Obat gangguan ssp

Marito Simanungkalit
Marito SimanungkalitStudent à Poltekes Kemenkes Jayapura
Obat Gangguan SSP
-Obat yang bekerja pada susunan saraf
pusat (SSP)
-Memperlihatkan efek yang sangat luas
-Secara umum maupun spesifik dapat
merangsang maupun menghambat aktivitas
SSP
-Pada bagian tertentu psikofarma dapat
menghambat fungsi bagian SSP tertentu
dan merangsang bagian SSP yang lain.
Klasifikasi/penggolongan Obat
           Perangsang SSP
 Anestesi umum
 Anestesi lokal
 Hipnotik-sedatif
 Psikotropik
 Antikonvulsi-antiepilepsi
 Perangsang SSP
Anestesi Umum

  Tindakan meniadakan nyeri secara
   sentral disertai hilangnya kesdaran dan
   bersifat pulih kembali ( Reversibel).
Obat anestesi umum dibagi menurut bentuk
   fisiknya, terdiri dari 3 golongan:
1. Obat anestesi gas
2. Obat anestesi menguap
3. Obat anestesi yang diberikan secara
   intravena
Contoh obatnya:
 Isoflurane
 Halothane
 Ketamine
 Propofol
 Thiopentone
 Sevoflurane
 Suprane
 Desflurane dll.
 Suprane  merupakan contoh obat untuk
  anestesi umum khususnya anestesi
  inhalasi.
 Indikasi:
- Induksi dan mempertahankan anestesi pd
  orang dewasa.
- Sebagai obat inhalasi u/ pemeliharaan pd
  bayi & anak-anak.
Kontraindikasi:
- Pasien dg hipertermia ganas secara
  genetik
- Pasien dg kontraindikasi anestesi umum
Interaksi & tingkat keamanan obat:
- Mempotensiasi aksi relaksan otot
- Opioid dan benzodiazepin menurunkan keb.
  Anestesi
Tingkat keamanan:
Pada wanita hamil  Kategori B
Dosis  disesuaikan pada setiap individu
Sediaan  cairan 100% x 24 ml
Anestesi lokal
    Obat mis, lidokain, prokain, atau tetrakain
     yang menyebbkn anestesi dg
     melumpuhkan ujung saraf sensorik atau
     saraf pd tempat pemberian obat.
    Konduksi impuls saraf dihambat dg
     menghentikan masuknya Na ke dalam
     saraf.
    Penggolongan & Contoh
a.   Senyawa ester (-COOC-)
b.   Senyawa amida (-NHCO-)
c.   Lainnya: fenol, benzilalkohol, dan etilklorida
Lidokain  merupakan gol obat yang paling
  banyak digunkan di Indonesia dan digunakan
  secara luas dg pemberian topikal dan
  suntikan.
Interaksi & tingkat keamanan:
  untuk tingkat kemanan tdk dibatasi, baik u/
  ibu hamil maupun menyusui karena tdak
  memberikan dampak maupun gejala yang
  spesifik trhadap bayi yg ibunya
  menggunakan lidokain.
Indikasi
- Anestesi lokal
- Blockade saraf
- Pd kedokteran gigi digunakan u/ anestesi
  infiltrasi.
Kontraindikasi
- Hipotensi
- Septicemia
- Tirotoksikosis
- Ekstermitas
Sediaan  oral cair, semprot aerosol, dihirup
  mll nebulizer, injeksi IV, dermal patch.
Dosis
- u/ anestesi infiltrasi perkutan, 5-300mg
- u/ anestesi regional IV 4 mg/kg u/ dewasa
Hipnotik- Sedative
  Sedative substansi yang memiliki aktivitas
   moderate yg memberikan efek menegangkan.
 Hipnotik memberikan efek mengantuk
Digunkan sebagai obat2n yg b.d SSP seperti
   tatalaksana nyeri akut/kronik, penatalaksanaan
   kejang dan insomnia.
Penggolongan & Contoh
a. antihistamin difenhidramin, hidroksizin,
   prometamin,
b. Barbiturat amobarbital, fenobarbital, thiopental
   dll.
c. Benzodiazepin alprazopam, klordiazepoksid,
   diazepam, flurazepam dll.
d. Lain-lain buspiron, kloralhidrat, meprobamat.
Flurazepam obat u/ mengatasi insomnia, dg hasil
  uji klinik yang menunjukkan bahwa flurazepam
  mengurangi secara bermakna waktu induksi
  tidur, jumlah & lama terbangun seawktu tidur,
  maupun lamanya tidur.
Indikasi insomnia ditandai dg kesulitan tidur,
  terbangun malam hari, atau kebangkitan pagi
  hari.
Kontraindikasi  hipersensitif thdp
  benzodiazepine, anak dibawah 15 tahun, wanita
  hamil maupun menyusui, glaukoma, nyeri berat
  tak terkendali.
Interaksi dan tingkat keamanan obat
Dg obat-obatan:
a. Penggunaan bersama alkohol,antidepresan,
    antihistamin, dan analgesik  menyebabkan
    depresi SSP.
b. Simetidin, kontrasepsi oral, fluozisetin,
    isoniasid, ketokonazol  menurunkan
    metabolisme
Dosis
-   u/ insomnia parah, dosis lazim/dewasa 30mg
    menjelang tidur.
-   Pd px usia lanjut dan atau lemah, terapi harus
    dimulai dg 15 mg – respon individu ditentukan.
sediaan
-   tersedia dalam bentuk kapsul 15 mg
-   Tablet 15 mg, 30 mg.
Psikotropika
   Merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah maupun
    sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
    pengaruh selektif pada SSP yang disebabkan perubahan
    khas pd aktivitas mental dan perilaku ( UU No 5, tahun
    1997)
Berdasarkan penggunaan klinik psikotropik dibagi menjadi 4
    golongan:
1.  Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik) : derivat
    fenotiazin, senyawa dimetilaminopropil (klorpromazin,
    promazin, trilufromazin)
2.  Antiansietas (antineurosis) : diazepam, klordiazepoksid,
    klorazepat.
3.  Antidepresin: isokarboksazid,nialamid, fenelzin
4.  Psikotogenik ( psikotomimetik, psikodisleptik,
    halusinogenik) meskalin, dietilamid asam lisergat dan
    marihuana ( ganja).
Diazepam  dikenal dengan Valium, merupakan sebuah turunan narkoba.
   Termasuk dalam golongan psikotropika, nama dagangnya al valium.
Indikasi
- Pengobatan jangka pendek pd gejala ansietas
- Sebagai obat anticemas, sedative-hipnotik, anti kejang, meringankan
   gejala-gejala penghentian alkohol akut.

Kontraindikasi
Bayi < 6 bulan, wanita hamil dan menyusui, depress pernafasan, glaukoma,
  gg pulmoner dan keadaan phobia

Interaksi dan tingkat keamanan
Penggunaan bersama obat2 depresan SSP atau alkhol dapat
   meningkatkan efek depresan.

Sediaan  diazepam ( generik) tablet 2 mg, 5 mg

Dosis  dewasa: ansietas 2-10 mg, 2-4 kali/hari, penghentian alkohol akut
  10 mg, 3-4 kali/hari selama 24 jam pertama.
Anak-anak  0,8-0,12 mg/kg sehari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Antikonvulsi-Antiepilepsi
   Epilepsi :Yunani  kejang atau di Indonesia dikenal
    dengan penyakit ayan adalah suatu gg atau
    penyakit SSP yg timbul spontan dan berulang dg
    episode singkat dg gejala utama kesadaran
    menurun-hilang. Disebabkan karena adanya
    pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan
    berlebihan pada neurron-neuron tertentu dlm
    otakyang diakibatkan oleh luka di otak ( abses,
    tumor, arteriosklerosis).
   Antikonvulsi (antikejang)  digunakan u/ mencegah
    dan mengobati bangkitan epilepsi dan bangkitan
    non epilepsi.
   Penggolongan & contoh  simtomatik & idiopatik
Lanjutan…
     Epilepsi simtomatik(sekunder) dapat disebabkan oleh faktor
      intrakranial seperti: infeksi, trauma, degenerasi serebral, tumor atau
      bisa juga karena anoreksia, alkalosis, gagal hati.
     Epilepsi idiopatik (primer) bila tidak ada penyebabnya. E. idiopatik
      terbagi menjadi 3 kelompok :
1.    serangan tonik-klonik
2.    Serangan absen sederhana
3.    Serangan mioklonik
     Serangan antikonvulsi dpt ditimbulkan ol: hipoglikemi, meningitis,
      encepalitis, ataupun kecelakaan di otak.
Contoh obat:
Hidantion-fenitoin, tosuksimid, fenobarbital, karbamazepin, fenitoin, asam
      palvorat dll.
Hidantion-fenitoin  obat kelas terapi u/ antikonvulsi-antiepilepsi dg nama
      kimia 5,5 difenilhidantoin,
Indikasiterapi pada semua jenis epilepsi, petit mal, dan status epileptikus
Kontraindikasi  hipersensitif terhadap fenitoin atau hidantoin
      lain,komponen sediaan obat dan kehamilan.
  Interaksi & tingkat keamanan
Dg obat:
Analgetik: kadar plasma fenitoin dinaikkan ol/ asetosal, azapropazon, dan
   fenilbutazon.
Antasida : menurunkan absorpsi fenitoin
Dg makanan:
Dapat mempengaruhi kadar obat dlm darah.
Pengaruh pd kehamilan : kategori D
Ibu menysui: terdapat dalam ASI ibu, shgg dihindari
Indikasi  terapi pada semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status
   epileptikus
Kontraindikasi kehamilan
Sediaan  tablet, kapsul, suspensi oral, injeksi
Dosis:
Oral : dosis awal 3-4 mg/kg/hari atau 150-300 mg/hari
Dosis lazim: 300-400 mg/hari
Anak2: 5-8mg/kg/hari
Nb : pengurangan dosis berdasarkan berat badan
Perangsang SSP
    Obat perangsang SSP secara medis terbatas
     pemakaiannya u/ narkolepsi, gg penurunan
     perhatian (autisme) dan hiperaktif, obesitas dan
     sistem pernafasan.
    Obat perangsang SSP dapat dibedakan menurut
     derajat efek perangsangan SSP yg
     ditimbulkannya:
1.   Konvulsan yg langsung memberikan efek konvulsi,
     termasuk striknia, pirotoksin, pentikenterazol,
     niketamid, dan toksin
2.   Analeptik yg menimbulkan gg tidur, termasuk
     efedrin, amfetamin, kokain, pipradol, dan kamfer
3.   Psychic energizer yg memberikan rasa segar
     termasuk kafein, dan derivat xantin lain:
     imipiramin, amitriptilin, dan derivatnya
Amfetamin  adalah obat golongan stimulansia
  (hanya dpt diperoleh dg resep dokter) yg
  biasanya digunakan u/ mengobati gg
  hiperaktif karena kurang perhatian(attention
  devisit hyperactivity disorder (ADHD) pd px
  dewasa maupun anak-anak. Amfetami
  menimbulkan rangsangan kegiatan SSP dan
  meningkatkan kinerja otak.
Indikasi  mengobati narkolepsi, gg
  hiperkinetik, dan obesitas
Kontraindikasi  arteriosklerosis, pnykit
  jantung simptomatik, hipertiroid,
  hipersensitivitas, glaukoma.
Interaksi dan tingkat keamanan obat  hati-
  hati bila diminum dg obat lain.
Sediaan  tersedia dl beberapa bentuk
  berupa kapsul, tablet dan cairan.
Dosis 
- Anak > 6 th 2,5-5 mg/hari
- Dewasa u/ narkolepsi : PO 5-60 mg/hari
- U/ anak2 3-5 th: ADHD PO 2,5 mg/ hari
  meningkat 2,5 mg/ hari dlm seminggu. u/
  dewasa: 5-20 mg
Thank’s for Attention
1 sur 22

Recommandé

Hipnotik sedativ par
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativDilla Novita
39.4K vues11 diapositives
Farmakologi Sistem Saraf par
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafDedi Kun
6.2K vues28 diapositives
Obat susunan saraf par
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan sarafKampus-Sakinah
26.7K vues65 diapositives
Kp 3.1.35 psikofarmaka par
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaAhmad Muhtar
662 vues24 diapositives
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d... par
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...gex'z windha suardika
19K vues20 diapositives
Obat sistem saraf pusat par
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatbarkah1933
16.5K vues38 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Penatalaksanaan gg-jiwa par
Penatalaksanaan gg-jiwaPenatalaksanaan gg-jiwa
Penatalaksanaan gg-jiwaTedylesmana Pribadi
3.1K vues43 diapositives
2.2. hipnotik dan sedatif par
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatiftarmizitaher
12.5K vues19 diapositives
Psikofarmaka ppt antiansietas par
Psikofarmaka ppt  antiansietas Psikofarmaka ppt  antiansietas
Psikofarmaka ppt antiansietas Titis Utami
9.4K vues38 diapositives
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0) par
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
12.9K vues23 diapositives
Obat obatan sistem ssp par
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspPutri Cavaluna
2.4K vues54 diapositives
Antidepresi par
AntidepresiAntidepresi
AntidepresiFariz Fadhly
9.6K vues33 diapositives

Tendances(19)

2.2. hipnotik dan sedatif par tarmizitaher
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
tarmizitaher12.5K vues
Psikofarmaka ppt antiansietas par Titis Utami
Psikofarmaka ppt  antiansietas Psikofarmaka ppt  antiansietas
Psikofarmaka ppt antiansietas
Titis Utami9.4K vues
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0) par Bagus Utomo
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Bagus Utomo12.9K vues
antidepresiva (Farmakologi PPT) par Nova Rizky
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
Nova Rizky3.9K vues
Stimulan sistem saraf pusat (ssp) par riizqii
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
riizqii12.6K vues
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi par Dilla Novita
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Dilla Novita11.2K vues
Obat Syaraf Pusat, Syaraf Otonom, dan Antibiotik par pjj_kemenkes
Obat Syaraf Pusat, Syaraf Otonom, dan AntibiotikObat Syaraf Pusat, Syaraf Otonom, dan Antibiotik
Obat Syaraf Pusat, Syaraf Otonom, dan Antibiotik
pjj_kemenkes7K vues

Similaire à Obat gangguan ssp

psikofarma4.pptx par
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxKarmilaPanigoro
14 vues23 diapositives
ANALGETIK.pptx par
ANALGETIK.pptxANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptxItaQurotul1
27 vues28 diapositives
Presentasi farmako parkinson dan ssp par
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPutri MpudtEpriani
2.6K vues29 diapositives
Analgesik antipiretik-anasthesi par
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
16.2K vues23 diapositives
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf par
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem sarafnataliaayp
4.6K vues7 diapositives
Modul farmakologi 2 kb 3.- par
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-pjj_kemenkes
1.7K vues43 diapositives

Similaire à Obat gangguan ssp(20)

Analgesik antipiretik-anasthesi par Nunung Ayu Novi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
Nunung Ayu Novi16.2K vues
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf par nataliaayp
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
nataliaayp4.6K vues
Modul farmakologi 2 kb 3.- par pjj_kemenkes
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-
pjj_kemenkes1.7K vues
SISTEM SARAF OTONOM.pptx par elly394769
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
elly394769117 vues
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf par papahku123
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
papahku1235 vues

Plus de Marito Simanungkalit

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi par
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
26K vues30 diapositives
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax par
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxMarito Simanungkalit
11.6K vues17 diapositives
Obat gangguan ssp par
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan sspMarito Simanungkalit
1.7K vues22 diapositives
Askep multiple sklerosis par
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisMarito Simanungkalit
4.6K vues14 diapositives
Miokard infark par
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infarkMarito Simanungkalit
7.8K vues35 diapositives
Gagal jantung, chf par
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chfMarito Simanungkalit
7.7K vues33 diapositives

Obat gangguan ssp

  • 1. Obat Gangguan SSP -Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) -Memperlihatkan efek yang sangat luas -Secara umum maupun spesifik dapat merangsang maupun menghambat aktivitas SSP -Pada bagian tertentu psikofarma dapat menghambat fungsi bagian SSP tertentu dan merangsang bagian SSP yang lain.
  • 2. Klasifikasi/penggolongan Obat Perangsang SSP  Anestesi umum  Anestesi lokal  Hipnotik-sedatif  Psikotropik  Antikonvulsi-antiepilepsi  Perangsang SSP
  • 3. Anestesi Umum  Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesdaran dan bersifat pulih kembali ( Reversibel). Obat anestesi umum dibagi menurut bentuk fisiknya, terdiri dari 3 golongan: 1. Obat anestesi gas 2. Obat anestesi menguap 3. Obat anestesi yang diberikan secara intravena
  • 4. Contoh obatnya:  Isoflurane  Halothane  Ketamine  Propofol  Thiopentone  Sevoflurane  Suprane  Desflurane dll.
  • 5.  Suprane  merupakan contoh obat untuk anestesi umum khususnya anestesi inhalasi.  Indikasi: - Induksi dan mempertahankan anestesi pd orang dewasa. - Sebagai obat inhalasi u/ pemeliharaan pd bayi & anak-anak. Kontraindikasi: - Pasien dg hipertermia ganas secara genetik - Pasien dg kontraindikasi anestesi umum
  • 6. Interaksi & tingkat keamanan obat: - Mempotensiasi aksi relaksan otot - Opioid dan benzodiazepin menurunkan keb. Anestesi Tingkat keamanan: Pada wanita hamil  Kategori B Dosis  disesuaikan pada setiap individu Sediaan  cairan 100% x 24 ml
  • 7. Anestesi lokal  Obat mis, lidokain, prokain, atau tetrakain yang menyebbkn anestesi dg melumpuhkan ujung saraf sensorik atau saraf pd tempat pemberian obat.  Konduksi impuls saraf dihambat dg menghentikan masuknya Na ke dalam saraf.  Penggolongan & Contoh a. Senyawa ester (-COOC-) b. Senyawa amida (-NHCO-) c. Lainnya: fenol, benzilalkohol, dan etilklorida
  • 8. Lidokain  merupakan gol obat yang paling banyak digunkan di Indonesia dan digunakan secara luas dg pemberian topikal dan suntikan. Interaksi & tingkat keamanan: untuk tingkat kemanan tdk dibatasi, baik u/ ibu hamil maupun menyusui karena tdak memberikan dampak maupun gejala yang spesifik trhadap bayi yg ibunya menggunakan lidokain.
  • 9. Indikasi - Anestesi lokal - Blockade saraf - Pd kedokteran gigi digunakan u/ anestesi infiltrasi. Kontraindikasi - Hipotensi - Septicemia - Tirotoksikosis - Ekstermitas
  • 10. Sediaan  oral cair, semprot aerosol, dihirup mll nebulizer, injeksi IV, dermal patch. Dosis - u/ anestesi infiltrasi perkutan, 5-300mg - u/ anestesi regional IV 4 mg/kg u/ dewasa
  • 11. Hipnotik- Sedative  Sedative substansi yang memiliki aktivitas moderate yg memberikan efek menegangkan.  Hipnotik memberikan efek mengantuk Digunkan sebagai obat2n yg b.d SSP seperti tatalaksana nyeri akut/kronik, penatalaksanaan kejang dan insomnia. Penggolongan & Contoh a. antihistamin difenhidramin, hidroksizin, prometamin, b. Barbiturat amobarbital, fenobarbital, thiopental dll. c. Benzodiazepin alprazopam, klordiazepoksid, diazepam, flurazepam dll. d. Lain-lain buspiron, kloralhidrat, meprobamat.
  • 12. Flurazepam obat u/ mengatasi insomnia, dg hasil uji klinik yang menunjukkan bahwa flurazepam mengurangi secara bermakna waktu induksi tidur, jumlah & lama terbangun seawktu tidur, maupun lamanya tidur. Indikasi insomnia ditandai dg kesulitan tidur, terbangun malam hari, atau kebangkitan pagi hari. Kontraindikasi  hipersensitif thdp benzodiazepine, anak dibawah 15 tahun, wanita hamil maupun menyusui, glaukoma, nyeri berat tak terkendali.
  • 13. Interaksi dan tingkat keamanan obat Dg obat-obatan: a. Penggunaan bersama alkohol,antidepresan, antihistamin, dan analgesik  menyebabkan depresi SSP. b. Simetidin, kontrasepsi oral, fluozisetin, isoniasid, ketokonazol  menurunkan metabolisme Dosis - u/ insomnia parah, dosis lazim/dewasa 30mg menjelang tidur. - Pd px usia lanjut dan atau lemah, terapi harus dimulai dg 15 mg – respon individu ditentukan. sediaan - tersedia dalam bentuk kapsul 15 mg - Tablet 15 mg, 30 mg.
  • 14. Psikotropika  Merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang disebabkan perubahan khas pd aktivitas mental dan perilaku ( UU No 5, tahun 1997) Berdasarkan penggunaan klinik psikotropik dibagi menjadi 4 golongan: 1. Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik) : derivat fenotiazin, senyawa dimetilaminopropil (klorpromazin, promazin, trilufromazin) 2. Antiansietas (antineurosis) : diazepam, klordiazepoksid, klorazepat. 3. Antidepresin: isokarboksazid,nialamid, fenelzin 4. Psikotogenik ( psikotomimetik, psikodisleptik, halusinogenik) meskalin, dietilamid asam lisergat dan marihuana ( ganja).
  • 15. Diazepam  dikenal dengan Valium, merupakan sebuah turunan narkoba. Termasuk dalam golongan psikotropika, nama dagangnya al valium. Indikasi - Pengobatan jangka pendek pd gejala ansietas - Sebagai obat anticemas, sedative-hipnotik, anti kejang, meringankan gejala-gejala penghentian alkohol akut. Kontraindikasi Bayi < 6 bulan, wanita hamil dan menyusui, depress pernafasan, glaukoma, gg pulmoner dan keadaan phobia Interaksi dan tingkat keamanan Penggunaan bersama obat2 depresan SSP atau alkhol dapat meningkatkan efek depresan. Sediaan  diazepam ( generik) tablet 2 mg, 5 mg Dosis  dewasa: ansietas 2-10 mg, 2-4 kali/hari, penghentian alkohol akut 10 mg, 3-4 kali/hari selama 24 jam pertama. Anak-anak  0,8-0,12 mg/kg sehari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
  • 16. Antikonvulsi-Antiepilepsi  Epilepsi :Yunani  kejang atau di Indonesia dikenal dengan penyakit ayan adalah suatu gg atau penyakit SSP yg timbul spontan dan berulang dg episode singkat dg gejala utama kesadaran menurun-hilang. Disebabkan karena adanya pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neurron-neuron tertentu dlm otakyang diakibatkan oleh luka di otak ( abses, tumor, arteriosklerosis).  Antikonvulsi (antikejang)  digunakan u/ mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi dan bangkitan non epilepsi.  Penggolongan & contoh  simtomatik & idiopatik
  • 17. Lanjutan…  Epilepsi simtomatik(sekunder) dapat disebabkan oleh faktor intrakranial seperti: infeksi, trauma, degenerasi serebral, tumor atau bisa juga karena anoreksia, alkalosis, gagal hati.  Epilepsi idiopatik (primer) bila tidak ada penyebabnya. E. idiopatik terbagi menjadi 3 kelompok : 1. serangan tonik-klonik 2. Serangan absen sederhana 3. Serangan mioklonik  Serangan antikonvulsi dpt ditimbulkan ol: hipoglikemi, meningitis, encepalitis, ataupun kecelakaan di otak. Contoh obat: Hidantion-fenitoin, tosuksimid, fenobarbital, karbamazepin, fenitoin, asam palvorat dll. Hidantion-fenitoin  obat kelas terapi u/ antikonvulsi-antiepilepsi dg nama kimia 5,5 difenilhidantoin, Indikasiterapi pada semua jenis epilepsi, petit mal, dan status epileptikus Kontraindikasi  hipersensitif terhadap fenitoin atau hidantoin lain,komponen sediaan obat dan kehamilan.
  • 18.  Interaksi & tingkat keamanan Dg obat: Analgetik: kadar plasma fenitoin dinaikkan ol/ asetosal, azapropazon, dan fenilbutazon. Antasida : menurunkan absorpsi fenitoin Dg makanan: Dapat mempengaruhi kadar obat dlm darah. Pengaruh pd kehamilan : kategori D Ibu menysui: terdapat dalam ASI ibu, shgg dihindari Indikasi  terapi pada semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus Kontraindikasi kehamilan Sediaan  tablet, kapsul, suspensi oral, injeksi Dosis: Oral : dosis awal 3-4 mg/kg/hari atau 150-300 mg/hari Dosis lazim: 300-400 mg/hari Anak2: 5-8mg/kg/hari Nb : pengurangan dosis berdasarkan berat badan
  • 19. Perangsang SSP  Obat perangsang SSP secara medis terbatas pemakaiannya u/ narkolepsi, gg penurunan perhatian (autisme) dan hiperaktif, obesitas dan sistem pernafasan.  Obat perangsang SSP dapat dibedakan menurut derajat efek perangsangan SSP yg ditimbulkannya: 1. Konvulsan yg langsung memberikan efek konvulsi, termasuk striknia, pirotoksin, pentikenterazol, niketamid, dan toksin 2. Analeptik yg menimbulkan gg tidur, termasuk efedrin, amfetamin, kokain, pipradol, dan kamfer 3. Psychic energizer yg memberikan rasa segar termasuk kafein, dan derivat xantin lain: imipiramin, amitriptilin, dan derivatnya
  • 20. Amfetamin  adalah obat golongan stimulansia (hanya dpt diperoleh dg resep dokter) yg biasanya digunakan u/ mengobati gg hiperaktif karena kurang perhatian(attention devisit hyperactivity disorder (ADHD) pd px dewasa maupun anak-anak. Amfetami menimbulkan rangsangan kegiatan SSP dan meningkatkan kinerja otak. Indikasi  mengobati narkolepsi, gg hiperkinetik, dan obesitas Kontraindikasi  arteriosklerosis, pnykit jantung simptomatik, hipertiroid, hipersensitivitas, glaukoma.
  • 21. Interaksi dan tingkat keamanan obat  hati- hati bila diminum dg obat lain. Sediaan  tersedia dl beberapa bentuk berupa kapsul, tablet dan cairan. Dosis  - Anak > 6 th 2,5-5 mg/hari - Dewasa u/ narkolepsi : PO 5-60 mg/hari - U/ anak2 3-5 th: ADHD PO 2,5 mg/ hari meningkat 2,5 mg/ hari dlm seminggu. u/ dewasa: 5-20 mg