Dokumen ini membahas tentang pengertian dan mekanisme pasar dalam Islam, sejarah pasar pada permulaan Islam dan masa Rasulullah, distorsi pasar dalam perspektif Islam, serta peran lembaga Hisbah.
1. Disusun Oleh :
Agus Septian 161002016
Cristi Meylanda Sari161002037
Marselina 161002049
Kamelia 161002062
Martin Prabowo 161002068
2. Pengertian dan Mekanisme Pasar Dalam
Islam
Sejarah Pasar Dalam Permulaan Islam
Pasar Pada Masa Rosulullah
Distorsi Pasar Dalam Prespektif Islam
Lembaga Hisbah
3. Pengertian pasar secara sederhana adalah tempat
transaksi jual beli barang atau jasa dari penjual dan
pembeli. Pasar memiliki fungsi sebagai tempat
bertemunya antara penjual dengan pembeli untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan juga mendapat
keuntungan bagi penjual.
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar
bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar
menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama
dengan jumlah yang diminta).
5. Pasar pada permulaan Islam berawal dari
bangsa Arab yang melakukan pemenuhan
kebutuhannya melalui perdagangan di
pasar bahkan sampai ke luar negeri,
melalui perdagangan dengah model Upah,
Perdagangan dengan model Mudharabah
dan perdagangan dengan modal bersama
6. Secara kontekstual tidak ada perubahan,
kecuali yang dilarang menurut al-Quran dan
sunnah Rasul. Sebagaimana yang
dinyatakan dalam Ushul Fiqh, bahwa semua
aktivitas perdagangan diperbolehkan, kecuali
yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu,
sistem perdagangan zaman Rasulullah dalam
perkembangannya banyak mendapat
sentuhan dari ajaran Islam yang berprinsip
tidak saling menzalimi
7. Gangguan yang terjadi terhadap sebuah
mekanisme pasar yang berakibat pada
rusaknya keseimbangan pasar.
8.
9. Menurut Ibnu Taimiyah, keabsahan pemerintah dalam
menetapkan kebijakan intervensi dapat terjadi pada
situasi dan kondisi sebagai berikut:
1. produsen tidak mau menjual produknya kecuali pada harga yang
lebih tinggi dari pada harga umum pasar, padahal konsumen
membutuhkan produk tersebut.
2. Terjadi kasus monopoli (penimbunan)
3. Keadaan Al-Hasr (pemboikotan)
4. Terjadi koalisi dan kolusi antar penjual (kartel)
5. Produsen menawarkan produknya pada harga yang terlalu tinggi
menurut konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga
yang terlalu rendah menurut produsen.
10. Lembaga yang berfungsi untuk
memerintahkan kebaikan sehingga
menjadi kebiasaan dan melarang hal yang
buruk ketika hal tersebut telah menjadi
kebiasaan umum.
11. Mengawasi timbangan, ukuran dan harga.
Mengawasi jual beli terlarang, praktik riba,
maisyir, gharar, dan penipuan.
Mengawasi kehalalan, kesehatan, dan
kebersihan suatu komoditas.
Pengaturan (tata letak) pasar.
Mengatasi persengketaan dan ketidakadilan.
Melakukan intervensi pasar.
Memberikan hukuman terhadap pelanggaran.