SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
PENUNTUN PRAKTIKUMPENUNTUN PRAKTIKUMPENUNTUN PRAKTIKUMPENUNTUN PRAKTIKUM
PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP
OlehOlehOlehOleh
Dr.Dr.Dr.Dr. IrIrIrIr.... SitawatiSitawatiSitawatiSitawati,,,, MSMSMSMS
Euis E NurlaelihEuis E NurlaelihEuis E NurlaelihEuis E Nurlaelih,,,, SPSPSPSP,,,, MSMSMSMSiiii
Medha Baskara, SP, MTMedha Baskara, SP, MTMedha Baskara, SP, MTMedha Baskara, SP, MT
NNNNama Mahasiswaama Mahasiswaama Mahasiswaama Mahasiswa :::: ……………………………………………………………………………………………………………………
NIMNIMNIMNIM :::: ……………………………………………………………………………………………………………………
JJJJURUSAN BUDIDAYA PERTANIANURUSAN BUDIDAYA PERTANIANURUSAN BUDIDAYA PERTANIANURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020202013131313
KARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUMKARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUMKARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUMKARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUM
PENGANTAR ARSITEKTURPENGANTAR ARSITEKTURPENGANTAR ARSITEKTURPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPLANSKAPLANSKAPLANSKAP
Nama LengkapNama LengkapNama LengkapNama Lengkap ::::................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
N I MN I MN I MN I M ::::................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Bersama ini diputuskan bahwa mahasiswa, dengan data di atas telah
memperoleh nilai praktikum dengan rincian:
MateriMateriMateriMateri NilaiNilaiNilaiNilai Paraf DosenParaf DosenParaf DosenParaf Dosen TanggalTanggalTanggalTanggal
Garis Geometri &
Organik
Simbol Tanaman dlm
Rancangan Taman
Pengenalan Tanaman
dalam Taman
Unsur dan Prinsip
Perancangan Taman
Tugas Besar
Inventarisasi -
Analisis - Sintesa
Konsep
Pengembangan
Perencanaan &
Perancangan
Taman
TotalTotalTotalTotal
Keterangan : tabel diisi oleh dosen koordinator praktikum
Berdasarkan nilai di atas, kepada yang bersangkutan diberikan Nilai Praktikum
Pengantar Arsitektur Lanskap pada tahun akademik 2012-2013:
Demikian kartu keterangan ini dibuat dan dapat digunakan sebagaimana
semestinya
Malang, ……………………2013
Koordinator Praktikum
Medha Baskara, SP, MT
NIP 197403211999031003
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Mata Kuliah Pengantar Arsitektur Lansekap merupakan mata kuliah
pilihan pada Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya yang diberikan pada tiap semester. Adapun
beban studi mata kuliah ini adalah 3 SKS yang terdiri dari 2 SKS kuliah (setara
dengan 2 kali 50 menit kuliah) dan 1 SKS praktikum (setara dengan 2-3 jam
praktikum) per minggu.
Setelah mengikuti praktikum mata kuliah ini mahasiswa diharapkan
akan dapat :
1. Terampil menggunakan peralatan perencanaan dan perancangan taman
tingkat dasar
2. Mengenal dan mampu memilih tanaman yang sesuai untuk suatu
lanskap berdasarkan aspek fungsional, hortikultural dan estetika.
3. Membuat rancangan taman sederhana dengan memperhatikan aspek
estetis dan fungsional berdasarkan prinsip-prinsip desain.
Buku Penuntun Praktikum Mata Kuliah Pengantar Arsitektur Lanskap
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan praktikum dalam menunjang
pemahaman dan penguasaan materi serta penerapan teori ke dalam praktek.
Malang, Februari 2013
Tim Penyusun
TATATATATATATATA LAKSANALAKSANALAKSANALAKSANA PRAKTIKUMPRAKTIKUMPRAKTIKUMPRAKTIKUM
A. Kehadiran praktikum minimal 80 % kecuali dengan alasan yang dapat
dibenarkan (disertai Surat Keterangan Dokter/Izin khusus)
B. Pengumpulan tugas 100% dengan pengurangan nilai untuk setiap
keterlambatan.
C. Setiap tugas harus di-ACC/dikonsultasikan kepada Asisten Praktikum.
D. Nilai praktikum akan memberikan konstribusi 30% terhadap nilai total mata
kuliah Pengantar Arsitektur Lanskap.
E. Seluruh materi praktikum akan diberikan kurang lebih selama 10-11 minggu
termasuk konsultasi, pengumpulan tugas dan ujian praktikum.
DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
TATALAKSANA PRAKTIKUM................................................................. iv
1. Garis dan Peralatan Perancangan Taman...................................... 1
2. Symbol Tanaman dalam Rancangan Taman.................................. 5
3. Pengenalan Tanaman dalam taman ............................................. 7
4. Unsur dan Prinsip Perancangan Taman ........................................ 11
5. Tugas Besar : Perencanaan & Perancangan Taman ....................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 24
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 1
Praktikum PAL – 01
GARIS & PERALATAN PERANCANGAN TAMAN
Pendahuluan
Para perencana taman memerlukan berbagai jenis peralatan dan
perlengkapan dalam menampilkan ide dan gagasan mereka dalam bentuk
gambar maupun tulisan. Peralatan ini diperlukan untuk mempermudah dan
mempercepat proses perencanaan dan perancangan sehingga hasilnya dapat
diperoleh lebih bagus dan efektif. Dalam proses perencanaan dan perancangan
taman terdapat 3 jenis gambar yaitu gambar konseptual, gambar presentasi dan
gambar kerja.
Setiap jenis gambar yang digunakan mempunyai aturan masing-masing
tergantung maksud dan tujuan penggunaannya. Untuk mewujudkan setiap
jenis gambar tersebut dibutuhkan alat dan perlengkapan yang berbeda-beda.
Pada mata PAL ini, penguasaan dititik beratkan pada gambar konseptual dan
rencana taman sederhana. Beberapa peralatan penting untuk mewujudkan
kedua jenis gambar tersebut diantaranya adalah meja gambar, pensil, penggaris,
perlengkapan koreksi, kertas gambar, dan sebagainya. Lebih lanjut akan
dijelaskan lebih detail peralatan tersebut.
Meja Gambar
Meja Gambar merupakan perlengkapan utama bagi juru gambar atau perencana taman. Seseorang
bisa saja menggambar di segala tempat, tetapi hasil yang maksimum sangat sulit dicapai. Dengan meja
gambar khusus yang bisa diatur sudut kemiringannya dan tinggi-rendahnya, perencana gambar dapat lebih
leluasa bergerak. Disamping itu posisi menggambar bisa disesuaikan dengan skala tubuh dalam keadaan
berdiri maupun duduk sehingga dapat disesuaikan berdasarkan kenyamanan tiap individu. Kenyamanan
dalam menggambar sangat penting karena pekerjaan ini membutuhkan waktu yang lama serta konsentrasi
yang tinggi.
Ukuran meja gambarpun bervariasi mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, yaitu : 50x70 cm,
75x100 cm, 90x100 cm, 45x65 cm, 55x88 cm, 70x103 cm, 85x118 cm, 85 x 148 cm, 85x178 cm dan 100x238
cm. Ukuran meja ini sangat penting sehubungan dengan ukuran kertas gambar yang dipakai.
Kertas Gambar
Wilhelm Ostwald, pemenang hadiah Nobel pada tahun 1909 memulai menggunakan normalisasi
ukuran pada tahun 1911. Peraturan normalisasi ukuran tersebut masih dikenal melalui DIN (Deutsches
Institut fuer Normung/ Badan Normalisasi Jerman). Normalisasi ukuran kertas yang terdapat di dalam DIN
476-A merupakan normalisasi kertas surat, gambar dan cetak. Sedangkan DIN 476-B dan C ialah
normalisasi ukuran kertas amplop. Secara internasional standarisasi ukuran ini digunakan secara luas oleh
sebagian besar negara termasuk Indonesia. Dalam menampilkan gambar presentasi dan gambar kerja,
ukuran yang tertera dalam DIN 476-A banyak sekali digunakan oleh konsultan perencana.
Selain variasi ukuran kertas juga terdapat variasi jenis kertas. Penggunaan jenis kertas ini sangat
tergantung penampilan fisik kertas yang mempunyai tekstur dan warna yang berbeda. Beberapa jenis kertas
diantaranya Akasia, Atlanta, BC, Buffalo, Concorde, Gardenia, Glossy, Hammer, Hawai, Java, Linen, Lines,
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 2
Samson, Kalkir, dll. Untuk variasi penggunaan, jenis kertas tertentu dibagi lagi berdasarkan ketebalannya.
Jenis kertas yang umum digunakan untuk gambar kerja diantaranya kertas kalkir, roti dan samson.
Sedangkan untuk gambar presentasi jenis kertas yang digunakan lebih beragam (semua jenis kertas bisa
digunakan) tergantung kreasi perencana/perancang.
Tabel Standarisasi Ukuran Kertas Gambar & Cetak serta Amplop
DIN 476 – A (mm) DIN 476 – B (mm) DIN 476 – C (mm)
2 x A0 – 1189 x 1682
A0 – 841 x 1189 B0 – 1000 x 1414 C0 – 917 x 1297
A1 – 594 x 841 B1 – 707 x 1000 C1 – 648 x 917
A2 – 420 x 594 B2 – 500 x 707 C2 – 458 x 648
A3 – 297 x 420 B3 – 353 x 500 C3 – 324 x 458
A4 – 210 x 297 B4 – 250 x 353 C4 – 229 x 324
A5 – 148 x 210 B5 – 176 x 250 C5 – 162 x 229
A6 – 105 x 148 B6 – 125 x 176 C6 – 114 x 162
A7 - 74 x 105 B7 – 88 x 125 C7 - 81 x 114
A8 – 52 x 74 B8 – 62 x 88
A9 – 37 x 52 B9 – 44 x 62
Pensil
Pensil yang digunakan untuk menggambar berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan
penarikan garis. Dipasaran pensil bisa didapatkan dengan mudah dalam berbagai jenis baik bahan isi (grafit,
plastik atau arang) maupun bentuknya, (kecil, sedang, maupun besar) yaitu :
• Pensil yang sangat keras : 9H, 8H, 7H
• Pensil yang keras : 6H, 5H, 4H, 3H, 2H, H
• Pensil yang sedang : F, HB, 2B
• Pensil yang lunak : 3B, 4B, 5B
• Pensil yang sangat lunak : 6B, 7B, 8B
Untuk gambar sketsa dan gambar freehand biasa digunakan pensil B sampai 4B. Disamping itu
untuk sketsa isi pensil ukurannya lebih besar selain isi grafit (B – 4B) juga isi arang (misal Wolff’s) juga pensil
sketsa dengan isi segi empat (misal Hartmuth atau Koh-I-Noor). Pemilihan jenis pensil sangat bergantung
pada jenis kertas yang akan digunakan. Selain jenis pensil isi warna hitam yang telah diterangkan diatas,
terdapat juga pensil warna yang banyak digunakan dalam gambar presentasi. Pensil warna digunakan untuk
lebih menampilkan gambar seperti keadaan sebenarnya. Seiring perkembangan teknologi, dewasa ini telah
banyak merk pensil warna yang membuat gabungan antara pensil warna dan cat air, sehingga
penggunaannya lebih efektif dan beragam.
Pensil Mekanis
Pensil semacam ini digunakan dalam teknik menggambar sejak beberapa tahun lalu. Bentuknya
sederhana terdiri dari batang pensil dan isian pensil (minen). Keistimewaan pensil ini terletak pada ketebalan
garisnya yang tertentu antara lain : 0.3 mm, 0.5 mm, 0.7 mm, 0.9 mm, 1.8 mm, 2 mm, dan 3 mm. Setiap
pensil dilengkapi dengan penghapus karet dan kawat pembersih ujung di bawah tombol penekan mekanis
pengeluar minen. Karena minen terbuat dari karbon dan tanah polimer, maka selain digunakan untuk
menggambar dan menulis di kertas gambar biasa, juga dapat digunakan menulis dan menggambar di kertas
transparan, kertas sintetik dan kertas film.
Mengingat variasi fungsinya, maka minen terdapat beberapa kekerasan diantaranya 5H film, 4H, 3H,
2H, H, H film, HB, HB film, B, 2B dan F. Pensil mekanis ini disa dipakai langsung untuk menggambar,
menulis atau membuat sketsa sebelum dibuat gambar dengan tinta. Penggunaan pensil ini menghasilkan
gambar yang tepat, jelas, rapi dan bersih.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 3
Jangka
Jangka digunakan sebagai pembuat lingkaran, pembagi jarak untuk memindahkan titik dari satu
gambar skala dan membuat garis parabola. Jenis alat ini juga bermacam-macam, yaitu : jangka pembagi,
jangka biasa, jangka nol dan jangka batang.
Penggaris Lengkung dan Penggaris Fleksibel
Baik penggaris lengkung maupun penggaris fleksibel berguna untuk menarik garis lengkung yang
tidak mempunyai titik pusat/radius tertentu bagi jangka. Penggaris ini sangat fungsional untuk menggambar
proyeksi atau perspektif. Penggaris lengkung ada tiga buah dalam satu set, sering disebut dengan
"penggaris Perancis". Sedang penggaris fleksibel (bisa diubah-ubah) ada bermacam-macam bentuk dan
panjangnya, juga bervariasi dari 30 cm, 40 cm, 50 cm hingga 60 cm panjangnya.
Siku-siku
Dalam menggambar dikenal dua jenis siku-siku, yaitu siku-siku T yang berguna untuk menarik garis
horisontal pada meja gambar dan sepasang segitiga siku-siku yang tergabung dapat digunakan untuk
menarik garis vertikal, garis dengan sudut 15°, 30°, 45°, 60°, 75° dan 90°.
Penggaris Panjang
Penggaris panjang dengan skala ukuran sangat diperlukan, baik yang panjangnya 20 cm, 30 cm, 50
cm, 60 cm, 100 cm maupun yang 150 cm. Penggaris, terutama yang panjang sangat baik untuk digunakan
menarik garis-garis pada penggambaran gambar perspektif dengan titik hilang yang jauh.
Perlengkapan Koreksi
Seorang perencana harus tersedia penghapus yang bervariasi. Penghapus karet dipakai untuk
menghapus garis-garis pensil. Garis tinta bisa dihapus dengan penghapus keras. Sedangkan penghapus
karet kimia digunakan untuk menghapus tinta pada kertas kalkir. Penghapus karet kimia ini bekerja secara
kimiawi tanpa merusak permukaan kertas, bisa digunakan untuk menghapus garis tipis, tebal baik pensil
ataupun tinta (rapido).
Alat penghapus dalam bentuk cairan (trichloretan) yang berupa cairan putih digunakan dengan
dioleskan pada garis atau gambar yang hendak dihapus serta harus ada pula zat pencairnya. Selain itu juga
ada sikat gambar dan pelindung penghapus yang berupa lembaran logam tipis atau plastik. Pada lembaran
itu terdapat lubang dengan berbagai bentuk dan ukuran sebagai pembatas daerah yang perlu dihapus.
Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan mengenal dan dapat
menggunakan berbagai jenis alat bantu dalam merencana dan merancang
taman. Alat bantu merancang ini dapat digunakan dalam pengambilan data di
lapang maupun dalam tahap awal mendesain di studio.
Alat dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan antara lain buku gambar A3, pensil 2B
serta penggaris panjang.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 4
Tugas
A. Membuat 6 buah kotak dengan garis tepi kertas A3 sebesar 2cm dengan tiga
kotak diatas dan tiga kotak dibawah. Jarak antara kotak dibuat sebesar 1.5
cm.
B. Membuat arsir garis lurus di tiga kotak bagian atas dengan pensil tanpa
bantuan penggaris dengan garis-garis lurus yang terdiri dari garis Vertikal
(atas-bawah), Garis Horisontal (kiri-kanan) dan garis miring 45ᵒ.
C. Membuat arsir garis lengkung (organic) di tiga kotak bagian bawah dengan
pensil dengan urutan sama dengan tugas bagian B.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 5
Praktikum PAL – 02
SIMBOL TANAMAN DALAM RANCANGAN TAMAN
Pendahuluan
Fungsi utama gambar/grafis dalam arsitektur pertamanan adalah sebagai
sarana atau alat untuk menyampaikan ide baik berupa perbaikan maupun
pengembangan baru suatu tapak. Gambar tersebut terdiri dari banyak elemen
pendukung diantaranya gambar vegetasi dan gambar pendukungnya. Vegetasi
merupakan elemen penting dalam pengembangan suatu taman. Penggunaan
gambar vegetasi dalam presentasi ide disain taman merupakan cara efektif
menggambarkan keadaan taman yang akan dibuat. Pada beberapa kasus
taman, vegetasi menjadi prioritas utama (point of interest) dalam suatu taman,
tetapi di kasus lain mereka hanya merupakan elemen pelengkap dari suatu
taman. Secara umum pengembangan kemampuan mahasiswa dalam
menggambar vegetasi merupakan hal penting dalam memperoleh keahlian
mempresentasikan suatu tujuan.
Proporsi merupakan aspek mendasar dalam membuat variasi gambar
vegetasi. Hubungan antara batang pohon dengan dahan, ranting, dan daun
yang merupakan kesatuan vegetasi adalah bentuk yang sulit. Menggunakan
pendekatan analitik dengan melihat lingkungan sekitar (vegetasi di sekitar kita)
dapat menolong dalam mengidentifikasikan hubungan tersebut. Gambar
vegetasi yang baik adalah gambar yang dapat menunjukkan karakteristik
vegetasi sehingga tanpa melihat nama vegetasi (yang biasanya disertakan dalam
rencana taman), pembaca dapat memahami jenis vegetasi yang dimaksud.
Vegetasi terbagi menjadi tiga kelompok dari segi bentuk, yaitu penutup tanah
(ground cover), semak (shrub) dan pohon (tree).
Gambar pohon mengikuti bentuk dasar pohon dimana tumbuh dari tanah
menjulang ke atas. Teknik dasar menggambar pohon dimulai bentuk sederhana
kemudian dikembangkan ke dalam detail. Bentuk pohon mengikuti gradasi
tebal tipis garis, semakin keatas semakin tipis untuk memperoleh bentuk yang
proporsional. Gambar bentuk pohon mengikuti bentuk umum pohon yang
evergreen (berdaun sepanjang hidup) dan dicudious (ada masa rontok daun).
Secara umum penggambaran pohon dalam rencana taman merupakan ilustrasi
pada saat tanaman tersebut tumbuh secara optimal (dewasa) dengan
menggambarkan luas kanopinya.
Gambar semak dapat digambarkan dengan beberapa cara. Yang paling
banyak digunakan adalah bentuk mirip suatu pohon tetapi dengan proporsi
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 6
kecil. Perhatian terhadap variasi dari tekstur dan nilai yang dihubungkan
dengan penggunaan garis dan bentuk sangat penting digunakan.
Pola penggambaran ground cover dan rumput dengan ekspresi garis dan
bentuk yang sederhana, tetapi perlu diperhatikan hubungan antara proporsi
bentuk dan garis dengan skala gambar. Detail dari gambar rumput dan ground
cover mengikuti bentuk umum teksture daun dari bentuk sebenarnya serta gaya
yang berbeda atau teknik menggambar. Semakin detail dari suatu gambar
semakin bagus ilustrasi tekniknya.
Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan mengenal dan dapat
menggambarkan karakteristik vegetasi/tanaman dalam symbol gambar.
Alat dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan antara lain buku gambar A3, pensil 2B
serta penggaris panjang.
Tugas
Membuat 10 buah kotak dengan garis tepi kertas A3 sebesar 1 cm dengan
lima kotak diatas dan lima kotak dibawah. Mengisi kotak tersebut dengan
gambar Tampak atas/denah pada kotak bagian atas serta gambar tampak
samping di kotak bagian bawah vegetasi yang sudah ditentukan.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 7
Praktikum PAL – 03
PENGENALAN TANAMAN DALAM TAMAN
Pendahuluan
Tanaman merupakan salah satu elemen lanskap atau taman yang sangat
penting Dalam hal ini tanaman tidak hanya dipandang dari aspek produksi,
tetapi juga dari aspek estetika dan fungsi lain (konservasi, penetralisir polusi,
pembentuk iklim mikro, dan lain sebagainya). Sementara itu untuk memperoleh
lanskap atau taman yang optimal secara estetis dan fungsional diperlukan suatu
upaya pengelolaan elemen-elemennya termasuk tanaman mulai tahap
perencanaan sampai pemeliharaan. Oleh karena itu dalam praktikum ini, diberi
penekanan pada pengenalan 2 aspek penting tanaman terutama yang
berhubungan dengan tanaman sebagai elemen lanskap, yaitu :
1. Aspek hortikultura : kesesuaian terhadap tanah, air, suhu, pH, cahaya,
dan cara budidaya
2. Aspek fisik : ukuran, bentuk, tekstur, warna dan aroma
1. Aspek Hortikultura/Ekologis
Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti
suhu, cahaya, kelembaban, air, tanah, zat hara dan seterusnya. Setiap tanaman
mempunyai kemampuan yang berbeda untuk beradaptasi dengan lingkungan
tersebut, termasuk tanaman dalam lanskap. Untuk mendapatkan pertumbuhan
optimal, maka perlu diciptakan lingkungan yang sesuai atau dilakukan seleksi
tanaman yang sesuai dengan lingkungan tapak atau lanskap yang ada. Aspek
hortikultura tanaman secara umum meliputi :
a. Toleransi terhadap suhu. Hal ini berhubungan dengan reaksi tanaman
terhadap suhu minimum, suhu optimum dan suhu maksimum. Suhu
minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat hidup.
Suhu optimum adalah suhu dimana tanaman dapat tumbuh optimal
sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi di mana tanaman
dapat tumbuh.
b. Toleransi terhadap air. Hal ini beerhubungan dengan kebutuhan
tanaman terhadap air dan tingkat evapotranspirasi. Tanaman seperti
kaktus dan Euphorbia merupakan tanaman yang tahan pada kekeringan
karena kemampuannya untuk menyimpan air, sebaliknya tanaman
Begonia termasuk tanaman yang lebih menyukai kondisi lembab.
c. Toleransi terhadap cahaya. Cahaya sangat penting peranannya dalam
metabolisme tanaman. Kebutuhan tanaman terhadap cahaya
berhubungan dengan intensitas dan lama penyinaran. Dalam hal ini
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 8
tanaman dapat dibedakan menjadi tanaman yang toleran terhadap
keadaan terbuka (sinar matahari langsung), dan tanaman yang toleran
terhadap naungan. Toleransi terhadap tanah. Berhubungan dengan
struktur tanah (liat, berpasir, gembur), tingkat keasaman (pH) dan
kandungan unsure hara tanah.
d. Toleransi terhadap pemeliharaan. Untuk mendapatkan lanskap atau
taman yang indah diperlukan upaya pemeliharaan terhadap elemen-
elemennya. Pemeliharaan tanaman berhubungan dengan penyiraman,
pemangkasan, pemupukan, penyulaman, dan pemberantasan HPT.
2. Aspek Fisik
Sebagai elemen lanskap/taman, karakter fisik tanaman perlu
diperhatikan. Dalam hal ini tanaman dipandang sebagai salah satu unsur
perancangan di mana salah satu upaya untuk mencapai sebuah lanskap atau
taman yang estetis adalah dengan menata unsur-unsurnya sedemikian rupa
berdasarkan prinsip-prinsip perancangan Aspek fisik tersebut meliputi :
a. Ukuran. Pengertian ukuran tanaman dewasa maencakup tinggi tanaman
dan lebar tajuk. Berdasarkan ketinggiannya, tanaman dapat dibagi
dalam kategori sebagai berikut:
- Penutup tanah : tinggi sampai 0.3 m
- Semak rendah : tinggi sampai 1 m
- Semak sedang : tinggi >1 m – 2 m
- Semak tinggi : tinggi >2 m – 4 m
- Pohon kecil : tinggi >4 m – 6 m
- Pohon sedang : tinggi >6 m – 12 m
- Pohon besar : tinggi >12 m
b. Warna. Salah satu karakter fisik tanaman yang menjadi pembeda satu
dengan yang lain adalah warna, baik warna bunga, daun, batang
maupun buah. Warna tersebut dapat menjadi daya tarik visual dalam
suatu lanskap/taman. Ditinjau dari sudut perancangan, warna dapat
berfungsi sebagai point of interest, pembentuk irama, dominasi, dan
kesatuan. Warna tanaman dapat berperan dalam memberi suasana
ramai, gembira, teduh, gelap, bahkan luas dan sempit. Berdasarkan
penggolongan “tanaman hortikultura” sendiri kemudian dikenal dengan
istilah tanaman hias bunga, tanaman hias daun, dll.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 9
c. Bentuk. Bentuk tanaman yang paling diperhatikan dalam suatu
taman/lanskap adalah bentuk tajuk, di mana secara umum dapat
dibedakan menjadi :
d. Tekstur. Tekstur tanaman merupakan kehalusan dan kekasaran
tanaman atu sekelompok tanaman. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran
daun, ukuran ranting dan cabang, konfigurasi deretannya serta jarak
pandang manusia. Tekstur tanaman biasanya diklasifikaiskan menjadi
tekstur kasar, sedang dan halus. Tekstur kasar biasanya ditunjukkan
dengan daun yang besar, tebal, dan banyak ranting (ranting kecil dan
sedikit) dan terbuka. Tekstur ini memberi kesan menonjol, mengurangi
jarak, dan mempersempit ruang, sehingga dalam penggunaanya dapat
berfungsi sebagai point of interest serta modifikasi ruang. Tekstur
menengah ditunjukkan dengan daun dan bataang yang berukuran
medium. Tekstur ini dapat berfungsi sebagai elemen transisisi dari
tekstur kasar dan halus. Tekstur kecil dihasilkan dari daun yang kecil,
serta batang dan ranting yang sempit. Tanaman ini dapat digunakan
untuk menghasilkan keteraturan dan ketelitian karakter.
e. Aroma. Beberapa tanaman memepunyai aroma kuat atau lembut, dan
lainnya tidak beraroma. Kenyamanan manusia terhadap aroma sangat
relatif. Oleh karena itu dalam perencanaan taman perlu dipergunakan
toleransi pengguna terhadap aroma tanaman yang akan ditanam
sehingga tidak mengurangi kenyamanan manusia.
Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan aspek fisik dan hortikultura tanaman serta
penggunaannya di dalam suatu lanskap/taman.
Bahan dan Alat
Print laser berwarna, computer, kertas A3, foto tanaman berwarna,
gunting
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 10
Tugas
1. Kumpulkan 5 foto tanaman berwarna berkualitas bagus (asli karya sendiri
atau dari internet, bila dari internet sebutkan sumbernya di foto tersebut),
untuk masing-masing kelompok (dua orang) sesuai kategori yang
diinstruksikan. (kualitas foto harus jelas bentuk kanopi, warna daun dan
bunga-jika ada)
2. Setting Kartu Tanaman berupa Softcopy (file Corel Draw) maupun Hardcopy
(Print laser) dengan ketentuan Kartu ukuran A5, margin 1 cm (kiri, kanan,
atas, bawah), Font Arial Narrow 10pt, 1 spasi, diberi identitas pembuat kartu
Nama dan NIM.
3. Buatlah data tentang tanaman tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
a. Nama Lokal : Jika ada
b. Nama Ilmiah : Penulisan benar
c. Famili : Penulisan benar
d. Umur : Annual/Binnual/Perennial
e. Jenis Tanaman : Pohon/Semak/Herba/Tanaman Penutup Tanah/
Tanaman Merambat/Tanaman Air
f. Bentuk Tajuk : V-Shape, Round weeping, Round, Oval, dsb.
g. Lebar Tajuk : Hanya untuk pohon (dalam m)
h. Warna Daun : Sudah jelas
i. Tekstur Daun : Kasar/Sedang/Halus
j. Warna Bunga : Sudah jelas
k. Aroma Bunga : Harum/Tidak berbau
l. Tipe Perakaran : Dalam/Sedang/Dangkal
m. Kebutuhan Cahaya : Penuh/Setengah Naungan/Ternaungi
n. Kebutuhan Air : Tinggi/Sedang/Rendah
o. Kebutuhan Suhu : dalam derajat Celcius
p. Ketinggian Tempat : Tinggi/Rendah/Tinggi-Rendah (dalam meter dpl)
q. Jenis Tanah : Berpasir/liat/Liatberpasir, asam/basa/netral, dsb.
r. Bagian yang Menarik: Bentuk tajuk/Bunga/Daun/Batang, dsb.
s. Cara Perbanyakan : Stek/biji, dsb. (dapat > 1 cara)
t. Fungsi dalam Taman/Lanskap : Peneduh/pembatas/pergola/,dsb
(dapat >1 fungsi)
u. Fungsi Lain : Tanaman Obat, Upacara Keagamaan, dsb.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 11
Praktikum PAL – 04
UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN
Pendahuluan
Unsur dan prinsip perancangan merupakan kerangka awal pada proses
perancangan taman. Unsur perancangan meliputi titik, garis, bentuk, warna,
tekstur, aroma, motif/gaya, suara, ruang dan waktu.
1. Titik
Titik merupakan unsur paling sederhana pada perancangan. Pada taman, titik dapat dihadirkan sebagai point
of interest berupa air mancur, sclupture, atau tanaman (Gambar 3).
Gambar 3. Contoh Unsur Titik pada Rancangan Taman Renaissance (Lane, et.al., 2008)
2. Garis (Line)
Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi perancangan. Sebuah garis adalah unsur
perancangan yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar
garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis lengkung memberi kesan santai, lembut, bergerak dan alami,
sedangkan garis lurus member kesan stabil, kaku, dan langsung menuju sasaran. Pada taman, unsur garis biasanya
diwujudkan dalam bentuk border (barisan) tanaman, jalur sirkulasi, bentuk tajuk tanaman, dan sebagainya (Gambar 4).
Gambar 4. Unsur Garis dalam Rancangan Taman (Ingram, 2003)
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 12
3. Bentuk(Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk pada taman dapat diwujudkan pada
bentuk dan struktur elemen taman misalnya bentuk dan struktur tanaman baik secara individual maupun kelompok.
Bentuk tajuk tanaman secara umum dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman (Ingram, 2003)
4. Ruang (Space)
Ruang dibentuk oleh dinding, alas dan atap. Dalam taman, ruang dapat bersifat nyata maupun maya. Ruang
nyata dapat dibentuk dengan menggunakan pembatas berupa dinding, pagar, maupun tanaman (Gambar 6). Ruang
maya dapat dibentuk dengan menggunakan perbedaan warna, perbedaan bahan maupun perbedaan ketinggian. Ruang
dalam taman digunakan untuk mengakomodasikan fungsi tertentu seperti area bermain, tempat istirahat, dan
sebagainya.
Gambar 6. Ruang Taman yang Dibentuk oleh Dinding Masif (RHS, 2005)
5. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau
diraba. Dalam taman, tekstur juga menunjukkan ukuran daun dan tipe percabangan. Tanaman dengan ukuran daun
besar dan percabangan jarang disebut memiliki tekstur kasar, begitu pula sebaliknya.
Gambar 7. Tiga Tipe Tekstur Tanaman (Ingram, 2003)
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 13
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam perancangan taman. Warna dapat menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dikenal istilah warna
primer (merah, biru dan kuning) dan warna sekunder, yaitu campuran 2 warna primer. Untuk membuat komposisi warna
dalam perancangan, dapat menggunakan lingkaran warna. Paduan antara warna yang berdampingan pada lingkaran
warna disebut analogus. Sedangkan paduan warna yang bersebrangan disebut komplementer. Komposisi
komplementer biasanya digunakan untuk membuat kontras pada hasil rancangan.
Gambar 8. Lingkaran Warna sebagai Pedoman dalam Menyusun Komposisi Warna (Ingram, 2003)
7. Aroma
Aroma sebagai salah satu unsur perancangan dapat member suasana yang berbeda pada taman. Aroma
dapat ditampilkan melalui pemilihan jenis tanaman yang mengandung aroma seperti melati, kemuning, cempaka, dan
sebagainya.
8. Suara
Suara pada taman dapat berupa suara atau bunyi yang menyenangkan maupun bunyi yang mengganggu.
Bunyi yang menyenangkan seperti gemericik air, hembusan angin, gesekan daun, suara burung atau serangga.
Sedangkan suara yang mengganggu seperti suara kendaraan bermotor.
9. Gaya/Motif
Gaya adalah susunan elemen baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang membentuk kesatuan pola atau ragam
tertentu. Terdapat beberapa gaya yang dapat dibuat pada perancangan taman seperti formal dan informal.
Adanya elemen taman dan elemen perancangan tidak berarti secara otomatis taman akan jadi, karena untuk
mendapatkan taman yang baik diperlukan suatu pedoman yang disebut prinsip perancangan yang meliputi : tema,
keseimbangan, skala, irama dan titik perhatian.
1. Kesatuan (Theme/Unity)
Kesatuan (Unity) diperoleh melalui penggunaan komponen pada disain untuk mengekspresikan ide utama
melalui gaya tertentu secara konsisten. Kesatuan ditekankan melalui konsistensi karakter antara elemen-elemen taman
sehingga diperoleh tema taman secara spesifik. Kesatuan juga dapat dicapai dengan penggunaan tanaman tertentu
secara massal atau pun pengulangan.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan dalam perancangan mengacu pada keseimbangan atau persamaan daya tarik visual (Gambar
7). Dikatakan keseimbangan simetris jika satu sisi sama dengan sisi lainnya baik pada garis, bentuk, tekstur maupun
warna. Keseimbangan asimetris merupakan keseimbangan daya tarik visual yang dicapai dengan perbedaan pada
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 14
unsur disain. Terdapat pula keseimbangan radial, yaitu keseimbangan antara unsure perancangan yang mengacu pada
titik tengah.
(a) (b)
Gambar 9. Keseimbangan Asimetris (a) dan Keseimbangan Simetris (b) (Ingram, 2003)
3. Skala (Scale)
Skala adalah perbandingan antara satu bagian atau elemen taman dengan bagian lain pada taman tersebut.
Perancangan taman yang baik adalah taman yang memiliki skala proporsional, misalnya untuk bangunan yang tinggi
menjulang dipilih tanaman yang juga tinggi (Gambar 8). Skala juga berhubungan dengan manusia dan aktivitasnya.
Gambar 10. Skala Proporsional antara Unsur Tanaman dengan Bangunan (Ingram, 2003)
4. Irama (Rhytme)
Irama dicapai jika elemen-elemen perancangan dapat menciptakan perasaan bergerak sehingga mampu
mengendalikan pandangan mata penikmat taman. Unsur perancangan seperti warna, garis dan bentuk dapat diulang
untuk menciptakan irama pada perancangan taman. Irama berguna untuk menghilangkan kekacauan dalam
perancangan.
Gambar 11. Pengulangan dalam Rancangan Taman Melalui Penggunaan Jenis Tanaman yang Berbeda
5. Titik perhatian (Point of Interest)
Titik perhatian berguna untuk menggugah semangat, menghidupkan suasana, dan mendobrak kejenuhan. Titik
perhatian dapat dibuat dengan menggunakan unsur perancangan yang kontras pada salah satu elemen taman, misalnya
dalam warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya. Titik perhatian juga dapat ditunjang dengan tata letak yang tepat.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 15
Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti dan bisa menentukan secara langsung unsur-unsur
perancangan dan prinsip perancangan yang ada dalam suatu taman.
Bahan dan Alat
Kertas A4, alat tulis.
Tugas
• Lakukan pengamatan terhadap taman di kota Malang secara langsung.
• Tentukan unsur perancangan dan prinsip perancangan yang ada dalam
taman tersebut.
Lembar Kerja
Lokasi Taman : ……………………………………….
Tanggal Pengamatan : ……………………………………….
No
Unsur
Perancangan
Elemen Taman yang Berhubungan
1 Titik
2 Garis
3 Bentuk
4 Ruang
5 Warna
6 T ekstur
7 Aroma
8 Suara
9 Motif/Gaya
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 16
Lokasi Taman : ……………………………………….
Tanggal Pengamatan : ……………………………………….
No Prinsip Perancangan Keterangan
1 Tema/Kesatuan
(Unity)
2 Keseimbangan
(Balance)
3 Irama (Rhytm)
4 Titik perhatian
(Point of interest)
5 Skala (Scale)
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 17
Praktikum PAL – 05
TUGAS BESAR : PERANCANGAN TAMAN RUMAH TINGGAL
Pendahuluan
Pada dasarnya pembuatan taman meliput tiga tahap yaitu : perancangan,
pelaksanaan dan pemeliharaan. Perancangan merupakan tahap pembuatan
rancangan taman dengan hasil akhir berupa gambar rancangan detil, rancangan
kerja dan rancana anggaran biaya sebagai acuan pelaksanaan pembuatan
taman di lapang. Tahap ini dilakukan dengan tujuan: mempermudah
pelaksanaan, mencapai efisiensi waktu, tenaga, serta biaya pelaksanaan serta
sebagai bahan acuan untuk melakukan evaluasi. Proses perancangan meliputi
tahapan sebagai berikut:
A. Kumpul Data (Inventarisasi)
Sebagai langkah pertama pembuatan taman dilakukan pengumpulan data
terlebih dahulu terkait seluruh aspek fisik, biota, sosial dan teknis. Data yang
diperlukan meliputi :
a. Aspek-aspek :
1. Manusia, dengan segala keinginan, maksud, tujuan, kebiasaan-
kebiasaannya
2. Sumber Dana, baik yang sudah tersedia maupun yang bisa digali
3. Fisik lahan, dengan flora-faunanya, iklimnya, lingkungannya
4. Teknik pelaksanaan dari ilmu/standar-standar yang lazim
b. Faktor-Faktor :
1. Ruang, yaitu lokasi taman maupun luasan taman
2. Waktu, yaitu kapan harus dimulai, harus selesai, termasuk kapan
taman digunakan pengguna
3. Tenaga, yaitu ketersediaan sumberdaya, energi, gerak.
Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan mencari atau
membuat peta dasar, merekam semua benda dan keadaan, baik yang ada dalam
tapak maupun disekitar tapak, memotret, membuat video film jika perlu,
mewancarai orang-orang, mencatat, melakukan studi pustaka dan lain-lain.
Salah satu bagian yang penting adalah dalam mengumpulkan data tentang
bahan tanaman, dan bahan bangunan taman untuk kondisi tapak yang
bersangkutan. Khususnya untuk teori pemilihan tanaman taman, dapat dipakai
teori klasifikasi hortikultura/ekologis dan klasifikasi fisik. Perhatian serta
penerapan data tanaman sesuai teori ini adalah sangat penting. Mengingat
bahwa tanaman dalam taman sama sekali tidak boleh diperlakukan sebagai
bahan mati. Terlampau sering orang membuat kesalahan karena mengabaikan
sifat-sifat tanaman yang peka terhadap berbagai keadaan lingkungannya serta
berubah dengan berjalannya waktu.
Setelah terkumpul data tanaman dan bahan bangunan taman tersebut
diatas, perlu dikumpulkan juga data tentang hubungan manusia (disukai atau
tidak), dana (mahal/murah), fisik (tersedia banyak, dekat, mudah didapat) dan
teknis (cara pemakaian serta ketentuan-ketentuan teknis lainnya).
B. Olah Data (Analisa-Sintesa)
Dengan memanfaatkan teori-teori yang ada, memakai pertimbangan logika dan
memberanikan diri untuk mengemukakan gagasan atau kreatifitas, maka akan
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 18
diperoleh berbagai kesimpulan atas data yang berhasil dikumpulkan.
Berdasarkan data yang ada dapat dikelompokkan data yang ada kedalam
Potensi, Kendala, Amenity (Kenyamanan) dan Danger Signal. Proses sintesa
akan memanfaatkan data analisa tersebut untuk dicari bentuk pemanfaatan
potensi tapak, solusi dari kendala serta pengembangan dan pemanfaatan
kondisi kenyamanan tapak termasuk juga mengantisipasi danger signal yang
ada. Berdasarkan kumpulan sintesa yang didapatkan dapat diperoleh aneka
pilihan/alternatif prarancangan atau prarencana.
C. Konsep (Pra-Rancangan/Pra-Rencana)
Dari olahan ilmiah dan seniah tersebut diatas akan diperoleh berbagai
kemungkinan pemecahan masalah atau dikenal juga sebagai berbagai alternatif
disain. Selanjutnya akan dipilih alternatif disain yang terbaik yang selanjutnya
akan disebut sebagai alternatif terpilih atau pra-rencana/pra-rancangan. Pra-
Rencana/Pra-Rancangan yang baik haruslah merupakan olahan kreatif dan
imajinatif pengembangan taman sejauh kita dapat menjangkaunya.
Suatu alternatif dapat menjadi terpilih bila syarat dasar dapat terpenuhi, yaitu :
a) Harus sesuai dengan data hasil Inventarisasi
b) Harus dapat dilaksanakan sesuai jadwal
c) Harus dapat dipelihara dengan mudah, secara fisik maupun idial/ tujuan
semula.
Suatu rencana taman harus kreatif dan imajinatif namun sesuai dengan
batasan Ruang, Waktu, dan Sumberdaya.
D. Perencanaan/Perancangan
Terdiri dari :
1. Perencanaan/Perancangan Gambar, antara lain ; terdiri atas Gambar Situasi,
Gambar Tapak dan Topografi, Rancangan/Program Ruang dan Sirkulasi,
Rancangan Tanaman dan Bangunan Taman, Gambar Tampak, Potongan,
Detail, Konstruksi, Gambar Mekanikal dan Elektrikal, Gambar Perspektif,
Maket.
2. Perancangan/Perencanaan Administratif, antara lain : Falsafah
Perencanaan/ Perancangan, Jadwal Kerja, (baik sistem Tabel atau Jaringan
Kerja), Organisasi Personalia, Rencana Bahan dan Peralatan, Rencana Biaya
dan Pendanaan, Uraian Teknik dan Spesifikasi, Persyaratan Kontrak/
Hubungan Kerja,
Baik perencanaan/perancangan gambar maupun administratif perlu dievaluasi
dan re-evaluasi setiap waktu. Perencanaan/perancangan topografi/
pembentukan tanah yang baik merupakan dasar/pondasi dari suatu
keberhasilan taman. Perlu diperhitungakan usaha penyelamatan lapisan atas
tanah (top soil) agar dapat menjamin kesuburan penanaman tanaman nantinya.
Lebih detail Bagan Proses berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana dapat
dilihat di Gambar halaman 19
Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat merancang taman dalam skala kecil (taman rumah/kantor).
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 19
Alat dan Bahan
Buku Gambar dan Kertas roti ukuran A3, pensil, penggaris, alat warna
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 20
Tugas
A. Siapkan taman rumah tinggal atau taman kantor minimal seluas 20m2 yang
bersifat nyata.
B. Siapkan pensil, penggaris dan minimal 4 lembar kertas roti A3 untuk
mencatat atau menulis hasi kerja anda
C. Beri judul tiap kertas roti tersebut sebagai berikut :
• Lembar 1 : Inventarisasi
• Lembar 2 : Analisa-Sintesa
• Lembar 3 : Konsep
• Lembar 4 : Site Plan (Rencana Taman)
D. INVENTARISASI
• Tulis latar belakang anda melakukan pembuatan atau perubahan
pada taman anda.
• Tetapkan tujuan atau maksud Anda melakukan pembuatan taman
tersbut
• Lakukan inventarisasi terhadap taman Anda, catat hasil inventarisasi
secara tergambar dan tertulis pada Lembar 1
• Data yang dikumpulkan meliputi:
− luas dan batas tapak (dalam meter),
− sumber air,
− bangunan taman (jalan,bangju taman,dsb) drainase
− topografi
− tanah
− tanaman
− satwa suara
− iklim (suhu,cahaya,kelembaban)
− view (good view-bad view)
− fasilitas dan utilitas (saluran air listrik,dsb)
− ekonomi (sumber dan jumlah dana)
− sosial (hobby, aktifitas,keinginan, dan jumlah pengguna)
− teknis (sempadan bangunan, dll)
E. ANALISA-SINTESA
• Berdasarkan kebutuhan ynag ada, lakukan analisis untuk memisahkan
kondisi lapang yang mendukung tujuan (potensi) dan mana data yang
menghambat tujuan (kendala). Kondisi yang merupakan potensi sebaiknya
dipertahankan dan atau dikembangkan, dan yang merupakan kendala
berikan alternative pemecahannya. Catat hasil Analisis-Sintesis anda pada
Lembar 2.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 21
Gambar 13. Contoh Analisis-Sintesis pada Taman Rumah (Baskara, 2009)
F. KONSEP
• Berdasarkan hasil analisis-sintesis di atas, serta tetap mengacu pada tujuan
buatlah minimal 2 alternatif garis besar (konsep) taman yang akan anda buat
dalam bentuk pembagian zona berdasarkan fungsi, sirkulasi dan tata
tanaman). Pilih salah satu konsep yang menurut Anda paling baik secara
fungsional dan estetis serta paling mungkin dilaksanakan secara teknis dan
ekonomis sebagai konsep terpilih (Lembar 3).
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 22
Gambar 14. Contoh Konsep pada Taman Rumah (Baskara, 2009)
G. SITEPLAN
• Kembangkan konsep terpilih tersebut menjadi perancangan akhir secara detil
dilengkapi dengan keterangan spesifikasi bahan yang akan Anda gunakan.
Akan lebih baik jika dilengkapi gambar perspektif untuk menunjukan hasil
jadi taman yang diharapkan (Lembar 4).
• Buatlah rancangan anggaran biaya dan rencana kerja untuk pelaksanaan.
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 23
Contoh 15. Contoh Rancangan Taman Rumah (Baskara, 2009)
Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 24
DAFTAR PUSTAKA
Basham, C.W. 1973. Laboratory Activities in Horticulture. Kendall or Hunt Pub.
Co. Iowa
Carpenter, P.L. at al. 1975. Plants in The Landscape. Freeman and Co. San
Fransisco.
Hakim, R. 1993. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara.
Jakarta.
Ingram, D L. 2003. Basic Principles of Landscape Design. University of Florida.
http://edis.ifas.ufl.edu/BODY_MG086
Lane, S., Petersham, and Thame, R. 2008. Ham House Garden. London. www.
Gardenvisit..com
Simonds J. O. 1983. Landscape Architecture. Mc-Graw Hill Inc. New York
Rachman, Z. 1986. Pertamanan sebagai Ilmu dan Seni, Pencipta Lingkungan
Indah dan Berguna. Makalah Kuliah Umum Himagron IPB
Royal Horticulture Sociaety, 2005. Helios Urban Space: Modern Eden. London.
http://www.rhs.org.uk/chelsea/2005/exhibitors/
Reid, G.W. 1996. Grafik Lanskap. (Terjemahan). Bumi Aksara. Jakarta.
Sulistyantara, B. 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. Jakarta.

More Related Content

What's hot

RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdfRPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
elviemokodongan3
 
Organisasi ruang
Organisasi ruangOrganisasi ruang
Organisasi ruang
Abdul Rozak
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitektur
Arya Poetra
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
selona
 

What's hot (20)

RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdfRPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
 
Organisasi ruang
Organisasi ruangOrganisasi ruang
Organisasi ruang
 
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALANPEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitektur
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
Elemen landscape
Elemen landscapeElemen landscape
Elemen landscape
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
pengantar arsitektur
pengantar arsitekturpengantar arsitektur
pengantar arsitektur
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Rancang kota yang baik
Rancang kota yang baikRancang kota yang baik
Rancang kota yang baik
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggal
 
Dasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu TanahDasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu Tanah
 
Buku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitekturBuku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitektur
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 

Viewers also liked

Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013
donna nida
 
Portofolio Yopie Herdiansyah
Portofolio Yopie HerdiansyahPortofolio Yopie Herdiansyah
Portofolio Yopie Herdiansyah
Yopie Herdiansyah
 
Ruang pada objek arsitektur bersejarah tipologi masjid jawa
Ruang pada objek arsitektur bersejarah   tipologi masjid jawaRuang pada objek arsitektur bersejarah   tipologi masjid jawa
Ruang pada objek arsitektur bersejarah tipologi masjid jawa
Asri NK
 

Viewers also liked (20)

The Green Sustainibility Urban Community
The Green Sustainibility Urban CommunityThe Green Sustainibility Urban Community
The Green Sustainibility Urban Community
 
Sketsa Arsitektural
Sketsa ArsitekturalSketsa Arsitektural
Sketsa Arsitektural
 
Ddp 2
Ddp 2Ddp 2
Ddp 2
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
MIXED USED BUILDING (APARTEMENT & SCHOOL)
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
 
Esquema ieo
Esquema ieoEsquema ieo
Esquema ieo
 
Agribis tan hort 01 okt 2013
Agribis tan hort 01 okt 2013Agribis tan hort 01 okt 2013
Agribis tan hort 01 okt 2013
 
Lansekap
LansekapLansekap
Lansekap
 
Plan rada i izvestaj eko odbora
Plan rada i izvestaj eko odboraPlan rada i izvestaj eko odbora
Plan rada i izvestaj eko odbora
 
Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013
 
Proses Sayembara Bayangkara
Proses Sayembara BayangkaraProses Sayembara Bayangkara
Proses Sayembara Bayangkara
 
Rumah kecil amay - Tahapan
Rumah kecil amay - TahapanRumah kecil amay - Tahapan
Rumah kecil amay - Tahapan
 
Otak atik (competition entry 2012)
Otak atik (competition entry 2012)Otak atik (competition entry 2012)
Otak atik (competition entry 2012)
 
Portofolio Yopie Herdiansyah
Portofolio Yopie HerdiansyahPortofolio Yopie Herdiansyah
Portofolio Yopie Herdiansyah
 
Pusat Belajar Lingkungan, Sembalun Lawang
Pusat Belajar Lingkungan, Sembalun LawangPusat Belajar Lingkungan, Sembalun Lawang
Pusat Belajar Lingkungan, Sembalun Lawang
 
Berumah di ruang kecil
Berumah di ruang kecilBerumah di ruang kecil
Berumah di ruang kecil
 
Ruang pada objek arsitektur bersejarah tipologi masjid jawa
Ruang pada objek arsitektur bersejarah   tipologi masjid jawaRuang pada objek arsitektur bersejarah   tipologi masjid jawa
Ruang pada objek arsitektur bersejarah tipologi masjid jawa
 
Presentasi Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Presentasi Site Plan Perumahan Kota MuntilanPresentasi Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Presentasi Site Plan Perumahan Kota Muntilan
 

Similar to Modul praktikum-pal-2013

Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
Lukman
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
Alen Pepa
 
Pertemuan 1 daring 210421
Pertemuan 1 daring 210421Pertemuan 1 daring 210421
Pertemuan 1 daring 210421
Jck Jo
 
Lukisan Perekaan - Ilustrasi
Lukisan Perekaan -  IlustrasiLukisan Perekaan -  Ilustrasi
Lukisan Perekaan - Ilustrasi
NorAzmi2012
 

Similar to Modul praktikum-pal-2013 (20)

1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
 
1. pendahuluan.
1. pendahuluan.1. pendahuluan.
1. pendahuluan.
 
MEDIA PP.ppt
MEDIA PP.pptMEDIA PP.ppt
MEDIA PP.ppt
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
Seminar pltp bagus
Seminar pltp bagusSeminar pltp bagus
Seminar pltp bagus
 
1. peralatan dan kelengkapan gambar teknik
1. peralatan dan kelengkapan gambar teknik1. peralatan dan kelengkapan gambar teknik
1. peralatan dan kelengkapan gambar teknik
 
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Pertemuan 1 daring 210421
Pertemuan 1 daring 210421Pertemuan 1 daring 210421
Pertemuan 1 daring 210421
 
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
 
Lukisan Perekaan - Ilustrasi
Lukisan Perekaan -  IlustrasiLukisan Perekaan -  Ilustrasi
Lukisan Perekaan - Ilustrasi
 
pendidikan seni asg oum
pendidikan seni asg oumpendidikan seni asg oum
pendidikan seni asg oum
 
Pertemuan 1 gambar teknik
Pertemuan 1   gambar teknikPertemuan 1   gambar teknik
Pertemuan 1 gambar teknik
 
Rpp gambar1
Rpp gambar1Rpp gambar1
Rpp gambar1
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
 
Reka Bentuk dan Penghasilan Projek
Reka Bentuk dan Penghasilan ProjekReka Bentuk dan Penghasilan Projek
Reka Bentuk dan Penghasilan Projek
 
KULIAH PENGANTAR.pptx
KULIAH PENGANTAR.pptxKULIAH PENGANTAR.pptx
KULIAH PENGANTAR.pptx
 
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Modul praktikum-pal-2013

  • 1. PENUNTUN PRAKTIKUMPENUNTUN PRAKTIKUMPENUNTUN PRAKTIKUMPENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP OlehOlehOlehOleh Dr.Dr.Dr.Dr. IrIrIrIr.... SitawatiSitawatiSitawatiSitawati,,,, MSMSMSMS Euis E NurlaelihEuis E NurlaelihEuis E NurlaelihEuis E Nurlaelih,,,, SPSPSPSP,,,, MSMSMSMSiiii Medha Baskara, SP, MTMedha Baskara, SP, MTMedha Baskara, SP, MTMedha Baskara, SP, MT NNNNama Mahasiswaama Mahasiswaama Mahasiswaama Mahasiswa :::: …………………………………………………………………………………………………………………… NIMNIMNIMNIM :::: …………………………………………………………………………………………………………………… JJJJURUSAN BUDIDAYA PERTANIANURUSAN BUDIDAYA PERTANIANURUSAN BUDIDAYA PERTANIANURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYA 2020202013131313
  • 2. KARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUMKARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUMKARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUMKARTU KETERANGAN MENGIKUTI PRAKTIKUM PENGANTAR ARSITEKTURPENGANTAR ARSITEKTURPENGANTAR ARSITEKTURPENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAPLANSKAPLANSKAPLANSKAP Nama LengkapNama LengkapNama LengkapNama Lengkap ::::................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ N I MN I MN I MN I M ::::................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Bersama ini diputuskan bahwa mahasiswa, dengan data di atas telah memperoleh nilai praktikum dengan rincian: MateriMateriMateriMateri NilaiNilaiNilaiNilai Paraf DosenParaf DosenParaf DosenParaf Dosen TanggalTanggalTanggalTanggal Garis Geometri & Organik Simbol Tanaman dlm Rancangan Taman Pengenalan Tanaman dalam Taman Unsur dan Prinsip Perancangan Taman Tugas Besar Inventarisasi - Analisis - Sintesa Konsep Pengembangan Perencanaan & Perancangan Taman TotalTotalTotalTotal Keterangan : tabel diisi oleh dosen koordinator praktikum Berdasarkan nilai di atas, kepada yang bersangkutan diberikan Nilai Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap pada tahun akademik 2012-2013: Demikian kartu keterangan ini dibuat dan dapat digunakan sebagaimana semestinya Malang, ……………………2013 Koordinator Praktikum Medha Baskara, SP, MT NIP 197403211999031003
  • 3. KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR Mata Kuliah Pengantar Arsitektur Lansekap merupakan mata kuliah pilihan pada Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang diberikan pada tiap semester. Adapun beban studi mata kuliah ini adalah 3 SKS yang terdiri dari 2 SKS kuliah (setara dengan 2 kali 50 menit kuliah) dan 1 SKS praktikum (setara dengan 2-3 jam praktikum) per minggu. Setelah mengikuti praktikum mata kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat : 1. Terampil menggunakan peralatan perencanaan dan perancangan taman tingkat dasar 2. Mengenal dan mampu memilih tanaman yang sesuai untuk suatu lanskap berdasarkan aspek fungsional, hortikultural dan estetika. 3. Membuat rancangan taman sederhana dengan memperhatikan aspek estetis dan fungsional berdasarkan prinsip-prinsip desain. Buku Penuntun Praktikum Mata Kuliah Pengantar Arsitektur Lanskap digunakan sebagai pedoman pelaksanaan praktikum dalam menunjang pemahaman dan penguasaan materi serta penerapan teori ke dalam praktek. Malang, Februari 2013 Tim Penyusun
  • 4. TATATATATATATATA LAKSANALAKSANALAKSANALAKSANA PRAKTIKUMPRAKTIKUMPRAKTIKUMPRAKTIKUM A. Kehadiran praktikum minimal 80 % kecuali dengan alasan yang dapat dibenarkan (disertai Surat Keterangan Dokter/Izin khusus) B. Pengumpulan tugas 100% dengan pengurangan nilai untuk setiap keterlambatan. C. Setiap tugas harus di-ACC/dikonsultasikan kepada Asisten Praktikum. D. Nilai praktikum akan memberikan konstribusi 30% terhadap nilai total mata kuliah Pengantar Arsitektur Lanskap. E. Seluruh materi praktikum akan diberikan kurang lebih selama 10-11 minggu termasuk konsultasi, pengumpulan tugas dan ujian praktikum.
  • 5. DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. iii TATALAKSANA PRAKTIKUM................................................................. iv 1. Garis dan Peralatan Perancangan Taman...................................... 1 2. Symbol Tanaman dalam Rancangan Taman.................................. 5 3. Pengenalan Tanaman dalam taman ............................................. 7 4. Unsur dan Prinsip Perancangan Taman ........................................ 11 5. Tugas Besar : Perencanaan & Perancangan Taman ....................... 17 DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 24
  • 6. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 1 Praktikum PAL – 01 GARIS & PERALATAN PERANCANGAN TAMAN Pendahuluan Para perencana taman memerlukan berbagai jenis peralatan dan perlengkapan dalam menampilkan ide dan gagasan mereka dalam bentuk gambar maupun tulisan. Peralatan ini diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat proses perencanaan dan perancangan sehingga hasilnya dapat diperoleh lebih bagus dan efektif. Dalam proses perencanaan dan perancangan taman terdapat 3 jenis gambar yaitu gambar konseptual, gambar presentasi dan gambar kerja. Setiap jenis gambar yang digunakan mempunyai aturan masing-masing tergantung maksud dan tujuan penggunaannya. Untuk mewujudkan setiap jenis gambar tersebut dibutuhkan alat dan perlengkapan yang berbeda-beda. Pada mata PAL ini, penguasaan dititik beratkan pada gambar konseptual dan rencana taman sederhana. Beberapa peralatan penting untuk mewujudkan kedua jenis gambar tersebut diantaranya adalah meja gambar, pensil, penggaris, perlengkapan koreksi, kertas gambar, dan sebagainya. Lebih lanjut akan dijelaskan lebih detail peralatan tersebut. Meja Gambar Meja Gambar merupakan perlengkapan utama bagi juru gambar atau perencana taman. Seseorang bisa saja menggambar di segala tempat, tetapi hasil yang maksimum sangat sulit dicapai. Dengan meja gambar khusus yang bisa diatur sudut kemiringannya dan tinggi-rendahnya, perencana gambar dapat lebih leluasa bergerak. Disamping itu posisi menggambar bisa disesuaikan dengan skala tubuh dalam keadaan berdiri maupun duduk sehingga dapat disesuaikan berdasarkan kenyamanan tiap individu. Kenyamanan dalam menggambar sangat penting karena pekerjaan ini membutuhkan waktu yang lama serta konsentrasi yang tinggi. Ukuran meja gambarpun bervariasi mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, yaitu : 50x70 cm, 75x100 cm, 90x100 cm, 45x65 cm, 55x88 cm, 70x103 cm, 85x118 cm, 85 x 148 cm, 85x178 cm dan 100x238 cm. Ukuran meja ini sangat penting sehubungan dengan ukuran kertas gambar yang dipakai. Kertas Gambar Wilhelm Ostwald, pemenang hadiah Nobel pada tahun 1909 memulai menggunakan normalisasi ukuran pada tahun 1911. Peraturan normalisasi ukuran tersebut masih dikenal melalui DIN (Deutsches Institut fuer Normung/ Badan Normalisasi Jerman). Normalisasi ukuran kertas yang terdapat di dalam DIN 476-A merupakan normalisasi kertas surat, gambar dan cetak. Sedangkan DIN 476-B dan C ialah normalisasi ukuran kertas amplop. Secara internasional standarisasi ukuran ini digunakan secara luas oleh sebagian besar negara termasuk Indonesia. Dalam menampilkan gambar presentasi dan gambar kerja, ukuran yang tertera dalam DIN 476-A banyak sekali digunakan oleh konsultan perencana. Selain variasi ukuran kertas juga terdapat variasi jenis kertas. Penggunaan jenis kertas ini sangat tergantung penampilan fisik kertas yang mempunyai tekstur dan warna yang berbeda. Beberapa jenis kertas diantaranya Akasia, Atlanta, BC, Buffalo, Concorde, Gardenia, Glossy, Hammer, Hawai, Java, Linen, Lines,
  • 7. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 2 Samson, Kalkir, dll. Untuk variasi penggunaan, jenis kertas tertentu dibagi lagi berdasarkan ketebalannya. Jenis kertas yang umum digunakan untuk gambar kerja diantaranya kertas kalkir, roti dan samson. Sedangkan untuk gambar presentasi jenis kertas yang digunakan lebih beragam (semua jenis kertas bisa digunakan) tergantung kreasi perencana/perancang. Tabel Standarisasi Ukuran Kertas Gambar & Cetak serta Amplop DIN 476 – A (mm) DIN 476 – B (mm) DIN 476 – C (mm) 2 x A0 – 1189 x 1682 A0 – 841 x 1189 B0 – 1000 x 1414 C0 – 917 x 1297 A1 – 594 x 841 B1 – 707 x 1000 C1 – 648 x 917 A2 – 420 x 594 B2 – 500 x 707 C2 – 458 x 648 A3 – 297 x 420 B3 – 353 x 500 C3 – 324 x 458 A4 – 210 x 297 B4 – 250 x 353 C4 – 229 x 324 A5 – 148 x 210 B5 – 176 x 250 C5 – 162 x 229 A6 – 105 x 148 B6 – 125 x 176 C6 – 114 x 162 A7 - 74 x 105 B7 – 88 x 125 C7 - 81 x 114 A8 – 52 x 74 B8 – 62 x 88 A9 – 37 x 52 B9 – 44 x 62 Pensil Pensil yang digunakan untuk menggambar berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan penarikan garis. Dipasaran pensil bisa didapatkan dengan mudah dalam berbagai jenis baik bahan isi (grafit, plastik atau arang) maupun bentuknya, (kecil, sedang, maupun besar) yaitu : • Pensil yang sangat keras : 9H, 8H, 7H • Pensil yang keras : 6H, 5H, 4H, 3H, 2H, H • Pensil yang sedang : F, HB, 2B • Pensil yang lunak : 3B, 4B, 5B • Pensil yang sangat lunak : 6B, 7B, 8B Untuk gambar sketsa dan gambar freehand biasa digunakan pensil B sampai 4B. Disamping itu untuk sketsa isi pensil ukurannya lebih besar selain isi grafit (B – 4B) juga isi arang (misal Wolff’s) juga pensil sketsa dengan isi segi empat (misal Hartmuth atau Koh-I-Noor). Pemilihan jenis pensil sangat bergantung pada jenis kertas yang akan digunakan. Selain jenis pensil isi warna hitam yang telah diterangkan diatas, terdapat juga pensil warna yang banyak digunakan dalam gambar presentasi. Pensil warna digunakan untuk lebih menampilkan gambar seperti keadaan sebenarnya. Seiring perkembangan teknologi, dewasa ini telah banyak merk pensil warna yang membuat gabungan antara pensil warna dan cat air, sehingga penggunaannya lebih efektif dan beragam. Pensil Mekanis Pensil semacam ini digunakan dalam teknik menggambar sejak beberapa tahun lalu. Bentuknya sederhana terdiri dari batang pensil dan isian pensil (minen). Keistimewaan pensil ini terletak pada ketebalan garisnya yang tertentu antara lain : 0.3 mm, 0.5 mm, 0.7 mm, 0.9 mm, 1.8 mm, 2 mm, dan 3 mm. Setiap pensil dilengkapi dengan penghapus karet dan kawat pembersih ujung di bawah tombol penekan mekanis pengeluar minen. Karena minen terbuat dari karbon dan tanah polimer, maka selain digunakan untuk menggambar dan menulis di kertas gambar biasa, juga dapat digunakan menulis dan menggambar di kertas transparan, kertas sintetik dan kertas film. Mengingat variasi fungsinya, maka minen terdapat beberapa kekerasan diantaranya 5H film, 4H, 3H, 2H, H, H film, HB, HB film, B, 2B dan F. Pensil mekanis ini disa dipakai langsung untuk menggambar, menulis atau membuat sketsa sebelum dibuat gambar dengan tinta. Penggunaan pensil ini menghasilkan gambar yang tepat, jelas, rapi dan bersih.
  • 8. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 3 Jangka Jangka digunakan sebagai pembuat lingkaran, pembagi jarak untuk memindahkan titik dari satu gambar skala dan membuat garis parabola. Jenis alat ini juga bermacam-macam, yaitu : jangka pembagi, jangka biasa, jangka nol dan jangka batang. Penggaris Lengkung dan Penggaris Fleksibel Baik penggaris lengkung maupun penggaris fleksibel berguna untuk menarik garis lengkung yang tidak mempunyai titik pusat/radius tertentu bagi jangka. Penggaris ini sangat fungsional untuk menggambar proyeksi atau perspektif. Penggaris lengkung ada tiga buah dalam satu set, sering disebut dengan "penggaris Perancis". Sedang penggaris fleksibel (bisa diubah-ubah) ada bermacam-macam bentuk dan panjangnya, juga bervariasi dari 30 cm, 40 cm, 50 cm hingga 60 cm panjangnya. Siku-siku Dalam menggambar dikenal dua jenis siku-siku, yaitu siku-siku T yang berguna untuk menarik garis horisontal pada meja gambar dan sepasang segitiga siku-siku yang tergabung dapat digunakan untuk menarik garis vertikal, garis dengan sudut 15°, 30°, 45°, 60°, 75° dan 90°. Penggaris Panjang Penggaris panjang dengan skala ukuran sangat diperlukan, baik yang panjangnya 20 cm, 30 cm, 50 cm, 60 cm, 100 cm maupun yang 150 cm. Penggaris, terutama yang panjang sangat baik untuk digunakan menarik garis-garis pada penggambaran gambar perspektif dengan titik hilang yang jauh. Perlengkapan Koreksi Seorang perencana harus tersedia penghapus yang bervariasi. Penghapus karet dipakai untuk menghapus garis-garis pensil. Garis tinta bisa dihapus dengan penghapus keras. Sedangkan penghapus karet kimia digunakan untuk menghapus tinta pada kertas kalkir. Penghapus karet kimia ini bekerja secara kimiawi tanpa merusak permukaan kertas, bisa digunakan untuk menghapus garis tipis, tebal baik pensil ataupun tinta (rapido). Alat penghapus dalam bentuk cairan (trichloretan) yang berupa cairan putih digunakan dengan dioleskan pada garis atau gambar yang hendak dihapus serta harus ada pula zat pencairnya. Selain itu juga ada sikat gambar dan pelindung penghapus yang berupa lembaran logam tipis atau plastik. Pada lembaran itu terdapat lubang dengan berbagai bentuk dan ukuran sebagai pembatas daerah yang perlu dihapus. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan mengenal dan dapat menggunakan berbagai jenis alat bantu dalam merencana dan merancang taman. Alat bantu merancang ini dapat digunakan dalam pengambilan data di lapang maupun dalam tahap awal mendesain di studio. Alat dan Bahan Bahan dan alat yang digunakan antara lain buku gambar A3, pensil 2B serta penggaris panjang.
  • 9. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 4 Tugas A. Membuat 6 buah kotak dengan garis tepi kertas A3 sebesar 2cm dengan tiga kotak diatas dan tiga kotak dibawah. Jarak antara kotak dibuat sebesar 1.5 cm. B. Membuat arsir garis lurus di tiga kotak bagian atas dengan pensil tanpa bantuan penggaris dengan garis-garis lurus yang terdiri dari garis Vertikal (atas-bawah), Garis Horisontal (kiri-kanan) dan garis miring 45ᵒ. C. Membuat arsir garis lengkung (organic) di tiga kotak bagian bawah dengan pensil dengan urutan sama dengan tugas bagian B.
  • 10. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 5 Praktikum PAL – 02 SIMBOL TANAMAN DALAM RANCANGAN TAMAN Pendahuluan Fungsi utama gambar/grafis dalam arsitektur pertamanan adalah sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan ide baik berupa perbaikan maupun pengembangan baru suatu tapak. Gambar tersebut terdiri dari banyak elemen pendukung diantaranya gambar vegetasi dan gambar pendukungnya. Vegetasi merupakan elemen penting dalam pengembangan suatu taman. Penggunaan gambar vegetasi dalam presentasi ide disain taman merupakan cara efektif menggambarkan keadaan taman yang akan dibuat. Pada beberapa kasus taman, vegetasi menjadi prioritas utama (point of interest) dalam suatu taman, tetapi di kasus lain mereka hanya merupakan elemen pelengkap dari suatu taman. Secara umum pengembangan kemampuan mahasiswa dalam menggambar vegetasi merupakan hal penting dalam memperoleh keahlian mempresentasikan suatu tujuan. Proporsi merupakan aspek mendasar dalam membuat variasi gambar vegetasi. Hubungan antara batang pohon dengan dahan, ranting, dan daun yang merupakan kesatuan vegetasi adalah bentuk yang sulit. Menggunakan pendekatan analitik dengan melihat lingkungan sekitar (vegetasi di sekitar kita) dapat menolong dalam mengidentifikasikan hubungan tersebut. Gambar vegetasi yang baik adalah gambar yang dapat menunjukkan karakteristik vegetasi sehingga tanpa melihat nama vegetasi (yang biasanya disertakan dalam rencana taman), pembaca dapat memahami jenis vegetasi yang dimaksud. Vegetasi terbagi menjadi tiga kelompok dari segi bentuk, yaitu penutup tanah (ground cover), semak (shrub) dan pohon (tree). Gambar pohon mengikuti bentuk dasar pohon dimana tumbuh dari tanah menjulang ke atas. Teknik dasar menggambar pohon dimulai bentuk sederhana kemudian dikembangkan ke dalam detail. Bentuk pohon mengikuti gradasi tebal tipis garis, semakin keatas semakin tipis untuk memperoleh bentuk yang proporsional. Gambar bentuk pohon mengikuti bentuk umum pohon yang evergreen (berdaun sepanjang hidup) dan dicudious (ada masa rontok daun). Secara umum penggambaran pohon dalam rencana taman merupakan ilustrasi pada saat tanaman tersebut tumbuh secara optimal (dewasa) dengan menggambarkan luas kanopinya. Gambar semak dapat digambarkan dengan beberapa cara. Yang paling banyak digunakan adalah bentuk mirip suatu pohon tetapi dengan proporsi
  • 11. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 6 kecil. Perhatian terhadap variasi dari tekstur dan nilai yang dihubungkan dengan penggunaan garis dan bentuk sangat penting digunakan. Pola penggambaran ground cover dan rumput dengan ekspresi garis dan bentuk yang sederhana, tetapi perlu diperhatikan hubungan antara proporsi bentuk dan garis dengan skala gambar. Detail dari gambar rumput dan ground cover mengikuti bentuk umum teksture daun dari bentuk sebenarnya serta gaya yang berbeda atau teknik menggambar. Semakin detail dari suatu gambar semakin bagus ilustrasi tekniknya. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan mengenal dan dapat menggambarkan karakteristik vegetasi/tanaman dalam symbol gambar. Alat dan Bahan Bahan dan alat yang digunakan antara lain buku gambar A3, pensil 2B serta penggaris panjang. Tugas Membuat 10 buah kotak dengan garis tepi kertas A3 sebesar 1 cm dengan lima kotak diatas dan lima kotak dibawah. Mengisi kotak tersebut dengan gambar Tampak atas/denah pada kotak bagian atas serta gambar tampak samping di kotak bagian bawah vegetasi yang sudah ditentukan.
  • 12. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 7 Praktikum PAL – 03 PENGENALAN TANAMAN DALAM TAMAN Pendahuluan Tanaman merupakan salah satu elemen lanskap atau taman yang sangat penting Dalam hal ini tanaman tidak hanya dipandang dari aspek produksi, tetapi juga dari aspek estetika dan fungsi lain (konservasi, penetralisir polusi, pembentuk iklim mikro, dan lain sebagainya). Sementara itu untuk memperoleh lanskap atau taman yang optimal secara estetis dan fungsional diperlukan suatu upaya pengelolaan elemen-elemennya termasuk tanaman mulai tahap perencanaan sampai pemeliharaan. Oleh karena itu dalam praktikum ini, diberi penekanan pada pengenalan 2 aspek penting tanaman terutama yang berhubungan dengan tanaman sebagai elemen lanskap, yaitu : 1. Aspek hortikultura : kesesuaian terhadap tanah, air, suhu, pH, cahaya, dan cara budidaya 2. Aspek fisik : ukuran, bentuk, tekstur, warna dan aroma 1. Aspek Hortikultura/Ekologis Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, kelembaban, air, tanah, zat hara dan seterusnya. Setiap tanaman mempunyai kemampuan yang berbeda untuk beradaptasi dengan lingkungan tersebut, termasuk tanaman dalam lanskap. Untuk mendapatkan pertumbuhan optimal, maka perlu diciptakan lingkungan yang sesuai atau dilakukan seleksi tanaman yang sesuai dengan lingkungan tapak atau lanskap yang ada. Aspek hortikultura tanaman secara umum meliputi : a. Toleransi terhadap suhu. Hal ini berhubungan dengan reaksi tanaman terhadap suhu minimum, suhu optimum dan suhu maksimum. Suhu minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat hidup. Suhu optimum adalah suhu dimana tanaman dapat tumbuh optimal sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi di mana tanaman dapat tumbuh. b. Toleransi terhadap air. Hal ini beerhubungan dengan kebutuhan tanaman terhadap air dan tingkat evapotranspirasi. Tanaman seperti kaktus dan Euphorbia merupakan tanaman yang tahan pada kekeringan karena kemampuannya untuk menyimpan air, sebaliknya tanaman Begonia termasuk tanaman yang lebih menyukai kondisi lembab. c. Toleransi terhadap cahaya. Cahaya sangat penting peranannya dalam metabolisme tanaman. Kebutuhan tanaman terhadap cahaya berhubungan dengan intensitas dan lama penyinaran. Dalam hal ini
  • 13. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 8 tanaman dapat dibedakan menjadi tanaman yang toleran terhadap keadaan terbuka (sinar matahari langsung), dan tanaman yang toleran terhadap naungan. Toleransi terhadap tanah. Berhubungan dengan struktur tanah (liat, berpasir, gembur), tingkat keasaman (pH) dan kandungan unsure hara tanah. d. Toleransi terhadap pemeliharaan. Untuk mendapatkan lanskap atau taman yang indah diperlukan upaya pemeliharaan terhadap elemen- elemennya. Pemeliharaan tanaman berhubungan dengan penyiraman, pemangkasan, pemupukan, penyulaman, dan pemberantasan HPT. 2. Aspek Fisik Sebagai elemen lanskap/taman, karakter fisik tanaman perlu diperhatikan. Dalam hal ini tanaman dipandang sebagai salah satu unsur perancangan di mana salah satu upaya untuk mencapai sebuah lanskap atau taman yang estetis adalah dengan menata unsur-unsurnya sedemikian rupa berdasarkan prinsip-prinsip perancangan Aspek fisik tersebut meliputi : a. Ukuran. Pengertian ukuran tanaman dewasa maencakup tinggi tanaman dan lebar tajuk. Berdasarkan ketinggiannya, tanaman dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut: - Penutup tanah : tinggi sampai 0.3 m - Semak rendah : tinggi sampai 1 m - Semak sedang : tinggi >1 m – 2 m - Semak tinggi : tinggi >2 m – 4 m - Pohon kecil : tinggi >4 m – 6 m - Pohon sedang : tinggi >6 m – 12 m - Pohon besar : tinggi >12 m b. Warna. Salah satu karakter fisik tanaman yang menjadi pembeda satu dengan yang lain adalah warna, baik warna bunga, daun, batang maupun buah. Warna tersebut dapat menjadi daya tarik visual dalam suatu lanskap/taman. Ditinjau dari sudut perancangan, warna dapat berfungsi sebagai point of interest, pembentuk irama, dominasi, dan kesatuan. Warna tanaman dapat berperan dalam memberi suasana ramai, gembira, teduh, gelap, bahkan luas dan sempit. Berdasarkan penggolongan “tanaman hortikultura” sendiri kemudian dikenal dengan istilah tanaman hias bunga, tanaman hias daun, dll.
  • 14. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 9 c. Bentuk. Bentuk tanaman yang paling diperhatikan dalam suatu taman/lanskap adalah bentuk tajuk, di mana secara umum dapat dibedakan menjadi : d. Tekstur. Tekstur tanaman merupakan kehalusan dan kekasaran tanaman atu sekelompok tanaman. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran daun, ukuran ranting dan cabang, konfigurasi deretannya serta jarak pandang manusia. Tekstur tanaman biasanya diklasifikaiskan menjadi tekstur kasar, sedang dan halus. Tekstur kasar biasanya ditunjukkan dengan daun yang besar, tebal, dan banyak ranting (ranting kecil dan sedikit) dan terbuka. Tekstur ini memberi kesan menonjol, mengurangi jarak, dan mempersempit ruang, sehingga dalam penggunaanya dapat berfungsi sebagai point of interest serta modifikasi ruang. Tekstur menengah ditunjukkan dengan daun dan bataang yang berukuran medium. Tekstur ini dapat berfungsi sebagai elemen transisisi dari tekstur kasar dan halus. Tekstur kecil dihasilkan dari daun yang kecil, serta batang dan ranting yang sempit. Tanaman ini dapat digunakan untuk menghasilkan keteraturan dan ketelitian karakter. e. Aroma. Beberapa tanaman memepunyai aroma kuat atau lembut, dan lainnya tidak beraroma. Kenyamanan manusia terhadap aroma sangat relatif. Oleh karena itu dalam perencanaan taman perlu dipergunakan toleransi pengguna terhadap aroma tanaman yang akan ditanam sehingga tidak mengurangi kenyamanan manusia. Tujuan Mahasiswa dapat menjelaskan aspek fisik dan hortikultura tanaman serta penggunaannya di dalam suatu lanskap/taman. Bahan dan Alat Print laser berwarna, computer, kertas A3, foto tanaman berwarna, gunting
  • 15. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 10 Tugas 1. Kumpulkan 5 foto tanaman berwarna berkualitas bagus (asli karya sendiri atau dari internet, bila dari internet sebutkan sumbernya di foto tersebut), untuk masing-masing kelompok (dua orang) sesuai kategori yang diinstruksikan. (kualitas foto harus jelas bentuk kanopi, warna daun dan bunga-jika ada) 2. Setting Kartu Tanaman berupa Softcopy (file Corel Draw) maupun Hardcopy (Print laser) dengan ketentuan Kartu ukuran A5, margin 1 cm (kiri, kanan, atas, bawah), Font Arial Narrow 10pt, 1 spasi, diberi identitas pembuat kartu Nama dan NIM. 3. Buatlah data tentang tanaman tersebut dengan keterangan sebagai berikut : a. Nama Lokal : Jika ada b. Nama Ilmiah : Penulisan benar c. Famili : Penulisan benar d. Umur : Annual/Binnual/Perennial e. Jenis Tanaman : Pohon/Semak/Herba/Tanaman Penutup Tanah/ Tanaman Merambat/Tanaman Air f. Bentuk Tajuk : V-Shape, Round weeping, Round, Oval, dsb. g. Lebar Tajuk : Hanya untuk pohon (dalam m) h. Warna Daun : Sudah jelas i. Tekstur Daun : Kasar/Sedang/Halus j. Warna Bunga : Sudah jelas k. Aroma Bunga : Harum/Tidak berbau l. Tipe Perakaran : Dalam/Sedang/Dangkal m. Kebutuhan Cahaya : Penuh/Setengah Naungan/Ternaungi n. Kebutuhan Air : Tinggi/Sedang/Rendah o. Kebutuhan Suhu : dalam derajat Celcius p. Ketinggian Tempat : Tinggi/Rendah/Tinggi-Rendah (dalam meter dpl) q. Jenis Tanah : Berpasir/liat/Liatberpasir, asam/basa/netral, dsb. r. Bagian yang Menarik: Bentuk tajuk/Bunga/Daun/Batang, dsb. s. Cara Perbanyakan : Stek/biji, dsb. (dapat > 1 cara) t. Fungsi dalam Taman/Lanskap : Peneduh/pembatas/pergola/,dsb (dapat >1 fungsi) u. Fungsi Lain : Tanaman Obat, Upacara Keagamaan, dsb.
  • 16. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 11 Praktikum PAL – 04 UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN Pendahuluan Unsur dan prinsip perancangan merupakan kerangka awal pada proses perancangan taman. Unsur perancangan meliputi titik, garis, bentuk, warna, tekstur, aroma, motif/gaya, suara, ruang dan waktu. 1. Titik Titik merupakan unsur paling sederhana pada perancangan. Pada taman, titik dapat dihadirkan sebagai point of interest berupa air mancur, sclupture, atau tanaman (Gambar 3). Gambar 3. Contoh Unsur Titik pada Rancangan Taman Renaissance (Lane, et.al., 2008) 2. Garis (Line) Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi perancangan. Sebuah garis adalah unsur perancangan yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis lengkung memberi kesan santai, lembut, bergerak dan alami, sedangkan garis lurus member kesan stabil, kaku, dan langsung menuju sasaran. Pada taman, unsur garis biasanya diwujudkan dalam bentuk border (barisan) tanaman, jalur sirkulasi, bentuk tajuk tanaman, dan sebagainya (Gambar 4). Gambar 4. Unsur Garis dalam Rancangan Taman (Ingram, 2003)
  • 17. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 12 3. Bentuk(Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk pada taman dapat diwujudkan pada bentuk dan struktur elemen taman misalnya bentuk dan struktur tanaman baik secara individual maupun kelompok. Bentuk tajuk tanaman secara umum dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman (Ingram, 2003) 4. Ruang (Space) Ruang dibentuk oleh dinding, alas dan atap. Dalam taman, ruang dapat bersifat nyata maupun maya. Ruang nyata dapat dibentuk dengan menggunakan pembatas berupa dinding, pagar, maupun tanaman (Gambar 6). Ruang maya dapat dibentuk dengan menggunakan perbedaan warna, perbedaan bahan maupun perbedaan ketinggian. Ruang dalam taman digunakan untuk mengakomodasikan fungsi tertentu seperti area bermain, tempat istirahat, dan sebagainya. Gambar 6. Ruang Taman yang Dibentuk oleh Dinding Masif (RHS, 2005) 5. Tekstur (Texture) Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam taman, tekstur juga menunjukkan ukuran daun dan tipe percabangan. Tanaman dengan ukuran daun besar dan percabangan jarang disebut memiliki tekstur kasar, begitu pula sebaliknya. Gambar 7. Tiga Tipe Tekstur Tanaman (Ingram, 2003)
  • 18. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 13 6. Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam perancangan taman. Warna dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dikenal istilah warna primer (merah, biru dan kuning) dan warna sekunder, yaitu campuran 2 warna primer. Untuk membuat komposisi warna dalam perancangan, dapat menggunakan lingkaran warna. Paduan antara warna yang berdampingan pada lingkaran warna disebut analogus. Sedangkan paduan warna yang bersebrangan disebut komplementer. Komposisi komplementer biasanya digunakan untuk membuat kontras pada hasil rancangan. Gambar 8. Lingkaran Warna sebagai Pedoman dalam Menyusun Komposisi Warna (Ingram, 2003) 7. Aroma Aroma sebagai salah satu unsur perancangan dapat member suasana yang berbeda pada taman. Aroma dapat ditampilkan melalui pemilihan jenis tanaman yang mengandung aroma seperti melati, kemuning, cempaka, dan sebagainya. 8. Suara Suara pada taman dapat berupa suara atau bunyi yang menyenangkan maupun bunyi yang mengganggu. Bunyi yang menyenangkan seperti gemericik air, hembusan angin, gesekan daun, suara burung atau serangga. Sedangkan suara yang mengganggu seperti suara kendaraan bermotor. 9. Gaya/Motif Gaya adalah susunan elemen baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang membentuk kesatuan pola atau ragam tertentu. Terdapat beberapa gaya yang dapat dibuat pada perancangan taman seperti formal dan informal. Adanya elemen taman dan elemen perancangan tidak berarti secara otomatis taman akan jadi, karena untuk mendapatkan taman yang baik diperlukan suatu pedoman yang disebut prinsip perancangan yang meliputi : tema, keseimbangan, skala, irama dan titik perhatian. 1. Kesatuan (Theme/Unity) Kesatuan (Unity) diperoleh melalui penggunaan komponen pada disain untuk mengekspresikan ide utama melalui gaya tertentu secara konsisten. Kesatuan ditekankan melalui konsistensi karakter antara elemen-elemen taman sehingga diperoleh tema taman secara spesifik. Kesatuan juga dapat dicapai dengan penggunaan tanaman tertentu secara massal atau pun pengulangan. 2. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan dalam perancangan mengacu pada keseimbangan atau persamaan daya tarik visual (Gambar 7). Dikatakan keseimbangan simetris jika satu sisi sama dengan sisi lainnya baik pada garis, bentuk, tekstur maupun warna. Keseimbangan asimetris merupakan keseimbangan daya tarik visual yang dicapai dengan perbedaan pada
  • 19. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 14 unsur disain. Terdapat pula keseimbangan radial, yaitu keseimbangan antara unsure perancangan yang mengacu pada titik tengah. (a) (b) Gambar 9. Keseimbangan Asimetris (a) dan Keseimbangan Simetris (b) (Ingram, 2003) 3. Skala (Scale) Skala adalah perbandingan antara satu bagian atau elemen taman dengan bagian lain pada taman tersebut. Perancangan taman yang baik adalah taman yang memiliki skala proporsional, misalnya untuk bangunan yang tinggi menjulang dipilih tanaman yang juga tinggi (Gambar 8). Skala juga berhubungan dengan manusia dan aktivitasnya. Gambar 10. Skala Proporsional antara Unsur Tanaman dengan Bangunan (Ingram, 2003) 4. Irama (Rhytme) Irama dicapai jika elemen-elemen perancangan dapat menciptakan perasaan bergerak sehingga mampu mengendalikan pandangan mata penikmat taman. Unsur perancangan seperti warna, garis dan bentuk dapat diulang untuk menciptakan irama pada perancangan taman. Irama berguna untuk menghilangkan kekacauan dalam perancangan. Gambar 11. Pengulangan dalam Rancangan Taman Melalui Penggunaan Jenis Tanaman yang Berbeda 5. Titik perhatian (Point of Interest) Titik perhatian berguna untuk menggugah semangat, menghidupkan suasana, dan mendobrak kejenuhan. Titik perhatian dapat dibuat dengan menggunakan unsur perancangan yang kontras pada salah satu elemen taman, misalnya dalam warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya. Titik perhatian juga dapat ditunjang dengan tata letak yang tepat.
  • 20. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 15 Tujuan Mahasiswa dapat mengerti dan bisa menentukan secara langsung unsur-unsur perancangan dan prinsip perancangan yang ada dalam suatu taman. Bahan dan Alat Kertas A4, alat tulis. Tugas • Lakukan pengamatan terhadap taman di kota Malang secara langsung. • Tentukan unsur perancangan dan prinsip perancangan yang ada dalam taman tersebut. Lembar Kerja Lokasi Taman : ………………………………………. Tanggal Pengamatan : ………………………………………. No Unsur Perancangan Elemen Taman yang Berhubungan 1 Titik 2 Garis 3 Bentuk 4 Ruang 5 Warna 6 T ekstur 7 Aroma 8 Suara 9 Motif/Gaya
  • 21. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 16 Lokasi Taman : ………………………………………. Tanggal Pengamatan : ………………………………………. No Prinsip Perancangan Keterangan 1 Tema/Kesatuan (Unity) 2 Keseimbangan (Balance) 3 Irama (Rhytm) 4 Titik perhatian (Point of interest) 5 Skala (Scale)
  • 22. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 17 Praktikum PAL – 05 TUGAS BESAR : PERANCANGAN TAMAN RUMAH TINGGAL Pendahuluan Pada dasarnya pembuatan taman meliput tiga tahap yaitu : perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan. Perancangan merupakan tahap pembuatan rancangan taman dengan hasil akhir berupa gambar rancangan detil, rancangan kerja dan rancana anggaran biaya sebagai acuan pelaksanaan pembuatan taman di lapang. Tahap ini dilakukan dengan tujuan: mempermudah pelaksanaan, mencapai efisiensi waktu, tenaga, serta biaya pelaksanaan serta sebagai bahan acuan untuk melakukan evaluasi. Proses perancangan meliputi tahapan sebagai berikut: A. Kumpul Data (Inventarisasi) Sebagai langkah pertama pembuatan taman dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu terkait seluruh aspek fisik, biota, sosial dan teknis. Data yang diperlukan meliputi : a. Aspek-aspek : 1. Manusia, dengan segala keinginan, maksud, tujuan, kebiasaan- kebiasaannya 2. Sumber Dana, baik yang sudah tersedia maupun yang bisa digali 3. Fisik lahan, dengan flora-faunanya, iklimnya, lingkungannya 4. Teknik pelaksanaan dari ilmu/standar-standar yang lazim b. Faktor-Faktor : 1. Ruang, yaitu lokasi taman maupun luasan taman 2. Waktu, yaitu kapan harus dimulai, harus selesai, termasuk kapan taman digunakan pengguna 3. Tenaga, yaitu ketersediaan sumberdaya, energi, gerak. Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan mencari atau membuat peta dasar, merekam semua benda dan keadaan, baik yang ada dalam tapak maupun disekitar tapak, memotret, membuat video film jika perlu, mewancarai orang-orang, mencatat, melakukan studi pustaka dan lain-lain. Salah satu bagian yang penting adalah dalam mengumpulkan data tentang bahan tanaman, dan bahan bangunan taman untuk kondisi tapak yang bersangkutan. Khususnya untuk teori pemilihan tanaman taman, dapat dipakai teori klasifikasi hortikultura/ekologis dan klasifikasi fisik. Perhatian serta penerapan data tanaman sesuai teori ini adalah sangat penting. Mengingat bahwa tanaman dalam taman sama sekali tidak boleh diperlakukan sebagai bahan mati. Terlampau sering orang membuat kesalahan karena mengabaikan sifat-sifat tanaman yang peka terhadap berbagai keadaan lingkungannya serta berubah dengan berjalannya waktu. Setelah terkumpul data tanaman dan bahan bangunan taman tersebut diatas, perlu dikumpulkan juga data tentang hubungan manusia (disukai atau tidak), dana (mahal/murah), fisik (tersedia banyak, dekat, mudah didapat) dan teknis (cara pemakaian serta ketentuan-ketentuan teknis lainnya). B. Olah Data (Analisa-Sintesa) Dengan memanfaatkan teori-teori yang ada, memakai pertimbangan logika dan memberanikan diri untuk mengemukakan gagasan atau kreatifitas, maka akan
  • 23. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 18 diperoleh berbagai kesimpulan atas data yang berhasil dikumpulkan. Berdasarkan data yang ada dapat dikelompokkan data yang ada kedalam Potensi, Kendala, Amenity (Kenyamanan) dan Danger Signal. Proses sintesa akan memanfaatkan data analisa tersebut untuk dicari bentuk pemanfaatan potensi tapak, solusi dari kendala serta pengembangan dan pemanfaatan kondisi kenyamanan tapak termasuk juga mengantisipasi danger signal yang ada. Berdasarkan kumpulan sintesa yang didapatkan dapat diperoleh aneka pilihan/alternatif prarancangan atau prarencana. C. Konsep (Pra-Rancangan/Pra-Rencana) Dari olahan ilmiah dan seniah tersebut diatas akan diperoleh berbagai kemungkinan pemecahan masalah atau dikenal juga sebagai berbagai alternatif disain. Selanjutnya akan dipilih alternatif disain yang terbaik yang selanjutnya akan disebut sebagai alternatif terpilih atau pra-rencana/pra-rancangan. Pra- Rencana/Pra-Rancangan yang baik haruslah merupakan olahan kreatif dan imajinatif pengembangan taman sejauh kita dapat menjangkaunya. Suatu alternatif dapat menjadi terpilih bila syarat dasar dapat terpenuhi, yaitu : a) Harus sesuai dengan data hasil Inventarisasi b) Harus dapat dilaksanakan sesuai jadwal c) Harus dapat dipelihara dengan mudah, secara fisik maupun idial/ tujuan semula. Suatu rencana taman harus kreatif dan imajinatif namun sesuai dengan batasan Ruang, Waktu, dan Sumberdaya. D. Perencanaan/Perancangan Terdiri dari : 1. Perencanaan/Perancangan Gambar, antara lain ; terdiri atas Gambar Situasi, Gambar Tapak dan Topografi, Rancangan/Program Ruang dan Sirkulasi, Rancangan Tanaman dan Bangunan Taman, Gambar Tampak, Potongan, Detail, Konstruksi, Gambar Mekanikal dan Elektrikal, Gambar Perspektif, Maket. 2. Perancangan/Perencanaan Administratif, antara lain : Falsafah Perencanaan/ Perancangan, Jadwal Kerja, (baik sistem Tabel atau Jaringan Kerja), Organisasi Personalia, Rencana Bahan dan Peralatan, Rencana Biaya dan Pendanaan, Uraian Teknik dan Spesifikasi, Persyaratan Kontrak/ Hubungan Kerja, Baik perencanaan/perancangan gambar maupun administratif perlu dievaluasi dan re-evaluasi setiap waktu. Perencanaan/perancangan topografi/ pembentukan tanah yang baik merupakan dasar/pondasi dari suatu keberhasilan taman. Perlu diperhitungakan usaha penyelamatan lapisan atas tanah (top soil) agar dapat menjamin kesuburan penanaman tanaman nantinya. Lebih detail Bagan Proses berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana dapat dilihat di Gambar halaman 19 Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat merancang taman dalam skala kecil (taman rumah/kantor).
  • 24. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 19 Alat dan Bahan Buku Gambar dan Kertas roti ukuran A3, pensil, penggaris, alat warna
  • 25. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 20 Tugas A. Siapkan taman rumah tinggal atau taman kantor minimal seluas 20m2 yang bersifat nyata. B. Siapkan pensil, penggaris dan minimal 4 lembar kertas roti A3 untuk mencatat atau menulis hasi kerja anda C. Beri judul tiap kertas roti tersebut sebagai berikut : • Lembar 1 : Inventarisasi • Lembar 2 : Analisa-Sintesa • Lembar 3 : Konsep • Lembar 4 : Site Plan (Rencana Taman) D. INVENTARISASI • Tulis latar belakang anda melakukan pembuatan atau perubahan pada taman anda. • Tetapkan tujuan atau maksud Anda melakukan pembuatan taman tersbut • Lakukan inventarisasi terhadap taman Anda, catat hasil inventarisasi secara tergambar dan tertulis pada Lembar 1 • Data yang dikumpulkan meliputi: − luas dan batas tapak (dalam meter), − sumber air, − bangunan taman (jalan,bangju taman,dsb) drainase − topografi − tanah − tanaman − satwa suara − iklim (suhu,cahaya,kelembaban) − view (good view-bad view) − fasilitas dan utilitas (saluran air listrik,dsb) − ekonomi (sumber dan jumlah dana) − sosial (hobby, aktifitas,keinginan, dan jumlah pengguna) − teknis (sempadan bangunan, dll) E. ANALISA-SINTESA • Berdasarkan kebutuhan ynag ada, lakukan analisis untuk memisahkan kondisi lapang yang mendukung tujuan (potensi) dan mana data yang menghambat tujuan (kendala). Kondisi yang merupakan potensi sebaiknya dipertahankan dan atau dikembangkan, dan yang merupakan kendala berikan alternative pemecahannya. Catat hasil Analisis-Sintesis anda pada Lembar 2.
  • 26. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 21 Gambar 13. Contoh Analisis-Sintesis pada Taman Rumah (Baskara, 2009) F. KONSEP • Berdasarkan hasil analisis-sintesis di atas, serta tetap mengacu pada tujuan buatlah minimal 2 alternatif garis besar (konsep) taman yang akan anda buat dalam bentuk pembagian zona berdasarkan fungsi, sirkulasi dan tata tanaman). Pilih salah satu konsep yang menurut Anda paling baik secara fungsional dan estetis serta paling mungkin dilaksanakan secara teknis dan ekonomis sebagai konsep terpilih (Lembar 3).
  • 27. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 22 Gambar 14. Contoh Konsep pada Taman Rumah (Baskara, 2009) G. SITEPLAN • Kembangkan konsep terpilih tersebut menjadi perancangan akhir secara detil dilengkapi dengan keterangan spesifikasi bahan yang akan Anda gunakan. Akan lebih baik jika dilengkapi gambar perspektif untuk menunjukan hasil jadi taman yang diharapkan (Lembar 4). • Buatlah rancangan anggaran biaya dan rencana kerja untuk pelaksanaan.
  • 28. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 23 Contoh 15. Contoh Rancangan Taman Rumah (Baskara, 2009)
  • 29. Penuntun Praktikum Pengantar Arsitektur Lanskap, FP UB 24 DAFTAR PUSTAKA Basham, C.W. 1973. Laboratory Activities in Horticulture. Kendall or Hunt Pub. Co. Iowa Carpenter, P.L. at al. 1975. Plants in The Landscape. Freeman and Co. San Fransisco. Hakim, R. 1993. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara. Jakarta. Ingram, D L. 2003. Basic Principles of Landscape Design. University of Florida. http://edis.ifas.ufl.edu/BODY_MG086 Lane, S., Petersham, and Thame, R. 2008. Ham House Garden. London. www. Gardenvisit..com Simonds J. O. 1983. Landscape Architecture. Mc-Graw Hill Inc. New York Rachman, Z. 1986. Pertamanan sebagai Ilmu dan Seni, Pencipta Lingkungan Indah dan Berguna. Makalah Kuliah Umum Himagron IPB Royal Horticulture Sociaety, 2005. Helios Urban Space: Modern Eden. London. http://www.rhs.org.uk/chelsea/2005/exhibitors/ Reid, G.W. 1996. Grafik Lanskap. (Terjemahan). Bumi Aksara. Jakarta. Sulistyantara, B. 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. Jakarta.