1. ALKOHOL
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Ketua : Ravensky Yurianti Pratiwi (06101010014)
Anggota :
Nita Jannati (06101010001)
Eni Purwanti (06101010002)
Suri Hapiziah (06101010003)
Rinda Sari (06101010004)
Iis Wibawanti (06101010005)
Susilawati (06101010006)
Arif Luthfi (06101010008)
Siti Aminah (06101010009)
2. ALKOHOL
Alkohol adalah kelompok senyawa yang
mengandung satu atau lebih gugus
fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa
alkana.
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1-
OH
3. Secara umum berdasarkan letak gugus fungsinya alkohol dibedakan menjadi 3
jenis yakni:
1. Alkohol Primer
Alkohol Primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C primer. Contoh: CH3-CH2-OH
2. Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C sekunder.
Contoh:
3. Alkohol Tersier
Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C tersier.
Contoh :
4. Sifat fisika alkohol :.
1. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau
khas.
2. Alkohol mempunyai titik didih tinggi
3. Alkohol dengan bobot molekul rendah larut dalam air.
4. Indeks bias dan rapatan meningkat dengan bertambahnya atom C
pada gugus fungsinya, akan tetapi kelarutanya menurun.
5. Berat jenis alkohol lebih besar daripada berat jenis alkena
Sifat Kimia alkohol :
1. Antar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
2. Alkohol bersifat Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K
dan Na.
3. Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
5. TATA NAMA ALKOHOL
Penamaan IUPAC Alkohol
Penamaan secara IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran a pada
alkana dengan akhiran ol (alkana menjadi alkanol).
Penentuan penamaan rantai karobon sebagai berikut :
1.Temukan rantai karbon terpanjang yang paling tidak mengikat satu
gugus -OH
2. Beri nomor pada gugus -OH, usahakan agar gugus -OH
mendapatkan nomor terkecil
3. Nama senyawa dimulai dari nomor dan nama subsituen yang
diurutkan secara alphabet diikuti dengan nama rantai utama Bila
lebih dari satu gugus hidroksil, digunakan penandaan di,tri,dan
sebagainya,tetap sebelum akhiran ol.
Contoh :
.
6. Penamaan Trivial
Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan
menyebut nama gugus alkil yang terikat pada
gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol
7. PEMBUATAN ALKOHOL
Pembuatan alkohol terdiri atas empat reaksi yaitu :
1. Reaksi Subtitusi Nukleofilik
2. Reaksi Grignard
3. Reduksi senyawa karbonil
4. Hidrasi alkena
8. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK
Reaksi yang berlangsung karena
penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari
suatu senyawa oleh atom atau gugus lain dengan
melibatkan nukleofil.
9. REAKSI SN1 (REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK
UNIMOLEKULER)
Reaksi SN1 yaitu reaksi substitusi nukleofilik yang laju
reaksinya hanya tergantung dari konsentrasi substrat dan tidak
tergantung pada konsentrasi nukleofil
Reaksi SN1 terdiri dari dua tahap.
Pada tahap pertama, ikatan antara karbon dengan gugus pergi
putus.
Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan nukleofil
membentuk produk
10. REAKSI SN2(REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK
BIMOLEKULER)
Reaksi SN 2 yaitu reaksi substitusi nukleofilik yang
laju reaksinya tergantung dari konsentrasi kedua zat
yang bereaksi
12. REDUKSI SENYAWA KARBONIL
Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, di
mana atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya.
Reaksi Umum :
Sebagai contoh :
13. HIDRASI ALKENA
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang
berperan sebagai katalis, unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi
ikatan rangkap dalam suatu reaksi hidrasi menghasilkan alkohol.
14. REAKSI – REAKSI ALKOHOL
Reaksi alkohol terbagi kedalam lima reaksi yaitu :
1. Reaksi dengan logam aktif
2. Reaksi subsitusi
3. Oksidasi Alkohol
4. Pembentukan Ester (Esterifikasi)
5. Dehidrasi Alkohol.
15. REAKSI SUBSTITUSI ALKOHOL
Reaksi substitusi pada alkohol, gugus yang meninggalkan alkohol ialah hidroksida (OH-)
suatu ion yang merupakan basa kuat.
Reaksi substitusi ada dua jenis yaitu reaksi dengan hidrogen dan reaksi dengan zat
penghalogenasi lainya
Reaksi substitusi dengan halogen
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat,
PX3 atau PX5 (X= halogen).
Contoh:
Reaksi dengan zat pengotor lainya
Dengan alkohol primer dan sekunder, hasil yang lebih tinggi dari alkil halida di dapat apabila
zat penghalogenasi seperti tionil kloroda (SOCl2) atau fosfor bromida (PBr3) dipakai sebagai
pengganti hidrogen halida.
Contoh :
16. Dehidrasi Alkohol
Jika alkohol dipanaskan bersama asam kuat, suatu alcohol akan
mengalami dehidrasi (melepas molekul air) mengahasilkan suatu
alkana
17. Reaksi dengan Logam Aktif
Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam
aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan
gas hidrogen.
Sebagai Contoh :
18. OKSIDASI ALKOHOL
Alkohol dapat dioksidasi menjadi keton,
aldehid atau asam karboksilat.
19. Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:
Pada oksidasi biologis dari etanol yaitu sel hati dapat dioksidasi dengan pertolongan
enzim alkohol dehidrogenase :