1. Era digital didefinisikan sebagai periode yang ditandai dengan transisi cepat dari industri tradisional ke ekonomi berbasis teknologi informasi yang didorong oleh revolusi digital.
2. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi dan bersifat jaringan atau internet, sehingga memudahkan masyarakat menerima informasi dengan cepat.
3. Tantangan era digital terlihat dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial
2. STRATEGIC MANAGEMENT
Summary Materi Kuliah: Digital Era
Marlia Yusdarti (55118010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercubuana)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
A. Digital Era
Media baru (era digital) adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital, jaringan
internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru sering di gunakan untuk
menggambarkan teknologi digital. Media baru memiliki karakteristik dapat dimanipulasi,
bersifat jaringan atau internet. selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, Koran dan
lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori media baru.
Era Informasi (juga dikenal sebagai Zaman Komputer, Zaman Digital, atau Zaman Media
Baru) adalah periode historis pada abad ke-21 yang ditandai dengan transisi cepat dari
industri tradisional yang dibawa oleh Revolusi Industri melalui industrialisasi, ke
teknologi informasi. ekonomi berbasis. Permulaan Zaman Informasi dikaitkan dengan
Revolusi Digital, sama seperti Revolusi Industri menandai awal Zaman Industri. Definisi
apa artinya digital (atau apa artinya informasi) terus berubah seiring waktu sebagai teknologi
baru, perangkat pengguna, metode interaksi dengan manusia dan perangkat lain memasuki
domain riset pasar, pengembangan, dan peluncuran.
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital seperti
ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat
yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar
kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah
melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa
peradaban manusia memasuki era digital.
Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa
gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa
banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era
digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang seperti
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri.
3. Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi
komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan
atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya
dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan
masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan media internet membuat media
massa berbondong-bondong pindah haluan. Semakin canggihnya teknologi digital masa kini
membuat perubahan besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang
semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam
mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi
digital dengan bebas dan terkendali. Era digital juga membuat ranah privasi orang seolah-olah
hilang. Data pribadi yang terekam di dalam otak komputer membuat penghuni internet mudah
dilacak, baik dari segi kebiasaan berselancar atau hobi. Era digital bukan persoalan siap atau
tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah merupakan suatu konsekuensi. Teknologi akan
terus bergerak ibarat arus laut yang terus berjalan ditengah-tengah kehidupan manusia. Maka
tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar
agar memberi manfaat yang sebesarbesarnya.
Selama Era ini, fenomenanya adalah bahwa industri digital menciptakan masyarakat
berbasis pengetahuan yang dikelilingi oleh ekonomi global berteknologi tinggi yang
memperluas pengaruhnya pada bagaimana manufaktur di seluruh dan sektor jasa
beroperasi dengan cara yang efisien dan nyaman. Dalam masyarakat yang dikomersialkan,
industri informasi mampu memungkinkan individu untuk mengeksplorasi kebutuhan pribadi
mereka, sehingga menyederhanakan prosedur untuk membuat keputusan untuk transaksi
dan secara signifikan mengurangi biaya untuk produsen dan pembeli. Ini sangat diterima
oleh para peserta di semua kegiatan ekonomi untuk tujuan kemanjuran, dan insentif
ekonomi baru kemudian akan didorong secara alami, seperti ekonomi pengetahuan.
Era digital dibentuk dengan memanfaatkan kemajuan dalam mikrominiaturisasi komputer.
Evolusi teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan organisasi sosial telah memunculkan
fakta bahwa modernisasi proses informasi dan komunikasi telah menjadi kekuatan
pendorong evolusi sosial.
a. Definisi Era Digital
Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet
khususnya teknologi informasi komputer. Media baru Era Digital sering di gunakan
4. untuk menggambarkan teknologi digital. Media ini memiliki karakteristik dapat
dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet, selain internet seperti media cetak, telivisi,
majalah, koran dan lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori media baru. Media massa
Beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah
penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat
dalam menerima informasi lebih cepat dalam hal ini internet yang membuat media massa
berbondong-bondong pindah haluan.
Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap
dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak
bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi
melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan
terkendali. Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya teknologi justru semakin
banyaknya kejahatan yang terdeteksi. Maka dari itu segala sesuatunya harus memiliki
Banyak perkembangan Era Digital yang bisa lihat di negara kita ini. Kemajuan perlindungan
hak cipta dan mengontrol anak-anak dan remaja khususnya.
b. Perkembangan Era Digital di Indonesia
Teknologi memaksa media massa di Indonesia harus berubah dalam menyampaikan informasi.
Media online (internet) di era sekarang ini menggeserkan media massa. Jika perusahaan
media massa seperti Koran, majalah dan lain-lain masih tetap bertahan tanpa mengikuti
kemajuan jaman dalam hal ini (internet) maka dapat di pastikan perusahaan tersebut akan
mengalami kemunduran karena kebutuhan masyarat dalam menerima informasi sudah beralih
ke media baru atau internet.
Sebenarnya Hampir satu dasawarsa Indonesia terlambat dalam mengadopsi teknologi
komunikasi khususnya internet. Dengan munculnya budaya digital masyarakat sangat cepat
menerima perkembangan teknologi tersebut. Di lihat secara global Indonesia siap dalam
menerima budaya digital, budaya digital di butuhkan dalam mencapai pertumbuhan yang
positif sesuai dengan kemajuan jaman itu sendiri.
5. c. Trend Era Digital
Teknologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan terjadinya perubahan besar
dunia. Manusia telah dimudahkan dalam melalukan akses terhadap informasi melalui banyak
cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas, namun dampak negatif
muncul pula sebagai mengancam. Tindak kejahatan mudah terfasilitasi, game online dapat
merusak mental generasi muda, pornografi, dan pelanggaran hak cipta mudah dilakukan, dan
lain-lain.
Perkembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer juga telah memicu para
pengguna internet dan penyiaran digital. Ditambah perkembangan ponsel, yang tumbuh pesat
menjadi penetrasi sosial memainkan peran besar dalam revolusi digital dengan memberikan
hiburan di mana-mana, komunikasi, dan konektivitas online.
Lahirnya situs jejaring sosial yang merupakan sebuah pelayanan berbasis web, memungkinkan
penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang
atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Hubungan antara perangkat
mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah menjadi standar dalam
komunikasi digital. Situs pertemanan bernama Friendster terus berkembang ke situs-situs
seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain. Revolusi digital merupakan kemampuan
untuk dengan mudah memindahkan informasi digital antara media, dan untuk mengakses atau
mendistribusikannya jarak jauh.
Paperless merupakan salah satu trend era digital dimana penggunaan kertas menjadi lebih
sedikit. Kita tidak harus mencetak foto maupun dokumen yang dibutuhkan pada kertas,
melainkan dalam bentuk digital. Penyimpanan secara digital lebih aman daripada menyimpan
bermacam dokumen dalam bentuk kertas. Digitalisasi dokumen berbentuk kertas menjadi file
elektronik menjadi lebih mudah dalam berbagi salah satunya e-book. Dengan e-book kita tidak
lagi harus menyimpan buku-buku yang tebal secara fisik dan membutuhkan tempat yang luas.
Dengan file digital juga dokumen menjadi jelas lebih ringkas yang setiap saat dapat dibuka
melalui komputer dan ponsel.
d. Dampak Positif dan Negatif Era Digital
Dalam perkembangan teknologi era digital ini tentu banyak sekali dampak - dampak
yang akan kita rasakan dalam dunia digital ini, baik dampak postif maupun dampak
negatifnya.
6. 1) Dampak Positif Era Digital
Berikut dampak Positif era digital :
Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam
mengakses.
Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada teknologi
digital,inovasi ini lebih memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai
sumber pengetahuan dan informasi.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam dunia pendidikan seperti perpustakaan online, media pembelajaran
online,diskusi online dan masih banyak lagi.
Dalam dunia bisnis seperti toko online dengan menggunakan aplikasi yang
terhubung pada situs toko online tersebut
2) Dampak Negatif Era Digital
Dibalik kepopulerannya, era teknologi digital menyimpan berbagai potensi dan dampak negatif
yang bisa merugikan manusia. Kemudahan segala pekerjaan dengan berbagai aplikasi dan
teknologi, justru menjadikan seseorang semakin lebih sedikit bergerak, aktivitas fisik makin
berkurang, muncul kemalasan dan dapat muncul berbagai penyakit seperti obesitas dan lain
sebagainya.
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menjadi bumerang yang memberi dampak
negatif bagi penggunanya. Teknologi dapat bersifat adiktif (kecanduan) dan sulit untuk
berubah apabila tidak dilakukan treatment khusus dan serius. Muncul nomophobia yang
merupakan ketakutan bila peralatan digital seperti ponsel ketinggalan, selalu memeriksa ponsel
setiap beberapa menit, kebergantungan pada charger, bahkan merasa ketakutan dan stress bila
baterai lemah atau mungkin sinyalnya tidak maksimal. Bahaya pancaran sinar ponsel, dan
penggunaan posel berlebihan di malam hari akan mengganggu jam tidur hingga mengurangi
waktu istirahat yang pada akhirnya menjadi gangguan kesehatan.
7. Berikut dampak negatif lain era digital :
Kemajuan teknologi gital akan semakin memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) karena akses mudah ke data yang menyebabkan orang plagiatis
akan melakukan kecurangan.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan
bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
pidana. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi e-book
tinggi berpengetahuan tetapi moral yang rendah. Misalnya, dengan ilmu komputer
yang tinggi maka orang akan mencoba untuk menerobos sistem perbankan dan
lain-lain.
Tidak membuat teknologi informasi sebagai media atau sarana hanya dalam
belajar, misalnya, kita tidak hanya men-download, tapi masih membeli buku cetak,
tidak hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi
perpustakaan.
e. Tantangan Era Digital Dalam Berbagai Bidang
Dunia digital tidak hanya menawarkan peluang dan manfaat besar bagi publik dan kepentingan
bisnis. Namun juga memberikan tantangan terhadap segala bidang kehidupan untuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam kehidupan.
Penggunaan bermacam teknologi memang sangat memudahkan kehidupan. Gaya hidup digital
pun akan makin bergantung pada penggunaan ponsel dan komputer. Apapun itu, kita patut
bersyukur semua teknologi ini makin memudahkan. Hanya saja, tentunya setiap
penggunaan mengharuskannya untuk mengontrol serta mengendalikannya. Karena bila
terlalu berlebihan dalam menggunakan teknologi ini kita sendiri yang akan dirugikan,
dan mungkin juga kita tak dapat memaksimalkannya. Berbagai tantangan dari era digital akan
selalu bermunculan.
Dalam bidang politik Demokratisas salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik
dibantu dengan teknologi informasi adalah adanya peranan besar masyarakat dalam
pengembangan pemerintah. Dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Selain itu
Politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme.
8. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme.
Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan
meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama
ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru. Tantangan
teknologi era digital untuk mewujudkan politik yang baik seperti:
1) Biaya
Walaupun politik yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan
pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat
infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
2) Jangkauan akses
Harus diakui tidak semua orang melihat teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman
akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di
Indonesia.
3) Transparansi
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan
oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan
penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
4) Privasi
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara
terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini
akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk
mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi
hak privasi warganya.
Dalam bidang teknologi informasi tantangan nyata pada era digital semakin kompleks
dari berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh-pengaruh yang bisa membuat
perubahan di setiap sisi.Teknologi informasi meruupakan bidang pengelolaan teknologi dan
mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses,
perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program, dan
data konstruksi.
9. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format
visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI
menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi
bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan
pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
Tantangan dalam bidang teknologi infotmasi sangatlah banyak sekali, seperti bagaimana
memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam melakukan pekerjaan. Jadi dapat dikatakan karena dibutuhkannya pemecahan
masalah, membuka kreativitas dan efisiensi manusia dalam melakukan pekerjaan, menjadi
penyebab atau acuan diciptakannya teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi
membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan efisien.
f. Upaya Yang Harus di Lakukan Pada Era Digital
Pada era digital ini kita harus bisa menyikapi dengan baik yakni dengan melakukan
upaya-upaya yang harus kita lakukan agar Era Digital membawa manfaat bagi setiap aspek
kehidupan, beberapa upaya yang harus kita lakukan seperti memberi pendidikan awal
dengan benar agar anak-anak dan remaja mengerti benar apa-apa saja dampak positif dan
negatif dari dunia teknologi digital.
Sehingga para remaja dapat memilah dan memilih informasi yang mereka dapatkan dari
kamajuan Ilmu teknologi ini. Pengenalan tentang pemanfaatan aplikasi aplikasi yang dapat
membantu kerja manusia juga perlu kita ketahui manfaat dan kegunaannya dan jangan
sampai penggunaan aplikasi ini menimbulkan ketergantungan yang mendalam. Dalam
berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan atau keamanan serta
teknologi informasi kita harus mengetahui berbagai dampak dan manfaatnya sehingga kita tahu
apa saja upaya yang akan kita lakukan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya teknologi
di Era digital ini.
g. Hubungan dengan ekonomi
Akhirnya, Teknologi Informasi dan Komunikasi — komputer, mesin komputerisasi, serat
optik, satelit komunikasi, internet, dan perangkat ICT lainnya — menjadi bagian penting dari
10. ekonomi. Mikrokomputer dikembangkan dan banyak bisnis dan industri sangat berubah oleh
ICT. Nicholas Negroponte menangkap esensi dari perubahan ini dalam bukunya 1995,
Being Digital. Bukunya membahas persamaan dan perbedaan antara produk yang terbuat dari
atom dan produk yang terbuat dari bit. Pada dasarnya, salinan produk yang terbuat dari bit
dapat dibuat dengan murah dan cepat, dan dikirim ke seluruh negeri atau internasional dengan
cepat dan dengan biaya yang sangat rendah.
Era Informasi telah mempengaruhi tenaga kerja dalam beberapa cara. Ini telah
menciptakan situasi di mana pekerja yang melakukan tugas-tugas otomatis mudah dipaksa
untuk mencari pekerjaan yang tidak mudah otomatis. Para pekerja juga dipaksa
berkompetisi di pasar kerja global. Terakhir, pekerja digantikan oleh komputer yang dapat
melakukan pekerjaan mereka lebih cepat dan lebih efektif. Ini menimbulkan masalah bagi
pekerja di masyarakat industri, yang masih harus dipecahkan. Namun, solusi yang
melibatkan penurunan waktu kerja biasanya sangat ditolak.
Pekerjaan yang secara tradisional dikaitkan dengan kelas menengah (pekerja lini perakitan,
pengolah data, mandor dan pengawas) mulai menghilang, baik melalui alih daya atau
otomatisasi. Individu yang kehilangan pekerjaan mereka harus naik, bergabung dengan
kelompok "pekerja pikiran" (insinyur, dokter, pengacara, guru, ilmuwan, profesor, eksekutif,
jurnalis, konsultan), atau menerima pekerjaan dengan keterampilan rendah dan rendah
upah.
Para "pekerja pikiran" mampu bersaing dengan sukses di pasar dunia dan menerima
(relatif) upah tinggi. Sebaliknya, pekerja produksi dan pekerja layanan di negara industri
tidak dapat bersaing dengan pekerja di negara berkembang dan kehilangan pekerjaan
mereka melalui outsourcing atau dipaksa untuk menerima pemotongan upah. Selain itu,
internet memungkinkan para pekerja di negara-negara berkembang untuk menyediakan
layanan langsung dan bersaing langsung dengan rek an-rekan mereka di negara lain. Ini
memiliki beberapa konsekuensi besar, termasuk peningkatan peluang di negara
berkembang dan globalisasi angkatan kerja.
Pekerja di negara berkembang memiliki keunggulan kompetitif yang diterjemahkan ke
dalam peningkatan peluang dan upah yang lebih tinggi. Dampak penuh pada tenaga kerja di
negara-negara berkembang sangat kompleks dan memiliki kelemahan. Di masa lalu, nasib
ekonomi para pekerja terkait dengan nasib ekonomi nasional. Misalnya, pekerja di Amerika
Serikat pernah dibayar dengan baik dibandingkan dengan pekerja di negara lain. Dengan
11. munculnya Era Informasi dan peningkatan dalam komunikasi, ini tidak lagi terjadi. Karena
pekerja dipaksa untuk bersaing di pasar kerja global, upah tidak terlalu bergantung pada
keberhasilan atau kegagalan ekonomi individu.
h. Dampak pada pekerjaan dan distribusi pendapatan
Era Informasi telah mempengaruhi tenaga kerja dalam otomatisasi dan komputerisasi
yang telah menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi ditambah dengan kehilangan
pekerjaan bersih dalam pembuatan. Di Amerika Serikat misalnya, dari Januari 1972 hingga
Agustus 2010, jumlah orang yang dipekerjakan di pekerjaan manufaktur turun dari
17.500.000 menjadi 11.500.000 sementara nilai manufaktur naik 270%. Meskipun awalnya
muncul bahwa hilangnya pekerjaan di sektor industri mungkin diimbangi sebagian oleh
pertumbuhan pesat pekerjaan di sektor TI, resesi Maret 2001 meramalkan penurunan
tajam dalam jumlah pekerjaan di sektor TI. Pola penurunan pekerjaan ini berlanjut hingga
2003. Data telah menunjukkan bahwa secara keseluruhan, teknologi menciptakan lebih
banyak pekerjaan daripada yang dihancurkan bahkan dalam jangka pendek.
Proses dan otomatisasi alur kerja. Komputer menyederhanakan, menstandardisasi, dan secara
efisien menjalankan tugas-tugas rutin (seperti pengumpulan dan pemasukan data). Analisis
canggih dan otomatisasi keputusan. Teknik dan algoritma statistik canggih, bersama
dengan kecerdasan buatan (termasuk pembelajaran mesin, agen kognitif, dan robot)
membantu manajer mengekstraksi wawasan, membuat prediksi yang lebih baik, dan memilih
intervensi yang lebih bermanfaat.
Infrastruktur yang kohesif, tepat waktu, dan fleksibel. Lingkungan data yang
dimodernisasi, termasuk arsitektur data dan sistem yang mendasarinya, menjadi fleksibel
melalui penggunaan teknik seperti data danau, virtualisasi, dan cloud hybrid. Infrastruktur
menghasilkan pengalaman pengguna yang mulus dan konsisten — untuk pelanggan dan
karyawan — di PC, ponsel, dan tablet. Visualisasi dan antarmuka yang cerdas. Alat
dan aplikasi menghadirkan data kepada pengguna, seperti laporan layanan mandiri, dasbor
interaktif, dan bahkan realitas yang ditambah.
Ekosistem eksternal. Kemitraan memberikan kemampuan digital terkemuka di pasar yang
dikembangkan dengan rekan-rekan, perusahaan, perusahaan baru, dan lainnya. Bakat dan
budaya. Orang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman bisnis dan teknologi
12. tradisional dengan data modern, analitik, dan keahlian digital. Budaya mendorong
pengiriman yang cepat dan berulang; kemampuan untuk "gagal cepat"; dan kolaborasi yang
mendalam.
i. Indonesia dan Era Digital
Sebagai negara berkembang, teknologi digital mampu mendorong berbagai kemajuan
Indonesia. Dari segi infrastruktur dan hukum yang mengatur kegiatan di dalam internet,
Indonesia sudah siap hidup di era digital. Kesiapan Indonesia dalam koneksi internet yang saat
ini sudah semakin membaik di era 4G dengan Informasi dan Transaksi Eelektronik
(ITE). Masyarakat Indonesia secara umum antusias mengadopsi hidup mendigital terutama
dipicu oleh penetrasi internet dan penggunaan ponsel pintar yang terus meningkat setiap
tahun.
Dunia digital berbasis internet membuat seluruh aktivitas para penghuninya menjadi tanpa
batas ruang dan waktu. Payung hukum untuk mengatur segala bentuk aktivitas tersebut
seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tahun 2008 terus
disempurnakan. Data pribadi masyarakat perlu diberikan perlindungan di dalam dunia maya,
maka pihak seperti Google atau Facebook yang memiliki data pribadi penggunanya tidak bisa
menggunakan big data tersebut sembarangan.
Telah banyak perkembangan era digital yang dilakukan Indonesia termasuk media massa
di Indonesia berubah dalam menyampaikan informasi. Media online (internet) di era sekarang
ini menggeserkan media massa konvensional. Walaupun hampir satu dasawarsa Indonesia
terlambat dalam mengadopsi teknologi komunikasi khususnya internet. Namun budaya
digital masyarakat Indonesia sangat cepat menerima perkembangan teknologi tersebut. Di
lihat secara global Indonesia masuk dalam budaya digital yang di butuhkan dalam
mencapai pertumbuhan yang positif sesuai dengan kemajuan jaman itu sendiri.
contoh penerapan/implementasi digital era yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna Tbk.
(Sampoerna).
Sampoerna Retail Community Hadirkan Inovasi Digital Bagi UKM
13. Sampoerna Retail Community (SRC) mengembangkan inovasi baru untuk menjawab
tantangan di era digital dengan meluncurkan aplikasi AYO SRC, Pojok Lokal dan identitas
baru. Ketiganya merupakan upaya untuk membuka peluang kerja sama dan akses pasar tanpa
batas bagi pelaku usaha retail dan pelaku UKM lokal.
Adapun Sampoerna Retail Community (SRC) adalah bentuk dukungan pemberdayaan Usaha
Kecil Menengah (UKM) sektor retail dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).
Aplikasi AYO SRC diluncurkan pada Jumat (10/5/2019). Aplikasi ini merupakan inovasi
untuk memudahkan akses para anggota SRC untuk saling berbagi ilmu bisnis, mendapat
informasi mengenai pembinaan UKM Sampoerna, dan memudahkan proses pengelolaan toko.
Melalui ini, Sampoerna ingin seluruh SRC menjadi lebih dikenal.
Peluncuran aplikasi AYO SRC turut mendukung proses literasi dan infrastruktur berbasis
digital pada pengembangan bisnis dan penciptaan peluang. Hal ini dilaksanakan demi
merealisasikan pencapaian Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di tahun
2020.
SRC mengajak masyarakat sekitar untuk berbelanja di toko kelontong yang lebih dekat dari
rumah mereka sebagai salah satu upaya mendorong ekonomi kerakyatan di daerah melalui
slogan “Berbelanja Dekat Rumah”.
Sejak terbentuk pada tahun 2008, kini jaringan SRC sudah mencapai lebih dari 105.000 toko
kelontong yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Adapun perkenalan identitas baru SRC, bertujuan agar toko kelontong hasil binaan Sampoerna
dapat beradaptasi dengan perkembangan masa kini. Dengan meluncurkan identitas baru, SRC
mendorong lebih banyak keikutsertaan para pelaku usaha retail lainnya dalam pengembangan
potensi lokal.
Kemudian, pojok Lokal adalah salah satu bentuk dukungan terhadap UKM lokal sebagai
wadah promosi di daerah setempat.
Pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor ekonomi menjadikan pasar UKM tidak lagi
terbatas wilayah dan waktu. Melalui kemunculan pasar komersial di media daring, para pelaku
UKM dapat memperluas akses pasar yang bukan lagi menjadi tantangan, melainkan dapat
ditangkap sebagai peluang oleh UKM, termasuk sektor retail
14. DAFTAR PUSTAKA
Wajib:
1. Ali, Hapzi. 2018. Modul Strategic Management : Digital Era. Universitas Mercubuana
2. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation,
Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
3. Thomas L. Wheelen & J.David Hunger, (2010) Strategy Management and Business
Policy, Twelfth Edition,
Tambahan:
1. David, Fred R (2012). Strategic Management Concept and Cases. 14 th Edition.
Prentice Hall. New York.
2. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
3. Setiawan, Wawan. 2017. Seminar Nasional Pendidikan: Era Digital dan Tantangannya.
ISBN.978-602-50088-0-1. Universitas Pendidikan Indonesia
4. https://winstarlink.com/apakah-indonesia-sudah-siap-dengan-era-digital/ diakses pada
Rabu, 26 Juni 2019 pikul 20.47 WIB
5. https://ekonomi.bisnis.com/read/20190511/12/921414/sampoerna-retail-community-
hadirkan-inovasi-digital-bagi-ukm , diakses pada Rabu, 26 Juni 2019 pikul 22.47 WIB