui (43) . Dengan membawa keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”(44). 1. Arti Kosa Kata : kecuali orang-orang lelaki, bukan malaikat. Ini merupakan bantahan terhadap orang-orang Quraisy yang mengatakan : Allah lebih agung dari pada rasul-Nya seorang manusia. Dan ini juga merupakan dalil yang tegas kenabian tidak diberikan kecuali kepada orang laki-laki, tidak ada nabi dari kalangan wanita. : orang yang mempunyai pengetahuan, yaitu ulama ahlul kitab yang mengetahui taurat dan injil. : jika kamu tidak mengetahui, yakni jika kamu tidak mengetahui hal itu, karena mereka mengetahuinya, kalian lebih mempercayai mereka dari pada kepercayaan orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw. : keterangan-keterangan (mukjizat), yakni kami mengutus mereka dengan keterangan-keterangan yaitu argumentasi-argumentasi yang jelas. Al- Bayyinah adalah mukjizat yang menunjukkan kebenaran Rasul.
  • 3. 3 : kitab-kitab, yakni kitab-kitab syari’at dan kewajiban-kewajiban manusia. : al-Qur’an. Al-Qur’an dinamakan karena ia merupakan pelajaran dan peringatan. : agar kamu menerangkan kepada umat manusia, yakni menerangkanrahasia-rahasia syariat. : apa yang telah diturunkan kepada mereka, yaitu al-Qur’an, : dan supaya mereka memikirkan. 2. Penjelasan Tafsir Ayat = Tidakkah Kami mengutus para rasul sebelummu kepada umat-umat untuk mengajak mereka agar mentauhidkan Aku dan melaksanakan perintah-Ku, kecuali mereka itu adalah laki-laki dari Bani Adam yang Kami wahyukan kepada mereka, bukan para malaikat. Ayat ini menguraikan kesesatan pandangan mereka menyangkut kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dalam penolakan itu mereka selalu berkata bahwa manusia tidak wajar menjadi utusan Allah, atau paling tidak dia harus disertai oleh malaikat. Allah SWT menyatakan bahwa Dia tidak mengutus Rasul sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw terkecuali laki-laki yang diutusnya itu diberi wahyu. Ayat ini menggambarkan bahwa Rasul-rasul yang diutus untuk menyampaikan wahyu hanyalah laki-laki dari keturunan Adam as sehingga Muhammad saw diutus untuk membimbing umatnya agar mereka itu beragama tauhid dan mengikuti bimbingan wahyu. Maka yang pantas diutus ialah Rasul-rasul dari jenis mereka dan berbahasa seperti mereka. Pada saat Rasulullah saw diutus orang-orang Arab menyangkal bahwa Allah tidak mungkin mengutus utusan yang berasal dari manusia seperti mereka, seperti disebutkan dalam firman Allah SWT: Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?. Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar
  • 4. 4 malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?". (Q.S Al Furqan: 7) Dan firman-Nya: Patutkah menjadi keheranan bagi manusia, bahwa kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar tukang sihir yang nyata". (Q.S Yunus: 2) Mengenai penolakan orang-orang Arab pada kerisalahan Muhammad karena ia seorang manusia biasa, dapatlah diikuti sebuah riwayat dari Adh- Dhahhak yang disandarkan kepada Ibnu Abbas bahwa setelah Muhammad saw diangkat menjadi utusan, orang Arablah yang mengingkari kenabiannya, mereka berkata: "Allah SWT lebih Agung bila Rasul Nya itu bukan manusia. Kemudian turun ayat-ayat surah Yunus. = Maka tanyakanlah kepada ahli kitab dahulu diantara orang-orang Yahudi dan Nasrani, apakah para utusan yang diutus kepada mereka itu manusia ataukah malaikat? Jika mereka itu malaikat silakan kalian ingkari Muhammad SAW tetapi jika mereka itu manusia, jangan kalian ingkari dia. Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang musyrik agar bertanya kepada orang-orang Ahli Kitab sebelum kedatangan Muhammad saw, baik kepada orang-orang Yahudi ataupun kepada orang-orang Nasrani. (Ahli dzikri): Ahli kitab yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah menerima kitab-kitab dan ajaran dari Nabi-nabi terdahulu. Di sini tersebut Ahlu-Dzikr, orang yang ahli peringatan, atau orang yang berpengetahuan lebih luas. Arti umum ayat menyuruhkan orang yang tidak tahu bertanya kepada yang lebih tahu, karena ilmu pengetahuan itu adalah umum sifatnya, berfaedah mencari kebenaran. Menurut yang diriwayatkan oleh Mujahid dari Ibnu Abbas bahwa ahlu-dzikri di sini maksudnya ialah Ahlul-kitab. Sebelum ahlu kitab ini dipengaruhi oleh nafsu ingin menang sendiri, mereka akan mengakui bahwa Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang terdahulu itu semuanya adalah manusia belaka, manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah.
  • 5. 5 Apakah di dalam kitab-kitab mereka itu disebutkan suatu keterangan bahwa Allah pernah mengutus malaikat kepada mereka. Maka kalau disebutkan di dalam kitab mereka itu bahwa Allah pernah menurunkan malaikat sebagai utusan Allah bolehlah mereka itu mengingkari kerisalahan Muhammad. Akan tetapi apabila yang disebutkan di dalam kitab mereka Allah hanya mengirim utusan kepada mereka manusia yang sejenis dengan mereka maka tidak benarlah apabila orang-orang musyrik itu mengingkari kerisalahan Muhammad saw. Dengan ayat ini kita mendapat pengertian bahwasannya kita boleh menuntut ilmu kepada ahlinya, dimana saja dan siapa saja, sebab yang kita cari ialah kebenaran. = keterangan-keterangan dan zubur, para rasul yang diutus sebelum itu semua membawa keterangan-keterangan yakni mukjizat-mukjizat nyata yang membuktikan kebenaran mereka sebagai rasul dan sebagian pembawa pula zubur yakni kitab-kitab yang mengandung ketetapan-ketetapan hukum dan nasihat-nasihat yang seharusnya menyentuh hati. Kata Zubur yakni tulisan, yang dimaksud disini adalah Taurat, Injil, Zabur dan Shuhuf Ibrahim as.Allah SWT menjelaskan bahwa rasul-rasul itu diutus dengan membawa keterangan-keterangan yang membuktikan kebenarannya, yaitu mukjizat dan kita-kitab. Yang dimaksud dengan keterangan di dalam ayat ini ialah dalil-dalil yang membukakan kebenaran kerisalahannya dan di maksud dengan Az Zabur ialah kitab yang mengandung tuntunan hidup dan tata hukum yang diberikan oleh Allah kepada hamba Nya. = dan Kami turunkan padamu adz- dzikr agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka. Kata adz-dzikr disini adalah al Qur’an, dari segi bahasa adalah antonim kata lupa. Al Qur’an dinamai demekian karena ayat-ayatnya berfungsi mengingatkan manusia. Dan Allah SWT menerangkan pula bahwa Dia telah menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw, agar beliau memberikan penjelasan kepada manusia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka , yaitu perintah-perintah, larangan-larangan, aturan-aturan hidup lainnya yang
  • 6. 6 harus mereka perhatikan, dan kisah-kisah umat-umat terdahulu agar supaya dijadikan suri tauladan dalam menempuh kehidupan di dunia. Pengulangan kata turun dua kali yakni dan mengisyaratkan perbedaan penurunan yang dimaksud, yang pertama adalah penurunan al Qur’an kepada Nabi Muhammad yang bersifat langsung dari Allah dan dengan redaksi pilihan-Nya sendiri. Sedang yang kedua adalah ditujukan kepada manusia seluruhnya. Juga agar Nabi saw menjelaskan kepada mereka hal-hal yang mereka anggap, yaitu menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an serta memerinci kandungannya yang bersifat global sesuai dengan kemampuan berpikir dan kepahaman mereka terhadap tujuan-tujuan pembentukan syari’at. = Supaya mereka berfikir, yakni agar mereka berfikir dan tidak mengikuti jejak para pendusta terdahulu sehingga mereka tidak ditimpa azab seperti yang telah ditimpakan kepada mereka. Allah tidak membinasakan mereka dengan azab yang cepat, akan tetapi dengan keadaan yang menakutkan seperti angin kencang, petir dan gempa. Disini terdapat penangguhan waktu yang mungkin didalamnya terdapat pengabaian, ini adalah salah satu dampak rahmat Allah terhadap hamba-Nya. Di akhir ayat Allah SWT menandaskan agar mereka suka memikirkan kandungan isi Al-Qur’an dengan pemikiran yang jernih baik terhadap prinsip- perinsip hidup yang terkandung di dalamnya, tata aturan yang termuat di dalamnya serta tamsil ibarat yang ada di dalam ayat-ayatnya, agar mereka itu memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. B. Pelajaran Ayat Dan Kaitannya Dengan Subyek Pendidikan Pelajaran yang terkandung dalam dua ayat di atas, antara lain : 1. Wajib bertanya kepada orang yang berilmu bagi orang yang tidak tahu tentang urusan agamanya, baik itu masalah akidah, ibadah, maupun hukum. 2. As-Sunnah merupakan kebutuhan mutlak, karena as-Sunnah menjelaskan secara rinci kandungan al-Qur’an yang bersifat global dan menjelaskan makna-maknanya.
  • 7. 7 Kaitannya dengan subyek pendidikan adalah bahwa orang-orang yang berilmu dan Rasulullah saw adalah sebagai pelaku pendidikan. Orang-orang yang berilmu harus menjawab pertanyaan orang-orang yang bertanya tentang urusan agamanya, baik dalam masalah akidah, ibadah maupun masalah hukum. Juga Rasulullah saw menjelaskan secara rinci kandungan al-Qur’an yang bersifat global, dan menerangkan makna-maknanya. Dalam proses pendidikan diperlukan subyek atau pelaku pendidikan, subyek ini bisa berupa pendidik (yang memberikan pengajaran atau pendidikan) dan peserta didik (yang mendapat pengajaran atau pendidikan). Seperti terdapat dalam ayat diatas, Nabi Muhammad mendapat pelajaran dari Allah dan menyampaikan kepada umatnya, dalam hal ini posisi Nabi Muhammad sebagai peserta didik dan juga sebagai pendidik karena Nabi menerima pelajaran sekaligus juga menyampaikan dan mengajarkannya kepada umatnya. Selain itu kita juga diperintahkan untuk bertanya kepada orang lain tentang sesuatu yang belum diketahui, walaupun orang tersebut tidak beragama Islam selama itu dilakukan demi kebenaran. Pendidik dan peserta didik sangat erat hubungannya, karena tanpa salah satu dari mereka maka proses pendidikan tidak akan berjalan. Dengan adanya proses pendidikan diharapkan siswa menangkap materi yang disampaikan oleh pendidik dengan baik dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam kesehariannya. Untuk menjadi seorang pendidik yang baik maka harus mempunyai sifat-sifat seperti : Kasih sayang kepada peserta didik, lemah lembut, rendah hati, adil, konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan, sederhana, dan menghormati ilmu yang bukan pegangannya. Begitu pula sebaliknya seorang peserta didik juga harus mempunyai sikap tawadhu’, ulet, sabar dan tekun dalam menuntut ilmu.
  • 8. 8 C. Permasalahan pendidikan dan solusinya Ada pepatah yang berbunyi “malu bertanya sesat dijalan”, pepatah ini sedikit tidak telah terjadi dalam pendidikan zaman sekarang. Kebanyakan orang malu ataupun enggan untuk bertanya mengenai masalah yang dihadapinya, lebih memilih bertindak tanpa dasar dari pada harus bertanya mengenai permasalahannya. Efeknya adalah kesesatanlah yang terjadi, beribadah tanpa berilmu, bertindak tanpa tahu sebab dan akibatnya. Jika melihat dari efek yang begitu dahsyat tersebut, maka haruslah ditata kembali semangat belajar-mengajar kepada pendidik maupun peserta didik. Ketika pelajar tidak memahami hal yang diajarkan, maka bertanyalah agar tidak tersesat (bingung). Begitu pula pendidik, ketika ditanya dan tidak tahu mengenai pertanyaan tersebut, maka diundurlah untuk menjawabnya agar bisa mencari tahu jawaban dari yang ditanyakan, tidak langsung asal menjawab tanpa ada dasarnya.
  • 9. 9 KESIMPULAN Surat An-Nahl 43 - 44 : Q.S. An-Nahl ayat 43-44 terdapat hubungan yang sangart erat dengan pendidikan, khususnya tentang subyek pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan pengajaran yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril tentang ketauhidan dan sebagainya dan Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk menyampaikannya kepada umatnya. Subyek pendidikan meliputi pendidik dan peserta didik, keduanya merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu diantara keduanya tidak ada maka tidak akan terjadi proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan untuk mencapai insan kamil tidak akan dapat tercapai.
  • 10. 10 REFERENSI Shihab, M.Quraish, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2001) _______________, Tafsir al-Qur-an al-Karim ( Bandung: : Pustaka Hidayah, 1997) Departemen agama, al-Qur’an dan Tafsirnya ( Jakarta: Proyek pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1990) Tafsir Ibnu Katsir, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1992) Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi ( Mesir: Mustafa al-Babi al-Halabi, 1974)