"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
Muntah Anak
1. DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin
Bandung
2. PENDAHULUAN
MUNTAH
Pengeluaran isi lambung secara paksa dengan
kekuatan, atau pengeluaran isi lambung secara
ekspulsif dengan bantuan kontraksi otot-otot
perut
13. DIAGNOSIS
Anamnesis
Usia, jenis kelamin
Kapan mulai
Sifat muntahan:bentuk, bau dan warna
Frekuensi
Kekuatan
Ada/tidaknya gejala lain
Gejala akut abdomen
14. DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum
Status gizi
Tanda-tanda vital
Tanda dehidrasi
Peristaltik usus, massa/distensi
abdomen
21. Prometazin
Golongan fenotiazin
Menghambat muntah dengan cara
memblok reseptor D2 di CTZ dan otak,
prometazin juga memiliki efek antikolinergik
dengan menghambat kerja asetilkolin
Dosis : 0,25-1 mg/kgBB/ hari
Efek samping : - Sedasi
- Gangguan ektra piramidal
22. Metoklopramide
Antagonis dopamin
Bekerja pada reseptor asetilkolin dan dopamin pada
otot-otot saluran cerna dan persyarafannya, dan
memperkuat otot bagian distal sfingter esofagus
sehingga akan mencegah terjadinya refluks makanan
dari gaster ke esofagus
Dosis 0,2 -0,4 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis
Efek samping : - Gejala ekstra piramidal
23. Domperidone
Antagonis Dopamin
Dosis : 1 mg/kgBB /hari/ dibagi 3 dosis
Efek samping :
Minimal, dianjurkan karena tidak dapat melewati
blood brain barrier
Tidak Menyebabkan gejala SSP/ekstra piramidal
24. Ondansetron
Antagonis reseptor 5-HT3 yang bersifat selektif
Cara kerja: memblok aferen n. vagus yang
mengaktifkan pusat muntah di Med. Oblongata dan
memblok reseptor serotonin (Inisiasi refleks muntah)
Dosis:
0,1-0,2 mg/kgBB per kali secara i.v. 2-3 x/hari
0,1-0,2 mg/kgBB per kali p.o. 2-3 x/hari
26. Use of Antiemetic Agents in Acute Gastroenteritis:
Mengurangi:
Resiko muntah persisten
Penggunaan cairan intavena untuk rehidrasi
Jumlah anak yang dirawat di rumah sakit karena
muntah
Decamp LR, Byerley JS, Doshi N, Steiner MJ. Arch Pediatr Adolesc
Med, 2008;162(9): 858-865
27. Oral Ondansentron for Gastroenteritis in a Pediatric
Emergency Department:
Efektif untuk mengurangi muntah
Intake oral dapat lebih banyak
Pemberian cairan intravena berkurang
Freedman SB, Adler M, Seshadri R, Powell EC.
nejm 2006
28. Comparative Efficacy and Safety of Ondansentron,
Droperidol, and Metoclopramide for Preventing
Postoperative Nausea and Vomiting: A Meta-Analysis
Lebih efektif 57% dibandingkan metoklopramid untuk
mengatasi mual muntah pasca operasi.
Lebih efektif 30% dibandingkan droperidol untuk
mencegah muntah poscaoperasi.
Domino KB., Anderson EA, Polissar NL, Posner KL.
Anesth Analog 1999: 88 : 1370-9
31. Possetting
Pengeluaran sedikit isi lambung sehabis makan, biasanya
meleleh keluar dari mulut. Sering didahului oleh
bersendawa.
Ruminasi
Suatu kebiasaan abnormal, mengeluarkan isi lambung,
mengunyahnya, kemudian menelannya kembali.
Regurgitasi
adalah keluarnya isi lambung ke dalam esofagus, karena
inkompetensi sfingter kardioesofageal atau pengosongan
isi lambung memanjang
32. Kehilangan Cairan Pada Muntah
Pada muntah terjadi alkalosis metabolik karena
terjadinya kehilangan cairan (hipovolemia) dari 1
ion H+ akan diikuti dengan keluarnya 1 ion
HCO3-
Pada muntah tidak terjadi kehilangan laktat,
kehilangan yang sama terjadi dengan diare
adalah kehilangan Na dan K, diikuti dengan
kehilangan Cl
Pasien dengan kehilangan cairan lambung
secara frekuen mengalami hipokalemia meski
kadarnya rendah dalam cairan lambung
33.
34.
35. Ondansetron
Efek samping :
Hepatobiliar : abnormalitas enzim hati
Saluran pernafasan : Dapat terjadi cegukan ( Hiccups )
Saluran pancernaan : Konstipasi, Diare
Neurologi : Nyeri kepala
General : Flushing, Jarang terjadi tapi pernah dilaporkan,
reaksi hipersensitivitas seperti anafilaksis, angioedema,
bronchospasm, hypotensi, laryngeal edema, syok,
kardiopulmonary arrest , dapat terjadi pada pasien yang
mendapatkan ondansentron injeksi.
Kulit : Utrikaria