5. Alkuna merupakan deret
senyawa hidrokarbon
tidak jenuh yang dalam
tiap molekulnya
mengandung satu ikatan
rangkap 3 diantara dua
atom C yang berurutan.
6. Untuk membentuk ikatan rangkap
3 atau 3 ikatan kovalen
diperlukan 6 elektron, sehingga
tinggal satu elektron pada tiap-
tiap atom C tersisa untuk
mengikat atom H. Jumlah atom
H, yang dapat diikat berkurang
dua, maka rumus umumnya
menjadi
CnH2n+2 4H = CnH2n-2
7. mempunyai suku pertama dengan
harga n = 2, sehingga rumus
molekulnya C2H2, sedang rumus
strukturnya H – C º C – H. Senyawa
alkuna tersebut mempunyai nama
etuna atau dengan nama lazim
asetilena. Asetilena merupakan
suatu gas yang dihasilkan dari
reaksi karbon dengan air dan
banyak digunakan oleh tukang las
untuk menyambung besi.
CaC2 (s) + 2 H20 (l) ® C2H2 (g) +
8. Pada alkena
1-butena CH2=CH-CH2-CH3
2-butena CH3-CH=CH-CH3
CH2=C-CH3
2-metil-1-propena |
CH3
Pada alkuna
CH3ºC-CH2-CH3 1-butuna
CH3-CºC-CH3 2-butuna
9. TATA NAMA SENYAWA ALKUNA
Nama alkuna Rumus molekul
Etuna C2H2
Propuna C3H4
Butuna C4H6
Pentuna C5H8
Heksuna C6H10
Hepuna C7H12
Oktuna C8H14
Nonusa C9H16
Dekuna C10H18
10. a) Memilih rantai induk, yaitu rantai
karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
Contoh:
11. b) Penomoran alkuna dimulai
dari salah satu ujung rantai
induk, sehingga atom C yang
berikatan rangkap tiga
mendapat nomor terkecil.
Contoh:
12. URUTAN PENAMAAN
c) Penamaan, dengan urutan:
o nomor C yang mengikat cabang
o nama cabang
o nomor C yang berikatan rangkap tiga
o nama rantai induk (alkuna)
Contoh:
3–metil–1–butuna
14. SIFAT FISIS ALKUNA
Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar
berwujud gas, sedangkan yang mengandung lima
atau lebih atom karbon berwujud gas.
Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut-pelarut organik yang non polar seperti
eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
Titik didih alkuna makin tinggi seiring
bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi
makin rendah apabila terdapat rantai samping
atau makin banyak percabangan. Titik didih
alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan
alkuna yang berat molekulnya hampir sama.
15. SIFAT KIMIA/REAKSI ALKUNA
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip
dengan alkena, hanya berbeda
pada kebutuhan jumlah pereaksi
untuk penjenuhan ikatan
rangkap. Alkuna membutuhkan
jumlah pereaksi dua kali
kebutuhan pereaksi pada alkena
untuk jumlah ikatan rangkap
yang sama.
16. Titik Kerapat
Rumus Titik Fase
molek leleh didih an pada
Nama alkuna ul Mr (oC) (0 C) (g/Cm3 ) 250 C
Etuna C2H2 26 -81 -85 - Gas
Propuna C3H4 40 -103 -23 - Gas
1-Butuna C4H6 54 -126 8 - Gas
1-Pentuna C5H8 68 -90 40 0,690 Cair
1-Heksuna C6H10 82 -132 71 0,716 Cair
1-Hepuna C7H12 96 -81 100 0,733 Cair
1-Oktuna C8H14 110 -79 126 0,740 Cair
1-Nonusa C9H16 124 -50 151 0,766 Cair
1-Dekuna C10H18 138 -44 174 0,765 Cair
17. Adanya ikatan rangkap tiga yang
dimiliki alkuna memungkinkan
terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan
pembakaran
I. Reaksi adisi pada alkuna
a) Reaksi alkuna dengan halogen
(halogenisasi)
*reaksi pada tahap 2 berlaku atura
18. b) Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pa
n alkuna ditambahkan peroksida maka akan berla
antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
19. c) Reaksi alkuna dengan hidrogen
2.) Polimerisasi alkuna
20. 3) Substitusi alkuna Substitusi
(pengantian) pada alkuna dilakukan
dengan menggantikan satu atom H yang
terikat pada C=C di ujung rantai dengan
atom lain.
4. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna
(reaksi alkuna dengan oksigen) akan
menghasilkan CO2 dan H2O.
21. KEGUNAAN ALKUNA SEBAGAI
o Etuna (asetilena = C2H2) Asetilena merupakan
suatu gas yang dihasilkan dari reaksi karbon
dengan air dan banyak digunakan untuk
menyambung besi.
o Penerangan
o Sintesis senyawa lain.
*Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting
hanyalah etuna (asetilena), C 2 H 2 . Gas asetilena
digunakan untuk mengelas besi dan baja.
22. SUMBER ALKUNA
Alkuna ditemukan dalam gas
rawa, batu bara, dan minyak
bumi, tetapi dalam jumlah yang
sedikit. Hal ini menyebabkan
industry harus mensintesis
alkuna.
23. KEISOMERAN ALKUNA
Alkuna hanya mempunyai keisomeran
struktur, tidak mempunyai keisomeran
geometri . Keisomeran alkuna dimulai
dari C4H6.
Contoh:
1) C4H6 mempunyai dua isomer, yaitu:
2) C5H8 mempunyai tiga isomer, yaitu:
24. Isomer pada suku alkuna terjadi
karena perbedaan letak ikatan
rangkap 3 (isomer posisi) dan
adanya cabang pada rantai
utama (isomer rantai)
Contoh : Isomer pada pentuna
(C5H8)
28. Etuna (C2H2), propena (C3H4) tidak mempunyai
isomeri katena hanya ada satu struktur.
Isomer dari butuna (C4H6):
Isomer pentuna (C5H8)
29. Jadi peristiwa isomeri terjadi
pula pada alkena dan alkuna
Kalau pada alkana hanya pada
rantainya berbeda (disebut
isomeri rantai), pada alkena
dan alkuna dapat pula
disebabkan ikatan rangkapnya
berpindah tempat (disebut
isomeri posisi) karena itu letak
ikatan rangkap pada suku-suku
alkena dan alkuna yang lebih
tinggi selalu diberi nomor.
30. PEMBUATAN SENYAWA ALKUNA
Pada umunya senyawa alkuna dibuat melalui
reaksi eliminasi, subtitusi atau pembakaran.
berikut ini contoh pembuatan alkuna
*Dalam industry etuna dibuat dari pembakaran
tidak sempurna metana. Reaksi pembentukan
etuna(asetilena):
4 CH4 (g) + 3 O2 (g) 2C2H2 (g) + 6 H2O (g)
*Dalam jumlah kecil asetilena juga dapat dibuat
dari reaksi batu karbid (kalsium karbida)
dengan air
CaC2 (s) + 2 H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + C2H2 (g)
31. Pembuatan gas karbid dari batu
karbid ini digunakan oleh tukang
las (las karbid). Gas Karbid
berbau tidak sedap. Gas
asitilena murni tidaklah berbau
busuk bahkan sedikit harum. Bau
busuk itu terjadi karena gas
asitilena yang tidak dibuat dari
batu karbid tidak murni, tetapi
mengandung campuran,
diantaranya gas fosfin (PH3)