2. PENGERTIAN
Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati adanya
perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah
dipersatukan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang
artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu.
Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yaitu
“Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi berasal dari bahas inggris,
Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation
yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
3. Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.
Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga
mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.
4. Sunyoto Usman ( 1994:1) mengartikan integrasi
bangsa sebagai suatu proses ketika kelompok sosial dalam
masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan
kedekatan hubungan sosial, ekonomi dan politik.
Sartono Kartodirdjo ( 1982:241 ) mengartikan
integrasi nasional sebagai proses mempersatukan bagian-
bagian yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang
lebih bulat, sehingga menjadi satu nasion.
5. Konsep-konsep Integrasi Nasional
1. Jones J. Clemens dan Carl G. Roberg
Teorinya banyak dipakai oleh para peminat teori modernisasi
yang digunakan untuk memahami permasalahan integrasi
nasional di negara–negara berkambang pada masa itu.
Menurut Clemens & Roberg proses pemerintahan bagian
suatu negara tak ada 2 dimensi, yaitu :
6. a. Integarasi vertical (elite-massa )
Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada
bidang vertikal. menjembatani celah perbedaan yang
menyakini ada antara kaum elite dan massa dalam rangka
pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat
politik yang berpartisipasi, mereka menamakan dengan
dimensi vertikal ini sebagai integrasi politik.
b. Integrasi horizontal ( teritorial )
Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada
bidang horizontal. bertujuan untuk mengurangi diskonitalitas
dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses
penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen.
7. 2. Myron Weiner
Weiner merupakan seorang ilmuan politik amerika serikat.
Dia telah mengumpulkan sejumlah pengertian integrasi yang
sering dipergunakan oleh para ilmuan uraiannya itu, ia
mengidentifikasi dengan jelas masalah-masalah yang
tercakup dalam setiap pengertian yang pernah dipergunakan
oleh para sarjana sampai pertengahan 1960-an. Dari studi ini,
Weiner menampilkan beberapa pengertian integrasi lain yang
lebih bermanfaat umum, seperti integrasi nilai, integrasi
tingkah laku dan integrasi budaya.
8. PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL
Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi
Negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai
tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara
senatniasa diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan
banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik
materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian mental
spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan
bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.
9. Integrasi Masyarakat Dalam Negara
a. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya
terhadap nilai-nilai social tertentu yang bersifat fundamental
dan krusial.
b. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit
social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang
potensial.
c. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-
kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan
kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
10. Faktor Yang Perlu Diperhatikan Untuk
Membangun Integrasi Nasional
1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola
perbedaan SARA dan keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi
ekonomi asing
4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era
globalisasi dalam berbagai aspeknya
5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945
6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara
melakukan pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas
nasional.
11. Syarat Integrasi
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainya
b. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma
dan nilai-nilai social yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
c. Norma-norma dan nilai-nilai social dijadikan aturan baku
dalam melangsungkan proses integerasi nasional.
12. Faktor Pendorong Tercapainya Integerasi
Nasional
a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan
oleh factor sejarah
b. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam
bangsa,bahasa dan tanah air
c. Adanya keperibadian dan pandangan hidup bangsa yang
sama yaitu pancasila
d. Adanya jiwa dan semangat gotong royong ,solidaritas dan
toleransi keagamaan yang kuat.
e. Adanya rasa senasib dan perjuangan akibat penderitaan
penjajahan.
13. Contoh-contoh Pendorong Integrasi Nasional
a. Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara
yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
b. Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
c. Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena
untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat
sulit.
d. Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga
saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah
agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
e. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
f. Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi
bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian
14. Faktor Penghambat Integerasi Nasional
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang
bersifat heterogen
b. Kurang toleransi antar golongan
c. Kurang kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap
ancaman dari luat
d. Adanya ketidak puasan terhadap ketimpangan dan
ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
15. Contoh Wujud Integrasi Nasional
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di
Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan
pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah
terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu
ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat
beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya
adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
16. 2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita
berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling
menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah
lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya
masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang
merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua
propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia
Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama
yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja
(untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan
wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu
agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
17. JENIS-JENIS STRATEGI INTEGRASI
• Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan
atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana
dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan
yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing
budaya pembentuknya.
18. Contoh Strategi Asimilasi
Siti adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia
berteman baik dengan Rachel yang merupakan orang
Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika Latin
(Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi, maka
terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya
baru. Maksudnya... Siti akhirnya punya tarian baru yang
merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango,
tetapi tarian barunya tidak mirip dengan tarian Bali atau tarian
Tango.
19. • Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan
yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih
tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian
berarti bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak
“melumat” semua unsur budaya pembentuknya.
21. • Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai
terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis
pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan
memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada
dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti
bahwa dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi
nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah,
dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan
berkembang, serta hidup berdampingan secara damai.
22. Dimensi Integrasi Nasional
-Vertikal
Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang
berkenaan dengan upaya menyatukan persepsi keinginan
dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara
pemerintah dengan rakyat.
Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan
mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa
dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan
kesenjangan antara kelompok yang berpengaruh dengan
yang dipengaruhi.
23. -Horizontal
Dimensi horizontal dari integrasi adalah dimensi yang
berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di antara
perbedaan-perbedaan yang ada daslam masyarakat itu sendiri
baik perbedaan wilayah tempat tinggal. Perbedaan
suku,agama, budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Dimensi horizontal mengintegrasikan antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani
perbedaan –perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor
teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang
ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.
24. Syarat Keberhasilan Integrasi
William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff mengemukakan
tentang syarat berhasilnya suatu integrasim yaitu :
1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya
terhadap nilai-nilai social tertentu yang bersifat
fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai
unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek
sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-
kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan
kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
25. Ancaman
suatu hal atau upaya yang bersifat dan bertujuan mengubah
kebijakan yang dilaksanakan secara konsepsional.
Berikut ini beberapa bentuk ancaman:
a. Invasi dan Infiltrasi
b. Kemajuan teknologi transportasi, komunikasi dan
informasi
c. Eksploitasi sumber daya alam
d. Penetrasi di bidang ekonomi dan ideologi
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan dalam Membangun
Integrasi Nasional
26. Tantangan
Suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan menggugah
kemampuan.
Beberapa bentuk tantangan:
a. Percobaan Invasi Asing
b. Korupsi, kolusi, dan nepotisme
c. Kriminalitas
Hambatan
Beberapa bentuk hambatan:
a. Konflik dan persaingan
b. Penyalahgunaan narkoba dan minuman beralkohol
c. Kriminalitas
d. Kemiskinan
e. Eksklusivitas kelompok
f. Penetrasi budaya dan ideologi
g. Separatisme
27. Gangguan
Suatu hal atau upaya yang mengusik kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Beberapa bentuk gangguan:
a) Munculnya kesenjangan sosial dan kelompok-kelompok
ekslusif.
b) Sumber daya alam yang minus.
c) Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah.
d) Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap
ideologi bangsa.
e) Rendahnya toleransi dan penghormatan atas keberagaman
SARA.
f) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap ancaman dari
luar.
g) Ketidakpuasan terhadap ketimpangan hasil-hasil
pembangunan.
28. Beberapa cara dalam mengantisipasi ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan dalam membangun integrasi nasional:
Pendidikan
Pendidikan menjadikan manusia berpengetahuan, cerdas,
terampil dan berkarakter.
Pembangunan
Pembangunan dapat mengantisipasi terhadap berbagai ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan dalam mewujudkan integrasi
nasional.
Antisipasi Ancaman, Tantangan, Hambatan,
dan Gangguan dalam Membangun
Integrasi Nasional
29. Penegakan Hukum dan Keadilan
Penegakan hukum dan keadilan bisa mencegah terjadinya
berbagai macam tindakan yang dapat menjadi ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan dalam membangun integrasi
nasional.
Penghormatan HAM
Penghormatan HAM menjadikan manusia mendapatkan
perlakuan dan kesempatan yang sama dalam kehidupan
bernegara.
Penguatan Alutsista dan SDM
Alutsista adalah alat utama sistem persenjataan tentara nasional
Indonesia. Kebaharuan dan modernisasi alutsista harus didukung
oleh peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM yang
mengoperasionalkan.
30. Penciptaan Suasana Aman dan Tenteram
Penciptaan kondisi yang aman dan tenteram pada suatu
lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya
tanggung jawab aparat keamanan.
Penghapusan KKN
Dampak KKN bisa langsung dan tidak langsung terhadap
eksistensi bangsa. Oleh karena itu, penghapusan KKN harus
serius dilakukan sebagai antisipasi terjadinya disintegrasi
bangsa.