2. o Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang
kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut.
o Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang berbeda
dengan bentuk lain terutama karena hak negara untuk
mencabut organisasi nyawa seseorang.
NEGARA, AGAMA, DAN WARGA
NEGARA
A. Pengertian Negara
3. B. Pengertian Agama
• Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan
ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.
4. C. Pengertian Warga Negara
• Warga Negara adalah merupakan sekelompok orang yang
bertanggung jawab dalam melindungi Negaranya.
• Warga negara yaitu sejumlah orang yang menerima
keberadaan organisasi. Syarat lain keberadaan warga
negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat
negara itu berada.
• Warga negara sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
atau kelompok masyarakat yang mempunyai keinginan
untuk bersatu, hidup di suatu wilayah tertentu dan
mempunyai pemimpin yang berdaulat atas diri mereka
pada wilayah tempat negara.
5. a. Kedudukan ras, agama, gender,
golongan, budaya suku dan budaya.
• Ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik.
Perbedaan ras yang ada hendaknya tidak dijadikan masalah
yang mengancam disintegrasi bangsa. Sesungguhnya bangsa
Indonesia selain masyarakat pribumi, terdiri dari banyak ras,
misalnya :
6. • Ras keturunan Tionghoa atau etnis Tionghoa
• Ras keturunan Belanda atau etnis Belanda
• Ras keturunan Arab atau etnis Arab
7. • Semua adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang
bangsa Indonesia asli dalam mewujudkan kejayaan
bangsa dan Negara Indonesia dimata dunia internasional.
Oleh karena itu, kita tidak boleh membeda-bedakan
kedudukan warga negara lain hanya karena berbeda ras.
8. 2.Persamaan Kedudukan Negara, dan
Warga Negara Tanpa Membedakan
Agama
• Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan tersebut.
• Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai
pencipta alam semesta, dimana kepercayaan tersebut telah
menciptaka keyakinan yang berbeda-beda terhadap keberadaan
Tuhan.
9. Fungsi dari lembaga keagamaan
Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah
yang menyangkut keagamaan
Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi
pembangunan umat dan bangsa.
Wahana silahturahmi yang dapat menumbuhkan rasa
persaudaraan dan kekeluargaan
Tempat berdialog antara sesama anggota antar kelompok
agama.
10. 3. Persamaan Kedudukan Negara, Warga
Negara Tanpa Membedakan Gender
• Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan.
Setiap warga Negara baik laki-laki maupun perempuan, memiliki
kedudukan dan hak yang sama. Perbedaan sebenarnya hanyalah
masalah kodrat seperti menyusui atau melahirkan. Namun
kenyataannya dalam kehidupan sosial, laki-laki dan perempuan sering
terjadi perbedaan dikaitkan dengan kekuatan fisik, sifat, dan
kemampuan.
11. 4. Persamaan Kedudukan Negara,
Warga Negara Tanpa Membedakan
Golongan
• Golongan yang dimaksud disini adalah kelompok, misalnya
kelompok minoritas (golongan masyarakat yang sedikit jumlahnya)
atau kelompok mayoritas (golongan masyarakat yang terbanyak
jumlahnya).
14. • Berbagai perundang-undangan yang berlaku sekarang
semakin memberikan dasar yang kuat bagi upaya
memajukan prinsip persamaan kedudukan warga
negara di berbagai bidang kehidupan.
• Demokrasi semakin diterima, dipahami dan
diperjuangkan oleh sebagian besar masyarakat,
sebagai pilihan terbaik bagi kehidupan bangsa
Indonesia
15. • Kehidupan dalam kebebasan pers yang bebas,
bermoral, dan bertanggung jawab, yang sedang
diusung bangsa Indonesia
• Keterbukaan politik yang ada sekarang ini
merupakan media pembelajaran konkret yang
baik bagi seluruh warga negara untuk belajar
mengenai pentingnya prinsip persamaan
kedudukan warga negara.
16. • Makin banyaknya tokoh-tokoh penting dalam memajukan
prinsip persamaan kedudukan warga negara, yaitu
berbagai elemen civil society (masyarakat madani) yang
gigih memperjuangkan gagasan multikulturalisme.
17.
18. • Masih adanya individu atau kelompok masyarakat yang
merasa lebih tinggi kedudukannya daripada kelompok
masyarakat lainnya, sehingga mereka cenderung menuntut
perlakuan istimewa di berbagai bidang kehidupan.
• Masih kuatnya budaya politik patron klien, dimana etika politik
yang menjadi patron akan cenderung memberikan perlakuan
istimewa kepada klien mereka
19. • Berbagai kelemahan sistem hukum dan buruknya sikap mental
serta rendahnya pemahaman beragama sebagian kecil para
pelaku dan penegak hukum, sehingga terjadi adanya mafia
peradilan, dan tindakan yang cenderung mendorong orang
untuk berlaku diskriminatif
• Masih adanya pandangan-pandangan dan gerakan-gerakan
ekstrim, radikal, dan intoleran (baik alasan ras, agama, gender,
golongan, budaya maupun suku) dalam masyarakat
20. • Masih adanya sikap diskriminatif sejumlah oknum
penegak hukum, sehingga memicu munculnya sikap
distriminatif pula oleh masyarakat terhadap kelompok-
kelompok tertentu, baik atas dasar alasan ras, agama,
gender golonga, budaya, maupun suku.
21. • Upaya Yang Harus Dilakukan Guna
Memasyarakatkan Prinsip Persamaan Kedudukan
Warga Negara antara lain :
22. • Secara pribadi, orang perlu terus berusaha belajar dan
melatih diri untuk dapat bersikap empati dan solider
terhadap mereka yang diperlakukan secara
diskriminatif (baik atas dasar alasan ras, agama,
gender, golongan, budaya, maupun suku).
• Secara sosial, masyarakat perlu menumbuhkan sikap
multikultural, yaitu sikap bersedia menerima adanya
kesejahteraan di antara keragaman budaya.
23. • Aparat negara perlu memberikan teladan dalam mewujudkan
tegaknya prinsip persamaan kedudukan warga negara melalui upaya
penciptaan, penerapan, dan penegakan hukum secara konsisten
sebagaimana amanat konstitusi.
• Semua pihak secara berkesinambungan berupaya menumbuhkan
budaya multikultural dan gerakan antidiskriminasi di berbagai bidang
kehidupan.